Anda di halaman 1dari 23

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

Oleh

Anjellia Antika 1813023029


Syadza Melia N 1813023039

Dosen Pengampu : 1. Dr. M. Setyarini, M. Si.

2. Dra. Ila Rosilawati, M. Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan. Makalah ini penulis susun sabagai
bukti fisik bahwa telah dilaksanakannya presentasi ke – 8 matakuliah
microteaching. Tanpa bantuan semua pihak, maka makalah ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik. Untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. M. Setyarini, M.Si.


2. Dra. Ila Rosilawati, M. Si.

Sebagai dosen pengampu mata kuliah microteaching. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa membalas semua kebaikan Ibu dan teman-teman. Akhir kata
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak jika ada
kesalahan dan kekeliruan dalam berbagai hal. Untuk menyempurnakan penulisan
makalah ini, masukan dan saran sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, 05 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2
D. Manfaat..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan .................. 3
B. Peranan Guru ......................................................................................................... 3
C. Syarat – Syarat Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan ............................... 5
D. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan ............................ 5
E. Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ................. 7
F. Prinsip – Prinsip Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ................... 8
G. Kelebihan dan Kelemahan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan .............. 9
H. Contoh dan Non Contoh Penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil
dan Perorangan ...................................................................................................... 9
I. Lembar Observasi ....................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 36
B. Saran .................................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh factor kemampuan, motivasi,


dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau
lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam
mengembangkan berbagai keterampilan mengajar.Seorang guru profesional
telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar
mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan
yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu;
keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan
mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan
menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan (Wongkar, 2011).

Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok
kecil maupun perorangan akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat dan
akrab antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).
Dalam hal ini kami membahas tentang keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para calon guru dapat bekerja
dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan?


2. Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
3. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok
kecil dan perorangan dapat terwujud?
4. Apa saja ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan ?
5. Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan
dalam kelas?
6. Apa saja komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan?
7. Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?

1
8. Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan?
9. Bagaimana contoh dan non contoh keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan dalam kelas?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian keterampilan mengajar kelompok kecil dan


perseorangan.
2. Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
3. Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok
kecil dan perorangan dapat terwujud.
4. Mengetahui ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan.
5. Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan
dalam kelas .
6. Mengetahui komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
7. Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
8. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai keterampilan mengajar


kelompok dan perorangan.
2. Mahasiswa sebagai calon guru dapat membina dan mengembangkan
keterampilan tertentu dalam mengajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan


“kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah
“melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar
adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat
dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan
keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru
dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta
membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi,
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa
tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan
pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara
individu (Muhidin, 2011).

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang
lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).

Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk


pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru
dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan
kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).

B. Peranan Guru

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan


sebagai:
3
1. Organisator Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Tugas guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah
menentukan dan mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan,
mengatur lingkungan belajar, dan mengoptimalkan sumber belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pengorganisasian ini yang lebih
penting adalah mengatur siswa dan memberikan tanggung jawab
kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Sumber Informasi Bagi Siswa


Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang
disampaikan guru dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah
pelaksanaan tugas, mauun informasi lain yang diperlukan siswa untuk
mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain informasi dari guru,
siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber, seperti
buku teks, majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.

3. Pendorong Siswa Untuk Belajar Motivator


Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi)
kepada siswa. Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas
yang merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam
kelompok kecil dan perorangan

Untuk menjadi motivator belajar guru hendaknya:

a) Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang pribadinya


sehingga upaya memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan
dengan kebutuhan siswa tersebut.
b) Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa agar
kepatuhan dan kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
c) Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi
kepada siswa.
d) Memiliki perasaan humor yang positif dan normative sehingga tetap
disegani dan disenangi oleh siswa.
e) Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan siswa.

4. Pendiagnosaan Kesulitan Siswa serta Pemberian Bantuan Sesuai


Kebutuhan Siswa
Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar
mengajar, yaitu mengenal anak secara individual mengenai kemajuan

4
belajar, kelemahan mereka, kesulitan yang mereka hadapi, dan
memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.

5. Penyediaan Materi Dalam Kesempatan Belajar Bagi Siswa


Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa
dalam pengajaran kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber
yang diperlukan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut perlu
disediakan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga dapat
mengaktualisasikan kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk
menyelesaikan tugas atau masalah yang mereka hadapi.

6. Guru Mempunyai Hak Dan Kewajiban Yang sama Seperti Siswa


Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama
seperti siswa berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk
memecahkan masalah atau mencari kesepakatan bersama seperti halnya
para siswa.

C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil


dan Perorangan Dapat Terwujud

Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu


dengan lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi
pengorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan
perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya mungkin
terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.

1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).

D. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam


Kelas

Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan


pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain.
5
1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar

Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan


pertemun klasikal (kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang
diperlukan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi
yang diberikan kepada siswa antara lain:

1. Pokok bahasan yang akan dipelajari


2. Tugas-tugas yang akan dikerjakan
3. Langkah-langkah menyelesaikan tugas
4. Informasi lain yang diperlukan

Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan


bekerja dalam kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok kecil atau
perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya adalah mengikuti
pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka
kerjakan.

2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar

Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal


mengenai pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang
akan dikerjakan, serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut.
Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian,
siswa diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan
dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara klasikal).

3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar

Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai


materi pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan
dikerjakan siswa. Setelah mengikuti penjelasan umum, siswa langsung
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara perorangan,
kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk
membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk
di diskusikan bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta
untuk melaporkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil
kepada seluruh siswa dalam kelas.

6
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar

Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum


kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang
akan dikerjakan oleh siswa. Setelah itu, siswa diminta bekerja secara
perorangan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).

E. Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.

Komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil dan
perorangan, yakni:

a) Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi

Dalam pengajaran kelompok kecil dan prorangan penting terjadinya


hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Suasana ini dapat diciptakan
dengan cara:

1) Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa.


2) Memberikan respons positif terhadap pikiran siswa.
3) Membangun hubungan saling mempercayai.
4) Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan
mengambil alih atau mendominasi tugas siswa.
5) Mendengarkan secara simpati.
6) Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
7) Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa
dibantu, serta merasa menemukan alternatif pemecahan masalah yang
dihadapi.

b) Keterampilan mengorganisasi

Keterampilan yang diperlukan dalam peran guru sebagai organisator


selama pelajaran berlangsung adalah:

1) Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang


akan dipecahkan secara jelas.
2) Memvariasai kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja,
peralatan, cara kerja, aturan, dan waktu.
3) Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan
siswa.
7
4) Mengoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta
penggunaan materi dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan
dengan tepat.
5) Membagi-bagi perhatian kepada siswa dan kebutuhan siswa sehingga
guru siap dengan membantu siapa saja yang memerlukannya.
6) Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa
laporan hasil dan kesimpulan dari kegiatan.

c) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar

Keterampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa


mengalami frustasi. Adapun beberapa keterampilan yang menunjang
adalah:

1) Memberikan penguatan.
2) Mengembangkan supervisi proses awal, yang dikerjakan dengan
tujuan melihat bantuan bila diperlukan, dan sebagainya.
3) Mengadakan supervisi proses lanjut, dikerjakan setelah kegiatan
berjalan lama, dan sifatnya selektif. Interaksi yang muncul dapat
berupa memberikan bimbingan kepada siswa. Melibatkan diri sebagai
peserta untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi, dan sebagai
katalisator.
4) Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk mengetahui dan
menilai sejauh mana tujuan teah dapat dicapai dalam rangka
menyiapkan pelaksanaan rangkuman, dan pemantapan. Pada akhirnya
siswa dapat saling belajar serta memperoleh wawasan yang
menyeluruh tentang kegiatan tersebut.

d) Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang


ditampilkan dengan cara:

1) Membantu siswa menetapkan tujuan belajar,


2) Merancang kegiatan belajar,
3) Bertindak sebagai penasihat siswa, serta
4) Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri

F. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan


hal-hal sebagai berikut:

8
1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar
mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil
dan perorangan.
3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah
pertama yang diperhatikan guru.
4. Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
5. Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal siswa secara pribadi.

G. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan


Perorangan

Kelebihan:

1. Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada


setiap siswa dapat lebih maksimal.
2. Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-
masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing
siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang
cocok untuk siswa.

Kelemahan:

1. Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.


2. Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa
terbatas.
3. Kurangnya jiwa social pada siswa.

9
H. Contoh dan Non Contoh Penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan

CONTOH 1

Guru : Assalamualaikumwr.wb, selamat pagi semuanya, bagaimana kabar nya


apakah sehat semua?

Siswa : Waalaikumsalamwr.wb, pagi bu. Alhamdulillah sehat bu

Guru : Baik, sebelum kita memulai pembelajaran hari ini, alangkah baiknya kita
berdoa terlebih dahulu, ketua kelas silakan memimpin.

Siswa :Sebelum kita memulai pelajaran hari ini, marilah kita berdoa sesuai
dengan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai...

Siswa : (selesai)

Guru : Baiklah, Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan pembahasan
materi pada KD 3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan
senyawa karbon, yaitu mengenai senyawa alkanal atau aldehid. Adapun
tujuan pembelajaran kita pada hari ini yaitu :
1. Mengetahui rumus struktur dan rumus molekul senyawa aldehid
2. Menjelaskan tahap – tahap penamaan senyawa aldehid menurut
IUPAC dan Trivial
3. Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia senyawa aldehid
4. Menjelaskan kegunaan senyawa aldehid

(Mengorganisasi dengan memberikan orientasi umum tentang tujuan


pembelajaran )

Guru : Untuk mengawali pembelajaran hari ini, bacalah wacana yang ibu
tampilkan dengan cermat!

10
Gambar 1:FORMALIN Gambar 2: PIPA PVC Gambar 3:PVA GLUE

Pada gambar tersebut terdapat gambar formalin, Pipa PVC (Poly Vinyl Chloride) ,
dan PVA (Poly Vinyl Asetat) Glue. Di dalam formalin terkandung sekitar 37%
formaldehid dalam air. Berikut ini adalah struktur dari formaldehida.

Pada pembuatan Pipa PVC memerlukan bahan baku intermediet yaitu


butiraldehida, butiraldehida sendiri merupakan contoh dari senyawa aldehid.
Berikut ini adalah rumus struktur dari butiraldehida.

Dalam pembuatan lem kayu, PVA digunakan sebagai bahan lem dengan bahan
baku yaitu asetaldehida. Asetaldehida juga merupakan contoh dari senyawa
alkanal. Berikut ini adalah rumus struktur dari asetaldehida.

Guru : Berdasarkan wacana tersebut, apakah ada yang ingin bertanya?

Siswa 1 : Saya Bu, apakah yang dimaksud senyawa aldehid itu?

11
Siswa 3 : Bu, bagaimanakah cara penamaan senyawa aldehid?

Guru : Baiklah, untuk dapat bersama sama memecahkan pertanyaan teman


teman kalian, ibu akan membagi kalian ke dalam 5 kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 6 orang. Setiap kelompok akan ibu beri
lembar kerja. Berhitunglah 1 sampai 6 dimulai dari baris depan dan
terus berulang sampai siswa yang paling belakang.

Siswa : Baik bu

Guru : Silakan setiap siswa bergabung dengan anggota kelompok nya dan
duduk melingkari meja, kelompok 1 dan 2 disisi kanan ibu, kelompok 3
dan 4 di sisi kiri, dan kelompok 5 di sisi tengah.

(Mengorganisasi dengan membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok, dan


memvariasi ruang kerja)

NON CONTOH 1

Guru : Assalamualaikumwr.wb, selamat pagi semuanya, bagaimana kabar nya


apakah sehat semua?

Siswa : Waalaikumsalamwr.wb, pagi bu. Alhamdulillah sehat bu

Guru : Baik, sebelum kita memulai pembelajaran hari ini, alangkah baiknya kita
berdoa terlebih dahulu, ketua kelas silakan memimpin.

Siswa :Sebelum kita memulai pelajaran hari ini, marilah kita berdoa sesuai
dengan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai...

Siswa : (selesai)

Guru : Baiklah, Pada pertemuan hari ini kita akan mengenai senyawa alkanal
atau aldehid. Pada pembelajaran kali ini, ibu akan membagi kalian ke
dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang.
Kemudian kerjakan lah lembar kerja yang ibu bagikan.

Siswa : Baik bu

Guru : Apabila ada yang kurang dimengerti silakan tanyakan kepada ibu.

12
CONTOH 2

Guru : (Berjalan mendekati salah satu kelompok )

Guru : Bagaimana anak – anak apakah terdapat kesulitan dalam


mengerjakan lembar kerja yang telah ibu berikan?

(Keterampilan pendekatan pribadi: Menunjukkan simpati dan


Menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan siswa)

Siswa 1 (kel-3): Bu mengapa pada tabel kelarutan senyawa aldehid ini, dari
metanal hingga pentanal semakin sulit untuk larutan dalam air ya
bu?

Tabel titik didih dan kelarutaban senyawa aldehid

Senyawa Struktur Alkanal Massa Titik Kelarutan


alkanal Molar didih dalam air
o
(g/mol) ( C) (g/100ml)

Metanal 30,031 -21 Larut sempurna

Etanal 44,05 20 Larut sempurna

Propanal 58,08 49 16

Butanal 72,11 76 7

Pentanal 86,13 103 Sedikit larut

13
Guru : Baik, coba kalian perhatikan massa molar nya, dari metanal
hingga pentanal bagaimana ?

Siswa 2 (kel-3): Massa molar nya semakin besar bu.

Guru : Ya benar nak

Siswa 1 (kel-3): Mengapa massa molarnya semakin besar ya bu?

Guru : Coba kalian perhatikan bagaimana panjang rantai C masing


masing senyawa aldehid tersebut

Siswa 3 (kel-3): Semakin panjang bu rantai C dari senyawa metanal ke pentanal.

Guru : Ya, sekarang coba hubungkan antara panjangnya rantai C dengan


kelarutan senyawa tersebut.

(memberikan bimbingan dalam pemecahan masalah)

Siswa 2(kel-3): Semakin panjang rantai karbonnya semakin besar massa molarnya
maka semakin sulit untuk larut, begitu ya bu?

Guru : Ya..pintar.. jadi semakin panjang rantai karbon pada senyawa


aldehid maka akan semakin besar massa molarnya sehingga
semakin kecil kelarutan nya dalam air. Bagaimana yang lain
apakah dapat dipahami?

(Memberikan respons positif terhadap pikiran siswa, dan


memberikan penguatan)

Siswa 4 dan 5 : Paham bu…

Guru : Baik apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?

Siswa (kel 3) : Cukup bu terimakasih

Guru : Oke selamat bekerja kembali

14
NON CONTOH 2

Guru : (Berjalan mendekati salah satu kelompok )

Guru : Bagaimana anak – anak apakah terdapat kesulitan dalam


mengerjakan lembar kerja yang telah ibu berikan?

Siswa 1 (kel-3): Bu mengapa pada tabel kelarutan senyawa aldehid ini, dari
metanal hingga pentanal semakin sulit untuk larutan dalam air ya
bu?

Guru : Baik, Coba kalian cari informasi tersebut di sumber belajar buku
atau internet.

Siswa 2 (kel3) : Menurut sumber internet yang saya baca bu, kelarutan senyawa
aldehid yang semakin besar massa molarnya akibat semakin
panjang nya rantai karbon mengakibatkan semakin kecilnya
kelarutan senyawa tersebut bu. Apakah benar bu?

Guru : Ya benar nak

(Guru tidak membimbing siswa untuk memecahkan masalah)

15
I. Lembar Observasi

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan merupakan suatu


kecakapan dalam menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada
sekelompok siswa dan pada siswa secara individu. Mengajar kelompok kecil
dan perorangan salah satu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan
yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta
didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran
perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta
didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru berperan sebagai:

1. Organisator dalam kegiatan belajar mengajar.


2. Sumber informasi bagi siswa.
3. Pendorong siswa untuk belajar (motivator).
4. Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian sesuai kebutuhan siswa.
5. Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa.
6. Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan siswa.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan


perorangan dapat terwujud adalah sebagai berikut.

1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.

Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan


pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain:

1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar


2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar

17
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri
dari, keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, keterampilan
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,keterampilan membimbing dan
memberi kemudahan belajar, keterampilan merancang dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran.

Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan


hal-hal sebagai berikut:

1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar


mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil
dan perorangan.
3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah
pertama yang diperhatikan guru.
4. Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
5. Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.

B. Saran

Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar


kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat
bekerja dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Didik. 2013. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


https://areknerut.wordpress.com/2013/01/01/1018/ Diakses pada 04 April 2021.

Cess, Mutiara. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


https://www.academia.edu/11328068/ketrampilan_mengajar_kelompok_kecil_da
n_perseorangan Diakses pada 04 April 2021.

Chaerany, Isna. 2015. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


http://isnachaerany.blogspot.com/2015/06/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html Diakses pada 04 April 2021.

19

Anda mungkin juga menyukai