PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis yang dijelaskan dengan latar belakang penulisan,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.
2
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang metode sistem udara bertekanan
didalam kabin yang diambil dari tiga sumber untuk digunakan
pada air conditioning sytem di pesawat Boeing 737 NG uraian singkat
mengenai teori dan metode yang dapat digunakan dalam pembatasan
kasus.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini dapat diuraikan dengan sistem yang bertekanan
digunakan dalam tekanan kabin pesawat saat terbang dengan cara
pengetesan dari tekanan kabin saat di hanggar ( Ground ) yang
dikumpulkan dan digunakan dalalm penelitian, pemecahan masalah.
BAB V PENUTUP
Bab ini yang berisikan kesimpulan dengan pembahasan yang telah
dilakukan dan saran yang nantinya dapat diambil sebagai bahan
perbaikan untuk kedepannya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Pressurization Control Schematic
1. Pressurization Control System
Untuk menyediakan perbedaan antara tekanan kabin
dengan mengontrol aliran udara yang keluar.
2. Aft Outflow Valve
Dapat dipasang pada fuselage skin disisi kanan bagian
belakang aft cargo compartment. Mengatur udara pada kabin untuk
dibuang keluar pada pesawat untuk menghindari agar tidak
terjadinya over cabin pressure, vavle di gerakkan oleh actuator
dengan powernya yang tergantung pada pilihin flight crew ( AC
motor dan DC motor ). Sinyal yang dapat menggerakan motor ini
adalah actuator yang berasal dari pressure controller.
3. Forward Outflow Valve
Dapat dipasang dikiri bagian fuselage skin yang terletak
disamping EE compartment, forward outflow valve yang menutup.
Forward outflow valve mendapatkan sinyal untuk meutup secara
penuh.
4. Pressure Controller
Disapang pada E1-1 rack pada EE compartment, pressure
controller yang menyediakan control signal untuk menggerakan AC,
DC motor kemudian motor ini akan menggerakan outflow valve.
5. Control Panel
Sarana utama yang digunakan untuk flight crew dapat
mengontrol cabin pressure dengan cara memberikan sinyal
perintah pada controller untuk menggerakan outflow valve. Secara
tidak langsung control panel memberi perintah dengan pergerakan
outflow valve.
7
system yang digunakan ini yaitu udara yang didinginkan oleh mesin dan
dibuat secara alami, nyaman sehingga dapat dihirup dan murah untuk
pembiayaan pendinginan. Didalam lingkungan dan untuk mengurangi
masalah saat ini maka sistem yang digunakan ini untuk mendukung
undang – undang dilingkungan hidup sebagai alternative dari pemecahan
masalah pencemaran udara. Bekerjanya cairan ( udara ) yang bebas
didalam lingkungan yang nyaman dan tidak mengandung karbon ( toxic )
pada sistem aircycle sangat bagus dan dapat dipercaya untuk mengurangi
biaya dari perawatan dan waktu dalam melaksanakan perawatan berat (
over haul ) perbaikan dan pengganti komponen pada mesin pesawat
terbang sangat penting dan harus dilakukan karena setiap komponen
memiliki batas usia pakai tertentu, perbaikan komponen yang sedang
mengalami kerusakan tidak selama efesien. Jika kompenen yang rusak
telah mengalami beberapa kali perbaikan, maka keandalan dari
kompopnen ini semakin menurun dengan laju kerusakannya akan
semakin meningkat seiring bertambahnya waktu.
8
1. Precooler control valve
Komponen precooler control valve ini mengontrol suatu suhu
tekanan udara yang masuk kedalam tekanan kabin dengan
menggunakan cara sensor thermostat, valve dipasang untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada sistem udara yang
bertekanan sehingga dapat dikeluarkan dari mesin pesawat
kedalam kabin pesawat agar suhu udara bertekanan selalu terjaga
dengan baik.
2. Pressure regulating and shutoff valve
Komponen pressure regulating ini dapat dimatikan dengan aliran
udara keluar dari mesin dengan cara tekanan udaranya diatur
yang dapat dikeluarkan pada mesin sebesar 42 psi, masuk
kedalam Precooler dan digunakan oleh sensor thermostat yang
akan mengirim sinyal dari pressure regulating and shutoff valve
untuk mengontrol Bleed Air Regulator dengan pneumatic PRSOV
yang akan menuju keposisi menutup, sedangkan suhu mencapai
490°F / 254°C dengan tekanan udaranya mencapai 220 psi,
tekanan udara yang dapat terdeteksi mesin yang berlebihan
sehingga lampu dari Air conditioning control panel cockpit yang
menyala bertulisan bleed trip air.
9
2.5 Pnuematic Ground Connection.
Ground Pneumatic Connection dapat menghubungkan sistem yang
mensuplai dari ground pneumatic sehingga dapat menggunakan hydraulic
tank pressurization, right manifold, pneumatic system dan bleed
air isolation valve pada posisi AUTO, isolation valve akan membuka jika di
engine air bleed dan pack switch saat posisi off. Udara yang bertekanan
diambil dari ground pneumatic atau mobil dapat menghasilkan udara yang
bertekanan sebesar 10 psi, pada pipa pneumatic ground dipasang juga
oleh Check valve sehingga dapat mencegah terjadinya udara yang akan
masuk kemesin pesawat ataupun APU. Udara diambil dari ground yang
dipakai hanya untuk sistem pada pesawat dan untuk memutarkan mesin
juga dapat dipakai hanya untuk air conditioning.
10
Prinsip Dasar Air Conditioning System Pada Pesawat Boeing 737 NG
Gambar 2.3 Sumber udara yang bertekanan dari beberapa dua mesin
pesawat[3].
11
Udara bertekanan yang dapat diambil dari mesinnya, lalu akan
masuk kedalam engine bleed valve system beroperasi yang secara
pneumatik sehingga dapat mengatur udara yang bertekanan dan
setelah melewati valvenya sekitar 60 psi sehingga tidak dibolehkan
untuk melebihinya dikarena dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
komponen pnuematik, sehingga dapat membahayakan manusia.
Pressure regulating and shutoff valve (PRSOV) yang akan menutup
dengan secara otomatis, kelebihan pada tekanan udara dan suhunya
berlebihan, sehingga dapat terdeteksi dari over pressure valve yang
dipasangkan pada Bleed air regulator berfungsi melindungi bleed valve
system, dengan suhu udara yang didapatkan dari mesin yang sangat
panas sekali, dan dipasang oleh precooler yang berfungsi untuk
mengatur suhu udara yang datang pada mesin pesawat dan
sebelum masuk kedalam pipa – pipa pneumatik, precooler valve
menggunakan udara dingin didapat dari fan kompresor bagian depan
mesin yang diatur oleh Precooler control valve sensor untuk
memberikan udara kedalam Precooler yang menggunakan Type ball
valve akan mulai membuka jika suhu sudah mencapai 390°F (199°C)
dan akan penuh membuka jika suhu sudah mencapai 440°F
(227°C) untuk menjaga suhu masuk kedalam pipa – pipa
pneumatik, apabila suhu dari mesin tidak terlalu panas maka
precooler valve akan menuju secara otomatis menutup, untuk
memonitor dari engine bleed system dengan menggunakan lampu
indikasi yang berada didalam panel kokpit.
12
3. Compressor machine yang disebut dengan ACM .
4. Water Separator / Water Extractor.
5. Reheater.
6. Turbine.
7. Condenser.
Gambar 2.4 Skema dari Flow control and shutoff valve. [1]
13
Heat Exchangers.
14
Water Extractor / Water separator.
Komponen ini alat untuk pemisah air dan udara yang
dinginkan oleh secondary heat exchanger, sehingga dapat bekerja
pada komponen ini menggunakan dalam static swirl vanes aliran
udaranya secara centrifugal air, udara dapat dipisah dengan
komponen yang ini tidak akan seratus persen dapat memisahkan
dengan air dan udara dingin, air yang sudah dapat dipisahkan lalu
akan dimasukkan kedalam saluran ram air inlet duct untuk
pendingin aliran udaranya.
Reheater.
Komponen ini adalah Plate-fin, single pass, lalu ini terbuat
dari alumunium dengan aliran udaranya yang menyilang sehingga
komponen ini dapat mempunyai dua fungsinya, dapat
mendinginkan udara pack yang akan datang dari Secondary heat
exchanger sebelum masuk kedalam Condenser . dan dapat
memanaskan udara pack yang akan datang dari Water extractor
dan sebelum masuk kedalam turbin ( ACM ).
15
Condenser.
Komponen ini fungsinya hanya untuk menurunkan kembali
suhu udara yang akan datang dari turbin Air conditioning pack
dengan sampai dibawah titik embun, dan dapat menyebabkan
aliran uap udara sampai menjadi bentuk cairannya. Komponen ini
terbuat dari plate-fin, single pass, crossflow, dan alumunium udara
yang sudah cukup dingin dan menjadi bentuk cairan, udara yang
dapat dialirkan kedalam pipa – pipa aliran distribusinya udara
hanya daerah yang diperlukan, dapat mencegah es yang ada
didalam condenser dari aliran udara Reheater yang dapat masuk
kedalam ruang condenser.
16
secara otomatis sehingga dapat berhenti beroperasi, pendeteksi
komponen :
Compressore discharge overheat switch 390°F ( 199°C ).
Turbine inlet overheat switch 210°F ( 99°C ).
Pack discharge overheat switch 250°F ( 121°C ).
Gambar 2.7 Sistem dari air conditioning pesawat Boeing 737 [1]
17
Sebagai alat untuk sirkulasi pada air conditioning system
pesawat.
Menyediakan alat untuk tata ruang udaranya pada galleys dan
lavatories.
Untuk mensuplai udara sebagai pendingin pada komponen
elektronik.
18
BAB III
RENCANA KERJA
Bahan
Data yang secara spesifik ini mengenai tentang Air Conditioning
dan Pressurization system pada pesawat Boeing 737 NG. Bahan ini yang
digunakan berupa, yaitu; buku referensi, diskusi personal dan melalui
media internet.
Alat
Alat yang digunakan untuk penelitian adalah laptop yang
spsesifikasinya :
1. Kecepatan Prosesor 1.10 GHz – 2.70 GHz
2. RAM 4GB
3. Windows 10
19
3.2 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
penulis, seperti pada flowchart yang terdapat pada gambar 3.1
Start
Diskusi dengan
Membaca Literatur Terkait
pembimbing
Pengumpulan data
Pengolahan data
Finish
20
3.2.1 Penentuan Topik Tugas Akhir
Setelah dilakukan studi pustaka, membaca beberapa referensi
literature dan diskusi yang dilakukan dengan dosen pembimbing maka
penulis mengambil topik penelitian berkaitan dengan Studi Literature
Kebocoran Kabin Pada Pesawat Boeing 737 NG.
21
3.2.6 Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data – data terkait Studi Literature
Kebocoran Kabin Pada Pesawat 737 NG. Penulis melakukan pengolahan
data untuk membuat studi literature.
22
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
23
Gambar 4.1 Sumber udara yang bertekanan dan diambil dari udara
dibawah ( Ground - source ) dalam pengetesan kabin. [3]
24
6. Dapat memastikan semua pitot static system yang telah dilakukan
dalam pengetesan sebelumnya dan tidak akan ada kebocoran.
7. Kemudian mulai hidupkan APU sebagai sumber utama dari udara
yangn bertekanan dapat digunakan untuk bertekanan kabin.
8. Kemudian air cycle cooling pack, dapat mensuplai udara yang
bertekanan dan diambil dari APU, telah dilalui pendinginan setelah
itu udara yang bertekanan dialirkan dalam cabin dapat dibuka pada
pack valve dan memakai sebelah kiri ataupun sebelah kanan,
memastikan switch yang berada pada panel P5 harus diatas kepala
pada saat posisi AUTO, pengoperasian pada posisi AUTO.
26
Pastikan semua daerah yang di air conditioning dan APU
pipa , bulkhead pada dibagian belakangnya tidak ada
kebocoran.
Pastikan semua area control cable seal and pressure
bulkhead penetration tidak ada yang melebihi dari
kebocoran.
27
Fishbone Analisa Kebocoran Kabin
Tool Component
Orang
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Analisa data dengan penunjang dan literature yang terkait harus
dilakukan dengan tapat agar tidak dapat keluar dari tema dan
pembahasan yang dipilih.
2. Dalam pengumpulan data, mencari data yang valid dan efektif yang
berlaku untuk system atau pesawat terbang. Dengan data yang
selalu diperbarui.
29
DAFTAR PUSTAKA
30