Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN WATER COOLANT TERHADAP MESIN

BENSIN 4 SILINDER

Skripsi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai


Gelar Sarjana Strata 1

Oleh :

Aviant Revandha
15320013

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2020

i
ii
PENGARUH PENGGUNAAN WATER COOLANT TERHADAP MESIN
BENSIN 4 SILINDER

Oleh :
Aviant Revandha
15320013
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan yang ditimbulkan oleh
coolant Merk Jumbo, Prestone, dan Top 1 terhadap efektivitas radiator pada mesin bensin.
Dalam penelitian ini bahan yang di uji adalah mesin mobil Toyota Corona 2000cc tahun 80
an. Dalam penelitian ini menggunakan bahan uji yang masih baru.
Pengujian dilakukan dengan cara mengukur suhu air masuk ke radiator (Th1), suhu
keluar radiator (Th2), suhu aliran udara masuk (Tc1) dan suhu aliran udara keluar (Tc2).
Dari hasil pengujian sistem pendingin mesin bensin dengan menggunakan coolant
merk jumbo, prestone, dan top 1 dapat dilihat bahwa semakin tinggi putaran mesin akan
semakin tinggi juga temperature suhu air dan temperatur suhu udara. Dapat diketahui bahwa
temperatur suhu air keluar radiator terendah terjadi pada coolant merk jumbo dan
temperature suhu air keluar radiator pa;ing tinggi terjadi pada coolant merk top 1. Dari hasil
pengujian sistem pendingin dapat diketahui coolant terbaik untuk radiator pendingin mesin
adalah coolant top1. Dapat dilihat dari rata rata nilai efektivitas nya yang paling tinggi yaitu
0,05336 di banding dengan coolant merk jumbo yg nilai nya 0,04096 dan prestone yang nilai
nya 0,0394.

Kata Kunci : Coolant, Uji Efektivitas Radiator, Uji Perbandingan Coolant

iii
Latar Belakang
Pada saat ini kehidupan seharihari mana yang memberikan dampak yang
manusia sangat sulit dilepaskan dengan lebih baik terhadap efektivitas radiator.
transportasi khususnya kendaraan Penelitian ini dilakukan terhadap
bermotor atau mesin. Penggunaan beberapa jenis merk cairan pendingin
kendaraan bermotor selalu disertai (coolant) yang tersedia di toko sehingga
dengan penggunaan bahan bakar dan dapat diketahui merk mana yang
dari proses pembakaran selalu saja memiliki pengaruh terbesar terhadap
disertai dengan pembebasan panas. nilai efektivitas radiator mesin diesel.
Panas mesin dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar dalam silinder untuk Rumusan Masalah
menghasilkan tenaga, namun jika Bagaimana perbandingan merk
dibiarkan akan menimbulkan panas yang coolant top 1 radiator, prestone radiator
berlebihan (over heating effect). dan jumbo radiator, bila digunakan pada
Apabila keadaan ini tidak mendapatkan motor bakar mesin bensin, mana yang
pendinginan yang baik, maka suhu memberikan dampak yang lebih baik
pembakaran ini akan mempengaruhi terhadap nilai efektivitas radiator mesin
suhu kerja mesin secara keseluruhan. bensin.
Suhu mesin harus dapat distabilkan
dengan adanya sistem pendingin dengan Tujuan Penelitian
cara dibantu oleh cairan pendingin yang 1. Penelitian yang dilakukan memiliki
melalui radiator sehingga suhu kerja tujuan untuk mengetahui perbedaan
mesin dapat dipertahankan. Cairan yang ditimbulkan oleh berbagai
pendingin atau biasa disebut juga macam merk cairan pendingin
coolant disini berfungsi untuk menyerap (coolant) terhadap efektivitas radiator
panas. Cairan pendingin pada radiator pada mesin bensin.
mempunyai peran yang sangat penting 2. Untuk mengetahui perbedaan suhu
dalam mentransformasikan panas mesin pada mesin bensin bila menggunakan
ke lingkungan, agar mesin dapat tetap coolant dengan merk yang berbeda.
bekerja pada suhu yang optimal yang 3. Untuk mengetahui perbedaan nilai
berdampak pada penghematan bahan efektivitas pada radiator bila
bakar. kini kita dapat menemui berbagai menggunakan merk coolant yang
jenis cairan pendingin radiator (coolant) berbeda.
di pasaran. Tentunya semua memiliki
karakteristik yang berbeda.semua dapat Batasan Masalah
di ketahui dengan menggunakan merk Agar ruang lingkup permasalahan
coolant yang berbeda .macam macam tidak terlalu luas dan penelitian lebih
merk coolant,top 1 radiator, Prestone terarah sehingga didapat hasil seperti
radiator,Jumbo radiator. yang diharapkan maka dalam penelitian
Berdasarkan dari data berbagai ini ditentukan batasan-batasan masalah
merk coolant di atas, ternyata ada sebagai berikut:
beberapa macam merk cairan pendingin 1. Pada penelitian ini peneliti
(coolant) yang disediakan oleh toko menggunakan metode penelitian jenis
yang berada di sekitar kota jogja. Hal ini eksperimen.
tentu saja dapat membantu pemilik 2. Eksperimen yang dilakukan yaitu
mesin bensin dalam memilih cairan mengadakan percobaan tentang
pendingin (coolant) mana yang akan pengaruh cairan pendingin (Radiator
digunakan pada mesin nya. Namun Coolant) dengan berbagai merk
demikian, mereka belum mengetahui terhadap efektivitas radiator pada
secara jelas cairan pendingin (coolant) putaran mesin konstan. Pengujian

1
dilakukan dengan mengukur suhu air menyeimbangkan putaran dan
masuk ke radiator (Th1), suhu keluar mengurangi getaran mesin.
radiator (Th2), suhu aliran udara Perubahan tenaga panas menjadi
masuk (Tc1) dan suhu aliran udara tenaga gerak atau tenaga mekanik
keluar (Tc2). dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Pada pengujian suhu menggunakan ketika katup hisap terbuka, campuran
alat thermocopel dan thermometer. bahan bakar dan udara masuk melalui
saluran intake manipold ke dalam
Landasan Teori ruang bakar. Campuran bahan bakar
dan udara tersebut dimampatkan atau
1. Motor Bensin
dikompresikan oleh torak dan saat
Motor bensin merupakan mesin
posisi torak sebelum mencapai titik
pembangkit tenaga yang mengubah
mati atas (TMA), busi memercikan
bahan bakar bensin menjadi tenaga
bunga api dan menimbulkan ledakan.
panas dan akhirnya menjadi tenaga
Ledakan dari pembakaran kemudian
mekanik. Secara garis besar motor
mendorong torak turun ke bawah.
bensin tersusun oleh beberapa
Fenomena ini disebut dengan langkah
komponen utama meliputi; blok
usaha atau ekspansi. Saat torak
silinder (cylinder block), kepala
terdorong turun oleh ledakan hasil
silinder (cylinder head), poros engkol
pembakaran tersebut, diteruskan ke
(crankshaft), piston, batang piston
poros engkol oleh batang torak dan
(connecting rod), roda penerus (fly
poros engkol mengubah menjadi
wheel), poros cam (cam shaft), dan
gerakan putar. Ketika katup buang
mekanik katup (valve mechanic).
membuka selanjutnya gas panas hasil
Blok silinder adalah komponen motor
pembakaran didorong oleh gerakan
yang paling besar, sebagai tempat
torak dari titik mati bawah (TMB) ke
pemasangan komponen mekanik dan
titik mati atas (TMA) ke udara luar
sistem - sistem lainnya. Blok silinder
melalui knalpot. Pada motor 4 tak,
mempunyai lubang silinder tempat
untuk menghasilkan 1 kali usaha
piston bekerja. Di bagian bawahnya
dibutuhkan 4 kali langkah naik turun
terdapat ruang engkol (crank case),
torak dari TMA ke TMB, 2 kali gerak
mempunyai dudukan bantalan
putar poros engkol dan 1 kali putaran
(bearing) untuk pemasangan poros
poros cam. 4 langkah torak yaitu,
engkol. Bagian silinder dikelilingi
langkah hisap, langkah kompresi,
oelh lubang - lubang saluran air
langkah usaha, dan langkah buang.
pendingin dan lubang oli. Kepala
silinder dipasang di bagian atas blok
silinder, dan di kepala silinder
Manfaat Penelitian
terdapat ruang bakar, mempunyai
Manfaat yang di dapat dari
saluran masuk dan buang, sebagai
pengujian berbagai merk coolant
tempat pemasangan mekanisme
terhadap efektivitas radiator pada mesin
katup. Poros engkol dipasang pada
bensin ini adalah:
dudukan blok silinder bawah yang
1. Menambah wawasan dan informasi
diikat dengan bantalan. Dipasang
kepada mahasiswa tentang merk
pula dngan batang piston bersama
coolant terbaik untuk efektivitas
piston dan kelengkapannya.
radiator pada mesin bensin.
Sedangkan roda penerus dipasang
2. Dapat mengetahui beberapa
pada pangkal poros engkol (flens
perbedaan pada mesin bensin bila
crank shaft). Roda penerus dapat
menggunakan coolant dengan merk
menyimpan tenaga, membawa piston
yang berbeda.
dalam siklus kerja motor,

2
Sistem Radiator Pada Mesin Bensin memperpanjang daripada umur
komponen sistim pendingin

1. Radiator Coolant
Coolant Radiator adalah sebuah
cairan khusus yang dibuat dengan
bahan tertentu yang berfungsi sebagai
pendingin suhu mesin agar tidak terjadi
overheating. Biasanya air radiator
merupakan cairan dengan karakteristik
1. Water pump. yang bukan merupakan cairan kental
2. Oil cooler. dan dapat menyerap panas dalam
3. Lubang-lubang pada engine blok. waktu yang singkat.Cairan yang
4. Temperatur regulator dan rumah nya. menyelimuti sisi luar mesin, menyerap
5. Radiator. panas yang dihasilkan dari pembakaran
6. Radiator cap. bahan bakar, kemudian dialirkan untuk
7. Hose serta pipa-pipa penghubung. membawa panas tersebut ke radiator.
Pada radiator, cairan tersebut
didinginkan kembali melalui kontak
Sewaktu pembakaran solar tidak langsung dengan hembusan udara
pada mesin, panas yang dihasilkan luar.
terlalu besar, sebagian panas tersebut
keluar bersama-sama gas buang, 2. Efektivitas Radiator
tetapi torak, kepala silinder katub, Efektivitas penukar kalor (Heat
dinding silinder dan lain-lain tetapi Exchanger Effectiveness) berdefenisi
menerima panas yang berlebihan perbandingan laju perpindahan panas
dengan meningkatnya temperatur yang sebenarnya dalam penukar panas
pada bagianbagian mesin ini maka tertentu terhadap laju pertukaran panas
akan mencapai suatu suhu dimana maksimum yang mungkin. Keefektifan
lapisan oli semakin menipis jika hal tersebut adalah
ini semakin menjadi oli udah tidak Perpindahan kalor aktual
punya sifat pelumasan lagi dan mesin ∈= Perpindahan kalor maksimum . (1)
akan menjadi rusak.disamping mesin Untuk perpindahan kalor yang
yang akan dingin tidak efisien, sebenarnya (aktual) dapat dihitung
bejalan dengan buruk, mengotori oli, dari energi yang dilepaskan oleh
terbentuk endapan, keausan fluida panas atau energi yang
meningkat, menurunkan daya mesin diterima oleh fluida dingin.
dan tidak akan mencapai pemakaian q = mh . ch (Th1 – Th2) = mc . cc (Tc2
bahan bakar yang irit.Sebetulnya – Tc1) ......................................... (2)
kunci dari keiritan mesin diesel, Untuk menentukan perpindahan kalor
disamping driving style dari driver, maksimum bagi penukar kalor itu,
juga dipengaruhi oleh engine harus dipahami bahwa nilai
effeciency yang berkorelasi positive maksimum akan didapat bila salah
dengan kebersihan ruang bakar dan satu fluida mengalami perubahan
mutu bahan bakar serta Water suhu sebesar beda suhu maksimum
Coolant. Salah satu merk water yang terdapat dalam penukar kalor
coolant adalah prestone yang mana itu, yaitu selisih suhu masuk fluida
didalam water coolant tersebut panas dan fluida dingin. Fluida yang
mengandung zat aditif ethelyn glycol mungkin mengalami beda suhu
dan silicate yang membantu maksimum ini ialah yang nilai laju

3
aliran fluida dinginnya minimum, 4. Kelebihan Menggunakan Coolant di
karena syarat keseimbangan energi Banding Air Biasa
bahwa energi yang diterima oleh a. Titik Didih Lebih Tinggi
fluida yang satu mesti sama dengan Propylene yang terkandung di
energi yang dilepas oleh fluida yang dalam coolant menyebabkan titik
lain. Jadi perpindahan kalor yang didih cairan pendingin bertambah.
mungkin dinyatakan sebagai:
qmaks = (mc)min (Th masuk – Tc masuk) b. Titik Beku Lebih Rendah
.................................................... (3) Propylene juga memberi sifat
Secara umum efektifitas dapat tidak mudah beku pada cairan
dinyatakan sebagai: coolant. Makanya zat ini juga
∆𝑇 (𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚) sering disebut antifreezing agent.
∈ = 𝐵𝑒𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 ............. (4)
jika fluida panas adalah fluida c. Bersifat Inert Atau Setabil Secara
minimum maka: Kimia
(𝑇ℎ1 − 𝑇ℎ2) Deionized water atau air
∈ = (𝑇ℎ1− 𝑇𝑐1) ........................... (5) bersih dengan kandungan
Penyederhanaan rumus di atas propylene bersifat inert atau tidak
dilakukan dengan alasan bahwa mudah bereaksi dengan
penelitian ini hanya mengambil data komponen-komponen logam.
berdasarkan suhu yang bekerja tanpa
memperhitungkan nilai m (laju aliran d. Tidak Korosif
massa) dan c (kalor spesifik). Ditambahkannya corrosion
inhibitor atau zat anti karat pada
3. Kompenen Utama Coolant cairan coolant berfungsi
a. Deionized water atau air yang mengurangi sifat korosif dari air,
sudah dibersihkan dari mineral- biasanya zat kimia ini berfungsi
mineral dan kandungan pengotor mengikat oksigen terlarut di air
lainnya. air super bersih tersebut yang mudah bereaksi dengan
kemudian ditambah dengan logam menjadi karat. Beberapa
kandungan bahan kimia khusus anti karat juga disebut oxygen
dalam takaran tertentu untuk scavenger.
menghasilkan sifat-sifat cairan e. Tidak Sebabkan Kerak Kalsium
pendingin yang dibutuhkan. Kandungan kalsium (Ca) pada air
b. Propylene Glycol merupakan mineral atau air biasa yang tidak
bahan kimia organik yang berbasis diolah sangat berbahaya bagi
alcohol, bahan ini sudah jamak sistem logam yang terpapar
digunakan sebagai aditif cairan dengan panas.
pendingin karena memiliki sifat- f. Lebih Efektif Menyerap Panas
sifar yang ideal seperti: tidak Kembali ke kandungan propylene
beracun, inert, menambah titik yang menyebabkan cairan coolant
didik cairan dan lain sebagainya. punya viskositas lebih rendah
c. Corrosion inhibitor merupakan (lebih kental) dari air biasa,
bahan kimia yang berfungsi menyebabkan penyerapan panas
mencegah atau memperlambat laju lebih efektif.
korosi atau pengkaratan pada
logam yang kontak dengan cairan
pendingin. Sehingga bagian luar
logam mesin dan radiator
terhindar dari karat.

4
Bahan Dan Alat Peyghambarzadeh, dkk (2013)
meneliti tentang pengaruh penambahan
1. Bahan penelitian
a. Mesin toyota corona campuran coolant air dan ethylene
b. Coolant top 1 radiator
glycol dengan nanoparticle terhadap
c. Coolant prestone radiator
d. Coolant jumbo radiator peningkatan kerja pendingin. laju aliran
air di variasi antara 2 lpm sampai 5 lpm
2. Alat penelitian
a. Alat pengukurun rpm tachometer. dengan kenaikan laju aliran 1 lpm. Dari
b. Alat pengukur suhu Thermocopel.
hasil penelitian menunjukan bahwa
c. Stopwatch
d. Mesin diesel penambahan nanoparticle dapat
e. Obeng
meningkatkan harga Nusselt.Semakin
f. Tank
g. Aki tinggi aliran coolant harga Nusselt (Nu)
h. Kunci pas
semakin besar.
i. Kunci ring
j. Bahan bakar Hadi (2014) meneliti tentang
k. Dan lain lain
pengaruh penggunaan zat campuran
aditif terhadap performance mesin
Tinjauan Pustaka
motor. Hasil dari penelitian tersebut
Penelitian tentang sistem pendingin
menunjukan bahwa Semakin tinggi
sebelumnya pernah dilakukan oleh
putaran mesin maka nilai torsi dan daya
beberapa peneliti terdahulu, di antaranya
yang dihasilkan semakin besar, karena
adalah:
campuran zat aditif memberikan kinerja
Subiyakto, dkk (2012) meneliti
pada mesin motor.
tentang pengaruh penggunaan water
coolant terhadap performance mesin
diesel. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukan bahwa penambahan water
coolant tidak berpengaruh terhadap torsi
sebuah mesin apabila bebannya sama,
penambahan water coolant berpengaruh
terhadap daya dari sebuah mesin,
tekanan pada setiap penambahan water
coolant tidak berbeda jauh hasilnya,
penurunan effisiensi thermal
dipengaruhi oleh besarnya daya.

5
Diagram Alir Data Hasil Penelitian

6
Kesimpulan
Setelah dilakukan analisa hasil
pengujian sistem pendingin mesin
bensin dengan menggunakan coolant
merk jumbo, prestone, dan top1 yang
dilakukan di lab otomotoif Fakultas
Teknik Mesin Universutas Janabadra
Yogyakarta mengenai pengaruh
coolant terhadap mesin mobil Toyota
Corona 2000cc. Maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian sistem
pendingin mesin bensin dengan
menggunakan coolant merk jumbo,
prestone, dan top 1 dapat dilihat
bahwa semakin tinggi putaran
mesin akan semakin tinggi juga
temperature air dan temperatur
udara.
2. Dari hasil pengujian dapat diketahui
bahwa temperatur air keluar
radiator terendah terjadi pada
coolant merk jumbo dan
temperature air keluar radiator
paling tinggi terjadi pada coolant
merk top 1.
3. Dari hasil pengujian sistem
pendingin dapat diketahui coolant
terbaik untuk radiator pendingin
mesin adalah coolant top1. Dapat
dilihat dari rata rata nilai efektivitas
nya yang paling tinggi yaitu
0,05336 di banding dengan coolant
merk jumbo dan prestone.

7
Saran
1. Penelitian ini masih sangat bisa
dikembangkan dengan
menggunakan bahan yang berbeda
atau menggunakan cairan variasi
coolant yang berbeda seperti
menggunakan bahan mesin diesel
atau menggunakan cairan variasi
coolant seperti air biasa dengan air
kelapa dll.
2. Penelitian ini masih bisa
dikembangkan dengan
menggunakan putaran mesin yang
lebih tinggi dan menggunakan
penahanan waktu yang lebih lama.
3. Perlu kira nya dilakukan penelitian
terhadap variasi persentase coolant.

8
DAFTAR PUSTAKA Kreith, Frank & Prijono, Arko. 1991.
Prinsip-Prinsip Perpindahan
Panas. Erlangga. Jakarta.
Ade Irfan S. 2007. Analisa Sistem
Pendinganan Pada Isuzu Panther. Murti, M. R. 2012. Laju Pembuangan
Laporan Tugas Akhir. Semarang Panas Pada Radiator Dengan Fluida
Campuran 80% Air Dan 20% Rc Pada
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Rpm Konstan. Jurnal Energi Dan
Penelitian. Rineka Cipta. Manufaktur, 2(1).13-16
Yogyakarta.
Nazarudin. 2013. Analisa Debit Aliran
Clifford, A., Darmawan, S., & Riza, A. Fluida Terhadap Efektifitas Radiator
2013. Analisis Kinerja Coolant Pada Engine Mobil Mazda,
Radiator. Jurnal Teknik Mesin Universitas Pekanbaru.
Universitas Tarumanegara,
12(November), 122–128. Robbi, N. 2000. Pengaruh Variasi Putaran
Dan Debit Air Terhadap Efektifitas
Enontiemonria, V., & Nathaniel, O. 2013. Radiator. Semarang.
Comparison of the cooling effects of a
locally formulated car radiator Simamora, D. F., Sappu, F. P., & Ulaan, T.
coolant with water and a commercial V. Y. 2000. Analisis Efektivitas
coolant. The International Journal Radiator Pada Mesin Toyota Kijang
of Engineering and Sciences, 2(1), Tipe 5 K. Jurnal Poros Teknik
254–262. Mesin, 4(Desember), 138–147.

Fakultas, D., Universitas, T., & Madiun, M. Suprapto Olin. 1999. Motor Bakar.
n.d.. Analisis Variasi Media Angkasa, Bandung.
Pendinginan Pada Radiator Terhadap
Kinerja Laju Pembuangan Panas Soebiyakto, G. 2012. Pengaruh
Dengan Konveksi Paksa. Penggunaan Water Coolant Terhadap
Performance Mesin Diesel. 20(1), 44–
Hadi, B., & Muttaqin, A. Z. 2014. 48.
Efektivitas Variasi Campuran
Radiator Coolant Dengan Air Su’udi,Dkk. 2014. Perancangan dan
Terhadap Laju Pembuangan Panas. Pengujian Radiator Tester Skala
7(April), 5–8. Laboratorium yang Terintegrasi
Pengatur Putaran Mesin dan
Hasan Maksum, Toto Sugiarto, N. L. H. S. Hembusan Angin (Regulator Wind
2017. Pengaruh Variasi Cairan Blower), Lampung.
Pendingin (Coolant) Terhadap
Efektivitas Radiator Pada Engine Wahyu Hidayat. 2012. Motor Bensin
Diesel. Modern. PT. Rineka Cipta..
Jakarta.
Holman JP. 1991. Perpindahan Kalor. Wiranto Arismunandar. 1988. Motor
Erlangga. Jakarta. Bakar. Bandung
Kalpakjian, S. dan Schmid, S.R. 2009.
Manufacturing Engineering And
Technology. Pearson. New York.

Anda mungkin juga menyukai