Anda di halaman 1dari 17

BASIDIOMYCETES

2
Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk spesies yang
memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut basidium. Merupakan jamur
multiseluler dan unseluler yang hifanya bersekat, hiva vegetative Basidiomycotina terdapat
dalam substratnya (tempat hidup), misal pada kulit kayu, tanah, dan serasah daun. Jalinan
hifa generative jamur ini ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak membentuk
tubuh buah. Tubuh buah pada Basidiomycotina disebut basidiokarp. Basidiokarp berukuran
makroskopik sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk basidiokarp bermacam-
macam, misalnya seperti paying, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp ada yang
memiliki batang dan ada yang tidak. Pada bagian bawah tudung basidiokarp terdapat
lembaran-lembaran (bilah). Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan
menghasilkan spora basidium (basidiospora). Basidiospora merupakan spora generative.
Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat bereproduksi
secara generatif dan vegetatif. Habitat merekaada di terrestrial dan akuatik dan bisa
dikarakteristikan dengan melihat basidia, mempunyai dikaryon.
Secara esensial grup Ascomycota, mempunya 22,300 spesies. Basidiomycotina dibagi
menjadi Homobasidimycotina (jamur yang sebenarnya); dan Heterobasidiomycetes.
Basidimycotina dapat dibagi lagi menjadi 3
kelas, Hymenomycotina (Hymenomycetes),Ustilaginomycotina (Ustilaginomycetes),
dan Teliomycotina(Urediniomycetes).
 Habitat
Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk
hidup, misalnya serasah daun di tanah, merang padi, dan batang pohon mati. Jamur
yang parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis
lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza.
 Reproduksi
Reproduksi jamur ini terjadi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual yaitu
dengan cara membentuk spora konidia. Seperti Zygomycotina dan Ascomycotina, reproduksi
sesksual Basidiomycotina terjadi melalui perkawinan antara hifa yang berbeda jenis
menghasilkan spora seksulal (spora generative), yaitu spora basidium (basidiospora).
Tahapan reproduksi seksual pada Basidiomycotina adalah sebagai berikut.

Gambar. Reproduksi Seksual Basidiomycotina


Penjelasan :

 Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua
hifa ini saling bersinggungan.
 Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke
hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang berpasangan
(dikariotik).
 Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik.
 Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp.
 Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium
yang berinti diploid (2n).
 Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti yang
haploid (n).
 Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
 Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan
berkembang menjadi basidiospora.
 Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan
tumbuh menjadi hifa yang haploid.
Aseksual

 Klasifikasi
Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk spesies yang
memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut basidium.
Basis = dasar, idion, mykes = jamur, berkembang biak sexual dengan basidiospora melalui
basidium, hifa bersekat, kebanyakan berukuran makroskopis, spora terdapat dalam
basidiospora, pada permukaan bawah tudung, disela-sela gill. Tubuh buah (basidiocarp)
mudah dilihat mata, dengan bentuk piala (Cyatus), kuping (Auricula), payung dan memiliki
pembungkus (Volvariella), kulit mengkilat (Ganoderma), dll.

 Ordo

Klasifikasi Basidiomycetes

Kingdom : Mycota

Divisi : Amastigomycota

Sub divisi : Basidiomycotina

Class : Basidiomycetes

Ordo :

Ordo Hymenomycetales
Ciri:

 Tubuh buah bentuk payung dengan tangkai sentral


 Basidium hanya terdiri dari satu sel atau basidium tanpa sekat (holobasidiomycetes)
 Tiap basidium menghasilkan 2-6 basidiospora
 Basidiospora menghasilkan 2 jenis miselium (miselium + dan miselium -)
 Contoh : Ganoderma, Agaricus, Lentinus, Pleurotus, Volvariella, Boletus

Ganoderma
 Habitat, menempel pada kayu
 Struktur sangat keras menyerupai kayu
 Digunakan sebagai obat anti kanker (Ganoderma applanatum)
Agaricus

 Habitat: menempel pada kayu


 Ada yang dapat dikonsumsi manusia dan dibudidayakan (Agariscus bisporus – jamur
kancing)
 Mushrooms elegible

Amanita
 Termasuk mushroom
 Tidak bisa dikonsumsi dan beracun
 Tubuh buah sangat indah warnanya
 Banyak ditemukan pada daerah subtropis
Pleurotus

 Habitat: pada serbuk kayu


 Mushrooms elegible
 Tidak ada volva
 Ada yang dapat dikonsumsi manusia dan dibudidayakan (Pleurotus florida – jamur
tiram)

Volvariella
 Habitat : merang, jerami, serbuk gergaji, kayu
 Mushroom elegible
 Basidiocarp berbentuk seperti payung
 Basidiospora terletak pada basidiocarp
 Ada yang dapat dikonsumsi manusia dan dibudidayakan (Volvariella volvaceae –
jamur merang)

Lentinus

 Habitat : kayu
 Tubuh buah agak keras
 Mushroom elegible
 Basidium terletak pada lapisan hyman
 Ada yang dapat dikonsumsi manusia dan dibudidayakan, terutama di Jepang
(Lentinus edodes – jamur shiitake)

Boletus
 Habitat : pada kayu
 Tidak dapat dikonsumsi manusia
 Mushrooms elegible

Ordo Tremellales/ Auriculariales

 Jelly fungi dengan struktur kenyal


 Basidium bersekat-sekat menjadi 4 bagian (phragmobasidiomycetes)
 Tidak memiliki tubuh buah
Tremella

 Habitat pada kayu atau serbuk kayu


 Ada yang bisa dikonsumsi manusia dan mulai dibudidayakan di Indonesia
(Tremella fuciformis-jamur es)

Auricularia
 Habitat pada kayu
 Ada yang bisa dikonsumsi manusia & dibudidayakan (Auricularia auricula – jamur
kuping)

Ordo Uredinales
 Disebut juga jamur karat
 Tidak dapat dikonsumsi manusia
 Termasuk dalam kelompok phragmobasidiomycetes
 Contoh : Puccinia graminis (parasit pada gandum)

Ordo Ustilaginales
 Disebut juga jamur api
 Tidak bisa dikonsumsi manusia
 Termasuk dalam phragmobasidiomycetes
 Contoh : Ustilago maydis (parasit pada jagung)
 Manfaat
Positif
Dewasa ini budidaya jamur (Mushrooming the mushroom) yang dapat dikonsumsi telah
banyak dilakukan orang yaitu dengan menggunakan limbah pertanian sebagai media
tumbuhnya. Budidaya jamur yang dapat dimakan (edible mushroom) merupakan salah
satucara mengatasi kekurangan pangan dan gizi serta menganekaragamkan pola komsumsi
pangan rakyat (John Willey&Sons Inc, 1996: 510). Berikut contoh basidiomycota yang
menguntungkan :
Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.), sebagai bahan dasar masakan
dan makanan ringan. Sumber protein nabati yang tidak mengandung kolesterol dan
mencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan jantung, mengurangi berat badan dan
diabetes. Kandungan asam folatnya (vit. B-komplek) tinggi dan dapat menyembuhkan
anemia dan obat anti tumor, mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan pengobatan
kekurangan zat besi.
Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus), Jamur kancing segar bebas lemak,
bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium. Jamur
kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori. Selain
sebagai sumber protein nabati, juga dapat mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah
koroner pada penderita penyakit hipertensi dan jantung akibat kolesterol. Jamur ini juga
dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik dan formula obat penghalus kulit.
Jamur kancing dimasak utuh atau dipotong-potong lebih dulu. Jamur kancing cepat berubah
warna menjadi kecoklatan dan hilang aromanya setelah dipotong dan dibiarkan di udara
terbuka. Jamur kancing segar sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.
Jamur merang (Volvariella volvaceae) Sebagai bahan dasar masakan dan makanan ringan.
Kandungan antibiotiknya berguna untuk pencegahan penyakit anemia, menurunkan darah
tinggi dan pencegahan penyakit kanker. Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai
penawar racun.
Jamur kuping (Auricularia auricular), Jamur yang banyak dipakai untuk masakan . Dapat
dibuat sebagai sari buah dan jamur kuping, kuah jamur kuping,dsb. Lendir yang terkandung
di dalamnya berkhasiat untuk menetralkan senyawa berbahaya (beracun) yang terdapat di
dalam bahan makanan, membuat sirkulasi darah lebih bebas bergerak dalam pembuluh
jantung, dan di Inggris digunakan sebagai obat sakit tenggorokan. Jamur kuping bisa
mengurangi dahak, memperkuat energi bermanfaat bagi kecerdasan, menghilangkan
kekeringan mengkuatkan tubuh, menyuburkan rambut, melancarkan darah, merawat
lambung, dan yang lebih penting dapat menyapu bersih aneka macam sampah beracun di
dalam tubuh.
Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum). Dari 80 spesies Ganoderma di dunia yang telah
diketahui berkhasiat obat, hanya spesies Ganoderma lucidum yang paling banyak dan populer
digunakan sebagai obat karena mengandung bahan aktif berupa germanium organik hingga
mencapai 2000 ppm dan polisakarida. Kedua zat (Germanium organik dan polisakarida) aktif
dan kombinasinya hanya ditemukan pada jamur Ling-zhi. Germanium organik (GE+32)
merupakan unsur kimia yang dapat larut dalam air, memiliki sifat semi konduktor netral dan
mudah bersatu dengan elektron dan substansi lain. GE juga termasuk semacam oksida sekui
(bentuk dari suatu kombinasi oksida) yang memungkinkan logam berat dalam tubuh diikat
dan dikeluarkan dalam waktu 20 jam. Kandungan germanium organik pada Ling-zhi antara
800-2000 ppm, berarti lebih tinggidibandingkan ginseng (GE hanya 250-320 ppm) yang
selama ini populer di masyarakat sebagai obat unggul.
Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi ramuan dari ling zhi
memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan
berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah
ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi.
 Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
 Menjaga dan mempertahankan vitalitas tubuh sehingga tetap sehat dan bugar
 Meningkatkan dan memelihara proses metabolism tubuh
 Membersihkan senyawa-senyawa yang bersifat toksin dari dalam tubuh
 Menurunkan kandungan gula dan kolesterol dalam darah
 GeOmemperkuat kerja jantung.
 Herbal anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-
hepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan
terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti-tumor, dan
sistem imunitas (kekebalan tubuh).

Jamur shiitake (Lentinus edodes). jamur ini biasa digunakan sebagai bahan makanan. Spora
Shiitake dikenal dapat meredakan efek serangan influenza, menghambat pertumbuhan sel
kanker, leukemia dan rheumatik. Enzim-enzim yang terkandung di dalam jamur dapat
memproduksi asam amino tertentu yang mampu mengurangi kadar kolesterol dan
menurunkan tekanan darah, dapat menghambat pertumbuhan sel virus, dan lain-lain.
Jamur enokitake (Flammulina velutipes), dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter
mushroom)
Jamur maitake (Grifola frondosa), mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal
dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.
Jamur matsutake (Tricholoma matsutake), jamur langka yang belum berhasil
dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk.(M Kobori, M Yoshida, M
Ohnishi-Kameyama, dan H Shinmoto, 2010 :1)

Negatif
Tidak semua basidiomycota menguntungkan, ada pula yang merugikan, antara lain :

 Puccina graminis atau jamur karat

Jamur ini termasuk Ordo Uredinales (Rust Fungi). Jamur ini tidak mempunyai basidiokarp.
Hidup parasit pada rumput, gandum, murbei, dan lain-lain. Miselium jamur ini tidak
menelusup jauh dari tempat infeksinya dan membentuk bercak seperti karat, sehingga disebut
jamur karat (Indrawati Gandjar & Wellizar S, 2006: 86).
 Ustilago maydis

Sumber : Wikimedia Commons


cendawan penyebab penyakit gosong bengkak pada jagung (corn smut). Cendawan ini
merupakan dimorfik, artinya dalam siklus hidupnya dapat terjadi dua bentuk, yaitu
membentuk sel khamir dan membentuk miselium. U. maydis umumnya
menyerang tongkoljagung dengan masuk ke dalam biji dan menyebabkan pembengkakan
serta terbentuknya kelenjar. Pembengkakan akan mengakibatkan kelobot rusak dan kelenjar
pecah hingga spora U. maydis dapat menyebar (José Ruiz-Herrera, Alfredo D. Martínez-
Espinoza (1998: 149–158).
 Amanita muscaria

Sumber : http://id.wikipedia.org
Jamur ini adalah jamur beracun yang termasuk ke dalam golonganbasidiomycota. Jamur ini
memiliki warna yang bervariasi, mulai dari merah terang, jingga, kuning, hingga putih. A.
muscaria dapat ditemukan di berbagai daerah di seluruh dunia karena jamur ini mampu
tumbuh di berbagai suhu, mulai dari suhu dingin seperti di kutub hingga daerah tropis
sekalipun. Namun, ciri khas dari jamur ini adalah adanya bercak-bercak putih di bagian
kepala. A. muscariamemang terkenal sangat beracun karena dalam 2-3 jam setelah
menghirup jamur ini dapat terjadi diare, vertigo, koma, muntah, dan beberapa efek lainnya.
Pada bagian tubuh buah dari jamur ini, terdapat senyawa asam ibotenat dan muscimol yang
bersifathalusinogen dan psikoaktif. Senyawa tersebut dapat mempercepat mengganggu sistem
saraf, denyut jantung, mulut kering dan halusinasi (Thomas J. Volk, 1999)
BASIDIOMYCOTA

Jamur basidiomycotina adalah kelompok jamur dengan jumlah sekitar sekitar 25 ribu
spesies yang sudah diidentifikasi. Nama Basidiomycota berasal dari kata basidium, yaitu
suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Pada
umumnya jamur ini merupakan saproba yang penting. Aktivitasnya adalah menguraikan
polimr lignn pada kayu dan berbagai bagian tumbuhan yang lain.

Jika kamu menjumpai orang memanfaatkan jamur sebagai bahan makanan maka yang
dimaksud adalah “mushroom” atau jamur kelenthos (puffball). Keduanya termasuk
Basidiomycota yang sangat populer, di samping beberapa jenis jamur lain yang biasa
dimasak sebagai bahan makanan.

Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah
atau substrat lainnya.Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-
sekat.Divisi Basidiomycotina adalah takson dariKingdom Fungi yang memproduksi spora
dalam bentuk kubus yang disebutbasidium. Contoh basidiomycota adalah jamur merang
(lihat gambar dibawah ini).

A. Klasifikasi Basidiomycota
Filum basidiomycota dibagi ke dalam tiga kelompok utama, yaitu :
 Urediniomycetes,
 Hymenomycetes, dan
 Ustilaginomycetes (Sjamsuridzal, 2001).
Jamur Basidiomycota dibagi menjadi Homobasidimycotina (jamur yang sebenarnya);
dan Heterobasidiomycetes. Sedangkan Homobasidimycotina dibagi menjadi 3 subclas yaitu :
1. Hymenomycetes
Merupakan kelas terbesar dari Basidiomycota. Menghasilkan spora pada permukaan
terbuka – melepaskan spora secara bertahap melalui struktur seperti pori-pori atau insang.
Orders: Agaricales, Aphyllophorales (3 contoh)
2. Gasteromycetes
Menghasilkan spora pada permukaan tersembunyi, spora dilepaskan sesaat setelah
penutupnya pecah. jamur ini menghasilkan basidiospores dalam basidiomata mereka, di mana
spora benar-benar tertutup atau setidaknya merupakan bagian dari perkembangan mereka.
Morfologi gasteroid basidioma telah berevolusi beberapa kali dalam basidiomycetes.
Contohnya puffball dan earthstar Orde Lycoperdales dan dua stinkhorns dari Orde Phalales.
3. Heterobasidiomcetae
Menghasilkan spora di ujung benang mencolok. Mekanisme perkembangan jamur terus
berlanjut untuk menjamin pembebasan spora yang efisien. Contohnya meliputi jeli jamur
(digambarkan), rusts, Smuts.
Beberapa contoh spesies dari Divisi Basidiomycota, antara lain:
a.Puccinia Graminis
b.Jamur Merang (Volcariella Volvacea)
c.Ustilago maydis
d.Jamur Kuping
e.Amanita Muscaria
B. Ciri- Ciri Basidiomycota
· Basidiomycotina adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa vegetative
· Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
· Basidiomycota terdiri dari anggota mikro maupunmakro. Basidiomycota yang mikro adalah
basidiomycota yang basidiokarpnya kecil dan halus, yang umumnya adalah patogen pada
tanaman. Sedangkan basidiomycota yang makro adalah Basidiomycota memiliki tubuh buah
(basidiokarp) yang besar sehingga mudah untuk diamati. Tapi,kebanyakan anggota spesies
berukuran makroskopik.
· Basidiomycota adalah Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di
permukaan tanah atau substrat lainnya.
· Memiliki basidium.
· Basidiomycotina terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya), misal pada kulit kayu,
tanah, dan serasah daun.
· Jalinan hifa generative jamur ini ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak
membentuk tubuh buah. Tubuh buah pada Basidiomycotina disebut basidiokarp. Basidiokarp
berukuran makroskopik sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk basidiokarp
bermacam-macam, misalnya seperti payung, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp
ada yang memiliki batang dan ada yang tidak. Pada bagian bawah tudung basidiokarp
terdapat lembaran-lembaran (bilah). Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan
menghasilkan spora basidium (basidiospora). Basidiospora merupakan spora generative.
· Spora (basidiospora) yang jumlahnya empat berada di luar basidium. Spora dapat
disebarkan oleh angin dan jika jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.
· Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup,
misalnya serasah daun di tanah, merang padi, dan batang pohon mati.

C. Siklus Hidup Basidiomycota


Pembentukan basidiospores :

Gambar 5. Pembentukan basidiospora


a. Dua nukleus haploid dalam apikal dikaryotic hyphal kompartemen (seringkali
dalam basidiocarp) FUSE untuk membentuk inti diploid
b. Nukleus yang diploid mengalami meiosis untuk menghasilkan empat nukleus haploid.
c. Empat outgrowths kecil – STERIGMATA – mulai terbentuk di bagian atas kompartemen
hyphal dan ujung setiap sterigma mulai mengembang.
d. Sebuah Vakuola berisi cairan berkembang di dekat pangkal kompartemen dan secara
bertahap membesar – seperti yang membesar meningkat protoplasma ke bagian-bagian dari
sterigmata.
e. Ketika setiap di ujung sterigma mengembung dan hampir mencapai ukuran penuh lalu
masuk ke dalam inti.
f. The uninucleate yang mengembung di ujung setiap sterigma matang berubah
menjadi basidiospore.
g. Kompartemen mendukung sterigmata dan basidiospores disebut basidium.

Salah satu ciri khas dari Subdivisi Basidiomycota yaitu pada siklus hidupnya. Dimana
spora haploid tumbuh menjadi kusut kapas dari hyphae yang disebut mycelia. Mycelia ini
biasanya tumbuh di bawah permukaan sampai mereka bertemu dengan miselium lain.
Keduanya bergabung (Plasmogami) dan menghasilkan serangkaian binucleate, dikaryotic
hyphae yang mencapai di atas tanah dan akan membentuk tubuh atau basidioma berbuah. Sel-
sel tidak dapat membagi basidioma oleh mitosis yang normal karena mereka harus
menghasilkan dua sel anakan masing-masing dengan salinan dari kedua orangtua inti. Hal ini
dilakukan melalui pembentukan koneksi penjepit.
Dalam proses ini, sebuah bentuk saku menonjol di dinding sel hyphal pada suatu titik
antara dua inti. Saku ini pada akhirnya akan membentuk penjepit. Kedua
inti (a dan b) kemudian bagi mitotically. Pembagian ini berorientasi sedemikian rupa
sehingga suatu ‘inti diposisikan dalam saku dan keduanya penjepit a “dan b’ inti adalah
menuju ujung hypha, sementara b” inti mengambil posisi posterior. Selanjutnya, dinding sel
terbentuk di antara penjepit sel posterior ujung hypha. Ujung sekarang telah lengkap dengan
dua inti sel, tetapi sel posterior dan penjepit masing-masing hanya memiliki satu inti. Hal ini
memperbaiki ketika kurva penjepit kembali ke hypha dan menyatu dengan sel posterior.
D. Reproduksi Basidiomycota
1. Reproduksi aseksual
Yaitu dengan cara membentuk spora konidia. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa
(–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi
tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai
dengan dihasilkannya basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium
yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp. Basidiomycota bereproduksi secara
aseksual dengan permulaan pembentukan spora aseksual. Budding terjadi ketika suatu
perkembangan sel induk dipisahkan menjadi sel baru. Setiap sel dalam organisme dapat
kuncup.Pembentukan spora aseksual yang paling sering terjadi di ujung struktur khusus yang
disebut conidiophores.
2. Reproduksi seksualnya
Yaitu dengan cara pembentukan basidiospora pada basidium atau di luar basidium melalui
suatu tangkai yang disebut strerigma. Ada bermacam-macam badan buah pembentuk spora
pada Basidiomycetes. Uredinales adalah salah satu contoh dari anggota Basidiomycetes yang
dikenal sebagai jamur karat dapat membentuk 5 macam stadium pembentuk spora, yakni :
pycnia, aecia, uredinia, telia dan basidium.
Tahapan reproduksi seksual pada Basidiomycotina adalah sebagai berikut :

Gambar : Reproduksi Seksual Basidiomycotina


Penjelasan :
1. Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora.
Kedua hifa ini saling bersinggungan.
2. Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa
pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang berpasangan
(dikariotik).
3. Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik.
4. Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut
basidiokarp.
5. Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk
basidium yang berinti diploid (2n).
6. Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat
inti yang haploid (n).
7. Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
8. Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma
dan berkembang menjadi basidiospora.
9. Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai,
akan tumbuh menjadi hifa yang haploid.

E. Peranan Basidiomycota
1. Basidiomycota memiliki dampak besar pada kehidupan manusia dan fungsi ekosistem.
Banyak Basidiomycota memperoleh gizi oleh mati membusuk dari bahan organik, termasuk
kayu dan sampah daun. Demikian, Basidiomycota memainkan peran penting dalam siklus
karbon.
2. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia.
3. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk
mikoriza. Simbiosis Basidiomycota termasuk patogen tanaman penting, seperti “rusts”
(Uredinales) dan “Smuts” (Ustilaginales), yang menyerang gandum dan tanaman lain.
Simbiosis lainnya yaitu menyebabkan penyakit pada hewan, termasuk manusia. Tidak semua
bentuk simbiosis dari Basidiomycota menyebabkan kerugian bagi individu lain. Habitat
mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia.
4. Beberapa Basidiomycota menghasilkan racun mematikan (Benjamin 1995). Basidiomycete
toksin yang phalloidin (dari jamur Amanita phalloides) mengikat aktin, yang merupakan
komponen mikrofilamen. Fluorescent noda yang menggabungkan phalloidin digunakan oleh
ahli biologi sel untuk memvisualisasikan Sitoskeleton. Jenis racun lain yang dihasilkan oleh
Basidiomycota termasuk halusinogen yaitu berasal dari anggota genus Psilocybe (dan
kelompok lain). Spesies Psilocybetradisional telah digunakan dalam kebudayaan pribumi
Amerika Tengah sebagai alat spiritual, dan sekarang dibudidayakan untuk perdagangan
narkoba. Senyawa biokimia lain Basidiomycota yang memiliki kegunaan praktis mencakup
astaxanthin, pigmen merah yang dihasilkan oleh basidiomycetous ragi Phaffia yang
digunakan untuk menambah warna untuk bertani salmon, dan enzim tertentu dari kayu-
membusuk Basidiomycota yang mempunyai potensi aplikasi dalam produksi kertas dan
Bioremediasi (dekontaminasi menggunakan lingkungan yang tercemar agen biologis).
Gambar : Amanita phalloides
5. Beberapa jenis jamur Basidiomycotina yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
a. Jamur kuping (Auricularia polytrichia), jamur merang (Volvariella volvacea),
dan jamur shitake (Lentinula edodes) dapat dimakan tubuh buahn6ya.
b. Jamur kayu (Ganoderma) sebagai obat atau makanan suplemen.
Adapun jamur Basidiomycotina yang merugikan adalah sebagai berikut
c. Jamur karat (Puccinia graminis) merupakan parasit pada daun tanaman
pertanian dari family Gramineae, misalnya jagung dan gandum.
d. Puccinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.
e. Ustilago maydis, parasit pada jagung.
f. Amanita ocreata dan Amanita phalloides, beracun dan mematikan jika
dimakan.
g. Amanita muscaria, dapat menyebabkan halusinasi jika dimakan.
Terdapat beberapa jenis jamur Basidiomycotina yang mempunyai tubuh buah yang
sulit dibedakan antara beracun dan tidak beracun, sehingga lebih baik jangan
memakan jamur yang belum diketahui dapat dimakan atau tidak.
h. Smuts, Parasit tanaman penting seperti gandum, oat, dan gandum hitam.
i. Rusts beberapa seperti :
j. wheat black stem rust (Puccinia graminis)
k. white pine blister rust melepuh pinus putih karat

F. Contoh Spesies Basidiomycota


1. Volvariella volvacea (jamur merang):

Ciri-ciri :
Ÿ Hifa nya bersekat
Ÿ Memiliki tubuh buah (Basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran yang berliku-liku
atau bulat
Ÿ Hidup sebagai dikariotik
Ÿ Mempunyai miselium yang diploid
Peran/manfaat :
Ÿ Sebagai obat atau makanan suplemen
Ÿ Sebagai simbion dengan tanaman tinggi
Ÿ Membentuk mikorhiza yang membantu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan unsur dan
membentuk hormon pertumbuhan tanaman.
Jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan. Jamur merang (Volvariella
volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4
bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe
merupakan suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang
ditopang oleh setipe.
Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang
akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa pembungkus yang terdapat di dasar tangkai.
Lamella merupakan bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas
lembaran. Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan
dikariotik (setiap sel intinya berpasangan).
Pada saat pembentukan basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung membentuk
basidium yang di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid,
disusul dengan pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid.
Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang berisi
protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan mengisi tiap tonjolan dan
terbentuk empat buah basidiospora haploid.
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan. Jamur kuping

Ciri-ciri :
Ÿ Hidupnya saprofit, parasit dan mutualisme.
Ÿ Perkembangan saprofit, parasit dan mutuallisme.
Ÿ Perkembangan secara aseksual (vegetatif) biasa dilakukan dengan konidium, pertunasan dan
fregmentasi miselium dan secara seksual dengan basidiospora yang dibentuk oleh basidium.
Peranan/ manfaat :
Ÿ Menguntungkan, dapat dimakan oleh manusia

3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropics
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
Terdapat beberapa jenis jamur Basidiomycotina yang mempunyai tubuh buah yang sulit
dibedakan antara beracun dan tidak beracun, sehingga lebih baik jangan memakan jamur
yang belum diketahui dapat dimakan atau tidaknya.

Gambar J menunjukkan jamur payung Coprinus comatus, salah satu [dari] ' ink-caps'. Di
dalam ini ada Coprinus jenis insang yang dicerna dan tetesan itu menurun/jatuh dan sebagai
suatu cairan bertinta/hitam yang berisi basidiospores ( lihat Gambar K, mengambil 2 hari
setelah Buah ara. J). Gambar L dan M menunjukkan potongan melintang yang mikroskopik
insang suatu jamur payung khas. Basidiospores ( Buah ara yang dilihat di. M) diproduksi
dari basidia yang garis insang. Gambar N menunjukkan suatu jenis yang berbeda yaitu buah
badan, suatu jamur beracun puffball ( Lycoperdon Jenis) Yang berisi banyak basidiospores.
Pada proses pedewasaan, jamur beracun puffball mengeringkan untuk ' papery' mengantongi
dengan suatu lubang ada di puncak, dan spora ditiup sampai mati dengan jatuh tetesan air
hujan.
Contoh-Contoh lain dari Jamur Basidimycota :
1. Nama ilmiah : Agaricus bisporus
Nama Lokal : jamur kancing
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Class : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Agaricus
Spesies : Agaricus bisporus

Ciri-ciri :
Ÿ Berbentuk hampir bulat seperti kancing.
Ÿ Berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda.
Ÿ Tubuh buah dewasa dengan payung yang sudah mekar mempunyai diameter sampai 20 cm.
Ÿ Cepat berubah warna menjadi kecoklatan dan hilang aromanya setelah dipotong dan dibiarkan
di udara terbuka.

Peran/manfaat :
Ÿ Dapat digunakan dalam berbagai masakan berat.
Ÿ Kaya akan vitamin dan mineral seperti vitamin b dan potasium, serta bebas lemak dan sodium
sehingga baik untuk di konsumsi.
Ÿ Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.
2. Nama ilmiah : Laetiporus sulphureus
Nama Lokal : Chicken mushroom
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Class : Basidiomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Laetiporus
Spesies : Laetiporus sulphureus

3. Nama ilmiah : Cantharellus sp.


Nama Lokal : Jamur terompet
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Class : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Chanthareaceae
Genus : Chantharellus
Spesies : Cantharellus Sp.

4. Nama ilmiah : Boletus sp.


Nama Lokal : jamur kayu
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Class : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Boletaceae
Genus : Boletus
Spesies : Boletus sp.

5. Nama ilmiah : Ganoderma sp.


Nama Lokal : jamur kayu
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Class : Basidiomycetes
Ordo : Aphylloporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma sp.

6. Kerajaan : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Marasmiaceae
Genus : Lentinula
Species : L.Edodes

Ciri-ciri :
Ÿ Tumbuh di permukaan batang kayu yang melapuk dari pohon.
Ÿ Batang dari tubuh buah sering melengkung.
Ÿ Payung terbuka lebar
Ÿ Berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus di bagian atas permukaan payung.
Ÿ Bagian bawah payung berwarna putih.

Peran/manfaat :
Ÿ Dapat digunakan sebagai bahahan masakan, namun batang shiitake pada umumnya tidak
digunakan dalam masakan
Deuteromycota Deuteromycota Deuteromycota bukan kelompok jamur yang
sebenarnya dalam klasifikasi jamur. Jamur Deuteromycota adalah jamur yang
berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak
ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur
Ascomycota atau Basidiumycota. Setiap jenis jamur yang sudah diidentifikasi
tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokan dalam
deuteromycota oleh karena itu Deuteromycota disebut juga jamur tidak
sempurna (fungi imperfecti). Reproduksi Jamur Deuteromycota melakukan
reproduksi dengan cara aseksual/vegetatif, yaitu dengan cara membentuk konidia
atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor. Pembelahan yang terjadi
pada ujung konidiofor akan membentuk konidiospora yang bersifat haploid (
Keadaan dalam sel, jaringan atau stadium yang inti-inti selnya hanya mempunyai
satu perangkat kromosom yang tidak berpasangan; jadi hanya ada satu
perangkat/ setengah pasangan kromosom dalam satu inti sel), sedangkan
reproduksi secara seksual/generatifnya belum diketahui. Jika kemudian diketahui
perkembangbiakan seksualnya, maka jamur tersebut dipindahkan dari
deuteromycota dan dimasukkan ke salah satu subdivisi yang ada,
dan merubah nama spesiesnya. Cara Hidup Jamur ini bersifat saprofit dibanyak
jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi , dan perusak
tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada
manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan
pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah Monilia sitophila , yaitu jamur oncom.
Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang.
Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada
tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan
berwarna jingga. jika cara reproduksi suatu jenis jamur Deuteromycota diketahui,
jamur tersebut dikelompokan ulang menjadi anggota salah satu divisi jamur
Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jika menghasilkan askospora akan
di masukkan ke dalam Ascomycota, dan jika menghasilkan basidiospora akan di
golongkan Basidiomycota. Perubahan pengelompokan jamur tersebut akan
mengubah nama spesiesnya. Contohnya, Jamur oncom sebelumnya
dikelompokan dalam Deuteromycota, nama Monilia sitophila diubah menjadi
Neurospora crassa dalam kelompok Ascomycota. Perubahan ini dilakukan setelah
ditemukan bahwa jamur oncom tersebut melakukan reproduksi seksual dengan
menghasilkan askospora. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kelompok
jamur Deuteromycota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Belum diketahui cara reproduksi seksual/generatifnya
2. Reproduksi dengan cara aseksual atau vegetatif dengan mengguakan konidia.
Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang
pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika
telah masak
konidia paling ujung dapat melepskan diri.
3. Memiliki tubuh mikroskopis dan hifa bersekat (asenositik) Hifa adalah deretan
atau rantai sel yg membentuk rangkaian berupa benang yg merupakan kesatuan
dasar penyusun tubuh jamur.
4. Hidup sebagai saprofit dan ada pula yang parasit Gambar Struktur tubuh
jamur Deuteromycota. Konodium sebagai alat perkembangbiakan vegetatif skema
reproduksi jamur Deuteromycota peranan jamur Deuteromycota yang
menguntungkan Aspergillus

Aspergillus ada yang telah memasukkannya ke dalam Ascomycota. Akantetapi,


ada pula yang memasukkannya ke dalam Deuteromycota. Aspergillus bersifat
saprofit dan terdapat dimana-mana, baik di negara tropika maupun subtropika.
Aspergillus hidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. Hifa Aspergillus
bercabang-cabang. Pada hifa tertentu muncul
konidifor (pembawa konidia)yangmemiliki konidia spora yang tumbuh radial pada
konidiofor. Coba perhatikan jamur berwarna kekuningan atau kecokelatan pada
roti dan periksalah dengan mikroskop.
Beberapa diantara spesies Aspergillus ada yang digunakan untuk proses pengo
lahanmakanan, misalnya:
1. Aspergillus niger untuk menjernihkan sari buah
2. Aspergillus oryzae digunakan untuk elunakkan adonan roti
3. Aspergillus wentii digunakan untuk pembuaan kecap, tauco, sake
dan asam oksalat
. Aspergillus niger Aspergillus wentii Aspergillud oryzae Peranan jamur
deuteromycota yang
merugikan a. Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epidermophyton,
penyebab kurap dan ketombe(kurap di kepala
b. Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki atlet
c. Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman.
d. Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buah
e.Malassezia furfur, penyebab panu
f. Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau.
g. Aspergillus flavus dan Aspergillus romigatus
Aspergillus romigatus, penyebab infeksi saluran pernapasan pada manusia
sumber : en.wikipedia.org

n khamir (Hansenulla sp.)

Anda mungkin juga menyukai