Anda di halaman 1dari 5

Paskah Warina T.

, Evayenny Alam Slamet Barkah


Analasis Minat Belajar IPS Siswa Menggunakan Metode
Demonstrasi Kelas III di SD Bangun
DOI 10.37640/ice.xx.xxxx-
xxxxIn Proceedings of the 1st International Conference on Education (ICE 2023), pages xxx-xxx
e-ISSN 2964-7479
Copyright © 2023 by STKIP Kusuma Negara Press. All rights reserved

ANALISIS MINAT BELAJAR IPS SISWA MENGGUNAKAN METODE


DEMONSTRASI KELAS III DI SD BANGUN

Paskah Warina Tarigan1 Evayenny2 Alam Slamet Subarkah3

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), STKIP Kusuma Negara Jakarta, Indonesia
*paskahwarina@stkipkusumanegara.ac.id evayennyby@stkipkusumanegara.ac.id
alamslametsubarkah@stkipkusumanegara.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar terhadap proses belajar siswa. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode Demonstrasi pada minat belajar pada peserta didik.
Objek penelitian ini adalah kelas III SD di Sekolah Dasar Bangun Jakarta Utara Semester Genap Tahun
Pelajaran 2022/2023 berjumlah 9 siswa dengan sampel sebanyak 4 responden. Penelitian ini diharapkan
dapat membuktikan adanya pengaruh metode demonstrasi untuk meningkatkan minat belajar peserta
didik di SD Bangun Jakarta.
Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuisioner skala likert untuk variabel minat belajar
dan menggunakan wawancara dengan observasi ke lapangan langsung untuk variabel hasil belajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang mempengaruhi minat belajar yang berkurang,
pengaruh tersebut diantara nya karena kurang nya metode pemaparan pembelejaran kepada peserta
didik yang dilakukan guru saat pemnbelajaran. Hal ini metode pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara dan observasi.
Teknik wawancara dilakukan dengan terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara. Teknik
observasi dilakukan oleh dua orang observer dengan cara anecdotal. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar
terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Minat belajar, metode Demonstrasi dan Minat Belajar

1 PENDAHULUAN

Kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang
telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. terkait kondisi
permasalahan minat belajar yang terlihat, bahwa dalam upaya meningkatkan minat belajar
harus adanya dorongan ide yang masuk atau di paparkan oleh guru. Pemberian wawasan
kepada para pihak yang berkiprah di dunia pendidikan juga penting agar semakin
memahami hakikat belajar dan keberhasilannya, aspek-aspek yang mempengaruhi
peningkatan minat belajar siswa, strategi menumbuhkan minat belajar siswa perlu di
perhatikan dalam metode pengajaran kepada siswa serta Pendekatan kepada siswa secara
individual. Dalam kegiatan pembelajaran guru atau pendidik terkadang terfokus pada satu
metode. Tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya
pengajaran tidak membosankan, tetapi justru menarik perhatian anak.
Cukup banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu
dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber dari
dalam diri individu yang bersangkutan dan yang berasal dari luar yang mencakup
lingkungan di dalam keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Oleh sebab
itu pengajaran yang tidak bertahap dan tidak edukatif keapada anak didik disebabkan siswa
tidak dapat memahami atau kurang paham dalam memahami mata pelajaran yang di
berikan.

1
ICE 2023 – 2nd International Conference on Education

2 METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2013) menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif sering


disebut sebagai penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting). Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Pada penelitian
deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menjelaskan,
serta menjawab lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari
semaksimal mungkin baik itu seorang inidividu, kelompok, maupun fenomena yang terjadi.
Adapun prosedur pelaksanaan peneliti yang akan dilakukan peneliti menggunakan
penelitian deskriptif yaitu melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Subjek pada penelitian ini adalah guru kelas
III dan siswa kelas III, yang berada di SD Bangun, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sedangkan,
teknik analisis data mengunakan Model Miles and Huberman meliputi 1) reduksi data yaitu
proses pemilihan data yang difokuskan pada hal-hal yang penting, sehingga dapat
menghasilkan informasi yang jelas dan terperinci, 2) penyajian data yaitu penyajian data
dengan cara mendeskripsikan Minat Belajar pada Peserta Didik melalui metode
Demonstrasi 3) verifikasi data atau penarikan kesimpulan yaitu mengetahui Minat Belajar
IPS siswa kelas III menggunakan Metode Demonstrasi di SD Bangun

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang di teliti di lapangan seperti yang di angket bagikan terdahulu,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama yaitu proses dan hasil belajar pada dasarnya
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
maupun faktor lingkungan sosial peserta didik. Kedua kesuksesan belajar dapat dipengaruhi oleh
bakat, minat, kemauan, dan kemampuan dari masing-masing siswa. Namun demikian peran guru
dan orang tua tidak bisa di abaikan dan sangat penting karena guru merupakan motivator dalam
bidang pendidikan dan orang tua adalah pengganti setelah peserta didik di luar sekolah. Demikian
uraian dan kesimpulan dari tulisan ini. Semoga hal ini dapat membantu kita dalam memahami dan
menganalisis masalah minat belajar murid sekolah dasar dan solusinya, dan bisa pula memberikan
tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi para insan pendidikan.

3.1 Temuan Penelitian

SD Bangun Jakarta adalah Sekolah Dasar swasta yang beralamat di Jl. Lanji No. 2 Jakarta Utara,
Kota Administrasi DKI Jakarta, Indonesia. Sekolah Dasar Bangun adalah bagian dari Institusi
Pendidikan yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Bangun pada tahun 1972 dan terdapat 6 kelas
yang dimiliki SD Bangun.
Berdasarkan yang dilakukan penelitian pada kelas III SD Bangun Jakarta mengenai minat
belajar pada peserta didik pada pembelajaran IPS memalui metode demonstrasi adalah sebagai
berikut.
3.1 Kurang nya pengaruh minat belajar pada anak
Pada penelitian kali ini saya mendapat kurang nya minat belajar pada anak di SD
Bangun Jakarta yaitu pada kelas III, menurut wali kelas III yaitu Ibu Aksamina Sakan terdapat siswa
yang memang kurang paham pada materi yang di ajarkan terutama pelajaran IPS setiap dalam
pembelajaran masih ada anak yang kurang memahami materi yang di ajarkan. Peserta didik yang di
wawancarai juga mengungkap kan bahwa dalam proses pembelajaran sebagian tidak mudah untuk
memahami materi yang di ajari dan kurang mengetahui saat guru mengajarkan, walaupun ada nya

2
Analisis Minat Belajar IPS Siswa Kelas III Metode Demonstrasi di SD Bangun

media buku yang di berikan pembahasan materi yang di dalam buku tersebut kurang lengkap
terkadang gurupun harus membuka hp untuk mendapatkan materi lebih jelas dan lengkap.
Kurang nya interaksi dan ketertarikan dalam suasana pembelajaran pun menjadi kurang nya minat
belajar peserta didik di kelas dan banyak nya peserta didik yang bermain di kelas sehingga Ibu
Aksamina Sakan kerepotan dalam menjelaskan materi yang di ajarkan.

3.2 Tingkat kemandirian belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran


1) Minat Belajar
beradasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kurang nya minat belajar pada peserta
didik dalam pembelajaran berlangsung karna guru bahan materi yang diajarkan tidak lah banyak
yang di dapat dalam buku dan sebagian peserta didik bosan dalam materi yang di ajarkan.
2) Insiatif
Berdasarkan hasil wawancara berkaitan dengan inisiatif peserta didik dalam mata pelajaran
IPS melalui metode demonstarsi seperti yang di jelaskan olah Ibu Aksamina Sakan peserta didik
kurang dalam ber inisiatif dalam pembelajaran langsung seperti mengajukan pertanyaan atau
membuat suasana pembelajaran kondusif karna masih ada nya peserta didik yang bermain dalam
kelas sehingga guru sulit dalam menerangkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh mulai dari kegiatan
pratindakan sampai pelaksanaan tindakan dengan menerapkan metode demonstrasi diperoleh suatu
hasil yang sangat penting untuk dibahas. Diantaranya adalah:
1. Kegiatan Pratindakan
Pada tahap ini peneliti memberikan tes pratindakan atau tes awal sebelum
melakukan tindakan. Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana penguasaan siswa pada materi tersebut dan untuk membandingkan
hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran tersebut.
3) Motivasi
Berdasarkan hasil wawancara berkaitan dengan motivasi peserta didik SD Bangun terutama
kelas III melalui metode demonstrasi seperti yang di ungkap kan Ibu Aksamina Sakan sebagai wali
kelas selama proses pembelajaran peserta didik dinilai rendah.
Dikarenakan saat pembelajaran belajar berlangsung peserta didik sebagian masih ada yang ingin
saat sedang pembelajaran berlangsung sehingga membuat kelas tidak kondusif.

3.3 Upaya guru yang harus dilakukan guru dalam meningkat kan minat belajar pada peserta
didik.
Ibu Aksamina Sakan selaku wali kelas di kelas III di SD Bangun Jakarta
menjelaskan bahwa beliau berusaha menciptakan kondisi yang nyaman dalam proses pembelajaran
berlangsung di kelas dan mengajak peserta didik untuk berprtisipasi aktif dalam semua mata
pelajaran yaitu dengan lebih aktif berkomunikasi dengan peserta didik. Mengawali pembelajaran
dengan ice breaking dan bernyanyi.
Dalam menggunakan sumber belajar Ibu Aksamina Sakan juga memberikan kebebasan dan
peraturan kepda peserta didik dalam proses pebelajaran berlangsung selama jam belajar berlangsung
siswa di tuntut untuk tertib di kelas selama mata pelajaran berlangsung dan mengerjakan tugas
hingga selesai.
Terkadang dalam pembelajaran berlangsung masih ada anak yang masih bilom bsa tertib dan suka
mengganggu teman nya di kelas.

3.2 Pembahasan Temuan Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan observasi, wawancara dengan
narasumber yaitu guru wali kelas III dan peserta didik, serta sebar angket, di peroleh gambaran
tentang kurang nya minat belajar dalam pelajaran IPS di SD Bangun Jakarta.
1. Pengaruh minat belajar pada peserta didik
masalah minat belajar murid sekolah dasar dan solusinya.
Hal ini dengan tujuan memberi wawasan kepada para pihak yang berkiprah di dunia pendidikan
untuk semakin memahami: hakikat belajar dan keberhasilannya; aspek-aspek yang mempengaruhi

3
ICE 2023 – 2nd International Conference on Education

peningkatan minat belajar siswa; strategi menumbuhkan minat belajar siswa. Diketahui bahwa
dalam belajar yang terpenting adalah proses, bukan hasil yang diperoleh. Artinya, belajar harus
diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang agar
belajar itu dapat berhasil baik. Disini metode yang di terapkan oleh guru kepada peserta didik masih
kurang aktif atau kereatif dikarenakan kurang ide dan materi bahan ajar yang di ketahui oleh guru
sehingga membuat proses belajar yang monoton dan kurang nya keras kondusif membuat ruang
belajar tidak ada ke fokus an dalam memahami mata pelajaran yang di berikan.
Di bantu dengan RPP yang di gunakan oleh guru selama pembelajaaran yaitu menggunakan RPP
sederhana sesuai dengan ajuran yang di berikan oleh pemerintah. Dalam proses pembelajaran seperti
IPS guru memberikan tugas kepada peserta didik yaitu mengenai bagaimana perkembangan sosial
pada jaman ke jaman wali kelas menjelaskan bahwa dengan memberikan pelajaran tentang
perkembangan sosial peserta didik mampu membandingkan era sosial pada waktu ke waktu yang di
jelaskan dalam perkembangan bangunan, teknologi dan maupun dalam bersosial. sebagai seorang
guru yang profesional hakikatnya adalah menjadi agen pembaharuan yang berperan sebagai
pemimpin dan pendukung nilai-nilai dalam masyarakat, dan sebagai fasilitator dalam pembelajaran
di kelas yang diharapkan dapat menciptakan kondisi bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
pada proses pembelajaran. Kurang nya pemngembangan diri yang di lakukan oleh guru di kelas
kepada peserta didik juga salah satu faktor dalam kurang nya minat belajar peserta didik.
Pengembangan diri ini bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
2. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan minat belajar peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan menjaga terjalin nya komunikasi
dan mengajarkan kedisiplinan antar guru dan peserta didik dilakukan untuk meningkatkan
kemandirian belajar peserta didik, menurut Nofrion dalam konteks pendidikan dan pemebelajaran,
komunikasi bisa berlangsung pada riri guru dan peserta didik itu sendiri, antara guru dan peserta
didik serta antara peserta didik dan peserta didik. Komunikasi bisa menjadi kegiatan yang penting
dalam pembelajaran disebabkan oleh dua hal yaitu:
a. Materi yang dipelajari dan didiskusikan meningkatkan intelektualitas.
b. komunikasi dalam pembelajaran bissa bersifat intracommunication dan
intercommunication1
pemberian tugas secara tertulis berupa pengumpulan tugas yang di tulis di buku tulis kemudian
dikumpulkaan ke skolah juga merupakan salah satu upaya guru agar peserta didik tetap aktif dalam
kegiatan pembeljaran daring, hal ini menyikapi dari berbagai gangguan jaringan internet,
ketersediaan kuota atau perangkat yang bermasalah. Hal tersebut agar minat belajar peserta didik
dalam belajar semakin meningkat dan peserta didik pun dapat memahami materi yang di ajarkan
guru.

4 KESIMPULAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di teliti di lapangan seperti yang di angket
bagikan terdahulu, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama yaitu proses dan hasil belajar
pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri maupun faktor lingkungan sosial peserta didik. Kedua kesuksesan belajar dapat
dipengaruhi oleh bakat, minat, kemauan, dan kemampuan dari masing-masing siswa. Namun
demikian peran guru dan orang tua tidak bisa di abaikan dan sangat penting karena guru merupakan
motivator dalam bidang pendidikan dan orang tua adalah pengganti setelah peserta didik di luar
sekolah. Demikian uraian dan kesimpulan dari tulisan ini. Semoga hal ini dapat membantu kita
dalam memahami dan menganalisis masalah minat belajar murid sekolah dasar dan solusinya, dan
bisa pula memberikan tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi para insan pendidikan.

1
Nafrion , “komunikasi pendidikan”,( Jakarta:kencana:2016), hlm.116.

4
Analisis Minat Belajar IPS Siswa Kelas III Metode Demonstrasi di SD Bangun

5 PENGAKUAN

Terima kasih kepada Ibu Dr. Evayenny, M.Pd dan Bapak Alam Slamet Subarkah,
M.Pd atas bimbingannya dalam penyelesaian artikel ilmiah ini. Selain itu, terima kasih juga
kepada bapak Risky Dwiprabowo, M.Pd dan Ibu Devita Cahyani Nugraheny, M.Pd. atas
berbagai arahannya yang konstruktif yang turut membantu dalam penyelesaian artikel
ilmiah ini.

6 REFERENSI

Ahmad Susanto,“Teori belajar dan pembelajran di sekolah dasar”


(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015),h 57.
Amni Fauziah, Asih Rosnaningsih, dan samsul Azhar, “Hubungan Antatra Motivasi Belajar
dengan Minat Belajar Peserta didik”, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol.4, No.1,
(Jakarta:2017), h 50.
Anitah,“strategi pembelajaran”,(Semarang:2007), h 19.
djahiri, Pendekatan Tematik Dalam Pembelajaran IPS (Jakarta:1995), h 6
dalamhttp://sholahuddin.edublogs.org/2012/04/27/faktor-faktor-yang- mempengaruhiminat-
belajar. (dikunjungi 11 februari 2023)
Darmadi, “Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa”,
(Yogyakarta: Deepublish,2017),h 184.
Darna N & Herlina, E, “Memilih Metode Penelitian yang Tepat: Bagi
Penelitian”, (Jakarta:2018), h 287.
Elizabet B. Hurlock ,“Perkembangan Anak”, (Jakarta Erlangga:2007), h 112.
Gunawan, R, “Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi)”
(Bandung:Alfabeta; 2013), h 26.
Istarani & Intan pulungan, “Ensiklopedia pendidikan”, 2018. H 47
Lestari sudi, Dini Amaliah, Ani Inter Diana, Nur Amega, “Strategi Belajar dan pembelajaran”,
(Jakarta:Unindra Press,2013), h 165.
http :Kamriantiramli.Wordpress.com,(Dikunjungi 11 februari 2023)
Muhibbin Syah, “Psikologi pendidikan dengan pednekatan baru”, 2006.h 151
Nafrion , “komunikasi pendidikan”,( Jakarta:kencana:2016), hlm.116.
Sardjiyo,”Pendidikan IPS di SD”,(Jakarta:2014), h 126.
Syaiful Bahri, “Psikologi Belajar. Jakarta”, ( Rineka Cipta,:2004), h 102.
Siti Nurhasanah dan A. Soebandi, “Minat Belajar Sebagai Datermain Hasil Belajar Siswa,
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran”, Vol.1,No.1, (Agustus: 2016),h 137.
Slameto.”Belajar dan faktor-faktor yangMempengaruhinya”.
Jakarta:2010.PT. Rineka Cipta.hal 191
Suprihatiningsih, “perspektif manajemen pembelajaran program keterampilan”
Yogyakarta:Deepublish, (Yogyakarta:2006), h 39.
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alfabeta 2018),h 231.
Sugiyono,”Metode Penelitian Pendidikan”,(Bandung ;Alfabet,2018).h 456.
Trianto , “Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek”,
(Jakarta: Prestasi Pustaka.2007), h 171.
Tasrif, “pengantar pendidikan ilmu pengetahuan sosial”, (Yogyakarta:2008), h 17.
Totok Susanto, “Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan
Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)Terkait Pengalaman
Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran” , (Jakarta:1998), h 10.
wasty soemnato ,”psikologi pendidikan”, (jakartaPT. Rineka Cipta, 2006),h 145.
Wasty soemanto, “Psikologi pendidikan (landasan kerja pemimpin pendidikan)”,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2006), h 34.
zainal aqib dan ali murtad, “Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif”,( Bandung, Satu Nusa,2015), Op. cit, h 53.

Anda mungkin juga menyukai