Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DASAR SISTEM KONTROL

SISTEM PNEUMATIK

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Praktikum Dasar Sistem Kontrol

Disusun Oleh :

Fajar Subagia

(1111820005)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

SERPONG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia nikmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Sistem Pneumatik” ini dapat diselesaikan dengan
maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas praktikum Dasar Sistem Kontrol

Makalah ini berisi tentang pengenalan mengenai sistem pneumatik. Dalam


penyusunan makalah ini melibatkan berbagai pihak, baik dari institut maupun dari
luar institut. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih atas kontribusinya
dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan


makalah ini. Oleh karenanya saya membuka kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian untuk saya jadikan sebagai bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan bagi pembaca.

Serpong, 18 Juli 2020

Fajar Subagia

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
1.4. Manfaat Penulisan ........................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Pneumatik .......................................................... 3


2.2. Komponen Sistem Pneumatik ......................................................... 4
2.3. Aplikasi Sistem Pneumatik.............................................................. 4

BAB 3 PENUTUP

3.1. Simpulan .......................................................................................... 9


3.2. Saran ................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Pada zaman modern seperti saat ini pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada telah mendorong manusia untuk
melangkah maju ke depan. Hal ini harus disertai dengan sumber daya
manusia yang mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas yang
tinggi.
Seiring dengan tingginya aktivitas teknik saat ini, menyebabkan
kebutuhan akan instrument-instrument baru juga meningkat. Instrument
tersebut dipakai agar aktivitas yang ada dapat memiliki efektifitas dan
efisiensi yang tinggi dalam proses pengerjaanya.
Banyak upaya yang mulai dilakukan dari inovasi dibidang teknis
mekanik ataupun elektrik telah dilakukan dan dikembangkan untuk
mencapai hal tersebut. Namun upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut
masih belum dapat mencapai titik maksimum dalam aplikasinya.
Atas dasar pemikiran tersebut, sistem Pneumatik kini mulai
dikembangkan. Perkembangan ini membuat sistem Pneumatik dapat
diaplikasikan keberbagai bentuk. Kini bukan hanya industri berkapasitas
besar, industri kecil pun dapat mengaplikasikan sistem ini. Hal ini sangat
penting karena akan membantu menciptakan persaingan di bidang
teknologi industri.
Oleh karena itu pada praktikum sistem Pneumatik ini, praktikan
dikenalkan dengan sistem Pneumatik, agar dapat memahami dan
mengimpementasikannya pada dunia kerja.

Berdasarkan uraian diatas, maka disusunlah makalah dengan judul


“Mengenal Internet of Things” agar dapat lebih memahami tentang IoT itu
sendiri.

1
1.2. Rumusan Masalah.
Bedasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah;
a. Apa itu Pneumatik?
b. Apa keuntungan dan kelemahan sistem Pneumatik?
c. Apa komponen penyusun sistem Pneumatik?

1.3. Tujuan Penulisan.


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
praktikum Dasar Sistem Kontrol dan agar penulis serta pembaca dapat
lebih mengenal mengenai sistem Pneumatik.

1.4. Manfaat Penulisan.


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah ;
a. Penulis, dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini diharapkan
dapat menambah ilmu dan pengalaman penulis dalam memahami
materi yang ada lama makalah ini.
b. Pembaca,makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan dan
sumber informasi dalam kegiatan belajar mengajar secara bersama.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Pneumatik.


Pneumatik berasal dari kata Yunani yaitu ”pneuma” yang berarti
udara. Jadi Pneumatik adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun
kondisi yang berkaitan dengan udara.
Perangkat Pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang
dimampatkan (compressed air). Dalam hal ini udara yang dimampatkan
akan didistribusikan kepada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem
terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan udara yang dimampatkan kita
memerlukan Compressor. Dalam penerapannya sistem pneumatik
biasanya digunakan sebagai sistem automasi.
Keuntungan penggunaan sistem pneumatik :
a. Ketersediaan yang tak terbatas.
b. Mudah disalurkan.
c. Aman.
d. Dapat disimpan.
Kelemahan penggunaan sistem pneumatik :
a. Mudah terjadi kebocoran.
b. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara.
c. Menimbulkan suara bising.
Adapun ciri-ciri dari perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh
sistem alat yang lain, yaitu:
a. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere
kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja
tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana selama terjadinya
kompresi ini suhu udara menjadi naik.
b. Pendinginan dan Penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik
suhunya harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan
sampai ke obyek yang diperlukan.

3
c. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk
berekspansi melakukan kerja ketika diperlukan.
d. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi
ke atmosphere (dibuang).

2.2. Komponen Sistem Pneumatik.


Berikut ini adalah bagian-bagian dalam sistem Pneumatik ;
a. Energy Supply Source.
Yang termasuk kedalam Energy supply Source, antara lain:
1. Compressor
Compressor adalah mesin yang digunakan untuk
mengompresikan udara dari tekanan rendah ke tekanan tinggi.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan volume gas. Compressor
udara yang biasa digunakan yaitu Positive displacement unit,
Reciprocating piston, Rotary screw, Rotary valve dan lain
sebagainya.

Gambar 1. Simbol dan Gambar Pneumatik Air Compressor.

2. Tangki udara (Air Receiver).


Yaitu peralatan yang berfungsi untuk menyimpan udara dari
kompresor dan memberikan udara bertekanan konstan untuk
sistem Pneumatik. Ukuran dari air receiver tergantung dari
banyaknya konsumsi udara untuk aplikasi (digunakan pada
sistem).

4
3. Air filter.
Peralatan ini berfungsi untuk menghilangkan kontaminasi
udara sebelum didistribusikan ke system pneumatic (aktup dan
actuator). Penyebab utama kerusakan komponen pneumatic
adalah debu dan uap air.

Gambar 2. Filter

4. Air Pressure Regulator.


Peralatan ini berfungsi untuk menjaga tekanan agar tetap
dalam kondisi stabil atau konstan. Dan dapat juga untuk mengatur
suplai tekanan udara.

Gambar 3. Air Pressure Regulator

5. Air Lubricators.
Peralatan ini berfungsi untuk menjamin pelumasan pada
bagian yang bergerak dari komponen pneumatic.

Gambar 4. Filter Regulator Lubricator

5
b. Input Element.
Katup adalah sistem pneumatik yang dapat berfungsi sebagai
Directional Control Valve (DCV) yang digunakan untuk mengarahkan
aliran fluida (udara) serta merubah, menghasilkan, maupun
membatalkan sinyal untuk tujuan sensing, processing, dan controlling.
Macam-macam DCV antara lain:

1. 3 way valve with push-button, normally closed.


2

Katup 3 way dengan push button normally closed yang


2
terbuat dari polymer. katup ini teraktuasi bila push-button ditekan
dan akan kembali pada posisi normal jika tekanan dilepas. Hal ini
terjadi karena adanya spring return.

Gambar 5. Katup 3 way dengan push button normally closed.


2

2. 3 way valve with push-button, normally open.


2

Katup 3 way dengan push button, normally open terbuat


2
dari plastik.. katup ini teraktuasi dengan menekan push-button.
Saat melepas push-button maka katup akan kembali pada posisi
wemula dengan media spring return.

Gambar 6. Katup 3 way dengan push button, normally open


2

6
3. 5 way valve with selenoid switch.
2

Katup 5 way valve with solenoid switch. Katup ini


2
teraktuasi karena adanya selector switch dan akan kembali ke
posisi semula karena adanya spring return.

Gambar 7. Katup 5 way valve with solenoid switch.


2

4. 3 way roller lever valve , normally closed.


2

Katup 3 way lever valve terbuat dari polymer dengan


2
pencekaman atau penahanan dengan sistem putar (rotary detent
system). katup ini akan teraktuasi karena tekanan dari roller lever
tergerak oleh silinder. Katup ini akan kembali pada posisi normal
karena adanya spring return setelah roller lepas dari silinder.

Gambar 8. Katup 3 way roller lever valve , normally closed


2

5. 3 way roller lever valve with idle return, normally closed.


2

Katup 3 way roller valve with idle return dan push-in


2
elbow ini terbuat dari plastik. Pencekamannya menggunakan
rotary putar. Katup ini teraktuasi ketika tripoller tertekan oleh
silinder, dan akan kembali pada posisi semula karena adanya
spring return.

7
Gambar 9. Katup 3 way roller lever valve with idle
2
return, normally closed

6. 5/2 way single pilot valve

4 2
14

5 3

Gambar 10. Katup 5/2 way single pilot valve.

Single pilot valve digerakan dengan memberikan isyarat


berupa udara yang disalurkan melalui saluran 14 sehingga simbol
aliran valve akan bergeser ke kiri. Saat proses ini spring akan
tertekan sehingga aliran udara dapat mengalir dari saluran 1
menuju ke saluran 4, sedangkan udara yang mengalir melewati
saluran 2 akan keluar melalui saluran 3.
Jika akan kembali ke posisi semula maka udara yang
mengalir di saluran 14 akan berhenti sehingga spring dapat
bergerak kembali ke posisi semula. Dari proses ini membuat
symbol aliran valve kembali ke posisi awal (bergeser ke kiri),
sehingga udara yang mengalir melalui saluran 1 akan disalurkan
melalui sauran 2, dan aliran pembuangannya akan disalurkan dari
saluran 4 menuju saluran 5.

8
7. 5/2 way double pilot valve

4 2

14 12

5 3

Gambar 11. Katup 5/2 way double pilot valve

Double pilot valve digerakan dengan memberikan isyarat


berupa udara yang disalurkan melalui saluran 14 dan udara yang
mengalir pada saluran 12 dimatikan sehingga symbol aliran valve
akan bergeser ke kiri. Dan prosen ini membuat aliran udara dapat
mengalir dari saluran 1 menuju ke saluran 4, sedangkan udara
yang mengalir melewati saluran 2 akan keluar melalui saluran 3.
Jika akan kembali ke posisi semula maka udara yang
mengalir di saluran 14 akan berhenti dan udara akan mengalir
melewati saluran 12. Dari proses ini membuat symbol aliran valve
kembali ke posisi awal (bergeser ke kiri), sehingga udara yang
mengalir melalui saluran 1 akan disalurkan melalui sauran 2, dan
aliran pembuangannya akan disalurkan dari saluran 4 menuju
saluran 5.

9
c. Processing Element
Yang termasuk kedalam Processing Element, antara lain:
1. Shuttle Valve

Gambar 12. Shuttle Valve

Desain: katup shuttle valve with push-in elbow fittings terletak


diatas plate yang ditahan dengan penjepit katup.

Fungsi: shuttle valve berfungsi sebagai tempat aplikasi sinyal


input 1 atau 1/3 (Or-Function). Jika kedua input diberi
tekanan secara bersamaan, maka tekanan yang dapat
menjangkau output adalah tekanan yang lebih tinggi.

2. Dual-Pressure Vlave

Gambar 13. Dual-Pressure Valve

Desain: katup dual pressure dengan push-in elbow fittings terletak


di atas plat yang ditahan penjepit.

Fungsi: sebagai And-Function, yaitu bekerja apabila kedua lubang


(saluran 1 dan 1/3) delalui udara bertekanan. Jika hanya
salah satu saluran yang dilalui udara, maka katup tidak
bekerja.

10
3. Time Delay Valve, Normally Closed

Gambar 14. Time Delay Valve, Normally Closed

Desain: Time Delay Valve, Normallyy Closed terletak di atas plat


yang ditahan oleh penjepit.

Fungsi: Katup ini akan teraktuasi bila mendapat sinyal dari port
1.2 setelah waktunya diatur sesuai dengan keinginan.
Katup ini akan kembali ke posisi normal karena adanya
spring. Pengaturan waktunya menggunakan screw.

4. Quick Exhaust Valve.

Gambar 15. Quick Exhaust Valve

Desain: Quick Exhaust Valve with built-in silincer dan push-in


elbow fitting terletak di atas plat dengan sistem penahan
oleh penjepit.

Fungsi: Berfungsi untuk menghindari pressure drops pada port 1


saat tekanan udara dari port 2 keluar ke atmosfer melalui
built-in silincer.

11
5. One-Way Flow Control Valve

Gambar 16. One-Way Flow Control Valve

Desain: One way flow control valve di-screw dalam plat dengan
system push-in fitting.

Fungsi: Katup ini merupakan kombinasi antara flow control valve


dan no-return valve. Non-return valve menghalangi
aliran udara dalam satu arah, dimana udara mengalir
melalui flow control valve.

6. Pressure Sequence Valve

Gambar 17. Pressure Sequence Valve

Desain: Pressure Sequence Valve terletak di antara plat dengan


system penahan menggunakan penjepit.

Fungsi: Membalikkan tekanan yang telah dicapai pada port 1.2


dan menswitch pada posisi awal setelah sinyal
dihilangkan.

12
7. Service Unit With On Or Off Valve

Gambar 18. Service Unit With On Or Off Valve

Merupakan filter pemisah dengan air sangat membersihkan


kotoran udara. Pengatur tekanan mengatur udara bertekanan yag
tersedia ke tekanan operasi yang diset dan mengganti fluktuasi
tekanan. Anak panah menunjukkan besarnya tekanan yang
ditetapkan. Katup On-Off menyelesaikan seluruh kendali 3/2
yang digerakkan oleh selang biru.

8. Manifold

Gambar 19. Manifold

Manifold dengan power supply yang umum menggunakan


kontrol sistem. Tersedia dengan 8 koneksi.

13
d. Final Control Element
Yang termasuk kedalam Final Control Element, antara lain:

1. 5 -way valve
2

Gambar 20. 5 -way valve


2
Katup ini digerakkan menggunakan port 1.4. ketika
sinyalnya dihilangkan, maka katup akan kembali ke posisi normal
dengan pemantulan kembali.

2. 5 -way double pilot valve


2

Gambar 21. 5 -way double pilot valve


2

Katup ini menggunakan sinyal pneumatik secara bergantian


ke port 1.4 dan 1.2. sinyal akan tinggal pada posisi switch terakhir
sampai penghitung sinyal diterima.

14
3. Actuating Device Output
Tenaga dan udara bertekanan atau tenaga pneumatik diubah
menjadi gerakan garis lurus dan gesekan putar oleh silinder
pneumatik dan motor pneumatik. Besarnya tekanan tergantung
pada luas penampang silinder dan gerak yang timbul antara
dinding dalam silinder kulit luar toraknya.

4. Single Acting Cylinder

Gambar 22. Single Acting Cylinder

Prinsip kerjanya adalah udara bertekanan mengalir masuk


ke dalam silinder ssehingga mendorong piston bergerak maju ke
depan. Sementara pegas pada sisi yang lain tertekan. Piston akan
kembali pada posisi semula jika tekanan dihilangkan dengan
bantuan spring return.

5. Double Acting Sylinder

Gambar 2.28 Double Acting Sylinder

15
Silender bergerak ganda digunakan apabila diperlukan
untuk melakukan kerja bukan hanya pada gerakan maju tapi juga
pada gerakan mundur. Pada prinsipnya panjang langkah silinder
tidak terbatas. Walaupun demikian tekanan dibengkokkan dari
perpanjangan batang torak harus diperhitungkan. Silinder double
acting juga untuk menahan adanya kebocoran. Diperlukan cincin
dan torak atau diafragma. Jadi gerak mundur piston disebabkan
oleh udara bertekanan yang mengalir masuk melalui ujung yang
berlawanan dengan sisi yang pertama saat piston bergerak maju.

2.3. Perbedaan Sistem Pneumatik Murni dan Elektro Pneumatik.


Elektropneumatik pada hakekatnya terdiri dari dua sistem pengontrolan,
yaitu sistem pneumatik dan elektropneumatik. Pengontrolan sistem
pneumatic menggunakan sumber tenaga dari udara bertekanan, sehingga
hemat biaya. Sedangkan sistem elektropneumatik menggunakan sumber
tenaga disamping udara bertekanan, juga berasal dari sumber tenaga listrik
dengan kapasitas tegangan dan daya yang relatif kecil. Dengan demikian
kedua sistem pengontrolan ini sangat ekonomis.
Perbedaan pneumatik dan elektro-pneumatik

PART PNEUMATIK ELEKTRO-


PNEUMATIK

Actuating Device (output) Cylinder Cylinder

Processing element Valve Solenoid valve


(processor signal)

Input elements (input Pneumatikal Limit Electrical limit switch


signal) Switch

Energy Supply (source) Compressor Compressor, Voltage


supply

16
Perbandingan pneumatik dan elektro-pneumatik

PNEUMATIK ELEKTRO-PNEUMATIK

Variasi rangkaian terbatas Lebih banyak variasi rangkaian

Tidak perlu menggunakan listrik Memerlukan supply listrik

Butuh converter agar dapat Tidak butuh converter agar dapat


dikendalikan oleh PLC dan dikendalikan melalui PLC dan
mikroprosesor mikroprosesor

Sistem kontrol sederhana Sistem control lebih canggih

17
BAB 3

PENUTUP

3.1. Simpulan.
Simpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah;
a. Sistem Pneumatik merupakan sistem yang efektif untuk mengangkut
ataupun memindahkan barang – barang yang cukup berat.
b. Sistem Pneumatik dapat dioperasikan secara manual ataupun otomatis, dan
juga dapat dirancang sesuai kebutuhan dan penggunaan.
c. Dengan adanya sistem Pneumatik, para operator mendapatkan kemudahan
dalam menyelesaikan pekerjaan.

3.2. Saran.
Dalam memahami dan mengenal System Pneumatic haruslah
diperhatikan secara menyelluruh, sehingga pengembangan terhadap dasar
dasar pada sistem ini dapat dilakukan secara maksimal. Pengembangan
selanjutnya adalah penerapan sistem pneumatik pada otomasi industri di
Indonesia secara menyeluruh, bukan hanya industri besar saja namun
industri rumahan digharapkan dapat merasakan manfaat dari sistem ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Apa itu Pneumatik. Diambil dari: http://trikueni-desain-


sistem.blogspot.co.id/2013/08/apa-itu-pneumatik.html. Diakses
pada tanggal 18 Juli 2020 pukul 7.20 WIB.

Anonim. Contoh Makalah Sistem Pneumatik. Diambil dari:


https://mahasiswaotomotif.blogspot.com/2018/05/contoh-laporan-
pneumatic.html. Diakses pada tanggal 18 Juli 2020 pukul 09.30
WIB.

Anonim. Komponen - komponen Pneumatik. Diambil dari: http://artikel-


teknologi.com/komponen-komponen-sistem-pneumatik-3/. Diakses
pada tanggal 18 Juli 2020 pukul 8.55 WIB.

Anonim. Laporan Pneumatik. Diambil dari:


https://baixardoc.com/download/laporan-pneumatik-hidrolik-
5c79965cc6076?hash=a48d6d3985414bdb630b9bcf. Diakses pada
tanggal 18 Juli 2020 pukul 9.05 WIB.
Anonim. Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Elektro Pneumatik.
Diambil dari:
https://dmnrobotik.blogspot.com/2019/11/pengertiankelebihan-dan-
kekurangan.html. Diakses pada tanggal 18 Juli 2020 pukul 10.01
WIB.
Anonim. Pengertian Udara Menurut Para Ahli. Diambil dari:
http://dilihatya.com/2912/pengertian-udara-menurut-para-ahli-
adalah. Diakses pada tanggal 18 Juli 2020 pukul 8.15 WIB.
Anonim. Pneumatik. Diambil dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Pneumatik.
Diakses pada tanggal 18 Juli 2020 pukul 7.35 WIB.

19

Anda mungkin juga menyukai