Beranda
Download
Film
Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika,
kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada
tubuh.
-
Dasar Gerak & Gaya Tubuh
Hukum Newton tentang Gerak
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak yang
dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton sangat berjasa dalam
mempelajari hubungan antara gaya dan gerak.
Hukum 1.
Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak seimbang, atau gaya luar
neto.
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total
(gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis.
F neto = 0
Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam
kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.
Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba mengerem, mungkin orang
tersebut bisa terpelanting dan berkata aku terlempar ke depan !, padahal itu adalah inersia
yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus telah berhanti.
Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum tersebut.
Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak keras ke depan karena ia
berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan tersentak
dalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan
terbentur dengan keras ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks. Cedera
dalam tinju atau football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dalam proses serupa.
Hukum 2.
percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya (m) dan sebanding dengan
gaya neto (F) yang bekerja padanya :
F = ma
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga
benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2
kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3
kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan
sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Atau
Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya
dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya
menjadi kali. Kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik
dengan massa benda itu.
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama : m = F/m
Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.
Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan meminta
bantuan sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga pergerakan troli
dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang dihasilkannya lebih besar atau troli
lebih mudah dipindahkan.
Hukum 3.
Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya pada benda B,
gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A.
F aksi = F reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya mengartikan bahwa
orang tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama
melalui lantai pada kaki tersebut.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian!
Jenis-jenis Gaya
1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini sebanding
dengan massa m benda itu dan medan gravitasi , yang juga sama dengan percepatan gravitasi
jatuh bebas :
3. Gaya Gesek
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya
gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh.
[1] Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menyelubungi
jantung adalah untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar membran tetap
terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
[2] Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun
friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago paa sendi sinovial, mis: sendi lutut.
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen
gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem
pengumpil.
a. Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher
b. Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit
c. Klas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Contoh: otot lengan
Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang cedera leher, punggung,
atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan memberikan tarikan pada kepala, tubuh
atau anggota gerak menuju sedikitnya dua arah, mis: tarikan traksi dan tarikan traksi
lawannya. Gaya traksi lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari: >> berat tubuh
pasien pada saat bertumpu atau berat lain
Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan segmen toraks
(punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung
lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi dunia menghabiskan
waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja. Separuh dari populasi
tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara itu,
dua pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat berada di rumah.
Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan gerakan karena
beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang, ungkap Barbara Dorsch. Postur
tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu
garis lurus ke bawah.
Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi
belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur
miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada dalam
posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan
yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga
(Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual,
penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan
tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond,
1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung beban
traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui
tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan
mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup,
traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit
yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal,
serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan
kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan
gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang
dilakukan di tungkai.
SMS Gratis
not support
Make Widget
Pengikut
Join us on facebook
Template Simple. Gambar template oleh Dizzo. Diberdayakan oleh Blogger.
Fisika Medis
Beranda
Download
Film
Gilbert, 1600, dokter istana Inggris > electric (membedakannya dgn gejala kemagnetan)
Du Fay, 1700, tolak menolak tarik menarik > resinous (-), vitreous (+)
Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik atas dua: positif dan negatif. Jika gelas
dengan sutera digosokkan, maka gelas akan bermuatan positif dan sutera akan bermuatan
negatif
Luigi Galvani,1786, periode hujan badai: Menyentuh otot tungkai seekor katak dengan
metal, teramati otot berkontraksi. Aliran listrik akibat badai merambat melalui saraf katak
sehingga otot2nya berkontraksi.
Kemudian hari : Impuls dalam sistem syaraf terdiri dari ion-ion yang mengalir sepanjang sel
syaraf, analog dengan aliran elektron dalam konduktor.
Millikan, 1869 1953, mencari harga muatan paling kecil, percobaan tetes minyak Millikan
Muatan elektron e = 1,6 10-19 C
(1)
Sistem saraf Pusat :
Jika ada impuls > butir2 membran akan berubah dan ion2 Na+ akan
masuk dari luar sel ke dalam sel.
Sehingga: didalam sel akan menjadi kurang negatif ( lebih positif) drpd di luar sel, dan
potensial membran meningkat.
Keadaan ini disebut DEPOLARISASI.
Gangguan ini sedikit mempengaruhi potensial membran, dan cepat kembali pada nilai
istirahatnya= -70 mV.
Rangsangan kuat > depolarisasi dari -90mV menjadi -50 mV ( potensial ambang), maka
perubahan potensial menjadi terbuka.
Ion-ion Na+ mengalir masuk sel dalam waktu cepat dan jumlah banyak, sehingga
menimbulkan arus listrik : I=dq/dt
Aliran Na+ >perubahan potensial listrik menjadi +40mV
Setelah depolarisasi, saluran Na+ tertutup selama 1 ms sampai membran tidak dapat
dirangsang lagi.
Perubahan transien pada potensial listrik diantara membran disebut potensial aksi.
Setelah mencapai puncak mekanisme pengangkutan di dalam sel membran dengan cepat
mengembalikan ion Na+ ke luar sel > potensial membran istirahat
Untuk mengukur potensial listrik :
EKG (elektro kardiografi) > jantung
EEG (elektro ensevalo grafi) > otak
EMG (elektromiografi) > otot, dll
AKTIFITAS KELISTRIKAN OTOT JANTUNG
Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris.
Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel >
depolarisasi
Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah
repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel > depolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium
Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan
kontraksi otot > denyut jantung
Penjalaran Depolarisasi
Fisika Medis
Beranda
Download
Film
Bagian-bagian Mata
Bagian-bagian pada mata terdiri dari :
Retina
Terdapat rod (batang) dan kones (kerucut). Fungsi rod untuk melihat pada malam hari
sedangkan kone untuk melihat siang hari. Dari retina ini akan dilanjutkan ke saraf optikus.
Fovea sentralis
Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik
kuning).
Kornea dan lensa
Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi memfokuskan benda dengan
cara refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari kristal mempunyai dua permukaan
dengan jari jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah memfokuskan objek pada berbagai
jarak.
Pupil
Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila
cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknya.
i. M. rektus medialis =
menarik bola mata ke dalam
ii. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke samping
iii. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas
iv. M. rektus inferior = menarik bola mata ke bawah
v. M. obligus inferior = memutar ke samping atas
vi. M. obligus superior = memutar ke samping dalam.
Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut strabismus (mata juling).
Ada tiga macam strabismus yaitu strabismus horizontal, vertical dan torsional.
DAYA AKOMODASI
Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea
mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tetap demikian pula bola mata (diameter bola
mata 20 23 mm). kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek di sebut daya
akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang
dilihat semakin kuat mata / lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada
umur. Usia makin tua daya akomodasi semakin menurun. Hal ini disebabkan kekenyalan
lensa/elastisitas lensa semakin berkurang.
Jarak terdekat dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada
titik dekat punktum proksimum. Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P
(dalam meter) maka disebut Ap (akisal proksimum); pada saat ini mata berakomodasi sekuat-
kuatnya (mata berakomodasi maksimum). Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat
dengan jelas dikatakan benda terletak pada titik jauh/punktum remotum. Jarak punktum
remotum terhadap mata dinyatakan r (dalam meter) maka disebut Ar (Aksial Proksimum);
pada saat ini mata tidak berakomodasi/lepas akomodasi. Selisih A dengan Ar disebut lebar
akomodasi, dapat dinyatakan :
Ac = Ap Ar
Ac =lebar akomodasi yaitu perbedaan antara akomodasi maksimal dengan lepas akomodasi
maksimal.
Secara empiris A = 0,0028 (80 th L) dioptri L = umur dalam tahun
Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiop. Presbiop ini bukan
merupakan cacat penglihatan. Ada satu dari sekian jumlah orang tidak mempunyai lensa mata
. Mata demikian disebut mata afasia.
TANGGAP CAHAYA
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada dua tipe fotoreseptor pada retina yaitu
Rod (batang) dan kone(kerucut). Rod dan Kone tidak terletak pada permukaan retina
melainkan beberapa lapis di belakang jaringan syaraf.
a. Kone (kerucut)
Tiap mata mempunyai 6,5 juta kone yang berfungsi untuk melihat siang hari disebut
fotopik.
Melalui kone kita dapat mengenal berbagai warna, tetapi kone tidak sensitife terhadap semua
warna, ia hanya sensitive terhadap warna kuning, hijau (panjang gelombang 550 mm). Kone
terdapat terutama pada fovea sentralis.
b. Rod (batang)
Dipergunakan pada waktu malam atau disebut penglihatan Skotopik. Dan merupakan
ketajaman penglihatan dan dipergunakan untuk melihat ke samping: Setiap mata ada 120 juta
batang. Distribusi pada retina tidak merata, pada sudut 20 terdapat kepadatan yang
maksimal. Batang ini sangat peka terhadap cahaya biru, hijau (510 mm).
Tetapi Rod dan Kone sama-sama peka terhadap cahaya merah (650 700 nn), tetapi
penglihatan kone lebih baik terhadap cahaya merah jika dibandingkan dengan Rod.
TANGGAP WARNA
Salah satu kemampuan mata adalah tanggap warna, namun mekanisme tanggap warna
tersebut belum diketahui secara jelas. Dengan menggunakan pengamatan Skotopik pada
intensitas cahaya yang lemah, tidak ada respon terhadap warna tetapi dengan menggunakan
pengamatan Fotopik dapat melihat warna namun tidak bisa membedakan warna pada objek
yang letaknya jauh dari pusat medan penglihatan.
kone berbeda dengan rod dalam beberapa hal yaitu kone memberikan jawaban vang selektif
terhadap warna, kurang sensitif terhadap cahaya dan mempunyai hubungan dengan otak
dalam kaitan ketajaman penglihatan dibandingkan dengan rod. Ahli faal Lamanov, Young
Helmholtz berpendapat ada tiga tipe kone yang tanggap terhadap tiga warna pokok yaitu:
Biru, Hijau, Dan Merah.
Kone biru
Mempunyai kemampuan tanggap gelombang frekuensi cahaya antara 400 dan 500
milimikron. Ini berarti kone biru dapat menerima cahaya, ungu, biru dan hijau.
Kone hijau
Berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan frekuensi antara 450 dan 650
milimikron. Ini berarti kone hijau dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan
merah.
Kone merah
Dapat mendeteksi seluruh gelombang cahaya tetapi respon terhadap cahaya orange
kemerahan sangat kuat daripada warna-warna lainnya.
Ketiga warna pokok disebut Trikhromatik. Teori yangdiajukan oleh Lamonov, Young
Helmholtz mengenai Trikhromatik sukar untuk dimengerti bagaimana kone dapat mendeteksi
warna menengah dari tiga warna pokok. Oleh sebab itu timbul teoti tiga tipe Dikromat yaitu
suatu warna menengah terproduksi oleh karena dua tipe kone yang terangsang. Sebagai
contoh kone hijau dan merah terangsang bersamaan, tetapi kone hijau terangsang lebih kuat
daripada kone merah maka warna terproduksi adalah kuning kehijauan. Apabila kone hijau
dan kone biru terangsang warna yang ditampilkan sebagai warna biru hijau. Jika intensitas
rangsangan terhadap kone hijau lebih besar dari kone biru warna yang ditampilakan lebih
hijau dan biru. Pada suatu percobaan di mana mata disinari denaan spektrum cahaya
kemudian dibuat kurva respon dari pigmen peka cahaya akan tampak tiga warna pigmen peka
cahaya yang serupa dengan kurva sensitif untuk ketiga tipe kone.
Buta Warna
Buta warna adalah suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna dengan
semestinya. sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami kelemahan atau kerusakan
permanen.
- Trikromasi
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel sel
kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga
klasifikasi pada Trikromasi:
Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah.
Deuteromalin, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita.
Trinomali, kondisi di mana warna biru sulit di kenali penderita.
- Dikromasi
Keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecarahan warna merah
atau perpaduannya kurang.
Denteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.
Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.
- Monokromasi
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini
ditandai oelh retina mata mengalami kerusakan total dalam respon warna. Hanya warna hitam
dan putih yang mampu diterima retina.
Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik di bawah oleh kromoson X pada
perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anak. Ketika seseorang mengalami buta
warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk
mata berfungsi dengan normal.
Buta warna lebih sering terjadi pada jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan perempuan
sebanyak 99% seorang buta warna tidak mampu membedakan antara warna hijau dan merah.
Juga ditemukan kasus penderita yang tidak bisa mengenali perbedaan antara warna merah
dengan hij au.
Cacat mata ini merupakan kelainan genetik yang diturunkan oleh ayah atau ibu. Belum dapat
dipastikan berkaitan jumlah penderita, akan tetapi sebuah penelitian menyebutkan sebesar 8-
12% lelaki Eropa mengidap buta warna. Sementara presentase perempuan Eropa yang buta
warna adalah 0,5-1%. Tingkat buta warna benua lain tentu bervariasi.
Tidak ada cara mengobati buta warna karena ia bukan kelainan cacat mata. Bisa jadi seorang
buta warna akan merasa tersiksa dengan keadaan ini. Sebagian perusahaan menetapkan syarat
bahwa pekerjaan harus tidak buta warna.
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita buta warna, dilakukan dengan menggunakan
plat bernama Tshilhara.
Seringkali orang awam menganggap penyandang buta warna hanya mampu melihat warna
hitam dan putih, seperti menonton film bisa hitam putih. Anggapan ini sebenarnya salah
besar.
Banteng ternyata buta warna. Kesan yang ditimbulkan warna merah mengakibatkan binatang
tersebut melonjak emosinya, bukan akibat warna merah itu sendiri.
Pada perang dunia ke II, serdadu yang buta warna dikirim untuk melaksanakan misi tertentu.
Ketidakmampuan mereka untuk melihat warna hijau dialihfungsikan untuk mendeteksi
adanya kemunafikan yang dilakukan pihak lawan.
Setiap orang terlahir buta warna saat pertama kali lahir.
Penyandang buta warna selalu dihantui oleh pertanyaan warna apakah ini?.
Jika seorang tidak mempunyai kone merah, ia masih dapat melihat warna hijau. kuning,
orange dan warna merah dengan menggunakan kone hijau tetapi tidak dapat membedakan
secara tepat antara masing-masing warna tersebut oleh karena tidak mempunyai kone merah
untuk kontras atau membandingkan dengan kone hijau.
Demikian pula jika seseorang kekurangan kone hijau, ia masih dapat melihat seluruh warna
tetapi tidak dapat membedakan antara warna hijau, kuning, orance dan merah. Hal ini
disebabkan karena warna hijau yang sedikit tidak mampu mengkontraskan dengan kone
merah. Jadi tidak adanya kone merah atau hijau akan timbul kesukaaran atau
ketidakmampuan untuk membedakan warna antara, keadaan ini disebut dengan keadaan buta
warna merah hijau. Kasus yang jarang sekali tetapi bisa terjadi seseorang kekurangan kone
biru, maka orang tersebut sukar membedakan warna ungu, biru dan hijau. Tipe buta warna ini
disebut kelemahan biru.
(sumber : gabriel, fisika kedokteran & handoko, fisika kesehatan)
Poskan Komentar
http://mmursyidpw.wordpress.com/download/
Pengaruh Tekanan Dalam Ilmu kebidanan
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat
dan menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja.
Pertama, harapan untuk kawin dalam usia yang relatif muda (20 tahun) dan kedua,
makin...
Widget-Animasi
Widget Animasi
Mengenai Saya
68359
Arsip Blog
2012 (35)
o Mei (3)
o April (1)
o Maret (29)
Alat Cek Gula Darah
Tensi Meter
Stetoskop
Termometer Analog
Pemeriksaan USG
makalah peran fisika medik dalam kedokteran nuklir...
DOWNLOAD GRATIS EBOOK TENTANG APLIKASI FISIKA
SUNG...
Radiasi Alam
Bioakustik: Tuli
BioOPTIK
Biolistrik
BioMekanika (Dasar Gerak & Gaya Tubuh)
Bio Akustik
Usaha dan Energi
Radiasi & Efek Biologi pada Manusia
Fisika Kesehatan___Radiasi
Radiasi & Manfaatnya dalam Kedokteran & Kesehatan
USG dan EEG
Buta Warna
Darah
Hidrodinamika
Bising
Pengaruh Suara Bising
PEMANFAATAN GELOMBANG ULTRASONIK
Ultrasonography (usg)
Pengantar Fisika Kedokteran
Biomekanika, Fisika dalam kedokteran
Fenomena Tekanan di dalam Tubuh
Peranan Fisika dalam Revolusi dunia Kedokteran
o Februari (2)
Kumpulan Jurnal Fisika
PROQUEST EDUCATION JOURNAL
JURNAL UNES
JURNAL PENDIDIKAN
JURNAL INTERNASIONAL
ARXIV JOURNAL
PENCITRAAN STRUKTUR PERMUKAAN BAWAH TANAH DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISA KURVA DISPERSI
APLIKASI METODE GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN CADANGAN
FOSFAT
Analisis Dispersi Gelombang Rayleigh Struktur Geologi Bawah Permukaan
PROQUEST EDUCATION JOURNAL
JURNAL UNES
JURNAL PENDIDIKAN
JURNAL INTERNASIONAL
ARXIV JOURNAL
PROQUEST EDUCATION JOURNAL
JURNAL UNES
JURNAL PENDIDIKAN
JURNAL INTERNASIONAL
ARXIV JOURNAL
PROQUEST EDUCATION JOURNAL
JURNAL UNES
JURNAL PENDIDIKAN
JURNAL INTERNASIONAL
ARXIV JOURNAL
PROQUEST EDUCATION JOURNAL
JURNAL UNES
JURNAL PENDIDIKAN
JURNAL INTERNASIONAL
ARXIV JOURNAL
SMS Gratis
not support
Make Widget
Pengikut
Join us on facebook
Template Simple. Gambar template oleh Dizzo. Diberdayakan oleh Blogger.
Fisika Medis
Beranda
Download
Film
Gelombang
Selain frekuensi, faktor lain yang mempengaruhi agar bunyi dapat didengar dengan baik
adalah energi bunyi yang cukup. Energi gelombang bunyi sangat ditentukan frekuensi dan
amplitudo gelombang serta medium rambatannya.
E = m ^2A = 2(rho)(Phi)f^2A
E = rapat energi gelombang (J)
rho = massa jenis medium (kg/m3)
= Frekuensi anguler
f = frekuensi
A = amplitudo
Dalam materi ini akan dibahas telinga sebagai organ pendengaran, gelombang ultrasonik dan
manfaatnya serta kebisingan pada tulisan berikutnya mencakup hilang pendengaran (tuli),
test pendengaran dan materi pelengkap
Telinga sebagai alat pendengaran
telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam.
telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga
tengah. telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian
dihantarkan ke otak. telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.
telinga luar
telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus
auditorius eksternus). telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh
kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir
melalui saluran telinga ke gendang telinga. gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi
oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.
telinga tengah
teling tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil berisi
udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan telinga
dalam. ketiga tulang tersebut adalah:
maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada gendang telinga)
inkus (menghugungkan maleus dan stapes)
stapes (melekat pda jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam).
getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan
dihantarkan ke jendela oval. telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil:
otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel)
otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara stapedius dengan
jendela oval.
jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga
rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan.
respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh dari
kerusakan karena suara.
tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan teling tengah dengan hidung bagian
belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga tengah.
tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara
yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang
normal dan kenyamanan.
telinga dalam
telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian
utama:
koklea (organ pendengaran)
kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).
koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari cairan
kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki
rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. getaran suara yang dihantarkan dari tulang
pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya
cairan dan sel rambut. sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara
yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf.
gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan
membawanya ke otak. walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang
gaduh bisa menyebabkan kerusakan pada sel rambut. jika sel rambut rusak, dia tidak akan
tumbuh kembali. jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi
kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran. kanalis semisirkuler
merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan.
setiap gerakan kepala menyebabkan ciaran di dalam saluran bergerak. gerakan cairan di salah
satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya; hal ini tergantung kepada
arah pergerakan kepala. saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon
terhadap gerakan cairan. sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan
pesan ke otak, ke arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga tengah
atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berputar).
ULTRASONIK
Untuk mempelajari ultrasonik, kita harus mengingat terlebih dahulu tentang penggolongan
frekuensi bunyi. Ultrasonik adalah gelombang bunyi dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz.
Ultrasonik dapat diproduksi dengan piranti magnet listrik dan kristal piezoelektrik dengan
frekuensi di atas 20.000 Hz.
Magnet listrik
Jika batang ferromagnetik diletakkan pada medan magnet listrik maka akan timbul
gelombang ultrasonik pada ujung batang ferromagnetik tersebut. Demikian pula jika batang
ferromagnetik tersebut dilingkari kawat, kemudian dialiri listrik.
Alat diagnostik USG menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi 1-10
MHz. Kecepatan gelombang suara didalam suatu medium akan berbeda dari medium lainnya.
Sifat akustik medium menentukan perbedaan ini. Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai
dalam bidang kedokteran disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk diagnostik digunakan
frekuensi 1 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. untuk terapi daya ditingkatkan menjadi 1
W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker daya yang diperlukan sebesar 103 W/cm2.
Pengurangan intensitas merupakan atenuasi, yang dapat disebabkan oleh mekanisme, refleksi,
refraksi, absorpsi dan scattening.
Pengaruh atenuasi dalam pemeriksaan USG :
1. Atenuasi akan membatasi kemampuan alat USG dalam memeriksa truktur jaringan tubuh
hanya sampai batas ke dalaman tertentu.
2. Adanya atenuasi yang berbeda pada jaringan tubuh akan memberikan gambaran USG yang
berbeda pula.
3. Alat USG sulit digunakan untuk memeriksa struktur jaringan tulang organ yang berisi gas.
Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek Dopler, yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat
adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya dan getaran yang dikirim ke obyek akan
direfleksikan oleh obyek itu sendiri.
TENTANG
KEPERAWATAN...teguhprayitno
Beranda
Free Download MoblePhone App
Free E-Book Download
Artikel Keperawatan
Fluida meliputi cairan dan gas yang menempati ruang yang mengalir di bawah pengaruh
gravitasi, sehingga fluida cenderung tidak mempertahankan bentuknya.perbedaan fluida dan
zat
padat tidak tajam
Gas bersifat memiliki volume dan bentuk yang tidak tetap. Gas akan berkembang
mengisi beberapa wadah tertutup dimana gas itu berada,dan jika wadah itu terbuka,gas akan
bocor.Pada gas cair,molekul2 nya terpisah sangat jauh.molekul2nya menggunakan gaya satu
sama lain saat bertubrukan,akibatnay setiap molekul bergerak bebas pada garis lurus sampai
menabrak molekul lainnya atau dinding wadah.ini adalah gerak molekul tidak terbatas yan
menyebabkan perluasan gas yang tidak dapat terpisahkan.selanjutnya,gas yang sangat
cair,cenderung memliki sifat yang sama,karena frekwensi benturan molekulnya sangat kecil
sehingga perilaku perbedaan gas bukan disebabkan oleh perbedaan gaya dari kedua molekul
tersebut.
Gas memiliki sifat khusus yang dihasilkan dari pemuaiannya,seperti halnya cairan yang
memiliki sifat khusus yang diakrenakan cairan memiliki permukaan.meskipun demikian, gas
dan
cairan memiliki beberapa sifat umum yang disebabkan dari sofat ketidak kakuannya.kata
fluida
digunakan pada gas dan cairan saat membicarakan sifat yang umum pada keduanya.sifat
umum
fluida ini yang dibahas pada bab ini,sedangkan untuk sifat khususnya,dibahas pada bab 8 &
9.
7.2.tekanan
Gaya gaya dimana fluida menggunakan sekitarnya ditandai oleh 1 ukuran,yatu tekanan
fluida. Tekanan fluida dapat dihasilkan dari gaya luar atau gaya berat fluida itu sendiri. Jadi
untuk membahas 2 sebab tekanan fluida ini secara terpisah,efek gravitasi diabaikan pada
bagian
ini.
Karena gaya F bekerja pada daerah permukaan A maka tekanan P digambarkan sebesar Fy
dari
komponen F yang tegak lurus dibagi A :
P=Fy /A
Contoh :, 5kg balok yang diam diatas meja(gambar 7.2) menggunakan gaya tegak lurus pada
meja:
Fy = 5 kg x 9.8 m/s2
Jika luas permukaan pada meja 1.4 m2 tekannnya adalah :
P = Fy/A = 49 N/1.4 m2 = 35 N/m2
Contoh lainnya , pemain ski dengan massa 80kg menuruni kemiringan 20o . pemain ski
mengerjakan gaya vertical sebesar 80kg x 9.8m/s2 = 784 N pada salju.besarnya komponen
gaya
yang tegas lurus pada kemiringan adalah : Fy= 784 N x cos 20o = 2460 N/m2 .
Konsep tekanan terbatas pada kegunaannya dalam mempelajari zat padat karena dari
definisinya hanya melibatkan bagian dari gaya yang hadir.selanjutnya nilai tekanan
tergantung
pada daerah yang terkait yang mungkin rancu.
Sifat fluida 1: fluida yang diam tidak mengerjakan gaya yang parallel pada permukakaan.
Fakta
menarik ini dikarenakan ketidakkakuan fluida.dalam fluida ,dikerjakan gaya parallel pada
permukaan,permukaannya tentu saja akan mengerjakan gaya parallel pada fluida.gambar 7.4
menunjukkan objek dengan gaya F1 & F2bekerja parallel pada 2 sisi dan gaya F3 = -(F1 +
F2).
Gaya total dan torsi total pada benda adalah nol,sehingga benda seimbang,dengan syarat tidak
melekuk atau pecah.benda padat yang dapat melapisi lekukan,akan seimbang di bawah
kondisi
ini.fluida dengan kata lain tidak memiliki kekakuan sehingga dapat mengalir,fluida tidak
dapat
tetap diam jika ada gaya parallel yang bekerja,jadi fluida yang diam tidak dapat mengerjakan
gaya parallel pada permukaan.
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa fluida tidak memliliki koefisien gesek statis.
Bayangkan perahu kayu mengapung diatas air,perahu akan tetap diam tak masalah seberapa
kecil
F karena air tidak dapat mengerjakan gaya parallel pada F yang seimbang.sekali perahu mulai
bergerak,situasi berubah sejak fluida sedang bergerak relative pada perahu. Pergerakan fluida
mengerjakan gaya parallel pada permukaan. Besarnya akan meningkat sebanding dengan
kecepatan. Akibatnya perahu memiliki percepatan karena adanya F hingga kecepatannya
mencapai nilai yang besarnya sama dengan gaya gesek pada air sebesar F.
Sifat fluida 2: dengan tiadanya gravitasi,seperti mengabaikan berat fluida itu sendiri,tekanan
pada fluida adalah sama di setiap titik.
Sifat ini dibuktikan dengan menunjukkan bahwa tekanan adalah sama pada titik P dan titik
Q.selanjutnya dari sifat fluida 1,gaya yang bekerja adalah tegak lurus dengan
permukaannya.jika
Pp adalah tekanan pada titik p,dan Pq adalah tekanan pada titik q,maka ada gaya bekerja
sebesar
Fp=pp.A yang tegak lurus terhadap p
Dan Fq=pqA yang tegak lurus terhadap q
Dimana A adalah areadi dasar bejana.sejak gaya parallel bekerja pada sumbu bejana dimana
semua gaya bekerja tegak lurus terhadap sumbu bejana,semua gaya Fp dan Fq harus memiliki
nilai yang sama jika total gaya pada sumbu bejana harus nol,dengan begitu
Fp =Fq
PpA=PqA Pp=Pq
Sejak p dan q pada titik yang sama dalam fluida,ini membuktikan bahwa tekanan dalam
fluida
sama di semua titik.
Untuk melihat bagaimana sifat fluida ini diterapkan,anggap fluida mengisi penuh silinder
yang
bersekat,jika gaya F mengarah ke bawah diterapkan pada piston di atas penutup silinder,maka
fluida akan mengejakan gaya yang berlawanan F pada piston saat piston diam,oleh karena
itu,saat seimbang,tekanan dikerjakan oleh fluida pada piston sebesar p=F/A, dimana dari sifat
fluida 2,tekanan sama di setiap titik.(ingat pada bagian ini kita mengabaikan gravitasi.
Seandainya sekarang silinder terhubung oleh pipa pada silinder yang lebih kecil, dengan
penutup bersekat area A,,seperti gambar 7.7. berapa besar F yang harus dikerjakan pada
piston
yang lebih kecil agar keadaan tetap seimbang? Sejak tekanan sama di setiap titik pada
fluida,tekanan yang dikerjakan oleh fluida pada silinder kecil harus sebesar p=F/A. dengan
kata
lain,gaya yang dikerjakan oleh fluida pada piston yang lebih kecilharus sebesar F untuk
menyeimbangkan gaya yang bekerja,jadi p=F/A. hasil dari penyamaan tekanan ini,kita
dapatkan :
p = F/A=F/A
F= pA =A/A x F
Contohnya,nya jika A= 0.1 m2 dan F=900 N, tekanan pada fluida sebesar p=900 N/0.1
m2=9000
N/m2, besarnya gaya F yang dikerjakan pada piston yang lebih kecil adalah :
F=pA=9000 N/m2 x 0.01 m2=90 N
Dengan begitu gaya yang 90 N pada piston kecil dapat menopang gaya sebesar 9000 N pada
piston besar.
Pompa hidrolik biasanya digunakan pada garasi untuk mengangkat mobil,menggunakan
prinsip ini untuk mengangkat berat F yang besar denag gaya F yang kecil.prinsip ini sama
dengan prinsip pesawat sederhaha(bab 6.2). piston kecil bergerak melalui jarak yang panjang
d
dalam mengangkat piston besar dengan jarak yang pendek d.
Banyak pemakaian prinsip ini pada dunia medis dan sains.
Efek gravitasi dalam fluida
Hukum Pascal hanya benar saat gaya diabaikan, dimana tekanan dihasilkan dari gaya
luar. Contohnya pada gambar 7.6 dan 7.7 . hal yang penting dari gaya gravitasi pada fluida
tergantung pada kerapatan fluida.
Kerapatan
Kerapatan partikel adalah rasio m dari partikel tersebut terhadap volumenya V
= m/V
Kerapatan adalah karakteristik dari partikel, terlepas dari volume atau massanya. Contoh,
massa
3 l (3000 cm2) etanol sebesar 2367 g. oleh karena itu kerapatannya adalah
= m/V= 2367/3000=0.79 g/cm2
Kerapatan dari beberapa zat padat, cair, dan gas pada umumnya tercantum pada tabel 7.2.
Kerapatan biasanya ditentukan dalam satuan gram per sentimeter kubik, pada CGS unit.
Sangat
mudah untuk mengubah ke unit lainnya, 1 kg= 1000 g dan 1 m = 100 cm, jadi kita dapatkan :
1 kg/m3 = 1000 g/(100 cm)2
= 10-3 g/cm3
1 g/cm3 = 1000 kg/m3
Sifat fluida 3
Untuk mempelajari efek gravitasi pada tekanan fluida , kita bahas fluida dalam sisilnder pada
gambar 7.8 . gaya F bekerja tegak lurus pada piston. Jadi tekanan pada piston adalah :
P0 = F/A
Tanda O mengindikasikan tekanan pada bagian atas fluida. Dari hukum Pascal, tekanan Ph
pada
dasar fluida akan sama dengan P0 jika gaya gravitasi diabaikan. Namun, karena ada gaya
gravitasi, gaya total ke bawah pada fluida sebesar F + Fg dimana F adalah gaya gravitasi pada
fluida. Dari gaya tersebut, harus ada kontak gaya ke atas sebesar F= -(F + Fg) dari dasar
silinder.
Reaksi Rc = -Fc = F + Fg dengan mengerjakan gaya ke bawah pada dasar silinder. Jadi
tekanan ph
pada dasar sebesar :
Ph = (F + Fg)/A
= po + ( Fg/A)
Tekanan di bagian bawah fluida lebih besar, dikarenakan berat dari fluida itu sendiri.
Peningkatan tekanan dengan kedalaman berhubungan dengan kerapatan fluida . Volume
pada
fluida V= Ah, dimana h adalah ketinggian fluida, dan massa fluida m = V= Ah, jadi :
`Fg =mg = Agh
Atau dapat juga ditulis :
Ph= p0 + gh
Ph Po= gh
Persamaan ini membuktikan kebenaran hukum pascal yang berhubungan dengan berat pada
fluida.
Persamaan diatas dapat digambarkan dengan mengisi tabung seperti pada gambar 7.9 dan
7.10
dengan air dan dihubungkan oleh tube seperti pada gambar 7.11 .
Dengan persamaan :
Pa = p0 + gha
Pb = P0 + ghb
Kita substitusikan persamaam kedua dari persamman kesatu, kita dapatkan :
pa pb = ( Po+ gha ) - ( p0 + ghb)
= gha ghb = g(ha hb)
= gh
Jadi sifat fluida ketiga adalah : tekanan dalam fluida saat diam adalah sama di setiap titik
pada
kedalaman yang sama. Dan perbedaan tekanan diantara titik a dan titik b pada kedalaman ha
dan
hb adalah :
Pa pb = gha ghb = g(ha-hb)
Tekanan atmosfer
Kita hidup di dasar pada udara pada atmosfer diaman tekanannya 14.7 lb/inc2 atau 1.01 x 105
N/m2. Setiap unit tekanan disebut atmosfer, yang digambarkan dengan hubungan
1 atm = 760 mmHg = 1.0133 x 105 N/m2
Nilai ini sebanding dengan tekannan rata-rata atmosfer diatas permukaan laut.
Kerapatan udara di atas permukaan laut berkurang karena tekanannya berkurang. Jika
kerapatannya konnstan,akan sebanding dengan ketinggian air laut.
Contoh, kota Mexico berada di ketinggian 1500 di atas permukaan laut, untuk menemukan
tekanan Pa kota mexico, kita ambil, h0 = 1500 m, kerapatan air laut 1,2 kg/m3 . kerapatan di
kota
mexico sekitar 1.0 kg/m3, jadi kerapatan rata-ratanya 1,1 kg/m3.
Pa p0 = gha gh0
= -(1.1)(9.8)(1.5x1000)
= - 0.16 x 105 N/m2
Tekanan di mexico city lebih kecil daripada tekanan di laut. Dengan Po = 1.01 x105 N/m2,
tekanan di kota mexico sebesar :
Pa= P0 0.16 x 105 N/m2
= 0.85 x 105 N/m2
Tekanan gauge
Tekanan fluida pada titik dalam tubuh makhluk hidup selalu dianggap sebagai perbedaan p
antara tekanan absolute p pada titik tersebut dan tekanan atmosfer p0. tekanan ini disebut
dengan tekanan gauge.
Tekanan gauge = p p0
Darah mengalir dari aorta ke arteri utama dalam tubuh. Arteri ini bereblok cabangnya pada
pembuluh yang lebih kecil hingga mencapa kapiler-kapiler.
Sebagai contoh, pada manusia tekanan darah yang dipompa dari jantung sekitar 1 lb/in2 (100
mmHg). Ini adalah tekanan gauge, ini adalah kelebihan tekanan diatas tekanan atmosfer.
Manometers dan barometers
Tekanan gauge dapat diukur oleh alat yang disebut dengan manometer pipa terbuka alat ini
berupa pipa berbentuk U yang bagiannya diisi dengan cairan, biasanya air atau merkuri
Tekanan darah diukur dengan menggunakan manometer merkuri. Pada prinsipnya,
manometer
juga dapat digunakan untuk mengukur tekanan pada atmosfer,ini9lah alat yang disebut
dengan
barometer.
Gaya apung
Saat megukur berat suatu benda di dalam air, beratnya akan lebih kecil daripada saat diukur
di
udara, ini disebabkan air mengerjakan gaya ke atas atau pada benda tersebut, inilah yang
disebut
dengan gaya apung. Gaya ini tergantung pada kerapata dan volume benda,tetapi tidak
bergantung
pada bentuk dan komposisi benda tersebut
Fa Fb = PaA - PbA
Dimana Fa > Fb, inilah yang disebut dengan hukum Archimedes, atau sederhananya, disebut
dengan sifat fluida keempat.
Sifat fluida keempat, yaitu gaya apung dikerjakan oleh fluda pada benda yang besarnya sama
dengan berat benda yang tenggelam dalam fluida.
Aliran fluida
Ini adalah 3 bagian terakhir dalam flida diam. Fluida bergerak pada umumnya lebih rumit,
tetapi
sangat penting untuk memehami fenomena-fenomena yang ada seperti bagaimana pesawat
terbang bekerja, serangga yang berdiri diatas air, dan sirkulasi udara di dalam atmosfer.
Walaupun prinsip fluida bergerak hanyalah hokum Newton, tetapi persamaan-persamaannya
mengganbarkan betapa rumitnya gerak pada fluida.
Viskositas
Perbedaan antara fluida diam dan mengalir adalah, pada fluida mengalir dikerjakan gaya
parallel,
sedangkan pada fluida yang diam tidak.
Koefisien viskositas : F = (vA)/z
Bila kecepatan aliran suatu fluida menjadi cukup besar, aliran laminer rusak dan
turbulensi terjadi. Kecepatan kritis yang diatasnya lewat pipa adalah turbulen tergantung pada
kerapatan dan viskotas fluida dari pada jari jari pipa. Aliran fluida dapat digolongkan oleh
bilangan tak berdimensi yang dinamakan bilangan Reynolds Ng yang didefinisikan sebagai
Nr = (2rv)/
Dengan v adalah kecepatan rata rata fluida. Eksperimen menunjukkan bahwa aliran
adalah laminer bila bilangan Reynolds kurang dari 2000 dan turbulen lebih besar dari 3000.
Diantara nilai nilai ini, aliran adalah tidak stabil dan dapat berubah antara satu jenis ke jenis
yang lain.
Laju aliran fluida dapat dituliskan dalam persamaan :
Q= V/t = (Ad)/(d/v) = Av
= r2v
Dimana Q adalah laju aliran fluida, V adalah volume wadah penampung fluida, t adalah
waktu, v
adalah kecepatan aliran fluida. Dan r adalah jari-jari luas penampang aliran fluida tersebut.
APLIKASI DALAM BIOLOGI
Aliran darah
Aorta sangat besar untuk perbedaan tekanan hanya 3mm yang dibutuhkan untuk
memelihara aliran darah normal. Dengan begitu, jika tekanan darah sebesar 100 mmHg saat
darah memasuki aorta,tekanannya akan berkurang menjadi 97 mmhg saat darah
memasukiarteri
utama. Karena pembuluh ini memiliki diameter yang jauh lebih kecil daripada aorta, maka
tekanan akan menurun sebesar 17 mmHg,yang dibutuhkan untuk memelihara aliran
darahnya.
Oleh karena itu tekanannya hanya 85mmHg saat darah memasuki arteri yang lebih kecil.
Pembuluh ini masih memiliki diameter yang lebh kecil,sehingga tekanan menurun 55mmHg
,yang dibutuhkan untuk memeilhara aliran darah tetap stabil.akhirnya ada penurunan yang
lebih
jauh,yaitu menjadi 20 mmHg saat darh melewati kapiler-kapiler. Dengan begitu tekanan
darah
menurun hingga 10 mmHg saat mencapai urat-urat(pembuluh Vena).gambar 7.26
menunjukkan
macam-macam skema tekanan darah saat bersirkulasi.
Itu menyenangkan untuk dapt ditulis sebagai berikut:
Q = (P1 P2) /R
R = (8vL) / r-1
Dengan R adalah hambatan dari pembuluh tunggal.persamaan di atas juga berlaku untuk
untuk
jaringan kompleks dari pembuluh yang saling berhubungan,seperti pembuluh darah dalam
system sirkulasi,hambatan total yang terhitung terdiri dari satuan pembuluh dalam
jaringan.prosedur ini juga dpat dilakukan untuk menghitung hambatan total dari sirkuit
elektronika.persamaan di atas menunjukkan hubungan antara tekanan darah dan
hambatannya.contoh, aliran darah normal orang dewasa Q = 0.83 x 10-4 m3/s, total tekanan
yang
menurun dari aorta hingga kapiler-kapiler adalah
P1-P2 = 90 mmHg = 1.2 x 104 N/m 2
Jadi total hambatan pada semua arteri,artileri,dan kapiler dalam tubuh sebesar :
R =( p1-p2)/Q = (1.2 x 104 n/m2) / (0.83 x 10-4 m3/s)
= 1.44 x 108 Ns/m5
Jika hambatan total tubuh menjadi besar secara tidak normal,maka tekanan darah harus
memelihara laju aliran darah. Ini adalah kondisis pada penderita tekanan darah tinggi,dimana
yang menjadi penyebab 12% meninggalnya manusia di seluruh dunia. Dengan kata lain,
hambatan menjadi lebih rendah saat tekanan darah tidak berubah,darah yang mengalir (Q)
besarnya meningkat. Selama berolahraga,terjadi peningkatan tekanan darah dan penurunan
hambatan darah,menghasilkan peningkatan laju aliran darah. Penurunan hambatan darah
disebabkan oleh meningkatnya diameter pembuluh darah.
Efek dari tekanan darah tinggi adalh menyebabkan jantung bekerja lebih keras daripada
biasanya.kuatnya arus P yang keluar dari jantung adalah usaha yang dikerjakan oleh jantung
dibagi waktu dalam memompa darah tersebut. Sama engan besarnya gaya F yang dikerjakan
jantung dikali jarak darah bergerak dalam 1 detik.
P = Fd
Gaya disini hanya lah tekanan yang dikerjakan jantung pada aorta dengan luas penampang
aorta
tertentu.
F = pA
Laju aliran darah Q adalah volume darah yang melewati aorta dalam 1 detik. Jadi dalam 1
detik
volume darah yang bergerak sejauh :
D = Q/A
Oleh karena itu, kuat arus yang keluar dari jantung
P = Fd
= pA Q/A
= pQ
Rata-rata tekanan darah normal orang dewasa adalah 100 mmHg = 1.3 x 104 N/m2,jadi
P = (1.3 x 104 N/m2)(0.83 x 10-4 m3/s)
= 1.1 Nm/s = 1.1 J/s = 1.1 w
Dengan begitu,daya keluaran normal dari jantung sebesar 1 w atau hanya 1 % dari daya yang
dikerjakan oleh tubuh.
web_blog
TERMOFISIKA
dr.Joko Daryanto, sragen
TERMOMETRIK
- Untuk mengetahui suhu perlu alat ukur serta satuan dasar
- Alat pengukur suhu Termometer
- Prinsip dasar termometer pemuaian yang merupakan indeks temperatur.
ex : termometer alkohol, termometer air raksa
=>Macam Termometer
- Termometer air raksa / alkohol
- Termometer tahanan / termistor termometer
- Termometer elemen / termocouple
- Termometer gas yang bervolume tetap
- Pyrometer optik
Di bidang kedokteran yang populer dan sering dipakai yaitu termometer air raksa dan
termometer alkohol
=>SKALA TEMPERATUR
- Di Indonesia oC / derajat celsius
- Bidang kedokteran oC
- Bidang penelitian oF, oK, oR, ORc
Metode Elektromagnetis
|
\/
-|--------------------------------------------------------------------------------------|----
Short wave diatermi Micro wave diatermi
Short wave diatermi
(diatermi gelombang pendek)
TEHNIK KONDENSOR
- Dengan 2 metal plate elektrode yang diletakkan bersebelahan
- terjadi aliran bolak-balik temperatur meningkat
TEHNIK INDUKSI
- Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan kabel yang dialiri listrik sehingga jaringan
tubuh terletak di dalam medan magnet dari suatu koil
- Aliran bolak-balik dalam koil timbul medan magnet bolak-balik -- panas
ENERGI DINGIN
=>Kriogenik : pengetahuan dan tehnologi yang menggunakan / menghasilkan suhu sangat
rendah / beku
=>Kriobiologi : mempelajari efek suhu rendah pada biologi kedokteran
Efek jaringan tubuh bila kena suhu beku :
.> Krioadhesi / menghasilkan adhesi
.> Krionekrosis / merusak jaringan
- pecahnya membran sel - hipometabolisme
- dehidrasi intra sel - iskemik lokal
- denaturasi protein - respon imunologis
.> Hemostasis / beku darah
.> anestesia / hilang rasa sakit
Penggunaan temperatur rendah di bidang kedokteran :