TINJAUAN TEORI
24
b. Mencegah tabrakan antar pesawat di area pergerakan dan halangan di
area tersebut;
c. Mempercepat dan memperlancar arus lalu lintas udara;
d. Memberikan saran dan informasi berguna bagi keselamatan dan
efisiensi penerbangan
e. Memberitahukan instansi yang berkaitan dengan pesawat yang
membutuhkan pertolongan unit SAR (Search and Rescue) dan
membantu instansi tersebut, apabila diperlukan.
3.1.2 Divisi Pelayanan Lalu Lintas Udara
Divisi pelayanan lalu lintas udara dibagi menjadi tiga bagian berikut:
a. Area Control Service harus diadakan oleh :
Area Control Center, atau
Unit yang memberikan approach control service dalam control
zone (CTR) atau control area (CTA) apabila area control centre
tidak didirikan.
b. Approach Control Service harus diadakan oleh :
Aerodrome Control Tower atau Area Control Centre jika
diperlukan atau memungkinkan untuk penggabungan unit
(combined unit) di bawah tanggung jawab satu unit yang
berfungsi untuk memberikan Approach Control Service dan
Aerodrome Control Service atau Approach Control Service dan
Area Control Service, atau
Approach Control Office, apabila perlu mendirikan suatu unit
yang terpisah.
c. Aerodrome Control Service harus diberikan oleh Aerodrome Control
Tower.
Area control service: pemberian pelayanan pengaturan lalu lintas
udara bagi pesawat yang berada dalam controlled airspace.
Approach control service: pemberian pelayanan pengaturan lalu
lintas udara dalam controlled airspace bagi pesawat yang pergi
atau datang, dari dan menuju suatu bandara.
25
Aerodrome control service: pemberian pelayanan pengaturan lalu
lintas udara bagi pesawat yang beroperasi di sekitar bandara.
d. Pelayanan informasi penerbangan
e. Pelayanan peringatan bahaya
26
manusia berkontribusi terbesar. Kelemahan fungsi-fungsi manajemen juga
berkaitan dengan banyaknya kesalahan tersebut.
Pengembangan dan keberlangsungan penyedia jasa penerbangan di Indonesia
sangat penting untuk pengembangan kebijakan transportasi di Indonesia guna
mendukung tujuan pemerintah untuk menjadi yang terdepan di kawasannya, juga
untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan kerja, keselamatan public dan
keamanan nasional. Penerbangan merupakan salah satu moda transportasi, yang
pada intinya membantu mempersatukan negara.
27
membahayakan. Padahal, berdasarkan kacamata penerbangan, hal ini berdampak
negatif yang dapat menimbulkan kecelakaan terhadap pesawat yang tentunya akan
merugikan pihak bandara, airlines, pemerintah dan bahkan dapat menimbulkan
korban jiwa.
28
Kawasan Udara Terlarang (Prohibited Area) adalah ruang udara
tertentu di atas daratan dan/atau perairan, dengan pembatasan yang
bersifat permanen dan menyeluruh bagi semua pesawat udara.
Otoritas Bandar Udara adalah lembaga pemerintah yang diangkat oleh
Menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan
melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan
pelayanan penerbangan.
Balon Udara adalah benda yang lebih ringan dari pesawat udara yang
tidak digerakkan oleh mesin, namun dapat terbang karena diisi
dengan gas yang dapat mengapung (gas buoyancy) atau melalui
pemanasan udara (airborne heater).
29
Ayat (1) “Setiap orang berada di daerah tertentu di bandar udara, tanpa
memperoleh izin dari otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 210 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).”
Ayat (2) “Setiap orang membuat halangan (obstacle), dan/atau
melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan
yang membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
30
(a) Kurang dari 500 kaki (152,5 m) dari dasar awan;
(b) Lebih dari 500 kaki (152,5 m) di atas permukaan tanah;
(c) Dari suatu area dimana jarak pandang di tanah adalah kurang dari 3
mil; atau
(d) Dalam radius 5 mil (8.045 m) dari setiap Bandar Udara.
31
- Bagian 107.29 yaitu pengoperasian siang hari: Tidak seorang pun
dapat mengoperasikan sistem pesawat udara kecil tanpa awak
kecuali di antara waktu dari matahari terbit sampai matahari
terbenam.
- Bagian 107.43 yaitu pengoperasian di sekitar bandar udara: Tidak
seorang pun dapat mengoperasikan pesawat udara tanpa awak
dengan cara menganggu pengoperasian dan jalur lalu lintas pesawat
udara di bandar udara, tempat pendaratan, dan lepas landas
helikopter, atau pesawat amfibi.
Berdasarkan PM 47 Tahun 2016, jika drone beroperasi pada
controlled airspace maka harus mengajukan izin operasi sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. Seperti contoh NOTAM yang berlaku di
Bandar Udara Sam Ratulangi Manado terkait dengan keberadaan UAV
(Unmanned Aerial Vehicle) atau bisa disebut juga drone yang jaraknya
kurang dari 5 NM dari “MNO” VOR/DME. Jika halnya beroperasi pada
uncontrolled airspace maka hanya diizinkan terbang dengan ketinggian
dibawah 500 ft (150 m).
32
Balon rason digunakan untuk pengamatan radio sonde yaitu
pengamatan pengukuran profil termodinamika kinematika secara
vertikal, pengamatan arah dan kecepatan angin lapisan udara atas.
Balon ini berwarna putih berukuran 350 sampai 600 gram dan diisi
dengan helium atau hidrogen, dan setelah terisi gas diameternya
berukuran sekitar 1 sampai 1,3 m. Rason merupakan balon terbang
yang membawa seperangkat transmitter dan sensor yang digunakan
untuk mengukur parameter atmosfer dan mengirimkan data tersebut
ke stasiun penerima melalui frekuensi radio tertentu.
Variabel yang diukur atau dihitung adalah tekanan udara,
ketinggian, posisi (latitude/longitude), suhu udara, kelembaban
udara, arah dan kecepatan angin yang mencapai lapisan 10 milibar
atau 100.000 kaki (feet) atau sekitar 30 km dari permukaan bumi.
Perangkat balon rason ini dilepaskan 1 sampai 2 kali per hari yaitu
pada jam 06.00 WIB dan 18.00 WIB.
Sebagai infromasi tambahan, balon Radiosonde sama seperti
balon-balon lainnya, ada waktunya akan pecah pada ketinggian
tertentu. Dan karena tidak memungkinkan bagi BMKG untuk
mengambil kembali atau menelusuri lokasi jatuhnya transmitter
Radiosonde, maka biasanya peralatan akan dibiarkan saja jatuh
dimanapun tempatnya. Nah, jika suatu saat ada benda mirip dengan
transmitter jatuh di lingkungan kita, jangan khawatir, itu bukan bom
atau benda membahayakan lainnya, tapi peralatan pengamatan
Radiosonde. Petugas BMKG telah menyertakan stiker khusus pada
alat, bahwa alat tersebut adalah peralatan pengamatan milik BMKG.
33