Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PROGRAM AKREDITASI

PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KABUPATEN BOALEMO

Parnawaty Utiarahman, Welly Pangayow, Arwildayanto

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; a) perencanaan program sekolah berbasis akreditasi pada
Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo, b) pelaksanaan program sekolah berbasis
akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo, c) pembiayaan program sekolah
berbasis akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo, dan d) evaluasi
program sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan eksplanatori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen program sekolah
berbasis akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo secara umum berada
pada kategori baik, yang merupakan akumulasi dari: a) perencanaan program sekolah berbasis
akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo berada pada kategori sangat baik
dengan persentase 86,85%, b) pelaksanaan program sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah
Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo berada pada kategori baik dengan persentase 78,68%, c)
pembiayaan program sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten
Boalemo berada pada kategori cukup baik dengan persentase 68,58%, dan d) evaluasi program
sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo berada pada
kategori cukup baik dengan persentase 70,08%. Terkait hasil penelitian maka dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut: a) sekolah perlu melakukan evaluasi secara terus menerus terkait program
akreditasi sekolah sehingga dapat diketahui tingkat efektivitas penerapannya dalam membantu
meningkatkan kualitas sekolah, b) Dinas Pendidikan perlu mendorong sekolah untuk menjaga
kontinuitas dalam perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan dan evaluasi program akreditasi sekolah
sehingga semua kegiatan yang terkait dengan pemenuhan program akreditasi sekolah dapat
mencapai hasil yang diharapkan, dan c) Stakeholder pendidikan lainnya seperti komite sekolah dan
orang tua perlu mendukung aktualisasi program akreditasi sekolah sehingga mendukung keberhasilan
pelaksanaan program ini di sekolah

Kata Kunci: Manajemen , Program Sekolah, Akreditasi

A. PENDAHULUAN Komponen utama akreditasi ini adalah


Akreditasi merupakan usaha tuntutan terpenuhinya delapan standar pendidikan secara
pembaharuan sistem pendidikan untuk mencapai nasional oleh satuan pendidikan yang diakreditasi.
sekolah yang berkualitas. Akreditasi sekolah Ke delapan Standar Nasional Pendidikan ini adalah
dilakukan dengan melakukan proses penilaian : a) terpenuhinya standar isi, b) terpenuhinya
secara komprehensif terhadap kelayakan dan standar proses, c) terpenuhinya standar kompetensi
kinerja satuan dan atau program pendidikan yang lulusan, d) terpenuhinya standar pendidik dan
dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas public, dan tenaga kependidikan, e) terpenuhinya standar
dilakukan secara obyektif, adil dan transparan sarana dan prasarana, f) terpenuhinya standar
dengan menggunakan instrument dan criteria yang pengelolaan, g) terpenuhinya standar pembiayaan
mengacu kepada standar nasional pendidikan. dan h) terpenuhinya standar penilaian pendidik.
Melalui pelaksanaan kegiatan akreditasi (Depdiknas, 2010:23)
sekolah maka akan memberikan manfaat untuk Hasil penelitian yang telah dilakukan
membantu sekolah/madrasah dalam menentukan sebelumnya pada SMP Negeri di Kabupaten
dan mempermudah kepindahan peserta didik, Boalemo menunjukkan bahwa dari 52 SMP yang
membantu mengidentifikasi sekolah/madrasah ada di Kabupaten Boalemo menunjukkan bahwa
dalam rangka pemberian bantuan/dukungan, serta terdapat 8 sekolah yang terakreditasi A, 16 sekolah
menjadi umpan balik dalam upaya memberdayakan yang terakreditasi B, 25 sekolah yang terakreditasi
kinerja sekolah/madrasah dalam melakukan C dan terdapat 3 sekolah yang belum terakreditasi.
evaluasi diri bagi sekolah secara terus menerus. (Dikbud, 2015)
Akreditasi dilaksanakan secara sistematis Fakta tersebut menunjukkan bahwa
dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri dan sebagian besar SMP yang ada di Boalemo masih
evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan perlu ditingkatkan agar kualitas pelayanan yang
kelayakan dan kinerja sekolah yang bersangkutan. diberikan sekolah kepada siswa dan stakeholder
Akreditasi sekolah bertujuan untuk : a) memberikan terkait mengalami peningkatan yang signifikan.
informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah Hasil pengamatan lainnya menunjukkan
atau program yang dilaksanakan berdasarkan bahwa pelaksanaan program akreditasi sekolah
standar nasional pendidikan, b) memberikan selama ini menjadi momok bagi sekolah. Terdapat
pengakuan peringkat penilaian dan c) memberikan sekolah yang enggan untuk mengikuti program
rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan akreditasi karena alasan kurang siap dalam
kepada program dan atau satuan pendidikan yang mengikuti program akreditasi ini. Hal tersebut
diakreditasi dan pihak terkait. menunjukkan bahwa manajemen akreditasi belum

Volume 02, Nomor 1, Februari 2017 | 124


dilaksanakan dengan baik. Kondisi ini pula yang kepada norma-norma yang sesuai dengan tujuan
diduga menjadi faktor penyebab rendahnya nilai dan fungsi akreditasi. Norma-norma ini harus
akreditasi yang diperoleh sekolah. menjadi pegangan dan komitmen bagi semua pihak
Kondisi rill lainnya menunjukkan bahwa yang terlibat di dalam proses akreditasi.
sekolah tidak memiliki sistem pengarsipan yang Dalam melaksanakan akreditasi
baik. Kegiatan sekolah yang telah dilaksanakan sekolah/madrasah, terdapat kriteria dan perangkat
tidak memiliki arsip sehingga menyulitkan sekolah akreditasi sekolah/madrasah. Hal tersebut
dalam mengikuti program akreditasi. Terdapat Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005. Depdiknas
beberapa program pada standar nasional (2009:44) mengemukakan bahwa perangkat
pendidikan yang juga tidak dapat dipenuhi oleh akreditasi sekolah/madrasah dikembangkan BAN-
sekolah, antara lain pemenuhan kualifikasi S/M dimaksudkan untuk menilai kelayakan suatu
pendidikan guru, sarana prasarana, sistem sekolah/madrasah berdasarkan kriteria minimal
penilaian, maupun pembiayaan. Rendahnya yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
kemampuan sekolah dalam memenuhi beberapa yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan
aspek tersebut menjadi pemicu rendahnya motivasi peringkat kelayakan.
untuk mengikuti program akreditasi. Hal tersebut Depdiknas (2009:44) bahwa perumusan
dirasakan lebih rumit karena sekolah kurang instrumen dan kriteria akreditasi sekolah/madrasah
berupaya memberdayakan potensi yang dimilikinya dikembangkan berdasarkan standar yang mengacu
untuk memenuhi kekurangan sekolah. Berdasarkan pada Standar Nasional Pendidikan. Hal ini sesuai
uraian tersebut jelas menunjukkan bahwa sekolah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
memiliki masalah dan kendala dalam upaya 2005 pasal 86 ayat (3) bahwa akreditasi sebagai
meningkatkan nilai akreditasi. bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara
Terkait dengan hal tersebut maka perlu obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan
dilakukan penelitian untuk menganalisis berbagai menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu
faktor yang terkait dengan pelaksanaan akreditasi kepada standar nasional pendidikan. Di dalam pada
sekolah melalui penelitian yang diformulasikan pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa Standar
dengan judul ”Manajemen Program Sekolah Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
Berbasis Akreditasi pada Sekolah Menengah sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Pertama di Kabupaten Boalemo. Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan latar belakang yang telah Dengan menggunakan Standar Nasional
diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah Pendidikan sebagai acuan, setiap sekolah/
adalah sebagai berikut: a) bagaimana perencanaan madrasah diharapkan dapat mengembangkan
program sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah pendidikannya secara optimal sesuai dengan
Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo?, b) karakteristik dan kekhasan programnya. Standar
bagaimana pelaksanaan program sekolah berbasis Nasional Pendidikan harus dijadikan acuan guna
akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di memetakan secara utuh profil kualitas
Kabupaten Boalemo?, c) bagaimana pembiayaan sekolah/madrasah. Oleh karena itu, komponen
program sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah instrumen akreditasi yang disusun didasarkan pada
Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo?, dan delapan Standar Nasional Pendidikan.
d) bagaimana evaluasi program sekolah berbasis Depdiknas (2012:44) mengemukakan
akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di bahwa terdapat delapan komponen akreditasi
Kabupaten Boalemo? sekolah/madrasah tersebut adalah: a) standar isi,
Mengacu pada rumusan masalah, tujuan, b) standar proses, c) standar
maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: a) kompetensi lulusan, d) standar pendidik dan tenaga
mengetahui perencanaan program sekolah kependidikan, e) standar sarana dan prasarana, f)
berbasis akreditasi pada Sekolah Menengah standar pengelolaan, g) standar pembiayaan, dan
Pertama di Kabupaten Boalemo, b) mengetahui h) standar penilaian pendidikan. Depdiknas
pelaksanaan program sekolah berbasis akreditasi (2012:48) bahwa terdapat kriteria butir pernyataan
pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten instrumen akreditasi adalah sebagai berikut. 1)
Boalemo, c) mengetahui pembiayaan program dapat diukur (measurable), 2) tidak menimbulkan
sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah banyak penafsiran (non multi- interpretation), 3)
Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo, d) merujuk aspek (standar) yang jelas (standard
mengetahui evaluasi program sekolah berbasis reffered). 4) tidak mengintegrasikan banyak aspek
akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di (double aspects). 5) butir instrumen yang satu tidak
Kabupaten Boalemo. “meniadakan” butir yang lain.
. Instrumen akreditasi sekolah/madrasah
B. LANDASAN TEORITIK menggunakan instrumen akreditasi tipe peringkat.
1. Manajemen Akreditasi Sekolah Seluruh butir pernyataan instrumen akreditasi
Manajemen akreditasi sekolah merupakan merupakan pernyataan tertutup dengan lima opsi
kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk upaya jawaban A, B, C, D, dan E di mana jumlah butir
untuk meningkatkan kualitas akreditasi dengan pernyataan instrumen akreditasi untuk SMP/MTs
perbaikan pengelolaannya. Manajemen pada sebanyak 169 butir.
dasarnya adalah suatu upaya yang dilakukan untuk Berdasarkan uraian tersebut jelas
memperbaiki mekanisme pelaksanaan sesuatu menunjukkan bahwa program akreditasi sekolah
melalui perbaikan fungsi manajemen. Depdiknas memiliki perangkat berupa instrument yang
(2007;2) mengemukakan bahwa pelaksanaan dikembangkan dari 8 standar nasional pendidikan.
akreditasi sekolah/madrasah harus berpedoman Instrumen tersebut yang digunakan sebagai alat

Volume 02, Nomor 1, Februari 2017 | 125


dalam visitasi untuk mengukur pemenuhan sekolah pendidikan. Kecenderungan internasional
terhadap 8 standar nasional pendidikan mengisyaratkan bahwa sistem pengembangan dan
2. Manajemen Program Sekolah Berbasis peningkatan mutu pendidikan dibangun dari unit
Akreditasi Sekolah satuan pendidikan dimana kelompok pendidik dan
Rangkuti, (2009:3) mengemukakan tenaga kependidikan profesional menunjukkan
bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. komitmen dan praktek-praktek yang terbaik
Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat (akuntabilitas profesional).
melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan Paradigma penjaminan mutupun telah
eksternal, sehingga perusahaan dapat bergeser dari praktek quality control ke quality
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. assurance and development. Hasil-hasil kajian
Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas fungsi menunjukkan bahwa peningkatan mutu tidak hanya
manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. berkaitan dengan peningkatan anggaran
Jadi, perencanaan strategis penting untuk pendidikan dan ketersediaan guru dalam jumlah
memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki dan kualifikasi. Peningkatan mutu terjadi dalam
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen perwujudan budaya mutu yang menunjukkan
dengan dukungan yang optimal dari sumber daya perubahan cara berfikir dan budaya kerja yang
yang ada. Untuk memahami konsep perencanaan mengutamakan mutu.
strategis, kita perlu memahami pengertian konsep Perhatian pemerintah (Indonesia) terhadap
mengenai strategi. peningkatan mutu pendidikan nasional direfleksikan
Menurut Mintzberg (2007), konsep strategi dalam berbagai kebijakan pembangunan
itu sekurang-kurangnya mencakup lima arti yang pendidikan yang secara sistematik telah lama
saling terkait, dimana strategi adalah suatu: a) dilakukan sejak rencana pembangunan lima tahun
perencanaan untuk semakin memperjelas arah pertama. Berbagai program inovasi pendidikan baik
yang ditempuh organisasi secara rasional dalam yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan proyek
mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya, b) maupun rutin pada kenyataannya belum
acuan yang berkenaan dengan penilaian menunjukkan hasil pencapaian mutu pendidikan
konsistensi ataupun inkonsistensi perilaku serta yang mampu membangun daya saing bangsa.
tindakan yang dilakukan oleh organisasi, c) sudut Indikator-indikator kajian internasional
yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan maupun regional dalam banyak aspek selalu
aktivitasnya, d) suatu perspektif yang menyangkut menunjukkan bahwa daya saing Indonesia
visi yang terintegrasi antara organisasi dengan menduduki peringkat yang belum memberikan
lingkungannya yang menjadi batas bagi kebanggaan sebagai bangsa. Dengan
aktivitasnya, dan d) rincian langkah taktis organisasi mempertimbangkan peranan strategis pendidikan
yang berisi informasi untuk mengelabui para dalam investasi sumber daya manusia, diyakini
pesaing. bahwa penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
Dalam kerangka dan metodologi akan mampu secara bertahap membangun
mengorganisir sebuah lembaga organisasi; strategi martabat dan daya saing bangsa Indonesia. Satu
merupakan sebuah cara yang memungkinkan untuk sistem pengembangan dan peningkatan mutu
mempengaruhi semua keputusan organisasi. Hal ini diperlukan untuk menghindari pelaksanaan
penting terutama dalam merencanakan program program-program pendidikan yang parsial, tidak
organisasi, pertama-tama mengidentifikasi berkelanjutan, serta belum kuatnya tata kerja
perubahan apa yang ada dalam tujuan strategis, akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
kemudian kegiatan dan sumber daya yang dimiliki Pencapaian mutu pendidikan untuk
oleh organisasi –yang dapat diselesaikan pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan
sedemikian rupa untuk meningkatkan keselarasan, delapan Standar Nasional Pendidikan dari BSNP.
efisiensi, dan efektivitas. Dalam Empat hal penting yang perlu dilakukan dalam
mendokumentasikan strategi melibatkan identifikasi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan
tujuan, inisiatif, dan ukuran hasil. untuk pendidikan dasar dan menengah di
Tujuan strategis (Strategic Goals): ini Indonesia, yaitu: (1) Pengkajian mutu pendidikan,
adalah tujuan utama dari perusahaan. tujuan (2) Analisis dan pelaporan mutu pendidikan, (3)
strategis biasanya memerlukan beberapa tahun Peningkatan mutu pendidikan, (4) Penumbuhan
untuk menyelesaikannya. Perubahan tujuan budaya peningkatan mutu berkelanjutan, dan (5)
strategis dibuat sebagai tanggapan dalam bisnis Peningkatan mutu merujuk pada Standar Nasional
internal dan eksternal dan driver teknologi dan / Pendidikan (Satori, 2012).
atau perubahan hukum dan peraturan. C. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
Inisiatif strategis (Strategic Initiatives): ini Penelitian ini menggunakan pendekatan
adalah kegiatan bisnis dan teknologi, program, dan eksplanatori. Riduwan (2010:25) mengemukakan
proyek yang memungkinkan pencapaian tujuan bahwa Penelitian eksploratori bersifat mendasar
strategis, seperti itu mereka dapat mempengaruhi dan bertujuan untuk memperoleh keterangan,
arah fundamental perusahaan. Ukuran strategis informasi, data mengenai hal-hal yang belum
(Strategic Measures): ini adalah hasil tindakan yang diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini
mengidentifikasikan bahwa sebuah inisiatif strategis disebut penjelajahan (eksploration). Penelitian
telah berhasil memenuhi tujuan strategis. Target eksploratori dilakukan apabila peneliti belum
atau hasil tersebut akan datang ketika suatu memperoleh data awal sehingga belum mempunyai
perusahaan mencapai misinya. gambaran sama sekali mengenai hal yang akan
Berbagai negara di dunia tidak pernah diteliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan
surut melakukan upaya peningkatan mutu hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya

126 | JPs: Jurnal Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai kondusif dan siswa aktif dalam melaksanakan
penuntun untuk memperoleh data primer berupa pembelajaran.
keterangan, informasi, sebagai data awal yang Kondisi lainnya yang ditemukan dalam
diperlukanTeknik pengumpulan data yang penelitian bahwa sekolah membuat pemetaan
digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner kondisi untuk menyediakan sarana dalam
(angket), wawancara, observasi dan dokumentasi. menanamkan pengalaman belajar kepada siswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Dalam konteks yang bersamaan sekolah
eskplanatori merencanakan peningkatan kualifikasi guru sesuai
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN standar pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilakukan bersamaan dengan perencanaan
secara umum indikator yang digunakan untuk pemenuhan tenaga pendidikan sesuai kebutuhan
mengukur evaluasi program akreditasi sekolah sekolah
berada pada kategori baik dengan perolehan Selanjutnya untuk meningkatkan kualifikasi
persentase 76.04%. Perolehan persentase guru, sekolah merencanakan pemenuhan kualifikasi
tersebut merupakan akumulasi dari 4 (empat) guru sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini
indikator yang digunakan untuk mengukur evaluasi antara lain dilakukan dengan memberikan izin
program akreditasi sekolah, untuk indikator kepada guru untuk belajar meningkatkan kualifikasi
perencanaan program akreditasi sekolah di perguruan tinggi. Sekolah juga merencanakan
berada pada kategori sangat baik dengan pembagian tugas setiap guru secara tupoksi
persentase 86.85%, indikator pelaksanaan program masing-masing, serta merencanakan prioritas
akreditasi sekolah berada pada kategori baik pemenuhan sarana dan prasarana sekolah untuk
dengan persentase 76.86%, indikator pembiayaan memenuhi kebutuhan.
program akreditasi sekolah berada pada kategori Faktor lainnya yang menentukan dalam
cukup baik dengan persentase 68.56%, indikator kesuksesan program akreditasi sekolah bahwa
evaluasi program akreditasi sekolah pribadi berada sekolah merencanakan sosialisasi visi dan program
pada kategori cukup baik dengan persentase sekolah kepada stakeholder terkait. Dalam
70.08%. prosesnya sekolah merencanakan pelibatan publik
1. Perencanaan program sekolah berbasis untuk mendukung pencapaian tujuan sekolah.
akreditasi Sekolah juga menyusun Rencana Kerja sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Sebagai
dalam perencanaan program sekolah berbasis tindak lanjutnya sekolah menjabarkan Rencana
akreditasi sekolah melakukan perencanaan Kerja Sekolah ke dalam Rencana Kegiatan dan
akreditasi bersama warga sekolah. Keterlibatan Anggaran Sekolah (RKAS/RAPBS), serta
warga sekolah dalam perencanaan sangat menyediakan dokumen pendukung untuk mengukur
diperlukan sebagaimana pendapat yang capaian standar nasional pendidikan.
dikemukakan Sulisworo (2009:14) bahwa program Berdasarkan uraian di atas jelas
akreditasi memerlukan dukungan dan partisipasi menunjukkan bahwa perencanaan program sekolah
dari guru dan warga sekolah lainnya sehingga berbasis akreditasi pada dasarnya telah dilakukan
dibutuhkan perencanaan dan koordinasi yang baik dengan baik sehingga mendukung optimalisasi
dengan berbagai pihak terkait. keberhasilan program sekolah untuk mendukung
Adapun perencanaan yang dilakukan kegiatan akreditasi sekolah.
tersebut mencakup 8 standar nasional pendidikan. 2. Pelaksanaan program sekolah berbasis
Dalam aktualisasinya sekolah menyusun program akreditasi
untuk memenuhi instrument akreditasi sekolah. Pelaksanaan program sekolah berbasis
Sekolah juga membentuk tim pengembang akreditasi dilakukan dengan melaksanakan
kurikulum untuk memenuhi aspek utama dalam program sekolah berdasarkan skala prioritas untuk
standar isi. Upaya tersebut menjadikan program memenuhi akreditasi sekolah. Hal ini dimaksudkan
akreditasi sekolah terencana dengan matang agar program sekolah dilaksanakan sesuai dengan
sebelum dilaksanakan oleh berbagai komponen dana yang tersedia serta memperhatikan
terkait keberadaan sumber daya yang dimiliki sekolah.
Kondisi rill lainnya menunjukkan bahwa Hasil penelitian tentang implementasi program
sekolah membuat perencanaan pembelajaran akreditasi sekolah yang dilakukan Hamdan (2011:3)
terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk menunjukkan bahwa pelaksanaan program
memenuhi akreditasi. Untuk mendukung proses akreditasi memerlukan dukungan sumber daya
pembelajaran sekolah merencanakan pemenuhan untuk melengkapi sarana dan prasarana serta
buku teks pelajaran sesuai ketentuan yang berlaku. sumber daya manusia yang membantu dalam
Pemenuhan buku tersebut dilakukan sebagai memfasilitasi pengelolaan sumber daya untuk
bentuk komitmen untuk menyediakan buku mendukung pelaksanaan program akreditasi.
penunjang yang dapat digunakan sebagai sarana Fakta yang terlihat juga bahwa dalam
pendukung pembelajaran, memberikan sumber pelaksanaan program sekolah semua stakeholder
belajar yang memadai bagi peserta didik. sekolah saling membantu dalam melaksanakan
Fakta lainnya yang ditemukan bahwa program sekolah untuk memenuhi akreditasi
perencanaan pembelajaran yang disusun guru sekolah. Setiap personil sekolah konsisten dalam
mencakup eksplorasi, elaborasi, konfirmasi. melaksanakan program sekolah yang telah
Pembagian perencanaan dalam tahapan tersebut direncanakan sebelumnya. Dalam konteks yang
dilakukan agar suasana pembelajaran menjadi lebih bersamaan setiap personil sekolah memiliki
komitmen dalam pemenuhan program sekolah

Volume 02, Nomor 1, Februari 2017 | 127


dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah Kondisi rill lainnya menunjukkan bahwa
ditetapkan. sumber dana yang tersedia di sekolah sangat
Namun demikian fakta yang ada terbatas, kami hanya mendanai dengan
menunjukkan bahwa sekolah belum semuantya menggunakan dana BOS. Tetapi hal ini cukup
memiliki sumber daya yang memadai dalam memadai dan kami sesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan program sekolah untuk memenuhi yang sangat mendesak untuk didanai.Temuan ini
akreditasi. Hal ini menjadi salah satu kendala dalam juga didukung oleh hasil observasi yang
pelaksanaan program akreditasi sekolah. Oleh menunjukkan bahwa Sekolah menggunakan
karenanya beberapa sekolah berupaya untuk sumber dana yang bervariasi untuk membiayai
mengembangkan enterpreneurship dalam upaya kegiatan akreditasi sekolah. Penganggaran biaya
pemenuhan sumber daya dalam melaksanakan akreditasi sekolah dibahas bersama dalam rapat
programn akreditasi. dewan guru dan komite sekolah. Hasil observasi
Fakta lainnya menunjukkan bahwa juga menunjukkan bahwa Penganggaran biaya
sekolah melaksanakan pembelajaran terintegrasi akreditasi sekolah dibahas bersama dalam rapat
dengan pendidikan karakter untuk memenuhi dewan guru dan komite sekolah. Hal ini sejalan
akreditasi. Sekolah juga melaksanakan kegiatan dengan hasl wawancara.
peningkatan kualitas guru melalui pembinaan Fakta lainnya bahwa pembiayaan program
secara berkelanjutan. Selanjutnya untuk akreditasi sekolah mampu memenuhi semua
mengoptimalkan proses pembelajaran sekolah juga kebutuhan yang diperlukan dalam program
memenuhi kebutuhan buku teks pelajaran sesuai akreditasi sekolah. Hasil observasi juga
ketentuan yang berlaku. Serta sarana dan menunjukkan bahwa pembiayaan program
prasarana sekolah sesuai kebutuhan mengacu akreditasi sekolah mampu memenuhi semua
pada tuntutan akreditasi sekolah kebutuhan yang diperlukan dalam program
Upaya tersebut dipertajam dengan usaha akreditasi sekolah.
sekolah untuk melaksanakan pembelajaran yang Berdasarkan uraian di atas jelas
difasilitasi oleh guru yang konsisten melaksanakan menunjukkan bahwa pembiayaan program sekolah
pembelajaran berdasarkan tahapan eksplorasi, berbasis akreditasi sebagian telah didanai oleh
elaborasi, konfirmasi. Proses pembelajaran anggaran sekolah tetapi belum mencukupi semua
tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal kebutuhan ideal yang diharapkan. Hal ini
karena dalam aktualisasinya dilaksanakan secara memerlukan kreativitas sekolah untuk mencari
konsisten dan terpola dengan baik. sumber dana yang relevan bagi pengembangan
Berdasarkan uraian di atas jelas sekolah.
menunjukkan bahwa pelaksanaan program sekolah 4. Evaluasi program sekolah berbasis akreditasi
berbasis akreditasi telah memberikan hasil yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
baik dalam mendukung kualitas pengelolaan sekolah memiliki format evaluasi yang jelas dan
sekolah serta bermanfaat dalam memperkuat terstandar dalam menilai keberhasilan pelaksanaan
implementasi program akreditasi di sekolah. program sekolah. Evaluasi terhadap pelaksanaan
3. Pembiayaan program sekolah berbasis program sekolah, terutama di tujukan pada proses
akreditasi pelaksanaan dan tingkat keefektifannya dalam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program sekolah. Melalui proses
seluruh kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan tersebut maka dapat diketahui keberhasilan
akreditasi sekolah dianggarkan melalui Rencana pelaksanaan program serta upaya yang dapat
Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Depdikbud dilakukan untuk mengatasi berbagai kelemahan
(2012:6) mengemukakan bahwa sefala kegiatan dalam proses pelaksanaan program akreditasi.
yang terkait dengan pengembangan program Hasil penelitian yang dilaksanakan Nahrowi
sekolah memerlukan dukungan pembiayaan yang (2011:7) bahwa sekolah dapat melakukan evaluasi
direncanakan melalui RKAS, sehingga dapat secara kontinu untuk memastikan keberhasilan
dipastikan bahwa semua kegiatan mendapatkan pelaksanaan program akreditasi sehingga dapat
anggaran yang proporsional termasuk dalam terukur dan dapat diperbaiki pada masa yang akan
kegiatan akreditasi sekolah. datang.
Selanjutnya kegiatan tersebut menyangkut Fakta yang ditemukan pula bahwa
kegiatan pengadaan sarana dan prasarana, evaluasi terhadap pelaksanaan program sekolah
peningkatan kualitas guru dalam pembelajaran, dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
pengembangan kompetensi siswa, serta kegiatan stakeholder sekolah. Hal tersebut dilakukan agar
pemenuhan berbagai keperluan sekolah lainnya. dapat dinilai secara bersama-sama faktor
Semuanya direncanakan secara matang untuk pendukung dan faktor penghambat dalam
menghasilkan program sekolah yang ideal. pelaksanaan program akreditasi sekolah. Evaluasi
Temuan lainnya bahwa pembiayaan pelaksanaan program sekolah dapat mengetahui
kegiatan akreditasi sekolah dilakukan dengan cara tingkat keefektifan perencanaan, pelaksanaan, dan
memenuhi semua kebutuhan sekolah. Tapi hal ini pengawasan program di sekolah.
sering terkendala dengan biaya yang tersedia Kondisi rill lainnya menunjukkan bahwa
sehingga sering kali dana yang ada tidak dapat svaluasi pelaksanaan program sekolah
memenuhi semua kebutuhan sekolah. Hasil ditindaklanjuti dengan perbaikan terhadap aspek
observasi menunjukkan bahwa Pembiayaan program sekolah yang kurang baik. Tindak lanjut
kegiatan akreditasi sekolah dilakukan sesuai tersebut dilakukan agar semua program sekolah
dengan kebutuhan sekolah. berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

128 | JPs: Jurnal Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Berdasarkan hasil penelitian tersebut
maka perlu upaya untuk melakukan berbagai F. DAFTAR PUSTAKA
perbaikan terhadap peningkatan kualitas akreditasi Ali, Mohamad. 1993. Stategi Penelitian Pendidikan.
sekolah terutama fokus pada aspek yang belum Bandung: Angkasa.
optimal diantaranya penganggaran akreditasi Anonim, 2010, Program akreditasi, Online, tersedia
sekolah yang kurang optimal sehingga cukup pada (http://binmateri.
mempengaruhi aktualiasasi program akreditasi depdiknas.go.id/index.php?catid=3:proung
sekolah. Terkait hal tersebut maka sekolah perlu &id=16:bermutu &option
menggali berbagai sumber dana yang dapat =comcontent&view=article) Diakses pada
mendukung aktualisasi program akreditasi sekolah tanggal 23 Januari 2012
melalui pengembangan kewirausahaan di sekolah Arifin,2008.Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
maupun dengan cara menghimpu sumber dana dari Mengelola Madrasah Ibtidaiyah dan
donatur yang sifatnya sukarela. Melalui upaya ini Sekolah Dasar Berprestasi: Studi Multi
diharapkan berbagai masalah yang terkait dengan Kasus pada MIN Malang I, MI Mamba’ul
aktualisasi program akreditasi sekolah dapat Ulum, dan SDN Ngaglik I Batu di Malang"
dilaksanakan dengan baik serta optimal. (Malang: Universitas Negeri Malang
E. PENUTUP Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian dan Rineka Cipta
pembahasan di simpulkan bahwa secara umum Depdiknas, 2007.Budaya Mutu Sekolah Dasar
indikator yang digunakan untuk mengukur Jakarta: Depdiknas
manajemen akreditasi sekolah berada pada Dzaujak Ahmad,2006. Penunjuk Peningkatan Mutu
kategori baik. Perolehan persentase tersebut pendidikan di Sekolah Dasar, Jakarta:
merupakan akumulasi dari empat indikator sebagai Depdiknas
berikut: a) perencanaan program sekolah berbasis Eko Putro Widoyoko. 2011. Teknik Penyusunan
akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Instrumen Penelitian. Yogyakarta :
Kabupaten Boalemo berada pada kategori sangat Pustaka Pelajar.
baik. Hal ini menunjukkan bahwa Sekolah Grolund. 2006. Menyusun Tes Hasil Belajar.
Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo memiliki Semarang : IKIP Semarang Press.
perencanaan yang mendukung program akreditasi Miles, Matthew B. and A. Michael. Huberman. 1984
untuk dilaksanakan di sekolah, b) pelaksanaan Analisis Data Kualitatif. Terjemahan
program sekolah berbasis akreditasi pada Sekolah Rohidi: Jakarta. Bumi Aksara
Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo berada Moleong. Lexi 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif.
pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa Cet XIII. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo Nasution. 2008. Metode Penelitian Naturalistik-
telah melaksanakan program akreditasi sekolah Kualitatif. Bandung: Tarsito
dengan baik, c) pembiayaan program sekolah Sudjana, 2008. Organisasi Sekolah dan
berbasis akreditasi pada Sekolah Menengah Pengelolaan Kelas. Jakarta: PT Toko
Pertama di Kabupaten Boalemo berada pada Gunung Agung
kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa Sudijono.2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo Jakarta: Rajawali Press
memiliki sumber pembiayaan yang cukup memadai Sudrajat, 2009. Kompetensi Kepala Sekolah.
dalam pelaksanaan program akreditasi di sekolah, Jakarta: Dirjendikdasmen
dan d) evaluasi program sekolah berbasis Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi.
akreditasi pada Sekolah Menengah Pertama di Bandung : Alfa Beta,
Kabupaten Boalemo berada pada kategori cukup Sugiono. 2011. Statistika Untuk Penelitian.
baik. Hal ini menunjukkan bahwa Sekolah Bandung: CV Alfabeta
Menengah Pertama di Kabupaten Boalemo telah Sukardi. 2010. Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan
melakukan evaluasi yang cukup baik untuk Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
mengetahui keberhasilan program akreditasi untuk Sumardi. 2009. Pengelolaan program akreditasi.
dilaksanakan di sekolah. Jakarta: Dirjendikdasmen
Berdasarkan simpulan dan implikasi Sutisna, Oteng. 2012. Administrasi Pendidikan,
penelitian maka dikemukakan beberapa saran Dasar Teoritis Untuk Praktek
sebagai berikut: a) pihak sekolah perlu melakukan Profesional.Bandung: Angkasa
evaluasi secara terus menerus terkait program Tobrani, 2009. Teori-Teori Mengukur Sekolah
akreditasi sekolah sehingga dapat diketahui tingkat Bermutu, Tersedia pada
efektivitas penerapannya dalam membantu (http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/25/t
meningkatkan kualitas sekolah, b) Dinas eori-teori-tentang-mutu-sekolah/) Diakses
Pendidikan perlu mendorong sekolah untuk pada tanggal 31 Januari 2012
menjaga kontinuitas dalam perencanaan, Umaedi, 2008 Pengelolaan Peningkatan Mutu
pelaksanaan, pembiayaan dan evaluasi program Berbasis Sekolah Sebuah Pendekatan
akreditasi sekolah sehingga semua kegiatan yang Baru Dalam Pengelolaan Sekolah untuk
terkait dengan pemenuhan program akreditasi Peningkatan Mutu Jakarta: Depdiknas,
sekolah dapat mencapai hasil yang diharapkan, dan Wahyosumidjo. 2009.Kepemimpinan Kepala
c) Stakeholder pendidikan lainnya seperti komite Sekolah. Jakarta: Remaja
sekolah dan orang tua perlu mendukung aktualisasi Rosda Karya
program akreditasi sekolah sehingga mendukung
keberhasilan pelaksanaan program ini di sekolah.

Volume 02, Nomor 1, Februari 2017 | 129

Anda mungkin juga menyukai