Anda di halaman 1dari 15

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOMEDIK II

“FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI”

NAMA : -

NIM :
KELOMPOK :

DEPARTEMEN ILMU BIOMEDIK


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2023
TIM PENYUSUN

dr. Nur Upik En Masrika, M.Biomed (PJ)

dr. Dwi Handoko, Sp.P

dr. Abd. Azis Manaf, Sp.PD, FINASIM

Muhammad Nuradin Putra

Azizah Alfirah Hartono

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 2


TATA TERTIB LABORATORIUM

✔ Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik dalam laboratorium


✔ Menjunjung tinggi dan menghargai staf laboratorium dan sesama pengguna
laboratorium
✔ Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruangan dan lingkungan laboratorium.
✔ Peserta laboratorium wajib berpakaian rapi dan memakai jas atau pakaian
laboratorium beserta tanda pengenal (name tag) selama berada di loboratorium
✔ Peserta praktikum tidak diperbolehkan memasuki laboratorium dan/atau tidak boleh
mengikuti praktikum : mengenakan pakaian/atau kaos oblong, celana berbahan
jeans dan denim, dan memakai sandal
✔ Peserta praktikum dilarang merokok makan dan minum, membuat kegaduhan
selama kegiatan praktikum dan didalam ruang laboratorium
✔ Peserta praktikum dilarang merusak sarana dan prasarana di laboratorium seperti:
mengotori atau mencoret manekin, dan preparat tulang, merusak cadaver. Apabila
terjadi kerusakan, maka biaya perbaikan akan dibebankan kepada praktikan
✔ Peserta praktikum diperbolehkan mengambil gambar atau foto selama barada di
laboratorium
✔ Selama kegiatan praktikum, peserta tidak boleh menggunakan handphone.
✔ Peserta dilarang menyentuh, menggeser dan menggunakan peralatan di
laboratorium yang tidak sesuai dengan materi praktikum mata kuliah yang diambil.
✔ Membersihkan peralatan yang digunakan praktikan dan mengembalikannya kepada
petugas laboratorium
✔ Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap paralatan
dan kegiatan selama praktikum dan diruang laboratorium
✔ Setiap peserta praktikum yang melakukan pelanggaran atas tata tertib diatas tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum.

Mengetahui
Penanggung Jawab Divisi Fisiologi

dr. Nur Upik En Masrika, M.Biomed


NIP. 198812302019032019

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 3


SISTEM RESPIRASI

PRAKTIKUM I : Bunyi Pernapasan


A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan mekanisme pernapasan normal
2. Menjelaskan lokasi pemeriksaan bunyi pernapasan
3. Mengenal dan menjelaskan jenis-jenis bunyi pernapasan normal
4. Mengenal dan menjelaskan jenis-jenis bunyi pernapasan abnormal

B. Landasan Teori
Tujuan utama pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan
mengeluarkan karbondioksida ke luar tubuh.
Udara cenderung mengalir menuruni gradient tekanan yaitu dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah. Menurut hukum Boyle yang menggambarkan hubungan antara tekanan
(P) dan volume (V) gas.

ukum Boyle :
Menyatakan bahwa pada suhu konstan, tekanan yang ditimbulkan oleh suatu gas di
wadah tertutup berbanding terbalik dengan volume gas. Hubungan ini sering ditulis
secara aljabar sebagai PV = konstan, atau P1.V1 = P2.V2, atau sebagai P = 1/V.


Gambar 1. Hukum Boyle

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 4


Setiap wadah memiliki jumlah molekul gas yang sama. Karena gerakan molekul gas
yang acak, kemungkinan sebuah molekul gas menumbuk dinding dalam wadah dan
menimbulkan tekanan berbanding terbalik dengan volume wadah pada suhu tetap. Gas
dalam wadah B menimbulkan tekanan lebih besar daripada gas yang sama di wadah C
yang lebih besar tetapi menimbulkan tekanan lebih kecil daripada gas yang sama di
wadah A yang lebih kecil. Hubungan ini dinyatakan sbgai hukum Boyle : P1V1=P2V2.
Sewaktu volume gas meningkat, tekanan gas berkurang proporsional, sebaliknya
tekanan meningkat proporsional ketika volume dikurangi.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh atau lingkungan eksternal.
Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya,
apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Dalam hal ini kita harus mengenali terminologi tekanan yang terkait yakni :
1. Tekanan Atmosfer (barometrik) : tekanan yg ditimbulkan oleh berat udara di
atmosfer pada benda di permukaan bumi (760 mmHg = 1 atm)
2. Tekanan Intra-alveolus : tekanan di dalam alveolus (760 mmHg)
3. Tekanan Intrapleura : tekanan di dalam kantong atau rongga pleura (756 mmHg)
4. Gradien Tekanan Transmural : perbedaan neto tekanan intra-alveoulus dengan
tekanan intrapleural yang dapat membuat paru meregang

Gambar 2. Gradien tekanan transmural

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 5


Di dinding paru (gambar 1) , tekanan intra-alveolus 760 mmHg mendorong ke arah
luar sementara tekanan intrapleura sebesar 756 mmHg mendorong ke arah dalam.
Perbedaan tekanan atau selisihnya sebesar 4 mmHg inilah yang membentuk gradien
tekanan transmural yang mendorong keluar paru, yang dapat meregangkan rongga
thorak untuk lebih besar. Di dinding thorak, tekanan atmosfer sebesar 760 mmHg
mendorong ke arah dalam sementara tekanan intrapleura 756 mmHg mendorong ke
arah luar, dimana selisih tekanan sebesar 4 mmHg ini menghasilkan gradien tekanan
transmural yang mendorong ke arah dalam dan menekan dinding thorak.

Faktor lain yang mempengaruhi dalam proses pengembangan rongga dada, antara lain:
● Komplians Paru (Daya Regang)
Luasnya pengembangan paru untuk setiap unit peningkatan tekanan
transpulmonal/transmural, hal ini juga dipengaruhi adanya elastisitas paru. Semakin
kecil daya regang maka semakin besar gradient tekanan transmural yg diciptakan
● Rekoil Elastik (Daya Elastis Paru)
Seberapa mudah paru kembali ke bentuk semula setelah diregangkan
(prainspirasi). Daya elastis jaringan paru dipengaruhi oleh serabut elastin dan
kolagen parenkim paru

Gambar 3. Anatomi otot-otot pernapasan

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 6


Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam masuknya udara (inspirasi) dan
keluarnya udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi
secara bersamaan. Otot-otot yang terlibat sebagai berikut :

Gambar 4. Aktivitas otot pernapasan saat inspirasi

Gambar 5. Aktivitas otot pernapasan saat ekspirasi

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 7


Gambar 5. Lokasi Auskultasi Thorak

Frekuensi pernapasan normal:


● Bayi baru lahir 40 - 60 x/menit. ● 4 - 12 tahun 19 – 23x/menit
● 1 - 11 bulan 30x/menit ● 14 - 18 tahun 16 - 18x/menit
● 2 tahun 25x/menit ● Dewasa 12 - 20x/menit

C. Alat dan Bahan :


1. TV
2. Audio atau Speaker
3. Stetoskop
4. Video Mekanisme Pernapasan
5. File bunyi pernapasan normal
6. File bunyi pernapasan abnormal

D. Cara Kerja :
1. Memperlihatkan dan menjelaskan video pernapasan normal
2. Setiap kelompok bergantian menjadi orang coba dan pemeriksa
3. Dengarkan bunyi pernapasan yang diputar
4. Gunakan stetoskop dan tempatkan diafragma pada dinding thorax orang coba
sesuai gambar petunjuk
5. Dengarkan bunyi pernapasan dan tentukan apakah ada bunyi tambahan
lainnya.
6. Catat hasil pemeriksaan

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 8


E. Tabel Kerja
Bunyi Frekuensi
No. Nama Intepretasi
Pernapasan Pernapasan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

F. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan pernapasan dada dan perut !
2. Mengapa inspirasi normalnya aktif dan ekspirasi normalnya pasif ?
3. Jelaskan sumber dan fungsi surfaktan ?
4. Jelaskan metode transport O2 dan CO2 di darah ?

G. Lembar Kerja

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 9


Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 10
PRAKTIKUM II : Mengukur Volume Pernapasan (SPIROMETRI)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan prinsip kerja spirometri sederhana
2. Menjelaskan jenis-jenis volume dan kapasitas paru

B. Landasan Teori
Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat
volume udara yang masuk dan keluar paru-paru, alat untuk mengukur proses ventilasi
paru disebut spirometri.

Gambar 1. Prinsip kerja Spirometri

Untuk memudahkan menjelaskan mengenai peristiwa ventilasi paru, maka udara


dalam paru pada diagram dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas, yang
merupakan rata-rata pada laki-laki dewasa muda.

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 11


Gambar 2. Spirogram

Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, diperlukan


menyatukan dua atau lebih volume diatas. Kombinasi tersebut disebut kapasitas paru.
• Kapasitas Inspirasi ( IC ) = TV + IRV
• Kapasitas residu fungsional ( FRC ) = ERV + RV
• Kapasitas Vital ( VC ) = VT + IRV + ERV
• Kapasitas total paru-paru ( TLC ) = VC + RV

Nilai Rujukan :

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 12


Gambar 3. Intepretasi spirometri

C. Alat dan Bahan :


1. Spirometri 2 buah
2. Aliran listrik
3. Mouth piece
4. Lembar kerja 5 lembar

D. Deskripsi Kegiatan :
1. Tentukan 1-2 orang coba untuk setiap kelompok
2. Persiapkan pasien :
✔ Tidak dalam keadaan lapar
✔ Minimal 1 jam setelah makan
✔ Buka ikat pinggang atau breast holder
✔ Tidak dalam keadaan sakit
✔ Tidak dalam konsumsi obat
✔ Tidak menggunakan gigi palsu
3. Mengecek Kelengkapan Alat dan bahan
4. Pengoperasian alat Spirometri,
a. Tekan tombol ON
b. Tekan tombol Menu

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 13


c. Pilih icon select patient -> new/edit yang sudah ada
✔ Isi identitas, pilih ikon enter
d. Kembali ke bar menu pilih ikon Spiro
e. Pilih ikon profile setup
✔ Pilih jenis spiro : forced/relaxed/ MVV
✔ Pilih enter
f. Pilih icon back
✔ Muncul tampilan layar dengan grafik
✔ Memberikan aba-aba kepada pasien untuk siap
✔ Bila sudah siap tekan start diikuti dengan tarikan inspirasi
✔ Tuntun pasien hingga ekspirasi dan membentuk kurva yang baik pada
layar
g. Bila hasilnya baik pilih save
h. Ulangi sebanyak 3 kali
5. Cetak dan catat hasilnya pada tabel kerja

E. Tabel Kerja

No. Nama KVP VEP1 Ratio Intepretasi

VEP1/KVP

1.

2.

3.

F. Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip spirometri sederhana !
2. Jelaskan yang dimaksud fungsi paru intepretasi obstruktif dan restriktif dan
sebutkan contoh-contoh penyakit masing-masing minimal 3 penyakit!
3. Setelah melakukan pengukuran siprometri, Omar mendapatkan hasilnya yaitu
FRC= 2300 mL, RV=1200 mL, dan IC= 3300 mL. Berapakah vital capacity yang
dimiliki oleh Omar?

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 14


G. Lembar Kerja

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 15

Anda mungkin juga menyukai