Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 6

Perspektif Pendidikan di SD

Nama Kelompok :

Mutia Arbawati
Siti Khairunnisa
Tusita Isti Kayana
Eny Fitri Yuningsih

Modul 11 Evaluasi Program Pembelajaran


di SD
Modul 12 Sumber Daya Sekolah Dasar
KB I
A. Hakikat dan Potret Evaluasi Program Pembelajaran
di Sekolah Dasar

Evaluasi program merupakan pendekatan formal yang digunakan untuk menilai


kebijakan, pekerjaan, atau satu program tertentu. Penilaian difokuskan pada
berbagai aspek program, sesuai dengan pendekatan yang digunakan.
Sejalan dengan pengertian evaluasi program, evaluasi program pembelajaran
adalah pendekatan formal yang digunakan untuk menilai program pembelajaran,
evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan oleh guru secara berkelanjutan,
yang hasilnya langsung digunakan untuk melakukan perbaikan.
Hasil yang diperoleh segera ditindaklanjuti sehingga kelemahan pembelajaran dapat
diperbaiki, dan kekuatan dapat dipertahankan.
Kerugian yang terjadi jika evaluasi program pembelajaran tidak pernah
dilakukan yaitu :

1. Guru dan sekolah tidak pernah tahu kualitas program pembelajaran yang
ditawarkannya kepada masyarakat
2. Budaya untuk melakukan perbaikan secara sistematis tidak pernah terjadi
karena tidak pernah tersedia informasi yang dapat dijadikan dasar untuk
perbaikan
3. Para guru tidak tertantang untuk mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan, mereka hanya bekerja secara rutinitas, satu hal yang sangat
bertentangan dengan profesionalisasi jabatan guru
4. Para siswa akan belajar secara rutin karena tidak pernah ada upaya perbaikan
sistematis yang dilakukan.
Manfaat Evaluasi Program Pembelajaran yaitu :

Bagi Siswa, akan mendapatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik karena setiap saat
program tersebut diperbaiki atau ditingkatkan berdasarkan hasil evaluasi program
pembelajaran.

Bagi Guru, evaluasi program akan memungkinkan mereka mengembangkan


profesionalitas secara berekelanjutan.

Bagi Sekolah, evaluasi program pembelajaran yang dilakukan secara teratur akan
membuat sekolah berani menjamin keandalan program pembelajaran yang ditawarkannya
kepada masyarakat.
B. Potret Evaluasi Pembelajaran di SD
Potret evaluasi program pembelajaran di SD masih remang remang-remang di
tingkat kelas, dapat diketahui bahwa dalam Rencana Pembelajaran, evaluasi program
sudah direncanakan, disamping itu kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat
dikatakan merupakan evaluasi program yang langsung ditindaklanjuti, mulai tumbuh, baik
yang dilakukan oleh guru sendiri maupun yang dilakukan secara kolaboratif.
Ditingkat sekolah, evaluasi program pembelajaran dilakukan melalui rapat guru,
minimal pada setiap akhir semester, sedangkan evaluasi program yang dilakukan secara
formal oleh satu tim dengan melibatkan komite sekolah masih belum banyak ditemukan.
KB II
A. Langkah-langkah Evaluasi Program Pembelajaran di Sd dan Tindak lanjut
Hasil Evaluasi Program Pemebelajaran

Evaluasi program pembelajaran di tingkat kelas dilakukan pada setiap akhir pelajaran, sedangkan
di tingkat sekolah, evaluasi program pembelajaran dilakukan pada setiap akhir semester, pada
akhir tahun ajaran, atau jika ada kebutuhan khusus untuk melakukannya. Berikut ini adalah
Langkah-Langkah evaluasi program pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu :
1. Menilai atau meriviu rencana pembelajaran (RPP)
2. Menilai pelaksanaan atau proses pembelajaran melalui refleksi dan dialog kepada siswa
3. Menganilisis hasil belajar siswa yang kemudian dikaitkan dengan hasil penilaian proses
pembelajaran
4. Menyimpulkan kualitas (kekuatan dan kelemahan) pembelajaran berdasarkan hasil yang
didapat dari Langkah 1, 2, dan 3
5. Menindaklanjuti temuan pada nomor 4 Ketika merencanakan pembelajaran berikutnya
Evaluasi program yang dilakukan oleh sekolah mengikuti Langkah-Langkah :
a. Mengembangkan desain evaluasi program
b. Mengembangkan instrument
c. Melaksanakan penilaian atau pengumpulan data
d. Menganalisis data
e. Menulis laporan
Hasil evaluasi program pembelajaran haruslah ditindaklanjuti oleh guru untuk
evaluasi program pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan oleh sekolah untuk
evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah. Guru dapat menindaklanjuti
hasil penilaiannya dengan segera Ketika merancang pembelajaran berikutnya atau
dengan menerapakan Langkah-Langkah PTK, sedangkan sekolah menindaklanjuti
hasil evaluasi program sesuai dengan hakikat temuan.
MODUL 12 SUMBER DAYA SEKOLAH
Kegiatan Belajar 1
POTRET SUMBER DAYA DI SEKOLAH DASAR
Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 menetapkan
sarana dan prasarana yang harus ada di setiap satuan pendidikan sebagai berikut:
1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi :
- Perabot,
- Peralatan pendidikan,
- Media pendidikan,
- Buku dan sumber belajar lainnya.
- Bahan habis pakai,
- Serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjuatan
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi :
- Lahan, - Ruang Perpustakaan
- Ruang kelas, - Ruang Laboratorium
- Ruang pimpinan, - Ruang Bengkel kerja
- Satuan pendidikan, - Ruang Unit Produksi
- Ruang pendidik, - Ruang Kantin
- Ruang Tata Usaha - instalasi daya dan jasa
- Tempat berolahrga - Tempat bermain
- Tempat beribadah - Tempat berkreasi
- Dan ruang/tempat lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
B. Potret Sumber Daya Manusia di SD
Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 35 menetapkan bahwa “Tenaga kependidikan pada SD/MI atau bentuk lain yang sederhana sekurang-
kurangnya terdiri atas :
- Kepala Sekolah/Madrasah
- Tenaga Kependidikan
- Tenaga Administrasi
- Tenaga Kebersihan
Pada kenyataanya sumber daya manusia (SDM) di SD (Pendidik dan tenaga kependidikan )terdiri dari Guru,
Kepala Sekolah dan Penjaga Sekolah yang merangkap sebagai tenaga kebersihan.
Jenis SDM yang terbatas dari segi jumlah, sebaran SDM di SD khususnya Pendidik (Guru) masih
memperihatinkan. Idealnya SD Mempunyai enam kelas (kelas 1 s/d 6) tanpa kelas paralel, memiliki 6 orang Guru
Kelas Guru pendidikan Agama, Guru Pendidikan Jasmani dan Olah Raga, dan Kepala Sekolah namun masih
banyak SD didaerah terpencil kekurangan Guru,
c. POTRET SUMBER DANA DI SD
Standar Pembiayaan yang merupakan Pasal 62 Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mencantumkan Ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal
2. Biaya investasi Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
3. Biaya personal sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oeh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan
4. Biaya operasi satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Gaji pendidik dan tenga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji
b. Bahan dan peralatan pendidikan Habis pakai dan
c. Biaya Operasi Pendidikan tak langsung berupa biaya air, jasa telekomunikasi, biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, Konsumsi, pajak, Asuransi dan lain sebagainya
KB 2 SUMBER DAYA YANG BERASAL
DARI LUAR SEKOLAH
A. Sarana dan Prasarana dari luar SD
Keterbatasan sarana dan prasarana di SD dapat diatasi dengan berbagai cara, antara lain dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada dilingkungan sekolah, yang dapat dijangkau oleh SD. Sarana dan Prasarana tersebut antara lain, Sumber
belajar yang ada dilingkungan seperti :
- Gejala alam,
- sanggar tari,
- Balai budaya,
- Perpustakaan,
- Lapangan olah raga,
- Ruang pertemuan/ruang kelas
- Tempat ibadah
Agar dapat memanfaatkan sarana tersebut sekolah harus menjalin komunikasi profesional dengan pihak-pihak yang bemiliki
atau bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang akan dimanfaatkan. Prakarsa Guru dan dan Kepala Sekolah
merupkan awal proses pemanfaatan tersebut.
B. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM yang berasal dari luar SD meliputi
1. Pengawas SD
menurut PP no 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan) pengawas adalah Tenaga kependidikan Profesional
berstatus PNS yang diberi Tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan pada Satuan Pendidikan.
2. Kepala Dinas Pendidikan dari kecamatan sampai Provinsi)
Peran Kepala Dinas lebih banyak dalam bidang kebijakan, yaitu menerjemahkan kebijakan nasional untuk daerah
masing-masing.
3. Menteri Pendidikan Nasional
Tanggung jawab tertinggi penyelenggaraan pendidikan SD juga berada di Tangan Mendiknas
4. Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan
Komite sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/Wali murid peserta didik. Dewan Pendidikan
adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat Peduli Pendidikan
c. DANA
Dana penyelenggaraan pendidikan di SD berasal dari :
- Pemerintah daerah berupa DOP (Dana operasional dan Pemeliharaan Sekolah).
- Pemerintah Pusat berupa Dana Bos
- Sumbangan dari Orang Tua siswa yang disalurkan melalui Komite Sekolah

Dana Bos (Bantuan Operasional Sekolah) merupakan Program Pemerintah yang berasal dari dana
subsidi BBM yang bertujuan untuk membebaskan biaya Pendidikan bagi siswa tidak mampu dan
meringankan bagi siswa lain. Dalam rangka mentutaskan wajib belajar 9 tahun. Sehubungan dengan
itu, yang berhak menerima dana BOS adalah semua sekolah tingkat SD dan SMP, baik Negeri
maupun Swasta di seluruh Indonesia.

Besar dana BOS dihitung berdasarkan jumlah siswa pertahun ajaran di satu sekolah, dan hanya
boleh digunakan untuk pembiayaan komponen-komponen yang sudah ditentukan secara ketat.
KESIMPULAN
1. KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA DI SD DAPAT DIATASI DENGAN BERBAGAI CARA ANTARA
LAIN DENGAN MEMANFAATKAN SARANA DAN PRASARANA YANG ADA DILINGKUNGAN SEKOLAH
YANG DAPAT DIJANGKAU OLEH SISWA SD.

SARANA TERSEBUT BISA SEPERTI GEJALA ALAM, SANGGAR SENI, BALAI BUDAYA, LAPANGAN,
PERPUSTAKAAN DLL.

2. SDM YANG ADA DI SD. SDM


DAN LEMBAGA YANG SANGAT BERPERAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN di SD

PERAN SERTA DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH, TENAGA PENDIDIK LEMBAGA NEGARA
DAN PEMERINTAH BERPERAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN YANG
MELIPUTI PERENCANAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN.

Anda mungkin juga menyukai