Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

MATA KULIAH LAPANGAN TERBANG


“PENGATURAN LALU LINTAS UDARA”
Dosen Pengampu : Ir. Luky Primantari, MT.

Ditulis Oleh :

RAHMA TYANI HARTINI 1201620010

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS SURAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa
sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang merupakan tugas mata kuliah Lapangan Terbang. Penulis sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Lapangan Terbang, Ir. Luky
Primantari, MT. dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan
dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Surakarta , 4 Juni 2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control, ATC) adalah profesi yang
memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat udara untuk
mencegah antar pesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antar pesawat
udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di sekitarnya selama beroperasi.
ATC atau yang disebut dengan Air Traffic Control juga berperan dalam pengaturan
kelancaran arus lalu lintas, membantu Pilot dalam mengendalikan keadaan darurat,
memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (seperti informasi cuaca, informasi navigasi
penerbangan, dan informasi lalu lintas udara). ATC adalah rekan terdekat pilot selama di
udara, peran ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktivitas
pesawat di dalam Manoeuvering area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari
ATC, yang kemudian ATC akan memberikan informasi, instruksi, Clearence/mandat
kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu
dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan. ATC merupakan salah satu
media strategis untuk menjaga kedaulatan suatu wilayah/suatu Negara.

B. Topik Pembahasan
a. Pengertian Air Traffic Control System (ATCS) ?
b. Tujuan Air Traffic Control System (ATCS) ?
c. Air Traffic Control Pertama Didunia?
d. Air Traffic Control Indonesia Dimata Dunia?
e. Pembagian Pelayanan Lalu Lintas Udara?
f. Cara Kerja Air Traffic Control di Bandara?
g. Pemetaan Lalu Lintas Penerbangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AIR TRAFFIC CONTROL SYSTEM
Air Traffic Control System atau dalam bahasa Indonesia disebut sistem control lalu
lintas udara adalah sistem yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang
untuk mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. ATCS atau yang
disebut dengan Air Traffic Control System merupakan sistem pengatur lalu lintas udara
yang tugas utamanya mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan menghindarkan
dari tabrakan (making separation). Selain tugas separation, ATCS juga bertugas mengatur
kelancaran arus traffic (traffic flow), membantu pilot dalam menghandle
emergency/darurat, dan memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (weather
information atau informasi cuaca, traffic information, navigation information, dll). ATCS
adalah rekan dekat seorang Pilot disamping unit lainnya, peran ATCS sangat besar dalam
tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktifitas pesawat di dalam area pergerakan
diharuskan mendapat izin terlebih dahulu melalui ATC, yang nantinya ATC akan
memberikan informasi, instruksi, clearance/izin kepada Pilot sehingga tercapai tujuan
keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai
dan memenuhi aturan.

B. TUJUAN AIR TRAFFIC CONTROL SYSTEM


Berikut ini adalah tujuan pelayanan sistem lalu lintas udara yang diberikan oleh ATCS
berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170 :
1. Mencegah tabrakan antarpesawat.
2. Mencegah tabrakan antarpesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
3. Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
4. Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan efisiensi
pengaturan lalu lintas udara.
5. Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian pesawat yang
memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan organisasi yang dipersyaratkan.
Biasanya Pengaturan lalu-lintas udara dilakukan di atas menara (Tower), agar dapat
melihat dengan jelas keadaan runway Landas pacu.
C. AIR TRAFFIC CONTROLLER PERTAMA DIDUNIA
Bila ditarik kebelakang, sejarah air traffic control mungkin dimulai 2 dekade setelah
Wright bersaudara menemukan pesawat pada tahun 1903. Tidak lama setelah perang dunia
pertama (PD I) berakhir, orang mulai menyadari bahwa pesawat terbang memiliki potensi
keuntungan dan komersil. Pada saat inilah beberapa perusahaan penerbangan komersial
terbentuk. Pada akhir tahun 1920, telah terdapat beberapa perusahaan penerbangan
komersial di Eropa seperti KLM di Belanda, 2 perusahaan penerbangan Perancis, 1 di
Belgia dan 8 di Inggris.
Tahun 1922 setelah terjadi minor collision di Bandara Croydon, London, pihak
DGCA Inggris mengeluarkan Notam 62/1922 yang isinya memberitahukan kepada Pilot
yang akan berangkat untuk mendapat urutan keberangkatan dan sinyal sebagai izin take
off dari ‘controller’. Sinyal ini adalah lambaian bendera merah. Segera setelah ditemukan
bahwa bendera ini tidak dapat terlihat pada beberapa tempat Croydon karena memiliki
slope miring pada satu sisi, posisi bendera ini dipindahkan ke salah satu balkon pada
gedung tertinggi. Pada bulan Juli 1922 di Croydon dibangun sebuah tempat observasi yang
sekelilingnya bermaterial kaca. Bangunan ini sebenarnya dimaksudkan untuk menguji
arah peralatan komunikasi wireless. Selanjutnya, ‘tower’ ini menjadi pusat komunikasi
bagi seluruh penerbangan di bandara Croydon. Sang operator menusukkan pin pada peta
yang tersedia tidak lama setelah menerima laporan posisi pesawat, dan berdasarkan
perhitungannya sendiri, menjalankan pin tersebut sesuai dengan rute pesawat yang
bersangkutan.
Apabila diperkirakan 2 pesawat akan saling melewati, sang operator akan
menginformasikan hal tersebut kepada pilot. Inilah lahirnya ‘Advisory Service’ yang
pertama. Selanjutnya pada Notam 109/1924 mengenai peraturan untuk take off
berbunyi “When the aircraft is visible from the control tower, permission to depart will be
given from the tower…”. Inilah pertama kali terminologi control tower dipakai. Pada
tahun 1926 sistem pengendalian lalu lintas udara mendapat nama baru yaitu Wireless
Traffic Control dan petugasnya disebut Control Officers. Mulai saat itu terminologi
‘control’ secara resmi digunakan, tetapi hubungan Pilot/Controller masih berupa
gentlements agreements. Hal ini berubah pada tahun 1927 dimana disepakati bahwa
controller tidak hanya menginfo pilot mengenai keberadaan traffic lain, tetapi berhak
memberikan arah terbang (direction) untuk menghindari traffic lawan. Jadi siapakah air
traffic controller pertama di dunia?
Jika melihat pada salah satu prinsip tugas air traffic control yaitu menjaga
keselamatan pesawat terbang di bandara dan sekitarnya, sekiranya sah-sah saja jika
menyebut Wilbur Wright sebagai air traffic controller pertama dunia. Dan Orville Wright
menjadi yang kedua. Karena sementara Orville Wright melakukan 12 detik penerbangan
pertama dalam sejarah manusia pada tanggal 17 Desember 1903 di Kitty Hawk,
California, Wilbur Wright melakukan apa yang mungkin saat ini kita sebut sebagai
‘operational watch’. Untuk dapat take off pada kecepatan 20 mil/jam, Wilbur berlari
mengikuti pesawat terbang pertama dunia itu sambil memegang wingtips-nya dan
menyeimbangkan pesawat tersebut sampai airborne. Kemudian Wilbur memperhatikan
dengan sangat seksama penerbangan tersebut sampai akhirnya Orville mendarat kurang
lebih 120 feet didepannya. Selanjutnya saat Wilbur bertindak sebagai pilot, dan terbang
selama 59 detik, giliran Orville Wright yang memperhatikan penerbangan yang dilakukan
saudaranya dengan seksama sampai akhirnya mendarat 852 feet didepannya!.

D. AIR TRAFFIC CONTROL INDONESIA DIMATA DUNIA


Pada Tahun 2008 Indonesia terpilih sebagai salah satu pemenang Air Traffic
Control (ATC) Global Awards. Hadiah tersebut diterima oleh DR. Budi Muliawan
Suyitno, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan pada tanggal 11
Maret 2008 di Amsterdam. lndonesia ditetapkan sebagai pemenang atas upaya lndonesia
dalam merealisasikan penggunaan penemuan teknologi baru, yaitu pembangunan stasiun
“automatic dependent surveillance” (ADS) guna memantau dan melacak posisi pesawat
terbang yang melintasi wilayah lndonesia secara akurat dan terintegrasi. Dengan metode
tersebut keterbatasan jangkauan radar dapat teratasi, karena pesawat secara otomatis dapat
melaporkan posisinya melalui pengenalan kombinasi sistem antara teknologi GPS dan
data untuk melacak posisi pesawat. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Dephub
bersama dengan perusahaan IT bandara “SITA” terpilih sebagai pemenang pada kategori
“Enabling Technology Award” - kontribusi dalam peningkatan kapasitas dan keselamatan
penerbangan. Saingan lndonesia dalam mendapatkan penghargaan pada kategori tersebut
yaitu Thales ADS-B dan Adacel lnc.
Organisasi Profesi Air Traffic Control Indonesia, Indonesia Air Traffic Controllers
Association - (IATCA) dikukuhkan sebagai anggota organisasi International Federation of
Air Traffic Controllers' Associations ( IFATCA ) pada tanggal 23 Maret 2001 di
Gedung PBBGeneva - Switzerland .
E. PEMBAGIAN PELAYANAN LALU LINTAS UDARA
· Pelayanan Pengendalian Lalu Lintas Udara (Air traffic control service), pada ruang
udara terkontrol Controlled Airspace terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
1. Aerodrome Control Service
Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan
Alerting Service yang diperuntukkan bagi pesawat terbang yang beroperasi atau berada
di bandar udara dan sekitarnya (vicinity of aerodrome) seperti take off, landing, taxiing,
dan yang berada di kawasan manoeuvring area, yang dilakukan di menara pengawas
(control tower). Unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut
Aerodrome Control Tower (ADC).
2. Approach Control Service
Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan
Alerting Service, yang diberikan kepada pesawat yang berada di ruang udara sekitar
bandar udara, baik yang sedang melakukan pendekatan maupun yang baru berangkat,
terutama bagi penerbangan yang beroperasi terbang instrumen yaitu suatu penerbangan
yang mengikuti aturan penerbangan instrumen atau dikenal dengan Instrument Flight
Rule (IFR). Unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Approach
Control Office (APP).
3. Area Control Service
Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan
Alerting Service, yang diberikan kepada penerbang yang sedang menjelajah (en-route
flight) terutama yang termasuk penerbangan terkontrol (controlled flights). Unit yang
bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Area Control Centre (ACC).

F. CARA KERJA AIR TRAFFIC CONTROL


1. Kontrol Lalu Lintas Udara
Segala aktifitas pengaturan lalulintas udara dikendalikan dari ruang air traffic control.
Sedangkan Ruang Air Traffic Control sendiri terdiri dari empat unit tugas yaitu :
1. Data Analyzing Room
2. En-route Control Unit
3. Pilot Unit
4. Terminal Control Unit
Pada ruang Air Traffic Control bekerja para petugas pengatur lalu lintas udara (air
traffic controller) yang bertugas memantau dan mengarahkan lalulintas pergerakan
semua pesawat yang terpantau di angkasa.Dalam menjalankan tugasnya, para petugas
pengatur lalulintas udara memantau pergerakan pesawat dari alat Air Traffic Control
Display.
2. Sistem Pendaratan Pesawat
Instrument Landing System adalah suatu sistem peralatan yang ada di Bandar udara
yang digunakan untuk memandu pesawat dalam melakukan pendaratan dengan aman
dan lancar. Instrument Landing System menggunakan dua transmisi.Transmisi yang
pertama berfungsi untuk memandu pesawat menuju landasan pacu, transmisi yang
kedua menginformasikan tentang ketinggian pesawat dari landasan pacu.
3. Alur pendaratan pesawat terbang dengan dipandu Instrument Landing System
Setelah memberi tahu pada bandara yang dituju, awak pesawat menunggu instruksi dari
petugas Air Traffic Control. Pesawat akan diarahkan oleh Instrument Landing System
melaui radio beacon untuk menentukan arah pendaratan agar tepat pada tengah tengah
landasan pacu.
4. Ground Controlled Approach
Pesawat yang terpantau radar akan diarahkan oleh operator Ground Controlled
Approach tentang petunjuk pendaratan pesawat terbang, dengan tujuan pesawat dapat
mendarat dengan aman. Pekerjaan ini menuntut konsentrasi yang tinggi dari
operatornya, sehingga diperlukan kerja shift karena bandara beroperasi dua puluh
empat jam.

G. PEMETAAN LALU LINTAS PENERBANGAN


a. Wilayah udara Indonesia terbagi dalam 2 FIR (Flight Information Region) yaitu
Jakarta dan Makassar.
Dari 2 FIR ini terbentuklah Jakarta ACC dan Makassar ACC Jakarta ACC maupun
Makassar ACC mempunyai beberapa sektor. Hal ini dibentuk untuk meng-akomodasi
ruang udara yang sangat luas, dengan tujuan meningkatkan keselamatan penerbangan.
b.Keterbatasan wawasan, perkenankan saya hanya memaparkan wilayah udara
Jakarta saja.
Jakarta FIR mempunyai 5 sektor Jakarta ACC:
1. Jakarta Upper Control Medan (UM),
2. Jakarta Upper Control Palembang (UP),
3. Jakarta Upper Control Tanjung Karang(UT),
4. Jakarta Upper Control Semarang (US),
5. Jakarta Upper Control Kalimantan (UK).
Masing-masing sektor ACC membawahi beberapa sektor yang disebut TMA (Terminal
Area) sebagai contoh Medan TMA, Pekanbaru TMA, Jakarta TMA, Pontianak TMA,
Palembang TMA. Untuk Jakarta TMA itu sendiri terbagi 2, yaitu Jakarta Lower North
(LN) dan Jakarta Lower East (LE).
c. Dibawah Jakarta TMA terdapat unit APP, disini terdapat Unit Jakarta Approach
West (TW) dan Jakarta Approach East (TE). Kemudian Unit Arrival (AN) sebelum
akhirnya Unit TWR, yang khusus di Bandara Soekarno-Hatta dipilah menjadi 4
unit, yaitu:
1. Clearance Delivery (CDL),
2. Ground Control Selatan (GS),
3. Ground Control Utara (GN), dan
4. Aerodrome Control Tower (TWR) (Tory Tri Ruknomo).
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Dari uraian makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Air
Traffic Control System atau dalam bahasa Indonesia disebut sistem control lalu lintas
udara adalah sistem yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang untuk
mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. ATCS atau yang disebut
dengan Air Traffic Control System merupakan sistem pengatur lalu lintas udara yang
tugas utamanya mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan menghindarkan dari
tabrakan (making separation). Selain tugas separation, ATCS juga bertugas mengatur
kelancaran arus traffic (traffic flow), membantu pilot dalam menghandle
emergency/darurat, dan memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (weather
information atau informasi cuaca, traffic information, navigation information, dll).
Terdapat dua wilayah Wilayah udara Indonesia terbagi dalam 2 FIR (Flight Information
Region) yaitu Jakarta dan Makassar. Dari 2 FIR ini terbentuklah Jakarta ACC dan
Makassar ACC Jakarta ACC maupun Makassar ACC mempunyai beberapa sektor. Hal ini
dibentuk untuk meng-akomodasi ruang udara yang sangat luas, dengan tujuan
meningkatkan keselamatan penerbangan.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian
materi serta penulisan materi kami mengharap kritik dan saran para pembaca untuk bahan
evaluasi kami dalam memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
a. Pengertian Air Trafiic Control System http://www.sekedar-tahu-saja.
b. Tujuan Air Traffic Control system, file:///C:/Users/User/Downloads/pengertian-dan-
kegunanaan-pemandu-lalu.html
c. Air Traffic Control System http://en.wikipedia.org/wiki/Air_traffic_control
d. PembagianPelayanan Lalu Lintas Udara
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemandu_lalu_lintas_udara#Pembagian_Pelayanan_Lalu_Lintas
_Udara
e. Pemetaan lalu lintas penerbangan http://en.wikipedia.org/wiki/Air_traffic_control

Anda mungkin juga menyukai