Anda di halaman 1dari 4

Nama:Catur Hidayat No :06 Kelas:XI TKR A

Sistem Pendingin Pada Motor Ada beberapa cara pendinginan yaitu : 1. Dengan pendingin udara, digunakan pelepas panas berupa sirip pendingin yang terpasang pada silinder dan kepala silinder. 2. Dengan udara yang ditiupkan ( force air ), sebuah kipas angin dipasang pada mesin, udara disalurkan melalui penutup mesin yang dirancang sesuai kebutuhan pendinginan, 3. Dengan pendingin air ( water cooled). 4. Dengan menggunakan oli.

Radiator
Motor-motor terbaru saat ini telah banyak dilengkapi dengan piranti pendingin cairan yang lebih dikenal dengan "radiator". Motor seperti Honda CS1, Vario, Yamaha Vixion, Jupiter MX, Kawazaki Ninja 2tak ataupun 250 4tak sudah memakai piranti ini..

Radiator adalah bagian dari sebuah sistem pendinginan mesin. Jadi, radiator bukan part sebatang kara dalam meredam panas pembakaran bahan bakar. Sistem pendinginan mesin terdiri dari beberapa part yaitu : 1. Radiator. Part yang terlihat banyak kisi-kisi atau celah-celah kecil yang tersusun rapi dengan bahan aluminium. Dan biasanya diletakkan di depan mesin.

Fungsi Radiator Otomotif


Pada mesin ruang bakar dalam akibat pembakaran bahan bakar yang berkesinambungan terjadi peningkatan suhu yang signifikan, sedangkan komponen memiliki batas toleransi suhu ideal supaya kerjanya optimal, selain itu kestabilan suhu mesin berguna untuk mengendalikan emisi gas buang yang tidak melebihi ambang batas dan membahayakan lingkungan.

Untuk menjaga stabilitas suhu mesin otomotif digunakan sistem pendinginan yaitu; 1. Pendingin Udara Mesin didesain untuk memperoleh pendinginan dari udara luar yang akan meningkat seiring laju kendaraan, desain mesin memiliki sirip (fin) untuk memerangkap udara biasanya digunakan pada mesin berkapasitas kecil seperti motor karena dianggap emisinya tidak terlalu signifikan, namun pada mobil VW lama seperti combi menggunakan sistem pendinginan seperti ini. 2. Pendingin Cairan Menggunakan alat tambahan yang terintegrasi dengan mesin otomotif itu sendiri dengan menyalurkan air pada mantel air (water jacket) bekerja pada suhu sekitar 200 F (97 C) dengan mendeteksi tekanan akibat peningkatan suhu cairan tersebut. Menggunakan alat yang disebut radiator Kali ini kami akan menjelaskan cara kerja sistem pendingin cairan. Alat yang berfungsi untuk melakukan proses pendinginan ini disebut radiator. Sebenarnya proses pemindahan panas pada radiator adalah lewat konveksi, tapi karena melalui sistem perpipaan maka dipertimbangkan sebagai proses radiasi sehingga dinamai radiator bukan convector. Ketika mesin bekerja suhu pada mesin akan meningkat seiring terjadinya proses pembakaran, peningkatan suhu bisa menurunkan performa mesin bahkan menyebabkan akibat yang fatal seperti kerusakan (overheating and seizure) dan ledakan. Pada beberapa zat hidrokarbon akan pula ikut terbentuk polutan apabila suhu optimal tidak dijaga, yang berefek pada pencemaran udara akibat gas buang.

Radiator Terbuat dari besi alloy memiliki kisi-kisi (fin) yang berfungsi untuk menampung air pendinginan dan proses konveksi dari gas/ uap menjadi cairan kembali.

Gejala dan penangulangan Mesin Overhead.

Mesin yang menggunakan radiator, pasti di speedometer dilengkapi penunjukkan level panas mesin. Contoh: Honda CS1 di speedo meter bagian kiri terdapat 6 kotak penunjuk suhu. Motor normal bekerja di garis tiga, dan bila jalanan macet, maka garis akan naek ke garis 4.sehingga kondisi ini akan memutar kipas radiator sehingga radiator akan mendapat support pendinginan dari kipas. Apabila suhu menunjukkan garis maks atau 6.. Maka itu tandanya mesin Overheating... Cara menanggulanginya : Matikan mesin, lalu nyalakan kontak (listrik on, tapi mesin off). Hal ini akan menyalakan kipas untuk mendinginkan radiator. Tunggu hingga garis suhu turun sampai ke garis 3, lalu nyalakan mesin dan gunakan seperti biasanya.

Sistem pendinginan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan. Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal. Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air. 1. Fungsi Sistem Pendingin Panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran di dalam motor dirubah menjadi tenaga gerak. Namun kenyataannya hanya sebagian dari panas tersebut yang dimanfaatkan secara efektif. Panas yang diserap motor harus dengan segera dibuang ke udara luar, sebab jika tidak maka motor akan terlalu panas dan komponen motor cepat aus. Untuk itu pada motor dilengkapi dengan sistem pendingin yang berfungsi untuk mencegah panas yang berlebihan.

Pada motor bensin kira-kira hanya 23 % energi panas dari hasil pembakaran bahan bakar dalam silinder yang dimanfaatkan secara efektif sebagai tenaga. Sisanya terbuang dalam beberapa bentuk seperti diperlihatkan gambar pada halaman berikut. Pada gambar 17 di atas nampak bahwa dari total energi yang dihasilkan oleh proses pembakaran, hanya 25 % yang dimanfaatkan menjadi kerja efektif. Panas yang hilang bersama gas buang kirakira 34 %, panas yang terbuang akibat proses pendinginan 32 %, akibat pemompaan 3 %, dan akibat gesekan 6 %. http://www.tigamotor.com/2012/09/Radiator-Otomotif.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendinginan Sumber: http://id.shvoong.com/products/auto/2128256-sistem-pendingin-padamotor/#ixzz2A0WckcJl
http://66tech.wordpress.com/2011/04/21/overhaul-komponen-sistem-pendingin/

Anda mungkin juga menyukai