Anda di halaman 1dari 5

REPAIR STATIONARY AIR SEAL PADA APU GTCP 131-9B

DENGAN METODE PLASMA SPRAY


Abdul Syukur A
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Jl Prof. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS, Semarang 50275
e-mail: abdlsyukur@yahoo.co.id
Abstrak
Perawatan pesawat terbang dilakukan secara berkala sesuai dengan ketentuan badan penerbangan
dunia internasional Civil Aviation Organization (ICAO). Pengecekan yang dilakukan adalah secara
keseluruhan, mulai dari maintenance avionik hingga bagian engine maintenance atau perawatan Engine
dan Cleaning sistem pembersihan pada Auxiallary Power Unit (APU). Ripair stationary air seal dengan
plasma spray adalah metode pembentukan lapisan permukaan secara permanen dengan meleburkan
suatu material dalam suatu ruang pembakaran, kemudian dari ruang pembakaran ini material
disemprotkan ke atas permukaan substract dan kemudian menempelkannya di atas substrat. Proses
pelapisan dilakukan dengan cara; bersihkan permukaan, masking, blasting dan proses pelapisan dengan
mesin plasma torch dengan kekuatan 20 – 45 kw. Mekanisme ikatan pada suatu permukaan dalam
thermal spray adalah sama dengan melapisi, yakni mechanical interlocking dan interaksi antar atom
dengan penyebaran kekuatan ikatan sekitar 7 MPa (10 ksi). Ketebalan lapisan berkisar antara 25 µm
sampai dengan 2500 µm.
Kata Kunci : ”Plasma spray”, “Staionary air seal”

1. Pendahuluan avionik hingga bagian engine dan


Teknologi pesawat terbang merupakan maintenance atau perawatan Engine dan
teknologi yang berkembang dengan sangat Cleaning sistem pembersihan pada
pesat. Seiring berkembangnya teknologi Auxiallary Power Unit (APU).
pesawat terbang, harus diiringi pula dengan Mengenai ruang lingkup yang akan dibahas
perkembangan perawatan perbaikan dalam artikel ini adalah” Repair Stationary
pesawat. Untuk menjaga armada pada Air Seal APU GTCP 131-9B dengan
maskapai penerbangan agar dapat beroperasi Metode Plasma Spray”. Dimana akan
sebagaimana ketentuan umumnya, beberapa dibahas tentang urutan proses repair
perusahaan jasa penerbangan memiliki Stationary Air Seal yang diketahui dari data
fasilitas jasa perawatan pesawat. Perawatan yang diperoleh sehingga dapat mengetahui
pesawat dilakukan secara berkala harus secara umum cara merawat (maintenance),
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan memperbaiki (repair) dan faktor–faktor apa
oleh badan penerbangan dunia Internasional saja yang mengakibatkan Stationary Air
Civil Aviation Organization (ICAO) di Seal dikatakan tidak layak atau cacat.
Amerika dan Dinas Sertifikasi Kelayakan
Udara dibawah Departemen Perhubungan. 2. Tinjauan Pustaka
Industri pesawat terbang, selain manufaktur,
Auxiliary Power Unit (APU) merupakan
otoritas, dan operator, terdapat satu lagi
sebuah mesin yang mempunyai prinsip yang
pelaku dalam industri pesawat terbang, yaitu
sama dengan mesin turbin gas. Fungsi
MRO (Maintenance Repair and
utama dari mesin ini adalah sebagai mesin
Organization) yang bergerak di bidang
pendukung di dalam pesawat. Yaitu, sebagai
perbaikan dan perawatan pesawat terbang.
sumber daya selama engine belum menyala.
Salah satu perusahaan MRO terbesar di
Sumber daya ini ditransmisikan utnuk
Indonesia adalah PT. Garuda Maintenance
menggerakkan engine utama (Main Engine
Facility AeroAsia (PT. GMF AeroAsia).
Start), mengatur temperatur dan tekanan
Pengecekan yang dilakukan adalah secara
pada kain pesawat, serta menggerakkan
keseluruhan atau di dunia engineering
generator.
disebut (overhaul), mulai dari maintenance

83
APU sendiri terdiri dari kompresor mempunyai peranannya masing-masing,
sentrifugal 2 tingkat dan turbin 1 tingkat. yaitu : cakram turbin dan pipa turbin.
Ketiga komponen ini terhubung dari satu Komponen-komponen turbin terdapat
poros, APU jenis ini disebut dengan APU pada turbine plenim dan dilengkapi
in-line. Adapula jenis APU yang lain yaitu dengan receiver untuk mengkompresikan
APU yang memiliki poros yang berbeda udara yang berasal dari kompresor.
antara kompresor dan turbin, jenis ini Turbine torrus assembly mengalirkan gas
disebut dengan APU jenis offset. hasil pembakaran ke turbine nozzle dan
APU biasanya diaktifkan oleh pilot selama mengarahkan gas tersebut menuju
pesawat masih berada di darat. Karena cakram turbin pada sudut dan kecepatan
kebutuhan utama pesawat selama di darat yang telah ditentukan. Turbine shroud
adalah memiliki tenaga untuk menyalakan mengililingi sudu turbin dan mengalirkan
listrik di kabin pesawat. Listrik tersebut gas buang ke exhaust pipe turbine. Ruang
didapatkan dari generator yang terhubung bakar terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
dengan APU. garis ruang, pengabutan, dan pengapian,
Auxiliary Power Unit (APU) mempunyai garis ruang merupakan tempat terjadinya
tiga bagian utama, yaitu Gearbox, Load proses pembakaran gas hasil campuran
Compressor, dan Power Section. udara dengan bahan bakar pada udara
a. Gearbox, terdiri dari roda gigi dan engine yang masuk ke combustion liner.
accesories yang terdiri dari bahan bakar, Combustion liner dirancang dengan
pompa oli, tombol sentrifugal, starter, terdapat lubang-lubang pada dindingnya
generator, dan tachometer generator. tempat udara bertemperatus rendah, agar
Pada sistem roda gigi, poros utama melapiri proses pembakaran gas agar
dihubungkan ke roda gigi utama, lalu tidak menyentuh dinding combustion
roda gigi tersebut disambungkan pada liner.
roda gigi yang tersambung pada engine
accessories. Prinsip Kerja Turbin Gas Sebagai
b. Load Compressor, terdiri dari sebuah Prinsip Kerja Auxiliary Power Unit
kompresor yang tersambung pada poros (APU)
utama. Namun, penempatannya Turbin gas memanfaatkan gas sebagai fluida
berseberangan dengan kompresor pada untuk memutar turbin. Jenis pembakaran
Power Unit. Kompresor ini yang yang digunakan adalah jenis pembakaran
bertugas mengalirkan udara ke badan internal. Di dalam turbin gas, enegi kinetik
pesawat yang nantinya akan dari udara bertekanan dikonersikan menjadi
dimanfaatkan untuk menggerakkan energi mekanik yang berbentuk putaran
engine utama dan untuk mengatur tkanan poros. Putaran poros ini digunakan sebagai
udara di dalam cabin pesawat. sumber daya yang dapat dimanfaatkan.
c. Power Section, terdiri dari tiga bagian, Secara sederhana, turbin gas dapat
yaitu turbin yang menerima daya darian dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu
fluida yang melewatinya, ruang bakar kompresor, ruang bakar, dan turbin gas.
yang menambahkan energi pada fluida Proses yang terjadi di dalam turbin gas
yang melewati turbin, dan kompresor dapat diurutkan dalam 4 tahap sebagai
yang menghisap udara ke dalam Power berikut :
Unit. Turbin bertugas untuk 1) Pemampatan udara masuk untuk
menggerakkan bagian-bagian pada meningkatkan temperatur dan tekanan
perlengkapan engine, kipas pendingin (compression).
udara, dan kompresor yang mengalirkan 2) Pembakaran udara dengan bahan bakar
fluida ke arah pesawat dan fluida yang yang terkabutkan dalam tekanan konstan
akan dialirkan ke Power Unit. Turbin (combustion).
sendiri memiliki bagian-bagian kecil

84
3) Pemuaian udara temperatur dan tekanan
tinggi ke temperatur dan tekanan yang
lebih rendah (expansion).
4) Pembuangan udara hasil pembakaran
(exhaust).
Proses yang telah dijelaskan di dalam dunia
termodinamika dikenal sebagai siklus Gambar 2. Skema Thermal Spray
Brayton. Siklus Brayton dapat kita analisis
berdasarkan langkah-langkah yang terjadi.
Material yang digunakan sebagai pelapis
berupa bubuk atau kawat yang dapat berasal
dari logam, keramik atau karbida. Metode
pelapisan yang biasa digunakan adalah
Plasma, busur, pijar, dan HVOF. Daerah
peleburan memiliki suhu sangat tinggi,
Gambar 1. Siklus Brayton percikan material dibawa dengan udara yang
bertekanan tinggi menuju substrate.
Thermal Spray
Prinsip dasar dari proses thermal spray 3. Metode Repair
adalah pembentukan lapisan dengan a. Peralatan yang digunakan adalah plasma
permanen dengan meleburkan suatu material torch dengan kekuatan 20 – 45 kw.
dalam suatu ruang pembakaran, kemudian
dari ruang pembakaran ini material
disemprotkan ke atas permukaan substract
dan kemudian menempelkannya di atas
substrat.
Mekanisme ikatan pada suatu permukaan
dalam thermal spray adalah sama dengan
melapisi, yakni mechanical interlocking dan
interaksi antar atom dengan penyebaran
kekuatan ikatan sekitar 7 MPa (10 ksi).
Ketebalan lapisan berkisar antara 25 µm Gambar 3. Plasma Torch
sampai dengan 2500 µm.
Thermal spray diklasifikasikan ke dalam b. Bahan plasma berupa serbuk dengan
beberapa jenis berdasarkan pada jenis bahan kecepatan aliran disesuaikan 90 cu.in/hr
bakar, jenis target dan cara meleburkan (1500 cm3 / hr) dan konstan mengalir
target.Secara umum semua proses thermal dalam ± 2% selama penyemprotan, dapat
spray memiliki prinsip dasar yang sama diulang dalam 1%. Proses dilakukan di
yaitu: peleburan target berupa (bubuk atau ruangan semprot kedap suara, biasanya
kawat) dalam ruang pembakaran kemudian 13x13x8 ft (4x4x2.50 m) yang dilengkapi
mempercepatnya dengan kecepatan tinggi dengan kemampuan ekstraksi udara 10
untuk ditumbuk ke permukaan substrat. cu.ft/menit (300 1/mn) dan kemampuan
Lapisan terbentuk ketika jutaan partikel curtain air ganda 17 cu.ft/menit (500
menempel pada substrat secara tumpang 1/mn)
tindih. c. Proses Pengerjaan Stationary Air Seal
Partikel-partikel ini terikat oleh substrat dengan Plasma Spray:
dengan ikatan mekanik maupun ikatan • Hal yang pertama dilakukan pada
logam. Secara umum skema thermal spray proses Plasma Spray adalah
dapat dilihat pada gambar berikut. Stationary Air Seal dibersihkan
menggunakan cairan MEK (Methyl

85
Ethyl Ketone) untuk menghilangkan agar hasilnya bisa maksimal, hal
kotoran/zat yang menempel pada tersebut adalah :
Stationary Air Seal - Nozzle Type yang digunakan
• Masking adalah proses dimana adalah tipe 732
sekitar daerah yang akan dilapisi - Powder yang digunakan adalah 4
ditutupi agar tidak ikut terlapisi. - Tekanan argon 75 psig
Proses ini dilakukan menggunakan - Gas Flow pada argon 111 SCFH
bahan seperti isolasi untuk benda- - Tekanan hidrogen 50 psig
benda yang kecil. Tetapi, untuk - Gas Flow pada hidrogen 15 SCFH
benda yang besar sudah terdapat alat - Arus yang digunakan adalah arus
untuk menutupinya sehingga lebih DC sebesar 500A
ekonomis dan lebih efisien dalam - Tegangan yang digunakan adalah
segi waktu. tegangan DC sebesar65 V-75 V
Nilai-nilai tersebut ditentukan
berdasarkan tabel yang sudah
tersedia.

Gambar 4. Proses masking

• Blasting dilakukan bertujuan untuk


mengasari daerah yang akan di
lapisi. Hal ini dilakukan agar lapisan Gambar 5. Proses Pelapisan
bisa menempel pada daerah yang
akan dilapisi. Bahan yang digunakan 4. Hasil Proses Repair Stationary Air
untuk proses blasting adalah Seal Dengan Metode Plasma Spray
aluminium oxide yang berbentuk Setelah pelapisan selesai, benda dapat
serbuk/biji-biji kecil. Proses blasting dilepas dari ragum dan dibawa keluar dari
dilakukan menggunakan mesin ruangan Plasma Spray untuk pelepasan
blasting dan proses ini harus masking benda telah selesai dikerjakan.
dilakukan dengan teliti dan Setelah proses Plasma Spray selesai,
dipastikan pengasaran merata pada Stationary Air Seal masuk pada proses
semua daerah yang akan dilapisi. machining untuk medapatkan ukuran yang
• Poses selanjutnya adalah melakukan diinginkan.
proses pelapisan. Proses ini
dilakukan di dalam ruang yang
mempunyai kemampuan kedap
udara. Bahan pelapisan yang
digunakan harus sesuai dengan
maintenance jos card yang ada.
Untuk Stationary Air Seal ini
menggunakan bahan pelapisan jenis
Metco 447-NS. Jika yang digunakan
material tersebut, ada beberapa Gambar 6. Hasil pelapisan
ketentuan yang harus dilaksanakan

86
d. Sebelum proses pelapisan harus melalui
proses blasting yang bertujuan untuk
mengasari permukaan agar daya ikatnya
bisa kuat.

5.2. Saran
Selalu menggunakan APD (alat pelindung
diri) setiap saat melakukan proses inspeksi,
untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja.
Gambar 7. Stationary Air Seal Masuk ke
Machining
6. Daftar Pustaka
5. Kesimpulan dan Saran • Aerospace Academy The Source For
Global Training. 1997. Auxiliary
5.1. Kesimpulan Power Unit 131-9B. United States of
a. Plasma Spray merupakan proses repair America
untuk menambah tebal lapisan yang • Honeywell. 2014. Engine 131-9B.
berkurang karena berbagai faktor. Honeywell International Inc: United
b. Sebelum di lapisi, benda harus dipastikan States of America
bersih dan harus sudah dimasking. • http://arifidya.blogspot.co.id/2015/10/the
c. Penggunaan material coating dipilih rmal-spray-pengertian-thermal-
sesuai benda yang akan dilapisi. spray.html

87

Anda mungkin juga menyukai