Anda di halaman 1dari 3

KEGIATAN BELAJAR 2

PROSES PENGEMBANGAN KTSP

KTSP merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun oleh dan


dilaksanakan di sekolah. Supaya KTSP yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan
dan aturan yang ditentukan, kita perlu memahami prinsip-prinsip dan dasar-dasar
pengembangan KTSP.

A. Dasar Pengembangan KTSP


Berdasarkan Panduan Umum pengembangan KTSP yang disusun oleh
BSNP, KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah harus mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dasar pengembangan
KTSP adalah UU No. 20/2003, PP No. 19/2005, serta Kepmendiknas No. 22 dan
No. 23 Tahun 2006. Berikut adalah beberapa dokumen lainnya:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) No. 22 Tahun 2006
tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Keputusan menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar san Menengah.
B. Prosedur Pengembangan KTSP
Sesuai dengan komponen-komponen yang harus dihasilkan dari
pengembangan KTSP, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pengembangan KTSP.
1. Analisis Konteks
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
perkembangan peserta didik serta kebutuhan dan potensi sumber daya yang
ada. Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini mencakup menganalisis
kondisis sekolah dan menganalisis peluang seta tantangan yamg ada di
masyarakat dan lingkungan sekitar.
2. Menelaah Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi
Menelaah Standar Kompetensi Lulusan serta Standar Isi dan Kompetensi
Dasar perlu dilakukan karena rumusan kompetensi tersebut yang akan
menjadi arah dalam pengembangan komponen-komponen kurikulum lainnya.
3. Mengembangkan Kompetensi untuk Program Muatan Lokal dan
Pengembangan Diri
Sekolah harus merumuskan kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa
setelah mereka mengikuti program pendidikan yang berorientasi muatan lokal
dan pengembangan diri.
4. Memilih serta Mengorganisasikan Pengalaman belajar dan Materi
Pengalaman belajar dan materi merupakan isi kurikulum yang harus
disediakan untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Sekolah perlu
mengidentifikasi berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan siswa
menguasai SKL, SK, dan KD.
5. Menetapkan Pendekatan dan Prosedur Assesmen
Pendekatan dan prosedur assesmen harus sesuai dengan hakikat
kompetensi yang akan diukur.
C. Pengembangan Silabus
Sesuai dengan komponen-komponen yang harus ada dan harus dikembangkan,
langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengembangan silabus adalah
sebagai berikut (BNSP, 2006).
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Yang perlu dilakukan guru pada langkah ini adalah mengkaji semua
rumusan kompetensi dalam suatu mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran untuk menentukan urutan kompetensi dalam kaitannya dengan
penguasaan tersebut oleh siswa.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Dasar dalam identifikasi materi pokok adalah rumusan kompetensi yang
diharapkan dikuasai oleh siswa. Materi pokok yang dipilih harus sesuai
dengan potensi siswa; karakteristik siswa; tingkat perkembangan fisik,
intelektual, emosisonal, dan spritual siswa; kebermanfaatan bagi siswa;
Aktualisasi, kedalaman, dan keluasan materi pelajaran; kebutuhan siswa dan
tuntuan masyarakat; serta alokasi waktu.
3. Mengembangkan Kegiatan pembelajaran
Pada langkah ini guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepad siswa memperoleh pengalaman belajar
yang diperlukan untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Rumusan indikator hendaknya menggunakan kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi. Hal ini perlu menjadi perhatian guru
karena rumusan indikator merupakan dasar dalam menyusun alat evaluasi.
5. Menentukan Jenis Penilaian
Penilaian yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Dalam menentukan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar, guru
hendaknya memperhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata
pelajaran per minggu.
7. Menentukan Sumber Belajar
Dalam menentukan sumber belajar, guru perlu memperhatikan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan pokok
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
D. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pengembangan KTSP
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah ketua tim merangkap anggota kurikulum sekolah.
Keberhasilan pengembangan kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan
kepala sekolah dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan
menyelaraskan semua sumber daya pendidkan yang tersedia.
2. Guru
Guru merupakan pihak kunci dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Guru bukan hanya berperan sebagai pengguna, tetapi perencana, pemikir,
penyusun, dan pengembang, juga pelaksana dan evaluator kurikulum.
3. Komite Sekolah
Kurikulum sekolah yang dikembangkan dapat dinyatakan berlaku apabila
sudah mendapat pertimbangan dari komite sekolah, disamping diketahui oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota. Komite sekolah diharapkan dapat
memberikan pertimbangan baik berupa masukan maupun saran perbaikan
terhadap kurikulum sekolah.
4. Narasumber
Sekolah memerlukan pembinaan dari narasumber dalam hal ini pakar
pendidikan sehingga sekolah dapat melakasanakan kebijaakan KTSP.
5. Dinas Pendidikan
Dinas berperan melakukan pemantauan dan evaluasi baik selama proses
pengembangan kurikulum maupun pelaksanaan kurikulum yang
dikembangkan.
6. Pihak yang Berkepentingan dengan Sekolah (Stakeholders)
Banyak pihak yang berekepentingan dengan sekolah seperti dunia usaha,
berbagai lembaga sosial, dan lembaga pemerintahan. Dalam kaitannya
dengan pengembangan kurikulum sekolah, dunia usaha serfta lembaga sosial
dan pemerintahan dapat memberikan masukan terhadap kurikulum sekolah.

Anda mungkin juga menyukai