Anda di halaman 1dari 10

Sejarah Peradaban Islam Pada Masa

Kerajaan Samudera Pasai

Oleh:
Egi Gianturi
2120060004
Email:
egigianturi@gmail.com

Program Studi Sejarah Peradaban Islam

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

ABSTRAK

Tulisan ini berjudul sejarah peradaban islam pada masa kerajaan Samudera pasai,
diaman kerajaan samudera pasai ini menjadi kerajaan islam yang pernah muncul di Indonesia
dan juga di pulau sumatera berkisaran dari abad ke-13 sampai abad ke-16 M yang hamper
berkuasa kurang lebih berkuasa selama 350 tahun dengan beberapa masa pemerintahan. Menjadi
salah satu kerajaan islam di Indonesia Samudera Pasai menjadi salah satu pusat pendidikan islam
di nusantara dan juga sumatera. Tidak hanya sebagai pusat pendidikan islam samudera pasai juga
dikenal dengan perdagangannya dengan komoditi lada sebagai ekspor tebesarbya. Samudera
Pasai juga terletak di jalur perdagangan yang sangat strategis di selat malaka yang menjadi jalur
perdagangan dunia pada masa itu. Sebagai kerajaan islam samudera pasai punya andil yang besar
dalam penyebaran islam di nusantara dan menjadi salah satu pusat pendidikan islam pada masa
itu.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan islam yang pernah muncul dan
berkembang di pantai timur sumatera tepatnya di daerah aceh. Aceh yang pernah menjadi
pusat kerajaan islam kurang lebih tiga abad yaitu awal abad ke-13 sampai abad ke-16 M.
Sejalan dengan itu kerajaan Samudera Pasai mempunyai peranan penting dalam penyebaran
islam di Indonesia dan daerah Asia Tenggara yaitu, pesisir utara jawa, malaka, Trenggano,
Patani, Brunei dan lain-lain. 1

1
Hadi. Arifin. Dkk. Aceh Utara Dari Kerajan Samudera Pasai Ke Era Industrilisasi. (Loksomawe.
Pemerintahan Aceh Utara. 2002). Hal 20
Bukti kerajaan Samudera pasai abad ke-13 M itu didukung oleh adanya batu nisan
yang terbuat dari marmer yang berasal dari Gujarat India se[erti makam Malik al-Shalih.
Jejak samudera pasai tidak bisa dilihat dari peninggalan istana sebagaimana dengan kerajaan
lain, peninggalan yang masih bisa dilihat sampai saat ini antara lainialah makam makam raja-
raja Pasai dan ulama yang berperan dalam perkembanagan kerajaan baik pada masa kerajaan
samudera pasai maupun seterusnya. Peninggalan Samudera Pasai bersifat nisan yang terbuat
dari batu Mamer dengan tulisan khaligrafi yang indah dan unik, terutama pada makam
Nahrasiyah. 2

PEMBAHASAN

B. Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai terletak pada dua sungai besar yang terdapat di pantai
Utara Aceh, yaitu sungai Peusangan dan sungai pasai, bahkan ada pula yang mengatakan
bahwa wilayah kerjaan tersebut jauh lebih luas lagi kebahagian selatan, yakni sampai
kemuara sungai jambu ayer. Sumber lain menyebutkan wilayah kerajaan Samudra Pasai
berada di sekitar aliran sungai yang hulunya jauh sampai ke daerah pedalaman daratan
tinggi Gayo Aceh Tengah.dalam perkembangannya, kerajaan Islam Samudra Pasai telah
berhasil menjadi sebuah kerajaan yang berperadaban tinggi. Hal ini didukung oleh
banyak factor yang mempengaruhinya, seperti letak lokasinya yang strategis dijalur Selat
Malaka sebgai jalur pelayaran tersibuk yang menghubungkan dunia Timur denan dunia
belahan Barat, sehingga Selat Malaka ini tidak pernah sepi di laut pedagang-pedagang.

Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Malik al-Shalih atau Meurah Silu
pada tahun 1270 M. Meurah Silu sendiri kalau ditelusuri ke atas masih keturunan dari
para sultan perlak dari jalur Meurah Malik Ibrahim anak dari Tu Mersa atau (Meurah
mesir, sultan isak ke-2) karena tu Mersa adalah anak Meurah Isak, pendiri kerajaan Isak,
yang merupakan anak dari sultan Perlak ke-7 yang sayid maulana ali mughaiyat syah.

Pada sultan malik al-Shalih berkuasa, satu rombongan utusan Syarif Mekah yang
dipimpin Syekh Ismail al-Zafry dating mereka menyaksikan sultan di damping oleh

2
Husaini Ibrahim. Awal Masuknya Islam Ke Aceh Annalisis Arkeologi dan sambungan pada Nusantara.
(Banda Aceh. Aceh Multivision. 2006), hal 132
0rang-orang alim seperti Sari Kya Said Ghiyatuddin ( perdana menteri), Sayyid Ali bin
Ali Al-makarany. Sultan Malik al-Shalih meninggal pada tahun 1297 M, dibawah
pemerintahan sultan Malik al-Zhair (1297-1326).

Kerajaan Samudera Pasai sebagaimana dalam hikayat raja-raja pasai telah


dikunjungi oleh pelawat-pelawat asing salah satunya adalah marcopoloyang
berkebangsaan Italia, melintasi kawasan ini dalam lawatanya ke Tiongkok. Yang pada
saat itu berada di bawah kekuasaan Kubilai Khan, dalam catatan tersebut dituliskan
bahwa rombongan Marcopolo mengunjungi 6 kerajaan yang ada di kawasan tersebut
yaitu, Perlak, Barus, Pasai, Samudera, Pedir, Lamuri.

Ibnu Batutah ( abad 13) musafir islam terkenal asal maroko mencatat hal yang
sangat berkesan bagi dirinya saat mengunjungi kerajaan di pesisir pantai timur sumatera
sekitar tahun 1345 M, setelah berlayar 25 hari Barhnakar ( sekarang wilayah Myamar).
Ibnu Batutah mendarat di sebuah tempat yang sangat subur, perdagangan di daerah ini
maju, ditandai dengan penggunaan mata uang emas. Beliau semakin takjub karena ketika
turun ke kota ia mendapati sebuah kota besar yang sangat indah dengan dikelilingi
dinding dan menara kayu. Kota perdagangan di pesisir itu adalah pusat kota kerajaan
Samudara pasi. Samudera Pasai bukan hanya tercatat sebagai kerajaan yang sangat
berpengaruh dalam pengembangan islam di Nusantara

Pada masa pemerintahan Muhammad yang bergelar sultal Malik al-Zahir,


kerajaan Samudera Pasai berkembang menjadi pusat perdagangan Internasional.
Pelabuhan di ramaikan oleh pedagang-pedagang dari Asia, Africa, Cina, dan Eropa.
Dalam kisah perjalanannya ke Pasai, Ibnu Batutah menggambarkan sultan Malik al-Zahir
sebagai raja yang sangat saleh, pemura, rendah hati, dan mempunyai perhatian kepada
fakir miskin meskipun ia telah menaklukan banyak kerajaan, Malik al-Zahir tidak pernah
bersikap jumawa, kerendahan hatinya ditunjukan sang raja saat menyambut rombongan
Ibnu Batutah, para tamunya dipersilahkan duduk di atas hamparan kain, sedangkan ia
langsung duduk di tanah tampa berlasas apa-apa, dengan cermin pribadinya yang begitu
rendah hati, raja yang memerintah Samudara Pasai dalam kurun waktu 1297-1326 M.
pada batu nisanya dipahat sebuah syair dalam bahasa arab yang artinya “ ini adalah
makan yang mulia Malik al-Zahir, cahaya dunia sinar agama.
Dari abad ke 13 sampai ke 16 M. Samudera Pasai dikenal sebagai salah satu kota
di wilayah selat malaka dengan Bandar pelabuhan yang sangat sibuk bersamaan dengan
pidie. Pasai menjadi pusat perdagangan internasional dengan lada sebagai salah satu
komoditas ekspor utama. Pada saat itu Pasai mengekspor lada sekitar 8.00o-10.00 bahara
setiap tahunnya selain komoditas lain seperti sutra, kapur barus, dan emas yang
bukandidatangkan dari daerah perdalaman. Bukan hanya perdagangan ekspor impor yang
maju. Sebagai Bandar dagang yang maju, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang
sebagai alat pembayaran, yang salah satunya di terbuat dari emas yang dikenal senagai
dirham. Hubungan dagang dengan pedagang –pedagang pulau jawa juga terjalin, beras
dari jawa ditukar dengan lada

Selain sebagai pusat perdagangan samudera pasai juga menjadi pusat


perkembangan islam di Nusantara. Kebanyakan mubalig islam yang dating ke jawa dan
daerah lain berasal dari Samudera Pasai. Eratnya pengaruh juga terlihat dari sejarah dan
latar belakang wali songo. Sunan Kalijaga memperistikan anak dari maulana ishak, sultan
pasai. Sunan gunungjati alias Fatahilah yang gigih melawan penjajah portugis lahir dan
besar di Pasai. Laksamana Cheng ho tercatat juga pernah berkunjung ke pasai.

Kerajaan Samudera Pasai berkembang sampai mencapai kurun waktu 350 tahun
lebih yang diperintah lebih kurang enam periode sultan yang terkenal atas mata uang
yang pernah di temukan dapat dikatahui beberapa nama raja yang pernah memerintah di
kerajaan islam Samudera Pasai. Menurut T. Ibrahim Alifan bedasarkan atas dasar mata
uang emas tersebut urutan-urutan raja yang memerintah di karajaan tersebut adalah
sebagai berikut

1. Sultan Malik al-Shalih


2. Sultan Muhammad bergelar Malik al-Zahir
3. Sultan Mahmud Malik al-Zahir
4. Sultan Mansur Malik al-Zahir
5. Sultan Ahmad Malik al Zahir
6. Sultan Zaid al-abidin Malik al-Zahir
7. Sultamah Nahrasiyah
8. Sultan Salah Ad-Din
9. Sultan Abu Zaki Malik al-Zahir
10. Sultan Mahmud Malik al-Zahir
11. Sultan Zaid al-abiddin
12. Sultan Abdullah Malik al-Zahir
13. Sultan Zaid a;-abidin

Adapun urutan sultan-sulatn yang memerimtah kerajaan Samudera Pasai yang


terkenal sebagaimana yang tertera pada ukiran kaligrafi di makam sultamah
Nahrasiyahadalah sebagai berikut

1. Sultan Malik al-Shalih


2. Sultan Muhammad bergelar Malik al-Zahir
3. Sultan Ahmat Malikul Dhahir
4. Sultan Zainal Abidin Malikul Dhahir
5. Sultan Haidar Said bin Zainal Malikut Dhahir
6. Sultamah Nahrisyah.3

Kehidupan ekonomi

Kehidupan ekonomi masyarakat kerajaan samudera pasai berkaitan


dengan perdagangan dan pelayaran, hal itu disebabkan karena letak kerajaan
samudera pasai yang dekat dengan selat malaka yang menjadi jalur pelayaran
dunia saat itu. Samudera Pasai yang dekat dengans elat malaka yang
menghubungkan antara Pasai-Arab-India-Cina, samudera Pasai juga menyiapkan
Bandar-bandar dagang untuk menambah perbekalan berlayar selanjutnya
mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan barang dagang yang akan dikirim
ke luar negeri, dan menyiapkan barang dagang sebelum diatur ke beberapa daerah
di Indonesia4

Kehidupan Sosial dan Budaya

3
Fitriani. Persepsi Masyarakat Terhadap Situs Makam Kerajaan Pasai. Program Sejarah Kebudayaan Islam.
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darusalam Banda Aceh. Hal 25
4
Muhammad Ismail Gede. Pasai Dalam Perjalanan Sejarah abadt ke-13 sampai awal abadt ke-16. Jakarta
depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI
Para pedagang yang tinggal di Malaka untuk menetap sementara untuk
mengurusi barang dagangan. Dengan demikian para pedagang dari berbagai
bangsa itu bergaul beberapa lama dengan penduduk setempat. Kesempatan itulah
yang digunakan oleh para pedagang islam dari Gujarat, Persia, dan Arab untuk
menyebar lagama islam. Dengan demikian kehidupan social masyarakat dapat
lebih maju, bidang perdagangan, dan juga pelauaran juga menjadi lebih maju.

Kerajaan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh islam. Hal itu terbukti
terjadinya perubahan aliran syiah menjadi aliran syafi’I di Samudera Pasai,
ternyata mengikuti perubahan di Mesir sedang terjadi pergantian kekuasaan dari
Dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah ke Dinasti Mamluk yang beraliran Syafi’I.
dalam perkembanganya di Pasai menyesuaikan dengan adatistiadat setempat
sehingga kehidupan masyarakatnya merupakan campuran islam dengan adat
istiadat setempat 5

Kehidupan Politik

Setelah resmi menjadi kerajaan islam kerajaan bercorak islam pertama di


Indonesia. Samudera pasai berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan
pusat studi islam yang ramai. Pedagang dari India, Benggala, Gujurat, Arab, Cina,
serta daerah disekitarnya banyak berdatangan di Samudera Pasai.

Samudera Pasai setelah pertahananya kuat segera melakukan meluaskan


kekuasaan ke daerah pedalaman meliputi, Tambang Balek Bimba, Sameriangga,
Beruana, Simpang Buloh Teleng, Samudera Pelak, Hambu Aer, Rama Candhi,
Tukas, Pekan, dan Pasai. Dalam rangka islamisasi sultan Malik al-Shalih menikah
dengan putri raja Perlak. 6

C. Asal-usul Penamaan Samudera Pasai

Nama lengkap kesultanan Samudera Pasai adalah “ Samudera Aca Pasai”. Yang
artinya “ kerajaan samudera yang baik dengan ibukota di Pasai’. Pusat pemerintahan

5
Ayatroheadi. Struktur Masyarakat Pasai. Dalam makalah yang disampaikan dalam diskusi mengenai pasai
dalam sejarah. Cisarua. 25-28 September 1992.
6
Muhammad Ismail Gede. OP.Cit.
kerajaan tersebut sekarang sudah tidak ada lagi namun diperkirakan lokasinya berada di
nagai biang malayu, nama ‘ Samudera “ itulah yang dijadikan sebagai pulai yang kini
disebut dengan sumatera.

Seperti yang disebut oleh orsg-orsng portugis, sebelumnya nama pulau tersebut
adalah pulai Perca sedangkan para pengelana yang berasal dari Tiongkok/Cina
menyebutnya nama ‘Chincou’ yang artinya pulau emas, seperti misalnya yang diketahui
bedasarkan tulisan-tulisan I’tsing raja kartanegara pemimoin kerajaan singasari yang
terkenal menyebut daerah ini dengan nama “Suwamabhumi”yang artinya sama seperti
yang disebut oleh orang-orang Tiongkok yaitu ‘pulau emas’

Kesultanan samudera pasai merupakan kerajaan islam yang terletak di pesisir


pantai utara sumatera kurang lebih di kota Loksomawe. Aceh Utara sekarang.
Bedasarkan tulisan-tulisan selama ini diyakini oleh para sejarawan unttuk melacak
kesultanan Samudera Pasai adalah tiga kitab historiografi malayau yaitu hikayat raja
pasai, sejarah malayu dan hikayat raja bakoy. Hikayat raja Pasai memberikan andil yang
cukup besar upaya menguak riwayat kesultanan samudera pasai, meskipun nuansa mitos
masih menjadi kendala dalam penafsiran kebenarannya. 7

D. Proses Penyebaran Islam


1. Perdagangan

Saluran perdagangan merupakan tahap yang paling awal dalam tahap islamisasi
yang diperkirakan mulai dari abdak ke-7, melibatkan pedagang-pedagang dari Arab,
Persia, dan India. [ada abad ke-13 sampai abad ke 16 lalu lintas perdaganagan yang
melalui Indonesia sangat ramai yang melewati seluruh wilayah di Indonesia dan juga di
kerajaan Samudera Pasai.

Dalam agama islam siapapun bisa sebagai penyebar agam islam, sehingga hal ini
menguntungkan karena mereka melakukanya sambil berdagang. Pada tahap perdaganagn
ini masyarakat terlibat mulai darai raja, birokrat, bangsawan, masyarakat kaya, sampai
menengah ke bawah.

7
http;//www.wapeda.cp.id/-sejarah-penamaan-kerajaan-samudera-pasai/ diakses 26 fenruari 2022
2. Perkawinan

Tahap perkawinan merupakan kelanjuttan dari tahap perdagangan. Para pedagang


yang dating lama-kelamaan menetap dan membentuk perkampungan yang dikenal
dengan nama pekojen. Tahap selanjutnya para pedagang menetap dan membentuk
keluarga dengan penduduk setempat dengan cara menikah. Mengingat pernikahan dengan
agama lai tidak sah maka penduduk local yang akan dinikahi harus memeluk agama
islam terlebih dahulu.

Penyebaran agama islam dengan saluran perkawinan berjalan lancer mengingat akan
adanya keluarga muslim yang menghasilkan keturunan-keturunan muslim dan
mengundang ketertarikan penduduk lain untuk memeluk agama silam.

3. Pendidikan

para ualam, kiai, guru agama berperan penting dalam penyebaran agama islam
dan kebudayaan. Para tokoh ini menyelenggarakan pendidikan melalui pondok pesantren
bagi para sabtri-santrinya. Dari para santri inilah nantinya islam akan disosialisasikan di
tengahmasyarakat8

8
Fitriani. Op.Cit. Hal 67-68
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerajaan samudera pasai sangatlah memiliki peranan yang penting dalam perkembangan
islam di Nusantara dan daerah Asia Tenggara lainya, hal itu disebabkan karena kerajaan
Samudera Pasai menjadi salah satu pusat pengembangan agama islam di nusantara pada periode
abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 M. Hal yang membuat Kerajaan samudera pasai ini
menjadi pusat agam islam dikarenakan pedagang dari Arab, Gujarat, india mereka tidak hanya
berdagang namun juga menyebarkan agama islam di tempat mereka berdagang

Pada masa itu kerajaan samudera pasai merupakan daerah perdaganggan internasional
dimana lada menjadi komoditi utama ekspor, kerajaan ini juga terletak di jalur yang strategis
diaman banyak para pedagang pedagang dari Asia, Cina, dan Eropa yang singgah di sana. Hal
itulah yang membuat daerah ini pada masa itu sangat terkenal dengan perdeganggan dan
peayaranya, dengan hal itu pasai tumbuh menjadi kota yang besar pada masa itu.

Ada beberapa cara dalam penyebaran agam islam yang dilakukan oleh para musafir atau
pedagang muslim dianataranya, berdagang, pernikahan, dan pendidikan.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini saya sabagai penulis meminta maaf terlebih dahulu
dengan kesalah-kesalahan yang terdapat di makalah ini dan juga kurangnya sumber yang penulis
temukan, semoga apa yang saya tuliskan di makalah ini dapat berguna untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Hadi. Dkk. Aceh Utara Dari Kerajan Samudera Pasai Ke Era Industrilisasi.
(Loksomawe. Pemerintahan Aceh Utara. 2002). Hal
Ibrahim Husain. Awal Masuknya Islam Ke Aceh Annalisis Arkeologi dan sambungan
pada Nusantara. (Banda Aceh. Aceh Multivision. 2006), hal
Fitriani. Persepsi Masyarakat Terhadap Situs Makam Kerajaan Pasai. Program Sejarah
Kebudayaan Islam. Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darusalam Banda Aceh. Hal
Ismail Muhammad Gede. Pasai Dalam Perjalanan Sejarah abadt ke-13 sampai awal
abadt ke-16. Jakarta depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI
Ayatroheadi. Struktur Masyarakat Pasai. Dalam makalah yang disampaikan dalam
diskusi mengenai pasai dalam sejarah. Cisarua. 25-28 September 1992.
http;//www.wapeda.cp.id/-sejarah-penamaan-kerajaan-samudera-pasai/ diakses 26
fenruari 2022

Anda mungkin juga menyukai