Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dwi Saputri

Nim : 13117031
Kelas : RA
TUGAS 2 PTL (INDIVIDU)
1. Carilah MINIMAL 3 JURNAL (nasional/internasional) tentang PLTG dan
PLTGU dan dirangkum kedalam file bentuk PDF termasuk dilampirkan 3 jurnal
yang disitasi.
1.1. Jurnal 1 (Optimalisasi Pembangkitan Listrik Pada PLTG Pada PT. Indonesia
Power Up Grati Pasuruan)

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) menggunakan bahan baku utama
gas alam sebagai pendorong turbin gas agar bergerak untuk membangkitkan listrik
dengan tekanan tinggi. Dengan ini, untuk meningkatkan efisiensi dengan
meminimalkan penggunaan gas alam yang digunakan pada pembangkit PT. Indonesia
Power UP Grati ini dibutuhkan adanya metode untuk meningkatkan efisiensinya.
Pada jurnal ini metode yang digunakan yaitu penerapan alogitma PSO (Particle
Swarm Optimization) pada identifikasi pemodelan system dan juga penerapan
Kontroler LQC ( Linear Quadratic Gaussian) pada proses optimalisasi system
tersebut.

Dengan menggunakan metode identifikasi system dihasilkan prediksi nilai


parameter dari flowrate atau aliran gas terhadap output dari daya yang terbangkit.
Berikut ini merupakan pendekatan system yang dilakukan dengan menggunakan
model matematis :
Dan dengan menggunakan model ARX (Auto Regressive eXogenous input) maka
struktur modelnya akan menjadi sepertipersamaan dibawah ini :

Dengan begitu bentuk umum dari struktur ini adalah seperti dibawah ini :

Dengan ditambahkan algoritma PSO pada pendekatan ARX ini.

perubahan nilai-nilai koefisien bersifat acak dengan syarat batas yang telah
diberikan pada algoritma PSO. Nilai acak yang telah didapatkan akan dievaluasi
dengan nilai fitness. Proses looping pada PSO akn berhenti jika nilai fitness telah
melebihi. Parameter yang dibutuhkan untuk inisialisasi adalah jumlah partikel,
dimensi partikel, rentang nilai dari partikel, Vmax, Learning Rate, Iterasi dan Kondisi
Berhenti.

Dengan penerapan algoritma PSO pada identifikasi system dengan ARX dapat
memberikan hasil yang jauh lebih baik dengan nilai fitness sebesar 0.6901 atau dalam
persen sebesar 69.01% yang sebelumnya mempunyai nilai fitness sebesar 67.12%.
pada peneratpan kontroler LQG pada control optimal memberikan hasil yang lebih
efisien terhadap system dikarenakan dengan nilai input yang lebih sedikit akan
menghasilkan output daya yang bernilai sama atau lebih. [1]

1.2. Jurnal 2 ( Analisa dan Optimasi Sistem PLTGU Biomassa Gas Metan dengan
Daya 20 MW)
Pada proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap dibutuhkan energy
panas yang diproses dari bahan bakar fosil seperti batubara, namun pada jurnal ini
dilakukan analisa mengenai penggunaan bahan bakar yang diproses dari sampah
organik menjadi gas metan yang akan digunakan untuk menaikkan suhu atau
temperature udara di dalam ruang bakar sehingga akan menghasilkan tekanan
yang tinggi untuk digunakan sebagai pendorong atau menggerakkan turbin gas
dan hasil sisa uap panas yang masih ada akan dimanfaatkan untuk pembakaran air
menjadi uap pada ruang ketel, dengan penggabungan kedua system ini dapat
dikatan dengan combine cycle.

Gambar 1 Skematik Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap

Dengan menggabungkan system yang ada diharapkan dapat meningkatkan


daya kerja dan menghasilkan kapasitas yang mememnuhi target yang diinginkan.

Gambar 2 Diagram T-s Siklus PLTGU

Dengan melakukan penggabungan atau combine cycle diperoleh efisiensi


yang lebih tinggi sebesar 58.19 % dengan dibandingkan dengan siklus yang hanya
menggunakan turbin uap 25.88% ataupun hanya dengan menggunakan siklus turbin
gas 30.1887%. [2]

1.3. Jurnal 3 ( Efficiency Evaluation of Natural Gas Power Plants Using Evelopment
Analysis)

Pada jurnal ini akan dilakukan evaluasi mengenai efisiensi jaringan pembangkit
listrik tenaga gas (PLTG) alam dengan menggunakan pendekatan analisis Data
Envelopment. Jaringan akan dimodelkan sebagai system linier dengan banyak input
dan output. Dengan menggunakan Data Envelopment Analisis (DEA). Parameter
input yang digunakan merupakan Heat Consumption, Power Capacity,
Commissioning date, Operation time, Constant Expenses, Variables Expenses dan
parameter output yang dihasilkan adalah Electricity Delivered, Availability dan Co2
emissions. [3]
2. Jelaskan prinsip kerja dasar dari generator PLTG dan PLTGU
Jawab :
a) Prinsip Kerja Dasar Generator pada PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Pada Generator turbin gas terdapat komponen utama yang ada di dalamnya antara
lain :
1) Air Intake Section yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang
terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:

- Air Intake Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.

- Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang


terbawa bersama udara masuk.

- Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house. d.
Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet
house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.

- Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki
ruang kompresor.

- Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara
yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.

2) Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow
compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air
section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat
menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya
output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang
berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang
mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya
sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels,
stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.
b. Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
- Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke
inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
- Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat
stage compressor blade.
- Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat
5-10. 4. Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai
tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.
3) Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan
bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu
tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi
kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga
berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan adalah untuk mensuplai energi
panas ke siklus turbin. pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut
yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas.
Komponen-komponen itu adalah :
- Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara
udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
- Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
- Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
- Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
-Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas
panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
- Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion
chamber.
- Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.
4) Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi
kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor
aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 %
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk
kerja yang dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai
berikut :
- Turbin Rotor Case
- First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first
First
- Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari
aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran
rotor.
- Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
- Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar
rotor yang lebih besar.
5) Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi
sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust
section terdiri dari beberapa bagian yaitu : Exhaust frame assembly, dan exhaust
gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly,
lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa
tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur
kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
b. Prinsip Kerja dasar Generator pada PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap)
1. Cranking Motor Crangking Motor adalah motor yang digunakkan sebagai
penggerak awal saat turbin belum menghasilkan tenaga penggerak generator ataupun
compressor. Motor Crangking mendapatkan suplai listrik yang berasal dari jaringan
tegangan tinggi 150 KV / 500 KV.
2. Air Filter Air Filter merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas
agar udara yang mengalir menuju ke compressor merupakan udara yang bersih.
3. Compressor Compressor sebagai penghisap udara luar, dengan terlebih dahulu
melalui air filter. Compressor menghisap udara atmosfer dan menaikkan tekanannya
menjadi beberapa kali lipat ( sampai 8 kali ) tekanan semula. Udara luar ini akan
diubah menjadi udara atomizing untuk sebagian kecil pembakaran dan sebagian besar
sebagai pendingin turbin.
4. Combustion Chamber Combustion chamber ( ruang bakar ) adalah ruang yang
dipakai sebagai tempat pembakaran bahan bakar ( solar ) dan udara atomizing. Gas
panas yang dihasilkan dari proses pembakaran di combustion chamber digunakan
sebagai penggerak turbin gas.
5. Gas Turbine Gas Turbine adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi
Gas panas yang dihasilkan dari combustion chamber. Hasil putaran dari turbin inilah
yang akan diubah oleh generator untuk menghasilkan listrik.
6. Selector Valve Selector Valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur
gas buangan dari turbin gas, apakah akan dibuang langsung ke udara ataukah akan
dialirkan menuju ke HRSG.
7. GTG (Gas Turbine Generator) GTG (Gas Turbine Generator) berfungsi sebagai
alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang dihasilkan dari
turbin gas. Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya 100 MW. PT.
Indonesia Power Unit Bisnis pembangkitan Semarang memiliki 3 Gas Turbine
generator dengan kapasitas masing-masing adalah 100 MW.
8. Steam Turbine Steam Turbine ( Turbin Uap ) adalah turbin yang berputar dengan
menggunakan energi uap. Uap ini diperoleh dari penguapan air yang berasal dari
HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ).
9. STG (Steam Turbine Generator) STG (Steam Turbine Generator) merupakan
generator berfungsi sebagai alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga
putaran yang diperoleh dari turbin uap. Tenaga penggeraknya berasal dari uap kering
yang dihasilkan oleh HRSG dengan putaran 3000 RPM, berpendingin hidrogen dan
tegangan keluar 11,5 KV. Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya
kurang lebihnya sekitar 200 MW. PT. Indonesia Power Unit Bisnis pembangkitan
Semarang memiliki 1 buah steam turbine generator untuk bagian PLTGU-nya.
10. HRSG HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ) UBP Semarang memiliki 2
blok Combine Cycle Power Plant dengan kapasitas masing-masing 1x 500 MW. Per
bloknya terdiri dari 3 x 100 MW turbin gas dan 1 x 200 MW turbin uap yang
merupakan combine cycle dari sisa gas buang dari GTG.100 oC tergantung dari load
gas turbin dan ambien temperatur. HRSG ini didesain untuk beroperasi pada turbin
gas dengan pembakaran natural gas dan destilate oil.± 514 oC (HSD) pada outlet flow
gas ±Untuk masing-masing HRSG akan membangkitkan uap sebesar 194,29 ton/jam
total flow, pada inlet flow gas.
Referensi

[1] Hanif Ryanas Putra and Yusuf Bilfaqih, "Optimalisasi Pembangkitan Listrik Pada
PLTG pada PT. Indonesia Power Up Grati Pasuruan," vol. 6, 2017.

[2] Istianto Budhi Rahardjo and Wibowo Paryatmo, "Analisa dan Optimasi Sistem
PLTGU Biomasa Gas Metan Dengan Daya 20 MW," Teknologi, vol. 9, July 2017.

[3] S Sofianopoulou, V Dedoussis, K Konstas, and A Kassimis, "Efficiency


Evaluation of Natural Gas Power Plants Using Data Envelopment Analysis,"
2009.

Anda mungkin juga menyukai