Anda di halaman 1dari 5

Gaya Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta

 Pusat Gravitasi

Pada gravitasi suatu benda (atau tubuh) merupakan cara yang baik untuk menggambarkan
efek gravitasi. Keseluruhan berat tubuh terlihat bekerja melalui pusat gravitasi. Merupakan
titik yang digunakan gaya gravitasi pada tubuh. Hal ini penting agar:

o Postur tubuh yang baik saat mengangkat benda


o Memastikan stabilitas untuk pasien yang tidak stabil

Pada manusia, pusat gravitasi biasanya terletak di regio pelvis dekat bagian dasar medula
spinalis, sekitar vertebra sakral kedua. Pusat gravitasi sejajar dengan tulang belakang dan
berada dalam bagian pelvis jika tengah duduk atau berdiri dengan tegak. Lokasi tersebut
merupakan beban yang paling rendah untuk otot tubuh dan jumlah energi yang dibutuhkan
untuk mempertahankan tubuh dalam posisi tegak sangat sedikit.Pada manusia, otot paha dan
tulang belakang berlawanan dg kerja gravitasi.Gaya berat yg bekerja menuju arah pusat
gravitasi pd tubuh diseimbangkan dg gaya berlawanan yg seimbang ke arah atas yg
dikeluarkan oleh bumi atau oleh objek lain yg didudukinya.Gaya ke atas tersebut sangat
penting bagi tubuh agar dapat mempertahankan posisinya terhadap gaya gravitasi; jika tidak,
tubuh pasti akan tenggelam, seperti yg terjadi pada pasir hidup .Gaya tersebut dikatakan
berada dalam kondisi ekuilibrium (seimbang) satu sama lain

 GERAK

1) Hukum Newton 1 mengenai gerakan

Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton
berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula
diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak
dengan kecepatan tetap”.Pernyataan Hukum I Newton ini secara matematis dapat dituliskan
sebagai: F = 0 (Jumlah dari semua gaya yang bekerja sama dengan nol.) “Tubuh yg diam
akan tetap diam, dan tubuh yg bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yg serupa
kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang”

Contoh:

 Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan
relaks. Maka ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan
(perlu pemenasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan
mengakibatkan cedera pada organ tersebut.
 Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm
mendadak.Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas
ditarik secara cepat.
 Ayunan bandul sederhana.
 Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

2) Hukum II Newton mengenai gerakan

Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah
gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
massanya“

Rumus F= m . a

F= gaya Newton

m= massa benda

a= percepatan benda

Gaya dinyatakan dalam satuan Newton, massa dalam satuan kg dan percepatan dalam
satuan meter per detik. Semakin besar massa benda maka semakin besar gaya yang
diperlukan dan semakin besar percepatan suatu benda maka gaya yang diperlukan juga akan
semakin besar Hukum II Newton ini dapat pula dinyatakan dengan laju perubahan
momentum sebuah benda yang bergerak sebanding dan searah dengan gaya yang
mempengaruhinya dan diformulasikan sebagai:

F = d(mv) / dt

Gaya merupakan turunan dari fungsi momentum suatu benda terhadap waktu. Jika massa
benda adalah tetap maka:

F = m dv/dt

Gaya merupakan hasil kali antara massa benda dengan turunan fungsi kecepatan suatu benda
terhadap waktu.

Contoh:

 Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang berat
dibandingkan dengan ketika mengangkat beban yang ringan.
 Ketika mendorong sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya yang
diperlukan lebih besar ketika mendorong pasien yang berbadan besar dibandingkan
dengan ketika mendorong pasien yang bertubuh kecil.
 Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan
gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut.

3. Hukum III Newton mengenai Gerakan


Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi
“Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di kenai gaya
akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda
pertama tetapi arahnya berlawanan”.

Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka
benda yang kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan. Secara matematis dituliskan sebagai:

Faksi = -Freaksi

Besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan bahwa
arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.

Contoh:

 Ketika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka tanah
akan membalas dengan memberikan gaya yang besarnya dengan arah kedepan
sehingga badan akan terdorong maju.
 Adanya gaya gravitasi
 Peristiwa gaya magnet
 Gaya listrik

o Efek Gravitasi dalam Penerapan di Keperawatan

Penjelasan

Botol infus IV harus terletak lebih tinggi dari pasien

Gaya gravitasi akan menjadi gaya yang cukup untuk memungkinkan aliran larutan ke vena
(drip cairan salin, transfusu darah)

 Drainase pasien

Jika hendak mengalirkan cairan dari pasien pastikan bahwa arahnya ke bawah (jadi kantung
penampung terletak di bawah titik drainase tubuh pasien, misalnya kantung urin pada
kateterisasi, dialissperotoneal)

Mengurangi perdarahan vena dengan meninggikan kaki

Jantung harus memompa darah ke atas melawan gaya gravitasi dan menurunkan suplai darah

Prosedur meningkatkan sirkulasi darah pada pasien pingsan

Membaringkan pasien datar dan meninggikan kaki akan membantu aliran darah ke otak yang
awalnya kekurangan oksigen sebelum pasien pingsan

 Tempat tidur listrik


Dapat menaikkan dan menurunkan tubuh pasien untuk meningkatkan sirkulasi ke dan dari
bagian ekstrimitas (mis. Pd bayi prematur) atau untuk membantu turun naiknya diafragma
dlm pernapasan (mis. Pd penderita polio)

Pasien pasca operasi diposisikan miring/tengkurap

Memudahkan aliran sekresi/muntahan untuk keluar dari mulut guna menghindari aspirasi

Posisi duduk untuk pasien operasi bedah otak

Untuk mengurangi bahaya hemoragi

Pasien pembedahan abdomen di condongkan tubuhnya

Untuk memfasilitasi pembedahan organ tertentu karena gravitasi membantu menjaga agar
organ yg lain tidak menghalangi

 Efek negative gravitasi

1. Jika seseorang dalam posisi berdiri, area tubuh yang berada di atas jantung harus
memperoleh darah yg dipompakan jantung melawan gaya gravitai bumi. Untuk mengalahkan
gaya gravitasi tsb, jantung harus meningkatkan gaya kontraktilnya untuk mendorong darah
ke atas.Jika daya dorong jantung tidak cukup besar untuk melakukan hal tsb, pasokan darah
yg mencapai otak tidak akan cukup yg terkadang menyebabkan orang menjadi
pingsan.Situasi ini disebut sebagai Hipotensi Postural

2. Seseorang yg harus berdiri cukup lama terkadang memperlihatkan pembuluh darah yg


melebar di ekstrimitas bagian bawah, dan edema dapat terlihat. Masalah ini juga disebabkan
oleh kurangnya gerakan sehingga terjadi perpindahan cairan dari pembuluh ke ruang pd
jaringan di sekitarnya. Konsisi tersebut tampak sebagai edema.

Solusi:

Dalam situasi tertentu, menggerak-gerakkan jari dan telapak kaki dalam sepatupun
dpt membantu, dan tentara diinstruksikan untuk melakukannya saat upacara untuk
mengurangi resiko pingsan. Gerakan tsb menyebabkan otot meremas dan melepaskan vena,
mendorong darah keluar dari kaki dan kembali ke jantung. Jika volume darah yg cukup tidak
kembali ke jantung, curah jantung akan berkurang yg dpt dg cepat mempengaruhi area seperti
otak.

Keseimbangan tubuh

Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan tubuh. Tanpa keseimbangan ini, pusat


gravitasi akan berubah, menyebabkan peningkatan gaya gravitasi, sehingga menyebabkan
risiko jatuh dan cedera. Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar penopang luas, pusat
gravitasi berada pada dasar penopang, dan garis vertikal dapat ditarik dari pusat gravitasi ke
dasar penopang, keseimbangan tubuh juga dapat ditingkatkan dengan postur dan
merendahkan pusat gravitasi, yang dfapat dicapai dengan posisi jongkok. Semakin sejajar
postur tubuh, semakin besar keseimbangannya (Perry dan Potter, 1994).

Keseimbangan diperlukan untuk mempertahankan posisi, memperoleh kestabilan


selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan aktivitas hidup sehari-hari, dan
bergerak bebas di komunitas. Kemampuan untuk mencapai keseimbangan dipenagruhi oleh
penyakit, gayaberjalan yang tudak stabil pada todler, kehamilan, medikasi, dan proses menua.
Gangguan pada kemampuan ini merupakan ancaman untuk keselamatan fisik dan dapat
menyebabkan ketakutan terhadap keselamatan seseorang dan membatasi diri dalam
beraktivitas (Berg et al, 1992).

 koordinasi gerakan tubuh

Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan dengan gerakan
benda. Jika perawat bergerak, berpindah, atau menggerakkan pasien di atas tempat tidur
maka akan terjadi friksi. Perawat dapat mengurangi friksi denagn mengikuti beberapa prinsip
dasar. Semakin besar area permukaan suatu objek yang bergerak, semakin besar friksi. Jika
pasien tidak mampu pindah sendiri di tempat tidur maka lengan pasien diletakkan menyelang
di dada. Hal ini meminimalkan permukaan tubuh dan mengurangi friksi.

Pasien pasif atau immobilisasi akan menghasilkan friksi yang lebih besar untuk bergerak,
kemudian, bila memungkinkan, perawat menggunakan kekuatan dan gerakan paien saat
mengangkat, memindahkan, atau menggerakkan pasien di atas tempat tidur. Hal ini dilakukan
dengan penjelasan tentang prosedur dan memberitahu pasien ketika pasien akan bergerak.
Hasilnya harus menjadi gerakan sinkron yang mana pasien dapat berpatisipasi dan friksi
dapat dikurangi.

Friksi dapat juga dikurangi dengan mengangkat bukan mendorong pasien. Mengangkat
merupakan kompenen gerakan ke atas dan mengurangi tekanan antara pasien dan tempat
tidur atau kursi.

Anda mungkin juga menyukai