TINJAUAN PUSTAKA
Pneumatic yang dihasilkan Auxiliary Power Unit (APU) dapat digunakan untuk sistem air
conditioning dan untuk starting engine dari pesawat itu sendiri. Sementara elektrikalnya dapat digunakan
untuk menyalakan lampu dan instrument-instrument pada pesawat tersebut.
Bagian – bagian Auxiliary Power Unit (APU) yang dibahas pada tugas akhir ini adalah;
1. Air Inlet
2. Kompressor
3. Ruang pembakaran
4. Turbin
5. Gas buang (exhaust)
6. Bleed Air Valve
7. Surge Control Valve
Gambar 2.1 Auxilary Power Unit
2.3.4 Turbin
Turbin memiliki fungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
2.3.5 Gas Buang (Exhaust)
Gas Buang memiliki fungsi sebagai pengeluaran udara yang telah melalui 4 proses,
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Exhaust ditunjukkan sseperti di gambar 2.5
Surge Control Valve adalah katup yang berfungsi sebagai back up yang tekanan aliran
udara yang masuk ke suction compressor bila terjadi surging pada Auxiliary Power Unit (APU).
Surge Control Valve dapat dilihat pada gambar 2.9
a) Line Maintenance
b) Base Maintenance
a) Minor Maintenance
Minor Maintenance dapat dilakukan dalam waktu 24 jam atau
kurang dari itu. Dalam maintenance ini terdapat A-Check. Namun
tergantung dari maintenance program yang dipakai, minor maintenance
juga dapat mengerjakan C-Check tasks.
b) Intermediate Maintenance
Intermediate Maintenance meliputi C-Check yang membutuhkan
ground time sampai dengan 7 hari. Banyak atau kurangnya waktu untuk
pengerjaan tasks akan disesuaikan dari task yang harus dilakukan dan
ground time yang tersedia
c) Major or Heavy Maintenance.
Maintenance yang dikerjakan apabila down time dari pesawat
tersebut lebih dari 7 hari dapat masuk dalam kategori major atau heavy
maintenance. Maintenance ini terdiri dari structural inspections and
repair, repainting, cabin refurbishment, dan major modifications.
a) Schedule Maintenance
Perawatan berkala yang terbagi menjadi 5 bagian. Setiap perawatan
dilakukan pada interval waktu yang berbeda. Schedule Maintenance
terbagi menjadi :
2. A-Check
Perawatan A-check biasa dilakukan di malam hari pada saat
pesawat berada di hangar. Perawatan ini biasa dilakukan setiap 2
bulan.
3. C-Check
Perawatan C-check merupakan salah satu perawatan besar pada
pesawat terbang, dimana pesawat dibebas-operasikan untuk lanjut
di inspeksi. C-check biasa dilakukan setiap 2 tahun dan biasanya
memakan waktu 2 minggu. Semua structure dan systems pada
pesawat akan di tes
4. IL-Check
IL check dilakukan setiap 4 tahun dan akan dilakukan perawatan
yang lebih mendetil pada systems dan structure
5. D-Check
Perawatan biasa dilakukan setiap 10 tahun dan biasa memakan
waktu hingga 1 bulan pengerjaan. Selama pengerjaan seluruh
bagian pesawat akan dicopot dan akan dilakukan pengecekan.
Bahkan cat pada pesawat akan dihilangkan untuk melakukan
pengecekan pada structure tersebut.
b) Unschedule Maintenance
Perawatan unscheduled merupakan perawatan yang harus
dilakukan diluar dari perawatan yang ditetapkan oleh interval waktu yang
disebabkan terjadinya failure yang terjadi secara tiba tiba.
2.5 Diagram Fishbone
Diagram fishbone merupakan salah satu metode yang digunakan apabila kita ingin
mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari suatu masalah. Manfaat dari penggunaan diagram
fishbone dapat membantu kita dalam menemukan akar penyebab dari suatu masalah secara user
friendly.
Diagram fishbone akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari suatu masalah dan
menganalisis masalah tersebut dengan cara dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan.
Analogi kepala ikan yang dibuat biasanya selalu terletak di sebelah kanan. Pada
bagian ini dituliskan masalah atau topik yang akan di analisa atau dicari tahu penyebab
masalahnya.
Pada bagian ini, ditulis kategori-kategori apa saja yang dapat mempengaruhi
topic yang tertulis pada kepala ikan tersebut. Biasanya, penentuan kategori ini
menggunakan beberapa motode yaitu :
a) Orang
Semua orang yang terlibat dalam sebuah proses
b) Metode
Metode analisa yang digunakan, seperti bagaimana proses tersebut
dilakukan atau apa saja kebutuhan yang dibutuhkan seperti: instruksi
kerja, prosedur, peraturan , dan sebagainya.
c) Material
Semua material yang dibutuhkan untuk menjalankan proses
seperti: pensil, kertas, pulpen dan sebagainya
d) Mesin
Mesin-mesin yang diperlukan untuk menjalankan proses langsung
atau pekerjaan pendukung lainnya seperti komputer.
e) Pengukuran
Cara pengambilan data dari proses. Pengambilan data bertujuan
untuk mengukur kemampuan dan kualitas dari proses
f) Lingkungan
Kondisi sekitar proses atau tempat kerja yang mempengaruhi
kinerja.
Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan kembali, sehingga dapat
ditentukan dimana sebab-sebab tersebut ditempatkan dalam diagram fishbone. Setelah diagram
fishbone selesai dibuat, maka dapat ditentukan tingkat pengaruh dari setiap faktor penyebab
masalah sehingga dapat dilakukan tindakan yang lebih terstruktur.
Beberapa referensi yang akan digunakan untuk menentukan maintenance action terhadap
trouble yang terjadi yaitu :