Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LAPANGAN TERBANG

KEGIATAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL


JAWA BARAT (BIJB) KERTAJATI

Disusun Oleh:
Retnasari Pertiwi, A.Md
NPM. 41155025180051
Fakultas Teknik
Prodi Teknik Sipil

2019
KEGIATAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
(BIJB) KERTAJATI

Lokasi : Kertajati, Kabupaten Majalengka


Airport Area : 873 Ha
Runway : 3.000 m x 60 m (r/w 1)
Luas Apron : 90.000 m2

Luas Terminal Penumpang : 96,280 m2

Kapasitas Terminal Penumpang : 5 juta penumpang / tahun

A. Perencanaan & Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat

Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati mulai direncanakan pada Tahun 2003
( Penyusunan dokumen Feasibility Study (FS) / Studi Kelayakan. Pada Tahun 2005, mulai
dilakukan Penetapan Lokasi sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No. 34 Tahun 2005.
Penyusunan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan dilaksanakan pada Tahun 2006.
Kemudian pada Tahun 2007 disusun Rencana Induk (Master Plan) sesuai Keputusan Menteri
Perhubungan No. 5 Tahun 2007. Tahun 2009 dilaksanakan Penyusunan Dokumen Rancangan
Teknis Terinci (RTT) Sisi Udara. Kemudian dilanjutkan pada Tahun 2013 dilaksanakan
Review Rencana Induk (Master Plan) dan di Tahun 2014 dilaksanakan Penyusunan Dokumen
Rencana Teknis Terinci (RTT) Sisi Darat.

Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dilaksanakan beberapa Fase,
yaitu Fase IA di Tahun 2017-2018, Fase IB di Tahun 2023, Fase II di Tahun 2030, kemudian
Ultimate di Tahun 2036. Saat ini, Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati
telah selesai tahap pembangunan Fase IB dan sudah melayani penerbangan baik lokal maupun
internasional (penerbangan umroh setiap hari sabtu, serta penerbangan internasional lainnya).

B. Denah (Sisi Udara & Sisi Darat)


Denah Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tersaji dalam gambar sebagai
berikut :
C. Gambar (Alur Keberangkatan & Alur Kedatangan)
 Alur Keberangkatan
 Alur Kedatangan
D. Penjelasan Sisi Udara & Sisi Darat
Saat ini, Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) belum sepenuhnya memiliki fasilitas
(baik darat maupun udara) seperti yang direncanakan, dikarenakan pembangunan yang
bertahap. Dibawah ini akan dijelaskan masing-masing fasilitas udara dan darat existing (s.d
Tahun 2019) pada Bandara Internasional Kertajati.

No Uraian Penjelasan

A. Fasilitas Darat

Penghubung utama antara system transportasi darat dan system


transportasi udara yang bertujuan untuk menampung kegiatan-kegiatan
transisi antara akses dari darat ke pasawat udara atau sebaliknya :
pemrosesan penumpang dan bagasi dari dan ke pesawat udara.
1 Terminal Penumpang
Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional,
administrasi dan komersial serta harus memenuhi persyaratan
keamanan dan kexselamatan operasi penerbangan, disamping
persyaratan lain yang berkaitan dengan masalah bangunan.

Suatu bangunan yang memiliki fungsi untuk mempermudah kinerja


2 Menara Kontrol (ATC) dari Air Traffic Controller (ATC), dalam memandu ataupun mengawasi
pergerakan pesawat di area udara Bandara ataupun di Apron

suatu bangunan yang berfungsi untuk kegiatan operasional


3 Bangunan Operasi
kebandarudaraan

Bangunan Terminal Penumpang yang diperuntukkan bagi kegiatan


4 Bangunan Terminal VVIP
pelayanan tertentu seperti pejabat tinggi Negara dan tamu Negara

Bangunan yang menyediakan pelayanan Pertolongan Kecelakaan


5 PKP-PK (Main Station)
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (bangunan utama)

Bangunan yang menyediakan pelayanan Pertolongan Kecelakaan


6 PKP-PK (Sub Station 1&2)
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (bangunan pendukung/sub)

Bangunan yang digunakan untuk menempatkan peralatan-peralatan


pendukung dalam kegiatan Ground Handling, seperti trolli, chock
Bangunan Pelayanan Apron
7 (untuk mencegah pesawat bergerak ketika parkir di apron), kereta
(GSE)
angkut (untuk mengangkut cargo, excess baggage, mail dan material
lainnya ke pesawat atau sortling facility)
Bangunan yang digunakan dalam rangka pengolahan makanan yang
8 Bangunan Jasa Boga
diperjualbelikan di dalam lingkungan Bandar Udara.
No Uraian Penjelasan

A. Fasilitas Darat

Bangunan yang digunakan untuk menempatkan pemancar sinyal ke


segala arah berfrekuensi amat tinggi (VHF Omnidirectional Range /
VOR) yang merupakan fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja
9 Bangunan Pemancar
dengan menggunakan frekuensi VHF di lingkungan Bandar Udara yang
memberi panduan posisi kepada pesawat udara berupa azimuth dan
bearing

bagian depan terminal penumpang, biasanya digunakan untuk


10 Plaza
menaik/turunkan penumpang dari dan menuju bandara.
Parkiran Kend. Umum &
11 merupakan suatu wilayah untuk parkir kendaraan baik roda 2 atau lebih
Fasilitas Umum
12 Poliklinik merupakan fasilitas kesehatan di Bandar Udara
merupakan fasilitas ibadah serta fasilitas yang menyediakan kebutuhan
13 Kantin & Mushola
makan dan minum bagi penumpang
merupakan jalan akses untuk masuk maupun keluar lingkungan Bandar
17 Jalan Masuk
Udara
B. Fasilitas Udara
merupakan tempat / landas parkir bagi pesawat, baik saat loading
1 Apron
penumpang/kargo, maupun unloading penumpang/kargo.
merupakan landas penghubung bagi pesawat, baik pergerakan dari
2 Taxiway apron menuju runway (bagi pesawat yang akan take off), maupun
pesawat dari runway menuju apron (bagi pesawat yang landing)
merupatan landasan bagi pesawat yang akan landing (mendarat)
maupun yang akan memulai penerbangan (take off), dengan panjang
3 Runway
landasan yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan pesawat
tersebut.
suatu bidang persegi panjang yang diratakan bersih tanpa benda benda
yang mengganggu, diberi drainasi dan mencakup landas pacu, daerah
4 Runway strip henti dan dipergunakan untuk mendukung peralatan pemeliharaan serta
dalam keadaan darurat harus mampu mendukung pesawat bila keluar
dari landas pacu
bidang persegi panjang yang terletak pada ujung landasan yang
5 Stopway disediakan sebagai tempat yang aman untuk berhenti bagi pesawat yang
gagal lepas landas
suatu bidang persegi panjang yang membentang dari ujung landas pacu
6 Clearway dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah landasan, bebas dari
rintangan tetap.

C. Utilitas
(Prescision Approach Path Indicator), yaitu rambu penerangan yang
memancarkan cahaya untuk memberi informasi kepada penerbangan
1 PAPI mengenai sudut luncur yang benar, dan memandu penerbangan
melakukan pendekatan menuju titik pendaratan pada daerah touch
down.
pemancar yang memberikan sinyal pemandu sudut pendaratan, bekerja
2 Glide Path
pada frekuensi UHF antara 328,6 MHz hingga 335,4 MHz
No Uraian Penjelasan

A. Fasilitas Darat

Dopple Very High Frequency Omni Range (DVOR) merupakan alat


bantu navigasi jarak sedang yang menggunakan frekuensi radio sangat
tinggi (VHF / Very High Frequency), fasilitas DVOR memungkinkan
pesawat menuju tujuan dengan memanfaatkan stasiun DVOR di darat
tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu dengan menggunakan
bantuan instrument atau dengan bantuan autopilot).
3 DVOR / DME
DME (Distance Measuring Equipment) biasanya dipasang melengkapi
VOR untuk memberikan informasi kepada penerbang tentang jarak
pesawat terhadap DME. Stasiun DME (disebut Transponder) secara
otomatis kemudian memancarkan kemabali sepasang pulsa sebagai
jawaban ke pesawat terbang tersebut tetapi pada frekuensi yang
berbeda.

4 Substation (SS) 9-10-11 Genset / Box Listrik line 9-10-11

Anda mungkin juga menyukai