Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan program sebagai kelengkapan
pemenuhan administrasi pelaksanaan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan Tahun
Pelajaran 2021/2022. Buku administrasi program ujian ini sebagai pedoman pelaksanaan Ujian
Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022 di tingkat sekolah, agar
berjalan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan yang diselenggarakan sebagai upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
Program kerja UPK ini memuat pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan Ujian
di Tingkat Satuan Pendidikan (UPK), serta memuat persyaratan peserta, bahan ujian, pelaksanaan ujian,
pemeriksaan hasil, kelulusan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, serta biaya penyelenggaraan Ujian
Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan. POS juga memuat sanksi terhadap pelanggaran
ketentuan penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan.
Diharapkan penyelenggara Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan dapat
melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebaik-baiknya, sehingga Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat
Satuan Pendidikan terlaksana sacara objektif, berkeadilan dan akuntabel.
Penyusunan buku ini dengan tujuan sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan Ujian
Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022. Di samping itu juga
sebagai perbendaharaan acuan untuk Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan tahun-tahun
berikutnya.
Kami menyadari buku ini sangat sederhana, untuk itu masukan dari berbagai pihak sangat kami
harapkan demi sempurnanya buku ini. Semoga program kerja ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu pranata sosial yang penting dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, untuk terciptanya kehidupan masyarakat yang maju, demokratis, mandiri, dan
sejahtera. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
Inovasi pendidikan perlu dilakukan terus menerus agar mampu menghadapi berbagai tantangan
sesuai dengan perubahan zaman. Tantangan yang paling serius dihadapi pendidikan nasional
Indonesia adalah masalah-masalah yang terkait dengan pemerataan, kualitas, relevansi, dan efisiensi
pendidikan. Keberhasilan pendidikan dalam menghadapi masalah-masalah tersebut akan dapat
menentukan kemampuan generasi mendatang untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dituntut untuk selalu meningkatkan
kualitas dan kuantitas agar menghasilkan generasi yang mampu bersaing dan mampu menghadapi
tantangan zaman. Penyelenggaraan pendidikan yang menghasilkan keluaran yang bermutu rendah
pada dasarnya hanyalah merupakan pemborosan waktu, tenaga, dan biaya. Dari hal tersebut Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa salah
satu tujuan pembinaan sekolah menengah adalah terselenggaranya manajemen yang berbasis sekolah
dan masyarakat (school comunity based education).
Dinamika pendidikan sangat dirasakan oleh semua insan pendidikan, perubahan dan
penyempurnaan regulasi yang menyangkut Standar Nasional Pendidikan yang dibuktikan dengan
terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Implikasi berbagai upaya
perubahan dan penyempurnaan pengelolaan penyelenggaraan Pendidkan Nasional terhadap sistem
penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan juga mengalami perubahan
yang sangat signifikan. Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan tidak lagi
menentukan kelulusan Peserta Didik tetapi sebagai pemetaan mutu pendidikan, pertimbangan seleksi
masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan pertimbangan dalam pembinaan.
Penilaian hasil belajar secara nasional, khususnya yang berkenaan dengan Ujian Pendidikan
Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan telah diatur dengan Keputusan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 0109/C6/PM.00.01./2022 tentang Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam konsidern
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tersebut menyatakan bahwa untuk kegiatan pengukuran
capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan Satuan Pendidikan dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan
mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan, dan melaporkan data/informasi tentang hasil belajar
peserta didik yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisa atau menjelaskan unjuk
kerja/prestasi peserta didik, yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna, dan menggunakan informasi tersebut untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Dalam pandangannya, penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu
pengetahuan teknologi yang dilakukan secara objektif, berkeadilan dan akuntabel. Ketentuan ujian
meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan pada kelas akhir sesuai dengan kurikulum nasional
dan dilaksanakan dalam bentuk ujian tertulis dan ujian praktik. Ujian praktik dilaksanakan sesuai
dengan karakteristik dan tujuan mata pelajaran yang diujikan serta kondisi sekolah.
Untuk menjamin keberhasilan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan serta
menghasilkan lulusan yang berkualitas, kepala sekolah mempunyai peran dan tanggung jawab yang
berat dalam penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah
yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus mampu memanage sumber daya yang ada di sekolahnya.
Manfaat dari kegiatan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan seperti :
1. Sebagai umpan balik terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan Guru, sehingga
dapat diketahui tingkat keberhasilan dan ketidak berhasilan dalam melaksanakan KBM.
2. Untuk menentukan tingkat keberhasilan peserta didik.
3. Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah pada masyarakat dan
pemerintah.
4. Mengetahui tingkat keberhasilan mutu pendidikan di sekolah.

Hal | 1
Panitia menyusun program ini berisi rencana pelaksanaan secara rinci dan sistematis sehingga
dalam pelaksanaannya sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang sudah
digariskan.
Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan (UPK) merupakan kegiatan pengukuran
dan penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demi keberhasilan pelaksanaan Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan SMP
ini, maka diperlukan Pedoman Teknis (Domnis) agar pelaksanaan UPK dapat berjalan lancar, efektif,
dan efisien. Domnis pelaksanaan UPK ini dibuat sebagai acuan sebagaimana ketentuan-ketentuan
peraturan yang ada.

B. DASAR
Domnis penyelenggaraan UPK SMP ini didasarkan pada :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
6. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah;
8. Surat Badan Standar Nasional Pendidikan tentang UN Tahun Pelajaran 2018/2019, Peraturan
BSNP Nomor: 047/P/BSNP/XI/2018 tanggal 28 November 2018 yang mengatur
penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Nasional jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat,
serta Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya Tahun Pelajaran 2018/2019.; dan
9. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan tentang USBN Tahun Pelajaran 2018/2019,
Peraturan BSNP Nomor: 48/P/BSNP/XI/2018 tanggal 29 November 2018 yang mengatur
penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) jenjang
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) , dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
sederajat, serta Program Paket A/Ulla, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya
Tahun Pelajaran 2018/2019
10. Rapat Dinas SMP Negeri 1 Besuk, tanggal 11 Maret 2019 tentang pembentukan Panitia USBN
dan UNBK tahun pelajaran 2018/2019.

C. TUJUAN
Tujuan Domnis ini adalah:
1. Memberikan pedoman kepada penyelenggara UNBK, USBN Tahun Pelajaran 2018/2019 dan
semua pihak yang terkait agar dalam melaksanakan tugasnya dapat mencapai hasil yang optimal.
2. Menjadi pedoman penyelenggaraan USBN Tahun Pelajaran 2018/2019 dan menyelesaikan
permasalahan yang timbul berkaitan dengan penyelenggaraan USBN dan UNBK.
3. Membantu tercapainya tujuan dan fungsi USBN dan UNBK.
4. Menjadi acuan untuk penyusunan Pedoman teknis tahun pelaksanaan berikutnya

D. DAFTAR ISTILAH
1. Rayon : Pelaksana UN di daerah Kabupaten/Kota
2. Subrayon : Pelaksana UN yang mengkoordinasikan beberapa Satuan Pendidikan
3. Dokumen Ujian Nasional:
a. DNS Daftar Nominasi Sementara
b. DNT Daftar Nominasi Tetap
c. KPUN Kartu Peserta Ujian Nasional
d. LJ-UNKP Lembar Jawaban Ujian Nasional Kertas Pensil
e. DKHUN Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional
Hal | 2
f. SHUN Sertifikat Hasil Ujian Nasional
g. Bahan Ujian Nasional terdiri atas:
1). Naskah Soal
2). Berita Acara
3). Daftar Hadir
4. SMP Sekolah Menengah Pertama
5. SMA Sekolah Menengah Atas
6. SMAK Sekolah Menengah Atas Program Keagamaan
7. MTs Madrasah Tsanawiyah
8. MA Madrasah Aliyah
9. MAK Madrasah Aliyah Program Keagamaan
10. SMTK Sekolah Menengah Teologi Kristen
11. SPK Satuan Pendidikan Kerjasama
12. SKS Sistem Kredit Semester
13. POS Prosedur Operasional Standar
14. Domnis Pedoman Teknis
15. DKN Daftar Kumpulan Nilai
16. SKL Standar Kompetensi Lulusan
17. USBN Ujian Sekolah Berstandar Nasional
18. UN Ujian Nasional
19. UNBK Ujian Nasional Berbasis Komputer
20. UNKP Ujian Nasional Kertas dan Pensil
21. LJ-UNKP Lembar Jawaban Ujian Nasional Kertas & Pensil
22. LJ-USBN Lembar Jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional
23. NS/M Nilai Sekolah/Madrasah
24. NUN Nilai Ujian Nasional
25. NA Nilai Akhir
26. NR Nilai Rapor

Hal | 3
BAB II
KEPANITIAAN

A. PANITIA PENYELENGGARA USBN dan UNBK TAHUN PELAJARAN 2017/2018


Panitia Pelaksana USBN (Ujian Sekolah Berstandar Naional) dan UNBK (Ujian Nasional
Berbasis Komputer) tahun pelajaran 2018/2019 di SMP Negeri 1 Besuk Kabupaten Probolinggo
ditetapkan sebagai berikut:
1. Ketua Umum : HARI SILOWANTO, S.Pd.
2. Ketua Pelaksana : IFDLALI, M. Pd
3. Sekretaris : SAIFUL BAHRI, S.Pd.
4. Bendahara : FIRNALITA INDRAYANI, S.Pd
5. Operator UN : JUWAIRIYAH
6. Koordinator Seksi :
a. Koordinator Penggandaan dan Pengepakan Soal
1. TATIK WIJAYANTI,S.Pd
2. ENI SUFITRI S, S. Pd
3. Dra. KANTI SRI LESTARI
4. AINUL INAYAH, S.Ag.
b. Koordinator Perlengkapan (Penyiapan Ruang Ujian)
1. SUJONO, M.Pd.
2. SAHUR,S.Ag.
3. GATOT SANTOSO, S. Pd
c. Koordinator Distributor
1. WIWIK WIDYAWATI,S.Pd
2. YUSMAN HADI K, S.Pd
3. ENI KUSTANTINI, S.Pd.
4. JUHARDI THOMAS MORE, S.Pd.
d. Koordinator Korektor Ujian Tulis USBN
1. SRI PUJI ASTUTI, M.Pd.
e. Koordinator Aplikasi Nilai
1. GINA UTARI ELGANI, S.Pd.
2. HERU NOOR WAKHID, S. Pd
f. Konsumsi :
1. Dra. KANTI SRI LESTARI
g. Pembantu Umum
1. MUHAMMAD
2. HANIL
3. IBNU
h. Keamanan/ Ketertiban
1. WAHID HASYIM
2. SAMSUL

B. Penyusun Proposal Ujian Praktik dan Penguji Praktik:

No Mata Pelajaran Penyusun Proposal Penguji Praktik


1 Pendidikan AINUL INAYAH, S.Ag.
AINUL INAYAH, S.Ag.
Agama Islam SAHUR S.Ag.
2 Bahasa Indonesia Dra. ZUBAIDAH
Dra. ZUBAIDAH
FIVIN SWATRAHADI P, S.S

Hal | 4
No Mata Pelajaran Penyusun Proposal Penguji Praktik
3 Ilmu Pengetahuan IFDLALI, S.Si
GINA UTARI ELGANI, S.Pd.
Alam GINA UTARI ELGANI, S.Pd.
4 Ilmu Pengetahuan SUJONO, M.Pd.
EDY SISWANTO, M.Pd.
Sosial EDY SISWANTO, M.Pd.
5 Bahasa Inggris J THOMAS MORE, S.Pd.
J THOMAS MORE, S.Pd.
WIWIK WIDYAWATI, S.Pd.
6 Pend Jasmani GATOT SANTOSO, S.Pd.
GATOT SANTOSO, S.Pd.
Olahraga WAHYUNING RAHAYU, S.Pd
7 Seni Budaya ENI KUSTANTINI, S.Pd.
ENI KUSTANTINI, S.Pd.
HERU NOOR WAKHID, S.Pd.
8 Prakarya RIRIN APRILIA E, S.Pd
RIRIN APRILIA E, S.Pd
Dra. KANTI SRI LESTARI
9 Bahasa Daerah DYAH PRAMESTHI, S.Pd.
DYAH PRAMESTHI, S.Pd
ENI SUFITRI S, S.Pd.
Catatan : Ujian Praktek untuk sekolah penggabung dilaksanakan oleh guru/ lembaga masing masing.

C. Penyusun Naskah Soal Ujian Tulis Utama dan Cadangan :


Penyusun Kisi-kisi dan
No Mata Pelajaran
Naskah Soal K-2013
1 Pendidikan Agama Islam AINUL INAYAH, S.Ag.
2 PKn YUSMAN HADI K, S.Pd
3 Bahasa Indonesia Dra. ZUBAIDAH
4 Matematika Drs. M A S T O
5 Ilmu Pengetahuan Alam GINA UTARI ELGANI, S.Pd.
6 Ilmu Pengetahuan Sosial EDY SYSWANTO, M. Pd
7 Bahasa Inggris J THOMAS MORE, S.Pd.
8 Pend Jasmani Olahraga GATOT SANTOSO, S.Pd.
9 Seni Budaya ENI KUSTANTINI, S.Pd.
10 Prakarya RIRIN APRILIA EA, S.Pd
11 Bahasa Daerah DYAH PRAMESTHI, S.Pd.

D. Pengawas Ujian Nasional dan USBN:


Pendamping
Pengawas Ruang Siswa /Pengawas
No NAMA/NIP
USBN Ruang UNBK
(tempat)
Drs. MASTO
1 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
NIP. 19660313 198602 1 004
JUHARDI THOMAS MORE, S.Pd.
2 NIP. 19620106 199703 1 003 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
SRI PUJI ASTUTI, M.Pd. Koordinator
3 Pengawas Ruang
NIP. 19671027 199802 2 003 Pengawas Ruang
EDY SISWANTO, M.Pd.
4 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
NIP. 19730327 199903 1 005
Drs. SUJONO, M.Pd.
5 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
NIP. 19650513 199903 1 003
Dra. KANTI SRI LESTARI
6 Pengawas Ruang -
NIP. 19680128 200212 2 003
SUTIYA, S.Pd.
7 Pengawas Ruang -
NIP. 19620112 198903 1 016
FIRNALITA INDRAYANI, S.Pd.
8 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
NIP. 19700406 200604 2 005
Dra. ZUBAIDAH
9 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
NIP. 19660126 200701 2 011
Hal | 5
Pendamping
Pengawas Ruang Siswa /Pengawas
No NAMA/NIP
USBN Ruang UNBK
(tempat)
TATIK WIJAYANTI, S.Pd.
10 Pengawas Ruang -
NIP. 19720208 200801 2 017
GATOT SANTOSO, S.Pd. Pengawas Ruang
11 Pengawas Ruang
NIP. 19751019 200801 1 007 SMKN 2 Kraksaan
ENI SUFITRI S. S.Pd.
12 Pengawas Ruang -
NIP. 19761007 200801 2 012
WIWIK WIDYAWATI, S.Pd. Pengawas Ruang
13 Pengawas Ruang
NIP. 19790710 200801 2 029 SMKN 2 Kraksaan
IFDLALI, M. Pd.
14 Pengawas Ruang -
NIP. 19800922 200801 1 019
GINA UTARI ELGANI, S.Pd.
15 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
NIP. 19850329 200903 2 006
YUSMAN HADI KURNIAWAN, S.Pd.
16 Pengawas Ruang Pendamping Siswa
NIP. 19800408 201001 1 012
MARFU'A, S.Pd. Pengawas Ruang
17 Pengawas Ruang
NIP. 19850927 201001 2 010 SMKN 2 Kraksaan
SAIFUL BAHRI, S.Pd.
18 Pengawas Ruang -
NIP. 19761111 201101 1 008
SAHUR, S.Ag.
19 Pengawas Ruang -
NIP. -
AINUL INAYAH, S.Ag.
20 Pengawas Ruang -
NIP. -
HERU NOOR WAKHID, S. Pd Pengawas Ruang
21 Pengawas Ruang
NIP. - SMKN 2 Kraksaan
WAHYUNING RAHAYU, S. Pd
22 Pengawas Ruang -
NIP. -
RIRIN APRILLA EMMA A. S.Pd.
23 Pengawas Ruang -
NIP. -
TANTI KRISDIANA, S. Pd
24 Pengawas Ruang -
NIP. -
DYAH PRAMESTHI, S. Pd
25 Pengawas Ruang -
NIP. -
FIVIN SWATRAHADI P., S.S Pengawas Ruang
26 Pengawas Ruang
NIP. - SMKN 2 Kraksaan
ENI KUSTANTINI, S. Pd Pengawas Ruang
27 Pengawas Ruang
NIP. - SMKN 2 Kraksaan

E. DESKRIPSI TUGAS SEKOLAH PENYELENGGARA


1. TAHAP PERSIAPAN
a. Menerima dari panitia Subrayon:
1) Surat Keputusan BSNP nomor 0296/SKEP/BSNP/XI/2018 tanggal 27 November 2018
tentang Kisi-Kisi UN dan 0297/SKEP/BSNP/XI/2018 tanggal 27 November 2018 tentang
Kisi-Kisi USBN untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2018/2019;
2) Permendikbud nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan;
3) Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan nomor 0047/P/BSNP/XI/2018 tanggal 29
November 2018 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2018/2019;
4) Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan nomor 0048/P/BSNP/XI/2018 tanggal 29
November 2018 Tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019.
b. Merencanakan pelaksanaan UN (UNKP dan UNBK) di sekolah/madrasah.
c. Melaksanakan sosialisasi Permendikbud UN dan POS UN kepada pendidik, peserta ujian, dan
orang tua peserta ujian.
Hal | 6
d. Melaksanakan UN (UNKP dan UNBK) dan memastikan kesesuaian pelaksanaan UNKP dan
UNBK dengan POS UN.
e. Melakukan pendataan calon peserta UN (UNKP dan UNBK).
f. Menerima DNS dan DNT dari panitia Subrayon.
g. Melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Subrayon.
h. Menerbitkan surat tugas panitia UN sekolah/madrasah pelaksana.
i. Menyerahkan daftar usulan guru/calon pengawas ruang kepada Panitia Subrayon.
j. Menyiapkan ruang pelaksanaan UNKP dan sarana lain yang diperlukan.
k. Mengusulkan petugas mengambil bahan UNKP dan mengirimkan kepada Panitia Subrayon.

2. TAHAP PELAKSANAAN
a. Mengirimkan data calon peserta UN (UNKP dan UNBK) kepada Panitia UN Tingkat Kab
b. Mengirimkan NS yang merupakan hasil proses penggabungan antara nilai rapor per semester
dan nilai US sesuai dengan bobot yang ditetapkan sekolah masing-masing.
c. Mengambil naskah soal UNKP di titik simpan transit di Panitia Sub Rayon yang sudah
ditetapkan oleh Panitia UN Tingkat Kab/Kota.
d. Mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS UN.
d. Memeriksa dan memastikan amplop naskah soal UNKP dalam keadaan tertutup dan tersegel
serta mendatanganinya.
e. Mengesahkan berita acara pelaksanaan UNKP di satuan pendidikan.
f. Menjamin kerahasiaan dan keamananan naskah soal UNKP.
g. Menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UNKP.
h. Menjelaskan tata tertib pengawas ruang ujian dan cara pengisian LJ-UNKP kepada pengawas
ruang.
i. Mengumpulkan LJ-UNKP SMP/MTs serta mengirimkannya kepada Panitia UN Tingkat
Kab/Kota untuk selanjutnya dikirimkan ke Dinas Pendidikan Prov. Jatim.
j. Memastikan LJ-UNKP dimasukkan ke dalam amplop, dilem/dilak di ruang ujian, serta
ditandatangani oleh pengawas ruang dan dibubuhi stempel satuan pendidikan pada tempat
yang dilem/dilak tersebut.
k. Pengamanan pelaksanaan UNKP di satuan pendidikan sepenuhnya menjadi tanggungjawab
satuan pendidikan masing-masing.
l. Menerima DKHUN dari Panitia UN Subrayon.
m. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SHUN kepada peserta UNKP SMP/MTs
n. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta didik yang dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan.
o. Menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses di atas.
p. Menyampaikan laporan pelaksanaan UNKP kepada Panitia UN Subrayon.
q. Menyimpan naskah soal UNKP yang sudah diujikan di satuan pendidikan dalam jangka waktu
satu bulan dan setelah itu soal UNKP dimusnahkan disertai dengan berita acara pemusnahan
dan diserahkan kepada Panitia UN Subrayon.

3. TAHAP PELAPORAN
Tugas Panitia UN pada Tahap Pelaporan :
1. sekolah pelaksana membuat laporan tertulis rangkap 2 (dua) disampaikan pada subrayon, satu
hari setelah pengumuman kelulusan dari satuan pendidikan tentang pelaksanaan UN di
sekolahnya.
2. setelah 2 (dua) hari subrayon menerima laporan pelaksanaan UN dari sekolah/madrasah
pelaksana, subrayon segera menyusun laporan dan disampaikan kepada rayon rangkap 2 (dua),
terdiri dari:
a. surat pengantar;
b. rekapitulasi laporan dari sekolah/madrasah pelaksana; dan
c. permasalahan penting yang timbul sebelum, saat dan setelah pelaksanaan UN.
3. setelah 5 (lima) hari rayon menerima laporan dari subrayon. Selanjutnya, rayon menyampaikan
laporan rangkap 2 (dua) kepada Panitia Tingkat Provinsi melalui Seksi Kurikulum Bidang
PPSMP, yang diserahkan adalah:
a. surat pengantar;
b. rekapitulasi laporan dari subrayon dengan menggunakan format yang sama dengan format
Subrayon; dan permasalahan penting yang timbul sebelum, saat dan setelah pelaksanaan UN
pada tingkat Rayon.

Hal | 7
F. Diskripsi Tugas Panitia
1. PENANGGUNG JAWAB/KEPSEK
 Menyusun Panitia Ujian
 Memonitor persiapan, pelaksanaan dan pembuatan laporan Ujian
 Mengambil naskah dan menyetor LJ-U

2. KETUA PANITIA
 Penyusunan Program Kerja
 Penyusunan Rencana Anggaran kegiatan
 Penyusunan jadwal pengawas
 Penetapan Peserta Ujian Pemantapan
 Pembuatan administrasi lainya
 Mensosialisasikan Program Kerja Panitia Ujian kepada guru, pegawai dan siswa.
 Memberikan penjelasan dan pengarahan kepada Pengawas Ujian .
 Memberikan pengarahan kepada peserta ujian
 Menerima naskah ujian
 Memonitor setiap hari pelaksanaan ujian

3. SEKRETARIS
 Menyiapkan SK.Panitia
 Menyiapkan Rencana Anggaran kegiatan
 Menyiapkan Daftar hadir Panitia
 Menyiapkan Daftar hadir Pengawas
 Menyiapkan Daftar hadir siswa
 Menyiapkan Jadwal pengawas
 Menyiapkan Tata Tertib Panitia, Pengawas, dan Peserta Ujian
 Menyiapkan Nomor peserta dan ruang
 Menyiapkan naskah ujian
 Menerima naskah, LJ-USBN, Daftar hadir, dan Berita acara dari pengawas
 Mengecek jumlah dan keabsahan LJ- USBN siswa
 Menyerahkan LJ- USBN, Daftar hadir, dan Berita acara
 Mengumpulkan segala berkas yang digunakan pada kegiatan ujian pada masing-masing ruang

4. BENDAHARA
 Membuat rancangan biaya kegiatan USBN dan UN
 Membayar honor panitia, pengawas, transport, dan biaya konsumsi
 Membuat laporan biaya ujian

5. OPERATOR
 Bersama ketua panitia melakukan validasi data calon peserta USBN dan UN
 Entry data pada Aplikasi Dapodik dan Aplikasi BIO UN
 Upload data calon peserta USBN dan UN
 Menerima soal Anchor dari dinas pendidikan/ kementerian
 Mengirim soal jadi kepada dinas pendidikan/ kementerian
 Entri Nilai raport semester 1 s.d 6 pada aplikasi Dapodik

6. KOORDINATOR SOAL (Editing, penggandaan, pengepakan dan distribusi naskah soal)


 Mengecek soal sebelum dicetak atau digandakan
 Menggandakan Naskah soal-soal yang dibutuhkan
 Mengepak soal dan segala kelengkapannya
 Menyiapkan distribusi Naskah Soal yang akan diujikan, untuk masing-masing ruang ujian
 Menerima dan menyiapkan naskah soal UN untuk didistribusikan ke masing-masing ruang
ujian.

7. KOORDINATOR KOREKTOR (USBN dan UN)


 Menyusun perencanaan koreksi bersama
 Mengumpulkan LJ- USBN untuk diserahkan pada Koordinator Korektor
 Mengkoordinir kegiatan koreksi bersama
 Menjelaskan segala teknik yang terkat dengan kegiatan koreksi
 Menyerahkan nilai hasil koreksi bersama kepada Operator Program
Hal | 8
8. KOORDINATOR PERLENGKAPAN (Penyiapan Ruang Ujian)
 Bersama Keuta dan Sekretaris merencanakan persiapan raung Ujian
 Membuat denah kelas dan denah tempat duduk.
 Mengatur penataan ruang ujian dan sekretariat ujian
 Memasang nomor meja dan kelengkapannya
 Membantu untuk segala kelengkapan terkait dengan ujian

9. KOORDINATOR KONSUMSI
 Merencanakan kebutuhan konsumsi selama kegiatan USBN dan UN
 Menyiapkan konsumsi untuk pengawas dan panitia
 Mendistribusikan konsumsi selama kegiatan USBN dan UN

10. KOORDINATOR KEAMANAN dan PEMBANTU UMUM


 Merencanakan sistem pengamanan kegiatan dan parkir kendaraan
 Menjaga ketertiban dan kelancaran kegiatan ujian
 Membantu berbagai kegiatan dan kebutuhan selama kegiatan USBN dan UN
11.Penyusun Proposal Ujian Praktik dan Penguji Praktik
12.Penyusun Naskah Soal Ujian Tulis Utama dan Cadangan
13.Pengawas Ujian Nasional dan USBN

Hal | 9
BAB III
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

A. KETENTUAN UMUM
Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut USBN adalah kegiatan
pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan sekolah untuk seluruh mata pelajaran
tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar, kecuali mata pelajaran muatan lokal (Mulok). USBN diselenggarakan oleh sekolah
yang terakreditasi dan dikoordinasikan pleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota sesuai
kewenangannya (POS USBN). Penyiapan dan penggandaan bahan USBN dilakukan oleh Satuan
Pendidikan. USBN dilaksanaan sebelum pelaksanaan UNBK sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan atau dapat dikoordinir oleh BSNP, Dinas Pendidikan
Prov. Jatim Wilayah Kab/Kota, Dinas Pendidikan Kab/ Kota.

B. UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN)


1. Kisi - Kisi
a. Kisi-kisi USBN ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk semua
mata pelajaran;
b. Penyusunan kisi-kisi USBN berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi lulusan, standar isi,
dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku;
c. Kisi-kisi USBN memuat tingkat capaian kompetensi dan lingkup materi;
d. Kisi-kisi USBN disusun berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013;
e. Kisi-Kisi USBN disusun oleh Kementerian;
f. Khusus kisi-kisi USBN untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti penyusunan
dilakukan oleh Kementerian Agama.

2. Naskah USBN
a. Soal USBN disusun mengacu pada kisi-kisi USBN;
b. Bentuk soal USBN terdiri atas pilihan ganda (PG) dan uraian;
c. Sebanyak 20% - 25% butir soal USBN disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, kecuali untuk mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti disiapkan oleh
Kementerian Agama;
d. Sebanyak 75% - 80% butir soal disiapkan oleh MGMP, dibawah koordinasi dinas pendidikan
sesuai dengan kewenangannya;
e. Khusus 75% - 80% butir soal mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, penyusunan
75% - 80% butir soal, dilakukan oleh MGMP atau para guru mata pelajaran yang relevan di
bawah koordinasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota atau Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi sesuai kewenangannya;
f. Naskah soal USBN dirakit oleh MGMP sejumlah paket yang ditentukan untuk masing-masing
mata pelajaran;
g. Khusus untuk pendidikan agama dan budi pekerti perakitan soal dilakukan oleh MGMP atau
guru mata pelajaran agama yang relevan dikoordinasikan oleh Kanwil Kementerian Agama/
Kantor Kementerian di Kabupaten/Kota;
h. Naskah soal USBN beserta kelengkapannya yang disiapkan meliputi naskah soal USBN
Utama, cadangan dan susulan;
i. Penggandaan naskah soal USBN beserta kelengkapannya dilakukan oleh sekolah;
j. Master soal digandakan dengan menggunakan sumber dana dari APBD atau Biaya
Operasional Sekolah (BOS) atau suber lainnya;

Hal | 10
k. Jumlah butir soal USBN dan alokasi waktu sebagai berikut :
Bentuk &
Alokasi
Jumlah Butir
No Mata Pelajaran Waktu
Soal
(menit)
PG Uraian
Pendidikan Agama (K-2006) atau Pendidikan Agama
1 40 5 120
dan Budi Pekerti (K-2013)
Pendidikan Kewarganegaraan (K-2006)/ Pendidikan
2 40 5 120
Pancasila dan Kewarganegaraan (K-2013)
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Bahasa Inggris 40 5 120
5 Matematika 30 5 120
6 Ilmu Pengetahuan Alam 35 5 120
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120
8 Seni Budaya 40 5 90
Penjas Orkes (Kurikulum 2006) atau Penjaskes
9 40 5 90
(Kurikulum 2013)
10 Prakarya 40 5 90
11 Bahasa Daerah 40 5 90

3. Pelaksanaan USBN
Jadwal USBN Utama SMP Negeri 1 Besu
No Hari & Bulan Waktu Mata Pelajaran
I. Bahasa Indonesia
Senin, 07.30-09.30
1 II. Pendidikan Kewarganegaran (K-2006) atau Pendidikan
1 April 2019 10.00-11.30
Pancasila Kewarganegaraan (K-2013)
Selasa, 07.30-09.30 I. Matematika
2
2 April 2019 10.00-11.30 II. Seni Budaya
I. Bahasa Inggris
Kamis, 07.30-09.30
3 II. Keterampilan/ Teknologi Informasi dan Komunikasi
4 April 2019 10.00-11.30
(Kurikulum 2006) Prakarya (Kurikulum 2013)
Jum’at,
4 07.30-09.30 I. Ilmu Pengetahuan Sosial
5 April 2019
Sabtu, 07.30-09.30 I. Ilmu Pengetahuan Alam
5
6 April 2019 10.00-11.30 II. PJOK/Penjaskes
I. Pendidikan Agama* (Kurikulum 2006) Pendidikan
Senin, 07.30-09.30
6 Agama dan Budi Pekerti
8 April 2018 10.00-11.30
II. Muatan Lokal (Bahasa Daerah)
Ujian susulan dilaksanakan mulai tanggal 11-13 April dengan jadwal sesuai ketidakhadiran peserta
ujian

4. Pengaturan Ruang/Tempat USBN


Panitia USBN menetapkan ruang USBN dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Ruang yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan ujian;
b. Pembagian ruangan diatur sebagai berikut :
1) Jumlah peserta dibagi 20;
2) Setiap 20 peserta menempati 1 ruangan; dan
3) Jika sisa pembagian jumlah peserta adalah 1 sampai dengan 4 orang, maka dua ruangan
terakhir diisi dengan 10 peserta dan sisanya;
c. Setiap ruang USBN diawasi oleh dua orang pengawas ruang;
d. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta USBN;
e. Setiap ruang USBN ditempel pengumuman yang bertuliskan:
“ DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS, SERTA
TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI “
f. Setiap ruang USBN disediakan denah tempat duduk peserta USBN disertai foto peserta yang
ditempe di pintu masuk ruang ujian;
g. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi USBN dikeluarkan dari ruang USBN;
h. Tempat duduk peserta USBN diatur sebagai berikut :
Hal | 11
1) Satu bangku untuk satu orang peserta USBN;
2) Jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbang kan
jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter; dan
3) Penempatan peserta USBN sesuai dengan nomor peserta.
i. Pengaturan ruang USBN mengikuti aturan yang berlaku.

5. Pengawas USBN
a. Kepala sekolah bertanggungjawab mutlak atas pelaksanaan USBN di sekolahnya;
b. Panitia USBN menetapkan pengawas USBN;
c. Setiap ruang USBN diawasi oleh dua orang pengawas;
d. Pengawas USBN adalah guru yang mata pelajarannnya tidak sedang diujikan; dan
e. Pengawas USBN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggungjawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.

6. Tata Tertib Pengawas USBN


a. Pengawas Ruang USBN
1) 45 (empat puluh lima) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah hadir di ruang
pengawas USBN;
2) Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara USBN; dan
3) Pengawas ruang menerima bahan USBN untuk ruang yang akan diawasi, berupa naskah soal
USBN, LJ-USBN, amplop LJ-USBN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan USBN.
b. Pengawas ruang dilarang membawa alat komunikasi/elektonik ke dalam ruang USBN;
c. Pengawas masuk ke dalam ruang USBN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan untuk :
1) memeriksa kesiapan ruang ujian, meminta peserta untuk memasuki ruang USBN dengan
menunjukkan kartu peserta, dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah
ditentukan;
2) memastikan setiap peserta tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi
elektronik, kalkukator dan sebagainya ke dalam ruang kecuali alat tulis yang akan
digunakan;
3) membaca tata tertib;
4) meminta perserta USBN menandatangani daftar hadir;
5) membagikan LJ-USBN kepada peserta dan memandu serta memeriksa pengisian identitas
peserta (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan)
6) memastikan peserta telah mengisi identitas dengan benar;
7) setelah seluruh peserta selesai mengisi identitas, pengawas ruang membuka amplop soal,
memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan menyakinkan bahwa amplop tersebut dalam
keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian; dan
8) membagikan naskah soal dengan cara meletakkan diatas meja peserta dalam posisi tertutup
(terbalik). Peserta tidak diperkenankan menyentuhnya sampai tanda waktu dimulai.
d. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang :
1) mempersilahkan peserta untuk mengecek kelengkapan soal;
2) mempersilahkan peserta untuk memulai mengerjakan soal; dan
3) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal.
e. Kelebihan naskah soal selama USBN berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak
diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruang.
f. Selama USBN berlangsung, pengawas ruang wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang USBN;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; dan
3) melarang orang lain memasuki ruang USBN.
g. Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk dan bantuan apapun kepada peserta
berkaitan dengan jawaban dari soal yang diujikan;
h. Lima menit sebelum waktu selesai, pengawas ruang memberi peringatan kepada peserta USBN
bahwa waktu tinggal lima menit.
i. Setelah waktu USBN selesai, pengawas ruang :
1) mempersilahkan peserta untuk berhenti mengerjakan soal;
2) mempersilahkan peserta meletakkan naskah soal dan LJUSBN di atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan LJ-USBN dan naskah soal;
4) menghitung jumlah LJ-USBN sama dengan jumlah peserta;
5) mempersilahkan peserta meninggalkan ruang ujian; dan

Hal | 12
6) menyusun secara urut LJ-USBN dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke
dalam amplop LJ-USBN disertai dengan dua lembar daftar hadir peserta, dua lembar
berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh pengawas
ruang USBN di dalam ruang ujian;
j. Pengawas ruang USBN menyerahkan LJ-USBN dan naskah soal USBN kepada panitia USBN
disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan
USBN; dan
k. Pengawas yang melanggar tata tertib diberi teguran, peringatan oleh kepala sekolah dan/atau
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Tata Tertib Peserta USBN


a. Peserta USBN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit
sebelum USBN dimulai.
b. Peserta USBN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti USBN setelah mendapat
izin dari ketua panitia USBN tanpa diberi perpanjangan waktu.
c. Peserta USBN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator.
d. Tas, buku dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di samping pengawas
ruang.
e. Peserta USBN membawa pensil 2B, penghapus, pengggaris, dan kartu tanda/peserta ujian.
f. Peserta USBN mengisi daftar hadir menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas
ruang.
g. Peserta USBN mengisi identitas pada LJ-USBN secara lengkap dan benar.
h. Peserta USBN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJ-USBN dapat
bertanya kepada pengawas ruang dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
i. Peserta USBN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
j. Selama USBN berlangsung, peserta USBN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan ijin dan
pengawasan dari pengawas ruang.
k. Peserta USBN yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal tetap
dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal.
l. Peserta USBN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi
sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti USBN mata
pelajaran yang terkait.
m. Peserta USBN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu USBN berakhir tidak
diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
n. Peserta USBN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian dan
meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas meja masing-masing.
o. Selama USBN berlangsung, peserta dilarang :
1. Menanyakan jawaban soal kepada siapapun;
2. Bekerjasama dengan peserta lain;
3. Memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
4. Memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
5. Membawa naskah soal USBN dan LJ–USBN keluar dari ruang ujian;
6. Menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
16. Meninggalkan ruang USBN dengan tertib setelah pengawas ruang ujian mengumpulkan dan
menghitung lembar jawab dan naskah soal sesuai dengan jumlah peserta USBN.
17. Peserta USBN yang melanggar tata tertib ujian, diberi peringatan/ teguran oleh pengawas
ruang USBN dan dicatat dalam berita acara USBN sebagai salah satu bahan pertimbangan
kelulusan.
8. Pemeriksaan USBN
Pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN sebagai berikut:
A. Soal bentuk pilihan ganda
Soal USBN bentuk pilihan ganda dapat diperiksa manual atau menggunakan alat pemindaian
(scanning).
B. Soal bentuk uraian
1. Soal bentuk uraian diperiksa secara manual oleh dua orang guru sesuai mata pelajarannya,
mengacu pada pedoman penskoran.
2. Jika terdapat selisih nilai antara pemeriksa lebih dari 25 % dari skor maksimum, sekolah
menugaskan pemeriksa ketiga.
3. Nilai akhir soal uraian adalah rerata nilai dari semua pemeriksa.
Hal | 13
C. Pengolahan hasil USBN
1. Nilai USBN merupakan gabungan nilai soal pilihan ganda dan nilai soal uraian, dengan
rentang nilai 0 – 100.
2. Sekolah menentukan pembobotan nilai pilihan ganda dan uraian.

9. Persyaratan Peserta USBN


b. Terdaftar pada tahun terakhir jenjang pendidikan di sekolah tertentu;
c. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada sekolah tertentu mulai semester 1 (satu)
tahun pertama sampai dengan semester 1 (satu) tahun terakhir;
d. Siswa yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama
dengan ijazah dari sekolah yang setingkat lebih rendah. Penerbitan ijazah yang dimaksud
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebelumnya mengikuti ujian sekolah atau sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun untuk peserta program SKS;
e. Peserta USBN dari program SKS, berasal dari sekolah yang terakreditasi A dan memiliki izin
penyelenggaraan program SKS.

10. Penyelenggaraan USBN


a. USBN diselenggarakan oleh sekolah terakreditasi dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi, Kab/Kota sesuai kewenangannya;
b. Sekolah membentuk panitia USBN sekaligus sebagai panitia US yang ditetapkan oleh
Keputusan Kepala Sekolah dan dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau
Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya;
c. Panitia USBN terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi sesuai kebutuhan.
d. Panitia USBN bertanggung jawab atas kerahasiaan, keamanan dan kelancaran penyelenggaraan
USBN mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan;
e. Panitia USBN bertanggung jawab atas pengamanan naskah, pelaksanaan, dan kenyamanan serta
ketertiban ruang dan lingkungan sekitar tempat ujian;
f. Setiap anggota panitia USBN menandatangani pakta integritas untuk menjaga kerahasiaan
penyelenggaraan kegiatan ujian dengan jujur;
g. Ketentuan lebih lanjut mengenai USBN diatur dalam POS USBN yang ditetapkan oleh sekolah.

11. Mekanisme penyusunan soal USBN


a. BSNP menetapkan kisi-kisi USBN;
b. Kementerian menetapkan POS USBN;
c. Kementerian menyusun kisi-kisi USBN untuk semua mata pelajaran kecuali Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti;
d. Kementerian menyusun dan menetapkan soal sebanyak 20 % – 25 % soal USBN untuk semua
mata pelajaran kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
e. Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota sesuai kewenangannya menetapkan MGMP yang akan
menyusun soal USBN;
f. MGMP menyusun soal USBN sebanyak 75 – 80 % sejumlah paket yang ditentukan untuk
masing-masing mata pelajaran berikut kelengkapannya (format lembar jawaban, pedoman
penskoran untuk soal uraian , kunci jawaban untuk pilihan ganda, pakta integritas, tata tertib,
daftar dan berita acara);
g. Kementerian menyerahkan 20% – 25% soal USBN ke Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya
untuk selanjutnya diserahkan kepada MGMP yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
untuk menyusun naskah soal USBN;
h. MGMP merakit soal USBN sejumlah paket yang ditentukan untuk masing-masing mata
pelajaran;
i. MGMP menyerahkan naskah soal USBN berikut kelengkapannya ke MKKS dengan diketahui
oleh Dinas Pendidikan/Kab/Kota;
j. Ketua MKKS mendistribusikan kepada Kepala Sekolah masing-masing; dan
k. Sekolah menggandakan naskah soal USBN berikut kelengkapannya sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.
12. Pengawasan USBN
l. Kepala sekolah bertanggungjawab mutlak atas pelaksanaan USBN di sekolahnya;
m. Panitia USBN menetapkan pengawas USBN;
n. Setiap ruang USBN diawasi oleh dua orang pengawas;
o. Pengawas USBN adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan;

Hal | 14
p. Pengawas USBN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggungjawab, teliti, memegang teguh kerahasiaan.
13. Pemeriksaan dan Pengolahan USBN
Pemeriksaan dan pengolahan USBN sebagai berikut :
a. soal bentuk pilihan ganda.
b. Pemeriksaan USBN untuk seluruh mata pelajaran dilaksanakan pada waktu dan tempat yang
sama diatur sekolah atau dapat dikoordinir oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota.
c. Pemeriksaan USBN dilakukan oleh sekolah dan dapat secara silang antarsekolah pelaksana atau
kelompok sekolah pelaksana.
d. Apabila memungkinkan, pemeriksaan soal bentuk pilihan ganda dapat dilakukan dengan
komputer pada kelompok sekolah atau kabupaten/kota.
e. Hasil pemeriksaan ujian tertulis dan praktik ditulis terpisah.
f. Pembobotan nilai praktik dan tertulis diserahkan kepada satuan pendidikan.
g. Petugas pemeriksa melakukan evaluasi berdasarkan pedoman penilaian.
h. Jika soal USBN berupa soal uraian dan atau pilihan ganda (yang tidak memungkinkan
dipindai), maka untuk menjaga objektivitas, setiap lembar jawaban/hasil pekerjaan diperiksa
oleh 2 orang pemeriksa yaitu guru yang mengampu pada mata pelajaran yang sama dengan soal
yang diujikan.
i. Nilai rata-rata dari keduanya (kedua pemeriksa) pada point h di atas, dijadikan sebagai Nilai
USBN. Apabila terjadi perbedaan nilai ≥ 2, harus dilakukan pemeriksaan oleh petugas
pemeriksa ketiga, dan nilai rata – rata ketiga pemeriksa dijadikan Nilai Ujian Sekolah.
j. Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari Nilai USBN dan nilai rata-rata rapor
dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka dibelakang koma.
k. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui rapat
dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan.
14. Entry Nilai Sekolah
Pada penyelenggaraan UN Tahun Pelajaran 2018/2019 ini, entry nilai sekolah menggunakan
aplikasi dari Kemdikbud.
Data yang dikelola terdiri dari identitas peserta didik, nilai rapor dan nilai US.
1. Identitas peserta didik mencakup:
a. Kode Sekolah/Madrasah
b. NPSN
c. Nama Peserta Didik (lengkap)
d. Nomor Induk (di sekolah/madrasah)
e. NISN (jika memiliki)
f. Tempat Lahir
g. Tanggal Lahir
h. Jenis Kelamin
i. Kelas Paralel
j. Nomor Peserta Ujian Nasional jenjang sebelumnya
2. Nilai Rapor mencakup nilai semua mata pelajaran (sesuai dengan struktur kurikulum) untuk
semua semester yang dimiliki (Semester 1 s.d 5)
3. Nilai Ujian Sekolah (US) mencakup nilai untuk mata pelajaran yang di uji sekolahkan
sebagaimana disebutkan pada materi ujian sekolah.
4. Nilai yang di-entry adalah nilai murni (tanpa pembobotan).
5. Rentang nilai yang di-entry adalah angka 0.00 sampai dengan 100.00. Tanda desimal
menggunakan titik (.).
6. Penyelenggara UN tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/kota secara sampling
melakukan verifikasi nilai yang di-entry oleh sekolah.
15. Mekanisme Pengumpulan Data
1. Puspendik mendistribusikan perangkat lunak dan petunjuk teknis ke sekolah melalui: (1) Dinas
Pendidikan Propinsi/Kantor Kemenag Propinsi dan (2) Dinas Pendidikan Prov. Jatim Wilayah
Kerja Kab/Kota atau Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota
secara berjenjang.
2. Sekolah/madrasah melakukan entry data (termasuk validasi dan verifikasi).
3. Sekolah/madrasah mencetak nilai sekolah/madrasah.
4. Kepala Sekolah/Madrasah memeriksa kebenaran hasil entry dan cetakan nilai.
5. Setelah meyakini kebenaran entry dan cetakan nilai, Kepala Sekolah membubuhkan paraf pada
setiap halaman, serta menandatangani dan memberi stempel pada halaman terakhir.
Hal | 15
6. Sekolah meng-copy cetakan hasil entry untuk arsip Sekolah/Madrasah.
7. Selanjutnya, database hasil entry dikirimkan ke Puspendik melalui (1) Dinas Pendidikan Prov.
Jatim Wilayah Kerja Kab/Kota atau Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota dan (2) Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur atau Kantor Wilayah
Kemenag Propinsi Jawa Timur secara berjenjang.
8. Puspendik mengelola database dan berkoordinasi dengan stakeholders di tingkat pusat untuk
pemanfaatan dan tindak lanjut.

16. Pengiriman Hasil Nilai Sekolah/Madrasah


Pengiriman hasil Nilai Sekolah/Madrasah (NS/M) berupa blanko digital (soft copy) dan cetak nilai
yang merupakan gabungan nilai Ujian Sekolah/ Madrasah (US/M) dan rata-rata nilai rapor harus
diserahkan pada Subrayon, ke Rayon, dan ke Panitia Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi.

Hal | 16
BAB IV
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER

Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan moda utama Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK). Penerapan moda UNBK dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas,
kredibilitas, dan integritas ujian.
a. Penyiapan Sistem UNBK
1. Panitia UN Tingkat Pusat mengembangkan sistem yang mencakup desain, program aplikasi,
dan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan UNBK.
2. Panitia UN Tingkat Pusat berkoordinasi dengan lembaga lain yang terkait untuk melakukan
evaluasi program aplikasi dan sistem UNBK.
3. Panitia UN Tingkat Pusat menyusun petunjuk teknis penggunaan (user manual) dan bahan
pelatihan bagi tim teknis provinsi, tim teknis kabupaten/kota, proktor, teknisi, dan peserta
UNBK
4. Panitia UN Tingkat Pusat, Panitia UN Tingkat Provinsi, dan Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), penyedia
layanan koneksi internet, dan berbagai lembaga terkait lainnya untuk mencegah gangguan
menjelang dan selama pelaksanaan UNBK

b. Penetapan Tim Teknis UNBK


1. Panitia UN Tingkat Pusat membentuk Tim Teknis UNBK Pusat, terdiri dari unsur Puspendik,
Pustekkom, PDSPK, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat
Pembinaan SMA, Direktorat Pembinaan SMK/MAK, Kemenag, dan Perguruan Tinggi Negeri.
2. Panitia UN Tingkat Provinsi membentuk Tim Teknis UNBK Provinsi, dan menyampaikan ke
Panitia UN Tingkat Pusat.
3. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis UNBK Kabupaten/Kota dan
menyampaikan ke Tim Teknis UNBK Provinsi, dan ke Tim Teknis UNBK Pusat di dalam
Panitia UN Tingkat Pusat melalui Provinsi.
4. Tim Teknis UNBK Pusat memasukkan data Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota
ke situs web UNBK, dan menyampaikan username dan password ke Tim Teknis UNBK
Provinsi dan Kabupaten/Kota

c. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK


1. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya, melakukan
verifikasi dan menetapkan sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan sekolah yang bergabung,
dan sekolah/madrasah yang mengikuti UN di tempat pelaksanaan UNBK (menumpang).
2. Sekolah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai pelaksana UNBK telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. telah terakreditasi;
2. tersedia sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan; dan;
3. memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Panitia UN Tingkat pusat;
3. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya, memasukkan
data sekolah/madrasah pelaksana UNBK ke situs web UNBK
4. Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK diberi username dan
password

d. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK


1. Sumber daya meliputi, sarana dan prasarana UNBK (server, komputer client, dan jaringan),
sumber daya manusia untuk pelaksanaan UNBK (proktor dan teknisi).
2. Dinas pendidikan sesuai kewenangannya menerapkan prinsip berbagi sumber daya dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Memetakan satuan pendidikan yang dapat melaksanakan UNBK dengan menerapkan
prinsip berbagi sumber daya.
b. Mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, jumlah peserta ujian, dan lokasi atau jarak
satuan pendidikan yang akan terlibat.
c. Dapat dilakukan lintas satuan pendidikan dan lintas jenjang pendidikan, antar sekolah dan
madrasah, antar satuan pendidikan negeri dan swasta, antar satuan pendidikan formal dan
nonformal.

Hal | 17
d. Dapat menggunakan sumber daya milik perguruan tinggi dan/atau instansi/lembaga
pemerintah/swasta lainnya.

3. Biaya yang timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya menjadi tanggung jawab bersama
antara satuan pendidikan yang menginduk dan satuan pendidikan pelaksana UNBK,
dengan mengacu kepada ketentuan biaya yang berlaku dalam Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) atau Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), atau kesepakatan bersama sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Dinas pendidikan sesuai kewenangannya wajib mencegah terjadinya komersialisasi dalam
penerapan prinsip berbagi sumber daya.

e. Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan)


1. Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya
membentuk tim help desk dengan kriteria sebagai berikut.
a. Memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh
kerahasiaan
b. Dalam keadaan sehat dan sanggup melaksanakan tugas dengan baik
c. Memahami POS penyelenggaraan UN.
2. Tugas tim help desk adalah ;
a. memberikan informasi dan penjelasan terhadap pertanyaan atau pengaduan yang diterima
dari pengawas, proktor, teknisi, atau panitia ujian;
b. menerima, merekap, dan memberikan solusi terhadap pertanyaan, permasalahan dan/atau
pengaduan yang terkait dengan pelaksanaan ujian sesuai petunjuk teknis (juknis) yang
ditetapkan oleh Pelaksana UNBK Tingkat Pusat; dan
c. berkoordinasi dengan tim help desk di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat sesuai
dengan kewenangannya.

B. TATA TERTIB PENGAWAS UNBK


1. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian, Proktor, dan Teknisi
a. Di Ruang Sekretariat UN
1. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus hadir di lokasi pelaksanaan ujian 45 menit
sebelum ujian dimulai;
2. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi menerima penjelasan dan pengarahan dari Ketua
Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan;
4. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi mengisi dan menandatangani pakta integritas;
b. Di Ruang Ujian
Pengawas ruang masuk ke dalam ruangan 20 menit sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk
melakukan secara berurutan:
1. memeriksa kesiapan ruang ujian;
2. mempersilakan peserta ujian untuk memasuki ruangan dengan menunjukkan kartu peserta
ujian dan meletakkan tas di bagian depan ruang ujian, serta menempati tempat duduk
sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3. membacakan tata tertib peserta ujian;
4. memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja dengan jujur;
5. mempersilakan peserta ujian untuk mulai mengerjakan soal;
6. Selama ujian berlangsung, pengawas ruang ujian wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan;
c) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang ujian selain peserta ujian; dan
d) mematuhi tata tertib pengawas, di antaranya tidak merokok di ruang ujian, tidak
membawa dan/atau menggunakan alat atau piranti komunikasi dan/atau kamera, tidak
mengobrol, tidak membaca, tidak memberi isyarat, petunjuk, dan/atau bantuan apapun
kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal ujian yang diujikan.
7. Lima (5) menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi peringatan kepada
peserta ujian bahwa waktu tinggal lima menit; dan
8. Setelah waktu ujian selesai, pengawas mempersilakan peserta ujian untuk berhenti
mengerjakan soal.
Pengawas ruang ujian tidak diperkenankan membawa perangkat komunikasi elektronik,
kamera, dan sejenisnya serta membawa bahan bacaan lain ke dalam ruang ujian.
Hal | 18
C. TATA TERTIB PESERTA UNBK
Peserta Ujian :
a. memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum ujian
dimulai;
b. memasuki ruang ujian sesuai dengan sesi dan menempati tempat duduk yang telah ditentukan;
c. yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah mendapatkan izin dari
Ketua Panitia UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberikan perpanjangan waktu;
d. dilarang membawa dan/atau menggunakan perangkat komunikasi elektronik dan optik,
kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian;
e. mengumpulkan tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun di bagian depan di dalam ruang
kelas;
f. mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan;
g. masuk ke dalam (login) sistem menggunakan username dan password yang diterima dari
proktor;
h. mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian;
i. selama ujian berlangsung, hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari
pengawas ruang ujian;
j. selama ujian berlangsung, dilarang :
1. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
2. bekerja sama dengan peserta lain;
3. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
4. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
5. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
k. yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian berakhir tidak diperbolehkan
meninggalkan ruangan sebelum waktu ujian berakhir;
l. berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda waktu ujian berakhir; dan
m. meninggalkan ruangan setelah ujian berakhir

JADWAL PELAKSANAAN UNBK 2018/2019


UNBK Utama SMP/MTs dan SMPLB
No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Ujian
07.30 - 09.30
Senin,
1 10.30 - 12.30 Bahasa Indonesia
22 April 2019
14.00 - 16.00
07.30 - 09.30
Selasa,
2 10.30 - 12.30 Matematika
23 April 2019
14.00 - 16.00
07.30 - 09.30
Rabu,
3 10.30 - 12.30 Bahasa Inggris
24 April 2019
14.00 - 16.00
07.30 - 09.30
Kamis,
4 10.30 - 12.30 IPA
25 April 2019
14.00 - 16.00

UNBK Susulan
No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Ujian
07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia
1 Senin, 29 April 2019
10.30 - 12.30 Matematika
07.30 - 09.30 Bahasa Inggris
2 Selasa, 30 April 2019
10.30 - 12.30 IPA

Hal | 19
DENAH TEMPAT DUDUK

Pengawas 1 Pengawas 2

1 2 3 4

8 7 6 5

9 10 11 12

16 15 14 13

17 18 19 20

D. MONITORING PENYELENGGARAAN UNBK


Penyelenggaraan UNKP dimonitor dan dievaluasi sesuai dengan kewenangan serta ketentuan yang
berlaku.

Hal | 20
BAB V
PELANGGARAN DAN SANKSI

Semua pelanggaran tata tertib harus dituangkan dalam berita acara pelaksanaan Ujian Nasional (UNKP
dan UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada hari H kejadian secara rinci.
1. Jenis pelanggaran oleh peserta ujian:
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) meminjam alat tulis dari peserta ujian;
2) tidak membawa kartu ujian;
3) menanyakan tentang teknis UNBK pada peserta lain.
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian.
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) membawa contekan ke ruang ujian;
2) kerja sama dengan peserta ujian;
3) menyontek atau menggunakan kunci jawaban;
4) meminta orang lain mengikuti ujian mengatasnamakan peserta ujian;
5) membawa alat komunikasi (HP), kamera, perangkat elektronik yang dapat merekam gambar
dan/atau alat elektronik lainnya yang tidak sah ke dalam ruang ujian.

2. Jenis pelanggaran oleh pengawas ruang ujian


a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian;
2) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas; atau
3) lalai memastikan sistem UNBK berjalan dengan baik sesuai dengan semua prosedur yang
harus dilakukan secara tertib, konsisten, dan tepat waktu.
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) lalai menangani gangguan pada UNBK sehingga menimbulkan penundaan waktu ujian di
atas 30 menit.
2) tidak mengelem amplop LJUN di ruang ujian (untuk pengawas UNKP).

c. Pelanggaran berat meliputi:


1) memberi contekan;
2) membantu peserta ujian dalam menjawab soal;
3) menyebarkan/membacakan/memberikan kunci kepada peserta ujian; jawaban
4) membaca naskah soal (UNKP) dan/atau bahan bacaan lain di ruang ujian;
5) mengganti dan mengisi LJUN atau mengubah jawaban UNBK;
6) lalai menangani gangguan pada UNBK sehingga mengharuskan pengulangan ujian;
7) menggunakan alat komunikasi (HP), kamera, dan/atau perangkat elektronik yang dapat
merekam gambar; dan/atau
8) memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian (untuk pengawas UNKP).

3. Jenis Pelanggaran oleh Pengelola Satuan Pendidikan


a. Pelanggaran sedang:
1) tidak menjalankan tugas dan ketentuan yang ditetapkan dalam POS UN.
b. Pelanggaran berat
1) memanipulasi data identitas peserta UN;
2) menyebarkan/memberikan kunci jawaban kepada peserta ujian;
3) mengganti dan mengisi LJUN atau jawaban UNBK.
4) Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan dugaan pelanggaran dalam
pelaksanaan UN

1. Laporan tertulis
Pelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis yang memuat:
a. identitas diri pelapor;
b. pelaku pelanggaran;
c. bentuk pelanggaran;
d. tempat pelanggaran;
e. waktu pelanggaran;
Hal | 21
f. bukti pelanggaran; dan
g. saksi pelanggaran.
2. Laporan tertulis disampaikan ke Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk
ditindaklanjuti.
3. Investigasi
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:
a. Inspektorat Jenderal Kemendikbud/Kemenag.
b. Badan Standar Nasional Pendidikan.
c. Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud.
4. Bentuk investigasi:
a. Peninjauan ke tempat kejadian perkara.
b. Analisis pola jawaban per daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
5. Hasil investigasi
Hasil investigasi dibahas dalam rapat Panitia UN Tingkat Pusat untuk ditindaklanjuti.
6. Rekomendasi
Rekomendasi tindak lanjut pelanggaran berat disampaikan kepada Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
7. Hasil Rekomendasi
Menteri menetapkan keputusan hasil rekomendasi.
8. Pelaksanaan Keputusan
Panitia UN Tingkat Pusat melaksanakan keputusan Menteri.

Hal | 22
BAB VI
KELULUSAN SATUAN PENDIDIKAN

A. KELULUSAN
1. Ketentuan Kelulusan
a. Ditentukan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh panitia Sekolah/Madrasah yang
dihadiri oleh dewan guru serta Kepala Sekolah dan minimum seluruh guru kelas IX sebelum
pengumuman kelulusan.
b. Tidak dibenarkan adanya penambahan nilai.
c. Peserta didik yang dinyatakan lulus satuan pendidikan dan mengikuti UN berhak mendapatkan
ijazah, SHUN dan rapor sampai dengan semester terakhir kelas IX dan sebaliknya yang tidak
lulus hanya diberikan rapor sampai semester akhir kelas IX.
d. Peserta didik yang tidak mengikuti UN tidak berhak mendapatkan Sertifikat Hasil Ujian
Nasional (SHUN).
e. Hasil rapat pleno ditulis dalam notulen rapat (berita acara rapat) yang dibuat oleh notulis dan
disahkan oleh kepala sekolah/madrasah diketahui pengawas sekolah. Notulen rapat (berita
acara rapat) tersebut memuat :
1) semua keputusan yang dihasilkan saat rapat pleno.
2) perincian jumlah peserta seluruhnya, peserta yang lulus dan tidak lulus dengan menyebut
jumlah peserta laki-laki/perempuan, disertai lampiran daftar namanya.
3) daftar hadir rapat pleno.
f. Tempat pengesahan lulus/tidak lulus satuan pendidikan adalah di satuan pendidikan.
g. Laporan hasil kelulusan satuan pendidikan disahkan oleh pengawas sekolah/pejabat yang
ditunjuk dengan bukti fisik dokumen pendukung DKN rapor kelas, DKN ujian, data kelakuan
baik .

2. Kelulusan dari Satuan Pendidikan


1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah memenuhi kriteria:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus ujian sekolah dan ujian sekolah berstandar nasional.
2. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain, misalnya kehadiran, rerata nilai rapor,
dsb.
3. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditetapkan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan.
4. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil UN peserta didik
yang bersangkutan.
5. Peserta didik dinyatakan lulus SMP/MTs, SMA/MA/SMAK/SMTK untuk semua mata
pelajaran, apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan nilai sekolah/madrasah.
6. Kriteria kelulusan peserta didik pada nomor 4 mencakup minimal rata-rata nilai dan minimal
nilai setiap mata pelajaran yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
7. Nilai sekolah/madrasah dimaksud diperoleh dari :
a. gabungan antara NS/M dan nilai rata-rata rapor semester I, II, III, IV dan V untuk
SMP/MTs dengan pembobotan ditetapkan sendiri oleh satuan pendidikan.
b. gabungan antara nilai ujian sekolah (USBN) dan nilai rata-rata rapor semester I, II dan III
untuk peserta yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) dan dapat menyelesaikan
program kurang dari tiga tahun.
c. NS/M yang dikirim ke Panitia Ujian Nasional Tingkat Pusat harus diverifikasi oleh Panitia
UN Tingkat Kab/Kota dan Tingkat Provinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh
Panitia UN Pusat.
8. Pembulatan NS/M yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah (USBN) dan nilai rata-
rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka
dibelakang koma.

B. KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN BERDASARKAN HASIL UN


Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) dengan tingkat
pencapaian kompetensi lulusan dalam kategori sebagai berikut:
a. sangat baik, jika nilai lebih dari 85 (delapan puluh lima) dari atau kurang dari atau sama dengan
100 (seratus);
Hal | 23
b. baik, jika nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) dan kurang dari atau sama dengan 85 (delapan puluh
lima);
c. cukup, jika nilai lebih dari 55 (lima puluh lima) dan kurang dari atau sama dengan 70 (tujuh
puluh); dan
d. kurang, jika nilai kurang dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).
Setiap peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus berhak mengikuti UN dan berhak
mengulanginya sepanjang belum dinyatakan memenuhi kriteria pencapaian standar kompetensi
lulusan.

C. DAFTAR LAMPIRAN
1. Persiapan dan Administrasi Ujian Nasional
1. Sekretariat Penyelenggara
2. Cara Penyimpanan Soal
3. POS UN 2018/2019
e. SK Kepanitiaan
f. Tupoksi Panitia
g. Pakta Integritas
h. Jadwal Pengawas Ruang
i. Tata Tertib Peserta
j. Tata Tertib Pengawas
k. Nomor Ruang/nomor peserta
l. Tanda Bel
m. Daftar Nama Peserta
n. Denah Sekolah / Ruang
o. Denah Tempat Duduk
p. Daftar Hadir Peserta/Pengawas
q. Berita Acara Penyelenggaraan
r. Di Ruang Tertulis “ DILARANG MASUK SELAIN PENGAWAS”.

2. Pelaksanaan Ujian
1. Kepala Sekolah berada ditempat
2. Ada soal cadangan / paket cadangan
3. Bukti serah terima naskah UN
4. Satu ruang 2 pengawas
5. Ada pengawas cadangan/piket/petugas khusus
6. Pengaturan bangku sesuai POS
7. Kebersihan tempat Ujian Nasional

Hal | 24

Anda mungkin juga menyukai