PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks pendidikan di satuan pendidikan formal, peningkatan mutu
pendidikan sangat berkaitan dengan jaminan penyelenggaraan pendidikan yang
sejalan dengan standar yang ditetapkan, dalam hal ini seperti yang ditetapkan dalam
PP no.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Peraturan
Pemerintah ini menetapkan 8 (delapan) SNP yaitu Standar Isi, Proses, Kompetensi
Lulusan, Penilaian, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana,
Pengelolaan, dan Pembiayaan. Dalam konteks pelaksanaan penjaminan mutu
pendidikan ke-8 SNP tersebut harus merupakan standar yang mengikat dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam lingkungan sistem pendidikan, khususnya persekolahan, tuntutan akan
penjaminan mutu merupakan gejala yang wajar, karena penyelenggaraan pendidikan
yang bermutu merupakan akuntabilitas publik. Setiap komponen pemangku
kepentingan pendidikan orang tua, masyarakat, dunia kerja, pemerintah) dalam
peranan dan kepentingannya masing-masing memeiliki kepentingan terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 2 menyatakan bahwa untuk melakukan penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi,
dan sertifikasi. Kemudian dalam pasal 91 ayat 3 menyatakan bahwa Penjaminan mutu
pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program
penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas. Berdasarkan
peraturan tersebut bahwa untuk melakukan penjaminan mutu sekolah perlu melakukan
evaluasi terhadap kinerja 8 estándar mutu sekolah. Kemudian penjaminan mutu dan
peningkatan mutu pendidikan memerlukan standar mutu atau target mutu, dilakukan
dalam satu prosedur tata kerja yang jelas, strategi, kerjasama dan kolaborasi antar
pemangku kepentingan; dan dilakukan secara terus-menerus berkelanjutan juga harus
memiliki waktu yang jelas dalam upaya pemenuhan target tersebut. Oleh karena itu
sekolah dalam melakukan penjaminan mutu perlu memiliki data-data kualitatif maupun
kuantitatif tentang mutu sekolah saat ini. Data mutu tersebut merupakan pedoman atau
pijakan awal dalam menyususn program peningkatan mutu berkelanjutan.
1
Gambar 1.1. Peranan Evaluasi dalam SPMP
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu di Satuan Pendidikan
adalah agar :
1. Sekolah mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya
sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan lebih lanjut.
2
2. Sekolah mampu mengenal peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai
keberhasilan upaya peningkatan, dan melakukan penyesuaian program-program
yang ada.
3
BAB II
EVALUASI SPMP
4
3. Setiap auditor, sebelum melaksanakan kegiatan audit, sebaiknya menyiapkan
instrumen yang dituliskan di dalam lembar pengamatan untuk dipakai sebagai alat
pemicu ingatan pada saat melaksanakan audit. Semua temuan dalam audit
haruslah dicatat dalam Lembar Pengamatan. Sedangkan temuan yang bersifat
ketidaksesuaian dipindahkan Semua dokumen pelaksanaan audit dikumpulkan
oleh Tim administrasi sistem manajemen mutu sekolah sebagai salah satu
dokumen pelaksanaan audit internal.
4. Pendidik atau tenaga kependidikan atau unit yang diaudit harus menanggapi
laporan ketidaksesuaian itu dan menentukan koreksi, tindakan koreksi serta lama
penyelesaian koreksi dan tindakan koreksinya.
5. Apabila pimpinan bagian atau kegiatan yang diaudit tidak dapat menentukan
sendiri, maka masalah koreksi serta tindakan koreksinya dibawa ke kepala
sekolah.
6. Jika koreksi, tindakan koreksi dan kurun waktu penyelesaiannya telah disepakati,
TPS harus mengusahakan adanya audit terhadap hasil koreksi serta tindakan
koreksi tersebut.
7. Jika verifikasi ini menunjukkan hasil yang negatif, dibuatkan laporan
ketidaksesuaian lagi.
8. Proses terkait masalah yang diaudit harus diulangi kembali sesuai dengan
prosedur atau instruksi kerja.
9. Dapat dilakukan penyesuaian pada bagian yang mengakibatkan ketidak sesuaian.
10. Jika verifikasi ini menunjukkan hasil yang positif, TPS merekomendasikan kepada
kepala sekolah untuk dilakukan peningkatan mutu.
11. Peningkatan mutu dapat dilakukan melalui peningkatan sasaran mutu atau
penyesuaian prosedur dan instruksi kerja.
12. Tanggal pelaksanaan, laporan serta verifikasi hasil audit internal dibuatkan
rangkumannya dalam formulir seperti yang tertera dalam lampiran 3. Rangkuman
Pelaksanaan Audit Internal.
5
berarti. Audit berlangsung seperti rutinitas atau karena auditor dan teraudit melakukan
audit karena agak terpaksa.
Gambaran diatas mungkin terjadi namun tentu tidak kita kehendaki. Secara
umum auditor dan teraudit ingin kegiatan audit sukses dan bermanfaat. Dalam kaitan
ini maka diadakan pelatihan/penyegaran auditor internal. Berikut beberapa kiat agar
audit berhasil yang dimaksudkan sebagai tambahan materi pelatihan yang sudah ada:
a. Lakukan audit dengan sepenuh hati, aAudit yang dilakukan dengan setengah,
seperempat atau seperlima hati akan diketahui oleh teraudit. Pada intinya lakukan
audit dengan kesungguhan dan penuh semangat untuk perbaikan mutu program
yang kita audit.
b. Kenalilah karakter tim auditor, Anggota Tim auditor mungkin mempunyai latar
belakang, tingkat pendidikan, pengalaman atau fakultas yang berbeda. Semua
perbedaan tersebut bukanlah sumber masalah apabila kita saling mengenal
karakter masing-masing. Pengenalan Kenalilah karakter tim auditor Anggota Tim
auditor mungkin mempunyai latar belakang, tingkat pendidikan, pengalaman atau
fakultas yang berbeda. Semua perbedaan tersebut bukanlah sumber masalah
apabila kita saling mengenal karakter masing-masing. Pengenalan
c. Lakukan audit tepat waktu, Periode kegiatan audit mutu internal sudah ditentukan
maka sebisa mungkin mulai audit pada periode awal. Apabila hal tersebut tidak
dapat maka usahakan masih didalam periode tersebut. Apabila termin audit telah
ditentukan/disepakati maka sebaiknya auditor dan teraudit siap sebelum saat yang
ditentukan.
d. Mulailah audit pagi hari, Pagi hari secara umum lebih segar baik teraudit maupun
auditor belum mengalami kelelahan. Maka mulai audit pagi hari sangat
menguntungkan, apabila mungkin jadikan kegiatan audit menjadi agenda pertama
pada hari tersebut.
e. Tumbuhkan ketertarikan pada unit atau program yang kita audit, Pengalaman baik
dalam melakukan audit akan sangat membantu auditor dalam menumbuhkan
ketertarikan pada kegiatan Audit. Ketertarikan pada unit yang diaudit dapat
ditumbuhkan dengan menjalankan asas asas dalam kode etik auditor yaitu :
1) Asas Integritas.
2) Asas Objektivitas.
3) Asas Kerahasiaan.
4) Asas Kompetensi.
5) Asas Independen.
6
Asas-asas kode etik audit mutu di atas sebaiknya melandasi sikap dan perilaku
auditor dalam menjalankant tugas.
7
Apresiasi biasanya akan membawa suasana menjadi lebih cair. Memberikan apresiasi
bukan hal yang sukar kalau kita mau karena hal ini dapat dilatih dan dipelajari. Dalam
hal ini yang dilatih adalah hati kita masing-masing agar selalu penuh syukur dalam
berbagai hal juga dalam kegiatan audit.
1) Saya rasa bagus sekali, tak ada masalah dengan hal ini, namun yang perlu
ditingkatkan adalah............ dan bapak atau ibu telah mulai dengan sangat baik.
2) Menurut hemat saya bapak ibu memiliki banyak pengalaman mengatasi
permasalahan yang pernah terjadi.......... sekarang yang diperlukan adalah
bagaimana kita mencegah agar hal tersebut tak terjadi lagi dimasa depan.
3) Proses ini sangat menarik dan bapak ibu telah mengalami kemajuan yang sangat
berarti bagaimana kiranya dalam hal tsb............ kita dapat meningkatkan ......
untuk 10 tahun ke depan.
8
C. Standar Mutu Pendidikan
9
No Standar Indikator Kode Respon-den
Guru memberikan penguatan dan PR6 Guru dan siswa
umpan balik terhadap respon dan
hasil belajar peserta didik
3 Penilaian Guru membuat perencanaan NI1 KS dan Guru
penilaian terhadap pencapaian
kompetensi peserta didik.
Memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai kriteria
penilaian termasuk Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
Melaksanakan penilaian secara
teratur berdasarkan rencana yang
telah dibuat. Dan menerapkan
berbagai teknik, bentuk, dan jenis
penilaian untuk mengukur prestasi
dan kesulitan belajar peserta didik
10
No Standar Indikator Kode Respon-den
didik dan memberi kemudahan
kepada peserta didik yang
berkebutuhan khusus
6 Pengelolaan Perencanaan Program LO1 Kepala Sekolah
Sekolah merumuskan visi dan
misi serta disosialisasikan
kepada warga sekolah dan
pemangku kepentingan.
Rencana kerja tahunan
dijadikan dasar pengeloaan
sekolah/madrasah yang
menunjukkan adanya
kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas.
Perencanaan Program LO2 Kepala Sekolah
Sekolah merumuskan rencana
kerja dengan tujuan yang jelas
untuk peningkatan dan
perbaikan serta disosialisasikan
kepada warga sekolah dan pihak
yang bekepentingan.
Rencana Kerja tahunan LO3 Kepala Sekolah
dinyatakan dalam rencana
kegiatan dan anggaran
sekolah/madrasah dilaksanakan
berdasarkan rencana jangka
menengah
Sekolah melakukan evaluasi diri
terhadap kinerja sekolah.
Sekolah menetapkan prioritas
indikator untuk mengukur,
menilai kinerja, dan
melakukan perbaikan dalam
rangka pelaksanaan SNP
Sekolah mengelola sistem LO4 Kepala Sekolah
informasi pengelolaan dengan
cara yang efektif, efisien dan
dapat dipertanggungjawabkan
Sekolah menyediakan sistem
informasi yang efisien, efektif,
dan dapat diakses
Sekolah menyediakan laporan
dan data yang dibutuhkan oleh
kabupaten/kota dan tingkatan
lain dalam sistem
Sekolah meningkatkan LO5 Kepala Sekolah
kefektifan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikandan
pengembangan profesi pendidik
dan tenaga kependidikan
11
No Standar Indikator Kode Respon-den
Supevisi dan evaluasi
pelaksanaan tugas pendidik dan
tenaga kependidikan dan
kesesuaian dengan standar
nasional
Warga sekolah terlibat dalam LO6 Kepala Sekolah
pengelolaan kegiatan akademis
dan nonakademis.
Sekolah melibatkan anggota
masyarakat khususnya
pengelolaan kegiatan
nonakademis.
7 Pendidik dan Jumlah dan kualifikasi pendidik TK1 Kepala Sekolah
Tenaga dan tenaga kependidikan dan guru
Kependidikan memenuhi standar
Pendidik dan tenaga
kependidikan memenuhi standar
kompetensi
8 Pembiayaan Anggaran sekolah dirumuskan BI1 Kepala Sekolah,
merujuk Peraturan Pemerintah, guru dan komite
pemerintahan provinsi, dan
pemerintahan kabupaten/kota
Pengelolaan keuangan sekolah
transparan, efisien, dan
akuntabel.
Sekolah membuat pelaporan
keuangan kepada Pemerintah
dan pemangku kepentingan
Sekolah memiliki kapasitas untuk BI2 Kepala Sekolah,
mencari dana dengan inisiatifnya guru dan komite
sendiri
Sumbangan orangtua siswa BI3 Kepala Sekolah,
sekolah ditentukan berdasarkan guru dan komite
kemampuan ekonomi orangtua
Sekolah melakukan subsidi
silang kepada siswa kurang
mampu di bidang ekonomi
12
BAB III
INSTUMEN EVALUASI SPMP
13
Kami menawarkan beberapa kegiatan ekstra kurikuler tetapi belum
□ KL2C
sesuai dengan minat peserta didik
Peserta didik berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan di sekolah
dan di tengah masyarakat luas. Mereka memiliki kemampuan secara
□ KL2A
pribadi dan sosial dan melakukan berbagai jenis kegiatan untuk
keberhasilan pribadi dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Peserta didik kami memiliki kesempatan untuk mengembangkan rasa
□ KL2A
estetika dan kesehatan fisik.
Peserta didik kami memiliki pengetahuan agama yang terbatas dan
□ KL2D
belum mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik kami memiliki pengetahuan yang memadai mengenai
□ KL2C
agama mereka dan sudah mulai berusaha menerapkannya.
Peserta didik kami menerapkan ajaran agama dalam kehidupan
□ KL2B
mereka
Peserta didik kami menunjukkan sikap yang baik di sekolah dan di
2. STANDAR PROSES
KODE PERNYATAAN
Kami belum sepenuhnya mempertimbangkan kesesuaian antara
□ PR1C
mata pelajaran dan komponennya dalam penyusunan silabus.
Kami selalu mempertimbangkan kesesuaian antara mata pelajaran
□ PR1B
dan komponennya dalam penyusunan silabus.
Program dan kegiatan pembelajaran sudah relevan dengan tingkat
□ PR1B
usia dan minat peserta didik.
Sekolah kami berusaha mempertimbangkan usia dan minat peserta
□ PR1C
didik saat membuat program pembelajaran.
14
Sekolah kami tidak mempertimbangkan usia dan minat peserta didik
□ PR1D
saat membuat program pembelajaran.
Silabus sudah dikembangkan oleh sekolah dan disesuaikan dengan
□ PR1B
situasi dan kondisi sekolah.
PR2B
□ Guru-guru di sekolah kami mempertimbangkan berbagai kebutuhan
pembelajaran yang berbeda dan merencanakan pembelajaran
15
berdasarkan kebutuhan tersebut.
□ PR2A prosem, dan silabus, yang mecakup penggunaan sumber belajar dan
metode yang bervariasi.
□ PR3A dan media, yang digunakan secara tepat dalam pembelajaran untuk
membantu dan memotivasi peserta didik.
PR3B Guru-guru di sekolah kami selalu menggunakan alat peraga dalam
□
16
pembelajaran dan memperbaharuinya.
17
memperbaharuinya secara berkala
Guru-guru di sekolah kami cenderung hanya mengarahkan
□ PR4D
Guru-guru di sekolah kami hanya mengajar secara klasikal dan
bersumber pada buku teks saja.
18
Sebagian besar(sekitar 90%) peserta didik memiliki motivasi dan
□ PR4B
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Sebagian peserta didik masih kurang termotivasi dalam proses
□ PR4C
pembelajaran.
Sekolah kami menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk
□ PR4A
melaksanakan pembelajaran yang optimal.
19
Guru-guru di sekolah kami tidak memberikan kesempatan yang sama
□ PR5D
kepada peserta didik.
Guru-guru di sekolah kami tidak memperhatikan peserta didik yang
□ PR5D
berkemampuan kurang dan yang berkemampuan lebih.
Guru-guru di sekolah kami tidak mempertimbangkan perbedaan
□ PR5D
kemampuan peserta didik
Peserta didik dan orangtua mereka terlibat dalam upaya pencapaian
□ PR5A
target belajar
Peserta didik dapat berkembang sesuai dengan kapasitas mereka
□ PR5A
dan ditantang untuk lebih berkembang secara optimal.
Ada guru di sekolah kami yang masih bersifat otoriter, dan banyak
□ PR6D
peserta didik berperilaku kurang baik.
□ PR6B penghargaan kepada peserta didik pada saat yang tepat, dan
melakukan berbagai cara untuk menilai keberhasilan
□ PR6A atas berbagai laporan hasil belajar peserta didik untuk memotivasi
mereka agar lebih berprestasi.
PR6B Pada umumnya peserta didik di sekolah kami hadir sesuai jadwal,
□ berperilaku baik, dan mencapai prestasi belajar sesuai dengan
20
kecakapan mereka.
□ PR6A berperilaku baik, dan mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai
dengan kecakapan mereka.
3. STANDAR PENILAIAN
N0 KODE PERNYATAAN
Guru-guru di sekolah kami dalam melaksanakan penilaian hasil
□ NI1D
belajar peserta didik hanya menggunakan tes dan ujian.
Guru-guru di sekolah kami melaksanakan penilaian sesuai dengan
□ NI1B
silabus dan RPP.
Guru-guru di sekolah kami melaksanakan penilaian terhadap peserta
□ NI1C didik secara periodik, tapi sebagian besar hanya menggunakan tes
dan ujian.
Guru-guru di sekolah kami memberikan informasi kepada peserta
□ NI1B
didik mengenai KKM.
Guru-guru di sekolah kami membuat instrumen yang tepat dan dapat
□ NI1A
diandalkan untuk menerapkan berbagai teknik penilaian.
NI1A Guru-guru di sekolah kami menggunakan berbagai jenis metode
□ untuk menilai kemajuan belajar peserta didik secara berkelanjutan
baik formal maupun nonformal termasuk diskusi, observasi, dan
21
penugasan.
Guru-guru di sekolah kami selalu memantau kemajuan belajar
□ NI1B
peserta didik melalui observasi dan penilaian secara berkala.
guru-guru di sekolah kami tidak membicarakan hasil penilaian
□ NI1C
dengan peserta didik.
Guru-guru di sekolah kami tidak menilai atau memonitor kemajuan
□ NI1D
peserta didik secara sistematis
Semua penilaian terhadap hasil belajar peserta didik di sekolah kami
□ NI1A
didasarkan pada pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Setiap guru di sekolah kami mengembangkan dan menerapkan
22
semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik.
Kepala Sekolah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir
Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian
NI3C
□ Sekolah kami perlu membangun kerja sama dengan orangtua agar
23
membantu anak mereka belajar di rumah.
Sekolah kami tidak melibatkan orangtua dalam PR (Pekerjaan
□ NI3D
Rumah) peserta didik dan kegiatan tugas sekolah lainnya
Sekolah kami tidak melibatkan orangtua secara aktiif dalam kegiatan
□ NI3D
sekolah.
4. STANDAR ISI
N0 KODE PERNYATAAN
Kurikulum Sekolah kami memiliki fleksibilitas untuk memenuhi
□ IS1A
beragam kebutuhan semua peserta didik di sekolah.
Kurikulum Sekolah kami sesuai dengan standar isi, standar
24
Sebagian besar (sekitar 70%) peserta didik kami tidak termotivasi
□ IS1D
untuk belajar dan tidak tertarik pada pelajaran yang diajarkan.
Sekolah kami memberikan bimbingan secara umum dalam hal
□ IS2C yang memadai bagi peserta didik agar mereka dapat memilih jenis
kegiatan ekstra kurikuler yang mereka minati.
Sekolah kami menawarkan beberapa mata pelajaran tambahan
□ IS1B
berdasarkan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat.
Sekolah kami menawarkan beberapa mata pelajaran tambahan
25
minat mereka.
Setiap guru di sekolah kami menerapkan RPP yang disusun
□ IS1C
berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.
Struktur kurikulum sekolah kami kurang mengalokasikan waktu yang
□ IS1C cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya.
Struktur kurikulum sekolah kami telah mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru
□ IS1B
sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya dengan selalu
melaksanakan program remedial dan pengayaan.
Struktur kurikulum sekolah kami tidak mengalokasikan waktu yang
□ IS1D cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya.
26
5. STANDAR SARANA
N0 KODE PERNYATAAN
Bangunan sekolah kami tidak memenuhi standar dari segi ukuran
□ SA1D
atau jumlah ruangan.
Beberapa kelas di sekolah kami diisi peserta didik melebihi jumlah
□ SA1C
yang ditetapkan dalam standar.
Jumlah peserta didik di dalam rombongan belajar kami lebih kecil
□ SA1A dari yang ditetapkan dalam standar agar dapat lebih meningkatkan
proses pembelajaran.
Kebanyakan ruang kelas sekolah kami diisi terlalu banyak peserta
□ SA1D
didik dan kami tidak mampu memenuhi standar.
Lahan, bangunan, dan prasarana termasuk toilet di sekolah kami,
□ SA2A dalam keadaan bersih (sehat), dan dipelihara dengan baik secara
berkala.
Perabot beserta alat-alat dan kelengkapan lainnya berada dalam
□ SA2B
kondisi yang baik dan terpelihara.
Sarana dan prasarana yang kami miliki amat terbatas dan sebagian
□ SA1D
besar sudah ketinggalan zaman dan dalam kondisi buruk.
Sebagian prasarana sekolah kami di bawah standar, harus diperbaiki
□ SA2D
dan dibersihkan atau diganti.
Sekitar 95% calon siswa di kecamatan mendpat akses belajar
□ SA1B
disekolah kami.
Sekolah kami memiliki kebijakan untuk membantu menyediakan
□ SA1C Pemerintah, alat peraga dan judul buku pengayaan sesuai Standar
Pelayanan Minimal.
Sekolah kami akan mempertimbangkan kemudahan pelayanan bagi
□ SA2C
peserta didik yang berkebutuhan khusus.
Sekolah kami aman, sehat, nyaman, menyenangkan, menarik dan
27
Sekolah kami belum memiliki semua sarana dan alat-alat yang
□ SA1C
dibutuhkan untuk memenuhi ketetapan dalam standar.
Sekolah kami belum mempertimbangkan kemudahan pelayanan
□ SA2D
bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.
Sekolah kami membutuhkan pemeliharaan, dan masih berusaha
□ SA1A melebihi dari ketetapan Standar Sarpras yang digunakan untuk lebih
membantu proses pembelajaran.
Sekolah kami sudah memberikan layanan dan fasilitas pembelajaran
□ SA2A yang baik dan sama bagi semua peserta didik termasuk mereka
yang berkebutuhan khusus.
6. STANDAR PENGELOLAAN
N0 KODE PERNYATAAN
Beberapa tenaga kependidikan di sekolah kami tidak mendukung
LO1A Kami memiliki pemahaman bersama yang jelas dan baik untuk
□ mewujudkan sekolah sebagai lingkungan kerja yang mendukung
sehingga pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat
mewujudkan kebersamaan dan berbagi tanggung jawab untuk
28
mewujudkan keberhasilan peserta didik.
Komite sekolah kami melakukan pertemuan secara teratur, namun
□ LO1C
kurang melibatkan diri secara aktif dalam kepentingan sekolah.
□ LO1A memperkuat rasa percaya diri dan keyakinan bahwa mereka mampu
melaksanakan tugas di dalam maupun di luar kelas
□ LO1D memberi tantangan dan arah yang memadai dalam perumusan target
bagi perbaikan kinerja sekolah.
□ LO1B Sekolah kami memiliki komite sekolah dan dewan guru yang aktif
□ LO1A mendukung dan melibatkan diri pada pada seluruh kegiatan untuk
menjamin keterlaksanaan pelayanan sekolah.
29
Kepala sekolah kami memimpin dan mengelola sekolah secara
Para guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS) sekolah kami tidak
□ LO2C memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan
yang hendak sekolah capai.
□ LO2C yang kami lakukan dan mengubah rencana sesuai dengan hasil
evaluasi.
Pimpinan sekolah kami tidak memperhatikan pengembangan proses
□ LO2D
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Pimpinan sekolah kami tidak mengkomunikasikan rencana
□ LO2C
peningkatan dan perbaikan sekolah kepada pemangku kepentingan.
Sekolah kami memiliki rencana kerja yang jelas dan sesuai untuk
□ LO2B
kelancaran pengelolaan sekolah
□ LO2A tercapai dan target belajar peserta didik sejalan dengan prioritas
daerah dan pusat.
Tujuan sekolah kami tidak jelas dan tidak banyak terkait dengan
□ LO2D
kegiatan utama sekolah.
□ LO3C proses, dan tidak menaruh perhatian pada peningkatan hasil belajar
peserta didik.
LO3A Kami bekerja secara perorangan maupun bersama-sama untuk
□
30
meningkatkan kinerja sekolah dan prestasi belajar peserta didik
secara berkelanjutan.
□ LO3D
Rencana kerja sekolah kami tidak terarah pada peningkatan mutu
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
31
Sekolah kami berbagi informasi mengenai perkembangan peserta
□ LO4A
didik kepada orangtua mereka.
32
Pendidik bermotivasi tinggi dan mendapat pengakuan atas prestasi
□ LO5B
yang diraihnya.
33
□ LO6C Komite sekolah kami cukup aktif membantu kegiatan sekolah.
Komite sekolah kami tidak aktif dan tidak banyak membantu kegiatan
□ LO6D
sekolah.
Masyarakat di lingkungan sekolah termasuk anggota masyarakat
yang kurang mampu dan pelaku industri di daerah kami memberikan
□ LO6A tanggapan positif atas laporan mutu pendidikan yang kami berikan,
seperti meningkatnya motivasi peserta didik dan keluarga melibatkan
diri pada kegiatan sekolah.
34
7. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
N0 KODE PERNYATAAN
Beberapa pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah kami tidak
□ TK1C
memiliki kualifikasi minimum yang dipersyaratkan.
Guru guru disekolah kami memliki dedikasi dan integritas yang tinggi
□ TK1B
terhadap pekerjaannya.
Kualifikasi dan kompetensi semua pendidik dan tenaga
□ TK1C Setiap guru tetap kami telah bekerja sesuai dengan ketentuan.
35
8. STANDAR PEMBIAYAAN
N0 KODE PERNYATAAN
□ BI1A
sekolah (RAPBS) merujuk pada peraturan pemerintah dengan
melibatkan partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan
yang terkait.
□ BI1B
sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah dan
dikomunikasikan kepada komite sekolah dan pemangku kepentingan
yang terkait.
□ BI1C
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah.
□ BI1D
sekolah (RAPBS) belum sepenuhnya merujuk pada Peraturan
Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan
kabupaten/kota.
Sekolah belum membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan
□ BI2C
Hubungan kami dengan pemangku kepentingan harus dikembangkan
lebih lanjut agar mendapatkan bantuan keuangan dari mereka.
BI2B Kami akan melanjutkan hubungan dengan alumni dan mereka
□
36
membantu upaya kami walaupun bukan dalam hal pembiayaan.
□ BI2D
Kami belum memiliki hubungan yang kuat dengan dunia usaha dan
industri setempat.
□ BI2D
Kami belum mempertimbangkan penggunaan sumber daya atau
prasarana sekolah untuk mencari sumber pembiayaan tambahan.
□ BI2C
Kami menyimpan catatan alumni dan sebagian dari mereka
membantu sekolah tetapi bukan dalam hal pembiayaan
□ BI2A
Sekolah kami kreatif menggali berbagai sumber untuk mendapatkan
pendapatan tambahan.
□ BI2B
Sekolah kami mendapatkan pembiayaan tambahan melalui
pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah.
Beberapa kelompok dari masyarakat setempat tidak terwakili dalam
□ BI3C
populasi peserta didik di sekolah kami
□ BI3A subsidi silang pembiayaan dan juga memiliki alokasi persentasi untuk
memberikan tempat bagi anak yang sangat miskin
Kami mendorong keterlibatan semua golongan siswa (program
37
Kami merumuskan besarnya sumbangan orangtua berdasarkan
PR = Standar Proses
2 = Indikator ke-2
A = Pilihan Jawaban A
Setiap responden yang memilih jawaban A diberi skor 4, jawaban B skor 3,
jawaban C skor 2 dan jawaban D skor 1. Sehingga apabila responden mengisi
pernyataan PR2A maka diberi skor 4.
Langkah Kedua adalah menjumlahkan skor pada masing-masing indikator
dan standar kemudian dibagi dengan jumlah pernyataan yang diisi, sehingga
diperoleh nilai skor capaian per indikator dan per standar. Contoh : Jika dalam
Standar Proses yang di ceklis pernyataan dengan kode PR1A, PR1B, PR1A
38
dan PR1C, maka skor yang diperoleh adalah dalam Standar Proses Indikator 1
4+ 3+4 +2
adalah =3,25
4
39
C. Instrumen Evaluasi Mutu Audit Internal
LEMBAR PENGAMATAN
________________
40
Contoh Laporan hasil audit
Auditor : <jelas>
Pengamatan auditor :
<diisi dengan hasil pengamatan yang belum mencapai standar dengan capaian
(!) atau KTS>
Contoh :
Hanya 8 rencana pembelajaran yang dibuat mandiri, sedangkan 6 lainnya
menggunakan rencana pembelajaran yang dibuat oleh kelompok kerja
Akar penyebab :
<mendeskripsikan penyebab dari ketidak tercapaian standar atau indikator>
Contoh :
Penguasaan Pa Agus terhadap materi dari KD untuk 6 rencana pembelajaran
kurang dikuasai.
41
LOG STATUS AUDIT
1 Guru / Penyusunan rencana Ali 6 Juni 2014 8 Juni 2014 Perlu ada pendampingan oleh 25 Agustus
Agus pembelajaran kepala sekolah, pengawas, 2014
atau guru lain yang menguasai
materi KD tersebut paling
lambat minggu pertama bulan
Agustus 2014