Anda di halaman 1dari 4

LO 4 - Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Kerja, Energi dan Gaya

Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda itu
berubah keadaan geraknya. Untuk melakukan gaya / bekerja diperlukan adanya
energi. Jadi, suatu benda dapat bergerak atau bekerja karena adanya gaya dan enegi.

Biomekanika
Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari cara untuk menentukan gaya,
perubahan dan beban mekanik pada otot, tulang dan sendi dari tubuh manusia.
Biomekanika disusun dari 2 kata, yaitu “bio” yang artinya Mahkluk Hidup; dan
“’mekanika” yang merupakan ilmu yang mempelajari gerakan dan keseimbangan
benda-benda.

Mekanika terdiri dari :


a) Kinematika
Ilmu yang mempelaajari gerakan secara ilmu ukur tanpa memperhitungkan
penyebab dari gerakan tersebut.

b) Dinamika
Ilmu yang mempelajari tentang gaya.
Dinamika dibagi atas 2, yaitu :
 Statistika
Ilmu yang mempelajari keseimbangan benda-benda
 Kinetika
Ilmu yang mempelajari gerakan benda dengan memperhitungkan sebab-
sebanya.

Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :


1. General biomechanic
Berbicara mengenai hukum dan konsep dasar yang mempengaruhi tubuh
organic manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak.
General Biomechanic dibagi menjadi 2, yaitu :
- Biostatics
Biostatik adalah bagian dari biomekanika secara umum yang hanya
mempelajari tubuh pada posisi diam
- Biodynamic
Biodinamik adalah bagian dari biomekanika secara umum yang berkaitan
dengan gambaran gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan
gaya yang terjadi dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam
tubuh.
2. Occupational biomechanic
Bagian dari biomekanika terapan yang mempelajari interaksi fisik antara
pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan untuk
meminimalisir kelelahan pada sistem kerangka otot agar produktifitas kerja
dapat meningkat.
Dalam biomekanik ini banyak melibatkan bagian-bagian tubuh yang
berkolaborasi untuk menghasilkan gerak yang akan dilakukan oleh organ
tubuh yakni kolaborasi antara tulang, jaringan penghubung dan otot.

Otot

Terdapat 2 jenis kerja otot :


a) Kerja otot dinamis
Adanya proses berulang antara kontraksi dan relaksasi otot.
b) Kerja otot statis
Proses kontraksi yang berkepanjangan.

Kekuatan otot
Setiap jenis otot punya kemampuan yang khas dalam menjalankan kerja
biomekanik. Masing-masing memiliki kekuatan, kecepatan dan ketelitian geraknya
sendiri. Kekuatan otot tergantung juga pada dimana dan kearah mana kekuatan itu
dikeluarkan serta tergantung dari banyaknya serat.
Kekuatan maksimum, serat otot 0,3 - 0,4 N/mm2 (1 kg = 10 N) dari cross section
dapat mengangkat beban 3 - 4 kg (30 - 40 N). Wanita dengan latihan yang sama dengan
pria dapat mencapai kurang dari 30% kekuatan pria. Kekuatan paling besar pada saat
permulaan kontraksi (relax).
Kekuatan kerja otot bergantung pada posisi anggota tubuh yang bekerja, arah
gerak kerja, perbedaan kekuatan antara bagian tubuh, usia, kecepatan dan ketelitian,
serta daya tahan jaringan tubuh terhadap beban.
Hukum Dasar

Dalam biomekanika memakai hukum dasar yang dirumuskan oleh Isaac Newton
(1964-1727) untuk mempelajari gerakan mekanika pada manusia & hewan.
1. Hukum Newton I (Hukum Inersia / Kelembaman)
“Setiap objek berlangsung dalam keadaan istirahat atau gerakan yang sama pada
suatu garis lurus, kecuali benda itu dipaksa untuk berubah oleh gaya yang bekerja
padanya.”

V = Tetap, jika F = 0
Ket :
V = Kecepatan gerak benda
F = Jumlah gaya yang bekerja pada benda

V=0 (jika benda diam)

Dipakai untuk mengukur suatu pengamatan


Suatu benda akan kehilangan kecepatan apabila benda itu mengalami
gesekan. Jika gesekan itu sangat kecil, benda akan bergerak lurus dengan
kecepatan yang tidak berubah. Konsep gaya yang bekerja pada benda sehingga
gerakan benda bisa berubah.
Pemikiran ini dinamakan Hukum Inersia (kelembaban). Kata “inersia”
menyatakan benda menghambat perubhan keadaan gerakan.
Contoh : menghentikan benda berat jauh lebih sulit daripada
menghentikan benda yang ringan; menggerakkan benda yang ringan jauh lebih
mudah daripada menggerakkan benda diam yang berat. Kualitas benda ini
disebut Massa benda atau lebih spesifik disebut MASSA LEMBAM BENDA

2. Hukum Newton II
“Apabila ada gaya bekerja pada suatu benda, maka benda akan mengalami suatu
percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya. Percepatan (a) dan gaya (f)
adalah sebanding dalam besaran.”
1.) F = p/t
p = m.V

2.) F = m.a

Ket :
F = gaya
p = momentum
t = waktu
m = massa
V = kecepatan gerak
a = percepatan
3. Hukum Newton III
“Untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang arahnya berlawanan.”

F aksi = F reaksi

atau

F12 = -F12
F23 = -F23
(tanda – menandakan bahwa gaya- gaya tersebut berlawanan arah)

Analisa Gaya dan Kegunaan dalam Klinik


a) Gaya vertikal
Gaya vertical adalah gaya yang arahnya ke atas atau ke bawah.
 Kegunaan klinik : untuk traksi leher
 Persamaan :
Apabila seseorang berdiri di atas suatu benda, maka orang tersebut
memberi gaya di atas benda tersebut, sedangkan benda tersebut akan
memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan
orang itu
(hukum newton III → Aksi = reaksi).

b) Gaya horizontal
Gaya horizontal adalah gaya yang arahnya kekiri atau ke kanan.
 Kegunaan klinik : untuk traksi kulit, leher dan tulang
 Persamaan
Dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang sama, maka
total gaya yang diperoleh sebesar S = F1 + F2.
Bila dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang
berlawanan, maka total gaya sebesar selisih gaya I dan gaya II (S = F1 -
F2)

Anda mungkin juga menyukai