Hasil identifikasi bercampurnya air tawar dengan minyak lumas pada
sistem pelumasan main air compressor saat manuver di MV. DK 02
Nasria,Heriyawan,M.Sb,Buntoro,F.Yc
a
DosenProgramStudiTeknikaPoliteknikIlmuPelayaranSemarang.
b
DosenProgramStudiTeknikaPoliteknikIlmuPelayaranSemarang.
c
Taruna (NIT. 551811216618 T) Program Studi Teknika Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
Abstrak- Air Compressor merupakan suatu pesawat
bantu atau permesinan bantu, yang berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan tinggi. Udara tersebut
akan disimpan di botol angin serta berguna untuk
keperluan diatas kapal seperti sebagai supply start awal
main engine (M/E), aux engine (A/E) dan permesinan
lainya yang menggunakan sistem penumatik di atas
kapal.
Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif,
triangulasi hasil observasi, wawancara dan studi pustaka.
Digunakan teknik analisis data SHEL dan USG, peneliti
mengidentifikasi faktor penyebab, dampak dan upaya
yang dilakukan terkait penyebab bercampurnya air tawar
dengan minyak lumas pada sistem pelumasan main air
compressor.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan
bahwa penyebab bercampurnya air tawar dengan minyak
lumas pada sistem pelumasan main air compressor
disebabkan oleh adanya kerusakan packing main air
compressor, dengan adanya keruskan tersebut akan
berdampak pada rusaknya komponen pada main air
compressor. Upaya yang dilakukan untuk mencegah hal
tersebut adalah melakukan pengantian spare part kapal
dengan standar sesuai dengan manual book serta
melakukan plan maintenance system secara rutin.
Kata kunci: Identifikasi, Main Air Compressor, Air Tawar,
Sistem Pelumasan
A. PENDAHULUAN
Pengangkutan laut menjadi kebutuhan yang sangat
berguna bagi bangsa Indonesia, dikarenakan wilayah
bangsa Indonesia sendiri merupakan negara yang terdiri
pulau-pulau serta hampir seluruh wilayahnya terdiri dari
lautan maka transportasi khususnya transportasi laut perlu
ditangani dengan serta dipelihara secara maksimal, supaya
dapat memajukan perekonomian bangsa Indonesia dalam
membantu sarana angkutan dan jasa. Kapal sebagai salah
satu alat sarana transportasi serta angkutan laut antar pulau
maupun negara yang mampu membawa muatan dalam
skala besar atau banyak.
Oleh sebab itu kelancaran operasi kapal sebagai sarana
angkutan laut diperlukan pemeliharaan serta penanganan
secara terjadwal seperti halnya pada permesinan yang ada
di atas kapal untuk kelancaran operasi kapal. Sehingga
dapat mencapai mutu pelayanan yang baik dan berkualitas,
untuk menunjang hal tersebut peranan permesinan di kapal
sangatlah penting, seperti halnya peranan mesin main air
compressor di atas kapal.
Dalam melaksanakan praktek laut di MV. DK 02,
peneliti pernah mendapatkan permasalah di atas kapal
ketika sedang melaksanakan One Hour Notice, yaitu terjadi
masalah bercampurnya air dengan minyak lumas pada
sistem pelumasan Main Air Compressor ketika
dioperasikan pada saat proses departure. Pada awalnya
kapal sedang melaksanakan One Hour Notice, pada saat itu
kapal kekurangan supply angin. Setelah dilakukan
pengecekan pada main air compressor, terjadi masalah
pada salah satu main air compressor dengan adanya
1
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
peningkatan suhu (overheating) sehingga main air
compressor mengalami perlambatan dalam menghasilkan
udara.Kemudian dicek main air compressor nomor 1 oleh
masinis yang bertanggung jawab terjadilah kebocoran pada
air pendingin main air compressor sehingga menyebabkan
bercampurnya air dengan minyak lumas pada sistem
pelumasan main air compressor.
Dengan mencermati latar belakang dan judulyang sudah
ada, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang menyebabkan bercampurnya air
dengan minyak lumas pada sistem pelumasan main
air compressor saat manuver di MV DK 02 ?
2. Dampak yang terjadi ketika air dengan minyak lumas
bercampur pada sistem pelumasan main air
compressor saat manuver di MV DK 02 ?
3. Upaya apa saja yang dilakukan agar air dengan
minyak lumas tidak bercampur pada sistem
pelumasan main air compressor saat manuver di MV
DK 02 ?
B. KAJIAN TEORI
1. Deskripsi Teori
Landasan teori penting dalam mengakaji dan
melakukan penelitian yang telah ada mengenai
permasalahan bercampurnya air tawar dengan minyak
lumas pada sistem pelumasan main air compressor saat
manuver di MV. DK 02, oleh sebab itu peneliti akan
menjabarkan mengenai pengertian dan definisinya
supaya jelas dan dapat dipahami.
a. Identifikasi
Identifikasi ialah suatu kegiatan untuk
memeriksa, menelaah atau menganalisis secara
mendalam berasal suatu persoalan sebagai
akibatnya terbentuk suatu pemecahan persoalan.
b. Kompresor Udara
Kompresor udara merupakan bagian dari
pesawat bantu yang ada di atas kapal untuk
keperluan serta kegiatan diatas kapal, fungsi dari
kompresor di atas kapal sendiri yaitu untuk
membuat atau menghasilkan udara yang kemudian
menuju botol angin. Berikut kegunaan udara di atas
kapal :
1) Untuk keperluan udara pertama (udara
penjalan) pada permesinan di kapal mencakup
mesin induk atau mesin bantu.
2) Untuk permesinan yang dioperasikan
menggunakan udara.
3) Sebagai penjalan komponen control automatic
(pneumatic).
4) Sebagai keperluan pembersih bagian komponen
mesin
5) Untuk pengoperasian suling atau terompet pada
kapal.
6) Untuk ruang yang berhubungan langsung
dengan ruang isap atau kempa di pompa.
c. Cooling System pada Main Air Compressor
Permesinan yang berada di kapal didesain agar
 bekerja lebih keras serta terus menerus, hal itu
menimbulkan adanya energi panas yang
dikeluarkan oleh sistem, sehingga mengakibatkan
adanya kenaikan suhu. Dengan itu untuk
menurunkan kenaikan suhu tersebut digunakan
sistem pendinginan. Fungsi atau kegunaan dari
pendinginan kompresor yaitu:
1) Untuk mendinginkan udara tekan.
2) Sebagai menaikkan kemampuan kompresi dari
udara. Dalam hal ini pendingin kompresor
akibat mengeluarkan tenaga panas dilakukan
pada daerah dinding silinder kompresor atau di
dalam pendingin antar tingkat.
3) Tidak hanya tujuan diatas, prosedur
pendinginan dilakukan supaya temperatur di
komponen lainnya turun.
d. Lubricating System pada Main Air Compressor
Pada permesinan perlu membutuhkan
pelumasan, mirip halnya di dalam kompresor perlu
adanya sistem pelumasan di bagian bagian yang
terdapat di dalam kompresor. Fungsi dari
pelumasan dipergunakan untuk melumasi bagian
yang bergerak berputar supaya tidak lekas aus serta
patah. Bukan hanya itu saja fungsi lain dari
pelumasan yaitu mengurangi goresan yang terjadi,
mengurangi getaran-getaran yang terjadi,
memperhalus bunyi mesin, serta menambah
kekuatan mesin pada sistem.
Untuk kompresor sendiri terdapat berbagai
pelumasan seperti halnya kompresor kerja tunggal
berukuran kecil yaitu menggunakan pelumas percik,
pelumasan tersebut menggunakan tuas percikan
minyak yang dipasang pada batang penggerak.
Sedangkan untuk kompresor ukuran sedang serta
besar untuk pelumasan tekan dengan bantuan
pompa.
e. Bagian-Bagian Main Air Compressor
Bagian kompresor yang merupakan struktur
serta komponen yang mempunyai kegunaan untuk
membuat suatu pemesinan sebagai akibatnya bisa
bekerja atau beroperasi.
1) Cylinder head
Cylinder head terletak atau berada di bagian
atas mesin kompresor yang merupakan
komponen penutup blok mesin yang bertugas
menutup rongga silinder, komponen ini bersifat
statis atau tidak bergerak. Sebab kegunaannya
memang hanya sebagai penutup bagian atas
blok silinder. Pada dalam cylinder head
kompresor ada proses pendinginan
menggunakan air tawar guna mendinginkan
udara bertekanan yang dihasilkan oleh
kompresor.
2) Cylinder liner
Cylinder liner berfungsi sebagai daerah
berlangsungnya proses kerja engine sebagai
lintasan jalur piston, lintasan yang dimaksud
yaitu sesudah piston torak mengeluarkan gaya
untuk proses hisap, kompresi, kerja sampai
buang. Cylinder liner sendiri di desain dari
bahan spesifik yang berasal dari besi cor guna
untuk menurunkan tekanan pada ketika adanya
kinerja piston didalam cylinder liner.
3) Piston
Piston merupakan part paling penting pada
sebuah kompresor yang berperan untuk
menahan gas serta udara. Piston bergerak naik
turun terus menerus di dalam silinder untuk
2
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
melakukan langkah hisap, kompresi,
pembakaran serta pembuangan. oleh karena itu
piston wajib  tahan terhadap tekanan tinggi,
suhu tinggi, serta putaran yang tinggi, maka
dengan itu piston terbuat dari bahan yang sama
dengan cylinder liner yaitu besi cor. Pada piston
juga terdapat ring piston, cincin torak (ring
piston), berfungsi membuat perapat yang rapat
terhadap kebocoran gas antara celah torak dan
silinder, sekaligus mengatur pelumasan torak
serta dinding silinder.
4) Batang torak (piston rod)
Batang torak yaitu suatu komponen yang
berfungsi untuk melanjutkan gaya yang berasal
dari crosshead menuju piston serta selanjutnya
menerima tekanan tinggi atau tenaga dari piston
yang diperoleh berasal pembakaran serta
meneruskannya ke poros engkol.
Selain itu batang torak juga berfungsi untuk
mengganti gerak lurus dari torak sebagai
akibatnya menjadi sebuah motilitas putar yang
ada pada poros engkol. batang torak juga
menghubungkan piston ke crank atau poros
engkol. beserta dengan crank, sistem ini
menghasilkan mekanisme sederhana yang
mengubah motilitas lurus atau linear menjadi
motilitas melingkar.
5) Batang penghubung (connecting rod)
Connecting rod berfungsi untuk
meneruskan gaya dari crankshaft ke batang
torak melalui cross head. sesudah gaya
dibentuk oleh Crankshaft, maka kemudian
tenaga tadi akan disalurkan melewati
connecting rod menuju batang torak melalui
cross head.
6) Main bearing
Main bearing berguna untuk sebagai
dudukan atau tumpuan batang penghubung atau
connecting rod.
7) Poros engkol (crankshaft)
Poros engkol (crankshaft)di desain 
sedemikian rupa yang berguna untuk mengubah
cara gerak yang awalnya berbentuk rotasi
menjadi sebuah pergerakan yang bersifat
translasi atau lurus secara bolak balik.
8) Kerangka (Frame)
Sesuai dengan namanya, kerangka
mempunyai fungsi utama menjadi wadah
dudukan bagi poros engkol, silinder, bantalan,
hingga daerah untuk menampung minyak lumas
dari kompresor udara.
9) Filter udara ( Suction Filter )
Filter ini terbuat dari tembaga atau baja
lunak agar dapat menyerap minyak, serta juga
untuk mencegah partikel atau debu agar tidak
masuk di dalam daerah kompresi.
10) Katup isap dan katup tekan (suction and
discharge)
Biasanya disebut multi-plate dibuat dari
bahan stainles steel yang berguna untuk
menghisap serta menekan udara melalui
tahapan-tahapan kemudian menuju ke tangki
udara. Katup ini sangat berguna sehingga
operasi kompresor berjalan baik.
11) Filter minyak lumas
Filter ini digunakan sebagai penyaring
kotoran pada minyak lumas pada kompresor,
agar tidak terjadi lecet pada main bearing yang
 disebabkan oleh kotoran tersebut.
12) Pendinginan Intercooler
Intercooler di dalam kompresor terdiri dari
dua buah yang berguna untuk mendinginkan
udara bertekanan di dalam kompresor. Biasanya
intercooler tersebut dipasang di bagian samping
kompresor.
13) Driving motor
Motor ini dilengkapi V-belt atau kopling
yang berguna membuat kompresor berputar.
Pada masing-masing kapal dapat berbeda
bagiannya tergantung dengan sistem kompresor
di kapal tersebut.
2. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
C. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yaitu usaha yang
dilaksanakan guna mendapatkan, mengembangkan serta
menguji kebenaran pengetahuan menggunakan metode-
metode ilmiah.Teknik analisa data yang digunakan
yaitu SHELL (Software, Hardware, Environtment,
Lifeware) dan USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Peneliti saat melakukan penelitian menggunakan
metode pendekatan kualitatif.
2. Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada saat peneliti
melakukan praktek laut di atas kapal pada bulan
Agustus 2020 sampai dengan bulan Agustus 2021.
b. Tempat Penelitian
Untuk mengetahui objek dan tujuan skripsi,
peneliti melaksanakan penelitian di kapal MV. DK
02. Kapal tersebut berlayar di wilayah Indonesia
dengan muatan batu bara dan dimiliki oleh PT.
KSE.
3. Sampel Sumber Data Penelitian
Sugiyono (2013:38) menjelaskan bahwa “objek
atau sumber penelitian ialah suatu atribut atau sifat
3
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variabel tertentu yang diterapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan”. Sedangkan “Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menggunakan latar atau
gambaran ilmiah, dengan tujuan menafsirkan fenomena
yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode yang ada”.
“Sumber data kualitatif adalah tampilan yang
berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh
peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai
detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat
dalam dokumen atau bendanya”, merupakan pengertian
sumber data dari Lexy J. Moleong yang ditulis oleh
Suharsimi Arikunto yang berjudul Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Sumber data dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Sumber data pada penelitian ini bersumber
dari obervasi langsung peneliti, dokumen, serta catatann
lapangan pada saat peneliti melakukan penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Langkah pengumpulan data dan metode
pengumpulan data bertujuan untuk mengambil data
yang valid supaya temuan dan kesimpulan tidak
dipertanyakan. Teknik pengumpulan data yang penulis
gunakan adalah :
a. Observasi
Obesrvasi atas pengalaman adalah sumber
pengumpulan data yang paling tepat dan faktual
dalam penelitian kualitatif. Observasi adalah suatu
cara perolehan data dilakukan langsung atau on the
spot kemudian disertai pencatatan agar data yang
diperoleh spesifik dan faktual terhadap keadaan
objek. Pengamat mengamati langsung kendala
terhadap mesin main air compressor.
Observasi yang dilakukan adalah dengan
mengamati permasalahan pada pendingin air tawar
yang masuk ke dalam carter main air compressor.
Observasi dilakukan di kapal kurang lebih selama
satu tahun dengan menganalisa serta melakukan
pengamatan permasalahan pada pendingin air tawar
yang masuk ke dalam carter Main Air Compressor
sehingga menyebabkan kinerja Main Air
Compressor mengalami gangguan.
b. Metode Wawancara
Penulis melaksanakan diskusi secara langsung
dengan masinis tiga sebagai penanggung jawab
mesin main air compressor dan juga kepada chief
engineer yang bertanggung jawab terhadap semua
permesinan diatas kapal serta kepada crew kapal
yang sudah berpengalaman dalam permasalahan
pada mesin main air compressor supaya
mendapatkan data akurat pada bahan penelitian.
c. Studi Pustaka
Survei literature dilakukan untuk mendapatkan
data pertanyaan untuk penelitian dengan mencari
jawaban berdasarkan manual book. Tahapan ini
begitu penting karena dasar bagi pengembangan
kerangka teori dan sangat berguna dalam
memecahkan masalah di masa yang akan datang.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah
diolah”. Jenis instrument penelitian yang digunakan
peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah
dokumentasi, observasi dan peneliti, sesuai dengan
penjelasan para ahli penelitian dalam metode kualitatif
 yang berperan penting dalam instrumen penelitian
adalah peneliti sendiri karena keikutsertaan peneliti
dalam penjaringan, pengumpulan, dan pengukuran data
yang diambil dengan dilakukannya observasi langsung
pada objek penelitian dan mendokumentasi objek
penelitian.
6. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data adalah proses mencari data,
Menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis,
dan membuat simpulan yang bisa diceritakan pada
orang lain. Adapun teknik analisis data yang akan
peneliti gunakan adalah melalui penggunaan analisis
SHELL.
a. Metode SHELL
Analisis SHELL adalah suatu model metode
yang berkaitan dengan faktor manusia, di dalam
metode ini menjelaskan ruang lingkup faktor dan
membantu dalam memahami hubungan faktor
manusia dengan sumber daya lingkungan sistem
pelayaran dan komponen manusia dalam sistem
pelayaran. Berikut merupakan penjelasan dari tiap-
tiap bagian SHEL:
1) Software
Faktor ini bukan hanya mencakup pada
faktor perangkat lunak pada komputer saja
melainkan faktor lain seperti halnya : prosedur
kerja, serta prosedur perawatan komponen.
2) Hardware
Pembahasan terkait hardware menujuk pada
komponen fisik, peralatan, bukan personal dari
sistem alat-alat, manual, tanda-tanda dan
sebagainya.
3) Evinroment
Menunjuk pada keadaan yang terjadi di
sekitar alat-alat yang dioperasikan dari sebuah
sistem berupa hal fisik berbeda dari proses
berinteraksi.
4) Liveware
Menunjuk pada perorangan dalam aspek
hubungan dan interaksi yang terjadi di dalam
sistem. Kesalahan manusia atau human error
adalah penyebab kecelakaan yang paling sering
terjadi, sedangkan kegagalan mekanis sangat
jarang terjadi karena perkembangan teknologi
yang lebih canggih.
b. Manfaat Metode SHEL
Metode ini memiliki beberapa manfaat yang
meliputi : merubah pola pikir manusia sebagai
penyebab masalah, merubah intervensi yang focus
awal manusia menjadi pada teknologi, menjadikan
manusia harus beradaptasi menjadi teknologi.
c. Analisis USG
Metode ini merupakan suatu analisis agar
dapat menyusun prioritas mengenai faktor yang
perlu dibahas, dengan melihat bagian urgensi,
keseriusan serta pertumbuhan atau
perkembangan. Cara untuk mementukan bagian
tersebut dengan pengunaan penilaian. Dengan
penilaian tersebut nilai yang memiliki jumlah
banyak akan menjadi faktor prioritas penting. Di
bawah ini merupakan penjelasan mengenai
urgency, seriousness dan growth:
1) Urgency
Yaitu pembahasan mengenai faktor
tersebut apakah lebih mendesak dalam
melakukan permecahan masalah yang
4
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
berhubungan dengan waktu.
2) Seriousness
Yaitu pembahasan yang berkaiatan
dengan seberapa serius masalah atau faktor
tersebut yang berhubungan dengan
pemecahan masalah yang ditimbulkan isu
tersebut.
3) Growth
Yaitu pembahasan yang berkaitan dengan
seberapa kemungkinan faktor tersebut
berkembang dengan masalah, yang
berhubungan dengan penyebab isu semakin
buruk bila tidak diatasi maka akan
menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu.
7. Teknik Keabsahan Data
Peneliti memakai teknik triangulasi. Teknik
keabsahan data ini digunakan untuk memeriksa
keabsahan data agar data dalam penelitian kualitatif
dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah
perlu dilakukan uji kebasahan data, akumulasi data
penelitian didapatkan dengan wawancara kepada
penanggung jawab permesinan yang dibahas peneliti
yaitu, serta chief engineer selaku kepala kamar mesin
yang bertanggung jawab terhadap seluruh permesinan
di atas kapal. Selanjutnya peneliti dapat menggunakan
data – data yang diperoleh dari wawancara serta
pengalaman pada saat di atas kapal selama melakukan
praktek laut guna bisa memperoleh hasil maksimal.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan pokok permasalahan
yang ada dalam penelitian yang hendak diteliti dan
diulas secara terstruktur di analisa penelitian. Objek
penelitian Peneliti yaitu kebocoran pendingin air tawar
pada main air compressor karena beberapa faktor,
kejadian tersebut dialami oleh peneliti pada saat
melakukan praktek laut di MV. DK 02 pada saat kapal
sedang melakukan olah gerak kapal dari pelabuhan
Tanjung Intan menuju Kalimantan.
Pada saat itu terjadi alarm pada main air
compressor yang mengalami high temperature yang
berakibat terjadinya trip atau over heat. Setelah
mengetahui kejadian tersebut masinis 3 selaku
penanggung jawab penuh permesinan bantu tersebut
melaksanakan pengecekan terhadap main air
compressor, terlihat pada gelas duga carter main air
compressor berubah menjadi keruh seperti air susu dan
juga pada head main air compressor sangat panas.
Kebocoran pada pendingin air tawar tersebut dapat
berpengaruh terhadap kinerja main air compressor,
sehingga dapat menjadikan penghambat produksi udara
yang dihasilkan. Hal itu dapat menyebabkan
terganggunya operasi main air compressor terhadap
pengisian botol angin.
2. Deskripsi Data
Di bawah ini merupakan data-data dari kompresor
yang terdapat dikapal MV. DK 02 sebagai berikut:
a. Main Air Compressor
Manufacturer : Tanabe H -64
Pressure : 2.94 (Mpa)
Revolutions : 1000 rpm
Stroke : 100 mm
Number cylinder : 1
b. Minyak lumas
Type : SHELL CORENA Oil P 100
Viscosity : 100
Oil capacity : 11,5 l
3. Temuan
 Temuan adalah suatu langkah untuk menemukan sesuai dengan manual book,
faktor penyebab permasalahan dari penulis berdasarkan menyebabkan adanyak kesalahan
rumusan masalah yang diangkat. dalam pengoperasian main air
a. Adapun analisa faktor yang bercampurnya air compressor sehingga lama-kelamaan
dengan minyak lumas pada sistem pelumasan main main air compressor akan mengalami
air compressor saat manuver di MV DK 02 di kerusakan.
uraikan sebagai berikut : b) Hardware
1) Software i) Adanya kerusakan packing cylinder
a) Ketidak sesuaian Plan Maintenance System head.
(PMS) pada mesin Mengenai dampak dari faktor
b) Ketidaksesuaian pembagian jam kerja antar tersebut yaitu adanya kerusakan pada
main air compressor packing cylinder head. Dengan
c) Ketidaksesuaian pengoperasian main air rusaknya packing cylinder head,
compressor dengan manual book menyebabkan pendingin main air
2) Hardware compreesor yaitu air tawar di dalam
a) Adanya kerusakan pada packing cylinder cylinder head akan masuk kedalam
head liner karena packing yang sebagai
b) Kondisi low pressure valve yang kotor pembatas antara cylinder head
c) Rusaknya pipa pendingin intercooler main dengan cylinder block telah rusak.
air compressor ii) Kondisi low pressure valve yang
3) Environtment kotor
a) Udara kamar mesin kotor Dengan kondisi low pressure
b) Cuaca yang panas valve yang kotor, maka berdampak
c) Air laut yang kotor pada udara yang dihisap masuk
4) Liveware kedalam suction valve menjadi kotor.
a) Kurangnya pengalaman kerja terhadap Sehingga kotoran tersebut
permesinan main air compressor menyebabkan main air compressor
b) Kurangnya kerja sama antar crew kapal akan bekerja terlalu lama untuk
c) Spare part di atas kapal tidak memadai menghasilkan angin yang dicapai
4. Pembahasan Hasil Masalah pada tabung angin.
Pada pembahasan masalah ini, peneliti iii) Rusaknya pipa pendingin intercooler
menggabungkan metode SHEL dengan metode USG. main air compressor.
a. Pembahasan SHEL Dengan kondisi ini, maka
Pembahsan SHEL berisi tentang dampak dan pendinginan main air compressor
upaya dari faktor kebocoran pendingin air tawar pada udara hasil kompresi tidak
pada main air compressor. maksimal serta ruang intercooler
1) Dampak apa yang ditimbulkan akibat faktor- terpenuhi oleh air pendingin dari
faktor kebocoran pendingin air tawar pada main bocornya pipa pada intercooler
air compressor. tersebut.
Berdasarkan faktor penyebab melalui 3 c) Environtment
macam teknik pengumpulan data yaitu i) Udara kamar mesin kotor
observasi, wawancara dan studi pustaka. Mengenai dampak dari udara
Dampaknya sebagai berikut : yang kotor mengakibatkan udara
a) Software yang mengandung kotoran partikel
i) Ketidaksesuaian pada PMS atau Plan batubara masuk kedalam mesin
Maintenance System mesin. menuju filter, setelah udara kotor
Dampak dari ketidak sesuaian dihisap masuk menuju low pressure
Plan Maintenance System (PMS) valve sehingga kotoran menumpuk
dengan manual book yaitu jam kerja pada low pressure valve yang
komponen pada sistem kerja main air mengakibatkan main air compressor
compressor menjadi mudah rusak bekerja dengan berat sehingga
karena jadwal perawatan dan mengalami overheat.
perbaikan hanya menunggu pada saat ii) Cuaca yang panas
terjadi permasalahan pada main air Dengan suhu udara bertekanan
compressor. sangat tinggi yang dihasilkan dari
ii) Ketidaksesuaian pembagian jam kompresi tersebut berakibat
kerja antar main air compressor pendinginan pada udara bertekanan
Dampak dari ketidaksesuaian tidak maksimal. Sehingga kinerja
pembagian jam kerja pengoperasian main air compressor tidak bekerja
main air compressor yaitu pada secara maksimal.
mesin main air compressor satu iii) Air laut yang kotor
dengan dua menyebabkan perbedaan Dampak dari air laut yang kotor
running hours kedua main air mengakibatkan sea chest menyedot
compressor tersebut. air laut yang tercampur lumpur,
iii) Ketidaksesuaian pengoperasian main lumpur tersebut akan mengendap
air compressor dengan manual book. pada pipa-pipa sehingga supply sea
Mengenai dampak water cooling menuju auxiliary
ketidaksesuaian dari pengoperasian cooling berkurang menyebabkan sea

5
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
 water cooling lebih cepat panas yang perawatan pada kedua main air
kemudian menuju auxiliary cooling compressor. Agar dapat digunakan
fresh water untuk mendinginkan air bergantian.
tawar tidak maksimal. iii) Ketidaksesuaian pengoperasian main
d) Liveware air compressor dengan manual book.
i) Kurang pengalaman kerja terhadap Upaya yang dilakukan untuk
mesin main air compressor. mengatasi adanya ketidaksesuaian
Mengenai dampak dari udara perawatan dengan maintenence plan
yang kotor Dampak dari kurangnya pada main air compressor.
pengalaman kerja terhadap mesin Berdasarkan observasi yang
main air compressor yaitu terdapat dilakukan peneliti yaitu dengan cara
banyak permasalahan yang terjadi memberikan catatan pada daerah
pada main air compressor karena mesin mengenai langkah-langkah
ketidaksesuaian perawatan dan pengoperasian main air compressor
perbaikan dengan manual book. sesuai dengan manual book.
ii) Kurangnya kerja sama antar crew b) Hardware
kapal i) Adanya kerusakan packing cylinder
Mengenai dampak dari head.
kurangnya kerja sama antar crew Upaya yang dilakukan untuk
kapal menyebabkan pekerjaan diatas mengatasi adanya ketidaksesuaian
kapal tidak berjalan dengan baik perawatan dengan maintenence plan
yang mengakibatkan perawat dan pada main air compressor.
perbaikan mesin main air compressor berdasarkan observasi yang
menjadi tertunda. dilakukan peneliti yaitu dengan cara
iii) Spare part di atas kapal tidak menganti packing cylinder head
memadai sehingga mesin main air compressor
Mengenai dampak dari spare dapat beroperasi kembali.
part di atas kapal tidak memadai ii) Kondisi low pressure valve yang
mengakibatkan spare part yang kotor
digunakan tidak sesuai dengan Upaya yang dilakukan untuk
spesifikasi. mengatasi kondisi low pressure valve
2) Upaya yang dilakukan agar air dengan minyak yang kotor pada main air
lumas tidak bercampur pada sistem pelumasan compressor. berdasarkan observasi
main air compressor. yang dilakukan peneliti yaitu dengan
Berdasarkan faktor penyebab melalui 3 cara melakukan plan maintenance
macam teknik pengumpulan data yaitu system secara rutin dan manual book,
observasi, wawancara dan studi pustaka. Upaya sering melakukan pergantian filter
yang dilakukan sebagai berikut : serta lebih mengoptimalkan
a) Software perawatan pada low pressure valve.
i) Ketidaksesuaian PMS atau Plan iii) Rusaknya pipa pendingin intercooler
Maintenance System pada mesin. main air compressor.
Upaya yang dilakukan untuk Upaya yang dilakukan untuk
mengatasi adanya ketidaksesuaian mengatasi kondisi pipa pendingin
perawatan dengan maintenence plan intercooler yang rusak atau pecah
pada main air compressor. pada main air compressor.
Berdasarkan observasi yang Berdasarkan observasi yang
dilakukan peneliti yaitu dengan cara dilakukan peneliti yaitu dengan cara
melakukan plan maintenance system malakukan perbaikan dengan plug
secara teratur dan membuat list atau penggantian cooler. sehingga
maintenance yang dilakukan agar main air compressor dapat beroperasi
maintenance plan terjadwal dengan kembali.
baik. c) Environtment
Hal yang dilakukan agar i) Udara kamar mesin kotor
pelaksanaan maintenance sesuai, Upaya yang dilakukan untuk
sebagai berikut yaitu rutin mengatasi kondisi udara kamar mesin
melaksanakan pengecekan running kotor. Berdasarkan observasi yang
hours mesin, Mengecek keseluruhan dilakukan peneliti yaitu dengan cara
komponen pada mesin, apakah sudah melakukan pemasangan filter pada
waktunya dilakukan perawatan serta air vent kapal.
perbaikan, dan selalu mencatat jam ii) Cuaca yang panas
kerja pada saat mesin dioperasikan. Upaya yang dilakukan untuk
ii) Ketidaksesuaian pembagian jam mengatasi kondisi udara kamar mesin
kerja antar main air compressor kotor. Berdasarkan observasi yang
Hal yang dilakukan agar dilakukan peneliti yaitu dengan cara
pembagian jam kerja kedua mesin menghidupkan air vent yang menuju
sesuai, yaitu : menjadwal main air compressor sehingga udara
pengoperasian main air compressor yang dihisap tidak terlalu panas, serta
secara bergantian dan melakukan melakukan penambahan pemasangan

6
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
 blower bantu. compressor dengan manual
iii) Air laut yang kotor book
Upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya, berdasarkan observasi Dari hasil diatas, peneliti dapat menyimpulkan
yang dilakukan peneliti yaitu dengan bahwa faktor prioritas penyebab yang memiliki
cara melakukan pembersihan sea total skor tertinggi. Sehingga, faktor prioritas
cheast serta cooler plate secara rutin masalah pada kategori software adalah
pada saat kapal sandar dipelabuhan Ketidaksesuaian Plan Maintenance System.
atau anchor agar pendinginan baik Tabel 4. 2 Hasil penilaian faktor prioritas
pendinginan secara tertutup atau kategori hardware.
Nilai Prioritas
terbuka pada permesinan di kapal
No
dapat maksimal. Faktor penyebab
. U S G T
d) Liveware
i) Kurang pengalaman kerja terhadap
Adanya kerusakan pada
mesin main air compressor. A
packing cylinder head
5 5 4 14 I
Upaya yang dilakukan untuk
Low pressure valve yang
mengatasi pengalaman kerja yang B 4 4 4 12 II
kotor
kurang yaitu dengan adanya
melakukan familirisasi mengenai Rusaknya pipa
permesinan diatas kapal, dan C intercooler main air 3 4 3 10 III
pelatihan mengenai perawatan dan compressor
perbaikan mesin serta melakukan
peringatan jadwal mengenai Dari hasil diatas, peneliti dapat menyimpulkan
perawatan serta perbaikan mesin. bahwa faktor prioritas penyebab yang memiliki
ii) Kurangnya kerja sama antar crew total skor tertinggi. Sehingga, faktor prioritas
kapal masalah pada kategori hardware adalah Adanya
Upaya yang dilakukan untuk kerusakan pada packing cylinder head.
mengatasi hal tersebut yaitu dengan Tabel 4. 3 Hasil penilaian faktor prioritas
melakukan kerjasama secara team kategori environtment.
work dan melakukan rapat serta Nilai Prioritas
pembagian tugas masing- masing No
Faktor penyebab
crew sebelum melaksanakan adanya, . U S G T
sehingga dapat terlaksana perawatan
serta perbaikan yang maksimal
dengan jumlah crew yang cukup. A Udara kamar mesin kotor 4 4 4 12 II
iii) Spare part di atas kapal tidak
memadai
B Cuaca yang panas 3 3 5 11 III
Upaya yang dilakukan yaitu
dengan melakukan emergency
request spare part, dengan adanya C Air laut yang kotor 5 5 4 14 I
emergency request perusahaan dapat
cepat mengirim sparepart tersebut
kekapal. Sehingga spare part mesin Dari hasil diatas, peneliti dapat menyimpulkan
main air compressor dapat terpenuhi bahwa faktor prioritas penyebab yang memiliki
dan pelaksanaan perawatan serta total skor tertinggi. Sehingga, faktor prioritas
perbaikan dapat maksimal. masalah pada kategori environtent adalah Udara
b. Pembahasan USG kamar mesin kotor.
Pembahasan USG digunakan peneliti untuk Tabel 4. 4 Hasil penilaian faktor prioritas
mengetahui faktor prioritas dari faktor kebocoran kategori liveware.
pendingin air tawar pada main air compressor. Nilai Prioritas
No
Dengan hasil tersebut, maka peneliti dapat Faktor penyebab
. U S G T
memberikan penjelasan antara hubungan antara
faktor, dampak serta upaya yang dilakukan.
Adapun tabel prioritas mengenai faktor penyebab A
Kurangnya pengalaman
3 5 3 11 III
dapat dilihat dari di bawah : kerja terhadap mesin
Tabel 4. 1 Hasil penilaian faktor prioritas
Kurangnya kerja sama antar
kategori software. B 4 4 4 12 II
crew
Nilai Prioritas
N
Faktor penyebab Spare part diatas kapal tidak
o. U S G T C 5 5 4 14 I
memadai

Ketidaksesuaian Dari hasil diatas, peneliti dapat menyimpulkan

A pembagian jam kerja antar 5 4 4 13 II bahwa faktor prioritas penyebab yang memiliki
main air compressor
total skor tertinggi. Sehingga, faktor prioritas
Ketidaksesuaian Plan
masalah pada kategori liveware adalah Spare part
B Maintenance System 4 5 5 14 I
(PMS)
di atas kapal tidak memadai.
C Ketidaksesuaian 4 4 4 12 III Dengan hasil faktor prioritas dari SHELL yang
pengoperasian main air didapatkan dengan melakukan analisis metode
USG, maka peneliti melakukan analisis USG
7
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
 kembali agar mendapatkan faktor paling penting
dari faktor prioritas tersebut. Berikut tabel USG
dalam menentukan faktor paling penting dari faktor
prioritas yang sudah didapatkan :
Tabel 4. 5 Hasil penilaian faktor paling penting
dari faktor prioritas SHEL
No SHELL FAKTOR
NILAI USG
SKOR
PRIORITAS
U S G MASALAH
Ketidaksesuaian
1. Software 4 4 4 12
plan maintenance
sistem
Adanya kerusakan
2. Hardware
pada packing
4 5 5 14
cylinder head
3. Environtment Kondisi air laut 3 4 3 10
yang kotor
4. Liveware
Spare part di atas
5 4 4 13
kapal yang tidak
memadai
Dari data diatas data dijelaskan bahwa faktor
yang paling prioritas penyebab bercampurnya air
tawar dengan minyak lumas pada sistem pelumasan
main air compressor dari faktor prioritas metode
SHELL yaitu adanya kerusakan pada packing
cylinder head.
Dengan adanya kerusakan packing cylinder
head tersebut menjadikan air tawar pendingin main
air compressor masuk kedalam carter melewati
sela-sela piston lalu kemudian jatuh kedalam carter
sehingga bercampur dengan minyak lumas. Hal
tersebut terjadi dikarenakan kerusakan packing
sebagai pembatas antara cylinder head dengan
cylinder blok. Bukan hanya sebagai penyekat
fungsi dari packing tersebut tetapi juga untuk
menahan tekanan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan hasil observasi, wawancara serta studi pustaka
yang telah dilakukan oleh peneliti yang bertujuan untuk
mengetahui penyebab bercampurnya air pendingin dengan
minyak lumas pada sistem pelumasan main air compressor.
Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari rumusan
masalah yang dibahas peneliti sebagai berikut:
1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang dijelaskan dengan teknik
analisis metode SHELL dan USG, maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
a. Faktor penyebab bercampurnya air tawar dengan
minyak lumas pada sistem pelumasan main air
compressor, disebabkan oleh adanya kerusakan
pada packing cylinder head. Hal tersebut sangat
berpengaruh terhadap penyebab bercampurnya air
tawar dengan minyak lumas pada sistem pelumasan
main air compressor, dikarenakan fungsi dari
packing sebagai pembatas antara cylinder head
dengan cylinder blok tidak berfungsi.
b. Dampak yang ditimbulkan dari adanya kerusakan
pada packing cylinder head mengakibatkan air
masuk kedalam carter melewati sela-sela piston
sehingga pada carter main air compressor minyak
lumas bercampur dengan air tawar sehingga
mengakibatkan emulsifikasi pada minyak lumas,
merusak komponen pada mesin main air
compressor, dan tidak tercukupinya kebutuhan
udara untuk mesin induk serta permesinan bantu
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
lainnya.
c. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kejadian
tersebut adalah melakukan pengantian
pengoperasian main air compressor dengan mesin
main air compressor lainnya, melakukan
pembersihan carter pada main air compressor serta
mengganti minyak lumas main air compressor,
melakukan penggantian packing sesuai dengan
standar atau spesifikasi yang tertera pada manual
book, melakukan plan maintenance sistem secara
III
berkala sesuai dengan instruksi manual book main
air compressor.
2. Keterbatasan Penelitian
I Dalam pembahasan, penelitian ini tidak membahas
secara keseluruhan akan tetapi hanya membahas
tentang penyebab bercampurnya air tawar dengan
IV minyak lumas pada sistem pelumasan main air
compressor di kapal MV. DK 02, sebagaimana
penelitian ini dilaksanakan selama peneliti
II
melaksanakan praktek di kapal MV. DK 02 dengan
melakukan observasi mengenai penyebab terjadinya
masalah yang diteliti dengan jangka waktu kurang dari
satu tahun.
3. Saran
Peneliti memberi saran untuk pembaca sehingga
masalah pada mesin main air compressor tidak terjadi
lagi. Berikut saran yang peneliti berikan yaitu :
a. Masinis 3 sebaiknya melakukan pengecekan
minyak lumas secara rutin untuk mencegah
terjadinya emulsifikasi.
b. Sebaiknya masinis 3 melakukan perbaikan serta
perawatan terhadap main air compressor sesuai
dengan plan maintenance system.
c. Masinis 3 disarankan atau diharapkan agar
menggunakan spare part yang sesuai dengan
instuksi manual book.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta:
BalaiPustaka
[2] Komaruddin., 2001, Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke
5, Bumi Aksara, Jakarta.
[3] Nouwen, A .Ing.1981.”pompa jilid 1”Jakarta : PT
Bhratara Karya Aksara. PT Pradnya Paramitha.
[4] Raco, J.R.Dr.M.E.,M.Sc., 2008, Metode Penelitian
Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, PT.
Grasindo, Jakarta.
[5] Sularso,MSME.Ir.,Haruo Tahara.Dr.prof.2006.”Pompa
dan Kompresor “,Jakarta : Sutjiatmo, I. N., & Nurhadi,
I. 1981, Kompresor. Jakarta: Depdikbud.
[6] Sularso dan Haruo Tahara, 1991. Pompa dan
Kompresor, Pradnya Paramitha.
[7] Tahara, H., & Sularso, P. 2006, Kompresor: Pemilihan,
Pemakaian, dan Pemeliharaan. Jakarta: PT. Pradnya
Paramita.
[8] Tim penyusun Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP)
Semarang, 2017, Pedoman Penyususnan Skripsi, PIP
Semarang, Semarang.
8
 9
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022
 10
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran Volume 17-2022