Badan kapal yang terbuat dari besi berongga, ini menyebabkan volum air laut yang dipindahkan oleh
badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan volum air yang dipindahkan,
sehingga gaya apung menjadi sangat besar . Gaya apung ini mampu mengatasi berat total sehingga
kapal laut mengaoung di permukaan laut. Jadi massa jenis rata rata besi berongga dan udara yang
menempati rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut. Oleh karena itu kapal itu
mengapung.
Sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung sebelah dalam
sebelah luar. Tangki ini dapat diisi udara atau air. Mengatur isi tangki pemberat berarti mengatur
berat total kapl. Sesuai dengan konsep gaya apung, berat total kapal selam akan menentukan
apakah kapl selam mengapung atau menyelam
Berat kapal bertambah maka gaya ke atas juga harus bertambah besar.
Kapal Laut(II)
Pada saat kalian meletakkan sepotong besi pada bejana berisi air, besi
akan tenggelam. Namun, mengapa kapal laut yang massanya sangat besar
kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini
bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan
persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg gaya
apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga
kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.
RUMUSNYA
Fa = v g
Keterangan :
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum newton juga.
- Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0 dan benda
melayang .
- Bila FA
Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok maka agar balok berada dalam
keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada volume
balok.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda
mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan
volume balok dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa benda.
Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami gaya
total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam.
Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami dua
gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada
tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.
Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (w)
w > Fa
b X Vb X g > a X Va X g
b > a
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair ()
Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (w)
sama dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang
w = Fa
b X Vb X g = a X Va X g
b = a
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = Wtot
rc . g (V1+V2+V3+V4+..) = W1 + W2 + W3 + W4 +..
Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w)
w = Fa
b X Vb X g = a X Va X g
b < a
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus
FA > W
rc . Vb . g > rb . Vb . g
rc $rb
Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).
Fn = FA - W
FA = W
rc . Vb2 . g = rb . Vb . g
FA = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam zat cair.
Vb = Vb1 + Vb 2
FA = rc . Vb2 . g
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
dari sini saja sudah kelihatan kalo pekerja di galangan kapal laut dan semua yang bergelut di industri
galangan kapal harus paham dengan fisika ya.
Balas
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
Badan kapal yang terbuat dari besi berongga, ini menyebabkan volum air laut yang dipindahkan oleh
badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan volum air yang dipindahkan,
sehingga gaya apung menjadi sangat besar . Gaya apung ini mampu mengatasi berat total sehingga
kapal laut mengaoung di permukaan laut. Jadi massa jenis rata rata besi berongga dan udara yang
menempati rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut. Oleh karena itu kapal itu
mengapung.
Sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung sebelah dalam
sebelah luar. Tangki ini dapat diisi udara atau air. Mengatur isi tangki pemberat berarti mengatur
berat total kapl. Sesuai dengan konsep gaya apung, berat total kapal selam akan menentukan
apakah kapl selam mengapung atau menyelam
Berat kapal bertambah maka gaya ke atas juga harus bertambah besar.
Kapal Laut(II)
Pada saat kalian meletakkan sepotong besi pada bejana berisi air, besi
akan tenggelam. Namun, mengapa kapal laut yang massanya sangat besar
kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini
bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan
persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg gaya
apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga
kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan menyelam, maka
air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak
sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman
yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut dikeluarkan dari ruang cadangan.
Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam
menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan
hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki kerusakan kapal bagian bawah, digunakan galangan
kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu
galangan diapungkan. Galangan ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan
mengeluarkan air laut pada ruang cadangan.
RUMUSNYA
Fa = v g
Keterangan :
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum newton juga.
- Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0 dan benda
melayang .
- Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
- Bila FA
Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok maka agar balok berada dalam
keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada volume
balok.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda
mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan
volume balok dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa benda.
Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami gaya
total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam.
Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami dua
gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada
tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.
Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (w)
w > Fa
b X Vb X g > a X Va X g
b > a
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair ()
Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (w)
sama dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang
w = Fa
b X Vb X g = a X Va X g
b = a
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = Wtot
rc . g (V1+V2+V3+V4+..) = W1 + W2 + W3 + W4 +..
Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w)
w = Fa
b X Vb X g = a X Va X g
b < a
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus
FA > W
rc . Vb . g > rb . Vb . g
rc $rb
Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).
Fn = FA - W
FA = W
rc . Vb2 . g = rb . Vb . g
FA = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam zat cair.
Vb = Vb1 + Vb 2
FA = rc . Vb2 . g