Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Barat.
Kerajaan ini diperkirakan berkembang antara 400 - 600 M. Salah seorang rajanya yang terkenal
bernama Purnawarman. Pengaruh India melalui penggunaan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
dalam kehidupan kerajaan ini sangat kuat, khususnya dalam kehidupan keraton.
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber - sumber yang berasal dari
dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang
ditemukan lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Sedangkan sumber - sumber
dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain : Berita Dinasti Sui, menceritakan
bahwa tahun 528 dan 535 telah datang dari To-lo-mo yang terletak di sebelah selatan. Dari berita
tersebut para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian katanya
sama dengan Tarumanegara.
A. Kehidupan Politik
Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya.
Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu yang menyatakan Raja Purnawarman telah memerintah
untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan
kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah - sawah
pertanian rakyat. Adapun untuk peninggalan - peninggalan prasasti di Kerajaan Tarumanegara
antara lain adalah :
1) Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor.
Prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Di samping itu terdapat lukisan semacam laba - laba serta sepasang telapak kaki Raja
Purnawarman. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu : Cap
telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut. Cap telapak kaki
melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang sekaligus penghormatan sebagai dewa.
2) Prasasti Jambu
Prasasti Kebon kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor.
Prasasti ini adalah lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata,
yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum
dapat dibaca.
6) Prasasti Cindanghiyang
Prasasti Cindanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cindanghiang, kecamatan Muncul kabupaten pandeglang Banten. Prassasti ini baru ditemukan
tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman.
7) Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini
dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding
dengan prasasti Tarumanegara yang lain sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari
prasasti tersebut. Hal - hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah Prasasti Tugu
menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan
Gomati.
Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana
salah satunya menurut Poerbatjaraka. Secara Etimologi sungai Chandrabaga diartikan sebagai
kali Bekasi. Prasasti Tugu juga menyebutkan penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka
tahunnya disebutkan bulan Phalguna dan Caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan
April. Prasasti Tugu menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai
dengan 1000 ekor sapi yang dihadiahkan raja.
B. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial kerajaan Tarumanegara sudah teratur dan rapi, hal ini terlihat dari upaya Raja
Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja
Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan Kaum Brahmana yang dianggap penting
dalam melaksanakan setiap upacara sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
C. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat
sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis
yang besar bagi masyarakat karena dapat dipergunakan sebagai sarana lalu - lintas pelayaran
antardaerah di kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar. Akibatnya, kehidupan perekonomian
masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah berjalan teratur.
D. Kehidupan Budaya
Sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan
masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti
menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di Kerajaan Tarumanegara.
Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh
terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai
keadaan lingkungan sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat.
Dalam hal ini, manusia akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan
sekitarnya. Demikian pula halnya ketika melakukan pekerjaan, karyawan sebagai manusia tidak dapat
dipisahkan dari berbagai keadaan disekitar tempat mereka bekerja, yaitu lingkungan kerja. Selama
melakukan pekerjaan, setiap pegawai akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang terdapat dalam
lingkungan kerja.
Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito, 1992:25). Selanjutnya menurut Sedarmayati
(2001:1) lingkungan kerja merupakan kseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
perseorangan maupun sebagai kelompok.
Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam
jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut
tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja
yang efisien (Sedarmayanti, 2001:12).
Menurut Bambang (1991:122), lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja seorang pegawai. Seorang pegawai yang bekerja di lingkungan kerja yang mendukung dia untuk
bekerja secara optimal akan menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika seorang pegawai bekerja
dalam lingkungan kerja yang tidak memadai dan tidak mendukung untuk bekerja secara optimal akan
membuat pegawai yang bersangkutan menjadi malas, cepat lelah sehingga kinerja pegawai tersebut
akan rendah.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu
yang ada disekitar pegawai pada saat bekerja, baik berbentuk fisik atau non fisik, langsung atau tidak
langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja.
1. Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai seperti pusat kerja, kursi, meja,
dan sebagainya.
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang
mempengaruhi kondisi manusia misalnya temparatur, kelembaban, sirkulasi udara,
pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil penguruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama harus
mempelajari manusia, baik mengenal fisik dan tingkah lakunya, kemudian digunakan sebagai dasar
memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antar tingkat atasan,
bawahan maupun yang memiliki status yang sama. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana
kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri (Nitisemito, 2000:171). Jadi lingkungan kerja
non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
Menurut Ishak dan Tanjung (2003), manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga
produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja
dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat, yang artinya
pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yagn ditentukan. Prestasi
kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan menimbulkan terlalu banyak
pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi.
Headline
8 Usaha Negara Berkembang Untuk Menjadi Negara Maju Agar Tetap Bertahan
Sponsors Link
Secara umum, perubahan sosial dapat berarti segala proses perubahan tatanan atau struktur yang
ada di dalam lingkungan masyarakat. Meliputi pola pikir, sikap, dan kehidupan sosial yang mana
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bermartabat. Pada dasarnya, setiap manusia tentu akan
mengalami perubahan perubahan di hidupnya. Denhan adanya perubahan perubahan tersebut
tentu saja anda bisa membandingkan sebuah keadaan masyarakat di masa lampau dan masa kini.
Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat merupakan proses yang terjadi secara terus
menerus. Akan tetapi perubahan yang terjadi di masyarakat tentu saja berbeda satu sama lainnya,
antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya memiliki perubahan yang berbeda. Hal ini
dikarenakan terdapat masyarat yang mengalami perubahan cepat dibandingkan masyarakat
lainnya. Selain itu terdapat pula perubahan yang terbatas ataupun memiliki pengaruh yang cukup
luas. Tak hanya itu, terdapat pula perubahan yang prosesnya cepat dan ada yang proses nya
lambat. (baca juga: Jenis-jenis Manusia Purba)
ads
Perubahan sosial merupakan perubahan yang mana terjadi di dalam kehidupan sosial yang ada di
masyarakat. Perubahan sosial adalah salah satu kajian ilmu yang ada di dalam bidang sosiologi.
Perubahan sosial meliputi perubahan yang terjadi pada norma sosial, nilai sosial, pola perilaku,
interaksi sosial, organisasi sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, susunan
kekuasaan serta wewenang. Karena cukup luas bidang bidang di dalam perubahan sosial
tersebut, tentunya pengertian perubahan sosial harus daat emcnakup seluruh bidang bidang
tersebut. Berikut ini pengertian perubahan sosial menurut para ahli.
Menurut Prof. Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di
dalam lembaga kemasyarakatan yang ada di lingkungan masyarakat yang mana
mempengaruhi sistem sosialnya.
Menurut Robert M.I Lawang, perubahan sosial merupakan proses saat sistem sosial
memiliki perbedaan perbedaan yang bisa diukur dan terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Menurut Gillin dan Gillin, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi sebagai
sebuah variasi yang berasal dari cara hidup yang diterima dikarenakan adanya perubahan
kondisi geografi, komposisi penduduk, kebudayaan material, ideologi, ataupun adanya
difusi dan penemuan baru yang ada di dalam masyarakat.
Menurut Emile Durkheim, perubahan sosial terjadi sebagai sebuah hasil yang berasal
dari faktor ekologis dan demografos yang mana dapat mengubah kehidupan masyarakat
yang berasal dari kondisi tradisional yang diikat dengan solidaritas mekanistik ke sebuah
kondisi masyarakat yang lebih modern dengan diikat solidaritas organistik.
Menurut William F. Ogburn, ruang lingkup pada perubahan sosial meliputi berbagai
unsur unsur kebudayaan, baik itu berupa material ataupun immaterial. Yang mana
ditekankan paada pengaruhnya yang cukup besar di dalam unsur kebudayaan material
kepada unsur kebudayaan immaterial.
Menurut Bruce J. Cohen, perubahan sosial merupakan perubahan struktur sosial yang
ada di dalam organisasi sosial sehingga syarat di dalam perubahan tersebut adalah sistem
sosial, budaya masyarakat, dan perubahan hidup yang ada di dalam nilai sosial.
Menurut Robert Morrison Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan yang
terjadi di dalam bidang hubungan sosial ataipun perubahan kepada keseimbangan yang
terjadi di dalam hubungan sosial tersebut.
Menurut Roucek dan Warren, perubahan sosial adalah perubahan yang ada di dalam
proses sosial ataupun di dalam struktur masyarakat.
Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan perubahan perubahan yang
terjadi di dalam struktur serta fungsi masyarakat.
Menurut Wax Waber, perubahan sosial budaya merupakan perubahan situasi yang ada
di dalam masyarakat sebagai sebuah akibat dikarenakan adanya ketidaksesuaian unsur-
unsur.
Artikel terkait:
Dampak positif dapat muncul dikarenakan adanya dampak positif dan negatif perubahan sosial
yang terjadi serta memberikan banyak keuntungan serta manfaat untuk kemajuan pembangunan
dalam kehidupan masyarakat. Dampak perubahan sosial tersebut tentunya bersifat positif
meliputi pertambahan lapangan pekerjaan, perkembangan ilmu pengetahuan, adanya tenaga kerja
yang profesional, pembentuk nilai dan norma yang baru, peningkatan efektivitas dan efisiensi
kerja. Berikut ini beberapa dampak positif dari perubahan sosial yang dapat terjadi:
Sponsors Link
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perubahan sosial mendorong terjadinya inovasi yang mana berpengaruh pada kemajuan dalam
berbagai bidang serta aspek kehidupan manusia. Salah satunya tentu saja kemajuan dalam bidang
pengetahuan serta teknologi. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tentu saja akan mampu mengubah nilai-nilai yang lama menjadi sebuah nilai baru menuju sebuah
perubahan sosial yang lebih modernisasi. (baca juga: Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi)
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju tentu saja menjadi dampak dari perubahan
sosial yang akan mendorong berkembangnya industrialisasi serta perusahaan multinasioanl yang
ada di dalam sebuah wilayah. Dengan adanya perkembangan ini maka tentu saja pengembangan
industri kecil serta perusahaan baru akan membuat banyaknya lapangan pekerjaan baru yang
akan menyerap tenaga kerja dengan optimal. (baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional)
Industrialisasi tentunya akan menciptakan bisnis bisnis baru yang kemudian akan saling
berkompetisi agar dapat memenangkan persaingan di dalam dunia industri. Kompetisi tersebut
tentunya akan berakhir dengan mendorong terciptanya tenaga kerja yang lebih terampil, ahli,
memiliki kecakapan, serta profesionalitas yang cukup tinggi. Sehingga tentu saja tuntutan akan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan terjadi di dalam sebuah masyarakat. (baca juga: Cara
Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)
Perubahan sosial tentunya akan membentuk nilai dan norma yang baru untuk bisa menggantikan
nolai dan norma yang lama. Nilai dan norma yang baru ini tentunya akan emnciptakan
masyarakat madani yang lebih sejahtera dan berkepribadian. (baca juga: Peninggalan Zaman
Logam)
Dampak dari perubahan sosial juga akan membuat peningkatan pada efiensi dan efektivitas
kerja. Penggunaan alat alat produksi akan membuat produksi menjadi lebih banyak dan cepat
serta tepat yang akan membuat peningkatan efektivitas serta efisiensi kerja. (baca
juga: Pemberontakan PKI Madiun)
Bentuk dari pemberdayaan perempuan tentunya harus diletakkan di dalam kerangka gender
related yang mana dengan menambah anggaran kesehatan serta pendidikan. Memastikan jika
semua wanita sudah mendapatkan porsi yang memang layak, terutama yang berkaitan dengan
peningkatan dari pelayanan kesehatan serta pendidikan bagi pelajar wanita. Kesetaraan harmonis
yang diupayakan bertujuan agar peranan wanita sebagai salah satu pelaku dari kegiatan ekonomi
yang dapat meningkatkan taraf hidup. Wanita diharapkan dapat lebih leluasa untuk menggali
serta mengembangkan sumber daya dan potensi yang dimilikinya. (baca juga: Prinsip-Prinsip
Pengelolaan Sumber Daya Alam)
Diferensiasi struktural adalah berkembangnya lembaga lembaga sosial yang abru, sehingga
membuat anggota masyarakat mungkin untuk dapat memenuhi beragam kebutuhan yang makin
kompleks. Dengan begitu, diharapkan jika fungsi pemenuhan kebutuhan agar dapat dilaksanakan
lebih baik.
Tak hanya memberikan dampak positif saja, perubahan sosial juga memberikan dampak negatif
yang dapat merugikan kondisi sosial dari masyarakat. Dampak perubahan tersebut meliptui
pergolakan daerah, kenakalan remaja, rusaknya lingkungan hidup, lembaga sosial yang tidak
dapat berfungsi, eksitensi adat terganggu, dan masih banyak lainnya.
Munculnya disintegrasi sosial tentu saja tidak terlepas dari perubahan besar yang terjadi di dalam
kehidupan sosial masyarakat. Perbedaan tujuan, kepentingan, dan kesenjangan sosial yang ada
membuat munculnya konflik dan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. (baca juga: Pengaruh
Letak Geografis)
Dampak negatif lainnya dari perubahan sosial juga akan dirasakan masyarakat daerah.
pergolakan masyarakat daerah tentu saja akan berkaitan dengan kesenjangan ekonomi,
pengabaian dari nilai serta norma yang lama, perubahan tatanan hidup, adanya perbedaan agama,
suku, golongan, dan ras. (baca juga: Masalah Negara Berkembang)
Sponsors Link
3. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah dampak positif dan negatif perubahan sosial dapat muncul dikarenakan
akibat dari perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Karena tidak diakuinya nilai serta
norma yang lama sebagai demografi dari usia masyarakat tentunya membuat adopsi budaya yang
berasal dari luar dan hal ini tentu membuat budaya sendiri menjadi terabaikan. (baca
juga: Manfaat Kegiatan Ekspor dan Impor)
4. Kerusakan Lingkungan
Nilai dan norma yang baru dan terbentuk di masyarakat tentu akan mengurangi eksistensi dari
nilai dan norma yang lebih dahulu ada. Nilai serta norma yang semakin ditinggalkan tersebut
dikarenakan tidak lagi sesuai dengan perkembangan jaman yang ada. Hal ini lah yang membuat
kebudayaan lama semakin menghilang perlahan. (baca juga: Faktor Yang Mempengaruhi
Kebutuhan Manusia)
Artikel lainnya:
Perubahan sosial akan mendorong terjadinya dampak positif dan negatif perubahan sosial dari
segregasi struktur sosial yang ada di masyarakat. Hal ini tentunya sering membuat
penyalahgunaan wewenang serta kedudukan lembaga sosial yang ada. (baca juga: Peran
Lembaga Pendidikan)
Dalam mendorong pada munculnya berbagai ragam dari paham-pahaman yang baru dalam
bentuk sifat yang duniawi. Beberapa paham ini banyak mengandung seperti konsumerisme,
sekularisme juga hedonisme yang sedang tumbuh. (baca juga: Contoh Pengendalian Sosial
preventif)
Nah itu tadi beberapa dampak positif dan dampak negatif yang terjadi dikarenakan perubahan
sosial yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Tentu saja dampak positif yang ada harus
dimaksimalkan dan dampak negatif semakin ditekan. Hal ini tentu saja membutuhkan peran dari
seluruh masyarakat yang ada. Semoga penjelasan diatas bermanfaat.
Sponsors Link