Anda di halaman 1dari 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE LEARNING KELAS IV DENGANMATERI BAGIAN BAGIAN PADA


TUMBUHAN SD NEGERI 056610 PAYATUSAM

Lita Novitayanti1, Nailissa’adah,S.HI,M.Pd.I2,


1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas
Terbuka 3Tutor Karya Ilmiah,Universitas
Terbuka
1
Litanovita749@gmail.com
2
nailispustaka@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah ketidak mampuan siswa kelas IV SD
Negeri 056610 Paya Tusam, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, pada semester II
tahun pelajaran 2023/2024 dalam memahami kompetensi dasar bagian pada tumbuhan .
Salah satu upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meningkatkan
profesionalisme guru dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk
meningkatkan pemahaman siswa melalui penggunaan media gambar. Penelitian ini
dilakukan dalam dua putaran, dengan Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 12
oktober 2023 dan Siklus II pada tanggal 19 oktober 2023. Pada kedua siklus tersebut,
dilakukan pengambilan data untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan media gambar
dalam meningkatkan pemahaman siswa. Temuan penelitian ini menghasilkan data yang
relevan terkait peningkatan pemahaman siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif
dengan media gambar. Data-data tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
menganalisis efektivitas penggunaan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.Dalam kesimpulannya, penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif dengan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
Menyebutkan bagian bagian tumbuhan . Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif bagi guru-guru di SD Negeri 056610 Paya Tusam, Kecamatan Wampu,
Kabupaten Langkat, dalam meningkatkan profesionalisme dalam mengajar serta
memperbaiki hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tersebut.

Kata Kunci : Bagian Tumbuhan, Pembelajaran Kooperatif, Media gambar

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan cara manusia didalam menciptakan dan juga mengembangkan
sebuah peradaban. Pendidikan memiliki jangkauan yang cukup luas, oleh karenanya
pendidikan bukan hanya terbatas pada lingkungan sekolah, melainkan juga berdasar pada
pengalaman, melalui pendidikan secara informal.
Putu Ayu Whinda Krismayani:2020 Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran IPA memotivasi perlunya diciptakan suatu pendidikan yang dapat mengatasi
permasalahan tersebut.Pendidikan merupakan sebuah upaya yang harus ditempuh oleh
peserta didik melalui bantuan pendidik dengan belajar untuk menerapkan nilai-nilai, baik itu
agama, budaya, sosial, dan lain sebagainya. Berdasarkan pada Undang-undang RI No. 20
1
Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, dikatakan bahwa Pendidikan Nasional
bertujuan untuk membentangkan kemampuan yang ada pada semua peserta didik guna
menjadi insan yang bertaqwa pada Tuhan YME, memiliki ilmu, bermoral, imajinatif,
independen, juga terbuka pada setiap perkembangan zaman yang semakin berkemajuan.
Jannah, Nuriyah Miftahul 2015:Belajar merupakan satu diantara banyak cara
didalam menempuh pendidikan. Ketika setiap orang belajar, pengetahuannya akan
bertambah begitu juga dengan keterampilannya. Tanpa sadar sebenarnya belajar bisa
mempengaruhi manusia dalam berpandangan dan bersikap, makanya tidak heran ketika
muncul perkataan bahwa semakin tinggi pendidikan sesorang, maka semakin bermutu lisan
dan sikapnya.
K. Brahim, Theresia. 2007:Kegiatan belajar dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun, tetapi jika terjadi pada persekolahan, belajar dilakukan melaui sebuah proses
yaitu proses pembelajaran. Ketika berlangsung proses pembelajaran, terjadi sebuah
komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai pusat
belajar.
IPA merupakan satu diantara mata pelajaran yang wajib untuk diajarkan pada peserta
didik selain Bahasa Indonesia dan PPKN. Keberadaan mata pelajaran ini sebenarnya cukup
menjadi beban bagi peserta didik, pasalnya mata pelajaran ini menuntut anak untuk berpikir
secara deduktif ketika anak berada pada fase Operasional konkret. Untuk itu, diperlukan
pemilihan model pembelajaran yang tepat didalam mengajarkan matematika. Akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang kesulitan.
Permasalahan tersebut peneliti dapatkan ketika melaksanakan praktik mengajar
disebuah SDN 056610 Paya Tusam kelas IV. Pada kelas IV ini terdapat 23 siswa. Setelah
dilakukan pra-siklus, disimpulkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM hanya
10 orang, dan yang mendapatkan nilai dibawah KKM ada 13 orang. Hal ini sebenarnya
terjadi karena siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang susah, juga guru
kurang variatif dalam menyajikan materi terkait pelajaran IPA.
Asih, Cicik Budi. 2013: Untuk dapat meningkatkan hasil belajar, guru harus aktif dan
kreatif dalam mengembangkan pembelajaran, baik itu menggunakan model, melakukan
strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Dengan adanya masalah ini, guru harus
melakukan perubahan terhadap gaya mengajar yang sebelumnya menjadi otoriter kelas, kini
hanya menjadi fasilitator.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model based learning, dengan
berlandasan pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu “Menungkatkan Minat

2
belajar siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Based Leraning Pada Mata
Pelajaran IPA Di Kelas IV SD Negeri 056610 Paya Tusam Tahun Ajaran 2023/2024” oleh
Lita Novitayanti. Dari penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar,
dengan nilai siswa akhir siklus II 89,4 dari pra-siklus sebelumnya 52,6. Begitu juga dengan
presentase ketuntasannya, yaitu meningkat menjadi 100%.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti akan mengangkat
PTK yang berjudul “Menungkatkan Minat belajar siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Based Leraning Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SD Negeri
056610 Paya Tusam Tahun Ajaran 2023/2024.

METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti meneliti dari
awal hingga akhir, metode ini digunakan karena dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat
menilai kekurangnnya dalam mengajar dan dapat memperbaikinya. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV SD Negeri 056610 paya tusam yang berjumlah 23 orang 17 laki-laki dan 6
perempuan pada mata pelajaran ipa. Penelitian dilakukan dikelas IV karena rendahnya
minat belajar ipa siswa. Ada dua siklus untuk penelitian ini. Siklus I dilaksanakan pada
tanggal 12 oktober 2023 dan siklus II tanggal 19 oktober 2023. Tahapan siklus I dan siklus
II adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kajian ini memanfaatkan
model Based Learning yang menghubungkan materi dengan kehidupan nyata siswa .
Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dan observasi. Instrumen pengumpulan
data menggunakan lembar observasi siswa.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Rumus mempresentase jumlah siswa yang mencapai KKM :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝐾𝐾𝑀 x 100


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 056610 Paya Tusam. Subjek dalam penelitian
adalah guru dan siswa kelas IV dengan jumlah murid 23 orang. Dari penelitian yang telah
dilakukan ternyata nilai pembelajaran ipa masih rendah. Pada 10 oktober 2023 dilakukan uji
pra tindakan. Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan siswa terhadap informasi
yang akan diajarkan. Terbukti bahwa sejumlah besar siswa belum paham dengan
pembelajaran ipa. Hanya 10 dari 23 siswa yang mencapai nilai diatas KKM dengan persentase

3
43,47%.
Siklus I dilaksanakan pada 12 oktober 2023. Perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi merupakan empat proses yang dilakukan pada siklus tindakan I.
Langkah-langkah tindakan siklus I: Pembuatan RPP dengan model pembelajaran Learning,
penyiapan media, sumber, dan bahan pembelajaran dan menyiapkan lembar penilaian
aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran merupakan beberapa hal yang perlu
dipersiapkan.
Pada awal pembelajaran yang dilakukan yaitu menyampaikan salam, melaksanakan
doa, mengecek kehadiran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengaitkan kembali
pelajaran sebelumnya. Pada kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan pengertian bagian
bagian tumbuhan memberikan contoh soal, sebagai media pembelajaran, membagai siswa
menjadi beberapa kelompok kecil, guru memberikan soal cerita tentang tumbuhan,setiap
kelompok berdiskusi mencari jawaban, guru membimbing peserta didik untuk mengerjakan
soal dan melakukan penilaian, setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang telah
mereka kerjakan selanjutnya guru memberikan apersepsi dan penguatan dan memberikan soal
evaluasi, selanjutnya siswa mengerjakan soal.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 056610 Paya Tusam. Subjek dalam penelitian
ini adalah gurudan siswa kelas lV, dengan jumlah murid 23 orang. Dari hasil penelitian yang
telah dilakukan ternyata nilai pada mata pelajaran ipa masih rendah. Tes sebelum tindakan
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 12 Oktober 2023. Pada tahap awal Tes ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa tentang materi yang akan diajarkan.
Adapun nilai pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Nilai siswa siklus l


Daftar nilai siswa Pra Siklus
No Nama siswa KKM Nilai Tuntas Tidak

Tuntas
1. Abian Anandu 70 60 √
2. Abizhar Ariano 70 55 √
3. Akhdan fahri S 70 60 √
4. Alfie AL Azham 70 75 √
5. Amrullah Azzaky 70 45 √

4
6. Aran Ashasyah R 70 80 √
7. Asifa Talita Zahra 70 65 √

8. Bima Alfa Ardiansyah 70 75 √


9. Bima Tio Syahputra 70 55 √
10. Dhea 70 85 √
11. Defta Aidil El Rafif 70 80 √
12. Dzaky Suandi 70 65 √
13. Gadis Nindi Fasya 70 60 √
14. Hafidz Habibilah 70 80 √
15. Illona Claresta 70 65 √

16. Inaya Rahmadifa 70 70 √


17. Gadis Nindi Fasya 70 60 √
18. Indra Firmansyah 70 75 √
19. Irwan Sahputra 70 85 √
20. Luis Alpero 70 65 √
21. M. Khaisa Akbar 70 60 √
22. M.Rifky Mumtaza 70 80 √
23. Shaka arddhan syam 70 60 √
Jumlah Nilai 1560
Rata-rata 67,82

Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang melibatkan siswa


dan guru diamati menggunakan lembar observasi. Dalam tahap ini peneliti mendiskusikan
tentang hasil pembelajaran dengan menilai kelebihan dan kekurangan dari siklus I.
Siklus II dilaksanakan pada 19 oktober 2023. Perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi merupakan empat proses yang dilakukan pada siklus tindakan II.
Langkah-langkah tindakan siklus II: Pembuatan RPP dengan model pembelajaran Learning,
penyiapan media, sumber, dan bahan pembelajaran dan menyiapkan lembar penilaian
aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran merupakan beberapa hal yang perlu
dipersiapkan.
Pada awal pembelajaran yang dilakukan yaitu menyampaikan salam, melaksanakan

5
doa, mengecek kehadiran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengaitkan kembali
pelajaran sebelumnya. Pada kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan pengertian pembagian
memberikan contoh soal pembagian, menunjukan permen sebagai media pembelajaran,
membagai siswa menjadi beberapa kelompok kecil, guru memberikan soal cerita tentang
pembagian, setiap kelompok berdiskusi mencari jawaban, guru membimbing peserta didik
untuk mengerjakan soal dan melakukan penilaian, setiap kelompok menyampaikan hasil
diskusi yang telah mereka kerjakan selanjutnya guru memberikan apersepsi dan penguatan
dan memberikan soal, selanjutnya siswa mengerjakan soal. Kegiatan penutup yaitu
menyimpulkan pelajaran, melakukan refleksi untuk apa saja yang dipahami dan yang belum
dipahami selanjutnya memberikan tugas dan ditutup dengan doa.
Setelah dilakukan Penelitian pada siklus I ini dilakukan di SD Negeri 056610 Paya
Tusam hasil penelitian masih rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas
lV, dengan jumlah murid 23 orang. Maka pada tanggal 19 oktober 2023 dilakukan penelitian
siklus II, Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata nilai pada mata pelajaran ipa
mulai meningkat.Pada tahap ke dua Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Adapun nilai pada siklus II adalah
sebagai berikut:

Tabel 2. Daftar nilai siswa siklus II


No Nama siswa KKM Nilai Tuntas Tidak

Tuntas
1. Abian Anandu 70 85 √
2. Abizhar Ariano 70 65 √
3. Akhdan fahri S 70 85 √
4. Alfie AL Azham 70 80 √
5. Amrullah Azzaky 70 55 √

6. Aran Ashasyah R 70 85 √
7. 70 80 √
Asifa Talita Zahra

8. Bima Alfa Ardiansyah 70 85 √


9. Bima Tio Syahputra 70 75 √
10. Dhea 70 90 √

6
11. Defta Aidil El Rafif 70 90 √
12. Dzaky Suandi 70 85 √
13. Gadis Nindi Fasya 70 80 √
14. Hafidz Habibilah 70 85 √
15. Illona Claresta 70 85 √

16. Inaya Rahmadifa 70 80 √


17. Gadis Nindi Fasya 70 85 √
18. Indra Firmansyah 70 80
19. Irwan Sahputra 70 85
20. Luis Alpero 70 80
21. M. Khaisa Akbar 70 85
22. M.Rifky Mumtaza 70 90
23. Shaka arddhan syam 70 65
Jumlah Nilai 1860
Rata-rata 80,08

Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang melibatkan siswa


dan guru diamati menggunakan lembar observasi. Dalam tahap ini peneliti mendiskusikan
tentang hasil pembelajaran dengan menilai kelebihan dan kekurangan dari siklus II.
Siklus I dilaksanakan pada 12 oktober 2023, pada siklus I ini diadakan evaluasi awal
untuk mengetahui kondisi belajar siswa. Dimana hasil yang didapatkan meningkat dari pra
siklus atau sebelum tindakan. Proses pembelajaran mengikuti RPP yang dibuat mulai dari
awal, inti dan penutup.

7
Pelaksanaan dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Nilai
siswa terendah pada pra siklus adalah 45 dan nilai tertinggi 85.

Adapun dari pembahasan diatas tentang siklus I dan siklus II ,disini dapat diliah dari
sebuah grafik perbandingan hasil belajar siswa prasiklus dan siklus I di bawah ini:

Gambar 1
Grafik perbandingan hasil belajar siswa Pra siklus dan Siklus I

73
72
71
70
69
68
67
66
65
64
Prasiklus Siklus 1

Berdasarkn grafik dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada pra siklus 67,82 dan pada
siklus I 72,82. Pada siklus I terjadi kenaikan dengan nilai terendah 50 dan nilai paling tinggi
adalah 90. Siswa yang lulus KKM dari 10 siswa naik menjadi 16 siswa berarti dari 43,47%
naik menjadi 69,56%.
Pada tanggal 19 oktober 2023 diadakan Siklus II dengan tujuan untuk meningkatkan
pembelajaran Siklus I, dimana hasil siklus II lebih baik dari hasil siklus I. Proses
pembelajaran mengikuti RPP yang dibuat mulai dari awal, inti, dan penutup. Terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah siklus II selesai dan dievaluasi. Pada siklus I nilai
siswa terendah 50 dan tertinggi 90. Nilai terendah pada siklusII 55 sedangkan nilai tertinggi
90 sehingga terjadi peningkatan.Ditunjukan pada grafik dibawah ini :

Gambar 2
Grafik perbandingan hasil belajar siswa Siklus I dan Siklus II
82
80
78
76
74
72
70
68
Siklus I Siklus II

8
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada siklus I 72,82 dan siklus
II 80,08 dan yang lulus KKM dari 16 siswa naik menjadi 20 siswa berarti dari 69,56% naik
menjadi 86,95%.
Dari pelaksanaan pra siklus, siklus I dan siklus II terlihat bahwa hasil belajar
meningkat. Hasil belajar matematika kelas IV dapat ditingkatkan dengan penerapan model
pembelajaran learning. Dari pra siklus terlihat hanya 10 dari 23 siswa yang mencapai KKM.
Namun, setelah siklus pertama jumlahnyameningkat menjadi 16 dan pada siklus kedua
mencapai 20.Seperti gambar grafik di bawah ini:

Gambar 3
Grafik perbandingan hasil belajar siswa Pra siklus, Siklus I dan siklus II
85
80
75
70
65
60
Prasiklus Siklus I Siklus II

Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa nilai rata rata pra siklus 67,82, siklus I 72,82
dan pada siklus II 80,08. Siswa yang lulus KKM dari pra siklus ke siklus I dari 10 siswa naik
menjadi 16 siswa berarti dari 43,47% naik menjadi 69,56%. Dan pada siklus II terjadi
kenaikan yang lulus KKM dari 16 siswa menjadi 20 siswa berarti naik dari 69,56% naik
menjadi 86,95%.

KESIMPULAN
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian kelas yang telah dilakukan pada dua siklus Di SD
Negeri 056610 Paya Tusam kelas lV dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran learning
dapat meningkatkan minat belajar IPA. Pada siklus I terjadi kenaikan dengan nilai terendah
50 dan nilai paling tinggi adalah 90. Siswa yang lulus KKM dari 10siswa naik menjadi 16
siswa berarti dari 43,47% naik menjadi 69,56%. Dan pada siklus IIterjadi kenaikan yang lulus
KKM dari 16 siswa menjadi 20 siswa berarti naik dari 69,56%naik menjadi 86,95%.

9
SARAN
Diharapkan dapat melakukan perubahan pembelajaran dalam mengajar.sehingga siswa
akan tertarik dalam belajar dan tidak merasa bosan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. RinekaCipta.

Asih, Cicik Budi. 2013. “Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Melalui Strategi Problem
Based Lerning (PBL) Pada Siswa Kelas IV SDN Tluwah Tahun Pelajaran
2012/2013”. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Budiyono. 2009. “Statistika Dasar untuk Penelitian (Jilid 2)”.


Cynthia S. Johnson, Shannon Delawsky. 2013. “Project-Based Learning And Student
Engagement”. Academic Research International. Vol. 4 No. 4 halaman 567.
Darmawan Deni. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif”. PT Remaja Rosdakarya. Hendri
adi. 2010. “Guru Berkualitas: Profesional dan Cerdas Emosi”. Jurnal saung guru,
1(2): 3.
Jannah, Nuriyah Miftahul 2015. “Peningkatan Disiplin Dalam Pembelajaran Sub Tema:
Aku Merawat Tubuhku Melalui Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning (Pjbl) Pada Siswa Kelas 1 Sdn 2 Sedayu Grobogan Tahun 2014/2015”.
Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
K. Brahim, Theresia. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar, Melalui Pendekatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati di Lingkungan
Sekitar”. Jurnal pendidikan penabur no 09 tahun ke 6 hlmn 4.
Kosasih. 2014. “Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013”.
Penerbit Yrama Widya.
Putu Ayu W Krismayani .2020.Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
IPA.jurnal pedagogi pemnbelajaran.

10

Anda mungkin juga menyukai