Anda di halaman 1dari 10

KESULTANAN SAMUDRA

PASAI
KELOMPOK 1
1.Isyana Fazly Shahira
2.Luthfian halmar El Din
3.Sandhi Cahyakusuma
4.Nadha Syifa’un Nabila
5.Shafa Nailah Nurzah
6.Luthfiya Zahra
KONDISI GEOGRAFIS
. Kondisi Geografis Samudra Pasai ( atau samudra darussalam) adalah kerajaan pertama di Indonesia yang
menganut agama islam. Letaknya di Pantai Utara Sumatra ( Aceh ), dekat Perlak ( Malaysia ). Kesultanan ini
didirikan oleh Meurah Silu yang bergelar Sultan Malik As-Saleh, sekitar tahun 1267. Sumber sejarah yang
menyebut tentang keberadaan kerajaan ini antara lain :
 Berita Marco Polo (1292), Menyebutkan saat singgah di Sumatra mendapati penduduk setempat di sekita
perlak beragama islam. Ia juga mengagumi kemajuan yang di capai kesultanan tersebut.
 Berita Ibnu Batutah (1304-1368), Musafir dari maroko. Dalam kunjungan pertamanya tahun 1326, ia
menuturkan masyarakat pedagang di kerajaan ini sebagian besar beragama islam. Saat singgah kembali pada
1345 (pada masa kekuasaan al-zahir), ia menyebutkan kerajaan ini sebagai sebuah pelabuhan yang ramai dan
banyak disinggahi kapal-kapal dagang dari Cina, India, serta dari Nusantara sendiri. “sebuah negri yang hijau
dengan kota pelabuhan yang besar dan indah,” demikian kutipan dari catatan perjalanan berjudul “Tuhfat Al-
Nazha”. Ia juga menyebut samudra pasai sebagai pusat study islam di asia tenggara.
 Hikayat Raja-Raja Pasai merupakan karya berbahasa melayu yang bercerita tentang kerajaan Islam
( Kesultanan ) pertama di Nusantara, Samudra Pasai. Menurut Dr. Russel Jones, hikayat ini di tulis pada abad
ke 14. Hikayat ini mencangkup masa dari berdirinya kesultanan samudra pasai sampai di taklukan oleh
kerajaan Majapahit.
KONDISI EKONOMI
Kehidupan Ekonomi masyarakat kerajaan Samudra Pasai
berkaitan dengan perdagangan dan pelayaran. Hal itu di
sebabkan karna letak kerajaan samudra pasai yang dekat dengan
selat malaka yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu.
Samudra Pasai memanfaatkan selat malaka yang menghubungkan
Samudra Pasai – Arab – India – Cina. Samudra Pasai Juga
menyiapkan Bandar Bandar dagang yang digunakan untuk
menambah perbekalan untuk berlayar selanjutnya, mengurus
masalah perkapalan, mengumpulkan barang dagangan yang akan
dikirim ke lur negri, dan menyimpan barang dagangan sebelm di
antar ke beberapa daerah di indonesia .
KEHIDUPAN POLITIK
Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah menteri, syahbandar, dan kadi. Sementara anak-
anak sultan baik lelaki maupun perempuan di gelari dengan Tun, begitu juga beberapa petinggi
kerajaan. Kesultanan pasai memiliki beberapa kerajaan bawahan dan penguasanya juga bergelar
sultan.
Pada masa pemerintahan sultan Muhammad Malik Az-zahir, kerajaan perlak telah menjadi
bagian dari kedaulatan pasai, kemudian ia menempatkan salah seorang anaknya yaitu sultan
mansur di samudera. Namun, pada masa sultan Ahmad Malik Az-Zahir, khawasan samudera
sudah menjadi satu kesatuan dengan nama samudera pasai yang tetap berpusat di pasai. Pada
masa pemerintahan sultan zain al abidin malik az-zahir, lide (kerajaan pedir) disebutkan menjadi
kerajaan bawahan pasai. Sementara itu, pasai juga di sebutkan memiliki hunungan yang buruk
dengan nakur, puncaknya kerajaan ini menyerang pasai dan mengakibatkan sultan pasai terbunuh
KEHIDUPAN SOSIAL

Kehidupan sosial masyarakat kerajaan samudra pasai di


atur menurut aturan dan hukum hukum islam. Dalam
pelaksanaannya banyak terdapat persamaan dengan
kehidupan sosial masyarakat di negeri mesir maupun di
arab. Karena persamaan inilah sehingga daerah aceh
( dahulu samudra pasai ) mendapat julukan daerah serambi
mekah
KEHIDUPAN BUDAYA

Dari catatan MA Huan dan Tome Pires, telah membandingkan


dan menyebutkan bahwa sosial budaya masyarakat pasai mirip
dengan malaka, seperti bahasa, maupun tradisi pada upacara
kelahiran, perkawinan, dan kematian. Kemungkinan kesamaan
ini memudahkan penerimaan islam di malaka dan hubungan
yang akrab ini di pererat oleh adanya pernikahan antara putri
pasai dengan raja malaka sebagimana di ceritakan dalam
sulalatus salatin. Beberapa orang berhasil memanfaatkan huruf
arab yang di bawa oleh agama islam untuk menulis karya mereka
dalam bahasa melayu, yang kemudian disebut dengan bahsa
jawi, dan hurufnya di sebut arab jawi.
SILSILAH KESULTANAN
SAMUDRA PASAI
KERUNTUHAN SAMUDERA PASAI
Faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Sriwijaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Faktor Internal :
Pemimpin yang kurang cakap setelah Sultan Malik Al Tharir.
Sultan Malik Al Tharir adalah pembawa kejayaan Kerajaan Samudra Pasai. Sepeninggal Sultan Malik Al Tharir, kerajaan berpindah pada penerusnya.
Namun, karena kinerja yang kurang cakap, Kerajaan Samudera Pasai terus mengalami kemunduran.
Terjadinya perebutan kekuasaan.
Perebutan kekuasaan dan pemberontakan yang terjadi pada zaman pemerintahan Sultan Zainal Abidin membuat kekuatan kerajaan ini melemah.
Pemberontakan ini sempat ditulis di dalam berita-berita Cina sumber sejarah kerajaan ini.
Faktor Eksternal :
Penyerangan dari Kerajaan Majapahit.
Tekad Mahapatih Gajah Mada untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara dalam sumpah Palapa membuat Majapahit juga menyerang Samudra
Pasai. Beberapa bagian kerajaan Samudra Pasai tidak dapat dipertahankan dan akhirnya jatuh ke tangan Majapahit.
Kalah saing dengan Pelabuhan Malaka.
Semenjak pusat perdagangan beralih ke Selat Malaka, Pelabuhan Pasai mulai sepi dan mengalami kerugian, karena komoditas utamanya yaitu lada
batal untuk dikirim.
Penyerangan dari Portugis.
Akhir riwayat dari kerajaan ini adalah penyerangan Portugis yang memanfaatkan konflik internal yang terjadi. Kerajaan Samudra Pasai runtuh sekitar
tahun 1500 karena penyerangan ini.
BUKTI PENINGGALAN KESULTANAN
SAMUDERA PASAI
NISAN SULTAN
MALIK AS-SALIH
NASKAH SURAT SULTAN
STAMPLE
ZAINAL ABIDIN
KERAJAAN

Anda mungkin juga menyukai