Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR HUKUM ARCHIMEDES

OLEH

NAMA : MARIANA GODELIVA BALIBO


NIM : 1901050043
KELAS/SEMESTER : B/VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
Satuan Pendidikan : SMAK Warta BaktiKefamenanu
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Fluida Statis
Sub Materi : Hukum Archimedes
Alokasi Waktu : 20Menit

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian


 Komptensi Dasar :
 Indikator : Menjelaskan Hukum Archimedes dan peristiwa benda
tenggelam, melayang, dan mengapung.

B. Tujuan Pembelajaran
Mampu menjelaskan Hukum Archimedes dan peristiwa tenggelam, melayang, dan
mengapung.

C. Materi Pembelajaran
PERNAHKAH kalian melihat kapal di laut? Kenapa kapal yang terbuat dari besi
tidak tenggelam? Hal ini karena adanya gaya angkat pada benda di dalam zat cair, atau
yang biasa disebut dengan gaya Archimedes. Apakah itu? Bagaimana bunyi Hukum
Archimedes.

a) Pengertian Hukum Archimedes


Archimedes adalah seorang ilmuwan yang hidup sebelum masehi (287-212 SM).
Hukum ini menjelaskan hubungan gaya berat dan gaya ke atas pada suatu benda jika
dimasukkan ke dalam air. Akibat adanya gaya angkat keatas (gaya apung), benda
yang ada didalam zat cair beratnya akan berkurang. Sehingga benda yang diangkat
dalam air akan terasa lebih ringan dibandingankan ketika diangkat di darat.
Hukum Archimedes berbunyi: "Sebuah benda yang dicelupkan seluruhnya
atau sebagian dalam zat cair, akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut" Penemuan
Archimedes ini bermula dari masalah Hieron, Raja Syracuse. Hieron meminta
Archimedes untuk memeriksa mahkota emasnya. Ia ingin tahu apakah mahkota itu
terbuat dari emas murni atau dicurangi dengan cara dicampur oleh pembuatnya.
Archimedes menemukan cara mengeceknya ketika sedang mandi. Saat ia 
nyemplung ke bak mandi, ia menyadari sebagian air naik dan tumpah. Ia menemukan
bahwa banyak air yang tumpah sama dengan banyak tubuhnya yang masuk ke dalam
bak mandi. Archimedes pun langsung berlari ke jalan sambil berteriak "Eureka!"
yang dalam bahasa Yunani berarti, "Aku menemukannya!" Masalah raja Hieron pun
dapat diselesaikan dengan cara ini. Untuk memastikan mahkota raja itu dari emas
murni, harus dicek kepadatannya. Kepadatan bisa diketahui dengan berat sebuah
benda dibagi dengan volume atau besarnya benda tersebut. Kertas yang digulung-
gulung, meskipun besarnya sama dengan sebiji kelereng, tetap lebih ringan dari biji
kelereng. Begitu pula halnya dengan emas. Emas memiliki kepadatan yang lebih
tinggi dari perak. Sehingga, mahkota raja bisa berbeda beratnya jika dibuat dari emas
murni atau campuran, kendati bentuk dan besarnya sama. Untuk mengukurnya,
Archimedes tak perlu mengukur besar mahkota. Ia cukup memasukannya ke dalam
air dan melihat berapa volume air yang naik dan membandingkannya dengan emas
murni. Dari penemuan itu, Archimedes pun berhasil membantu raja mengetahui
bahwa mahkotanya ternyata terbuat dari emas campuran dan bukan emas murni.

Besarnya gaya tekan ke atas dapat ditentukan denga konsep tekana hidrostatik. pada
gambar diatas menunjukan sebuah silinder dengan tinggi h yang luasnya A ujung atas
dan ujung bawahnya, dicelupkan ke dalam fluida yang massa jenisnya ρ. Besarnya
tekanan hidrostatik yang dialami permukaan atas dan bawah silinder adalah:
P1 = ρ.g.h1

P2 = ρ.g.h2

sehingga besarnya gaya yang bekerja: F= P-A

F1 = ρ.g.h1.A (ke bawah)

gaya total yang disebabkan oleh tekanan fluida merupakan gaya apung atau gaya
tekan ke atas yang besarnya:

FA = F2 - F1

FA = ρ.g.h2.A – ρ.g.h1.A

FA = ρ.g.(h2 – h3).A

Karena h2 – h1 = h, maka FA= ρ.g.h.A

A.h adalah volume yang terclup, sehingg:

FA = ρ.g.v

Keterangan:

FA : gaya ke atas (N)

ρ : massa jenis (kg/m³)

g : percepatan gravitasi (m/s²)

v : volume benda yang tercelup (m³)

b) Jenis Benda di dalam Air

Dengan hukum Archimedes, kita bias mengelompokkan benda menjadi 3


jenis.Benda-benda tersebut di antaranya adalah benda tenggelam, terapung, dan
melayang. Benda bias tenggelam jika gaya angkat air lebih kecil dari gaya berat
benda tersebut. Sedangkan benda melayang terjadi jika gaya angkat air dan gaya
berat bendas ama. Untuk benda yang bias mengapung terjadi saat gaya angkat air
lebih besar dibandingkan dengan gaya berat benda.
a. Tenggelam
Benda tenggelam terjadi karena gaya berat benda yang lebih besar
daripada gaya tekan ke atas. Bnda yang tenggelam akan mnyentuh dasar
tabung. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
W > FA
mB.g > FA
ρB.VB.g > ρC.VC.g
Oleh karena volume benda yang tenggelam sama dengan volume zat cair
yang dipindahkan, yaitu: VB = VC, maka dapat diuliskan bahwa:
ρB > ρC
Jadi, jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair, maka
benda akan tenggelam.

b. Melayang
Jika seluruh bagian benda didalam zat cair namun benda tersebut tidak
sampai menyentuh dasar tabung, sehingga benda dikatakan melayang.
dalam kadaan seimbang, berat benda sama dengan gaya tekan ke atas oleh
zat cair. secara matematis dapat di tulis sebagai berikut:
W = FA
mB.g = ρC.g.VC
ρB.VB.g = ρC.VC.g
ρC.VC = ρB.VB
Seluruh beda tidak masuk ke dalam zat cair sehingga volume benda sama
dengan volume zat cair yang dipindahkan. Oleh karena itu, untuk kasus
melayang, massa jenis benda dan massa jenis zat cair adalah sama.

c. Mengapung
Jika hanya sebagian benda yang tercelup ke dalam zat cair, maka benda
tersebut akan mengapung. Dalam keadaan ini, berat benda lebih kecil gaya
ke atas dari zat cair. Maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
W < FA
mB.g < ρC.g.VC
ρB.VB.g < pC.VC.g
ρB.VB < ρC.VC
Jadi, benda yang mengapung massa jenisnya lebih kecil daripada massa
jenis zat cair (ρB < ρC)

link youtube video pembelajarn(praktek mikro teaching)


https://youtu.be/LyQQYoRGopc
DAFTAR ISI

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/hukum-archimedes-dan-penerapan-dalam-
kehidupan-sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai