utakatiktulisan

 Beranda ▼
Minggu, 10 Desember 2017

NASKAH DRAMA KOLOSAL : SRI TANJUNG

 SRI TANJUNG

BABAK I

Adegan 1

( TAMPAK PANGGUNG DENGANBACKGROUND  PENDOPO, LAMPU BERWARNA KUNING MULAI

MENYALA. TARI PEMBUKAAN ADALAH TARI GANDRUNG SEBAGAI GAMBARAN DARI KEHIDUPAN
PENDUDUK KERAJAAN BLAMBANGAN YANG TENTRAM DAN SEJAHTERA)

...........................................................TARI GANDRUNG........................................................

(LAMPU MATI SAAT PENARI GANDRUNG KELUAR)

Adegan 2

(LAMPU BERWARNA HIJAU/BIRU MENYALA/MENYOROT SAAT SINDEN MEMASUKI PENTAS). IKI

CERITANE WAYANG BANYUWANGI

Lakon sri tanjung sidopekso

lakon negoro sindurejo

Negoro masyur lan joyo

Sulokromo rojo adi joyo

Prajurite ngabdi rojo

(SINDEN KELUAR KEMUDIAN LAMPU BERGANTI WARNA PUTIH)

Adegan 3

(LAMPU KUNING MENYALA, SETTING DI KERAJAAN KEMUDIAN PRAJURIT MEMASUKI PENTAS DARI
PINTU SAMPING KANAN DAN KIRI)

..............................................................TARI PRAJURIT...........................................................

 (SIDOPEKSO MEMASUKI PENTAS DAN MEMBERI SALAM PADA RAJA)         

Sidopekso : “Isun Sidopekso, patih gagah lan ngabdi marang rajaku Sulakrama. Uripku
kanggo jogo negoro Sindurejo.”  (raja memasuki pentas melalui pintu
bagian kiri)
Raja : “Isun Sulakrama, raja adil lan ngayemi negoro.”
 “He Sidopekso, aku utus kau untuk mencari obat untuk negara kita.”  (raja
memanggil sidopekso)
Sidopekso : “Obat untuk apa itu raja ?”
Raja : “Negara kita sedang diserang penyakit, banyak masyarakat kita yang
tumbang karenanya. Laksanakanlah tugasmu Sidopekso!”
Sidopekso : “Sendiko dawuh raja.”(raja dan prajurit meninggalkan pentas melalui pintu
kiri panggung)
(SIDOPEKSO MENINGGALKAN PENTAS MELALUI PINTU SEBELAH KANAN KEMUDIAN LAMPU MATI)

Babak II

Adegan 1

(TAMPAK PANGGUNG DENGANBACKGROUND HUTAN. LAMPU TERANG BERWARNA HIJAU DAN

MERAH )

(SRI TANJUNG MEMASUKI PENTAS BERSAMA PENARI DAYANG, SIDOPEKSO MEMASUKI PENTAS
KEMUDIAN MELIHAT DEWI SRITANJUNG YANG SEDANG MENARI DAN IA MERASA TERTARIK
DENGAN DEWI SRI TANJUNG)

 (SIDOPEKSO MULAI MENDEKATI  SRI TANJUNG KEMUDIAN MENARI BERSAMA)

(PENARI DAYANG MENARI DAN KELUAR DARI PENTAS SATU PER SATU )

(SRI TANJUNG DAN SIDOPEKSO MENARI BERDUA)

Sidopekso : “Sri Tanjung, ada perasaan yang tak biasa ku rasakan padamu.”

(memandang Sri Tanjung)

Sri Tanjung : “Perasaan apa itu Sidopekso?”
Sidopekso : “Aku suka padamu Sri Tanjung, bagaimanakah denganmu ?”
Sri Tanjung : “Apa yang membuatmu tertarik padaku Sidopekso?”
Sidopekso : “Wajahmu yang rupawan, lembutnya hatimu, dan sikapmu yang tidak
semua lelaki bisa mendekatimu.”

“SriTanjung, tunggu aku kembali untuk meminangmu.”(Sidopekso

berpamitan untuk pulang ke kerajaan dan ia berjanji untuk kembali dan
meminangnya)   
Sri Tanjung : (memberikan kain kepada Sidopekso)
(LAMPU SEDIKIT REDUP, SIDOPEKSO KELUAR DARI PANGGUNG MEALALUI PINTU KANAN
PANGGUNG)

(SRI TANJUNG TETAP MENARI)

Adegan 2
(LAMPU TERANG BERWARNA KUNING, SIDOPEKSO KEMBALI KE HUTAN UNTUK MENEMUI SRI
TANJUNG DAN BERNIAT UNTUK MENIKAHINYA)

(PENARI PESTA MEMASUKI PANGGUNG)

Sidopekso : “Terimakasih Sri Tanjung, engkau telah setia menungguku.”

Sri Tanjung : “Bagiku kesetiaan adalah diriku sendiri Sidopekso.”
Sidopekso : “Terimalah aku dan menikahlah denganku Sri Tanjung.”

“Sri Tanjung inilah bukti cintaku padamu, jagalah kesetiaan ini hingga
hayatmu.”

(sambil menunujukkan tarian pesta)

................................................................TARIAN PESTA..........................................................

(RAJA MEMASUKI PENTAS BERSAMA PENGAWAL)

(SRI TANJUNG DAN SIDOPEKSO MENEMUI RAJA UNTUK MEMBERITAHUKAN BAHWA MEREKA TELAH
MENIKAH)

(RAJA MENGUTUS SIDOPEKSO UNTUK MENCARI AJI-AJI PENJAGA KERAJAAN)

Raja : “Sidopekso! Ku utus kau untuk mencari aji-aji ke gunung Semeru!”

Sidopekso : (menundukkan kepala)
Raja : “Apa kau lupa Sidopekso? Kau telah berjanji untuk setia pada kerajaanmu
ini.”
Sidopekso : “Sendiko dawuh raja.”(Raja, pengawal, dan penari keluar dari panggung
kemudian sidopekso berpamitan kepada istrinya)

“Maafkan kanda, kakanda harus melaksanakan tugas kada sebagai

sebagai Patih kerajaan.”
Sri Tanjung : “Tapi kanda, gunung Semeru sangatlah berbahaya, tetaplah disini Kanda.”
Sidopekso : “Maafkan Kanda, Kanda harus melaksanakan tugas ini.”  (Sidopekso keluar
panggung dan meninggalkan Sritanjung)
Sri Tanjung : (menari kesepian)

Adegan 3

(RAJA MEMASUKI PANGGUNG DAN MENYAMPAIKAN BAHWA IA TERTARIK DENGAN SRI TANJUNG
DAN BERNIAT UNTUK MEMINANGNYA)

Raja : “Sri Tanjung kau begitu menawan.”

Sri Tanjung : “Apa katamu Raja ? sungguh tak bertata krama, aku ini istri patihmu.”
Raja : “Sri Tanjung! Menikahlah denganku sekarang!”
 Sri Tanjung : “Tidk, kau memang tak punya maluraja!
Raja : (Raja menggoda Sri Tanjung) “Suamimu telah meninggal di gunung
Semeru, menikahlah denganku !”
Sri Tanjung : “Tidak!”
(SRI TANJUNG DAN RAJA KELUAR PANGGUNG)

BABAK III

Adegan 1

(TAMPAK PANGGUNG DENGANBACKGROUND HUTAN. LAMPU REMANG-REMANG. DITENGAH

PANGGUNG ADA KERIS YANG TERTANCAP DI BATU)

Sidopekso : “Apakah ini tempat yang dikatakan Raja ?”(Sidopekso mengambil keris
tersebut kemudian keluar dari panggung)
(LAMPU REMANG)

Adegan 2

(SINDEN MEMASUKI PANGGUNG, LAMPU TERANG BERWARNA HIJAU/BIRU)

Geriduh ati gowo ciloko

Adoh mang-mang nerawang

Ring wates garis plawangan

Kantru-kantru nulih pecake cekapah 

Awang-awung nglarani ati

Ngasta prasangka silakrama

                                    bimbang berbaur dengan kerajaan fana

                                    Tersimpan dalam relung sukma

                                    pendengaran yang keras

                                    penglihatan batin yang kandas

                                    binasa penjawab murka

(SINDEN KELUAR, LAMPU MATI)

BABAK IV

Adegan 1

(TAMPAK PANGGUNG DENGANBACKGROUND  HUTAN DAN PENDOPO. LAMPU TERANG BERWARNA

MERAH)
(SRI TANJUNG DITARIK SIDOPEKSO MEMASUKI PANGGUNG KEMUDIAN BERTENGKAR, KEMUDIAN
SIDOPEKSO MENUSUKKAN KERIS YANG TELAH DIBAWANYA KEPADA TUBUH SRI TANJUNG DAN SRI
TANJUNGPUN MENINGGAL)

Sidopekso : “Sri Tanjung!!”(Sidopekso marah)

Sri Tanjung : “Iya kanda?”
Sidopekso : “Perempuan laknat, kau berselingkuh dengan rajaku. Aku akan
membunuhmu”
Sri Tanjung : “Tidak kanda.”  (sambil meyakinkan Sidopekso)“jika memang benar aku
bersalah, maka bunuhlah aku. Dan jika darahku berbau busuk maka
memang benar aku bersalah kanda.”
Sidopekso : “Matilah kau Sri Tanjung!!”  (menusukkan keris di tubuh Sri Tanjung)

(LAMPU HIDUP MATI HIDUP/KEDAP-KEDIP SAAT KERIS DITUSUKKAN KEMUDIAN LAMPU TERANG
BERWARNA PUTIH SETELAH MUSIK BERGANTI )

(PENARI DAYANG MENARI DI SEKITAR MAYAT SRI TANJUNG, KEMUDIAN SIDO PEKSO MULAI
MENCIUM BAU WANGI)

(SRI TANJUNG BANGUN DI ANGKAT OLEH PENARI DAYANG KEMUDIAN MEMBERIKAN KERISNYA
KEPADA SIDOPEKSO)

(SRI TANJUNG DAN PENARI KELUAR DARI PANGGUNG)

(SIDOPEKSO MENARI TARIAN PENYESALAN KARENA TERBUKTI BAHWA SRI TANJUNG TIDAK
BERSALAH DAN DARAHNYA BERBAU WANGI. LAMPU BERWARNA BIRU DAN MERAH)

Sidopekso : “Sri Tanjuuuuuuung.”(Lampu Mati)

.....................................................................SEKIAN..................................................................

Unknown di 04.16.00
Berbagi

›
Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.