Anda di halaman 1dari 29

KURIKULUM PELATIHAN

KONTES ROBOT TERBANG INDONESIA (KRTI)


KELOMPOK STUDI ROKET PAKSI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
DAFTAR ISI
BAB 1.........................................................................................................................................3
AIRFRAME..............................................................................................................................3
1.1 Materi Airframe...........................................................................................................3
1.1.1 Fuselage................................................................................................................3
1.1.2 Undercarriage/Landing Gear................................................................................3
1.1.3 Empennage...........................................................................................................3
1.1.4 Wings...................................................................................................................3
1.2 Praktik Mekanik (Design Airframe)............................................................................4
1.2.1 Panitia...................................................................................................................4
1.2.2 Peserta..................................................................................................................4
BAB 2.......................................................................................................................................26
TELEMETRY, DAN PIXHAWK.........................................................................................26
2.1 Materi Telemetry, dan Pixhawk................................................................................26
2.1.1 Telemetry...........................................................................................................26
2.1.2 Pixhawk..............................................................................................................26
2.1.3 Menghubungkan Elektronika ke Pixhawk, Telemetry, dan Receiver................27
2.1.4 Kalibrasi Alat.....................................................................................................28
2.1.5 Mission Planner.......................................................................................................28
2.1.6 Simulasi Pilot Dengan Simulator Pesawat..............................................................29
BAB 3.......................................................................................................................................30
PROGRAMMING DAN ELEKTRONIKA........................................................................30
3.1 Alat dan Bahan..........................................................................................................30
3.2 Komponen Elektronika dan Alat Ukur......................................................................30
3.2.1 Komponen Elektronika......................................................................................30
3.2.2 Alat Ukur............................................................................................................34
3.3 Materi Program dan Elektronika...............................................................................35
3.3.1 Motor Servo.......................................................................................................35
3.3.2 Motor EDF.........................................................................................................36
3.3.3 Menyambungkan Kabel menggunakan Solder..................................................38
Praktek..................................................................................................................................38
A. TASK 01 – Solder Conector banana plug............................................................38
B. TASK 02 - Solder conector banana plug...............................................................39

|Page
BAB 1
AIRFRAME

1.1 Materi Airframe


Airframe adalah sebuah struktur mekanik pesawat terbang dikenal sebagai badan
pesawat. Struktur ini mencakup beberapa bagian di antara lain sebagai berikut :
1.1.1 Fuselage
Fuselage berasal dari bahasa perancis yaitu fuselé yang berarti gelondong.
Fuselage merupakan bodi utama dari pesawat. Pada pesawat asli bagian Ini berisi
awak, penumpang dan kargo. Sedangkan pada pesawat ini terdapat komponen
elektrronik seperti baterai, receiver, ESC, motor.
1.1.2 Undercarriage/Landing Gear
Undercarriage dari sebuah pesawat biasanya disebut landing gear.
Landing gear sangat diperlukan untuk melakukan take off(lepas landas) dan
juga landing(mendarat). Umumnya pada pesawat itu memiliki 3 buah landing
gear. Pada pesawat RC menggunakan ban berbahan karet dan kawat yang keras
sebagai pemegangnya.
1.1.3 Empennage
Biasa juga disebut tail. Terletak dibagian paling belakang pesawat,
biasanya pada bagian ini terdapat kontrol untuk elevator dan rudder. Kontrol
elevator membuat pesawat bergerak ke atas dan kebawah sedangkan kontrol
rudder menggerakan pesawat ke kiri dan kanan namun pada pesawat Rc
biasanya kontrol rudder jadi satu dengan landing gear.
1.1.4 Wings
Wing atau sayap biasanya memiliki panjang yang lebih dari badan pesawat.
Bentuk dari wing sangat mempengaruhi aerofoil atau bagimana pesawat mendapat
daya angkat. Ada benyak sekali desain wing yang memiliki fungsi khusus.

Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perancangan dari
sebuah airframe salah satunya adalah bahan dan material. Ada 3 jenis bahan yang sering
digunakan dalam aero modeling RC antara lain yaitu :
a. Styrofoam/depron
b. Kayu balsa
c. Resin dan Fiber

3|Page
1.2 Praktik Mekanik (Design Wing Pesawat)
Sebelum memulai pelatihan Design penitia membagi peserta menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 3 orang perkelompoknya.

1.2.1 Panitia
a. Panitia menyiapkan tempat untuk praktik;
b. Mempersiapkan aplikasi Autodesk Inventor jika ada peserta yang belum
menginstall-nya.
c. Membantu peserta jika ada kendala.
1.2.2 Peserta
Praktik mendesain wing pada aplikasi Autodesk Inventor.

Model Wing

Langkah kerja :
A. Membuat Wing
Langkah kerja :
1) Create sketch
Langkah pertama yaitu membuat sketch wing pada pale atas/bawah. Buat
menggunakan fitur line sesuai dengan dimensi yang di berikan

4|Page
2) Membuat Sketch Wing
Wing yang akan dibuat berukuran panjang 200 cm dengan lebar 20-30 cm.
Buatlah wing dengan fitur line sesuai dimensi yang diberikan oleh panitia

3) Membuat sketch airfoil


Langkah selanjutnya yaitu membuat sketch airfoil. Airfoil yang digunakan
adalah NACA 2415. Silahkan kunjungi website airfoilstool.com untuk
mendownload Dat File. Copy point yang tersedia lalu paste pada google
sheet. Pisah data point dengan fitur split text to colums pada google sheet.

5|Page
4) Import Xls file Point Airfoil
Pada inventor buatlah “Part” baru dengan klik menu file lalu pilih “Part”.
Pada menu skecth pilih “Plane Kiri/Kana”. Lalu klik “Import Point” lalu
pilih file Xls yang telah disimpan dari Google Sheet tadi.

6|Page
5) Hubungkan Point Airfoil
Setelah import point airfoil kita lanjut ke menghubungkan setiap point
airfoil menggunakan fitur “Spline” pada Inventor. Hubungkan semua point
yang ada hingga membentuk airfoil.

6) Copy Airfoil
Langkah selanjutnya adalah meng copy arifoil. Ikurti langkah sesuai yang
ditunjukkan pada gambar

7) Paste Airfoil & Scale Airfoil


Pilih palne sesuai gambar lalu “Create New Skecth”. Lalu paste sketch
airfoil yang telah dibuat tadi dengan “Ctrl + V”. Setelah airfoil di paste,
maka airfoil akan berukuran 1mm. Untuk mengubah ukurannya menjadi
300 mm maka pilih fitur “Scale” dan pilih “line airfoil” serta input nilai
scale 300 (Ikuti langkah sesuai gambar) lalu klik done.

7|Page
8|Page
8) Extrude Airfoil
Setelah membuat sketch airfoil kita selanjutnya masuk ke tahap Extrude.
Langkah nya yaitu extrude airfoil yang dipilih seperti di gambar, kemudia
input nilai extrude sebesar “380 mm” dengan arah extrude sesuai di
gambar

9) Input Sketch Airfoil Ke-2


Setelah extrude airfoil pertama maka kita lanjut ke langkah berikutnya
yaitu input sketch airfoil berikutnya. Kembali ke “File Part” sebelumnya
lalu “Copy Sketch” airfoil.
Langkah berikutnya yaitu “Offset Plane” dengan pilih fitur plane seperti di
gambar lalu input nilai -1000 mm.
Berikutnya klik plane yang telah di buat lalu “Create New Sketch”. Setelah
itu paste sketch airfoil yang telah dibuat lalu pilih “Scale” line airfoil dan
input nilai “200 mm”. Pastikan posisi airfoil yang telah di buat seperti di
gambar.

9|Page
10 | P a g e
10) Loft Airfoil Pada Wing
Setelah membuat sektch arifoil pada plane ke-2 maka langkah selanjutnya
yaitu membuat bentuk 3D dari wing
Gunakan fitur “Loft” lalu pilih “Section” sesuai contoh pada gambar. Lalu
klik “Done”
Maka satu sisi dari wing kita telah selesai!

11 | P a g e
11) Mirror Wing
Langkah terakhir adalah dengan mirror sisi sebelahnya dari wing yang
telah di buat. Cara nya yaitu dengan memilih fitur “Mirror” lalu pilih
“featrures” dan “Mirror Plane” sesuai contoh pada gambar.
Setelah fitur mirror maka Fixed Wing kita telah SELESAI!! :)

12 | P a g e
13 | P a g e
SELAMAT MENCOBA :)

14 | P a g e
BAB 2
TELEMETRY, DAN PIXHAWK

2.1 Materi Telemetry, dan Pixhawk


2.1.1 Telemetry
Telemetry adalah Sebuah Unit Komunikasi System yg di Buat oleh Angkatan
Bersenjata Israel. Tujuan utamanya adalah untuk mengakhiri era Komunikasi
Satelit OFEQ di Luar Angkasa. Program tersebut terbilang sangat boros,
Membutuhkan biaya mahal dan kemampuan signal & penglihatannya juga terbatas
pada lengkungan bumi.

Telemetry

Sinyal Komunikasi atau pertukaran data pada telemetry merupakan hal


penting. Telemetry diperuntukan untuk memperpanjang basis sinyal-sinyal untuk
penerbangan pesawat, robot drone atau untuk penerbangan arah rudal jelajah.
Tanpa sistem telemetry, rudal atau pesawat drone ini akan kehilangan signal atau
hilang kontak dengan GCS (Ground Control Station). Sehingga drone tersebut
tidak bisa terbang lebih jauh. Drone tersebut hanya mampu terbang berdasarkan
lokasi yg tidak terlampau luas.
2.1.2 Pixhawk
Pixhawk merupakan flight controller yang mengatur semua pergerakan dan
maneuver dari quadcopter, serta sebagai pengeksekusi dari data inputan (remote,
autonomous). Pada pixhawk ini sudah ter integrasi dengan komponen lainnya
seperti ESC, Motor, GPS, dan lain-lain.

15 | P a g e
Pixhawk

Keunggulan Pixhawk akan disertai dengan pilihan perangkat baru, termasuk


sebuah sensor digital kecepatan udara , dukungan untuk indikator multi- warna
LED eksternal dan magneto meter eksternal. Semua peripheral secara otomatis
terdeteksi dan dikonfigurasi . Pengaturan navigasi keseluruhan pada pixhawk akan
dilakukan pada mikrokontroler atau visi computer dan laser. Dengan menggunakan
pengolahan 16 on-board untuk lokalisasi dan manuver yang digunakan saat ini
menggunakan baik GPS maupun Inertial Navigation System (INS). Pengolahan on-
board secara efektif membuat MAV tergantung pada unit pengolahan eksternal dan
sangat membatasi keselamatan dan jangkauan pengoperasian pesawat.

2.1.3 Menghubungkan Elektronika ke Pixhawk, Telemetry, dan Receiver

Langkah kerja :
a. Pertama-tama kalian harus mendownload software sebagai GCS (Ground
Control Station) bernama Mission Planner.
(https://ardupilot.org/planner/docs/mission-planner-installation.html)
b. Hubungkan buzzer ke pixhawk. Buzzer ini berfungsi sebagai indikator
suara yang digunakan untuk proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).

16 | P a g e
c. Hubungkan Safety Switch ke Pixhawk
d. Hubungkan GPS ke Pixhawk
e. Hubungkan pin RC IN pada pixhawk ke Receiver (S BUS) menggunakan
kabel jumper
f. Kemudian hubungkan kabel-kabel servo aileron, elevator, lampu LED ke
Receiver (sesuaikan channelnya dengan yang ada di remote control)
g. Hubungkan battery ke power module lalu ke input power pada pixhawk
h. Hubungkan telemetry radio ke pixhawk dan telemetry satunya lagi ke
PC/Laptop
i. Selanjutnya melakukan setting-setting yang ada pada software Mission
Planner
2.1.4 Kalibrasi Alat
Langkah kerja :
a. Konfigurasi input servo
b. Kalibrasi Radio
c. Kalibrasi GPS
d. Kalibrasi ESC
e. Atur flight mode
f. Menentukan fail safe
g. Wahana siap terbang
2.1.5 Mission Planner
Mission Planner merupakan ground control station untuk drone pesawat,
copter, dan rover. Mission Planner memiliki kemampuan untuk dikonfigurasi
secara dinamis untuk keperluan kendaraan tanpa awak.

Tampilan Utama Mission Planner

17 | P a g e
2.1.6 Simulasi Pilot Dengan Simulator Pesawat
Langkah kerjanya yaitu sebelum kita menerbangkan pesawat yang sudah siap
terbang, sebaiknya kita latihan terlebih dahulu menggunakan software/game di PC
yang bernama Picasim (http://www.rowlhouse.co.uk/PicaSim/). Aplikasi tersebut
sangat ringan dan sangat cocok bagi kita yang pemula. Tujuan kita menggunakan
simulasi terlebih dahulu adalah agar kita mendapat bayangan/mengetahui yang
namanya throttle, aileron, rudder, gerakan roll, pitch, dan yaw serta cara
mengendalikannya.

18 | P a g e
BAB 3
PROGRAMMING DAN ELEKTRONIKA

3.1 Alat dan Bahan


 Arduino nano
 Kabel USB nano
 Motor servo
 ESC
 Motor brushless
 Potentiometer
 Breadboard
 Kabel jumper
 LED
 Resistor 220 ohm
 Battery
 Software Arduino IDE

3.2 Komponen Elektronika dan Alat Ukur


3.2.1 Komponen Elektronika
1. Motor Servo

Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat
di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros
output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC,
serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang
melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan
resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran
poros motor servo. Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo
berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo.

2. Motor Brushless

19 | P a g e
Motor Brushless

Motor brushless biasa juga disebut dengan BLDC (BrushLess Direct Current).
Seperti namanya, motor BLDC adalah jenis motor DC namun tidak memiliki
sikat atau brush. Pada motor DC konvensional atau Brushed, sikat digunakan
untuk mengirimkan daya ke rotor saat mereka berbalik di medan magnet tetap.
Karena BLDC tidak menggunakan brush, komutasi dilakukan meggunakan
rangkaian elektronik yaitu Electronics Speed Controller (ESC).
3. ESC (Electronic Speed Control)

ESC

Sesuai namanya, komponen ini digunakan untuk pengontrol kecepatan putaran


motor. Perangkat ini menggunakan metode PWM dalam mengatur kecepatan
motor. PWM sendiri merupakan suatu metode yang mengubah input digital
menjadi analog yang kemudian diteruskan menuju motor. Output analog ini berupa
sinyal On dan Off layaknya switch yang mengatur arus yang masuk menuju beban.
Adanya perubahan arus yang masuk ke motor akan mempengaruhi kecepatan
putaran motor.

4. Motor EDF

20 | P a g e
EDF

Electric Ducted Fan (EDF) merupakan propulsi elektrik yang terdiri dari duct,
fan dan motor electrik dengan sumber tenaga motor berasal dari baterai
sehingga dapat mengasilkan udara terkompresi yang menghasilkan gaya
dorong. Perancangan dan konfigurasi EDF lebih sederhana dibandingkan
dengan jet engine, namun dapat menghasilkan gaya dorong yang cukup untuk
kebutuhan terbang cepat seperti pada high-speed UAV. Perbedaan utama antara
EDF dengan motor-propeler biasa adalah terletak pada penggunaan duct
sebagai penambah kecepatan aliran dan fan yang menghasilkan kompresi udara
lebih besar.
5. Arduino

Arduino UNO

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source
yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler
dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah
chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer.
Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian
elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian
menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas

21 | P a g e
sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian
elektronik. Sensor Gyro merupakan suatu sensor yang dipakai untuk melacak
rotasi atau perputaran suatu perangkat berdasarkan gerakan. Dengan kata lain
gyroscope juga disebut sebagai perangkat yang dipakai untuk
mempertahankan orientasi dari sebuah sudut agar tetap stabil.
Dalam penggunaan gyroscope, pertama-tama gyro sensor harus menjalani
kalibrasi terlebih dahulu. Proses kalibrasi ini umumnya menggunakan bandul.
Tujuan dari kalibrasi ini sendiri tak lain adalah untuk mendapatkan nilai faktor
kalibrasi. Output yang dihasilkan gyroscope berupa kecepatan sudut dari arah
3 sumbu yaitu sumbu x yang menjadi sudut phi (kanan dan kiri), sumbu y yang
nantinya akan menjadi sudut theta (atas bawah) dan sumbu z yang menjadi
sudut psi (depan dan belakang).

6. BATERAI

BATERAI LI – PO

Merupakan baterai yang dapat diisi ulang dari teknologi lithium-ion


menggunakan elektrolit polimer sebagai pengganti elektrolit cair. Baterai ini
memberikan energi spesifik yang lebih tinggi daripada jenis baterai litium
lainnya dan digunakan dalam aplikasi yang mengutamakan bobot, seperti
peranti bergerak, pesawat yang dikendalikan radio, dan beberapa kendaraan
listrik.

22 | P a g e
3.2.2 Alat Ukur
1. Multimeter

Multimeter listrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tiga jenis
besaran listrik, yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik.
Multimeter listrik juga dikenal dengan nama AVO-meter yang merupakan
singkatan dari satuan Ampere, Volt, dan Ohm.
Multimeter listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu multimeter analog dan
multimeter digital. Multimeter analog menggunakan jarum penunjuk dan skala
pengukuran, sedangkan multimeter digital menggunakan layar LCD untuk
menampilkan hasil pengukuran.

Berikut adalah fungsi multimeter listrik:


A. Mengukur arus listrik
B. Mengukur tegangan listrik
C. Mengukur hambatan listrik
D. Mengukur kapasitansi
E. Mengukur frekuensi
F. Mengukur duty cycle
G. Mengukur konduktansi
Multimeter listrik digunakan dalam berbagai bidang, termasuk elektronika,
teknik, dan industri. Multimeter listrik merupakan alat yang penting untuk
troubleshooting dan pemeliharaan peralatan listrik.

2. Anemometer

23 | P a g e
Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin. Kata anemometer berasal
dari bahasa Yunani, anemos yang berarti angin. Anemometer pertama kali
diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 1450.
Anemometer digunakan dalam berbagai bidang, termasuk meteorologi,
penerbangan, dan industri. Dalam meteorologi, anemometer digunakan untuk
mengukur kecepatan angin untuk memprediksi cuaca. Dalam penerbangan,
anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan angin untuk membantu
pilot mendarat dengan aman. Dalam industri, anemometer digunakan untuk
mengukur kecepatan angin untuk memantau kinerja mesin dan peralatan.
Beberapa kegunaan anemometer dilapangan adalah sebagai berikut:
A. Memprediksi cuaca
B. Memantau kondisi lingkungan
C. Kepentingan penerbangan dan pelayaran
D. Memantau kinerja mesin dan peralatan
E. Riset dan pengembangan

3.3 Materi Program dan Elektronika


3.3.1 Motor Servo
1) Menggerakkan motor servo menggunakan potentiometer.
Langkah kerja :
a. Peserta melakukan wiring (pengkabelan) arduino nano dengan servo
dan potensiometer menggunakan kabel jumper pada breadboard yang
sudah disediakan sesuai contoh gambar. (PIC akan memberikan contoh
gambar wiring dan memastikan komponen dan kabel sudah terpasang
dengan benar).

24 | P a g e
b. Peserta melakukan pengkodingan pada Arduino IDE dan mengupload
program pada Arduino nano. (PIC akan membimbing peserta dalam
melakukan pengkodingan dan PIC juga akan memberikan solusi jika
terjadi kesalahan dalam mengupload koding).

c. Peserta menggerakkan potentiometer sambil mengamati pergerakkan


servo (PIC akan memastikan bahwa motor servo sudah bergerak
dengan benar sesuai dengan input potentiometer).
3.3.2 Motor EDF
1) Mengatur kecepatan motor EDF menggunakan potentiometer
Langkah kerja :
a. Peserta melakukan wiring (pengkabelan) arduino nano dengan sensor
ultrasonic menggunakan kabel jumper pada breadboard yang sudah
disediakan sesuai contoh gambar. (PIC akan memberikan contoh
gambar wiring dan memastikan komponen dan kabel sudah terpasang
dengan benar).

25 | P a g e
b. Peserta melakukan pengkodingan pada Arduino IDE dan mengupload
program pada Arduino nano. (PIC akan membimbing peserta dalam
melakukan pengkodingan dan PIC juga akan memberikan solusi jika
terjadi kesalahan dalam mengupload koding).

26 | P a g e
c. Peserta menggerakkan potentiometer sambil mengamati pergerakkan
EDF (PIC akan memastikan bahwa EDF sudah berputar dengan benar
sesuai dengan input potentiometer).

3.3.3 Menyambungkan Kabel menggunakan Solder


Tahapan Menyolder:
1. Agar timah dapat menempel dengan sempurna pada ujung solder maka bersihkan
ujung mata/paku solder dari kotoran .
2. Masukkan steker solder ke stopkontak lalu tungggu beberapa saat sampai solder
memanas
3. Tempelkan timah ke ujung mata/paku solder untuk menguji apakah solder sudah
panas atau belum, bila timah meleleh maka solder sudah siap untuk digunakan.
4. Siapkan kedua ujung kabel yang akan disambung, kupaslah kedua ujung kabel itu
sehingga terlihat bagian tembaga yang ada di dalamnya.
5. Bila tembaga kabel berbentuk serabut maka pilinlah tembaga itu agar mudah untuk
disolder.
6. Tempelkan mata solder ke salah satu ujung kabel yang sudah dipilin lalu tempelkan
timah ke tembaga kabel sampai meleleh dan menutupi seluruh permukaannya setelah
itu lepaskan mata solder dan timah dari kabel, lakukan hal yang sama pada ujung
kabel lain yang akan disambung.
7. Tempelkan kedua ujung kabel yang telah diberi timah kemudian tempelkan mata
solder ke salah satunya atau keduanya sampai semua timah yang menempel di
masing-masing tembaga kabel meleleh dan menyatu lalu jauhkan mata solder dari
kabel yang sudah disolder.
8. Tahan kedua kabel jangan sampai berubah posisinya sampai timah mengeras. Bila
perlu tutuplah sambungan kabel dengan isolasi untuk mencegah hubungan pendek.

Praktek
A. TASK 01 – Solder Conector banana plug
a. Menyolder kabel dengan Panjang 100mm dan 100mm dengan sambungan
sepanjang 10 mm. Pertama kupas ujung kabel sepanjang 10mm.

b. Berikan sedikit timah pada kedua ujung kabel, lalu sambung dengan cara
menempelkan solder pada bagaian yang sudah dikupas.
c. Terakhir gunakan isolasi kabel, memberikan ketahanan abrasi, dan perlindungan
lingkungan untuk konduktor kawat yang terdampar dan padat, koneksi,
sambungan dan terminal dalam pekerjaan listrik.

27 | P a g e
B. TASK 02 - Solder conector banana plug
a. Menyolder kabel pada sebuah konektor banana plug dengan ukuran 3mm.

b. Kupas Kabel sepanjang 10mm, dan berikan sedikit timah pada ujung soldernya.
c. Taruh conector banana plug pada tempat yang telah disediakan. Lalu panaskan
conector dengan solder selama beberapa detik. Jika sudah dirasa cukup panas,
berikan sedikit timah diarea permukaan banana plug.
d. Pada tahap selanjutnya masukan isolasi bakar pada kabel dan solder kabel yang
sudah dikupas pada conector.
e. Terakhir panaskan isolasi bakar dengan korek.

28 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai