Anda di halaman 1dari 11

Optimalisasi Pemanfaatan

Wilayah Udara: Strategi


Manajemen Lalu Lintas Udara
yang Efisien

ADHITYA RAFI DWI SAPUTRA 30722049


AKBAR BAIHAQI PUTRA AJI P. 30722050
ARIEF MAULANA IBRAHIM 30722051
ASYSYAM DITE SETONUGROHO 30722052
Introduction

: Cara di mana
ruang udara di suatu negara atau wilayah
diatur, diorganisir, dan digunakan untuk
berbagai keperluan penerbangan dan kegiatan
terkait. Ini termasuk pengelolaan lalu lintas
udara, alokasi ruang untuk penerbangan
komersial, militer, dan penerbangan umum,
serta regulasi terkait dengan penggunaan dron
atau pesawat tanpa awak.
REFERENSI HUKUM
Uu no 1 thn 2009 Pasal 262 Pasal 264
(1) Kawasan udara berbahaya ditetapkan oleh penyelenggara
(1) Ruang udara yang dilayani sebagaimana pelayanan navigasi penerbangan pada ruang udara yang
dimaksud dalam dilayaninya.
Pasal 261 ayat (4) huruf a meliputi: (2) Pada kawasan udara berbahaya sebagaimana dimaksud
a. wilayah udara Republik Indonesia, selain pada ayat (1) dilakukan pembatasan kegiatan
penerbangan yang bersifat tidak tetap dan tidak
wilayah menyeluruh sesuai dengan kondisi alam.
udara yang pelayanan navigasi penerbangannya
didelegasikan kepada negara lain berdasarkan Pasal 265
perjanjian; (1) Klasifikasi ruang udara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 261 ayat (4) huruf b disusun dengan
b. ruang udara negara lain yang pelayanan mempertimbangkan:
navigasi a. kaidah penerbangan;
penerbangannya didelegasikan kepada Republik b. pemberian separasi;
c. pelayanan yang disediakan:
Indonesia; dan d. pembatasan kecepatan:
c. ruang udara yang pelayanan navigasi e. komunikasi radio; dan/atau
penerbangannya f. persetujuan personel pemandu lalu lintas penerbangan
didelegasikan oleh Organisasi Penerbangan (Air Traffic Control Clearance).
Kontrol Lalu Lintas Udara (ATC): ATC memainkan peran
penting dalam mengatur arus pesawat di wilayah udara
tertentu. Mereka memberikan instruksi kepada pilot,
memastikan pemisahan yang aman antara pesawat
Air Traffic
dan mengoordinasikan lepas landas, pendaratan, dan
operasi dalam perjalanan.. Control (ATC)
IZIN TERBANG (Flight Clearance)

Sebelum pesawat melakukan


penerbangan, harus memperoleh izin
terbang dari pihak yang berwenang. Izin
ini mencakup informasi rute, ketinggian,
dan waktu penerbangan.
Penerbangan VFR (Visual Flight Rules)
dan IFR (Instrument Flight Rules)
Penerbangan VFR memungkinkan pesawat untuk terbang
berdasarkan pandangan visual, sedangkan IFR
memungkinkan penerbangan di kondisi cuaca buruk
menggunakan instrumen.
Pentingnya pemanfaatan
wilayah udara
Untuk memastikan keselamatan,
efisiensi, dan keamanan dalam semua
operasi penerbangan. Hal ini
mencakup pengaturan ATC, klasifikasi
ruang udara, dan pembatasan atau zona
terlarang untuk melindungi area
sensitif atau untuk keperluan khusus.
Penerbangan Drone (Unmanned
Aerial Systems/UAS):
Drone harus mematuhi peraturan khusus yang mengatur
ketinggian terbang, wilayah terbang, dan persyaratan
lainnya yang berbeda-beda di setiap negara.
Penanganan Darurat:

Peraturan harus mencakup prosedur darurat


dan rencana kontingensi untuk situasi yang
memerlukan tindakan cepat.
Keamanan Penggunaan Militer

Keamanan penerbangan adalah prioritas Selain digunakan untuk penerbangan sipil,


utama dalam pemanfaatan ruang udara. ruang udara juga digunakan untuk keperluan
Pengawasan lalu lintas udara dan prosedur militer. Pemanfaatan ruang udara militer
keselamatan memastikan bahwa pesawat melibatkan operasi penerbangan dan
terbang aman dan terhindar dari bahaya. pengawasan pertahanan udara.
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai