Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda itu
berubah keadaan geraknya. Untuk melakukan gaya / bekerja diperlukan adanya
energi. Jadi, suatu benda dapat bergerak atau bekerja karena adanya gaya dan enegi.
Biomekanika
Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari cara untuk menentukan gaya,
perubahan dan beban mekanik pada otot, tulang dan sendi dari tubuh manusia.
Biomekanika disusun dari 2 kata, yaitu “bio” yang artinya Mahkluk Hidup; dan
“’mekanika” yang merupakan ilmu yang mempelajari gerakan dan keseimbangan
benda-benda.
b) Dinamika
Ilmu yang mempelajari tentang gaya.
Dinamika dibagi atas 2, yaitu :
Statistika
Ilmu yang mempelajari keseimbangan benda-benda
Kinetika
Ilmu yang mempelajari gerakan benda dengan memperhitungkan sebab-
sebanya.
Otot
Kekuatan otot
Setiap jenis otot punya kemampuan yang khas dalam menjalankan kerja
biomekanik. Masing-masing memiliki kekuatan, kecepatan dan ketelitian geraknya
sendiri. Kekuatan otot tergantung juga pada dimana dan kearah mana kekuatan itu
dikeluarkan serta tergantung dari banyaknya serat.
Kekuatan maksimum, serat otot 0,3 - 0,4 N/mm2 (1 kg = 10 N) dari cross section
dapat mengangkat beban 3 - 4 kg (30 - 40 N). Wanita dengan latihan yang sama dengan
pria dapat mencapai kurang dari 30% kekuatan pria. Kekuatan paling besar pada saat
permulaan kontraksi (relax).
Kekuatan kerja otot bergantung pada posisi anggota tubuh yang bekerja, arah
gerak kerja, perbedaan kekuatan antara bagian tubuh, usia, kecepatan dan ketelitian,
serta daya tahan jaringan tubuh terhadap beban.
Hukum Dasar
Dalam biomekanika memakai hukum dasar yang dirumuskan oleh Isaac Newton
(1964-1727) untuk mempelajari gerakan mekanika pada manusia & hewan.
1. Hukum Newton I (Hukum Inersia / Kelembaman)
“Setiap objek berlangsung dalam keadaan istirahat atau gerakan yang sama pada
suatu garis lurus, kecuali benda itu dipaksa untuk berubah oleh gaya yang bekerja
padanya.”
V = Tetap, jika F = 0
Ket :
V = Kecepatan gerak benda
F = Jumlah gaya yang bekerja pada benda
2. Hukum Newton II
“Apabila ada gaya bekerja pada suatu benda, maka benda akan mengalami suatu
percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya. Percepatan (a) dan gaya (f)
adalah sebanding dalam besaran.”
1.) F = p/t
p = m.V
2.) F = m.a
Ket :
F = gaya
p = momentum
t = waktu
m = massa
V = kecepatan gerak
a = percepatan
3. Hukum Newton III
“Untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang arahnya berlawanan.”
F aksi = F reaksi
atau
F12 = -F12
F23 = -F23
(tanda – menandakan bahwa gaya- gaya tersebut berlawanan arah)
b) Gaya horizontal
Gaya horizontal adalah gaya yang arahnya kekiri atau ke kanan.
Kegunaan klinik : untuk traksi kulit, leher dan tulang
Persamaan
Dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang sama, maka
total gaya yang diperoleh sebesar S = F1 + F2.
Bila dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang
berlawanan, maka total gaya sebesar selisih gaya I dan gaya II (S = F1 -
F2)