Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dea Febrina Irawan

Kelas : 3B
NIM : 2101931

UTS Pengelolaan Pendidikan

1. Satuan pendidikan (sekolah) akan diakreditasi, hal hal apa saja yang harus
dipersiapkan agar nilai akreditasi baik/meningkat.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 (pasal 1 ayat 2) Badan Akreditasi


Nasional Sekolah/Madrasah adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan
program dan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan. Sekolah/madrasah yang mengusulkan untuk
diakreditasi harus memenuhi persyaratan berikut:
1. memiliki surat keputusan pendirian/operasional sekolah/madrasah;
2. memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas;
3. memiliki sarana dan prasarana pendidikan;
4. memiliki pendidik dan tenaga kependidikan;
5. melaksanakan kurikulum yang berlaku; dan
6. telah menamatkan peserta didik.
Strategi peningkatan akreditasi
1. Mempelajari skor total akreditasi yang diperoleh sekolah
a. Kepala sekolah menelaah poin penilaian akreditasi sekolah
b. Kepala sekolah menganalisis setiap komponen dan butir item pada standar
penilaian sekolah seperti (standar kelulusan, isi, proses, dan seterusnya)
c. Kepala sekolah mengaudit skor penilaian akreditasi sekolah
2. Menelaah indikator penilaian skor akreditasi pada masing-masing standar
Meningkatkan kategori C menjadi b atau A dan kategori B menjadi a indikator yang
harus diperhatikan
a. Menelaah seluruh komponen standar nasional pendidikan oleh kepala sekolah
dan tim
b. Menganalisis bobot penilaian masing-masing standar nasional pendidikan
c. Menganalisis capaian nilai masing-masing standar komponen akreditasi
d. Merinci item instrumen yang terdapat dalam masing-masing standar contoh
standar isi 18 standar proses 20 dan seterusnya
e. Menghitung perolehan skor masing-masing standar menganalisis skor butir
perolehan
f. Menganalisis bobot butir yang terdapat pada tiap no butir masing-masing
standar
3. Membuat evaluasi diri sekolah
a. Mengikutsertakan seluruh komponen sekolah
b. Menelaah kekuatan kelembagaan sekolah
c. Menelaah kelemahan kelembagaan sekolah
d. Menelaah tantangan kelembagaan sekolah
e. Menelaah peluang kelembagaan sekolah
4. Membuat program perbaikan dan mengevaluasi hasil capaian program sekolah
1. Hasil analisis digunakan untuk memperbaiki kinerja masing-masing standar
yang dilengkapi dengan bukti fisik
2. Langkah kerja perbaikan diawali dengan
a. Membuat evaluasi diri sekolah
b. Membuat program kerja sekolah
c. Menetapkan program kerja prioritas
d. Melaksanakan program kerja dengan optimalisasi sumber daya
manusia dan sumber daya sekolah serta lingkungan
e. Melaporkan setiap capaian program kerja sekolah
f. Mendokumentasikan setiap hasil program kerja sekolah
g. Mengevaluasi hasil capaian program kerja sekolah

2. Jelaskan fungsi/peranan komite sekolah.

Berdasarkan UUSPN nomor 20 tahun 2003 pasal 56 ayat 3 menyatakan bahwa


komite sekolah atau Madrasah sebagai lembaga Mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan
tenaga, sarana prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

Fungsi komite sekolah:


1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi dunia usaha dan
dunia industri atau (DUDI) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan bermutu.
3. Menampung dan menganalisis aspirasi ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

Peran komite sekolah


Dasar dari keberadaan komite sekolah haruslah pelibatan masyarakat dalam
meningkatkan pelayanan dan hasil satuan pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu,
pembagian tanggung jawab menurut kedudukan dan otonomi harus diperhatikan dalam
membentuk komite sekolah. Komite sekolah berperan sebagai berikut:
1. Sebagai lembaga pemberi. Pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
2. Sebagai lembaga pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial,
pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
3. Sebagai pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
4. Sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan
masyarakat di satuan pendidikan

3. Bagaimanakah cara menentukan KKM satuan pendidikan (sekolah).


Kriteria ketuntasan minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi
lulusan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama
antara kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Cara menentukan KKM
1. Menghitung jumlah kompetensi dasar (KD) pada setiap mata pelajaran di tiap kelas.
2. Menentukan kekuatan / nilai dalam setiap aspek / komponen yang sesuai dengan
kemampuan masing-masing di setiap aspek.
a. Aspek kompleksitas. Jika semakin komplek (sukar) KD maka nilainya akan
semakin rendah, dan jika semakin mudah KD maka nilainya akan semakin
tinggi.
b. Aspek sumber daya pendukung (sarana). Jika semakin tinggi sumber daya
pendukung maka nilainya juga akan semakin tinggi.
c. Aspek intake. Jika semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka
nilainya akan semakin tinggi pula.

3. Jumlah nilai dalam setiap komponen, kemudian dibagi tiga untuk dapat menentukan
KKM setiap KD

Contoh:

4. Menjumlahkan seluruh KKM KD, kemudian dibagi dengan jumlah KD untuk dapat
menentukan KKM mata pelajaran.
Contoh:

5. KKM dalam setiap mata pelajaran di setiap kelas tentu berbeda, tergantung dari
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.

4. Carilah sebuah kasus tentang kebijakan pendidikan (sumber berita dari mana),
bagaimanakah menurut anda baik, tidak baiknya kebijakan tersebut, sebaiknya
menurut anda bagaimana (gunakan teori)!
Kebijakan pendidikan terbaru yaitu meningkatkan kurikulum nasional. Bertujuan
untuk mengajarkan keterampilan yang tepat kepada generasi mendatang. Menyederhanakan
konten materi, dengan fokus pada literasi dan numerasi, pengembangan karakter, berbasis
kompetensi, dan fleksibel merupakan peningkatan yang dimaksud. Pengembangan
karakteristik yang akan menjadi karakter peserta didik Pancasila pada generasi berikutnya
adalah hasil dari perbaikan kurikulum. https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-
merdeka
Menurut saya kebijakan perubahan kurikulum oleh menteri pendidikan,
kebudayaan, riset dan teknologi Nadiem Makarim menjadi Kurikulum Merdeka Belajar
sebuah evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013.
1. Kurikulum merdeka belajar telah disederhanakan dan dibuat lebih mendalam.
Ini menekankan pada materi penting, dan proses pengembangan kompetensi siswa
dalam proses pembelajaran telah dibuat lebih menarik, mendalam, dan
menyenangkan.
2. Kurikulum merdeka belajar dianggap lebih terbuka dan mudah beradaptasi.
Misalnya, siswa sekolah menengah tidak akan mengambil kelas peminatan dalam
IPA, IPS, atau bahasa, sehingga mereka dapat memilih mata pelajaran berdasarkan
kekuatan dan minat mereka. Selain itu, guru dapat mengajar sesuai dengan kemajuan
siswa dalam menerima mata pelajaran, dan sekolah memiliki kewenangan untuk
melaksanakan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan bakat dan
minat siswa.
3. Kurikulum merdeka belajar dianggap relevan dan interaktif. Melalui kegiatan
proyek, kurikulum Pembelajaran Mandiri menerapkan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran akan mendukung pembentukan karakter dan profil kompetensi siswa
Pancasila dan memperluas kesempatan siswa untuk aktif menyelidiki isu-isu terkini.

Namun menurut saya kurikulum merdeka belajar memiliki kekurangan. Dianggap


kurang matang dalam penyusunannya. Kurikulum merdeka belajar masih perlu dikaji
dan dievaluasi lebih mendalam agar efektif dan tepat dalam penerapannya. Pelaksanaan, dan
baik sistem pendidikan maupun pengajaran tidak direncanakan dengan baik di bagian
prosedur pelaksanaan, mengingat kurikulum pembelajarannya masih dalam tahap awal
setelah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
beberapa bulan lalu.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kurikulum Merdeka Belajar belum menghasilkan
sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik karena pendidikan dan
pengajaran dalam kurikulum belum membahas upaya peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia. dan sistem yang sistematis, melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Hal yang harus
dilakukan sekolah dalam kurikulum merdeka belajar ini yaitu
● Perencanaan, pendampingan, dan refleksi proses pembelajaran bagi siswa, guru, dan
orang tua harus menjadi prioritas kepala sekolah.
● Mengembangkan Program Pendidikan Kolaboratif Program kolaborasi untuk kepala
sekolah, guru, dan siswa diantisipasi di sekolah.
● Memulai Praktik yang Baik Sekolah harus dapat mendorong guru untuk mulai
membagikan praktik yang baik sehingga guru juga dapat saling belajar,
merefleksikan pembelajaran mereka sendiri, dan menyelesaikan proyek yang
memenuhi kebutuhan belajar siswa.
● Membiasakan Refleksi Banyak hal baru yang perlu dicoba dengan Kurikulum
Merdeka, seperti bekerja sama dengan mata pelajaran yang fokus pada pembelajaran
berbasis proyek, pengaturan waktu pelajaran, dan penentuan hasil belajar
berdasarkan Profil Siswa Pancasila, antara lain. Tujuan refleksi adalah untuk
meningkatkan kepemimpinan dan pembelajaran.
● Peningkatan Kompetensi Guru dan Sekolah Karena banyaknya perubahan
Kurikulum Merdeka, guru dan sekolah harus belajar kembali untuk meningkatkan
kompetensi. Mengikuti pelatihan yang tepat adalah salah satu cara untuk
meningkatkan kompetensi. Guru dan sekolah dapat meningkatkan kemampuan
mereka untuk membuat penilaian, media, dan strategi pembelajaran Kurikulum
Merdeka yang efisien dengan mendapatkan pelatihan.
Daftar Pustaka

Hadiman, S. (n.d.). Strategi Peningkatan Akreditasi Sekolah Dasar. Retrieved from


slideplayer.info: https://slideplayer.info/slide/13195472/

Komite Sekolah Indonesia Riyadh. (n.d.). Retrieved from siln-riyadh.kemdikbud.go.id:


https://siln-riyadh.kemdikbud.go.id/komite/tentang-komite/fungsi-dan-peran-komite/

Langkah-langkah dalam menentukan KKM. (2021, November 26). Retrieved from


naikpangkat.com:https://almasoem.sch.id/penentuan-kkm-dan-nilai-dalam-
kurikulum-2013/

Mekanisme Akreditasi sekolah/Madrasah. (n.d.). Retrieved from bansm.kemdikbud.go.id:


https://bansm.kemdikbud.go.id/page/detail/mekanisme-akreditasi-

Nurfaizah, L. (2021, Juli 17). Tiga Instrumen Asesmen Nasional yang Mengundang Pro dan
kontra. Retrieved from timesindonesia.co.id:
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/359127/tiga-instrumen-asesmen-
nasional-yang-mengundang-pro-dan-kontra

Penentuan KKM dan Nilai Dalam Kurikulum 2013. (2022, maret 22). Retrieved from
almasoem.sch.id: https://almasoem.sch.id/penentuan-kkm-dan-nilai-dalam-
kurikulum-2013/

Saputra, B. R. (2022, Juni 5). Inilah Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka
Belajar. Retrieved from kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/bagasryandia/629cab3ddf66a74de87fa772/inilah-
kelebihan-dan-kekurangan-kurikulum-merdeka-belajar

Anda mungkin juga menyukai