Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN BIOLOGI

SISTEM PERNAPASAN HEWAN JANGKRIK

Disusun Oleh :
(nama dan no absen)
1.…………………………….
2.…………………………….
3.…………………………….
4.…………………………….
5.…………………………….
(XI MIPA …. )

SMA NEGERI 1 WARU


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
laporan biologi tentang sistem pernapasan pada hewan jangkrik

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat bimbingan dari Ibu Alifvia
Dewi Pramesthi, S.Pd selaku guru biologi dan juga teman-teman XI MIPA …
yang juga ikut membantu serta mendukung kami.

Diharapkan laporan biologi ini dapat memberikan kita informasi yang berguna
dan bermanfaat. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada ALLAH SWT.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha yang sudah saya lakukan.
Aamiin.

Sidoarjo, … Januari 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- Tinjauan Pustaka 5

BAB III LAPORAN PENGAMATAN

- Judul Kegiatan...................................................................................................................6
- Tujuan Pengamatan...........................................................................................................6
- Waktu dan Tempat............................................................................................................6
- Alat dan Bahan..................................................................................................................6
- Cara Kerja..........................................................................................................................6
- Tabel Pengamatan ............................................................................................................7
- Hasil Pengamatan..............................................................................................................7
- Pertanyaan dan Jawaban..................................................................................................10

BAB IV : PENUTUP

- Saran................................................................................................................................12
- Kesimpulan......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................

( Jangan lupa untuk Daftar isi sesuaikan halamannya ! )

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
a. Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas adalah proses memasukkan serta
mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu
mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung
karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk
melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk
menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan
seluruh aktivitas kehidupannya. Selain menghasilkan energi, respirasi juga
menghasilkan karbondioksida dan uap air yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses bernapas.
b. Pernapasan/respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk
hidup untuk memperoleh energi dengan cara pembongkaran sari makanan melalui
pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2).
c. Maka dari itu kami melakukan praktikum pengamatan mengenai system
pernapasan/respirasi pada hewan jangkrik.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apakah peranan NaOH/KOH dalam percobaan?
 Faktor apakah yang memengaruhi pergeseran eosin?
 Apakah berat serangga dapat mempengaruhi laju pergeseran eosin ? mengapa?

C. TUJUAN
Tujuan dilakukan pengamatan ini adalah untuk :
1. Mempelajari proses pernapasan hewan.
2. Mengetahui pengaruh berat serangga yaitu jangkrik terhadap laju respirasi.
3. Mengetahui volume udara pernapasan pada Jangkrik.

D. MANFAAT PENELITIAN
a. Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari pengamatan yang kita lakukan yaitu
sebagai berikut :
b. Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya pengamatan/penelitian ini yaitu
siswa dapat mengetahui tentang faktor banyak sedikitnya oksigen
yang diperlukan oleh hewan pada saat bernapas per satuan waktu
dan system pernapasan atau respirasi pada hewan.
c. Bagi guru → Manfaatnya yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa
mengenai cara melakukan uji praktek mengenai pernapasan atau
respirasi pada hewan jangkrik

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi
melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia
ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Ditinjau dari
kebutuhannya akan oksigen, rspirasi dapat dibedakan menjadi respirasi aerob yaitu respirasi
yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi dan respirasi anaerob atau biasa
disebut dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak menggunakan oksigen namun bahan
bukunya adalah seperti karbohidrat, asam lemak, asam amino sehingga hasil respirasi berupa
karbondioksida, air dan energi dalam bentuk ATP (Anonim1,2009).

Pertukaran gas antara atmosfer, darah, sel-sel disebut respirasi. Tiga proses dasar terlibat
dalam respirasi yaitu, pertama ventilasi paru atau bernapas, adalah inspirasi (aliran masuk) dan
ekspirasi (aliran keluar) udara antara atmosfer dengan paru-paru. Proses kedua dan ketigaa
melibatkan pertukaran gas di dalam tubuh. Respirasi eksternal dan respirasi paru adalah
pertukaran gas antar paru-paru dan darah. Respirasi saringan adalah pertukaran gas antara darah
dan sel-sel tubuh (Soenaryo, 1999).

Bernafas merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk hidup. Istilah pernafasan sering di
sama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah
berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti
memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari
dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses
pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh
energi. Pada hewan – hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa
paru – paru, insang atau trakea, sementara pada hewan – hewan tingkat rendah dan tumbuhan
proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan
sel – sel tubuhnya. Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan
tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan
untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energy (Campbell,2000).

5
BAB III

LAPORAN PENGAMATAN

Judul Kegiatan : Mengukur Udara Pernapasan pada Hewan

Tujuan : Mengetahui jumlah udara pernapasan pada hewan.

Waktu dan Tempat : Pada pengamatan/penelitian kali ini kami melakukannya pada
hari …., … Januari 2022 di Laboratorium Biologi SMAN 1 WARU.

Alat : a. Respirometer sederhana


b. Neraca
(timbangan)
c. Pipet tetes
Bahan :  Kristal KOH atau NaOH
 Vaselin/stempet
 Kertas tisu/kapas
 Eosin
 Serangga (jangkrik)

Cara Kerja :

a. Bungkus kristal KOH/NaOH dengan kertas tisu/kapas, dan masukkan ke dalam tabung
respirometer.
b. Timbang berat tubuh serangga.
c. Masukkan serangga ke dalam tabung respirometer.
d. Tutup tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat.
e. Oleskan vaselin/stempet pada bagian persambungan antara tabung dengan pipa
respirometer.
f. Teteskan eosin pada ujung pipa, amati pergerakan eosin di dalam pipa.
g. Catat data pergerakan eosin dengan interval waktu setiap 5 menit selama 15 menit.
Pergerakan eosin menunjukkan jumlah udara pernapasan serangga dalam satuan waktu
yang telah ditentukan.
h. Jika sudah 15 menit, buka pipa respirometer dan lepaskan serangga ke alam.
i. Ulangi percobaan tersebut menggunakan serangga dengan jenis yang sama tetapi
memiliki berat tubuh yang berbeda-beda.
j. Catat datanya ke dalam tabel pengamatan, dan bandingkan dengan data percobaan dari
kelompok lain yang menggunakan jenis serangga yang berbeda.
k. Jawablah pertanyaan dan berikan kesimpulannya.

6
Tabel Pengamatan :

Volume Udara Pernapasan Setiap 5 Menit Volume


Berat (garis skala atau strip) Jumlah Udara
Jenis Rata-rata
Tubuh Pernapasan 15
Serangga Respirasi
(gram) 0 1 2 3 Menit (mL)
(mL/menit)
Jangkrik I 0,80 gr 0 0,2 0,4 0,7 1,3 0,325
Jangkrik II 0,76 gr 0 0,07 0,13 0,25 0,45 0,1125
Jangkrik III

Hasil Pengamatan :

1. Jangkrik I
 Pengukuran

 5 Menit kedua

 Menit ke-0

 5 Menit ketiga

 5 Menit Pertama

7
2. Jangkrik II
1) Pengukuran

3) 5 Menit kedua

1) Menit ke-0

4) 5 Menit ketiga

2) 5 Menit Pertama

( Dokumentasi sesuaikan dengan hasil kegiatan praktikum kalian ! )

3. Jangkrik III

8
a. Pengukuran

d. 5 Menit kedua

b. Menit ke-0

e. 5 Menit ketiga

c. 5 Menit Pertama

( Dokumentasi sesuaikan dengan hasil kegiatan praktikum kalian ! )

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa jangkrik yang terbesar memerlukan lebih banyak
oksigen dalam pernafasan daripada jangkrik yang lebih kecil.

9
Jangkrik ke-1 (yang terkecil) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0,1125 ml/menit. Saat
melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0 Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala 0,07 Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala 0,13
Dan pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,25

Jangkrik ke-2 (yang terbesar) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0,325 ml/menit. Saat
melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0 Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala 0,2 Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala 0,4 Dan
pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,7

Jangkrik ke-3 (yang berukuran sedang) memiliki rata rata kecepatan pernafasan …. ml/menit.
Saat melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0. Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala …. Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala …. Dan
pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala …..

Dari data yang didapatkan, berat badan jangkrik mempengaruhi laju pernafasan jangkrik.
Semakin berat jangkrik, semakin cepat pula laju pernafasannya.

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Apakah fungsi penggunaan KOH/NaOH dalam rangkaian alat percobaan?


2. Apa akibatnya jika dalam rangkaian alat percobaan tidak dimasukkan NaOH/KOH?
3. Mengapa pada sambungan antara tabung dengan pipa respirometer dioleskan vaselin?
4. Apakah volume udara pada interval waktu setiap 5 menit berjumlah sama? Jelaskan
berdasarkan data pengamatan.
5. Apakah berat tubuh serangga berpengaruh pada jumlah volume udara pernapasan?
6. Apakah jenis-jenis serangga yang berbeda akan berpengaruh pada kekuatan
penghirupan udara pernapasan?
7. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh pada jumlah volume udara pernapasan?

BAB IV
PENUTUP

10
SARAN

KESIMPULAN

(Saran dan Kesimpulan sesuaikan dengan hasil kegiatan praktikum kalian!)

DAFTAR PUSTAKA

11
( Daftar Pustaka sesuaikan dengan sumber hasil praktikum kalian ! )

12

Anda mungkin juga menyukai