Anda di halaman 1dari 3

PEREDARAN DARAH BAYI BARU LAHIR

Oleh : Fadillatul Husna (170018)

Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat. Dengan demikian,
paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah darah terisap
ke dalam paru-paru. Dengan demikian, duktus Botalli tidak berfungsi lsgi. Demikian pula, karena
tekanan dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen tersebut
selanjutnya tidak berfungsi lagi. Darah dari vena cava inferior, bersama dari vena cava superior
sama-sama masuk atrium kanan dan sama-sama masuk semua ke ventrikel kanan pula. Dari
ventrikel kanan semua darah dioksigenasi ke paru, dan tak ada lagi sebagian masuk aorta langsung.
Kembali dari paru semua darah masuk atrium kiri, terus ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri semua
darah keluar jantung lewat aorta.

Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilicalis dan duktus venosus arantii akan
mengalami obiliterasi. Dengan demikian, setelah bayi lahir, maka kebutuhan oksigen dipenuhi
oleh udara yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna
dengan system pencernaan sendiri.Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat
bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-
paru. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan
darah. Ketika tali pusar dipotong saat kelahiran, bayi yang baru lahir harus belajar untuk hidup
tanpa bantuan ibunya. Hanya dalam beberapa detik paru mulai terbuka, darah mulai mengalir, dan
paru bayi mulai berfungsi sebagaimana mestinya. Pada saat tali pusat di potong resistensi
pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran
darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan
itu sendiri. Kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru
untuk menjalani proses oksigenasi ulang.

Pernapasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan


meningkatkan tekanan pada atrium kanan. Oksigen pada pernapasan ini menimbulkan relaksasi
dan terbukanya sistem pembuluh darah. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan
peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan, sehingga terjadi penurunan tekanan
pada atrium kiri, foramen kanan dan penusuran pada atrium kiri serta atrium kanan yang
menyebabkan foramen ovale secara fungsional akan menutup. Vena bilikus, duktus venosus, dan
arteri hepogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir
dan setelah tali pusat di klem. Paru akan berkembang yang akan mengakibatkan tekanan arteriol
dalam paru menurun yang diikuti dengan menurunnya tekanan pada jantung kanan. Perubahan
sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh. Oksigen
menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan
resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.

Bayi menarik napas dalam guna mengembangkan parunya dan memulai pernapasan.
Dengan mengembangkan paru, darah tertarik ke dalam jaringan kapiler yang mengelilingi alveoli
paru, menurunkan tekanan di atrium kanan. Selanjutnya darah pulmonal kembali ke atrium kiri
meninggalkan tekanan di atrium kiri. Perbedaan tekanan atrium kanan dan kiri menyebabkan
foramen ovale tertutup oleh flap jaringan di samping kirinya. Beberapa bulan berikutnya foramen
ovale menutup secara permanen. Darah tidak dapat lagi melewati septum, tetapi mengalir ke
ventrikel kanan lalu memasuki sirkulasi pulmonal.
Duktus arteriosus juga dipintas selama proses ini, menyebabkan tekanan darah pada arteri
pulmonalis menurun, sementara tekanan darah sistemik meningkat. Arah alir darah bayi menjadi
terbalik. Kadar oksigen yang lebih tinggi menyebabkan duktus arteriosus menyempit dalam
beberapa hari berikutnya sebelum akhirnya menutup dan membentuk salah satu ligamen jantung.
Kelahiran bayi menyebabkan terlepasnya tali pusat. Penurunan aliran darah balik dari plasenta
makin menurunkan tekanan di atrium kanan, membantu proses yang diuraikan di atas. Darah tidak
dapat lagi melewati arteri hipogastrika, arteri dan vena umbilikalis, serta duktus venosus. Darah
tersebut membentuk bekuan yang lama kelamaan diserap setiap struktur ini mengalami perubahan
fungsi secara bertahap, membentuk ligamen.

Referensi :

1. Behrman,dkk.(2000).Ilmu kesehatan Anak Nelson Vol 3.Jakarta: EGC


2. Farrer, Helen.(1999). Perawatan Maternitas: Ed. 2. Jakarta : EGC.
3. https://prezi.com/p/g624l8lwdjkf/mekanisme-peredaran-darah-manusia/ diakses pada
tanggal 12 Maret 2019 pukul 21.10 WIB
4. https://princyleni.com/2011/09/peredaran-darah-janin-dan-bayi-baru.html diakses pada
tanggal 12 Maret 2019 pukul 21.25 WIB

Anda mungkin juga menyukai