Golden Rules of
Interface Design
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Agenda
1 2 3
Shneiderman’s
Norman’s seven Nielsen’s heuristics
eighat golden rules
principles
Shneiderman’s eight
golden rules
8 Golden Rules adalah panduan dalam
membuat suatu rancangan antarmuka untuk
suatu aplikasi yang diusulkan oleh Ben
Shneiderman melalui bukunya“ Designing the
User Interface”.
LET'S START!
Strive for consistency
Membangun desain yang konsisten, sangat
dibutuhkan dalam satu aplikasi, apalagi kalau aplikasi
tersebut saling berhubungan. Fungsinya, agar notive
user dapat mengetahui halaman mana saja yang masih
berhubungan.
Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menerjemahkan teks ke dan dari banyak bahasa yang
berbeda, menjadikannya alat yang sangat berguna bagi pengguna dari berbagai latar belakang.
Offer feedback Design dialog to yield closure
Pemberian informasi yang merupakan hasil feedback Poin ini merupakan pin yang satu kesatuan dengan
dari aksi tidak hanya berupa jawaban. Namun juga feedback informasi. Karena fungsinya untuk
bisa dibuat user interface dengan design yang menyampaikan bahwa proses yang dilakukan oleh
berbeda. user telah selesai dilakukan.
WhatsApp: Saat mengirim pesan di WhatsApp, E-commerce: Saat kamu melakukan pembelian di
ada tanda centang yang menunjukkan status pesan. situs e-commerce, biasanya ada beberapa langkah
Satu tanda centang berarti pesan telah terkirim ke yang harus dilalui, seperti memilih produk,
server, dua tanda centang berarti pesan telah memasukkan alamat pengiriman, dan melakukan
sampai ke penerima, dan dua tanda centang biru pembayaran.
berarti pesan telah dibaca oleh penerima Setelah semua langkah selesai, biasanya akan mun
cul halaman konfirmasi yang menunjukkan bahwa
proses pembelian telah selesai
Prevent errors Permit easy reversal of actions
Poin ini untuk menjaga agar user tidak melakukan Pada poin ini user bisa melakukan pembatalan atas
kesalahan dalam menjalankan proses. Biasanya aksi yang dilakukan sebelumnya. Tidak hanya berupa
berupa petunjuk pengisian formulir sesuai format tombol back saja melainkan aksi pembatalan lainnya.
yang diterima oleh aplikasi, sehingga user dapat
mengisi formulir dengan tepat pada percobaan Seperti saat melakukan pembelian barang di toko
pertama. online user ingin membatalkan pemesanan maka
Memberikan Peringatan Real-Time: Dengan bisa dilakukan. Sehingga user tidak perlu
memberikan peringatan real-time, sistem dapat menghubungi customer service atau meminta
mencegah pengguna melakukan kesalahan. bantuan kepada pemilik aplikasi.
Misalnya, jika pengguna mencoba mengirim form
ulir dengan bidang yang belum diisi, sistem dapat
menampilkan peringatan
Keep users in control Reduce short-term memory load
User seringkali menyukai pengaturan interface sesuai Pada proses ini data dipusatkan pada menu dan
dengan keinginannya sendiri. Karenanya membiarkan tombol yang ada. Ini agar memudahkan user
user memilih pengaturannya sendiri akan membuat dalam menggunakan menu dan tombol yang ada.
user semakin nyaman menggunakan aplikasi.
Menu Dropdown: Menu dropdown dapat
Banyak aplikasi dan situs web memungkinkan pengg mengurangi beban memori karena pengguna
una untuk menyesuaikan pengaturan mereka sendiri, s tidak perlu mengingat semua opsi yang
eperti tema, layout, dan preferensi notifikasi tersedia.
Mereka hanya perlu mengklik menu dan memi
lih opsi yang mereka inginkan
Norman’s seven principles
DISCOVERABILITY (MUDAH DITEMUKAN)
Discoverability ialah mudah ditemukan atau mudah dicari (fitur). Biasanya ketika kata dapat
ditemukan digunakan melalui internet merujuk pada mudahnya mencari konten.
Ketika kita membuka Aplikasi Gojek dan ingin mencari fitur “GoCar”, tidak perlu
susah-susah mencari karena semua fitur dan pilihan tersedia di Home Page.
AFFORDANCES (KESESUAIAN)
Kesesuaian atau keterjangkauan yaitu, hubungan antara sifat-sifat objek fisik dan kemampuan
agen yang menentukan bagaimana objek mungkin dapat digunakan.
Contoh elemen antarmuka pengguna, secara langsung menyarankan tindakan pengguna yang
sesuai, dengan contohnya yaitu slide unlock yang dapat diseret dan beralih ke home page di
HP
Norman’s seven principles
SIGNIFIERS (PENANDA )
Signifiers atau penanda bertindak sebagai petunjuk. Berbagai jenis yang dapat membantu
proses dalam menandakan user tentang interaksi. Bisa lewat warna, suara, gerakan, bentuk,
dll. Yang harus dipahami dengan baik. Mencakup What, How, Where. Dalam berbagai cara,
karakteristik dari sebuah objek mensugestikan ke individu bagian apa yang diterima oleh
sebuah affordance.
Button slide untuk On/Off sebagai petunjuk
MAPPING (PEMETAAN)
Pemetaan digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua set benda seperti sakelar dan
lampu terkait yang dikendalikannya. Ini sering digunakan ketika merancang control dan
tampilan. Pemetaan alami sangat berguna dalam design online karena mengambil keuntungan
dari tindakan yang sudah kita ketahui – seperti meng-slide sesuatu untuk menghapusnya, atau
slide kabawah untuk refresh page di ponsel.
Slider juga memiliki pemetaan yang kuat karena jelas memindahkannya ke kanan akan
meningkatkan nilainya versus memindahkan ke kiri akan mengurangi nilai.
Norman’s seven principles
CONSTRAINT (KENDALA)
Memberikan batasan pada apa yang mungkin terjadi dengan suatu objek dapat
membantu memperjelas cara menggunakannya dan untuk apa itu. Memberikan arahan
yang jelas tentang bagaimana berinteraksi dengan atau mengoperasikan system.
Contoh dari hal ini dalam design web adalah penanganan kesalahan, dimana formulir akan memberikan umpan balik yang bermanfaat
kepada pengguna untuk menghindari pertukaran yang tidak produktif.
Feedback yang didapat oleh customer yaitu mendapat poin yang bisa ditukarkan dengan
voucher/promo.
Norman’s seven principles
CONCEPTUAL MODEL (MODEL KONSEPTUAL)
Model konseptual adalah bagaimana pengguna memahami suatu system untuk bekerja dan
penting untuk memberikan rasa control kepada pengguna. Pengguna dapat mengetahui cara
melakukan hal-hal baru atau mencoba variasi di berbagai hal. Dan juga dapat mengevaluasi
hasil tindakan yang di ambil.