PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada permasalahan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui penyebab terjadinya low oil pressure pada engine
CFM56-7 pesawat Boeing 737-800 NG?
2. Dampak low oil pressure pada engine CFM56-7 pesawat Boeing
737-800 NG?
3. Penanggulangan low oil pressure pada engine CFM56-7 pesawat
Boeing 737-800 NG?
BAB I PENDAHULUAN
pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan.
2
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori-teori dasar mengenai
permasalah yang terjadi pada komponen engine
CFM56-7 pada pesawat Boeing 737-800 NG.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan hasil dari pembahasan masalah
yang terjadi pada Bab sebelumnya serta saran penulis
agar tidak terjadi lagi kerusakan yang sama dimasa
mendatang.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
1. Viscosity atau kekentalan adalah kemampuan oil untuk mengalir
dengan mudah pada suatu ruang dan temperature spesifik, indeks
kekentalan yang menunjukkan perubahan kekentalan karena pengaruh
temperature.
2. Freezing point atau titik beku menunjukkan temperature terendah yang
dapat membuat oil berubah menjadi kristal-kristal kecil kemudian
berubah beku menjadi lilin.
3. Flash point atau titik nyala yaitu pada suhu tinggi cairan mulai
membentuk uap dan tidak terbakar, suhu ini menetapkan oil dapat
bertahan terhadap suhu tertinggi yang terjadi (high flash point).
4. Fire point yaitu titik suhu dimana oil terbakar.
5. Volacity atau sifat oil yang mudah menguap dari air menjadi uap karena
perubahan temperature.
6. Acidity derajat keasaman kecenderungan oil yaitu terjadi proses
karbonasi.
7. Cushion kemampuan oil untuk menahan beban di antara dua benda
yang bersinggungan.
8. Pour point menunjukan efek temperature yang rendah terhadap oli
untuk mencair. [1]
5
2.4 Komponen Utama Pada Engine Lubrication
Engine CFM56-7 dilumasi oleh engine lubricatin syetem. Engine
lubrication berfungsi untuk melumasi gear dan bearing. Komponen yang
terdapat pada engine lubrication adalah:
2.4.1 Oil Tank
Oil tank berfungsi sebagai penyimpanan oli untuk kemudian di suplay
ke engine lubrication system. Oli kemudian di pompa dari oil tank lalu
dialirkan melewati anti leakage valve, kadang-kadang oil tank diberi tekanan
untuk memastikan agar pompa menerima minyak pelumas secara terus-
menerus. [2]
6
Gambar 2.2 Oil Pump[2]
7
2.4.4 Relief Valve
Relief valve berfungsi sebagai alat pengatur tekanan oli dimna relief
valve bekerja berdasarkan tekanan pegas. Jika oli melebihi batas tekanan
relief valve akan mengurangi tekan dan di bypass kembali menuju oil tank.[2]
8
2.4.6 Magnetic Chip Detector
Oli yang sudah dipakai dialirkan kembali ke tangka, ada
kemungkinan bahwa oli ini membawa partikel metal dari permukaan bagian
yang bergesekan. Bila diketahui banyak partikel metal yang menempel
pada magnetic pole, berarti oli sudah terkontaminasi oleh benda asing. [2]
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir
Dalam penelitian ini ada beberapa langkah yang dilakukan,seperti
pada flowchart yang tersaji pada Gambar 3.1
Mulai
Membaca Literatur
Terkait
Belum
Cukup
Pengumpulan
Data
Penunjang
Cukup
\
Diskusi dengan
Dosen Pembimbing
Pembahasan
Studi Kasus
Selesai
10
3.2 Penentuan Topik Tugas Akhir
Setelah dilakukan studi pustaka, membaca beberapa referensi
literature, dan diskusi yang di lakukan dengan dosen pembimbing maka
topic tugas berkaitan dengan studi kasus low oil pressure pada engine
CFM56-7 pesawat Boeing 737-800 NG.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
Kemudian oli kana menuju ke main oil/fuel heater exchanger untuk
penyamaan temperature dan kembali ke servo fuel heater. Lalu aliran oli
akan kembali ke oil tank.
Vent circuit menyeimbangkan tekanan aliran udara internal pada oil
system. Vent line tersambung dari engine ke oil tank, vent line berfungsi
untuk membuang tekanan udara yang tidak di butuhkan pada oil tank. Data-
data pada oil quantity indicating system yang akan dikirim ke display
electroic unit yaitu: Scavange oil filter bypass indication, low oil pressure
indication, oil temperature, oil pressure, dan oil quantity.
13
gravitasi, dan tekanan melayani port pengisian. Anda menggunakan
pengukur penglihatan tingkat oil pada oil tank untuk melakukan
pemeriksaan visual kuantitas oil pada engine. Pengukur penglihatan tingkat
oil ada di bagian depan oil tank. Anda menggunakan lubang/port mengisi
tangki gravitasi untuk mengisi oil tank. Tutup pengisi oil memiliki pegangan
pengunci. Oil tersebut jatuh dan terkumpul ke dalam oil scupper selama
servicing berlangsung. Oil scupper menghubungkan ke saluran
pembuangan. Katup pembuangan air di bagian bawah oil tank
memungkinkan dapat mengalirkannya.
Tangki oil engine menampung sekitar 21 liter AS (20,2 liter). Oil tank untuk
engine 2 dapat menampung lebih banyak oil daripada engine 1. Ini karena
adanya dihedral dari wing.
14
mendapatkan akses ke unit pelumasan. Unit pelumasan mengandung
bagian-bagian ini:
• Oil supply pump
• Pop-out indicator
• Chip detector
15
4.1 3 Main Oil/Fuel Heat Exchanger
• Housing
• Cover
16
4.1.4 Oil Scavenge Filter
17
4.1.5 Anti Leakage Valve
18
4.2 Oil pressure Indicating System Pada Engine CFM56-7
Oil pressure indicating system merupakan data oil pressure yang di
tampilkan pada display unit. Data yang ditampilkan pada display unit
berasal dari oil pressure transmitter melalui electronic engine control. Oil
pressure transmitter ini menghitung perbedaan tekanan antara oil supply
pump outlet dengan transfer gear box. Oil pressure transmitter ini mengirim
sinyal electric ke electronic engine control dan merubah sinyal tersebut
kedalam ARINC 429 signal dan di kirim ke display electronic unit.
19
range (dibawah 13 PSI) yang mungkin disebabkan oleh masalah oil filter
scereen clogged dan lubrication unit.
20
4.4 Dampak Low Oil Pressure Pada Engine CFM56-7
Kerja sebuah engine dipengaruhi oleh sistem pelumasan yang harus
beroperasi secara baik. Sehingga dalam hal ini berpengaruh akibat
terjadinya low oil pressure pada engine CFM56-7 adalah suplai oli tidak
bekerja dengan baik sehingga komponen pada engine seperti accessories
gearbox yang terus menerus bergerak tidak dapat pelumasan secara
sempurna sehingga dapat merusak komponen tersebut bahkan bisa
menyebabkan terjadinya kebakaran di komponen engine.
Terganggunya proses pelumasan ini dapat mengakibatkan
performance engine akan menurun. Bila hal ini dibiarkan terus-menerus
tidak hanya performance, bahkan kerusakan komponen akan terjadi
sehingga menyebabkan sistem pelumasan pada engine tidak berfungsi
dengan baik.
21
Gambar 4.9 Oil Filter Removal [4]
22
h. Lepaskan dan ganti packing (6) dari cover (7)
i. Lepaskan dan anti element filter (4) packing (3), dan packing (5).
j. Pasang cover pelindung pada filter housing.
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi literature, serta data-data hasil yang di dapat dari
pemeriksaan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya low oil pressure
pada engine pesawat Boeing 737-800 NG, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penyebab terjadinya low oil pressure pada engine CFM56-7
dikarenakan adanya kerusakan pada oil tank, malfunction oil pump,
kerusakan pada oil filter dan kerusakan pada relief valve.
2. Dari permasalahan ini, dampak yang terjadi pada engine adalah
supply oil tidak bekerja dengan baik sehingga komponen pada
engine seperti bearing dan accessories gearbox yang terus menerus
bergerak tidak dapat pelumasan secara sempurna sehingga dapat
merusak komponen tersebut.
3. Penanggulangan low oil pressure yaitu dengan mengganti seal atau
packing pada oil filter dengan yang baru.
5.2 Saran
Di dalam permaslahan ini yang penulis temukan, tentunya memiliki saran
yang bersifat aspiratif sesuai dengan ketentuan dan sebagai masukan demi
tercapainya sebuah standar keselamatan penerbang yaitu:
1. Sebaiknya diperhatikan lagi dalam melakukan pengecekan
komponen, untuk menghindari terjadinya permasalahan pada engine
yang bisa menyebabkan penerbangan jadi terhambat dan dapat
mengakibatkan dampak negatif terhadap maskapai.
2. Meningkatkan pelaksanaan pemeliharan sesuia prosedur yang
berlaku tanpa mengabaikan petunjuk dari AMM.
24
DAFTAR PUSTAKA
25