FARMAKOLOGI KEPERAWATAN
10 OBAT YANG TIDAK BOLEH DIGERUS ATAU DIBAGI
Namun demikian merubah bentuk sediaan tablet yang biasanya dirubah menjadi bentuk
sediaan pulveres (sebuk terbagi) mempunyai keuntungan , seperti
1. Jumlah item obat yang diberikan kepada pasien bisa lebih sedikit, contoh bentuk pulveres
yang isinya beberapa obat sekaligus. Pilih mana minum 5 tablet kecil-kecil apa 1
pulveres?
2. Dosis obat dapat disesuaikan dengan keperluan dari pasien, terutama pasien anak. Pilih
mana, minum obat 1/3 tablet atau 1 pulveres? Sehingga lebih bisa memenuhi individual
patients needs. Membagi tablet dengan dengan tangan atau pisau akan menimbulkan
variasi bobot sekitar 15-20%.
Bagaimana kita memutuskan untuk menggerus atau tidak menggerus suatu tablet? Beberapa
keterangan berikut ini bisa menjadi panduan anda:
1. Uncoated tablet alias tablet yang dikempa tanpa disalut, tentu tablet seperti ini boleh
digerus, karena bentuk tablet ini biasanya dibuat hanya untuk memudahkan obat ditelan
pasien.
2. Tablet salut film atau salut gula, biasanya diinginkan untuk menutupi rasa yang tidak
menyenangkan dari bahan aktif obat. Contoh obat yang pahit yaitu quinine, ibuprofen,
ciprofloxacin, cefuroxime, pseudoephedrine, praziquantel. Menggerus obat seperti ini
bisa menyebabkan pasien tidak merasa nyaman menggunakan obat tersebut karena rasa
yang tidak enak. Tablet seperti ini boleh digerus namun demikian harus diketahui terlebih
dahulu alasan obat tersebut disalut.
3. Tablet lepas lambat (biasanya berakhiran dengan SR, XR, ER, CR), merupakan obat yang
diinginkan melepaskan obat selama periode waktu tertentu contoh 24 jam, sehingga
pasien harusnya minum 3x sehari dengan SR bisa minum sekali sehari saja. Nah
menggerus obat dalam sediaan ini tentu akan mengakibatkan perubahan pada pelepasan
obat, oabt yang seharusnya dilepaskan secara perlahan justru kemungkinan dilepaskan
dalam sekali waktu sehingga kemungkinan akan terjadi overdosis atau gejala toksisitas
setelah meminumnya dan kemungkinan setelah selang waktu tertentu justru underdose
karena tidak ada lagi pelepasan obat. Contoh Nifedipine XR yang digerus justru
menimbukan hipotensi, isosorbid mononitrat SR menyebabkan kekambuhan nyeri dada,
dimana nyeri dada ini hilang pada pemakaian 3x sehari nitrat kerja pendek. Merubah
bentuk sediaan tablet SR sangat tidak direkomendasikan.
4. Enteric coated tablet, merupakan obat yang diinginkan pecah pada pH alkali di usus
kecil. Tablet salut enterik digunakan untuk menunda pelepasan obat yang rusak oleh
cairan lambung (contoh omeprazole, eritromicin), mengurangi iritasi lambung (aspirin,
diclofenac, alendronat, naprexan, corticosteroids), dan menunda onset obat pada lokasi
tertentu dalam saluran gastrointestinal (sulphasalazine untuk treatmen penyakit Crohn’s).
Penggerusan terhadap obat ini dapat menyebabkan obat dirusak oleh cairan lambung atau
menyebabkan iritasi pada lambung. Merubah bentuk sediaan tablet salut enteric sangat
tidak direkomendasikan.
5. Tablet sublingual dan tablet bukal, diinginkan terabsorpsi pada membran mukosa,
menyebabkan kenaikan secara cepat konsentrasi obat dalam darah, tidak melalui first pass
metabolism. Penggerusan terhadap tablet sublingual dan bukal akan merubah
farmakokinetik dan bioavailabilitas dari obat. Menggerus tablet sublingual dan bukal
tidak direkomendasikan.
6. Lozenges merupakan tablet yang diinginkan untuk tetap didalam mulut selama 10-15
menit selama mereka mengalami pelepasan dan mempunyai aksi lokal di mulut.
Penggerusan terhadap tablet lozenges akan merubah efek lokal dari obat. Menggerus
lozenges tidak direkomendasikan.
7. Tablet effervescent adalah tablet berbuih yg dibuat dg cara kompresi granul yg
mengandung garam effervescent (Na-bikarbonat & asam organik : sitrat, tartrat) atau
bahan lain yg mampu melepaskan gas CO2 ketika bercampur dengan air.
DAFTAR PUSTAKA
ISMP.2016. Oral Dosage forms that should not be crushed.
RPS, 2011, Pharmaceutical Issues when Crushing, Opening, or Splitting Oral Dosage Forms,
Royal Pharmaceutical Society.