Anda di halaman 1dari 10

MODUL 2

ROUTING FRAMEWORK LARAVEL

A. Pengenalan Routing Laravel


Istilah routing dalam laravel hampir mirip dengan routing pada jaringan
komputer, konsep roting dalam laravel sama dengan jaringan komputer yaitu
mengarahkan menuju alamat tujuan yang sudah ditentukan.
Routing Laravel merupakan langkah mengakses suatu halaman pada aplikasi
melalui alamat URL. Seperti yang sudah di pelajari sebelumnya untuk membuka
halaman awal aplikasi Laravel dapat dilakukan dengan mengetik URL localhost:8000.
Dalam menentukan route, kita menentukan bagaimana struktur URL untuk mengakses
halaman tertentu.
Routing untuk Laravel dapat diatur pada folder laravelapp\routes\web.php.
Halaman homepage default Laravel adalah hasil dari script yang terletak pada file
laravelapp\routes\web.php. Berikut isian dari laravelapp\routes\web.php:

Gambar 2.1 Perintah Default Route Laravel

B. Membuat Route Baru di Laravel


Cara menuliskan perintah baru dalam membuat route, dapat digunakan selain
mengembalikan file view sebagai response, juga dapat mengembalikan response berupa
string alias teks biasa. Untuk format penulisan route yaitu sebagai berikut:
Route::get($url,$callback);

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 1


$url diisi dengan format URL dari route, sedangkan $callback diisi dengan script
yang akan dijalankan ketika membuka URL tersebut. Callback dapat berupa controller
atau fungsi.
Lakukan uji coba dengan edit file laravelapp\routes\web.php, tambahkan isinya
dengan script di bawah ini :
Route::get('/hello', function () {
echo "Selamat Datang, Kita Belajar Routing Bareng Yuk";
});

Untuk menguji route yang sudah dibuat pastikan server php artisan serve sudah
berjalan. Lalu buka pada browser localhost:8000/hello maka hasilnya akan seperti
gambar diabawah:

Gambar 2.2 Tampilan Routing Hello

C. Metode Rout Laravel


Ada beberapa metode dalam route yang dapat digunakan di Laravel, kita dapat
menentukan perintah yang berbeda yang akan digunakan dalam route tersebut. Berikut
metode-metode rout tersebut:
1. Rout Get
Digunakan menampilkan atau mengambil data. Metode route ini dapat langsung
kita akses melalui link pada browser. Penulisan dari route GET sebagai berikut:
Route::get('/index', function () {
echo "sintaks pesan yang ditampilkan";
});

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 2


2. Rout Post
Digunakan untuk mengirim data dari form dengan tujuan menambahkan data.
Penulisan dari route POST sebagai berikut:
Route::post('/store', function () {
// sintak untuk menyimpan data
});

3. Rout Put
Digunakan untuk mengirim data dari form dengan tujuan untuk memperbaharui
data. Penulisan dari route PUT sebagai berikut:
Route::put('/update', function () {
// sintak untuk upadte data
});

4. Rout Delete
Digunakan untuk mengirim data dari form dengen tujuan untuk menghapus data.
Penulisan dari route DELETE sebagai berikut:
Route::delete('/hapus', function () {
// sintak untuk menghapus data
});

Untuk mengecek routing yang sudah pernah dibuat sebelumnya dapat dilakukan
dengan menggunakan perintah artisan sebagai berikut:
Php artisan route:list

Gambar 2.3 Daftar Route yang Dibuat

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 3


D. Route Parameters
1. Dasar Route Berparameter
Parameter pada route dasar ditandai dengan tanda { }. Hal tersebut untuk
menunjukkan kata pada URL yang ada pada posisi tersebut menjadi nilai dari
parameter.
Buatlah satu route baru pada file web.php yang ada pada folder routes/web.php
dengan skrip sebagai berikut:
Route::get('profile/{nama}',function($nama){
return'Profile Nama : '.$nama;
});

'profile/{nama}'
Digunakan untuk memberikan definisi/penamaan route/alamat url sedangkan
untuk {nama} adalah variable yang dikirimkan atau parameternya.
function($nama)
Digunakan untuk menangkap variabel parameter.
return 'Profile Nama : '.$nama;
Digunakan untuk menampilkan kalimat Profile Nama : Sesuai Parameter yang
sudah di isikan pada halaman web.
Berikut contoh URL penggunaan dasar route berparameter dan hasilnya di
browser:

Gambar 2.4 Hasil Route Dasar


2. Route Berparameter Lebih dari Satu
Route parameter lebih dari satu merupakan pengembangan dari dasar route
berparameter dengan menambahkan route baru seperti /{parameter-baru}.

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 4


Buatlah satu route baru pada file web.php yang ada pada folder routes/web.php
dengan skrip sebagai berikut:
Route::get('profile/{id}/{nama}',function($id, $nama){
return 'Profile ID / Nama : '.$id.' / '.$nama;
});

'profile/{id}/{nama}'
Digunakan untuk memberikan definisi/penamaan route/alamat url sedangkan
untuk {id} adalah variable yang dikirimkan atau parameter pertamanya.
Sedangkan parameter {nama} adalah parameter kedua.
function($id, $nama)
Digunakan untuk menangkap variabel parameter.
return 'Profile ID / Nama : '.$id.' / '.$nama;
Digunakan untuk menampilkan kalimat Profile ID / Nama : Sesuai Parameter
Pertama / Sesuai Parameter Kedua.
Berikut contoh URL penggunaan Route Berparameter Lebih dari Satu dan
hasilnya di browser:

Gambar 2.5 Hasil Route Parameter Lebih Dari Satu


3. Route dengan nama
Route dengan pendefinisian nama atau identitas memiliki kelebihan yaitu dapat
digunakan hanya dengan menyebutkan nama yang diberikan pada rout tersebut.
Buatlah 2 route baru pada file web.php yang ada pada folder routes/web.php
dengan skrip sebagai berikut:
Route::get('/home', function () {
echo "<a href='".route('create')."'>Mengakses Route dengan nama
</a>";
});

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 5


Route pertama digunakan untuk menapilkan tag <a> yang di dalamnya terdapat
atribut href yang akan diisikan nama dari route yang akan diakses.
Selanjutnya buat route ke dua dengan pendefinisan nama yang akan diakses dari
route pertama dengan skrip sebagai berikut:
Route::get('/create', function () {
echo "Route ini diakses menggunakan nama";
})->name('create');

Uji coba pada Route dengan pendefinisian nama dilakukan dengan membuka
browser dan ketikan link localhost:8000/home maka akan muncul halaman
seperti berikut:

Gambar 2.6 Hasil Halaman Link Route


Jika link Mengakses Route dengan nama di klik maka akan mengarah ke
halaman dengan route name create atau nama route ke dua yang dibuat dengan
hasil sebagai berikut:

Gambar 2.7 Hasil Route Dengan Nama

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 6


4. Route dengan aksi controller
Route dengan aksi controller dapat dijalankan dengan mengakses controller
yang disebutkan pada parameter kedua untuk mengakses method atau function
tertentu pada controller, antara nama controller dengan nama fungsi dipisahkan
dengan tanda @.
Untuk menjalankan route ini terlebih dahulu buatlah satu controller
menggunakan perintah artisan sebagai berikut:
php artisan make:controller cobaController
Jalankan perintah artisan tersebut pada cmd yang sudah terarah pada folder
projek Laravel yang digunakan seperti pada gambar berikut:

Jika berhasil maka akan keluar Controller created succesfully, perintah aritsan
tersebut akan menghasilkan satu file baru bernama cobaController.php yang
terletak di folder app\Http\Controller. Hasil pada folder sebagai berikut:

Gambar 2.8 Hasil Folder Controller


Selanjutnya bukalah file cobaController.php dan tambahkan satu fungsi bernama
coba seperti pada controh skrip dibawah:

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 7


<?php
namespace App\Http\Controllers;
use Illuminate\Http\Request;
class cobaController extends Controller
{
public function index()
{
return 'Uji Coba Mengakses Fungsi di Controller menggunakan
route';
}
}

Selanjutnya buka file web.php yang ada pada folder routes/web.php buat satu
route baru dengen bentuk seperti berikut:
Route::get('/coba', 'cobaController@index');

Selanjutnya cek route diatas dengen cara membuka browser dan ketikan
localhost:8000/coba maka akan muncul halaman seperti berikut:

Gambar 2.9 Hasil Route Dengan Aksi Controller


Pada contoh berikutnya akan mencoba membuat route baru dengan
menampilkan sebuah halaman. Tambahkan route baru halaman ‘biodata’ seperti
berikut:
Route::get('biodata', 'BiodataController@index');

Buat controller baru dengan nama BiodataController.php dengan menggunakan


perintah artisan sebagai berikut:

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 8


Rubahlah script pada app\Http\Controllers\BiodataController.php dengan
memberikan method/fungsi index sebagai berikut:
<?php
namespace App\Http\Controllers;
use Illuminate\Http\Request;
class BiodataController extends Controller
{
public function index() {
$nama = "Indra Kurniawan";
return view("biodata" , ["nama" => $nama]);
}
}

Langkah selanjutnya membuat file view baru dengan nama biodata.blade.php


dan simpan pada resources\views\. Isikan pada file tersebut dengan script
sebagai berikut:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>FORM BIODATA</title>
</head>
<body>
<h1>Biodata</h1>
<p>Nama : {{ $nama }}</p>
</body>
</html>

Untuk dapat mengecek hasilnya ketikan pada browser url alamat


localhost:8000/biodata, jika berhasil maka hasilnya akan seperti gambar berikut:

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 9


Gambar 2.10 Hasil Route Aksi Controller He File Halaman

E. Tugas Praktikum
1. Lakukan dokumentasi rout yang dilakukan
2. Buatlah sebuah file halaman baru bernama profil, isi profil kalian dan
dokumentasikan
3. Buatlah rout yang menghubungkan ke halaman profil dan dokumentasikan
4. Buatlah rout dengan aksi controller yang menghubungkan ke halaman baru dan
dokumentasikan

Indra Kurniawan, M.Kom. RPL Politeknik Balekambang Jepara | 10

Anda mungkin juga menyukai