OLEH
NIM : 1901050057
KELAS/SEMESTER : B/VI
2022
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas modul
B. Kompetensi dasar
C. Deskripsi materi
D. Petunjuk penggunaan modul
E. Materi pembelajaran
Kegiatan pembelajaran 1 : Tekanan udara
A. Tujuan pembelajaran
B. Uraian materi
C. Rangkuman
D. Latihan soal
E. Penilaian diri
Kegiatan pembelajaran 2 : fungsi pernapasan manusia
A. Tujuan pembelajaran
B. Uraian materi
C. Rangkuman
D. Latihan soal
E. Penilaian diri
Kegiatan pembelajaran 3 : unsur senyawa
A. Tujuan pembelajaran
B. Uraian materi
C. Rangkuman
D. Latihan soal
E. Penilaian diri
EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP
PERNAPASAN MANUSIA
FISIKA :
KIMIA : BIOLOGI :
TEKANAN UDARA
UNSUR SENYAWA FUNGSI ALAT PERNAPASAN
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Kelas/Semester : VII/II
Judul Modul : pernapasan manusia
B. Kompetensi Dasar
C. Deskripsi Singkat Materi
D. Petunjuk Penggunaan Modul
Sebelum anda menggunakan modul ini terlebih dahulu anda baca petunjuk
mempelajari modul berikut ini :
1. Pelajarilah modul ini dengan baik. Mulailah mempelajari materi pelajaran yang
ada dalam modul disetiap kegiatan pembelajaran hingga anda dapat
menguasainya dengan baik
2. Lengkapilah setiap bagian aktivitas dan tugas yang terdapat dalam modul ini
dengan semangat dan gembira. Jika mengalami kesulitan dalam melakukannya,
catatlah kesulitan tersebut pada buku catatan anda untuk mendiskusikannya
bersama teman, atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu guru
pada saat jadwal kegiatan pembelajaran berlangsung
3. Lengkapi dan pahamilah setiap bagian dalam rangkuman sebagai bagian dari
tahapan penguasaan materi modul ini
4. Kerjakan bagian tes formatif pada setiap bagian kegiatan belajar sebagai
indikator penguasaan materi dan refleksi proses belajar anda pada setiap kegiatan
belajar.
Ikuti petunjuk pengerjaan dan evaluasi hasil pengerjaannya dengan seksama
5. Jika anda telah menguasai seluruh bagian kompetensi pada setiap kegiatan
belajar, lanjutkan
dengan mengerjakan tes akhir modul secara individu untuk kemudian dilaporkan
kepada Bapak/Ibu Guru
6. Gunakan daftar pustaka yang disiapkan dalam modul ini untuk membantu
mempermudah proses belajar anda
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan didalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
TEKANAN UDARA
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami :
1. Menjelaskan pengertian tekanan udara
2. Mengetahui rumus tekanan udara
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara
B. Uraian materi
Tekanan udara adalah tekanan yang ada pada suatu lokasi yang disebabkan oleh berat
dari udara yang ditarik oleh gravitasi ke permukaan bumi. Artinya, semakin banyak udara yang
ada di suatu wilayah, maka semakin tinggi pula tekanan atmosfer. Tentu saja, terdapat lebih
banyak udara di daerah dataran rendah dibandingkan daerah dataran tinggi. Oleh karena itu,
daerah dataran rendah memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
dataran tinggi. Umumnya, tekanan udara ini dihitung dengan menggunakan barometer yang
menggunakan kolom merkuri untuk menentukan tekanan udara di suatu lokasi. Seiring dengan
naik-turunnya tekanan, kolom merkuri tersebut juga akan berubah-ubah ketinggiannya. Satuan
yang kerap digunakan oleh para meteorologist untuk menghitung tekanan udara adalah Bar.
Namun, dalam kegiatan sehari-hari, umumnya ukuran yang digunakan adalah mb atau milibar.
Tekanan udara ialah sebuah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas tertentu. Pada prinsipnya, tekanan udara sama saja seperti tekanan pada zat
cair. Tekanan udara di puncak gunung akan berbeda dengan sebuah tekanan udara di pantai. Hal
ini disebabkan di puncak gunung jumlah partikel udaranya semakin kecil yang mengakibatkan
pada gaya gravitasi partikel nya juga kecil, sehingga tekanan pada udaranya pun akan semakin
kecil.
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap
satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan udara adalah
milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut
sebagai isobar.
Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer. Toricelli pada tahun 1643
menciptakan barometer air raksa. Karena barometer air raksa tidak mudah dibawa ke mana-
mana, dapat menggunakan barometer aneroid sebagai penggantinya. Tekanan udara akan
berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat sehingga semakin tinggi tempat dari
permukaan laut semakin rendah tekanan udarannya. Kondisi ini karena makin tinggi tempat
akan makin berkurang udara yang menekannya. Satuan hitung tekanan udara adalah milibar,
sedangkan garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara yang
sama disebut isobar.
Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut juga dapat diukur dengan menggunakan
barometer. Kenaikan 10 m suatu tempat akan menurunkan permukaan air raksa dalam tabung
sebesar 1 mm. Dalam satuan milibar (mb), setiap kenaikan 8 m pada lapisan atmosfer bawah,
tekanan udara turun 1 mb, sedangkan pada atmosfer atas dengan kenaikan > 8 m tekanan
udara akan turun 1 mb. Barometer aneroid sebagai alat pengukur ketinggian tempat dinamakan
juga altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian kapal udara yang sedang
terbang.
h=(760–x).10
Keterangan :
Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi tekanan udara di suatu wilayah tertentu.
Namun, setidaknya terdapat 3 faktor besar yang mempengaruhi tekanan atmosfer di suatu
wilayah. Ketiga faktor tersebut adalah ketinggian dari wilayah tersebut, suhu udara, serta
kelembaban udara yang ada pada wilayah tersebut.
Dalam melaksanakan penelitian geografis yang memiliki aspek meteorologis, kita harus mampu
menganalisis dan memahami apa itu tekanan udara. Namun, sebelum menganalisis, kita harus
mampu untuk mengukur terlebih dahulu tekanan atmosfer di suatu wilayah. Berikut ini adalah
beberapa hal penting yang harus dipahami sebelum mengukur tekanan udara. Yang pertama
adalah rumus, lalu alat ukur, serta yang terakhir satuan-satuan ukur yang digunakan dalam
tekanan atmosfer.
Diketahui :
Ditanya:
Tinggi gunung itu terhadap permukaan laut = …?
Jawab:
Turunnya tekanan udara = 76 – 55 = 21 cmHg
dengan:
F = gaya yang diberikan
A = tempat gaya itu bekerja
P = tekanan
Definisi tekanan ini berlaku umum, pada zat padat, zat cair, dan gas. Pengukuran
tekanan merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ban
harus dipompa sampai tekanan yang sesuai, tekanan darah seharusnya berada dalam
jangkauan normal, dan tekanan dalam mata yang terlampau besar (glaucoma) dapat
menyebabkan kebutaan. Udara yang mengalir didalam saluran napas merupakan salah
satu macam peristiwa terkait tekanan, khususnya tekanan udara dalam tubuh manusia.
Secara umum, udara mengalir karena ada perbedaan tekanan. Udara mengalir dari
tekanan yang lebih tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Perbedaan tekanan
udara di paru terjadi akibat adanya daya kekuatan yang bekerja pada sistem pernapasan
sehingga dapat mengatasi kekuatan-kekuatan yang melawan gerak udara ketika masuk
ke paru.
Udara dari lingkungan luar dapat masuk kedalam paru-paru karena terdapat
perbedaan tekanan antara lingkungan luar dengan tekanan dalam paru-paru. Secara
umum, inspirasi terjadi karena rongga paru-paru yang berkontraksi dan mengembang
sehingga terjadi peningkatan ukuran rongga. Peningkatan ukuran rongga dada ini
menyebabkan tekanan didalam paru-paru menurun sehingga lebih kecil dari pada
tekanan dilingkungan luar. Perbedaan tekanan ini menyebabkan udara terhisap masuk
kedalam paru-paru. Ketika otot-otot rongga dada mengalami relaksasi, maka ukuran
rongga dada pun mengalami penurunan sehingga menyebabkan tekanan didalam paru-
paru meningkat dan menjadi lebih tinggi daripada tekanan dilingkungan luar. Hal ini
mendorong udara keluar dari dalam paru-paru sehingga terjadilah apa yang disebut
dengan ekspirasi.
Penjelasan diatas merupakan penerapan dari salah satu hukum fisika yang berkaitan
dengan pernapasan, yakni hukum Boyle. Sebenarnya ada beberapa hukum fisika yang
terkait dengan pernapasan, diantaranya hukum Dalton (tentang tekanan parsial), Hukum
Boyle (PV = konstan), serta hukum Laplace. Namun demikian, disini hanya akan
dibahas tentang hukum Boyle saja. Hukum Boyle menyatakan bahwa tekanan pada suatu
massa gas yang tetap berbanding terbalik dengan volumenya. Jika pada suatu temperatur
tertentu volume meningkat, maka tekanan akan berkurang, dan sebaliknya. Hal ini
berarti bahwa jika volume diperkecil menjadi setengahnya, maka tekanan akan menjadi
dua kali lipat, hal ini disebabkan karena lebih banyak partikel gas yang bertumbukan
dengan dinding wadah. Perhatikan gambar!
Dengan :
P1 = tekanan awal
P2 = tekanan akhir
V1 = volume awal
V2 = volume akhir
PV = konstan
Dengan :
P = tekanan
V = volume
Hukum Boyle inilah yang menjelaskan mengapa tekanan udara diluar bisa menjadi
lebih rendah atau lebih tinggi daripada tekanan udara diparu-paru. Gerakan pernapasan
menyebabkan perubahan volume toraks (dada) dan perubahan tekanan gas dalam rongga
dada yang mengakibatkan udara mengalir ke dalam atau ke luar rongga dada. Seperti
saat ketika inspirasi, dimana diafragma berkontraksi dan mendatar serta otot-otot
antariga (interkostal) berkontraksi. Volume toraks akan bertambah dan tekanan paru-
paru berkurang (hukum Boyle). Karena volume paru meningkat, maka tekanan dalam
paru akan lebih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga udara akan tertarik masuk ke
paru.
Demikian pula halnya ketika ekspirasi, dimana diafragma berelaksasi dan bergerak
ke atas dan otot-otot antariga berelaksasi. Volume toraks akan berkurang dan tekanan
paru bertambah (hukum Boyle). Karena volume paru berkurang, maka tekanan dalam
paru akan lebih tinggi dari tekanan atmosfer sehingga udara keluar dari paru-paru.
C. Rangkuman
1. Tekanan udara adalah tekanan yang ada pada suatu lokasi yang disebabkan oleh berat
dari udara yang ditarik oleh gravitasi ke permukaan bumi
2. Faktor yang mempengaruhi tekanan udara : ketinggian, suhu udara, serta kelembaban
udara
3. Cara mengukur tekanan udara : rumus, lalu alat ukur, serta yang terakhir satuan-
satuan ukur yang digunakan dalam tekanan atmosfer.
4. Hubungan antara tekanan udara dengan pernapasan manusia
D. Latihan
KEGIATAN PEMBELAJARAN II
BAB II
FUNGSI ALAT PERNAPASAN
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan
homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga
hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida dengan pembuluh darah.
Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi, yaitu epitel bertingkat silindris
bersilia dengan sel goblet. Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada
5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia, sel goblet mukosa, sel sikat
(brush cells), sel basal, dan sel granul kecil.
Membran ini berfungsi menyaring udara yang masuk. Fungsi ini bisa berjalan karena
adanya rambut-rambut halus sebagai penyaring debu serta kotoran yang masuk bersama udara
yang kita hirup. Rambut halus tersebut dinamakan silia. Oleh silia, kotoran yang tersaring,
akan dikeluarkan melalui bersin. Itulah sebabnya, jika berada di ruangan yang berdebu, Anda
akan bersin-bersin.
Rongga hidung adalah tempat masuknya udara pernapasan. Di dalam rongga hidung
terdapat yaitu rambut dan juga selaput lendir yang memiliki fungsi sebagai berikut.
Menyaring debu dan kuman-kuman yang masuk bersama udara.
Mengatur kelembapan udara yang masuk.
Mengatur suhu udara yang masuk agar sesuai dengan suhu tubuh.
Vestibulum, yaitu daerah yang berada tepat di belakang hidung.
Rongga hidung dapat dibedakan menjadi 3 daerah sebagai berikut.
Daerah pernapasan, yaitu daerah uang terbesar dari rongga hidung.
Daerah ujung saraf penciuman, yaitu daerah yang berada di bagian atas rongga
hidung.
2. Faring (Tekak)
Faring terletak sejajar dengan tulang punggung yang panjangnya sekitar 12 sampai 14
cm. Faring ini merupakan persimpangan jalan masuknya udara dan makanan, yaitu
persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hidung menuju tenggorokan.
Organ pernapasan selanjutnya adalah faring, yang merupakan istilah medis dari tenggorokan.
Organ ini berfungsi untuk menangkap udara yang masuk dari hidung, dan meneruskannya ke
trakea atau jalur udara. Ingat, tenggorokan bukanlah saluran makanan. Organ yang digunakan
sebagai saluran makanan disebut sebagai kerongkongan.
Makhluk hidup yang bisa menghasilkan suara, umumnya memiliki laring, termasuk
manusia. Laring, dapat juga disebut sebagai kotak suara. Saat udara keluar masuk melalui jalur
pernapasan, maka akan ada suara yang dihasilkan. Di situlah laring berperan dalam
menghasilkan suara. Di dalam laring, ada organ penting yang berperan dalam produksi suara,
yaitu pita suara.
Trakea bisa juga disebut sebagai jalur napas utama, yang menghubungkan organ
pernapasan atas dengan paru-paru. Lokasinya terletak persis di bawah laring. Trakea memiliki
cincin tulang rawan yang bertugas untuk menopang organ ini, sambil memungkinkannya untuk
tetap fleksibel bergerak saat manusia menghirup oksigen atau bernapas.
Trakea ini merupakan saluran jalan napas yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan.
Trakea letaknya di depan kerongkongan dengan panjang kurang lebih 10 cm. Dinding trakea
terdiri atas 3 lapis diantaranya yaitu.
Bronkus adalah saluran penghubung antara tenggorokan dan paru-paru yang tersusun
atas tulang rawan yang berbentuk cincin dan berfungsinya sebagai tempat lalu lintas udara
pernapasan. Bronkus jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu
nya menuju ke paru-peru kiri.
Trakea atau jalur udara utama, memiliki bentuk menyerupai huruf “Y” yang terbalik.
Trakea adalah jalan lurus di atasnya, sedangkan cabangnya yang berjumlah dua buah, satu di
kiri dan satu di kanan, bernama bronkus. Bronkus yang merupakan cabang dari trakea, masuk
langsung ke paru-paru. Di paru-paru, bronkus kembali bercabang, menjadi bronkiolus, dan
menyediakan suplai udara untuk paru-paru.
6. Bronkiolus
Bronkiolus ialah cabang dari bronkus. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga
bronkiolus, sedangkaan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Pada
bronkiolus dindingnya lebih tipis dan juga salurannya lebih kecil. Panjang lebar kita telah
berbicara tentang fungsi pernafasan serta alat-alat yang terlibat di dalamnya; hidung, paru-
paru, laring, bronkus dan faring sudah biasa. Berbicara tentang bronkiolus tentu tak biasa
karena sering terlupakan sebagai bagian penting dari sistem pernafasan karena bentuknya yang
kecil. Sehingga, bronkiolus sering terlibat dalam pembahasan-pembahasan tentang sistem
pernafasan tapi dalam skala kecil dan tidak mendetil. Nah, dalam kesempatan ini, mari kita
berjalan-jalan sejenak untuk mengetahui apa itu bronkiolus, fungsinya, struktur dan bagian –
bagiannya.
7. Alveolus
Alveolus adalah saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung
udara. Dindingnya tipis, lembap, dan juga berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Alveolus terdiri dari satu lapisan sel epitelium pipih. Pada alveolus terjadi pertukaran O2 dari
udara bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas.
Alveolus berada di jantung dan berfungsi sebagai pemisah oksigen dan karbondioksida
yang ada di dalam darah. Fungsi dari alveolus adalah sebagai pengedar oksigen yang diolah
oleh paru-paru ke seluruh tubuh.
8. Paru-paru
Paru-paru ialah organ pernapasan utama pada manusia. Paru-paru letaknya di dalam
rongga dada dan berjumlah sepasang, yaitu paru-paru kanan dan juga paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri atas tiga lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura.
Di antara pleura dan juga paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi sebagai melindungi
paru-paru dari gesekan pada waktu kontraksi dan juga relaksasi.
Fungsi paru-paru selain sebagai bagian dari sistem respirasi juga memiliki fungsi dalam
sistem ekskresi, yaitu mengeluarkan karbondioksida sebagai hasil metabolilsme dalam tubuh
serta mengeluarkan uap air. Paru-paru terletak di rongga dada kiri dan kanan serta dilindungi
oleh tulang rusuk. Ketika udara telah berada di bronkus, ini berarti udara telah siap untuk
diedarkan ke setiap bagian paru-paru yang akan dilaksanakan oleh bronkiolus.
Setiap sistem yang ada dalam tubuh manusia khususnya, tentunya memiliki peranan dan
fungsinya masing-masing. Sistem pernapasan pun demikian, Sistem ini juga mempunyai fungsi
tersendiri bagi tubuh yang sudah terkoordinir oleh saluran dan organ tertentu sesuai perintah otak.
Fungsi sistem pernapasan itu sendiri antara lain sebagai berikut:
C. RANGKUMAN
D. LATIHAN SOAL
(1) Alveolus
(2) Bronkiolus
(3) Bronkus
(4) Hidung
(5) Laring
(6) Trakea
Urutan yang benar proses pernapasan saat kita menghirup udara adalah....
answer choices
(4)-(3)-(2)-(5)-(6)-(1)
(4)-(5)-(3)-(2)-(6)-(1)
(4)-(5)-(6)-(3)-(2)-(1)
(4)-(6)-(5)-(2)-(3)-(1)
UNSUR SENYAWA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
PENGERTIAN RESPIRASI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke
lingkungan.
Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
Respirasi / Pernapasan Perut
Diafragma datar
Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc
oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa
dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200
cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1) Sistem Respirasi
Masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru. Pergerakan udara ke dalam
dan keluar paru disebabkan oleh:
1. Tekanan pleura : tekanan cairan dalam ruang sempit antara pleura paru dan pleura
dinding dada. Tekanan pleura normal sekitar -5 cm H2O, yang merupakan nilai isap
yang dibutuhkan untuk mempertahankan paru agar tetap terbuka sampai nilai
istirahatnya. Kemudian selama inspirasi normal, pengembangan rangka dada akan
menarik paru ke arah luar dengan kekuatan yang lebih besar dan menyebabkan
tekanan menjadi lebih negatif (sekitar -7,5 cm H2O).
2. Tekanan alveolus : tekanan udara di bagian dalam alveoli paru. Ketika glotis terbuka
dan tidak ada udara yang mengalir ke dalam atau keluar paru, maka tekanan pada
semua jalan nafas sampai alveoli, semuanya sama dengan tekanan atmosfer (tekanan
acuan 0 dalam jalan nafas) yaitu tekanan 0 cm H2O. Agar udara masuk, tekanan
alveoli harus sedikit di bawah tekanan atmosfer. Tekanan sedikit ini (-1 cm H2O)
dapat menarik sekitar 0,5 liter udara ke dalam paru selama 2 detik. Selama ekspirasi,
terjadi tekanan yang berlawanan.
3. Tekanan transpulmonal : perbedaan antara tekanan alveoli dan tekanan pada
permukaan luar paru, dan ini adalah nilai daya elastis dalam paru yang cenderung
mengempiskan paru pada setiap pernafasan, yang disebut tekanan daya lenting paru.
b. Fisiologi kendali persarafan pada pernafasan
1. Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan volunter. Pusat volunter terletak
di cortex cerebri dan impuls dikirimkan ke neuron motorik otot pernafasan melalui
jaras kortikospinal.
2. Mekanisme yang mengendalikan pernafasan otomatis. Pusat pernafasan otomatis
terletak di pons dan medulla oblongata, dan keluaran eferen dari sistem ini terletak di
rami alba medulla spinalis di antara bagian lateral dan ventral jaras kortikospinal.
Serat saraf yang meneruskan impuls inspirasi, berkumpul pada neuron motorik
N.Phrenicus pada kornu ventral C3-C5 serta neuron motorik intercostales externa pada
kornu ventral sepanjang segmen toracal medulla. Serat saraf yang membawa impuls
ekspirasi, bersatu terutama pada neuron motorik intercostales interna sepanjang segmen
toracal medulla.
Neuron motorik untuk otot ekspirasi akan dihambat apabila neuron motorik untuk
otot inspirasi diaktifkan, dan sebaliknya. Meskipun refleks spinal ikut berperan pada
persarafan timbal-balik (reciprocal innervation), aktivitas pada jaras descendens-lah yang
berperan utama. Impuls melalui jaras descendens akan merangsang otot agonis dan
menghambat yang antagonis. Satu pengecualian kecil pada inhibisi timbal balik ini
aadalah terdapatnya sejumlah kecil aktifitas pada akson N.Phrenicus untuk jangka waktu
singkat, setelah proses inspirasi. Fungsi keluaran pasca inspirasi ini nampaknya adalah
untuk meredam daya rekoil elastik jaringan paru dan menghasilkan pernafasan yang
halus (smooth)
Baik peningkatan PCO2 atau konsentrasi H+ darah arteri maupun penurunan PO2 akan
memperbesar derajat aktivitas neuron pernafasan di medulla oblongata, sedangkan
perubahan ke arah yang berlawanan mengakibatkan efek inhibisi ringan. Pengaruh
perubahan kimia darah terhadap pernafasan berlangsung melalui kemoreseptor
pernafasan di glomus karotikum dan aortikum serta sekumpulan sel di medulla oblongata
maupun di lokasi lain yang peka terhadap perubahan kimiawi dalam darah. Reseptor
tersebut membangkitkan impuls yang merangsang pusat pernafasan. Bersamaan dengan
dasar pengendalian pernafasan kimiawi, berbagai aferen lain menimbulkan pengaturan
non-kimiawi yang memengaruhi pernafasan pada keadaan tertentu. Untuk berbagai
rangsang yang memengaruhi pusat pernafasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Berbagai rangsang yang memengaruhi pusat pernafasan4
Pengendalian kimia
CO2 (melalui konsentrasi H+ di LCS dan cairan interstitiel otak) O2
H+
Pengendalian non-kimia
Aferen nervus vagus dari reseptor di saluran pernafasan dan paru
(melalui
Aferen dari pons,glomus karotikum
hipothalamus dandan aortikum)
sistem limbik
Aferen dari proprioseptor
Aferen dari baroreseptor: arteri, atrium, ventrikel, pulmonal
Reseptor kimia tersebut memantau konsentrasi H+ dalam LCS, dan juga cairan
interstisiel otak. CO2 dengan mudah dapat menembus membran, termasuk sawar
darah otak, sedangkan H+ dan HCO3- lebih lambat menembusnya. CO2 yang
memasuki otak dan LCS segera dihidrasi. H2CO3 berdisosiasi, sehingga konsentrasi
H+ lokal meningkat. Konsentrasi H+ pada cairan interstitiel otak setara dengan PCO 2
darah arteri.
Respons pernafasan terhadap kekurangan oksigen
Pengaruh perangsangan H+ dan CO2 pada pernafasan tampaknya bersifat aditif dan
saling berkaitan dengan kompleks, serta berceda halnya dari CO2 dan O2. Sekitar
40% respons ventilasi terhadap CO2 dihilangkan apabila peningkatan H+ darah
arteri yang
dihasilkan oleh CO2 dicegah. 60% sisa respons kemungkinan terjadi
oleh pengaruh CO2 pada konsentrasi H+ cairan spinal atau cairan
interstitial otak. [3]
C. RANGKUMAN
1) Respirasi
D. LATIHAN SOAL
DAFTAR PUSTAKA
Graha, A.S. Efek Tekanan Udara Terhadap Fisik Seorang Atlet. FIK UNY
https://pmpk.kemdikbud.go.id/bukudigital/products/organ-pernapasan-60adfed28f733
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yrW_fGrP7kAJ:https://
www.ruangguru.com/blog/organ-pernapasan-dan
fungsinya+&cd=17&hl=id&ct=clnk&gl=id