Anda di halaman 1dari 10

PLLU

PBNK XI
PLLU
Pemandu Lalu Lintas Udara atau Air Traffic Controller adalah unit yang bertugas memberikan
layanan pemanduan lalu lintas di udara terhadap lalu lintas penerbangan pesawat udara. Dalam
melaksanakan tugasnya PLLU dibagi menjadi beberapa unit yaitu : Aerodrome Control Tower (Menara
Pengawas, Approach Control Unit dan Area Control Service

Pelayanan Lalu lintas udara atau ATS adalah istilah umum yang digunakan untuk pemberian berbagai
pelayanan untuk penerbangan yang terdiri dari : a. Flight Information Service (FIS) b. Alerting Service c.
Air Traffic Control Service

Tujuan diberikannya ATS Pemberian ATS


a. Mencegah terjadinya tabrakan antar pesawat.
b. Mencegah terjadinya tabrakan antara pesawat dengan lalu lintas lainnya di daerah pergerakan dan
dengan rintangan di daerah tersebut
c. Mempercepat dan menjaga kelancaran lalu lintas udara
d. Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan efisiensi penerbangan
e. Memberitahukan organisasi terkait apabila ada pesawat yang membutuhkan SAR dan membantu
organisasi tersebut apabila diperlukan.
Pembagian Dan Lokasi Ruang Kerja Ats
Keberangkatan (departure)
1. Pesawat yang berada di
darat
2. Ijin ke unit Tower untuk menghidupkan engine nya Tower
3. Perijinan (clearance ) untuk melaksanakan
penerbangan ke tempat tujuannya

4. Pesawat berangkat atau take off APP

Apabila bandara yang dituju melewati wilayah yang menjadi tanggung jawab ACC maka
tanggungjawab akan diserahkan oleh unit APP ke unit ACC. Apabila pesawat tersebut tidak
memasuki wilayah ACC maka tanggung jawab diberikan kepada unit APP berikutnya atau
langsung ke Tower bandara tujuan.
Kedatangan (Arrival)

Pesawat yang akan mendarat ACC, APP, Tower

Apabila tidak melewati wilayah ACC akan langsung


diberikan oleh APP ke Tower.
Pembagian Wilayah Udara untuk pemberian ATS

Flight Information Region

Dengan berhasil ditandatanganinya MoU FIR Re-alignment antara Indonesia (RI) dan Singapura (SIN) pada 25
Januari 2022, maka luasan 249.575 km2 ruang udara Indonesia yang selama ini masuk dalam FIR negara lain
(FIR Singapura), akan diakui secara internasional sebagai bagian dari FIR Indonesia (FIR Jakarta).
Ketinggian terbang IFR

Selain mengikuti Quadrantal Height


Rules untu terbang di bawah
ketinggian 19.500 feet, terbang IFR
juga mengikuti Semi Circular height
Rules ketinggian minimal yang harus
diterbangi adalah :

a. 2000 feet di atas pegunungan, jarak


pandang horizontal 8 km
b. 1000 feet di atas rintangan tertinggi,
jarak pandang horizontal 8 km
Ketinggian terbang VFR

 Arah 000°-090° : Ganjil dalam ribuan feet, contohnya 3000ft, 5000 ft


 Arah 090°-180° : Ganjil dalam ribuan feet + 500 feet, contohnya 3500ft, 5500 ft
 Arah 180°-270° : Genap dalam ribuan feet, contohnya 4000ft, 8000 ft
 Arah 270°-000° : Genap dalam ribuan feet + 500 feet, contohnya 4500ft, 2500 ft
Flight Plan dan Notam/Rencana Penerbangan

Adalah dokumen yang diajukan oleh penerbang atau personel dispatcher ke Penyedia Layanan
Navigasi Udara setempat sebelum keberangkatan yang berisi berbagai informasi yang berkaitan
dengan operasi penerbangan yang direncanakan, berikut ini penerbangan yang wajib mengisi flight plan
sebelum melaksanakan penerbangannya :

a. Semua penerbangan yang akan memperoleh ATC service


b. Semua pesawat yang terbang IFR
c. Pesawat yang beroperasi di dalam wilayah di mana informasi rencana penerbangan diperlukan oleh
unit ATS (misalnya untuk keperluan pemberian flight nformation dan alerting service)
d. Pesawat yang beroperasi di dalam wilayah dimana informasi rencana penerbangan diperlukan oleh
militer (misalnya untuk keperluan pengawasan)
e. Penerbangan yang melewati batas antar negara.
Bentuk/format flight plan

Anda mungkin juga menyukai