Anda di halaman 1dari 5

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA

MATA PELAJARAN PAI MATERI ASMAUL HUSNA KELAS IV

UPT SDN 03 MUARADUA

Aspariadi

E-mail: aspariadi003@gmail.com

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode demonstrasi jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan materi asmaul husna pada

siswa kelas IV di UPT SDN 03 Muaradua Kecamatan Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2023. Penelitian tindakan kelas

ini menggunakan metode kooperatif jigsaw dengan cara siswa melakukan diskusi secara berkelompok , sehingga pelajaran yang dipelajari lebih

berkesan secara mendalam. Penelitian ini merupakan PTK dengan 1 siklus melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Penelitian dilakukan di UPT SDN 03 Muaradua Kecamatan Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dengan subyek penelitian ini

sebanyak 25 siswa. Teknik pengumpulan data dengan observasi. teknik analisis data dengan rumus untuk mengetahui nilai rata-rata dan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prestasi belajar pada siklus I sebesar 46, % atau 12 siswa , siklus II sebesar 88 % atau 22 siswa dengan KKM

70 untuk materi Asmaul Husna Al-Malik dan Al-Aziz. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 23,05 % dengan KKM

70.

Kata Kunci: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa, Metode kooperatif jigsaw

Pendahuluan

Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang, nampaklah kenyataan

bahwa manusia selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil belajar. Hal ini berarti bahwa dalam pendidikan terjadi sebuah proses

pengubahan sikap dan tingkah laku

Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktivitas mengajar dan belajar yang terdapat dua subjek yaitu guru (pendidik) dan

peserta didik sebagai peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang efektif,

efisien, kreatif, dinamis, dan menyenangkan.

Seiring dengan tanggung jawab profesional pengajar dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan

berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, dengan tujuan akhir yang

diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik.

Umumnya, persiapan awal yang dilakukan adalah membuat suatu perencanaan pembelajaran, yaitu mulai dari membuat

perumusan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. tujuan pembelajaran ini selanjutnya

menjadi tolak ukur dalam menentukan langkah-langkah berikutnya, yaitu rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan guru selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pencapaian tujuan ini setiap guru diharuskan untuk benar-benar memahami strategi pembelajaran yang akan diterapkannya.

Berkaitan dengan hal tersebut, seorang guru perlu memikirkan strategi atau pendekatan yang akan digunakan dalam proses belajar

mengajar. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, yaitu dengan situasi dan kondisi yang dihadapi akan berdampak pada tingkat

minat belajar peserta didik dan pada akhirnya dapat mempengaruhi penguasaan atau prestasi belajar peserta didik yang dihadapi.

Akan tetapi berdasarkan pengalaman sebagai hasil pengamatan peneliti di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata

disebabkan oleh rendahnya minat belajar peserta didik dimana hanya sekitar 40 % dari peserta didik yang aktif dalam hal seperti

bertanya, menjawab ataupun menyampaikan pendapatnya dalam proses belajar mengajar. Sehingga nilai belajar rata-rata peserta didik

pada mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna pada kelas IV UPT SDN 03 Muaradua Tahun pelajaran 2023/2024 cukup rendah, yaitu

1610

Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

hampir 55 % dari jumlah peserta didik mendapat nilai dibawah 70. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran PAI materi

Asmaul Husna pada kelas IV UPT SDN 03 Muaradua kurang berhasil karena hanya sekitar 45% dari jumlah peserta didik yang dapat

dinyatakan tuntas dalam mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar hanya

menggunakan metode ceramah atau ekspositori dimana proses belajar mengajar hanya berpusat pada guru, dan kurang memberikan

kesempatan atau peluang kepada peserta didik untuk lebih berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Inilah yang menjadi tolak ukur

peneliti bahwasanya minat belajar sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

Untuk itu dibutuhkan suatu kreatifitas dalam menggunakan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar dapat

meningkatkan minat belajar peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif

jigsaw.

Jasiah, (2021) menyatakan model adalah suatu pola yang digunakan guru dalam proses pembelajaran menggunakan langkah-

langkah yang sistematis untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Muhammad Syahrul Kahar, (2020) menyatakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah model belajar yang

mempersyaratkan siswa untuk bertanggung jawab pada tugas masing masing dan mengajarkan pada anggota kelompok lainnya,

sehingga mampu saling memahami antar siswa lainnya Wulandari (2022) menyatakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

mendorong siswa memahami hakekat, makna dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka

untuk rajin dan senantiasa belajar

Menurut pendapat diatas diatas kooperatif jigsaw lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, proses

pembelajaran dirancang, disusun dan dikondisikan untuk siswa agar belajar. Pada model ini hubungan antara guru dan siswa menjadi

hubungan yang saling belajar dan saling membangun sehingga diharapkan minat belajar peserta didik bisa meningkat dan selanjutnya

dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik khususnya dalam mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna.

Metode/Metodologi

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena analisis datanya berupa kata-kata tertulis atau lisan dan

mempertimbangkan pendapat orang lain yang bisa disebut dengan narasumber dan Variabel yang digunakan adalah variable bebas dan

variable terikat. Variabel bebasnya disebut cara belajar dengan Metode best learning, dan variable terikatnya disebut Hasil belajar Siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di UPT SDN 03 Muaradua kecamatan Mauaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS)

1. Populasi

Penelitian ini akan difokuskan pada seluruh siswa UPT SDN 03 Muaradua kelas IV.A
2. Sampel

Penelitian dilakukan pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam yang waktu pembelajarannya selama 3 Jam pelajaran dalam 1

Minggu. Dengan sampel kelas IV.a di UPT SDN 03 Muaradua

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2016 : 26). Dalam penelitian ini penulis

menggunakan dua sumber data, yaitu :

a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama (Sumadi, 2003 : 93).

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV (empat) UPT SDN 03 Muaradua
b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama.

Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini observasi dan tes menjadi sumber

skunder.

Identifikasi Subbagian

Teknik pengamatan langsung dengan alat observasi untuk mengambil data Penerapan Model Pembelajaran kooperatif jigsaw yang

dilakukan oleh guru, guna mengetahui situasi dan aktivitas peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Teknik tes dengan

alat tes tertulis / tes kognitif untuk mengambil data tentang hasil belajar peserta didik dalam materi Meneladan Nama dan Sifat Allah

Untuk Kebaikan Hidup dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif jigsaw.

1611

Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

Agar data-data yang diperoleh melalui instrumen penelitian seperti telah tersebut di atas dapat digunakan untuk membenarkan atau

menyalahkan penelitian, maka perlu dilakukan pengolahan dan analisis data.

Analisis tes hasil belajar peserta didik bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar peserta didik yang diperoleh dari tiap

siklus. Penguasaan materi pelajaran dapat dilihat dari nilai yang diperoleh peserta didik untuk setiap siklus. Untuk menetapkan nilai hasil

belajar peserta didik dapat digunakan rumus sebagai berikut

Skor yang diperoleh peserta didik

Nilai = X 100 %

Skor maksimal

Ketuntasan klasikal dinyatakan berhasil jika persentase peserta didik yang tuntas belajar atau peserta didik yang mendapat nilai = 65

% jumlahnya lebih besar atau sama dengan 75 % jumlah peserta didik didalam kelas.

Karakteristik Peserta (Subjek)

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV.A di UPT SDN 03 Muaradua dengan jumlah peserta didik 25 orang, yang

terdiri dari peserta didik laki-laki 12 anak dan peserta didik perempuan 13 anak. Penelitian ini didasarkan atas

pertimbangan bahwa prestasi peserta didik belum optimal. Hal ini nampak pada perolehan nilai rata-rata peserta didik di kelas ini

relatif masih rendah

Desain penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran, 2 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 2 siklus.

Apabila pada siklus I belum memperlihatkan hasil sebagaimana yang diharapkan, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya

(siklus II).

Adapun materi yang diajarkan sesuai dengan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti di Kelas IV. A UPT SDN 03 Muaradua dengan materi Asmaul Husna Al-Azim dan Al-Aziz

Adapun prosedur tindakan penelitan adalah sebagai berikut :

Siklus 1

Tahap perencanaan guru melakukan berbagai langkah yaitu


1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw

Adapun tujuan tersebut adalah tujuan akademik dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. .
2. Guru merencanakan skenario pembelajaran yang berupa rencana perbaikan pembelajaran.
3. Guru menyiapkan media berupa video pembelajaran

4. Guru merancang lembar pengamatan aktivitas peserta didik, dan

5. Guru merancang alat evaluasi yang diberikan kepada peserta didik untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik

dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw

Pelaksanaan

Mengucap salam yang dijawab serempak oleh peserta didik, dilanjutkan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran, mengabsen peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selain itu peneliti juga memberikan gambaran

mengenai model pembelajaran jigsaw . Setelah itu peneliti membentuk kelompok belajar yang telah peneliti susun sebelumnya,

awalnya peserta didik tidak mau dengan teman sekelompoknya, kelas mulai gaduh dan peserta didik sulit di kendalikan. Peneliti

dengan sabar memberi peringatan agar peserta didik tenang dan memulai pembelajaran menggunakan metode jigsaw. Setelah peserta

didik duduk sesuai kelompok masing-masing. Peneliti menjelaskan materi secara klasikal yaitu materi al-Asma‟ al-Husna. Setelah

selesai peneliti memberikan lembar kerja peserta didik, tiap kelompok mendapat satu lembar kerja peserta didik. pada saat peserta

1612

Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

didik sedang berdiskusi kelas mulai gaduh dan waktu mulai habis, peneliti meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan kedepan hasil diskusi yang telah dikerjakanya. Selain itu peneliti dan kelompok yang mendengarkan temannya

berpresentasi di depan, selanjutnya peneliti juga membimbing peserta didik untuk menyimpulkan hasil diskusi yang telah di lakukan

bersama-sama tersebut. Pada tahap terakhir peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya terkait materi

yang belum mereka pahami. Setelah itu peneliti bersama sisa mengambil kesimpulan dari materi yang di pelajari pada pertemuan

pertama kali ini. Dan sebelum mengakhiri pembelajaran peneliti tidak lupa terus memberikan motivasi agar peserta didik tetap rajin

belajar di rumah karena pada pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan kooperatif jigsaw . Kegiatan pembelajaran di akhiri dengan

membaca hamdalah dan salam.

Siklus II

Pada pertemuan ini masih sama seperti pertemuan yang lalu yaitu pada tahap pertama peneliti mengucap salam,

kemudian men gabsen peserta didik dan menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya peneliti mengulas

materi yang telah di pelajari. Dan setelah itu peneliti memberikan penjelasan terkait pelaksanaan yaitu peserta didik duduk di meja

kelompok masing- masing sesuai dengan kemampuan akademiknya. Pada terdapat lima meja yang masing-masing meja terdiri dari

3-4 peserta didik yang homogen dari kemampuan akademiknya. Soal jigsaw terdiri dari 10 soal. Peserta didik dalam kelompok diberi

materi yang berbeda yakni, satu anak mendapat materi satu Asmaulhusna dan penjelasan artinya Kelompok dari anggota yang

berbeda yang telah mempelajari materi berkumpul dalam satu kelompok baru untuk mendiskusikan materi mereka Setelah diskusi

antar kelompok kemudian setiap perwakilan tiap-tiap kelompok mempresentasikan didepan seluruh kelompok dan kelompok lain

mendengarkan dan memperhatikan juara kelompok. Juara yang di ambil yaitu juara 1, 2 , dan 3. Untuk kelompok yang mendapat

juara 1 akan mendapat 3 bintang, juara 2 mendapat 2 bintang dan juara 3 akan mendapat 1 bintang. Tahap terakhir peneliti

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya terkait materi maupun terkait soal jigsaw yang belum di pahami.

Setelah itu peneliti menyampaian kepada peserta didik untuk kegiatan evaluasi yaitu berupa tes individu. Sebelum tes tindakan I di

mulai, peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik selama 15 menit untuk belajar terlebih dahulu. Dan mengingatkan

kepada peserta didik bahwa dalam tes ini tidak lagi berkelompok melainkan tes individu dan harus dikerjakan oleh individu

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Data hasil tes formatif pada keadaan siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta didik pada Kegiatan Pembelajaran Siklus Pertama

Kondisi awal
No Kriteria ketuntasan Keterangan
Jumlah siswa Persentase
2. Tuntas 14 56 %

Belum tuntas 11 44 %

Jumlah 25 100 %

Nilai terendah 50

Nilai tertinggi 80

Rata-rata 64,83

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, diketahui adanya peningkatan hasil belajar sebelum tindakan pada akhir siklus I. Nilai rata-rata dan presentase
ketuntasan belajar sudah meningkat dari data awal yaitu dari nilai rata-rata sudah meningkat dari data awal menjadi 64,83 dan ketuntasan secara
klasikal menjadi 61,54%. Akan tetapi, ketuntasan belajar siklus I hanya mencapai 60 % belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan, ketuntasan
klasikal yang telah ditetapkan yaitu 75% peserta didik belajar yang tuntas sehingga perlu perbaikan pada siklus berikutnya.

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

pada Kegiatan Pembelajaran Siklus Kedua

Kondisi awal
No Kriteria ketuntasan Keterangan
Jumlah siswa Persentase

Tuntas 22 88 %

1613

Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

Belum tuntas 3 12 %

Jumlah 25 100 %

Nilai terendah 60

Nilai tertinggi 90

Rata-rata 77,24

Ketuntasan 88 %

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, diketahui adanya peningkatan hasil belajar sebelum tindakan pada akhir siklus II. Nilai

rata-rata dari presentase ketuntasan belajar sudah meningkat dari data siklus I yaitu nilai rata rata menjadi 61,54 dan ketuntasan secara

klasikal menjadi 54 %. Ketuntasan belajar siklus II sudah mencapai 88 % dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 77,24. Hal tersebut

membuktikan bahwa pada pelaksanaan siklus kedua sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang telah

ditetapkan yaitu 85% dan KKM=70

Kesimpulan

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, diketahui adanya peningkatan hasil belajar sebelum tindakan pada akhir siklus II. Nilai

rata-rata dari presentase ketuntasan belajar sudah meningkat dari data siklus I yaitu nilai rata rata menjadi 61,54 dan ketuntasan secara

klasikal menjadi 54 %. Ketuntasan belajar siklus II sudah mencapai 88 % dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 77,24. Hal tersebut

membuktikan bahwa pada pelaksanaan siklus kedua sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang telah

ditetapkan yaitu 85% dan KKM=70 Hasil observasi dalam penggunaan model dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi Asmaul Hussna . yang diikuti oleh peserta didik pada waktu tindakan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas peserta didik

yang berkategori baik dan memuaskan dengan rentang pada siklus II. Penggunaan model kooperatif jigsaw juga dapat meningkatkan

efisiensi pembelajaran PAI di UPT SDN 03 Muaradua dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik bagi peserta

didik

Referensi

Jasiah. 2019. Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Budaya Lokal di IAIN Palangka Raya, : Palangka Raya ←Journal

Wulandari, 2022 upaya peningkatan kebugaran jasmani dengan metode jigsaw universitas muhamadiya Surakarta : jurnal porkes

Muhammad Syahrul Kahar1*, Zakiyah Anwar2 , Dimas Kurniawan Murpri3 (2020) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Universitas Muhammadiyah Sorong,: Sorong, Indonesi

Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran Kooperatif, 2000, Surabaya : Pusat Sains dan Matematika Sekolah Program pasca Sarjana UNESA

University Press.

Rudi Ahmad Suryadi dan Sumiyati. 2020. PAI dan Budi Pekerti Kelas 7. Kemdikb
Muhamad syahul kahar.2020 Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar. Jurnal Program Studi

Pendidikan Matematika

Dimyati &Mujiono . 2022 upaya peningkatan hasil belajar melalui metode sharing dan media audio visual. journal.stiaprimabone.ac.id

Modul model pembealajaran PPG. 2019. System pembealajaran aktif lesrning bebasis student centred menggunakan scientific approach dalam

rangka mewujudkan tujuan. journal.unj.ac.id

Taufiqurrochman. 2015. "Busuu.com: Model Belajar Bahasa Arab Mandiri Berbasis Website”, Laporan Penelitian UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang. ←Report

Al-Khalidi, Khalid Yunus. 1999. al-Yahud fi ad-Daulah al-Islamiyyah fi al-Andalus, disertasi pada Universitas Baghdad. ←Thesis

Busuu Developer. “Manfaat busuu Premium”, https://www.busuu.com/id, 25 Mei 2018. ←Website

1614

Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Anda mungkin juga menyukai