Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PERAWATAN MESIN

SISTEM PENDINGIN PADA PESAWAT

OLEH :
NAMA : SYARIFUDDIN B
NIM

: D211 14 524

DEPARTEMEN MESIN
FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

SISTEM PENDINGINAN PADA PESAWAT TERBANG


Sistem pendinginan pada pesawat terbang adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk menjaga supaya temperatur pesawat terbang dalam kondisi yang
ideal. Bahan bakar terbakar dalam silinder menghasilkan panas intens, sebagian
besar yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan. Sebagian dari panas yang
tersisa, bagaimanapun, harus dihilangkan, atau setidaknya hilang, untuk mencegah
mesin dari overheating. Jika tidak, suhu mesin sangat tinggi dapat menyebabkan
hilangnya daya, konsumsi minyak yang berlebihan, ledakan, dan kerusakan mesin
yang serius.
Sementara sistem minyak sangat penting untuk pendinginan internal
mesin, metode pendinginan tambahan diperlukan untuk permukaan luar mesin.
Pesawat yang paling kecil didinginkan udara, meskipun beberapa liquid cooled.
Air-pendinginan dilakukan dengan udara yang mengalir ke dalam kompartemen
mesin melalui lubang di depan cowling mesin. Baffle rute ini udara di atas sirip
melekat pada silinder mesin, dan bagian lain dari mesin, di mana udara menyerap
panas mesin. Pengusiran udara panas terjadi melalui satu atau lebih bukaan di
bagian, bawah belakang dari cowling mesin.
Udara luar masuk ke dalam kompartemen mesin melalui inlet belakang
hub baling-baling. Baffle langsung ke bagian terpanas dari mesin, terutama
silinder, yang memiliki sirip yang meningkatkan area yang terkena aliran udara.
Sistem pendingin udara kurang efektif selama operasi darat, lepas landas, goarounds, dan periode lainnya daya tinggi operasi, kecepatan udara rendah.
Sebaliknya, kecepatan tinggi keturunan menyediakan udara berlebih dan dapat
mengejutkan-mendinginkan mesin, menundukkan untuk fluktuasi suhu mendadak.
Operasi mesin pada suhu lebih tinggi dari yang dirancang dapat
menyebabkan hilangnya daya, konsumsi minyak yang berlebihan, dan peledakan.
Hal ini juga akan menyebabkan kerusakan permanen serius, seperti mencetak
dinding silinder, piston dan merusak cincin, dan membakar dan warping katup.

Pemantauan instrumen mesin kokpit suhu akan membantu dalam menghindari


suhu operasi yang tinggi. Dalam kondisi operasi normal dalam pesawat tidak
dilengkapi dengan cowl flaps, mengubah kecepatan udara atau output tenaga
mesin dapat mengontrol suhu mesin. Meningkatkan kecepatan dan / atau
mengurangi daya dapat menurunkan suhu mesin tinggi. Pengukur suhu minyak
memberikan indikasi tidak langsung dan tertunda suhu mesin naik, tetapi dapat
digunakan untuk menentukan suhu mesin jika ini adalah satu-satunya cara yang
tersedia.
Banyak pesawat yang dilengkapi dengan pengukur suhu silinder-head.
Instrumen ini menunjukkan perubahan suhu langsung dan segera silinder.
Instrumen ini dikalibrasi dalam derajat Celcius atau Fahrenheit, dan biasanya
kode warna dengan busur hijau untuk menunjukkan rentang operasi normal.
Sebuah garis merah pada instrumen menunjukkan suhu maksimum yang diizinkan
kepala silinder. Untuk menghindari suhu yang berlebihan kepala silinder,
meningkatkan kecepatan udara, memperkaya campuran, dan / atau mengurangi
kekuasaan. Salah satu prosedur membantu dalam mengurangi suhu mesin.
Pada pesawat dilengkapi dengan cowl flaps, gunakan posisi lipatan
kerudung untuk mengontrol suhu. Flaps Cowl adalah berengsel meliputi yang pas
atas pembukaan melalui mana udara panas yang dikeluarkan. Jika suhu mesin
rendah, tutup kerudung dapat ditutup, sehingga membatasi aliran udara panas
diusir dan meningkatkan suhu mesin. Jika suhu mesin tinggi, flaps kerudung dapat
dibuka untuk memungkinkan aliran udara yang lebih besar melalui sistem,
sehingga mengurangi suhu mesin.

Cooling System :

Komponenkomponen utama yang bekerja dalam sistem pendinginan


pesawat pada saat di darat antara lain:
1. Heat Exchanger
Komponen ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian utama (primary heat
exchanger) dan bagian sekunder (secondary heat exchanger). Aliran udara panas
(hot air) dari sumber pneumatik (bleed air) baik APU atau mesin akan diturunkan
temperaturnya oleh aliran udara yang diisap oleh sistem udara berpendorong (ram
air) dengan memanfaatkan siripsirip (fin) yang ada di dalam komponen penukar
panas tersebut. Bleed air akan masuk ke bagian kompresor di air cycle machine
(ACM) dan didinginkan sekali lagi oleh bagian secondary heat exchanger. Kedua
bagian heat exchanger ini, pendinginannya masih menggunakan aliran udara luar
yang mengalir di sistem ram air. Bleed air yang sudah melewati primary heat
exchanger akan menjadi udara dengan temperatur hangat (warm air) sedangkan
setelah melewati secondary heat exchanger akan menjadi udara dingin (cold air).
2. Air Cycle Machine (ACM)
Secara teknis, pengondisian udara pada pesawat terbang dilakukan dengan
menggunakan Air Cycle Machine (ACM). Sistem pengondisian udara pada
pesawat terbang merupakan sistem yang berfungsi untuk menjaga udara pada
pesawat agar tetap berada pada tekanan, temperatur, dan tingkat kandungan
oksigen yang tepat untuk kenyamanan penumpang. Untuk fungsi pengondisian
udara tersebut, ACM pada pesawat terbang menggunakan Ram Air(udara
Ram) sebagai fluida pendinginnya analog terhadap freon pada sistem
pengondisian udara di mobil. Ram Air merupakan udara dari luar pesawat yang
masuk melalui Ram Air Inlet dan keluar melalui Ram Air Outlet Flaps.
Temperatur Ram Air bergantung pada ketinggian terbang pesawat. Pesawat
terbang komersial umumnya terbang pada ketinggian 26.000 hingga 30.000 kaki
dengan temperatur Ram Air sebesar -36C hingga -44C.

Pengondisian udara pesawat terbang dilakukan dengan cara mengubah


temperatur dan tekanan dari Bleed Air. Bleed Air adalah udara panas yang dipasok
oleh salah satu dari tiga sumber udara panas bertekanan tinggi di pesawat, yaitu
kompresor mesin utama pesawat, kompresor APU(Auxilliary Power Unit),
atau high-pressure

ground-air

supply-unit.

Ketika

mesin

pesawat

tidak

menyala, Bleed Airdidapatkan dari kompresor APU yang merupakan unit


pembangkitan listrik pesawat. Apabila APU tidak menyala, maka Bleed
Air didapatkan

dari High-Pressure

Ground-Air

Supply-Unit yang

merupakanGround Support Equipment pesawat terbang di lapangan udara. Laju


aliran Bleed Air ini diatur oleh dua buah katup berdasarkan kebutuhan. Sebelum
disirkulasikan, Bleed Air dilewatan pada Ozone Converter untuk menghilangkan
kandungan ozon dari udara dengan efek katalisis. Setelah melalui proses
penyaringan,

sebagian

besar Bleed

Air kemudian

disalurkan

menuju Air

Conditioning Packyang berfungsi untuk melakukan pengaturan temperatur Bleed


Air. Sebagian lainnya lalu disalurkan menuju saluran udara yang akan
didistribusikan ke seluruh bagian pesawat yang perlu dikondisikan, Bleed
Air tersebut dinamakan Trim Air.

Skema Sistem Pengondisian Udara pada Pesawat


Pada pembahasan sebelumnya disebutkan setelah melalui proses
penyaringan, Bleed Airkemudian disalurkan menuju Air Conditioning Pack. Air
Conditioning

Pack terdiri

dari Air

Cycle

Machine (ACM)

dan Heat

Exchanger. Air Conditioning Pack bertugas untuk menurunkan temperatur Bleed


Air sekaligus mengurangi kandungan air di dalam Bleed Air.
ACM terdiri dari kompresor dan turbin yang memiliki satu poros. Bleed
air dilewatkan menujuHeat Exchanger sehingga temperatur Bleed Air turun
karena berpindahnya energi Bleed Air dalam bentuk panas menuju Ram Air. Bleed
Air lalu masuk kedalam kompresor sehingga tekanan dan temperaturnya
meningkat dan kemudian dilewatkan menuju Heat Exchanger yang kedua
sehingga temperaturnya turun kembali. Setelah melewati proses diatas, Bleed
Air kemudian melewati kondensor sehingga sebagian udara berubah fasa menjadi
cair. Fasa cair tersebut dipisahkan dengan menggunakan Water Extractorlalu
dialirkan menuju Ram Air Inlet. Hal ini memungkinkan Ram Air untuk
memindahkan panas dalam jumlah yang lebih besar. Pengurangan kandungan air
untuk meningkatkan kemampuan memindahkan panas Ram Air juga dilakukan
pada Split Duct yang berada di antara Heat Exchangerkedua dan kondensor.
Bleed air yang sudah melewati kondensor kemudian dilewatkan kepada
turbin sehingga temperatur dan tekanan Bleed Air turun akibat ekspansi Bleed
Air di turbin. Kerja yang diperoleh dari ekspansi Bleed Air pada turbin lalu
digunakan untuk memutar kompresor dan Inlet Fan yang berfungsi untuk
menghisap

udara

temperaturBleed
kondensor

untuk

masuk

ke

Air kemudian
proses

dalam

ACM.

dinaikkan

selanjutnya.

Setelah

kembali
Pada

melewati

dengan

proses

turbin,

menggunakan

selanjutnya, Bleed

Air dimasukkan ke dalam Mixer Unit yang mencampurkan udara resirkulasi dari
dalam pesawat, Bleed Air, dan Trim Air. Setelah keluar dari Air Conditioning
Packs, temperatur Bleed Air sangat rendah. Temperatur udara campuran diatur
melalui banyaknya Trim Air yang dimasukkan ke dalam Mixer Unit dan lansung

didistribusikan ke seluruh bagian pesawat setelah proses pencampuran selesai.


Sebagian dari udara kabin diresirkulasikan oleh Re-circulation Fans untuk
membatasi kebutuhanBleed Air dari mesin pesawat. Jika tekanan dalam kabin
terlalu tinggi, terdapat Outflow Valve yang akan terbuka untuk mengeluarkan
sebagian udara dari dalam kabin sehingga temperaturnya turun.

Skema Cooling System


3. Sistem Ram Air
Udara yang diambil dari sumber pneumatik pesawat masih berupa udara
panas. Pada saat di darat, pendinginan bleed air tersebut akan sangat mengandalkan kecepatan aliran udara yang diisap oleh sistem ram air dari atmosfer.
Komponenkomponen yang termasuk di dalam sistem ram air pesawat antara lain
pipa-pipa (ram air ducts), aktuator jalan masuk (inlet actuator), pintu (ram air
door), pengontrol, sensor temperatur dan kipas peng (turbofan).
4. Sensor Temperatur Batas Bawah 35 F
Temperatur udara dingin keluaran dari secondary heat exchanger diharapkan
tidak kurang dari 35 derajat Fahrenheit (sekitar 2 derajat Celcius) agar tidak
terjadi pembekuan. Sensor 35F akan memberikan sinyal ke pengontrol agar suhu

udara yang akan disalurkan ke kabin pesawat berada pada kisaran 2 derajat
Celcius.
5. Pemisah Air (Water Separator)
Bagian ini berbentuk kantung (coalescer bag) yang akan mencegah air
masuk ke kabin pesawat. Saat terjadi penutupan pada bagian ini, tekanan akan
meningkat dan akan meyebabkan piston di bagian kantung terdorong dan
menunjukkan warna merah. Setelah melewati coalescer bag, udara dingin akan
diteruskan ke saluran distribusi dan masuk ke kabin pesawat melalui kipas (gasper
fan).
6. Sistem Cadangan
Pengoperasian

pesawat

udara

boleh

dilakukan

dengan

mengikuti

persyaratan Minimum Equipment List (MEL) sesuai tipe pesawat yang


beroperasi. Terkait penyediaan tenaga pneumatik di darat, bahkan APU pesawat
boleh dalam kondisi tidak bisa digunakan sama sekali (inoperative). Saat APU
tidak mampu menyediakan tenaga pneumatik karena rusak atau hanya
menghasilkan tenaga listrik saja (electrical only), maka saat itulah pesawat
membutuhkan sistem cadangan dari luar, antara lain:
7. Ground Turbine Compressor (GTC)
GTC bisa menghasilkan tenaga pneumatik selama pesawat di darat hingga
proses menyalakan mesin (engine starting). Tenaga pneumatik dari peralatan ini
akan masuk ke sistem pendingin pesawat melalui sambungan pneumatik di darat
(pneumatic ground connector). Saat tersambung, maka sistem pendingin pesawat
akan bekerja normal seperti layaknya mendapatkan tenaga pneumatik dari APU.
8. Air Conditioned Cart (Mobil Pendingin)
Pilihan sistem cadangan lainnya adalah dengan menggunakan mobil
pendingin yang terhubung ke pesawat melalui sambungan udara terkondisikan di

darat (ground air conditioned connector) yang biasanya berada di bawah pesawat.
Udara dari mobil pendingin akan langsung terhubung ke saluran distribusi dan
memasuki kabin melalui gasper fan..

Keterangan :
1. Pack Valve, berfungsi untuk mengatur dan menutup aliran udara dari
engine yang akan menuju ke A.C system.

2. Service Pressure Regulator, berfungsi untuk menyediakan udara yang


konstan bagi trim air valve.
3. Heat Exchanger, terdiri dari primary dan secondary. Primary heat
exchanger berfungsi untuk mendinginkan udara dari engine, sedangkan
secondary heat exchanger berfungsi untuk menghilangkan panas dari hasil
kompresi Air Cycle Machine (ACM).
4. Air Cycle Machine, terdiri dari compressor dan expansion turbine yang
terpasang dengan satu shaft yang sama.
5. Turbine Bypass Valve, berfungsi untuk meningkatkan aliran udara ke
condenser yang sumber udaranya dari primary heat exchanger hanya
selama posisi pesawat descent.
6. Condenser, berfungsi menjadikan udara dingin ke temperature yang lebih
rendah.
7. Water Extractor, berfungsi memisahkan air dengan udara yang di hasilkan
oleh condenser.
8. Water Spray Nozzle, berfungsi untuk menambah daya dingin dari
secondary heat exchanger.
9. Turbine Bypass Control Valve, berfungsi untuk mengontrol cara kerja dari
turbine bypass valve.
10. Check Valve, berfungsi mencegah aliran udara balik / penyearah aliran.
11. Recirculation Fan, berfungsi menghisap udara di area bawah lantai untuk
didaur ulang dengan cara mencampurnya dengan udara segar dari air-con
system.
12. Mixing Chamber, berfungsi sebagai tempat pencampuran udara dari
bawah lantai dengan adara segar.
13. Duct Temperature Sensor, berfungsi untuk mendeteksi temperature udara
di supply duct dan mengirimkan sinyalnya ke temperature controller.
14. Trim Air Valve, berfungsi untuk mengontrol jumlah udara dari engine
yang akan dicampur dengan udara dingin untuk akan menghasilkan udara
yang diinginkan.
15. Hot Bypass Valve, berfungsi untuk membantu trim air valve mengatur
aliran udara panas ke cabin / cock-pit.

Cara Kerja :

Udara dari engine menuju ke pack valve dan mengalir ke primary heat

exchanger kemudian didinginkan. Setelah itu udara dingin masuk ke compressor


ACM dan dikompresi, menuju lagi ke secondary heat exchanger, terus dialirkan
lagi ke condenser dan water extractor dimana terjadi perpisahan antara air dengan
udara lalu air yang terpisah itu disemprotkan ke duct sebelum secondary heat
exchanger melalui water spray nozzle. Kemudian udara kering tersebut menuju ke
turbine.
Aliran udara panas yang melewati heat exchanger didinginkan oleh ram
air dari cooling air inlet. Cooling air inlet kemudian dibuang melalui cooling air
outlet. Jika pesawat berada di darat ataupun saat terbang dengan kecepatan
dibawah 125 knots, diambil alih oleh ground cooling fan. Sebelum masuk ke
condenser, udara dingin dari turbine dicampur dengan udara turbine bypass
(pencampuran udara dikontrol oleh temperature control system). Kemudian Udara
masuk melalui condenser, terus check valve dan masuk ke mixing chamber lalu
terjadi campuran udara dengan udara sirkulasi dari cabin dan baru dikirim ke
crew dan compartments.

Perawatan Komponen
Perawatan ringan, mulai pembersihan, servis, lubrikasi hingga overhaul
juga diperlukan untuk menjaga agar komponen yang bekerja pada sistem
pendingin pesawat bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Kebersihan heat
exchanger harus terjaga untuk menjamin agar pertukaran panas di bagian ini bisa
berjalan optimal.
Pengoperasian pesawat di daerah tropis yang berdebu seperti di Indonesia kadang
mengharuskan pembersihan dengan interval yang lebih pendek dibandingkan
negara-negara subtropis. Interval yang direkomendasikan pabrikan pesawat
sekitar 4.000 jam terbang. Setelah jam tersebut tercapai, heat exchanger harus

segera dilakukan pembersihan. Pembersihan ini bisa dilakukan di pesawat ataupun


dilepas dari pesawat dan dikerjakan di bengkel (workshop) perbaikan.
Biaya untuk pembersihan di bengkel bisa mencapai US$ 300 untuk setiap
heat exchanger-nya. Untuk pesawat tipe 737 yang menggunakan 4 heat exchanger
maka akan memerlukan biaya sekitar US$ 1.200. Biaya tersebut bisa bertambah
apabila pada saat diturunkan dari pesawat ditemukan adanya kerusakan pada
komponen tersebut. Perawatan rutin untuk ACM adalah pemeriksaan kondisi
minyak pelumas yang ada di komponen tersebut setiap 500 jam terbang.
Penambahan perlu dilakukan apabila jumlah minimum sudah atau hampir
tercapai. Penambahan juga tidak boleh terlalu penuh karena bisa menyebabkan
tekanan minyak di ACM berlebih dan bisa berujung dengan terganggunya kinerja
ACM. Beberapa maskapai melakukan kebijakan pemeriksaan menyeluruh (bench
check) pada komponen ini untuk memastikan bahwa keluaran temperatur dari
turbin ACM bisa pada kisaran 0 hingga 4 derajat Celcius. Sama halnya dengan
ACM, turbofan juga memerlukan pemeriksaan kondisi minyak pelumasnya pada
interval 500 jam terbang.
Tipe perawatan yang dilakukan pada sensor 35F adalah dengan melakukan
Built In Test (BITE) untuk komponen tersebut. Pada saat BITE menunjukkan hasil
yang kurang bagus, maka perlu dilakukan penggantian komponen. Penanganan
yang tidak jauh berbeda juga harus dilakukan pada coalescer bag, saat indikator
merah terlihat, berarti saatnya untuk mengganti kantung pemisah air (water
separator) tersebut dengan yang baru. Memang perlu dilakukan penanganan
khusus terkait perawatan komponen pesawat untuk menjaga agar kabin pesawat
tetap dingin saat di darat. Sebuah logika sederhana yang perlu diyakini maskapai
adalah pelayanan yang nyaman bagi pelanggan akan berbanding lurus dengan
alokasi anggaran untuk perawatan pesawatnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2015.

Sistem

Dalam

Pesawat

Terbang.

(http://infopanduantrik.blogspot.co.id/2015/06/sistem-dalam-pesawatterbang_24.html). Diakses pada 1 Desember 2016.


Anonim.

2015.

Air

Conditioning

Pada

Pesawat.

(http://infopanduantrik.blogspot.co.id/2015/06/air-conditioning-padapesawat.html). Diakses pada 1 Desember 2016.


Anonim. 2014. Sistem Pendingi. (http://smk-ttn.com/blog/sistem-pendingin/).
Diakses pada 1 Desember 2016.
Wikipedia.

2016.

Sistem

Pendingin

Pada

Pesawat

Terbang.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendingin_pada_pesawat_terbang).
Diakses pada 1 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai