Anda di halaman 1dari 166

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Rasional
 Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kurikulum 2013yang diberlakukan di SMK Plus
Darussalam mulai tahun ajaran 2018/2019 memenuhi kedua dimensi
tersebut.
 Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai


berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi
pendidikan saat ini, yaitu dengan menjamurnya begitu banyak
lembaga pendidikan khususnya SMK maka lembaga dituntut
untuk dapat memenuhi SPM pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya yaitu lembaga SMK Plus
Darussalam Bangsalsari berada di bawah naungan Pondok
Pesantren yang mana mengharapkan bahwasanya out put dari
SMK Plus Darussalam tidak hanya ahli dibidang akademis
namun juga dapat menjadi pribadi yang religius, berbudi pekerti
luhur dan sarat dengan nilai-nilai islami. Oleh sebab itu
tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar lulusan dari SMK Plus Darussalam menjadi sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi, keterampilan dan sekaligus
menjadi pribadi yang religius.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
1
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan
modern. Tantangan eksternal juga terkait dengan adanya Pasar
Bebas dimana berdasarkan Global Competitiveness Index tahun
2014 yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF),
Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 negara di dunia. Dapat
dikatakan bahwa sebetulnya Indonesia belum siap menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Berkaitan dengan hal
tersebut maka lembaga SMK dituntut untuk dapat mencetak dan
mempersiapkan lulusannya agar dapat bersaing nantinya dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikirsebagai berikut.
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik.Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learningstyle)
untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-
pesertadidik–masyarakat-lingkungan alam, sumber/media
lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang
dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan
pembelajaran saintifik);
5) Penguatan pola belajarsendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-
massaldengan tetap memperhatikan pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaranilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan
kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan
3) Penguatansarana dan prasarana untuk kepentingan
manajemen dan proses pembelajaran.
e. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
2
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan
sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar,agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar matapelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar.
Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar-matapelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
f. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi
yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik.
g. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

2. Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil EDS

Standart Kompetensi Lulusan


Berdasarkan hasil raport PMP tahun 2019 SMK Plus Darussalam
memperoleh nilai 6,99 pada kompetensi sikap lulusan, memperoleh nilai
7,00 pada kompetensi pengetahuan dan memperoleh nilai 6,99 pada
kompetensi keterampilan. Oleh karena itu kondisi lulusan dari SMK Plus
Darussalam masih memiliki kekurangan pada kompetensi pengetahuan,
cukup pada kompetensi keterampilan dan baik dalam kompetensi sikap.

Standart Isi
Hasil dari Raport PMP tahun 2019 SMK Plus Darussalam
memperoleh nilai 6,99 pada indikator perangkat pembelajaran yang dibuat

3
oleh guru. Memperoleh nilai 6,99 pada indikator Kurikulum Satuan
Pendidikan yang dimiliki oleh sekolah. Dan memperoleh nilai 6,8 pada
indikator pelaksanaan kurikulum di SMK Plus Darussalam. Bisa
disimpulkan bahwa untuk kondisi nyata standart isi di SMK Plus
Darussalam sudah memenuhi Standart Nasional Pendidikan

Standart Proses
Berdasarkan hasil rapot mutu Pendidikan tahun 2019 SMK Plus
Darussalam memperoleh nilai 6,99 pada indikator perencanaan proses
pembelajaran, memperoleh nilai 6,99 pada indikator pelaksanaan proses
pembelajaran, dan memperoleh nilai 6,99 pada indikator pengawasan
proses pembelajaran. Kesimpulan dari kondisi nyata SMK Plus
Darussalam sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan

Standart Penilaian Pendidikan


Berdasarkan hasil rapot mutu Pendidikan tahun 2019 SMK Plus
Darussalam memperoleh nilai 7 pada indikator aspek penilaian
kompetensi, memperoleh nilai 6,99 pada indikator Teknik penilaian,
memperoleh nilai 6,99 pada indikator tindak lanjut penilaian, memperoleh
nilai 6,99 pada indikator instrument penilaian, memperoleh nilai 7 pada
indikator prosedur penilaian. Oleh karena itu rata-rata hasil pencapaian
pada standar penilaian di SMK Plus Darussalam sudah memenuhi standar
nasional Pendidikan.

Standart Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Berdasarkan hasil rapot mutu Pendidikan tahun 2019 SMK Plus
Darussalam memperoleh nilai 5,16 pada indikator ketersediaan guru,
memperoleh nilai 4,19 pada indikator ketersediaan kepala sekolah,
memperoleh nilai 4,2 pada indikator ketersediaan tenaga administrasi,
memperoleh nilai 0 pada indikator ketersediaan tenaga laboran,
memperoleh nilai 0 pada indikator ketersediaan tenaga pustakawan. Oleh
karena itu kondisi nyata pada standat pendidik di SMK Plus Darussalam
masih belum memenuhi standar nasional Pendidikan

Standart Sarana dan Prasarana


Berdasarkan hasil rapot mutu Pendidikan tahun 2019 SMK Plus
Darussalam memperoleh nilai 5,82 untuk indikator kapasitas daya
tampung sekolah, memperoleh nilai 3,89 untuk indikator sarana dan
prasarana pembelajaran, memperoleh nilai 5,16 untuk indikator sarana dan
prasarana pendukung. Maka kondisi sarana dan prasarana di SMK Plus

4
Darussalam masih belum memenuhi standar nasional Pendidikan
dikarenakan nilai yang diperoleh masih dibawah standar.

Standart Pengelolaan Pendidikan


Berdasarkan hasil rapot mutu Pendidikan tahun 2019 SMK Plus
Darussalam memperoleh nilai 7,00 pada indikator perencanaan
pengelolaan, memperoleh nilai 6,99 pada program pengelolaan,
memperoleh nilai 6,3 pada indikator kinerja kepala sekolah, memperoleh
nilai 7 pada indikator adanya system informasi disekolah. Maka dapat
disimpulkan bahwa kondisi nyata standar pengelolaan Pendidikan di SMK
Plus Darussalam sudah memenuhi standar Pendidikan nasional

Standart Pembiayaan
Berdasarkan hasil rapot mutu Pendidikan tahun 2019 SMK Plus
Darussalam memperoleh nilai 7,00 pada indikator sekolah memberikan
subsidi silang, memperoleh nilai 7,00 pada indikator operasional sekolah,
memperoleh nilai 6,99 pada indikator pengelolaan dana. Kesimpulan dari
kondisi nyata standart pembiayaan di SMK Plus Darussalam sudah
memenuhi standar nasional Pendidikan.

3. Kondisi Ideal Sesuai Permendiknas No. 40/2008 tentang Sarpras


SMK/MAK

Sarana SMK Plus Darussalam

No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Jumlah Status


1 Jam Dinding Musholla Milik 1 Laik
2 Perlengkapan Ibadah Musholla Milik 4 Laik
3 Meja Siswa Ruang Kelas 10 PM Milik 22 Laik
4 Kursi Siswa Ruang Kelas 10 PM Milik 22 Laik
5 Meja Guru Ruang Kelas 10 PM Milik 1 Laik
6 Kursi Guru Ruang Kelas 10 PM Milik 1 Laik
7 Papan Tulis Ruang Kelas 10 PM Milik 2 Laik
8 Tempat Sampah Ruang Kelas 10 PM Milik 1 Laik
9 Jam Dinding Ruang Kelas 10 PM Milik 1 Laik
10 Kotak kontak Ruang Kelas 10 PM Milik 1 Laik
11 Meja Siswa Ruang Kelas 11 PM Milik 22 Laik
12 Kursi Siswa Ruang Kelas 11 PM Milik 22 Laik
13 Meja Guru Ruang Kelas 11 PM Milik 1 Laik
14 Kursi Guru Ruang Kelas 11 PM Milik 1 Laik
15 Papan Tulis Ruang Kelas 11 PM Milik 1 Laik
16 Tempat Sampah Ruang Kelas 11 PM Milik 1 Laik

5
17 Jam Dinding Ruang Kelas 11 PM Milik 1 Laik
18 Kotak kontak Ruang Kelas 11 PM Milik 1 Laik
19 Meja Siswa Ruang Kelas 12 PM Milik 15 Laik
20 Kursi Siswa Ruang Kelas 12 PM Milik 15 Laik
21 Meja Guru Ruang Kelas 12 PM Milik 1 Laik
22 Kursi Guru Ruang Kelas 12 PM Milik 1 Laik
23 Papan Tulis Ruang Kelas 12 PM Milik 1 Laik
24 Tempat Sampah Ruang Kelas 12 PM Milik 1 Laik
25 Jam Dinding Ruang Kelas 12 PM Milik 1 Laik
26 Kotak kontak Ruang Kelas 12 PM Milik 1 Laik
27 Komputer Koperasi Milik 1 Laik
28 Tempat Sampah Koperasi Milik 1 Laik
29 Jam Dinding Koperasi Milik 1 Laik
30 Perlengkapan P3K Koperasi Milik 1 Laik
31 Komputer Perpustakaan Milik 1 Laik
32 Rak Buku Perpustakaan Milik 6 Laik
33 Meja Baca Perpustakaan Milik 3 Laik
34 Kursi Baca Perpustakaan Milik 3 Laik
35 Kursi Kerja Perpustakaan Milik 1 Laik
36 Meja Kerja / sirkulasi
Perpustakaan Milik 1 Laik
Ruang Kepala
37 Jam Dinding Sekolah Milik 1 Laik
Ruang Kepala
38 Kursi Kerja Sekolah Milik 1 Laik
Ruang Kepala
39 Meja Kerja / sirkulasi Sekolah Milik 1 Laik
Kursi dan Meja Ruang Kepala
40 Tamu Sekolah Milik 2 Laik
Ruang Kepala
41 Simbol Kenegaraan Sekolah Milik 2 Laik
42 Meja Guru Ruang Guru Milik 3 Laik
43 Kursi Guru Ruang Guru Milik 15 Laik
44 Meja TU Ruang Guru Milik 2 Laik
45 Kursi TU Ruang Guru Milik 2 Laik
46 Lemari Ruang Guru Milik 2 Laik
47 Komputer TU Ruang Guru Milik 1 Laik
48 Printer TU Ruang Guru Milik 1 Laik
49 Papan Panjang Ruang Guru Milik 1 Laik
50 Tempat Sampah Ruang Guru Milik 1 Laik
51 Jam Dinding Ruang Guru Milik 1 Laik
Kursi dan Meja
52 Tamu Ruang Guru Milik 3 Laik
53 Simbol Kenegaraan Ruang Guru Milik 1 Laik
Penanda Waktu (Bell
54 Sekolah) Ruang Guru Milik 1 Laik

6
55 Meja Siswa Ruang Kelas 10 TKJ Milik 21 Laik
56 Kursi Siswa Ruang Kelas 10 TKJ Milik 21 Laik
57 Meja Guru Ruang Kelas 10 TKJ Milik 1 Laik
58 Kursi Guru Ruang Kelas 10 TKJ Milik 1 Laik
59 Papan Tulis Ruang Kelas 10 TKJ Milik 1 Laik
60 Tempat Sampah Ruang Kelas 10 TKJ Milik 1 Laik
61 Jam Dinding Ruang Kelas 10 TKJ Milik 1 Laik
62 Kotak kontak Ruang Kelas 10 TKJ Milik 1 Laik
63 Meja Siswa Ruang Kelas 11 TKJ Milik 20 Laik
64 Kursi Siswa Ruang Kelas 11 TKJ Milik 20 Laik
65 Meja Guru Ruang Kelas 11 TKJ Milik 1 Laik
66 Kursi Guru Ruang Kelas 11 TKJ Milik 1 Laik
67 Kursi TU Ruang Kelas 11 TKJ Milik 1 Laik
68 Papan Tulis Ruang Kelas 11 TKJ Milik 1 Laik
69 Tempat Sampah Ruang Kelas 11 TKJ Milik 1 Laik
70 Jam Dinding Ruang Kelas 11 TKJ Milik 1 Laik
71 Kotak kontak Ruang Kelas 11 TKJ Milik 1 Laik
72 Meja Siswa Ruang Kelas 12 TKJ Milik 20 Laik
73 Kursi Siswa Ruang Kelas 12 TKJ Milik 20 Laik
74 Meja Guru Ruang Kelas 12 TKJ Milik 1 Laik
75 Kursi Guru Ruang Kelas 12 TKJ Milik 1 Laik
76 Papan Tulis Ruang Kelas 12 TKJ Milik 1 Laik
77 Tempat Sampah Ruang Kelas 12 TKJ Milik 1 Laik
78 Jam Dinding Ruang Kelas 12 TKJ Milik 1 Laik
79 Kotak kontak Ruang Kelas 12 TKJ Milik 1 Laik
Laboratorium
80 Kursi Siswa Komputer Milik 30 Laik
Laboratorium
81 Meja Guru Komputer Milik 1 Laik
Laboratorium
82 Kursi Guru Komputer Milik 1 Laik
Laboratorium
83 Lemari Komputer Milik 2 Laik
Laboratorium
84 Komputer Komputer Milik 30 Laik
Laboratorium
85 Jam Dinding Komputer Milik 1 Laik
Laboratorium
86 Papan pengumuman Komputer Milik 1 Laik
Laboratorium
87 Simbol Kenegaraan Komputer Milik 1 Laik
88 Lemari Pondok Pesantren Milik 6 Laik
89 Tempat Sampah Pondok Pesantren Milik 2 Laik
90 Jam Dinding Pondok Pesantren Milik 2 Laik
Prasarana SMK Plus Darussalam

7
Panjan Persentase Tingkat Status
No Nama Prasarana Lebar
g Kerusakan (%) Kepemilikan
1 Gudang 6 6 0.95 Milik
2 Kamar Mandi Guru 2 2 2.1 Milik
3 Kamar Mandi Siswa 2 2 1.84 Milik
4 Koperasi 10 3 0 Milik
Laboratorium
5 Komputer 7 6 0.66 Milik
6 Musholla 8 7 26.52 Milik
7 Perpustakaan 4 5 0 Milik
8 Pondok Pesantren 9 4 6.01 Milik
9 Ruang Guru 6 4 0 Milik
10 Ruang Kelas 10 PM 6 6 0 Milik
11 Ruang Kelas 10 TKJ 7 6 2.4 Milik
12 Ruang Kelas 11 PM 6 5 1.44 Milik
13 Ruang Kelas 11 TKJ 8 6 0.75 Milik
14 Ruang Kelas 12 PM 5 5 0.5 Milik
15 Ruang Kelas 12 TKJ 6 6 1.22 Milik
16 Ruang Kepala Sekolah 4 5 0 Milik

4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


SMK Plus Darussalam berada di bawah naungan Pondok
Pesantren, lokasinyapun tidak jauh dari jalur utama sehingga mudah
dijangkau baik oleh kendaraan pribadi maupun umum. Letak yang
strategis dan juga dengan dimilikinya dua jurusan yaitu Teknologi
Komputer dan Jaringan dan juga Pemasaran menjadi salah satu alasan
SMK Plus Darussalam diminati oleh masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan
dari jumlah siswa yang bertambah untuk setiap tahunnya.
Untuk menyiapkan lulusannya agar dapat bersaing di dunia kerja
SMK Plus Darussalam memunculkan program tambahan yaitu tentang
Desain Grafis, mengingat akan kebutuhan pasar terhadap kompetensi
tersebut sangatlah besar
SMK Plus Darussalam adalah lembaga yang tidak hanya fokus
memberikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal nanti ketika
masuk ke dunia kerja namun juga membekali siswanya dengan
memberikan pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan seperti
Sholat Dhuha berjamaah, Tadarus Al-quran sebelum pelajaran, Hafalan
Al-quran, dsb. agar lulusan SMK Plus Darussalam menjadi pribadi yang
islami dan religius.
SMK Plus Darussalam juga selalu semarak dengan kegiatan-
kegiatan dalam rangka memperingati hari-hari besar Nasional maupun
hari-hari besar keagamaan seperti kegiatan lomba-lomba untuk

8
memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, Takbir Keliling, Jalan Santai
untuk memperingati hari Santri, dsb. Hal tersebut dilaksanakan dengan
dukungan penuh dari masyarakat sehingga SMK Plus Darussalam dengan
masyarakat mempunyai hubungan yang sangat baik.

B. Tujuan Pengembangan KTSP


KTSP SMK Plus Darussalam Bangsalsari dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi dengan maksud agar memungkinkan adanya
kesesuaian program-program pendidikan dengan situasi, kondisi dan
kekhasan potensi daerah dan ketersediaan lapangan kerja yang ada di
daerah dan potensi SMK/MAK serta potensi peserta didik;
Pedoman Penyusunan KTSP SMK Plus Darussalam disusun
dengan maksud dapat digunakan sebagai panduan bagi lembaga dalam
menyusun kurikulum implementatif secara lebih baik, terstruktur, efektif,
dan efisien. Tujuan penyusunan KTSP SMK Plus Darussalamantara lain
untuk:

1. Merevitalisasi SMK sebagai lembaga pendidikan untuk penyiapan


tenaga kerja tingkat menengah;
2. Menyiapkan program-program pembelajaran kompetensi yang efektif
dan relevan dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja;
3. Meningkatkan komitmen dari lembaga, guru, komite sekolah, dunia
kerja, dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam peningkatan kualitas
layanan pendidikan, peningkatan kualitas output dan outcome
pendidikan kejuruan di SMK;
4. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian
dan para guru dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang
relevan dengan kebutuhaan sekolah dan stake holder;
5. Mensinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar
isi ke dalam silabus dan menstrukturkan menjadi program
pembelajaran kejuruan 3 dan 4 tahun;
6. Dihasilkannya KTSP yang implementatif sebagai program
pembelajaran yang terdokumentasi dengan baik yang berisi antara lain
visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, profil lulusan, SKL,
struktur kurikulum, silabus, RPP;

9
7. Digunakannya KTSP secara konsisten sebagai acuan program
pembelajaraan oleh semua guru;
SMK Plus Darussalam juga berusaha untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada siswa agar harapan untuk memperoleh lulusan yang
mempunyai keahlian baik akademik maupun ketrampilan
kerjanyaterwujud, yaitu dengan berupaya untuk memenuhi Standart
Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan, diantaranya :
1. Menyediakan ruang belajar yang memadai
2. Pemenuhan buku paket dan referensi untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar
3. Menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan
4. Memfasilitasi bakat dan minat siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler
5. Memaksimalkan kegiatan Prakerin agar ketrampilan kerja siswa
benar-benar terasah sehingga nantinya diharapkan siap untuk terjun
di dunia kerja
6. Memberikan pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan
seperti Sholat Dhuha berjamaah, Tadarus Al-quran sebelum
pelajaran, Hafalan Al-quran, dsb. agar lulusan SMK Plus
Darussalam menjadi pribadi yang islami dan religius.

C. Landasan
1 Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.

10
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yangberkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan.Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu
dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kecemerlangan akademik.

11
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan
dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana


di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan umat manusia. Dengan dilaksanakannya
Kurikulum 2013 di SMK Plus Darussalam harapannya dapat
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan

2 Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan
pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena
berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia
ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan
12
demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).
3 Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan
perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan
peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam
konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa
kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Implementasi pendidikan di SMK yang selama ini lebih menekankan
pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kejuruan peserta didik. Dengan demikian kurikulum dan
pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian
dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta
didik sepanjang hayat.
4 Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
13
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman
belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
5 Landasan Yuridis
Dasar Hukum yang mendasari penyusunan KTSP ini yaitu :
1. UU No 20th 2003tentang Sistem PendidikanNasional
2. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4. Permendikbud No.60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMK
5. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
6. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
7. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai ekstra Kurikuler Wajib
8. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi
Mulok Kurikulum 2013
9. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
10.Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
11.Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan
12.Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Menengah Kejuruan;
14
13.Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Menengah Kejuruan;
14.Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Menengah Kejuruan;
15.Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Struktur Kurikulum
16.Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 374/KEP.D/KR/2016
Tanggal 11 Juli 2016 tentang Penetapan Satuan Pendidikan
Pengguna Kurikulum 2013;
17.Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 375/KEP.D/KR/2016
Tanggal 14 Juli 2016 tentang Penetapan Satuan Pendidikan
Pengguna Kurikulum 2013 secara Mandiri;
18.Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016
tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
19.Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 253/KEP.D/KR/2017,
Tanggal 7 April 2017 tentang Penetapan Satuan Pendidikan
Pengguna Kurikulum 2013;
20.Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang
Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah.
21.Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Th.
2017
22.Pergub Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran
bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan
Madrasah
23.Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
24.Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

15
BAB II
TUJUAN PMK, VISI-MISI SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


1. Tujuan Umum Pendidikan Kejuruan
Tujuan Umum pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-
UndangNomor 20 Tahun 2003, adalah :
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
1) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga
Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab;
2) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman
budaya bangsa Indonesia; dan
3) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki
kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif
turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
2. Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai
berikut:

1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,


mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;
2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan
gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja
dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian
yang diminatinya;

16
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari
baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikanyang
lebih tinggi; dan
4) Membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

B. Visi Sekolah
Visi SMK Plus Darussalam adalah :
”Menghasilkan lulusan yang unggul dalam IPTEK dan mantap dalam
IMTAQ, serta mampu bersaing pada tingkat nasional dan global, ala
I’tiqad Ahlussunnah waljamaah.”

C. Misi Sekolah
Misi SMK Plus Darussalam
1) Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
2) Menyiapkan lulusan yang memiliki kepribadian religius dan
berbudi pekerti yang mulia agar mampu bersaing mengisi lapangan
kerja yang ada, berwirausaha atau melanjutkan ke perguruan
tinggi.
3) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan efisien
dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
4) Meningkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap
tugas pokok dan fungsinya agar lebih profesional.
5) Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana sekolah.
6) Mengembangkan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran dan administrasi sekolah.
7) Melaksanakan sistem pembiayaan yang transparan dan dapat
dipertanggung jawabkan.
8) Mengembangkan sistem penilaian yang baik dalam bidang
akademik dan non akademik.

17
D. Tujuan Sekolah
TujuanSMK Plus Darussalam yaitu :
1) Tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
2) Terwujudnya lulusan yang memiliki kepribadian religius dan berbudi
pekerti yang mulia agar mampu bersaing mengisi lapangan kerja
yang ada, berwirausaha atau melanjutkan ke perguruan tinggi
3) Terciptanya lingkungan pembelajaran yang kondusif dan efisien
dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran
4) Adanya peningkatan komitmen seluruh tenaga kependidikan
terhadap tugas pokok dan fungsinya agar lebih professional
5) Adanya pengembangan dan peningkatan program kerja sekolah yang
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik warga sekolah
6) Adanya pengembangan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran dan administrasi sekolah
7) Terwujudnya sosialisasi rencana kegiatan anggaran sekolah kepada
seluruh warga sekolah
8) Adanya pengembangan sistem penilaian yang baik dalam bidang
akademik dan non akademik

18
BAB III

PROFIL LULUSAN DAN SKL KOMPETENSI KEAHLIAN

A. Profil Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja.
Dalam merumuskan SKL PMK dimulai dengan menentukan profil lulusan
PMK, sebagai berikut.

1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;


2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.
Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam
tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

B. SKL Kompetensi Keahlian

SKL kompetensi lulusan yaitu disiplin, jujur, dan memiliki


kompetensi keahlian yang harus dikuasai oleh peserta didik untuk dapat
bekerja sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia
(SKKNI) atau standar kompetensi lain.
Standar kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan
kebutuhan masing-masing:
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan
kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan
sertifikasi.
2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
19
a. Membantu dalam rekruitmen.
b. Membantu penilaian unjuk kerja.
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.
d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang spesifik
berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi
sesuai dengan kualifikasi dan jenjangnya.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi
C. StandarIsi
Standar Isi yang digunakan sebagai acuan penyusunan KTSP sekolah
adalah Permendikbud no 21 tahun 2016 dengan intisari kompetensi
sebagai berikut:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
Sikap Spritual
dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan
pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
Sikap Sosial secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuanfaktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu
Pengetahuan pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian pada bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,


dan menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
20
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,

Dalam ranah konkret dan abstrak terkait denganpengembangan dari yang


dipelajarinya di sekolah,serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

21
BAB IV

DESKRIPSI KOMPETENSI

A. Deskripsi KKNI Level 2 atauLevel 3


STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas

N
KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
O

KOMPETENSI UMUM DAN INTI

KOP.RK01.001.0
1 Mempersiapkan diri untuk bekerja
1

KOP.RK01.002.0
2 Berkomunikasi dengan target pelanggan
1

3 KOP.RK01.003.0
Mengidentifikasi respon pelanggan
1

4 KOP.RK01.004.0
Melaksanakan Pelayanan Pelanggan
1

5 KOP.RK01.005.0
Melakukan Konfirmasi keputusan Pelanggan
1

KOMPETENSI PILIHAN/FUNGSIONAL

6 KOP.RK02.001.0 Mengoperasikan Peralatan Transaksi di Lokasi


1 Penjualan

7 KOP.RK02.002.0 Melakukan Transaksi Penjualan dengan pelanggan

22
1 Anggota maupun non anggota

8 KOP.RK02.003.0
Melakukan Penyerahan Produk
1

9 KOP.RK02.004.0
Melakukan Proses Administrasi Transaksi
1

10 KOP.RK02.005.0 Melaksanakan dan Menjaga Kebersihan dan Ketertiban


1 Lingkungan Kerja

11 KOP.RK02.007.0
Melakukan Proses Administrasi Pengelolaan Produk
1

12 KOP.RK02.008.0
Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan
1

13 KOP.RK02.011.0
Melakukan Stock opname
1

14 KOP.RK02.012.0
Menata Produk
1

15 KOP.RK02.013.0
Melakukan Rencana Pembelian Produk
1

16 M.702090.001.01 Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan

17 M.702090.002.01 Melaksanakan komunikasi efektif

18 M.702090.003.01 Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)

19 M.702090.004.01 Melakukan pendekatan kepada calon pelanggan

23
potensial

20 M.702090.005.01 Melaksanakan keterampilan penjualan

21 M.702090.006.01 Menyusun rencana aktifitas penjualan

22 M.702090.007.01 Mewujudkan kepuasan pelanggan

23 G.46RIT00.053.1 Memberdayakan Media Sosial untuk Menarik


Pelanggan Ritel

24 G.46RIT00.055.1 Melakukan Aktivitas Pemasaran Digital untuk Bisnis

25 G.46RIT00.064.1 Menentukan Aplikasi Perdagangan Daring (e-


commerce) Untuk Meningkatkan Penjualan dan
Layanan Ritel

B. Pencapaian kompetensi. Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian


Bisnis Daring dan Pemasaran dapat dicapai melalui pendekatan klaster
dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun.
Kemasan yang digunakan adalah sebagai berikut:
C. 1. Klaster Kasir

N
KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
O

KOP.RK01.001.0
1 Mempersiapkan diri untuk bekerja
1

KOP.RK01.002.0
2 Berkomunikasi dengan target pelanggan
1

3 KOP.RK01.003.0
Mengidentifikasi respon pelanggan
1

24
4 KOP.RK01.004.0
Melaksanakan Pelayanan Pelanggan
1

5 KOP.RK01.005.0
Melakukan Konfirmasi keputusan Pelanggan
1

6 KOP.RK02.001.0 Mengoperasikan Peralatan Transaksi di Lokasi


1 Penjualan

7 KOP.RK02.002.0 Melakukan Transaksi Penjualan dengan pelanggan


1 Anggota maupun non anggota

8 KOP.RK02.003.0
Melakukan Penyerahan Produk
1

9 KOP.RK02.004.0
Melakukan Proses Administrasi Transaksi
1

10 KOP.RK02.005.0 Melaksanakan dan Menjaga Kebersihan dan Ketertiban


1 Lingkungan Kerja

D. 2. Klaster Pramuniaga

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1 KOP.RK01.001.01 Mempersiapkan diri untuk bekerja

2 KOP.RK01.002.01 Berkomunikasi dengan target pelanggan

3 KOP.RK01.003.01 Mengidentifikasi respon pelanggan

4 KOP.RK01.004.01 Melaksanakan Pelayanan Pelanggan

5 KOP.RK01.005.01 Melakukan Konfirmasi keputusan Pelanggan


25
6 KOP.RK02.007.01 Melakukan Proses Administrasi Pengelolaan Produk

7 KOP.RK02.008.01 Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan

8 KOP.RK02.011.01 Melakukan Stock opname

9 KOP.RK02.012.01 Menata Produk

10 KOP.RK02.013.01 Melakukan Rencana Pembelian Produk

E. 3. Klaster Operasional Pemasaran Produk dan Jasa

N
KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
O

1 M.702090.001 Mengidentifikasi elemen pemasaran


.01 perusahaan

2 M.702090.002
Melaksanakan komunikasi efektif
.01

3 M.702090.003 Melaksanakan penulisan bisnis


.01 (business writing)

4 M.702090.004 Melakukan pendekatan kepada calon


.01 pelanggan potensial

5 M.702090.005
Melaksanakan keterampilan penjualan
.01

6 M.702090.006 Menyusun rencana aktifitas penjualan

26
.01

7 M.702090.007
Mewujudkan kepuasan pelanggan
.01

8 G.46RIT00.05 Memberdayakan Media Sosial untuk


3.1 Menarik Pelanggan Ritel

9 G.46RIT00.05 Melakukan Aktivitas Pemasaran Digital


5.1 untuk Bisnis

10 G.46RIT00.06 Menentukan Aplikasi Perdagangan


4.1 Daring (e-commerce) Untuk
Meningkatkan Penjualan dan Layanan
Ritel

B. Deskripsi Kompetensi PMK 3 tahun PMK 4 tahun berdasar KI


Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK

KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI


I INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
(KI-1) dianutnya.
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
(KI-2)
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menganalisis, dan menganalisis, dan
mengevaluasi tentang mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
27
KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI 3 Tahun 4 Tahun
konseptual, operasional konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif lanjut, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan secara multidisiplin sesuai
lingkup kerja pada tingkat dengan bidang dan lingkup
teknis, spesifik, detil, dan
kerja pada tingkat teknis,
kompleks, berkenaan spesifik, detil, dan
dengan ilmu pengetahuan, kompleks, berkenaan
teknologi, seni, budaya, denganilmu
dan humaniora dalam pengetahuan,teknologi,seni,
konteks pengembangan budaya, dan humaniora
potensi diri sebagai bagiandalam konteks
dari keluarga, sekolah, pengembangan potensi diri
dunia kerja, warga sebagai bagian dari
masyarakat nasional, keluarga, sekolah, dunia
regional, dan internasional.
kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan
internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas
(KI-4) spesifik, dengan spesifik, dengan
menggunakan alat, menggunakan alat,
informasi, dan prosedur informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan kerja yang lazim dilakukan
serta menyelesaikan serta menyelesaikan
masalah sederhana sesuai masalah kompleks sesuai
dengan bidangkerja. dengan bidang kerja.

Menampilkan kinerja di Menampilkan kinerja


bawah bimbingan dengan mandiri dengan mutu dan
mutu dan kuantitas yang kuantitas yang terukur
terukur sesuai dengan sesuai dengan standar
standar kompetensi kerja. kompetensi kerja.

Menunjukkanketerampilan Menunjukkanketerampilan
menalar, mengolah, dan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak dalam ranah abstrak terkait
terkait dengan dengan pengembangan dari
pengembangan dari yang yang dipelajarinya di
dipelajarinya di sekolah, sekolah, serta mampu
serta mampu melaksanakan tugas
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
28
KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI 3 Tahun 4 Tahun
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
Menunjukkan mempersepsi, kesiapan,
keterampilan meniru, membiasakan,
mempersepsi, kesiapan, gerak mahir, menjadikan
meniru, membiasakan, gerak alami, sampai dengan
gerak mahir, menjadikan tindakan orisinal dalam
gerak alami, dalam ranah ranah konkret terkait
konkret terkait dengan dengan pengembangan dari
pengembangan dari yang yang dipelajarinya di
dipelajarinya di sekolah, sekolah, serta mampu
serta mampu melaksanakan tugas
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
spesifik di bawah
pengawasan langsung.

C. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


a. Muatan Nasional (A)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Muatan : Nasional
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

29
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara
berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan perilaku kontrol
meyakini bahwa kontrol diri diri (mujahadah an-nafs),
(mujahadah an-nafs), prasangka prasangka baik (husnuzzan), dan
baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai
persaudaraan (ukhuwah) adalah implementasi perintah Q.S. al-
perintah agama Anfal (8):72,Q.S. al- Hujurat
(49): 10 dan 12 serta Hadis
terkait
1.2 Meyakini bahwa pergaulan 2.2 Menghindarkan diri dari
bebas dan zina adalah dilarang pergaulan bebas dan perbuatan
agama zina sebagai pengamalan Q.S.
al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-
Nur (24): 2, serta Hadis terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi;
Mulia, Maha Memberi Rasa kokoh pendirian, pemberi rasa
Aman, Maha Memelihara, Maha aman, tawakal dan adil sebagai
Sempurna Kekuatan-Nya, Maha implementasi pemahaman al-
Penghimpun, Maha Adil, dan Asmau al-Husna: Al-Karim, Al-
Maha Akhir Mu’min, Al-Wakil, Al- Matin,
Al-Jami’, Al-‘Adl, dan Al-Akhir
1.4 Meyakini keberadaan malaikat- 2.4 Menunjukkan sikap disiplin,
malaikat Allah swt. jujur dan bertanggung jawab,
30
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sebagai implementasi beriman
kepada malaikat-malaikat Allah
swt.
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai 2.5 Menunjukkan perilaku
dengan syariat Islam berpakaian sesuai dengan syariat
Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah 2.6 Menunjukkan perilaku jujur
ajaran pokok agama dalam kehidupan sehari-hari
1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu 2.7 Memiliki sikap semangat
adalah perintah Allah dan Rasul- keilmuan sebagai implementasi
Nya pemahaman Q.S. at-Taubah (9):
122 dan Hadis terkait
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas
ijtihad sebagai sumber hukum dan taat beribadah sebagai
Islam implementasi pemahaman
terhadap kedudukan al-Qur’an,
Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat dan 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial
wakaf adalah perintah Allah sebagai hikmah dari perintah
dapat memberi kemaslahatan haji, zakat, dan wakaf
bagi individu dan masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran dakwah 2.10 Bersikap tangguh dan rela
Nabi Muhammad saw di berkorban menegakkan
Makkah kebenaran sebagai ’ibrah dari
sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah
1.11 Meyakini kebenaran dakwah 2.11 Menunjukkan sikap semangat
Nabi Muhammad saw di ukhuwah dan kerukunan sebagai
Madinah ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Madinah
1.12 Terbiasa membaca al-Qur’an 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung
dengan meyakini bahwa taat jawab, kompetitif dalam
pada aturan, kompetisi dalam kebaikan dan kerja keras sebagai
kebaikan, dan etos kerja sebagai implementasi dari pemahaman
perintah agama Q.S. al Maidah (5): 48; Q.S. an-
Nisa (4): 59; dan Q.S. at-
Taubah (9): 105 serta Hadis
yang terkait
1.13 Meyakini bahwa agama 2.13 Bersikap toleran, rukun, dan
mengajarkan toleransi, menghindarkan diri dari tindak
kerukunan, dan menghindarkan kekerasan sebagai implementasi
diri dari tindak kekerasan pemahaman Q.S. Yunus (10):
40-41 dan Q.S. al-Maidah (5):
32, serta Hadis terkait
31
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.14 Meyakini adanya kitab-kitab 2.14 Peduli kepada orang lain dengan
suci Allah swt. saling menasihati sebagai
cerminan beriman kepada kitab-
kitab Allah swt.
1.15 Meyakini adanya rasul-rasul 2.15 Menunjukkan perilaku saling
Allah swt. menolong sebagai cerminan
beriman kepada rasul-rasul
Allah swt.
1.16 Meyakini bahwa Islam 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah
mengharus-kan umatnya untuk (berani membela kebenaran)
memiliki sifat syaja’ah (berani dalam mewujudkan kejujuran
membela kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran
1.17 Meyakini bahwa hormat dan 2.17 Menunjukkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
sebagai kewajiban agama guru sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-Isra’ (17):
23 dan Hadis terkait
1.18 Menerapkan penyelenggaraan 2.18 Menunjukkan sikap tanggung
jenazah sesuai dengan ketentuan jawab dan kerja sama dalam
syariat Islam penyelenggaraan perawatan
jenazah di masyarakat
1.19 Menerapkan ketentuan khutbah, 2.19 Menjaga kebersamaan dengan
tablig, dan dakwah di orang lain dengan saling
masyarakat sesuai dengan menasihati melalui khutbah,
syariat Islam tablig, dan dakwah
1.20 Menerapkan prinsip ekonomi 2.20 Bekerjasama dalam menegakkan
dan muamalah sesuai dengan prinsip-prinsip dan praktik
ketentuan syariat Islam ekonomi sesuai syariat Islam
1.21 Mengakui bahwa nilai-nilai 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif
Islam dapat mendorong dalam kebaikan sebagai
kemajuan perkembangan Islam implementasi nilai-nilai
pada masa kejayaan perkembangan peradaban Islam
pada masa kejayaan
1.22 Mempertahankan keyakinan 2.22 Bersikap rukun dan kompetitif
yang benar sesuai ajaran Islam dalam kebaikan sebagai
dalam sejarah peradaban Islam implementasi nilai-nilai sejarah
pada masa modern peradaban Islam pada masa
modern
1.23 Terbiasa membaca al-Qur’an 2.23 Bersikap kritis dan demokratis
sebagai pengamalan dengan sesuai dengan pesan Q.S. Ali
meyakini bahwa agama Imran (3): 190-191 dan 159,
mengajarkan kepada umatnya serta Hadis terkait
untuk berpikir kritis dan
bersikap demokratis
32
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.24 Meyakini bahwa agama 2.24 Berbuat baik kepada sesama
mewajibkan umatnya untuk manusia sesuai dengan perintah
beribadah dan bersyukur kepada Q.S. Luqman (31): 13-14 dan
Allah serta berbuat baik kepada Q.S. al-Baqarah (2): 83, serta
sesama manusia Hadis terkait
1.25 Meyakini terjadinya hari akhir 2.25 Berperilaku jujur, bertanggung
jawab, dan adil sesuai dengan
keimanan kepada hari akhir
1.26 Meyakini adanya qadha dan 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan
qadar Allah swt. tawakal sebagai implementasi
beriman kepada qadha dan
qadar Allah swt.
1.27 Meyakini bahwa agama 2.27 Berperilaku kerja keras, dan
mewajibkan umatnya untuk bertanggung jawab dalam
bekerja keras dan bertanggung kehidupan sehari-hari
jawab dalam kehidupan sehari-
hari
1.28 Meyakini kebenaran ketentuan 2.28 Menunjukkan sikap bersatu dan
pelaksanaan pernikahan kebersamaan dalam lingkungan
berdasarkan syariat Islam masyarakat sebagai
implementasi ketentuan
pernikahan dalam Islam
1.29 Meyakini kebenaran ketentuan 2.29 Peduli kepada orang lain sebagai
waris berdasarkan syariat Islam cerminan pelaksanaan ketentuan
waris dalam Islam
1.30 Meyakini kebenaran ketentuan 2.30 Bersikap moderat dan santun
dakwah berdasarkan syariat dalam berdakwah dan
Islam dalam memajukan mengembangkan ajaran Islam
perkembangan Islam di
Indonesia
1.31 Meyakini kebenaran bahwa 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan
dakwah dengan cara damai, dan kedamaian dalam kehidupan
Islam diterima oleh masyarakat sehari-hari
di Indonesia
1.32 Meyakini bahwa islam adalah 2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai
rahmatan lil-‘alamin yang dapat Islam rahmatanlil-alamin
memajukan peradaban dunia sebagai pemicu kemajuan
peradaban Islam di masa
mendatang
1.33 Meyakini bahwa kemunduran 2.33 Mewaspadai secara bijaksana
umat Islam di dunia, sebagai terhadap penyimpangan ajaran
bukti penyimpangan dari ajaran Islam yang berkembang di
Islam yang benar masyarakat

33
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,
menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat
tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah
bidang dan lingkup kajian pada sederhana sesuai dengan
tingkat teknis, spesifik, detail lingkup kajian.
dan kompleks berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan
seni, budaya, dan humaniora menalar, mengolah, dan menyaji
dalam konteks pengembangan secara efektif, kreatif, produktif,
potensi diri sebagai bagian dari kritis, mandiri, kolaboratif,
keluarga, sekolah, dunia kerja, komunikatif dan solutif dalam
warga masyarakat nasional, ranah abstrak, terkait dengan
regional dan internasional. pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam
ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah.

Alokas
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR i
Waktu
3.1 Menganalisis Q.S. al-Anfal 4.1.1 Membaca Q.S. al-Anfal 12 JP
(8):72,Q.S. al-Hujurat (8):72,Q.S. al-Hujurat
(49): 10 dan 12 serta Hadis (49): 10 dan 12, sesuai
tentang kontrol diri dengan kaidah tajwid dan
(mujahadah an-nafs), makharijul huruf
prasangka baik 4.1.2 Mendemonstrasikan
(husnuzzan), dan hafalan Q.S. al-Anfal
persaudaraan (ukhuwah) (8:72),Q.S. al-Hujurat
(49): 10 dan 12 dengan
fasih dan lancar
4.1.3 Menyajikan keterkaitan
antara kualitas keimanan
dengan kontrol diri

34
Alokas
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR i
Waktu
(mujahadah an-nafs),
prasangka baik
(husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah)
sesuai dengan pesan Q.S.
al-Anfal (8:72),Q.S. al-
Hujurat (49): 10 dan 12,
serta Hadis terkait
3.2 Menganalisis Q.S. al-Isra’ 4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra’ 12 JP
(17): 32, dan Q.S. an-Nur (17): 32, dan Q.S. an-Nur
(24): 2, serta Hadis tentang (24): 2 sesuai dengan
larangan pergaulan bebas kaidah tajwid dan
dan perbuatan zina makharijul huruf
4.2.2 Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. al-Isra’ (17):
32, dan Q.S. an-Nur (24):
2 dengan fasih dan lancar
4.2.3 Menyajikan larangan
pergaulan bebas dan
perbuatan zina dengan
berbagai kekejian
(fahisyah) yang
ditimbulkannya sesuai
pesan Q.S. al-Isra’ (17):
32, dan Q.S. an-Nur (24):
2
3.3 Menganalisis makna al- 4.3 Menyajikan hubungan 12 JP
Asma’u al-Husna: al- makna al-Asma’u al-
Karim, al-Mu’min, al- Husna: al-Karim, al-
Wakil, al-Matin, al-Jami’, Mu’min, al-Wakil, al-
al-‘Adl, dan al-Akhir Matin, al-Jami’, al-‘Adl,
dan al-Akhir dengan
perilaku keluhuran budi,
kokoh pendirian, rasa aman,
tawakal dan perilaku adil
3.4 Menganalisis makna 4.4 Mempresentasikan 12 JP
beriman kepada malaikat- hubungan makna beriman
malaikat Allah swt. kepada malaikat-malaikat
Allah swt dengan perilaku
teliti, disiplin, dan waspada
3.5 Menerapkan ketentuan 4.5 Mempraktikkan tata cara 6 JP
berpakaian sesuai syariat berpakaian sesuai syariat
Islam Islam
35
Alokas
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR i
Waktu
3.6 Memahami manfaat 4.6 Melaksanakan perilaku 6 JP
kejujuran dalam kehidupan jujur dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari.
3.7 Menganalisis kewajiban 4.7 Menyajikan kewajiban 12 JP
menuntut ilmu untuk menuntut ilmu dengan
membela agama kewajiban membela agama
sesuai perintah Q.S. at-
Taubah (9): 122 dan Hadis
3.8 Menganalisis kedudukan 4.8 Menentukan suatu hukum 12 JP
al-Qur’an, Hadis, dan berdasarkan al-Qur’an,
ijtihad sebagai sumber Hadis, dan ijtihad sebagai
hukum Islam sumber hukum Islam
3.9 Menganalisis tata cara 4.9 Menyimulasikan tata cara 12 JP
ibadah haji, zakat, dan ibadah haji, zakat, dan
wakaf wakaf
3.10 Menganalisis substansi, 4.10 Menyajikan substansi, 6 JP
strategi, dan penyebab strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah Nabi keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Makkah Muhammad saw di Makkah
3.11 Menganalisis strategi, dan 4.11 Mempresentasikan dan 6 JP
keberhasilan dakwah Nabi strategi dengan
Muhammad saw di keberhasilan dakwah Nabi
Madinah Muhammad saw di
Madinah
3.12 Menganalisis makna Q.S. 4.12.1 Membaca Q.S. al- 12 JP
al-Maidah (5) : 48; Q.S. Maidah (5) : 48; Q.S.
an-Nisa (4): 59, dan Q.S. an-Nisa (4): 59, dan Q.S.
at-Taubah (9): 105, serta at-Taubah (9): 105
Hadis tentang taat pada sesuai dengan kaidah
aturan, kompetisi dalam tajwid dan
kebaikan, dan etos kerja makharijulhuruf
4.12.2 Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. al-Maidah
(5) : 48; Q.S. an-Nisa
(4): 59, dan Q.S. at-
Taubah (9): 105 dengan
fasih dan lancar
4.12.3 Menyajikan perintah
berkompetisi dalam
kebaikan dan kepatuhan
terhadap ketentuan Allah
sesuai dengan pesan Q.S.
al-Maidah (5) : 48; Q.S.
36
Alokas
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR i
Waktu
an-Nisa (4): 59, dan Q.S.
at-Taubah (9): 105
3.13 Menganalisis makna Q.S. 4.13.1 Membaca Q.S. Yunus 12 JP
Yunus (10): 40-41 dan Q.S. (10): 40-41 dan Q.S. al-
al-Maidah (5): 32, serta Maidah (5): 32 sesuai
Hadis tentang toleransi, dengan kaidah tajwid
rukun, dan menghindarkan dan makharijul huruf
diri dari tindak kekerasan 4.13.2 Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. Yunus (10):
40-41 dan Q.S. al-
Maidah (5): 32 dengan
fasih dan lancar
4.13.3 Mempresentasikan
perintah toleransi dan
kerukunan sesuai pesan
Q.S. Yunus (10): 40-41
dan menghindari tindak
kekerasan sesuai pesan
Q.S. Al-Maidah (5): 32
3.14 Menganalisis makna iman 4.14 Mempresentasikan 9 JP
kepada kitab-kitab Allah keterkaitan antara beriman
swt. kepada kitab-kitab suci
Allah swt dengan perilaku
sehari-hari
3.15 Menganalisis makna iman 4.15 Menyajikan hubungan 9 JP
kepada rasul-rasul Allah antara iman kepada rasul-
swt. rasul Allah swt dengan
keteguhan dalam bertauhid,
toleransi, ketaatan, dan
kecintaan kepada Allah
3.16 Menganalisis makna 4.16 Menyajikan makna 9 JP
syaja’ah (berani membela syaja’ah (berani membela
kebenaran) dalam kebenaran) dan upaya
mewujudkan kejujuran mewujudkan kejujuran
dalam kehidupan sehari-
hari
3.17 Menganalisis perilaku 4.17 Menyajikan ketauhidan 6 JP
hormat dan patuh kepada dalam beribadah serta
orangtua dan guru hormat dan patuh kepada
orangtua dan guru sesuai
dengan Q.S. al-Isra’ (17):
23dan Hadis terkait
3.18 Mengevaluasi tata cara 4.18 Menyimulasikan tata cara 12 JP
37
Alokas
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR i
Waktu
perawatan jenazah perawatan jenazah
3.19 Menganalisis pelaksanaan 4.19 Menyimulasikan tata cara 12 JP
khutbah, tablig, dan khutbah, tablig, dan dakwah
dakwah
3.20 Menganalisis prinsip- 4.20 Menentukan kegiatan usaha 9 JP
prinsip dan praktik sesuai dengan prinsip-
ekonomi dalam Islam prinsip dan praktik ekonomi
dalam Islam
3.21 Menganalisis 4.21 Menyajikan perkembangan 9 JP
perkembangan peradaban peradaban Islam dan faktor-
Islam pada masa kejayaan faktor yang
(Masa Khulafaur Rasyidin mempengaruhinya pada
– Bani Umayyah) masa kejayaan (Khulafaur
Rasyidin – Bani Umayyah)
3.22 Menganalisis 4.22.1 Menyajikan 9 JP
perkembangan Islam pada perkembangan
masa modern (1800- peradaban Islam pada
sekarang) masa modern (1800-
sekarang)
4.22.2 Menyajikan prinsip-
prinsip pembaharuan
yang sesuai dengan
perkembangan
peradaban Islam pada
masa modern
3.23 Mengevaluasi makna Q.S. 4.23.1 Membaca Q.S. Ali Imran 15 JP
Ali Imran (3): 190-191, dan (3): 190-191, dan Q.S.
Q.S. Ali Imran (3): 159, Ali Imran (3): 159,;
serta Hadis tentang berpikir sesuai dengan kaidah
kritis dan bersikap tajwid dan makharijul-
demokratis huruf
4.23.2 Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. Ali Imran
(3): 190-191, dan Q.S.
Ali Imran (3): 159,
dengan lancar
4.23.3 Menyajikan sikap kritis
dan ciri orang-orang
berakal (ulil albab)
sesuai pesan Q.S. Ali
Imran (3): 190-191
4.23.4 Mempresentasikan
demokrasi dan sikap
38
Alokas
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR i
Waktu
tidak memaksakan
kehendak sesuai pesan
Q.S. Ali Imran (3): 159
3.24 Mengevaluasi makna Q.S. 4.24.1 Membaca Q.S. Luqman 12 JP
Luqman (31): 13-14 dan (31): 13-14 dan Q.S. al-
Q.S. al-Baqarah (2): 83, Baqarah (2): 83 sesuai
serta Hadis tentang dengan kaidah tajwid
kewajibanberibadah dan dan makharijul huruf
bersyukur kepada Allah 4.24.2 Mendemonstrasikan
sertaberbuat baik kepada hafalan Q.S. Luqman
sesama manusia (31): 13-14 dan Q.S. al-
Baqarah (2): 83 dengan
lancar
4.24.3 Mempresentasikan
kewajiban beribadah dan
bersyukur kepada Allah
serta berbuat baik
terhadap sesama manusia
sesuai pesan Q.S.
Luqman (31): 13-14 dan
Q.S. al-Baqarah (2): 83
3.25 Mengevaluasi makna iman 4.25 Menyajikan perilaku jujur, 9 JP
kepada hari akhir bertanggung jawab, dan
adil sebagai perwujudan
iman kepada hari akhir
3.26 Mengevaluasi makna iman 4.26 Mempresentasikan makna 9 JP
kepada qadha dan qadar sikap optimis, ikhtiar, dan
tawakkal sebagai
perwujudan iman kepada
qadha dan qadar Allah swt.
3.27 Mengevaluasi perilaku 4.27 Menyajikan perilaku 9 JP
bekerja keras dan bekerja keras, jujur,
bertanggung jawab dalam bertanggung jawab, adil,
kehidupan sehari-hari yang dan toleransi dalam
berkembang di masyarakat kehidupan sehari-hari yang
berkembang di masyarakat
sebagai wujud keimanan
3.28 Mengevaluasi ketentuan 4.28 Menyajikan prosesi 9 JP
pernikahan dalam Islam pernikahan dalam Islam
3.29 Mengevaluasi ketentuan 4.29 Menggunakan ketentuan 12 JP
waris dalam Islam pembagian waris Islam
dalam kehidupan
3.30 Mengevaluasi strategi 4.30 Menyajikan prinsip-prinsip 9 JP
39
Alokas
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR i
Waktu
dakwah dan perkembangan strategi dakwah dan
Islam di Indonesia perkembangan Islam di
Indonesia
3.31 Mengevaluasi sejarah 4.31 Menyajikan nilai-nilai 6 JP
perkembangan Islam di keteladanan tokoh-tokoh
Indonesia dalam sejarah
perkembangan Islam di
Indonesia
3.32 Mengevaluasi faktor-faktor 4.32 Menyajikan faktor-faktor 6 JP
kemajuan peradaban Islam penentu kemajuan
di dunia peradaban Islam di dunia
3.33 Mengevaluasi faktor-faktor 4.33 Menyajikan faktor-faktor 6 JP
kemunduran peradaban penyebab kemunduran
Islam di dunia peradaban Islam di dunia

RASIONALISASI pada :
1. Kelas X KD 2.1, 3.1, 4.1.1, 4.1.2, 4.1.3 belum dimunculkan QS al Anfal : 72
tentang Mujahadah An Nafs (Mengontrol Diri)
2. Kelas X KD 3.9 (analisis hikmah)dan 4.9 (simulasi ibadah) tidak match
3. Kelas XI KD 4.7, 4.8 diganti dengan menyimulasikan karena diharapkan
siswa bukan sekedar mempresentasikan namun sampai pada tahap
mempraktekkan
4. Kelas XI KD 3.9, 3.10, 3.11 Kata menelaah diganti dengan menganalisis
karena tingkatan analisis lebih tinggi daripada sekedar menelaah
Kelas XII KD 4.5 diganti dengan menyajikan kaitan karena diharapkan siswa
bukan hanya mengaitkan dalam ranah abstrak namun sampai pada ranah konkret
yaitu menyajikan secara komunikatif hasil penalarannya.

40
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : PPKN

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

5. Menghayati dan mengamalkan 6. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara
berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Mensyukuri nilai-nilai 2.1 Menunjukkan sikap gotong
Pancasila dalam praktik royong sebagai bentuk
penyelenggaraan pemerintahan penerapan nilai-nilai Pancasila
Negara sebagai salah satu dalam kehidupan berbangsa dan
bentuk pengabdian kepada bernegara
Tuhan Yang Maha Esa

1.2 Menerima ketentuan Undang- 2.2 Peduli terhadap penerapan


41
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang
Indonesia Tahun 1945 yang Dasar Negara Republik
mengatur tentang warga Negara, Indonesia Tahun 1945 yang
penduduk, agama dan mengatur tentang warga Negara,
kepercayaan sebagai wujud rasa penduduk, agama dan
syukur pada Tuhan Yang Maha kepercayaan
Esa

1.3 Menerima ketentuan Undang- 2.3 Peduli terhadap upaya pertahanan


Undang Dasar Negara Republik dan keamanan wilayah Negara
Indonesia Tahun 1945 yang Indonesia
mengatur tentang wilayah
Negara dan pertahanan
keamanan sebagai wujud rasa
syukur pada Tuhan Yang Maha
Esa

1.4 Menghargai nilai-nilai terkait 2.4 Peduli terhadap fungsi dan


fungsi dan kewenangan lembaga- kewenangan lembaga-lembaga
lembaga negara menurut Undang- negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai
bentuk sikap beriman dan Indonesia Tahun 1945
bertaqwa

1.5 Menghormati hubungan 2.5 Peduli terhadap hubungan


pemerintah pusat dan daerah pemerintah pusat dan daerah
menurut Undang-Undang Dasar yang harmonis di daerah
Negara Republik Indonesia setempat
Tahun 1945 sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa

1.6 Menerima hakekat bangsa dan 2.6 Peduli terhadap hakekat bangsa
Negara sebagai anugerah Tuhan dan Negara
Yang Maha Esa

1.7 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.7 Menunjukkan sikap kerjasama


membentuk komitmen integrasi dalam rangka mewujudkan
nasional dalam bingkai komitmen integrasi nasional
Bhinneka Tunggal Ika sebagai dalam bingkai Bhinneka
wujud syukur kepada Tuhan Tunggal Ika
42
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
yang Maha Esa

1.8 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.8 Responsif terhadap ancaman


Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan upaya
membentuk kesadaran atas penyelesaiannya dibidang
ancaman terhadap negara dan Ideologi, politik, ekonomi,
upaya penyelesaiannya dalam sosial, budaya, pertahanan, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika keamanan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.9 Menghargai wawasan nusantara 2.9 Bertanggung jawab
dalam konteks Negara Kesatuan mengembangkan kesadaran akan
Republik Indonesia sebagai pentingnya wawasan nusantara
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1.10 Menghargai hak asasi manusia 2.10 Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif manusia berdasarkan
Pancasila sebagai anugerah perspektif Pancasila dalam
Tuhan yang Maha Esa kehidupan berbangsa dan
bernegara
1.11 Mensyukuri budaya politik 2.11 Responsif terhadap budaya
Indonesia politik Indonesia

1.12 Menghargai nilai-nilai ke- 2.12 Berperilaku santun dalam


Tuhanan dalam berdemokrasi berdemokrasi Pancasila sesuai
Pancasila sesuai Undang- Undang-Undang Dasar Negara
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945
1945
1.13 Mensyukuri sistem politik 2.13 Responsif terhadap system
Indonesia politik Indonesia
1.14 Mensyukuri nilai-nilai dalam 2.14 Disiplin terhadap aturan sistem
sistem hukum dan peradilan di hukum dan peradilan di
Indonesia sesuai dengan Indonesia
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai bentuk
pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.15 Mensyukuri peran Indonesia 2.15 Toleran dan cinta damai sebagai
dalam mewujudkan refleksi peran Indonesia dalam
perdamaian dunia sebagai perdamaian dunia dalam hidup
anugerah Tuhan Yang Maha bermasyarakat, berbangsa dan
Esa bernegara
1.16 Mensyukuri nilai-nilai dalam 2.16 Disiplin terhadap aturan sistem

43
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sistem hukum dan peradilan hukum dan peradilan
internasional internasional
1.17 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.17 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan strategi
membentuk kesadaran akan mengatasinya berdasarkan asas
ancaman terhadap negara Bhinneka Tunggal Ika
strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka
Tunggal Ika
1.18 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.18 Proaktif dalam menerapkan nilai-
Maha Esa atas nilai-nilai nilai persatuan dan kesatuan
persatuan dan kesatuan bangsa bangsa dalam Negara Kesatuan
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Republik Indonesia
1.19 Menghargai perbedaan sebagai 2.19 Proaktif menghindari
anugerah Tuhan yang Maha pelanggaran hak dan
Esa dalam rangka pengingkaran kewajiban warga
penghormatan hak asasi negara dalam kehidupan
manusia berbangsa dan bernegara

1.20 Mensyukuri fungsi dan 2.20 Proaktif melaksanakan


kedudukan Pancasila bagi Pancasila sesuai fungsi dan
bangsa Indonesia kedudukannya bagi bangsa
Indonesia
1.21 Mensyukuri peran Pancasila 2.21 Resposif terhadap peran
sebagai ideology terbuka Pancasila sebagai ideologi
terbuka
1.22 Menjalankan perilaku orang 2.22 Berperilaku jujur dalam praktik
beriman dalam praktik perlindungan dan penegakan
pelindungan dan penegakan hukum di tengah masyarakat
hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
1.23 Menerima system pemerintahan 2.23 Proaktif terhadap system
yang berlaku di Indonesia pemerintahan yang berlaku di
sebagai anugerah Tuhan Yang Indonesia
Maha Esa
1.24 Menyikapi pengaruh kemajuan 2.24 Bertanggungjawab dalam
Ilmu pengetahuan dan menyikapi pengaruh kemajuan
teknologi dengan tetap Ilmu pengetahuan dan
memegang nilai-nilai ke- teknologi dalam bingkai
Tuhanan Yang Maha Esa Bhinneka Tunggal Ika

1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam mengembangkan


kesatuan bangsa sebagai upaya persatuan dan kesatuan bangsa
dalam menjaga dan sebagai upaya dalam menjaga
mempertahankan Negara dan mempertahanakan Negara
44
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Kesatuan Republik Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
sebagai bentuk pengabdian

1.26 Menerima peranan pers di 2.26 Bertanggungjawab dalam


Indonesia dengan berlandaskan menyikapi peranan pers di
nilai-nilai ketuhanan Yang Indonesia
Maha Esa
1.27 Menerima pelaksanaan 2.27 Proaktif dalam mendukung
pemerintahan sesuai pelaksanaan pemerintahan
karakteristik good governance sesuai karakteristik good
dengan berlandaskan nilai-nilai governance
ketuhanan Yang Maha Esa
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian PPKn
dasar, dan metakognitif Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan kuantitas
lingkup kajian PPKn pada yang terukur sesuai dengan standar
tingkat teknis, spesifik, detil, kompetensi kerja.
dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari keluarga, dalam ranah abstrak terkait dengan
sekolah, dunia kerja, warga pengembangan dari yang dipelajarinya
masyarakat nasional, di sekolah, serta mampu melaksanakan
regional, dan internasional. tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

45
ALOKASI
WAKTU
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
( JP )
3.1 Menganalisis nilai-nilai 4.1 Menunjukkan nilai-nilai 8
Pancasila dalam kerangka Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara pemerintahan Negara

3.2 Menelaah ketentuan 4.2 Mempresentasikan hasil 8


Undang-Undang Dasar telaah tentang ketentuan
Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 yang mengatur Negara Republik Indonesia
tentang warga negara, Tahun 1945 yang mengatur
penduduk, agama dan tentang warga negara,
kepercayaan terhadap penduduk, agama dan
Tuhan Yang Maha Esa kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
3.3 Menelaah ketentuan 4.3 Mempresentasikan hasil 8
Undang-Undang Dasar telaah tentang ketentuan
Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 yang mengatur Negara Republik Indonesia
tentang wilayah Negara dan Tahun 1945 yang mengatur
pertahanan keamanan. tentang wilayah Negara dan
pertahanan keamanan.
3.4 Menganalisis fungsi dan 4.4 Mempresentasikan hasil 8
kewenangan lembaga- analisis tentang fungsi dan
lembaga Negara menurut kewenangan lembaga-
Undang-Undang Dasar lembaga Negara menurut
Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

3.5 Menganalisis hubungan 4.5 Melakukan penelitian 8


pemerintah pusat dan sederhana tentang
daerah menurut Undang- hubungan pemerintah pusat
Undang Dasar Negara dan pemerintah daerah
Republik Indonesia Tahun setempat menurut Undang-
1945 Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945

3. 6Memahami hakekat bangsa 4.6 Mengulas hakekat bangsa 8


dan Negara dan Negara
3.7 Memahami faktor-faktor 4.7 Mempraktikkan faktor- 8

46
ALOKASI
WAKTU
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
( JP )
pembentuk integrasi faktor pembentuk integrasi
nasional dalam bingkai nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika

3.8 Menganalisis ancaman 4.8 Memecahkan masalah 8


terhadap negara dan upaya tentang ancaman terhadap
penyelesaiannya di bidang negara dan upaya
ideologi, politik, ekonomi, penyelesaiannya di bidang
sosial, budaya, pertahanan, Ideologi, politik, ekonomi,
dan keamanan dalam sosial, budaya, pertahanan,
bingkai Bhinneka Tunggal dan keamanan dalam
Ika bingkai Bhineka Tunggal
Ika
3.9 Menginterpretasi pentingnya 4.9 Mempresentasikan hasil 8
Wawasan Nusantara dalam interpretasi terkait
konteks Negara Kesatuan pentingnya Wawasan
Republik Indonesia Nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia

3.10 Menganalisis pelanggaran 4.10 Mengidentifikasi 8


hak asasi manusia dalam pelanggaran hak asasi
perspektif Pancasila dalam manusia dalam perspektif
kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam
bernegara kehidupan berbangsa dan
bernegara

3.11 Menganalisis budaya 4.11 Menglasifikasikan tentang 8


politik di Indonesia budaya politik di
Indonesia
3.12 Mengkaji sistem dan 4.12 Menyajikan kajian tentang 8
dinamika demokrasi sistem dan dinamika
Pancasila sesuai dengan demokrasi Pancasila
Undang-Undang Dasar sesuai dengan Undang-
Negara Republik Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun
1945

3.13 Menganalisis system politik 4.13 Mengidentifikasikan 8


di Indonesia tentang system politik di
47
ALOKASI
WAKTU
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
( JP )
Indonesia
3.14 Menganalis sistem hukum 4.14 Menyajikan penalaran 8
dan peradilan di Indonesia tentang sistem hukum dan
sesuai dengan Undang- peradilan di Indonesia
Undang Dasar Negara sesuai dengan Undang-
Republik Indonesia Tahun Undang Dasar Negara
1945 Republik Indonesia Tahun
1945

3.15 Menganalisis dinamika 4.15 Menyajikan analisis 8


peran Indonesia dalam tentang peran Indonesia
perdamaian dunia sesuai dalam perdamaian dunia
Undang-Undang Dasar sesuai Undang-Undang
Negara Republik Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945

3.16 Menganalisis system hukum 4.16 Mengulas tentang system 8


dan peradilan internasional hukum dan peradilan
internasional
3.17 Mengkaji kasus-kasus 4.17 Melakukan penelitian 8
ancaman terhadap Ideologi, sederhana tentang potensi
politik, ekonomi, sosial, ancaman terhadap
budaya, pertahanan, dan Ideologi, politik, ekonomi,
keamanan dan strategi sosial, budaya,
mengatasinya dalam bingkai pertahanan, dan keamanan
Bhinneka Tunggal Ika dan strategi mengatasinya
dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika

3.18 Menentukan faktor 4.18 Menyajikan factor- faktor 8


pendorong dan pendorong dan
penghambat persatuan dan penghambat persatuan
kesatuan bangsa dalam dan kesatuan bangsa
Negara Kesatuan Republik dalam Negara Kesatuan
Indonesia Republik Indonesia
3.19 Menganalisis nilai-nilai 4.19 Menyelesaikan masalah 8
Pancasila terkait dengan berdasarkan nilai-nilai
kasus-kasus pelanggaran Pancasila terkait dengan
hak dan pengingkaran kasus-kasus pelanggaran
kewajiban warga negara hak dan pengingkaran

48
ALOKASI
WAKTU
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
( JP )
dalam kehidupan kewajiban warga negara
berbangsa dan bernegara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
3.20 Menganalisis fungsi dan 4.20 Menerapkan fungsi dan 8
kedudukan Pancasila bagi kedudukan Pancasila
bangsa Indonesia bagi bangsa Indonesia
3.21 Menganalisis peran 4.21 Menyajikan analisis 8
Pancasila sebagai ideology tentang peran Pancasila
terbuka sebagai ideology terbuka
3.22 Mengevaluasi praktik 4.22 Mendemonstrasikan praktik 8
perlindungan dan perlindungan dan
penegakan hukum untuk penegakan hukum untuk
menjamin keadilan dan menjamin keadilan dan
kedamaian kedamaian

3.23 Mengevaluasi system 4.23 Membandingkan system 8


pemerintahan yang pemerintahan yang
berlaku di Indonesia berlaku di Indonesia
3.24 Menentukan pengaruh 4.24 Mempresentasikan 8
kemajuan ilmu pengaruh kemajuan ilmu
pengetahuan dan pengetahuan dan
teknologi terhadap negara teknologi terhadap negara
dalam bingkai Bhinneka dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika Tunggal Ika

3.25 Mengevaluasi dinamika 4.25 Mengulas dinamika 8


persatuan dan kesatuan persatuan dan kesatuan
bangsa sebagai upaya bangsa sebagai upaya
menjaga dan menjaga dan
mempertahankan Negara mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Kesatuan Republik
Indonesia Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers 4.26 Menyajikan tentang 8
di Indonesia peranan pers di Indonesia
3.27 Menganalisis pelaksanaan 4.27 Mempresentasikan tentang 8
pemerintahan sesuai pelaksanaan pemerintahan
karakteristik good sesuai karakteristik good
governance governance
Jumlah 216

49
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3
Tahun)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

5. Memahami, menerapkan, 6. Melaksanakan tugas spesifik dengan


50
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan


mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian bahasa Indonesia.
dasar, dan metakognitif Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan kuantitas
lingkup kajian bahasa yang terukur sesuai dengan standar
Indonesiapada tingkat teknis, kompetensi kerja.
spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,
pengetahuan, teknologi, seni, mengolah, dan menyaji secara efektif,
budaya, dan humaniora kreatif, produktif, kritis, mandiri,
dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari keluarga, pengembangan dari yang dipelajarinya
sekolah, dunia kerja, warga di sekolah, serta mampu melaksanakan
masyarakat nasional, tugas spesifik di bawah pengawasan
regional, dan internasional. langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)
8
3.1 Memahami laporan hasil 4.1 Menyajikan isi teks
observasi berkaitan dengan (intisari) laporan hasil
bidang pekerjaan yang observasi berkaitan
dipresentasikan dengan lisan dengan bidang
dan tulis pekerjaan berdasarkan
interpretasi baik secara
lisan maupun tulis
8
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks
kebahasaan dari minimal dua laporan observasi
teks laporan hasil observasi berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
51
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)

pekerjaan memerhatikan isi dan


aspek kebahasaan baik
lisan maupun tulis
8
3.3 Mendeskripsikan(permasalaha 4.3 Mengembangkan isi
n, argumentasi, pengetahuan, (permasalahan,
dan rekomendasi) teks argumen, pengetahuan,
eksposisi berkaitan dengan dan rekomendasi) teks
bidang pekerjaan yang eksposisi berkaitan
didengar dan atau dibaca dengan bidang
pekerjaan secara lisan
dan/tulis
8
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks
kebahasaan teks eksposisi eksposisi berkaitan
yang berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan
isi(permasalahan,
argumen, pengetahuan,
dan rekomendasi),
struktur dan
kebahasaan
8
3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna
aspek makna tersirat tersirat dalam sebuah
teks anekdot baik lisan
maupun tulis
8
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali
kebahasaan teks anekdot teks anekdot dengan
memerhatikan struktur,
dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
8
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai 4.7 Menceritakan kembali
dan isi yang terkandung dalam isi cerita rakyat
cerita rakyat (hikayat) baik (hikayat) yang didengar
lisan maupun tulis dan dibaca
8
3.8 Membandingkan nilai-nilai 4.8 Mengembangkan cerita
dan kebahasaan cerita rakyat rakyat (hikayat) ke
dan cerpen dalam bentuk cerpen
dengan memerhatikan
isi dan nilai-nilai

52
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)
8
3.9 Menguraikan butir-butir 4.9 Menyusun ikhtisar dari
penting dari dua buku nonfiksi dua buku nonfiksi
(buku pengayaan) dan satu (buku pengayaan) dan
novel ringkasan dari satu
novel yang dibaca
8
3.10 Menganalisis pengajuan, 4.10 Menyampaikan
penawaran dan persetujuan pengajuan, penawaran,
dalam teks negosiasi berkaitan persetujuan dan
dengan bidang pekerjaan lisan penutup dalam teks
maupun tertulis negosiasi berkaitan
dengan bidang
pekerjaan secara lisan
atau tulis
8
3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan
(orientasi, teksnegosiasiberkaitan
pengajuan,penawaran, dengan bidang
persetujuan, penutup) dan pekerjaan dengan
kebahasaan teks negosiasi memerhatikanisi,strukt
berkaitan dengan bidang ur (orientasi,
pekerjaan pengajuan, penawaran,
persetujuan, penutup)
dan kebahasaan
8
3.12 Menganalisis permasalahan/ 4.12 Mengonstruksi
isu, sudut pandang dan permasalahan/isu,
argumen beberapa pihak dan sudut pandang dan
simpulan dari debat berkaitan argumen beberapa
dengan bidang pekerjaan untuk pihak, dan simpulan
menemukan esensi dari debat dari debat berkaitan
dengan bidang
pekerjaan secara lisan
untuk menunjukkan
esensi dari debat
8
3.13 Menganalisis isidebat 4.13 Mengembangkan
berkaitan dengan bidang permasalahan/ isu dari
pekerjaan (permasalahan/isu, berbagai sudut pandang
sudutpandang yang dilengkapi
danargumenbeberapa pihak, argumen dalam
dan simpulan) berdebat berkaitan
dengan bidang
pekerjaan
53
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)
8
3.14 Menganalisisbutir-butir 4.14 Menyajikan hal-hal
penting yang dapat diteladani yang dapat diteladani
dari teks biografi berkaitan dari tokoh yang
dengan bidang pekerjaan terdapat dalam teks
biografi berkaitan
dengan bidang
pekerjaan yang dibaca
secara tertulis
8
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi
kebahasaan dalam teks berkaitan dengan
biografi berkaitan dengan bidang pekerjaan baik
bidang pekerjaan lisan maupun tulis
8
3.16 Menganalisis suasana, tema, 4.16 Mendemonstrasikan
dan makna beberapa puisi (membacakan atau
yang terkandung dalam memusikalisasikan)
antologi puisi yang satu puisi dari antologi
diperdengarkan atau dibaca puisi atau kumpulan
puisi dengan
memerhatikan vokal,
ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik dan
tekanan tempo)
8
3.17 Menganalisis unsur 4.17 Menulis puisi dengan
pembangun puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema,
diksi, gaya bahasa,
imaji, struktur,
perwajahan)
8
3.18 Menganalisis isi dari minimal 4.18 Menyajikan replikasi
satu buku fiksi dan satu buku isi buku ilmiah yang
nonfiksi yang sudah dibaca dibaca dalam bentuk
resensi

6
3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan
pernyataan-pernyataan umum umum dan tahapan-
dan tahapan-tahapan dalam tahapan dalam teks
teks prosedur berkaitan dengan prosedur berkaitan
bidang pekerjaan bidang pekerjaan
dengan organisasi yang
54
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)

tepat secara lisan dan


tulis
6
3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks
kebahasaan teks prosedur prosedur berkaitan
berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan
hasil analisis terhadap
isi, struktur, dan
kebahasaan
6
3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi
(pengetahuan dan urutan informasi (pengetahuan
kejadian) dalam teks ekplanasi dan urutan kejadian)
berkaitan dengan bidang dalam teks eksplanasi
pekerjaan lisan dan tulis berkaitan dengan
bidang pekerjaan
secara lisan dan tulis
6
3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks
kebahasaan teks eksplanasi berkaitan
eksplanasiberkaitan dengan dengan bidang
bidang pekerjaan pekerjaan secara lisan
atautulis dengan
memerhatikan struktur
dan kebahasaan
6
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-
permasalahan aktual yang bagian pentingdari
disajikan dalam ceramah permasalahan aktual
berkaitan dengan bidang sebagai bahan untuk
pekerjaan disajikan dalam
ceramah berkaitan
dengan bidang
pekerjaan
6
3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi
kebahasaan dalam ceramah berkaitan
ceramahberkaitan dengan bidang pekerjaan
bidang pekerjaan dengan memerhatikan
aspek kebahasaan dan
menggunakan struktur
yang tepat
6
3.25 Mendeskripsikan butir-butir 4.25 Menyajikan butir-butir
55
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)

penting dari satu buku penting dari satu buku


pengayaan(nonfiksi) berkaitan pengayaan (nonfiksi)
dengan bidang pekerjaan yang berkaitan dengan
dibaca bidang pekerjaan
6
3.26 Menemukan butir-butir 4.26 Menyajikan persamaan
penting dari dua buku dan perbedaan isi dua
pengayaan berkaitan dengan buku pengayaan
bidang pekerjaan (nonfiksi) berkaitan dengan
yang dibaca bidang pekerjaan
(nonfiksi) yang dibaca
6
3.27 Menganalisis pesan dari satu 4.27 Menyusun
buku fiksi yang dibaca ulasanterhadap pesan
dari satu buku fiksi
yang dibaca
6
3.28 Mendeskripsikaninformasi 4.28 Melengkapi informasi
penting yang ada dalam dalam proposal
proposal kegiatan atau berkaitan dengan
penelitian berkaitan dengan bidang
bidang pekerjaan pekerjaansupaya lebih
efektif
6
3.29 Menganalisisisi, sistematika, 4.29 Merancang sebuah
dan kebahasaan suatu proposal proposal karya ilmiah
berkaitan dengan bidang berkaitan bidang
pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan
informasi, tujuan, dan
esensi karya ilmiah
yang diperlukan
6
3.30 Menganalisis informasi, tujuan 4.30 Merancang informasi,
dan esensi sebuah karya ilmiah tujuan, dan esensi yang
berkaitan dengan bidang harus disajikan dalam
pekerjaan yang dibaca karya ilmiah berkaitan
dengan bidang
pekerjaan
6
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah
kebahasaan karya ilmiah karya ilmiah berkaitan
berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan
isi, sistematika, dan
56
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)

kebahasaan
6
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah
resensi berkaitan dengan resensi berkaitan
bidang pekerjaan untuk bidang pekerjaan
menemukan sistematika dengan memerhatikan
sebuah resensi hasil perbandingan
beberapa teks resensi
6
3.33 Menganalisis kebahasaan 4.33 Mengkonstruksi sebuah
resensi dalam kumpulan resensi dari buku
cerpen atau novel setidaknya kumpulan cerita
dua karya yang berbeda pendek atau novel yang
sudah dibaca
6
3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan
demi babak, dan konflik salah satu tokoh dalam
dalam drama yang dibaca atau drama yang dibaca atau
ditonton ditonton secara lisan
6
3.35 Menganalisis isi dan 4.35 Mendemonstrasikan
kebahasaan drama yang dibaca sebuah naskah drama
atau ditonton dengan memerhatikan
isi dan kebahasaan
6
3.36 Menganalisis pesan dari dua 4.36 Menyusun ulasan
buku fiksi (novel dan buku terhadap pesan dari dua
kumpulan puisi) yang dibaca buku kumpulan puisi
yang dikaitkan dengan
situasi kekinian

6
3.37 Mendeskripsikan isi dan 4.37 Menyajikan simpulan
sistematika surat lamaran sistematika dan unsur-
pekerjaan yang dibaca unsur isi surat lamaran
baik secara lisan
maupun tulis
6
3.38 Menganalisis unsur 4.38 Menyusun surat
kebahasaan surat lamaran lamaran pekerjaan
pekerjaan denganmemerhatikan
isi, sistematika dan
kebahasaan
8
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-
mencakup orientasi, rangkaian nilai dari informasi
57
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)

kejadian yang saling berkaitan, cerita sejarah dalam


komplikasi dan resolusi, dalam sebuah teks eksplanasi
cerita sejarah lisan atau tulis
8
3.40 Menganalisis kebahasaan 4.40 Menulis cerita sejarah
cerita atau novel sejarah pribadi dengan
memerhatikan
kebahasaan
6
3.41 Mendeskripsikan informasi 4.41 Menyeleksi ragam
(pendapat, alternatif solusi dan informasi sebagai
simpulan terhadap suatu isu) bahan teks editorial
dalam teks editorial berkaitan berkaitan dengan
dengan bidang pekerjaan bidang pekerjaan baik
secara lisan maupun
tulis
8
3.42 Menganalisis struktur dan 4.42 Merancang teks
kebahasaan teks editorial editorial berkaitan
berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan
struktur dan
kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
8
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan
(kumpulan cerita pendek atau hasil diskusi buku
kumpulan puisi) dan satu buku tentang satu topik baik
pengayaan (nonfiksi) yang secara lisan maupun
dibaca tulis
6
3.44 Menganalisis isi teks 4.44 Mengonstruksi makna
iklansesuai bidang pekerjaan dan tujuan isi teks iklan
sesuai bidang pekerjaan
8
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusunteks iklan
kebahasaan teks iklan sesuai sesuai bidang pekerjaan
bidang pekerjaan dengan memerhatikan
struktur dan
kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
8
3.46 Mengevaluasi informasi, baik 4.46 Menyusun opini dalam
fakta maupun opini, dalam bentuk artikel berkaitan
sebuah artikel berkaitan dengan bidang

58
ALOKAS
I
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)

dengan bidang pekerjaan yang pekerjaan


dibaca
8
3.47 Menganalisis kebahasaan 4.47 Mengonstruksi sebuah
artikel dan/atau buku ilmiah artikel berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan fakta
dan kebahasaan
6
3.48 Mendeskripsikan isi dan 4.48 Menyajikan simpulan
sistematika surat dinas sistematika dan unsur-
berkaitan dengan bidang unsur isi surat dinas
pekerjaan berkaitan dengan
bidang pekerjaan baik
secara lisan maupun
tulis
8
3.49 Menganalisis unsur 4.49 Menyusun surat dinas
kebahasaan surat dinas yang yang berkaitan bidang
sesuai bidang pekerjaan pekerjaan
denganmemerhatikan
isi, sistematika dan
kebahasaan
8
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi
terdapat dalam sebuah buku tentang nilai-nilai yang
pengayaan (nonfiksi) dan satu terkandung dalam
buku drama (fiksi) sebuah buku pengayaan
(nonfiksi) dan satu
buku drama (fiksi)
Jumlah 354

59
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh program keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh kompetensi keahlian (3 dan 4
Tahun)
Mata Pelajaran : Matematika (Teknik)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

7. Memahami, menerapkan, 8. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
60
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan


pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian matematika
dasar, dan metakognitif Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan kuantitas
lingkup kajian yang terukur sesuai dengan standar
matematikapada tingkat kompetensi kerja.
teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan Menunjukkan keterampilan menalar,
ilmu pengetahuan, teknologi, mengolah, dan menyaji secara efektif,
seni, budaya, dan humaniora kreatif, produktif, kritis, mandiri,
dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari keluarga, pengembangan dari yang dipelajarinya
sekolah, dunia kerja, warga di sekolah, serta mampu melaksanakan
masyarakat nasional, tugas spesifik di bawah pengawasan
regional, dan internasional. langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
20
3.51 Menerapkan konsep 4.51 Menyajikan
bilangan berpangkat, bentuk penyelesaian masalah
akar dan logaritma dalam bilangan berpangkat,
menyelesaikan masalah bentuk akar dan
logaritma
12
3.52 Menerapkan persamaan dan 4.2. Menyelesaikan
pertidaksamaan nilai mutlak masalah yang
bentuk linear satu variabel berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear
satu variabel

3.53 Menentukan nilai variabel 4.3. Menyajikan


61
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

pada sistem persamaan penyelesaian masalah


linear dua variabel dalam sistem persamaan
masalah kontekstual linier dua variable
16
3.54 Menentukan nilai 4.4 Menyajikan
maksimum dan minimum penyelesaian masalah
permasalahan kontekstual kontekstual yang
yang berkaitan dengan berkaitan dengan
program linear dua variabel program linear dua
variabel
8
3.55 Menganalisis barisan dan 4.5 Menyelesaikan masalah
deret aritmetika kontekstual yang
berkaitan dengan barisan
dan deret aritmatika
12
3.56 Menganalisis barisan dan 4.6 Menyelesaikan masalah
deret geometri kontekstual yang
berkaitan dengan barisan
dan deret geometri
12
3.57 Menganalisis pertumbuhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah
peluruhan, bunga dan kontekstual yang
anuitas berkaitan dengan
pertumbuhan, peluruhan,
bunga dan anuitas
8
3.58 Menentukan perbandingan 4.8 Menyajikan
trigonometri pada segitiga penyelesaian masalah
siku-siku yang berkaitan dengan
perbandingan
trigonometri pada
segitiga siku-siku
4
3.59 Menentukan nilai sudut 4.9 Menyajikan
berelasi diberbagai kuadran penyelesaian masalah
nilai sudut berelasi
diberbagai kuadran
4
3.60 Menentukan koordinat 4.10 Menyajikan
kartesius menjadi koordinat penyelesaian masalah
kutub dan sebaliknya perubahan koordinat
kartesius menjadi
koordinat kutub dan
sebaliknya
8
3.61 Menerapkan nilai 4.11 Menyajikan grafik
perbandingan trigonometri fungsi trigonometri
62
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

pada grafik fungsi


trigonometri
8
3.62 Menerapkan aturan sinus 4.12 Menyelesaikan
dan kosinus permasalah kontekstual
dengan aturan sinus dan
kosinus
4
3.63 Menentukan luas segitiga 4.13 Menyelesaikan masalah
pada trigonometri kontekstual yang
berkaitan dengan luas
segitiga pada
trigonometri
12
3.64 Menganalisis nilai sudut 4.14 Menyelesaikan nilai nilai
dengan rumus jumlah dan sudut dengan rumus
selisih dua sudut jumlah dan selisih dua
sudut
10
3.65 Menerapkan operasi matriks 4.15 Menyelesaikan masalah
dalam menyelesaiakan yang berkaitan dengan
masalah yang berkaitan matriks
dengan matriks
10
3.66 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah
invers dan tranpos pada ordo yang berkaitan dengan
2 x 2 dan nilai determinan determinan, invers dan
dan tranpos pada ordo 3 x 3 tranpose pada ordo 2
x 2 serta nilai
determinan dan tranpos
pada ordo 3 x 3
12
3.67 Menentukan nilai besaran 4.17 Menyajikan
vektor pada dimensi dua penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan
nilai besaran vektor pada
dimensi dua

12
3.68 Menentukan nilai besaran 4.18 Menyajikan
vektor pada dimensi tiga penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan
nilai besaran vektor pada
dimensi tiga

20
3.69 Menentukan nilai variabel 4.19 Menyajikan penyelesain
pada persamaan dan fungsi masalah yang berkaitan

63
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

kuadrat dengan persamaan dan


fungsi kuadrat

8
3.70 Menganalisis operasi 4.20 Menyelesaikan masalah
komposisi dan operasi invers operasi komposisi dan
pada fungsi operasi invers pada
fungsi

8
3.71 Menentukan persamaan 4.21 Menyajikan
lingkaran penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan
persamaan lingkaran

16
3.72 Menentukan masalah 4.22 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan yang berkaitan dengan
dengan logika matematika logika matematika
(pernyataan sederhana, (pernyataan sederhana,
negasi pernyataan negasi pernyataan
sederhana, pernyataan sederhana, pernyataan
majemuk , negasi majemuk , negasi
pernyataan majemuk dan pernyataan majemuk dan
penarikan kesimpulan) penarikan kesimpulan )

16
3.73 Menganalisis titik, garis dan 4.23 Menyajikan
bidang pada geometri penyelesaian masalah
dimensi tiga yang berkaitan dengan
jarak antara titik ke titik,
titik ke garis dan garis ke
bidang pada geometri
dimensi tiga

16
3.74 Menetukan masalah 4.24 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual kontekstual
dengan transformasi yang berkaitan dengan
geometri transformasi geometri
12
3.75 Menganalisis kaidah 4.25 Menyajikan
pencacahan, permutasi dan penyelesaian masalah
kombinasi pada masalah kontekstual berkaitan
kontekstual dengan kaidah
pencacahan, permutasi
dan kombinasi

64
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
8
3.76 Menentukan peluang 4.26 Menyelesaikan masalah
kejadian yang berkaitan dengan
peluang kejadian

12
3.77 Mengevaluasi kajian 4.27 Menyelesaikan masalah
statistika dalam masalah kontekstual yang
kontekstual berkaitan dengan kajian
statistika

16
3.78 Menganalisis ukuran 4.28 Menyelesaikan masalah
pemusatan data tunggal dan yang berkaitan dengan
data kelompok ukuran pemusatan data
tunggal dan data
kelompok

16
3.79 Menganalisis ukuran 4.29 Menyelesaikan masalah
penyebarandata tunggal dan yang berkaitan dengan
data kelompok ukuran penyebaran data
tunggal dan data
kelompok

24
3.80 Menentukan nilai limit 4.30 Menyelesaikan masalah
fungsi aljabar yang berkaitan dengan
limit fungsi aljabar

20
3.81 Menentukan turunan fungsi 4.31 Menyelesaikan masalah
aljabar menggunakan yang berkaitan dengan
definisi limit fungsi atau turunan fungsi aljabar
sifat – sifat turunan fungsi
serta penerapannya
12
3.82 Menganalisis keberkaitan 4.32 Menyelesaikan masalah
turunan pertama fungsi kontekstual yang
dengan nilai maksimum, berkaitan dengan
nilai minimum, dan selang turunan pertama fungsi
kemonotonan fungsi, serta aljabar
kemiringan garis singgung
kurva
12
3.83 Menentukan nilai integral 4.33 Menyelesaikan masalah
tak tentu dan tertentu fungsi yang berkaitan dengan
aljabar integral tak tentu dan
tertentu fungsi aljabar
65
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

16
3.84 Menentukan luas permukaan 4.34 Menyelesaikan masalah
dan volume benda putar luas permukaan dan
dengan menggunakan volume benda putar
integral tertentu dengan menggunakan
integral tertentu
Total jam 424

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian (3 dan 4
Tahun)
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
9. Memahami, menerapkan, 10. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
66
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian Sejarah
dasar, dan metakognitif Indonesia
sesuai dengan bidang dan Menampilkan kinerja di bawah
lingkup kajian Sejarah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
Indonesia pada tingkat yang terukur sesuai dengan standar
teknis, spesifik, detil, dan kompetensi kerja.
kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya
kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu melaksanakan
nasional, regional, dan tugas spesifik di bawah pengawasan
internasional. langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
3.1 Memahami konsep dasar 4.1 Menyajikan hasil 3
sejarah (berpikir pemahaman tentang
kronologis, diakronik, konsep dasar sejarah
sinkronik, ruang dan (berpikir kronologis,
waktu serta perubahan diakronik, sinkronik, ruang
dan keberlanjutan) dan waktu serta perubahan
dan keberlanjutan)
3.2 Menganalisis kehidupan 4.2 Menyajikan informasi 9
manusia dan hasil-hasil mengenai manusia dan
budaya masyarakat Pra hasil-hasil budaya
Aksara Indonesia khususnya masyarakat Pra
Aksara Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai 9
4.3 Membuat tulisan tentang
67
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
teori tentang proses berbagai teori masuknya
masuknya agama dan agama dan kebudayaan
kebudayaan Hindu dan Hindu dan Buddha serta
Buddha serta pengaruhnya terhadap
pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
kehidupan masyarakat Indonesia (pemerintahan,
Indonesia (pemerintahan, budaya)
budaya)
3.4 Menganalisis berbagai 4.4 Menyajikan hasil analisis 6
teori tentang proses berbagai teori tentang
masuknya agama dan proses masuknya agama
kebudayaan Islam serta dan kebudayaan Islam
pengaruhnya terhadap serta pengaruhnya
kehidupan masyarakat terhadap kehidupan
Indonesia (ekonomi, masyarakat Indonesia
pemerintahan, budaya) (ekonomi, pemerintahan,
budaya)
6
3.5 Menganalisis proses masuk 4.5 Mengolah informasi tentang
dan perkembangan proses masuk dan
penjajahan bangsa Eropa perkembangan penjajahan
(Portugis, Spanyol, bangsa Eropa (Portugis,
Belanda, Inggris) ke Spanyol, Belanda, Inggris)
Indonesia ke Indonesia dan
menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah
4.6 Menalar dampak politik, 9
3.6 Menganalisis dampak
budaya, sosial, ekonomi,
politik, budaya, sosial,
dan pendidikan pada masa
ekonomi, dan pendidikan
penjajahan bangsa Eropa
pada masa penjajahan
(Portugis, Spanyol,
bangsa Eropa dan Jepang
Belanda, Inggris) dalam
dalam kehidupan bangsa
kehidupan bangsa
Indonesia masa kini
Indonesia masa kini dan
menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah
3
3.7 Menganalisis nilai-nilai 4.7 Menyajikan hasil analisis
sumpah pemuda dan nilai-nilai sumpah pemuda
maknanya bagi kehidupan dan maknanya bagi
kebangsaan di Indonesia kehidupan kebangsaan di
pada masa kini Indonesia pada masa kini
6
3.8 Menganalisis peristiwa 4.8 Menalar peristiwa
proklamasi kemerdekaan proklamasi kemerdekaan
dan maknanya bagi dan maknanya bagi
68
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
kehidupan sosial, budaya, kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan ekonomi, politik, dan
pendidikan bangsa pendidikan bangsa
Indonesia Indonesia
6
3.9 Menganalisis peristiwa 4.9 Menalar peristiwa
pembentukan pembentukan
pemerintahan pertama pemerintahan Republik
Republik Indonesia pada Indonesia pada awal
awal kemerdekaan dan kemerdekaan dan
maknanya bagi kehidupan maknanya bagi kehidupan
kebangsaan Indonesia kebangsaan Indonesia
masa kini masa kini
6
3.10 Menganalisis strategi dan 4.10 Mengolah informasi
bentuk perjuangan tentang strategi dan
bangsa Indonesia dalam bentuk perjuangan bangsa
upaya mempertahankan Indonesia dalam upaya
kemerdekaan dari mempertahankan
ancaman Sekutu dan kemerdekaan dari
Belanda ancaman Sekutu dan
Belanda
9
3.11 Mengevaluasi upaya 4.11 Merekonstruksi upaya
bangsa indonesia dalam bangsa indonesia dalam
menghadapi ancaman menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa disintegrasi bangsa antara
antara lain PKI Madiun lain PKI Madiun 1948,
1948, DI/TII, APRA, DI/TII, APRA, Andi
Andi Aziz, RMS, PRRI, Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30-S/PKI Permesta, G-30-S/PKI
9
3.12 Mengevaluasi 4.12 Merekonstruksi
perkembangan perkembangan kehidupan
kehidupan politik dan politik dan ekonomi
ekonomi Bangsa Bangsa Indonesia pada
Indonesia pada masa masa awal kemerdekaan
awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi
sampai masa Demokrasi Liberal
Liberal
3
3.13 Mengevaluasi 4.13 Melakukan penelitian
perkembangan sederhana tentang
kehidupan politik dan kehidupan politik dan
ekonomi Bangsa ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Indonesia pada masa

69
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin
3
3.14 Mengevaluasi 4.14 Melakukan penelitian
perkembangan sederhana tentang
kehidupan politik dan pekembangan kehidupan
ekonomi Bangsa politik dan ekonomi
Indonesia pada masa Bangsa Indonesia pada
Orde Baru masa Orde Baru
3
3.15 Mengevaluasi 4.15 Melakukan penelitian
perkembangan sederhana tentang
kehidupan politik dan pekembangan kehidupan
ekonomi Bangsa politik dan ekonomi
Indonesia pada masa Bangsa Indonesia pada
awal Reformasi masa awal Reformasi
6
3.16 Mengevaluasi peran 4.16 Menulis sejarah tentang
pelajar, mahasiswa, dan peran pelajar, mahasiswa,
pemuda dalam dan pemuda dalam
perubahan politik dan perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia ketatanegaraan Indonesia
6
3.17 Mengevaluasi peran 4.17 Menyajikan hasil telaah
bangsa Indonesia dalam tentang peran bangsa
perdamaian dunia antara Indonesia dalam
lain KAA, Misi Garuda, perdamaian dunia antara
Deklarasi Djuanda, lain KAA, Misi Garuda,
Gerakan Non Blok, Deklarasi Djuanda,
ASEAN, OKI, dan Gerakan Non Blok,
Jakarta Informal Meeting ASEAN, OKI, dan
Jakarta Informal Meeting
6
3.18 Mengevaluasi kehidupan 4.18 Membuat studi evaluasi
Bangsa Indonesia dalam tentang kehidupan Bangsa
mengembangkan ilmu Indonesia dalam
pengetahuan dan mengembangkan ilmu
teknologi pada era pengetahuan dan
kemerdekaan (sejak teknologi di era
proklamasi sampai kemerdekaan (sejak
dengan Reformasi) proklamasi sampai
dengan Reformasi)
Jumlah Jam Pelajaran (JP) 108

70
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3
Tahun)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

11. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan 12. Melaksanakan tugas


mengevaluasitentang pengetahuan faktual, spesifik dengan
konseptual, operasional dasar, dan menggunakan alat,
metakognitif sesuai dengan bidang dan informasi, dan prosedur
lingkup kerja yang lazim
kajian/kerja__________________________ dilakukan serta
_______(diisi Nama Mapel)pada tingkat memecahkan masalah
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, sesuai dengan bidang
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, kajian/kerja
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam ___________________
71
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

konteks pengembangan potensi diri sebagai _______


bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, ___________________
warga masyarakat nasional, regional, dan (diisi Nama Mapel).
internasional. Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan
dengan mutu dan
kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan
keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif,
produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan
solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan
keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan,
gerak mahir,
menjadikan gerak
alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.

72
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU
6
3.85 Menganalisis 4.52 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi sosial, lisan dan tulis pendek dan sederhana
struktur teks, yang melibatkan tindakan memberi dan
dan unsur meminta informasi terkait jati diri,
kebahasaan teks dengan memperhatikan fungsi sosial,
interaksi struktur teks, dan unsur kebahasaan
transaksional yang benar dan sesuai konteks
lisan dan tulis penggunaannya.
yang
melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait jati diri
dan hubungan
keluarga, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
(Perhatikan
unsur
kebahasaan
pronoun:
subjective,
objective,
possessive)
6
3.86 Menganalisis 4.53 Menyusun teks interaksi interpersonal
fungsi sosial, lisan dan tulis sederhana yang
struktur teks, melibatkan tindakan memberikan
dan unsur ucapan selamat bersayap (extended),
kebahasaan teks dan responnya dengan memperhatikan
interaksi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
interpersonal kebahasaan yang benar dan sesuai
lisan dan tulis konteks.
yang
melibatkan
tindakan
memberikan
ucapan selamat
bersayap
(extended), dan
responnya,
sesuai dengan
73
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

konteks
penggunaannya.
6
3.87 Menganalisis 4.54 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi sosial, lisan dan tulis pendek dan sederhana
struktur teks, yang melibatkan tindakan memberi dan
dan unsur meminta informasi terkait niat
kebahasaan teks melakukan suatu tindakan/kegiatan,
interaksi dengan memperhatikan fungsi sosial,
transaksional struktur teks, dan unsur kebahasaan
lisan dan tulis yang benar dan sesuai konteks
yang penggunaannya.
melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait niat
melakukan
suatu
tindakan/kegiat
an, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
(Perhatikan
unsur
kebahasaan be
going to, would
like to)
4.4.Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, 12
3.88 Menganalisis
pendek dan sederhana, terkait orang,
fungsi sosial,
benda dan tempat, dengan
struktur teks,
memperhatikan fungsi sosial, struktur
dan unsur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
kebahasaan
benar dan sesuai konteks
beberapa teks
deskriptif lisan
dan tulis dengan
memberi dan
meminta
informasi
pendek dan
sederhana
terkait orang,

74
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

benda dan
tempatsesuai
dengan konteks
penggunaannya.
6
3.89 Menganalisis 4.5.Menyusun teks khusus dalam bentuk
fungsi sosial, pemberitahuan (announcement), lisan
struktur teks, dan tulis, pendek dan sederhana, dengan
dan unsur memperhatikan fungsi sosial, struktur
kebahasaan teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
beberapa teks dan sesuai konteks
khusus dalam
bentuk
pemberitahuan
(announcement)
, dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait kegiatan
sekolah/tempat
kerja, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
9
3.90 Menganalisis 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional,
fungsi sosial, lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
struktur teks, yang melibatkan tindakan unsur dan
dan unsur meminta informasi terkait
kebahasaan teks keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian
interaksi yang dilakukan/terjadi di waktu lampau
transaksional yang merujuk waktu terjadinya dan
lisan dan tulis kesudahannya, dengan memperhatikan
yang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
melibatkan kebahasaan yang benar dan sesuai
tindakan konteks
memberi dan
meminta
informasi
terkait
keadaan/tindaka
n/ kegiatan/
kejadian yang
dilakukan/terjad

75
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

i di waktu
lampau yang
merujuk waktu
terjadinya dan
kesudahannya,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya.
(Perhatikan
unsur
kebahasaan
simple past
tense vs present
perfect tense)
9
3.91 Menganalisis 4.7. Menyusun teks recount lisan dan tulis,
fungsi sosial, pendek dan sederhana, terkait
struktur teks, peristiwa/pengalaman, dengan
dan unsur memperhatikan fungsi sosial, struktur
kebahasaan teks, dan unsur kebahasaan, secara
beberapa teks benar dan sesuai konteks
recount lisan
dan tulis dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
peristiwa/penga
laman sesuai
dengan konteks
penggunaannya
9
3.92 Menganalisis 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan
fungsi sosial, sederhana terkait legenda rakyatsecara
struktur teks, lisan dan tulis dengan memperhatikan
dan unsur fungsi social, struktur teks dan unsur
kebahasaan kebahasaan secara benar dan sesuai
beberapa teks konteks
naratif lisan dan
tulis dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait legenda

76
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

rakyat
sederhana,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
12
3.93 Menganalisis 4.9 Menyusun teks khusus dalam bentuk
fungsi social, memo, menu, jadwal dan tanda-tanda
struktur teks (signs)lisan dan tulis, pendek dan
dan unsur sederhana, dengan memperhatikan
kebahasaan fungsi sosial, struktur teks dan unsur
beberapa teks kebahasaan secara benar dan sesuai
khusus dalam konteks.
bentuk memo,
menu, schedule
dan signs
dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait kegiatan
sekolah atau
tempat kerja,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
di dunia kerja.
9
3.94 Menerapkan 4.10 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi social, lisan dan tulis yang melibatkan
struktur teks tindakan member dan meminta
dan unsur informasi terkait perbandingan kata
kebahasaan teks sifat dengan memperhatikan fungsi
interaksi social, struktur teks dan unsur
transaksional kebahasaan yang benar dan sesuai
lisan dan tulis konteks.
yang
melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
perbandingan

77
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

kata sifat sesuai


dengan bidang
keahlian dan
konteks
penggunaannya.
9
3.95 Menganalisis 4.11 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi social, lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
struktur teks yang melibatkan tindakan memberi
dan unsur dan meminta informasi tentang
kebahasaan teks petunjuk arah (direction) dengan
interaksi memperhatikan fungsi social, struktur
transaksional teks dan unsur kebahasaan yang benar
lisan dan tulis dan sesuai konteks di dunia kerja.
yang
melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
tentang
petunjuk arah
(direction)
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
di dunia kerja.
9
3.96 Menganalisis 4.12 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi social, lisan dan tulis, pendek dan sederhana
struktur teks yang melibatkan tindakan memberi
dan unsur dan meminta informasi terkait
kebahasaan teks kegiatan/tugas-tugas rutin sederhana
interaksi (simple routine tasks) dengan
transaksional memperhatikan fungsi social, struktur
yang teks dan unsur kebahasaan yang benar
melibatkan dan sesuai konteks dunia kerja.
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
kegiatan/tugas-
tugas rutin

78
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

sederhana
(simple routine
tasks) sesuai
dengan konteks
penggunaan di
dunia kerja.
6
3.97 Menganalisis 4.13 Menyusun teks interaksi transaksional,
fungsi sosial, lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
struktur teks, yang melibatkan tindakan memberi
dan unsur dan meminta informasi terkait saran
kebahasaan teks dan tawaran, dengan memperhatikan
interaksi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
transaksional kebahasaan yang benar dan sesuai
lisan dan tulis konteks
yang
melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait saran
dan tawaran,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya.
(Perhatikan
unsur
kebahasaan
should, can)

9
3.98 Menganalisis 4.14 Menyusun teks interaksi transaksional,
fungsi sosial, lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
struktur teks, yang melibatkan tindakan memberi
dan unsur dan meminta informasi terkait
kebahasaan teks pendapat dan pikiran, dengan
interaksi memperhatikan fungsi sosial, struktur
transaksional teks, dan unsur kebahasaan yang benar
lisan dan tulis dan sesuai konteks
yang
melibatkan
tindakan
memberi dan
79
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

meminta
informasi
terkait pendapat
dan pikiran,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya.
(Perhatikan
unsur
kebahasaan I
think, I suppose,
in my opinion)
4.15 Menuliskan kembali teks pesan 12
3.99 Menerapkan
sederhana lewat telephone terkait
fungsi social,
tempat kerja dengan memperhatikan
struktur teks
fungsi sosial, struktur teks dan unsur
dan unsur
kebahasaan secara benar dan sesuai
kebahasaan teks
konteks dunia kerja.
interaksi
transaksional
yang
melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait pesan
sederhana lewat
telephone
(taking simple
phone message)
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
di dunia kerja.
4.16 Menyusun teks khusus dalam bentuk 9
3.100 Menganalisis
undangan resmi lisan dan tulis, terkait
fungsi sosial,
kegiatan sekolah/tempat kerja, dengan
struktur teks,
memperhatikan fungsi nsure, struktur
dan unsur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
kebahasaan
benar dan sesuai konteks
beberapa teks
khusus dalam
bentuk

80
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

undangan resmi
dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait kegiatan
sekolah/tempat
kerja sesuai
dengan konteks
penggunaannya
4.17 Menyusun teks khusus dalam bentuk 9
3.101 Membedakan
surat pribadi terkait kegiatan diri
fungsi sosial,
sendiri dan orang sekitarnya, lisan dan
struktur teks,
tulis, dengan memperhatikan fungsi
dan unsur
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan
kebahasaan, secara benar dan sesuai
beberapa teks
konteks
khusus dalam
bentuk surat
pribadi dengan
memberi dan
menerima
informasi
terkait kegiatan
diri sendiri dan
orang
sekitarnya,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
9
3.102 Menganalisis 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan
fungsi sosial, tulis, dalam bentuk manual terkait
struktur teks, penggunaan teknologi dan kiat-kiat
dan unsur (tips), dengan memperhatikan fungsi
kebahasaan sosial, struktur teks, dan unsur
beberapa teks kebahasaan, secara benar dan sesuai
prosedur lisan konteks
dan tulis dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait manual
penggunaan

81
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

teknologi dan
kiat-kiat (tips),
pendek dan
sederhana,
sesuai dengan
bidang keahlian
dan konteks
penggunaannya
15
3.103 Menganalisis 4.19 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi sosial, lisan dan tulis yang melibatkan
struktur teks, tindakan memberi dan meminta
dan unsur informasi terkait
kebahasaan teks keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian
interaksi tanpa perlu menyebutkan pelakunya
transaksional dalam teks ilmiah, dengan
lisan dan tulis memperhatikan fungsi sosial, struktur
yang teks, dan unsur kebahasaan yang benar
melibatkan dan sesuai konteks
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
keadaan
/tindakan/
kegiatan/
kejadian tanpa
perlu
menyebutkan
pelakunya
dalam teks
ilmiah, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
(Perhatikan
unsur
kebahasaan
passive voice)
9
3.20 Menganalisis 4.20 Menyusun
fungsi sosial, tekslisandantulisuntukmenyatakandan
struktur teks, menanyakantentang pengandaian jika
dan unsur terjadi suatu
82
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

kebahasaan keadaan/kejadian/peristiwa di waktu


untuk yang akan datang, dengan
menyatakan memperhatikanfungsisosial,
dan strukturteks, danunsurkebahasaanyang
menanyakan benar dansesuaikonteks.
tentang
pengandaian
jika terjadi
suatu
keadaan/kejadi
an/peristiwa di
waktu yang
akan datang,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
.
12
3.21 Menganalisis 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual (factual
struktur teks report), lisan dan tulis, sederhana,
dan unsur tentang orang, binatang, benda, gejala
kebahasaan dan peristiwa alam dan sosial, terkait
untuk dengan mata pelajaran lain.
melaksanakan
fungsi sosial
teks factual
report dengan
menyatakan
dan
menanyakan
tentang teks
ilmiah faktual
tentang orang,
binatang,
benda, gejala
dan peristiwa
alam dan
sosial,
sederhana,

83
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

sesuai dengan
konteks
pembelajaran
di pelajaran
lain.
4.22 Menyusun teks eksposisi analitis tulis, 12
3.22 Menganalisis
terkait isu aktual, dengan
fungsi sosial,
memperhatikan fungsi sosial, struktur
struktur teks,
teks, dan unsur kebahasaan, secara
dan unsur
benar dan sesuai konteks
kebahasaan
beberapa teks
eksposisi
analitis lisan
dan tulis
dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait isu
aktual, sesuai
dengan
konteks
penggunaanny
a
12
3.23 Menganalisis 4.23 Menyusun teks biografi tokoh lisan
fungsi social, dan tulis, pendek dan sederhana,
struktur teks dengan memperhatikan fungsi sosial,
dan unsur struktur teks, dan unsur kebahasaan
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
pada teks
biografi tokoh
sesuai dengan
konteks
penggunaanny
a.

8
3.24 Menganalisis 4.24 Menyusun teks interaksi
fungsi sosial, transaksional lisan dan tulis yang
struktur teks, melibatkan tindakan memberi dan
dan unsur meminta informasi terkait hubungan

84
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

kebahasaan sebab akibat, dengan memperhatikan


teks interaksi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
transaksional kebahasaan yang benar dan sesuai
lisan dan tulis konteks
yang
melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
hubungan
sebab akibat,
sesuai dengan
konteks
penggunaanny
a. (Perhatikan
unsur
kebahasaan
because of ...,
due to ...,
thanks to ...)
8
3.25 Menganalisis 4.25 Menyusun teks interaksi
fungsi social, transaksional tulis yang melibatkan
struktur teks tindakan memberi dan meminta
dan unsur informasi terkait penulisan laporan
kebahasaan sederhana dengan memperhatikan
teks interaksi fungsi social, struktur teks dan unsur
transaksional kebahasaan yang benar dan sesuai
yang dengan konteks penggunaannya di
melibatkan dunia kerja.
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
penulisan
laporan
sederhana.
10
3.26 Menganalisis 4.26 Menyusun teks interaksi
fungsi social, transaksional lisan yang melibatkan
struktur teks tindakan memberi dan meminta

85
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

dan unsur informasi terkait penyajian laporan


kebahasaan dengan memperhatikan fungsi social,
teks interaksi struktur teks dan unsur kebahasaan
transaksional yang benar dan sesuai dengan
yang konteks penggunaannya di dunia
melibatkan kerja.
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
penyajian
laporan secara
lisan (report
presentation)
3.27 Menganalisis 4.27 Menyusun teks interaksi interpersonal 4
fungsi sosial, lisan dan tulis sederhana yang
struktur teks, melibatkan tindakan menawarkan
dan unsur jasa, dan menanggapinya dengan
kebahasaan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks interaksi teks, dan unsur kebahasaan yang
interpersonal benar dan sesuai konteks
lisan dan tulis
yang
melibatkan
tindakan
menawarkan
jasa, serta
menanggapiny
a, sesuai
dengan
konteks
penggunaanny
a. (Perhatikan
unsur
kebahasaan
May I help
you?, What
can I do for
you? What
if ...?)
3.28 Menganalisis 4.28 Menyusun teks khusus surat lamaran 8

86
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

fungsi sosial, kerja, yang memberikan informasi


struktur teks, antara lain jati diri, latar belakang
dan unsur pendidikan/pengalaman kerja, dengan
kebahasaan memperhatikan fungsi sosial, struktur
beberapa teks teks, dan unsur kebahasaan, secara
khusus dalam benar dan sesuai konteks
bentuk surat
lamaran kerja,
dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait jati
diri, latar
belakang
pendidikan/pe
ngalaman
kerja, sesuai
dengan
konteks
penggunaanny
a
12
3.29 Menganalisis 4.29 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi sosial, lisan yang melibatkan tindakan
struktur teks, memberi dan meminta informasi
dan unsur terkait jati diri dalam konteks
kebahasaan pekerjaan (wawancara pekerjaan),
teks interaksi dengan memperhatikan fungsi sosial,
transaksional struktur teks, dan unsur kebahasaan
lisan yang yang benar dan sesuai konteks
melibatkan penggunaannya di dunia kerja.
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait jati diri
dalam konteks
pekerjaan
(wawancara
pekerjaan)
6
3.30 Menganalisis 6.30 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
fungsi sosial, menyatakan danmenanyakan tentang

87
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

struktur teks, keharusan, dengan memperhatikan


dan unsur fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan kebahasaan yang benar dan sesuai
untuk konteks.
menyatakan
dan
menanyakan
tentang
keharusan,
sesuai dengan
konteks
penggunaanny
a.
6
3.31 Menganalisis 6.31 Menangkap makna secara kontekstual
fungsi sosial, terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
struktur teks, unsur kebahasaan teks news items lisan
dan unsur dan tulis, dalam bentuk berita
kebahasaan sederhana koran/radio/TV
beberapa teks
news item
lisan dan tulis
dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait berita
sederhana dari
koran/radio/T
V, sesuai
dengan
konteks
penggunaanny
a
6
3.32 Menganalisis 4.32 Menyusun teks interaksi transaksional
fungsi sosial, lisan dan tulis yang melibatkan
struktur teks, tindakan memberi dan meminta
dan unsur informasi terkait pengandaian diikuti
kebahasaan oleh perintah/saran, dengan
teks interaksi memperhatikan fungsi sosial, struktur
transaksional teks, dan unsur kebahasaan yang benar
lisan dan tulis dan sesuai konteks
yang
88
ALOKA
KOMPETENSI SI
KOMPETENSI DASAR
DASAR WAKTU

melibatkan
tindakan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
pengandaian
diikuti oleh
perintah/saran,
sesuai dengan
bidang
keahlian dan
konteks
penggunaanny
a. (Perhatikan
unsur
kebahasaan if
dengan
imperative,
can, should)
Jumlah 284

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3 dan
4 Tahun)
Mata Pelajaran : Seni Budaya

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

89
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

13. Memahami, menerapkan, 14. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian/kerja Seni Budaya.
dasar, dan metakognitif Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan kuantitas
lingkup kajian/kerja Seni yang terukur sesuai dengan standar
Budaya pada tingkat teknis, kompetensi kerja.
spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,
pengetahuan, teknologi, seni, mengolah, dan menyaji secara efektif,
budaya, dan humaniora kreatif, produktif, kritis, mandiri,
dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari keluarga, pengembangan dari yang dipelajarinya
sekolah, dunia kerja, warga di sekolah, serta mampu melaksanakan
masyarakat nasional, tugas spesifik di bawah pengawasan
regional, dan internasional. langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
4.1. Mempresentasikan 9
3.1 Memahami konsep budaya
konsep budaya
3.2 Memahami konsep 4.2. Mempresentasikan 9
seni konsep seni
90
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.3 Memahami konsep 4.3. Mempresentasikan 9
keindahan konsep keindahan
3.4. Menganalisis jenis, 4.4 Memilah jenis, fungsi 9
fungsi dan unsur seni dan unsur seni budaya
budaya Nusantara Nusantara
3.5 Menganalisis 4.5 Merumuskan 9
perkembangan seni perkembangan seni
budaya Nusantara budaya Nusantara
4.6 Melaksanakan apresiasi 9
3.6 Menerapkan apresiasi
seni budaya Nusantara
seni budaya Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi 4.7 Melaksanakan apresiasi 12
seni budaya seni budaya
mancanegara mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni 12
4.8 Mengeksplorasi karya seni
budaya Nusantara
budaya Nusantara
4.9 Mempresentasikan hasil 15
3.9 Mengevaluasi karya seni
evaluasi karya seni
budaya Nusantara
budaya Nusantara
4.10 Merancang karya seni 4.10 Mengkreasi karya seni 15
budaya Nusantara budaya Nusantara
Jumlah Jam Pelajaran (JP) 108

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan (PJOK)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

91
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

15. Memahami, menerapkan, 16. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajianPendidikan
dasar, dan metakognitif Jasmani, Olahraga dan
sesuai dengan bidang dan KesehatanMenampilkan kinerja di
lingkup kajian Pendidikan bawah bimbingan dengan mutu dan
Jasmani, Olahraga dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
Kesehatanpada tingkat standar kompetensi kerja.
teknis, spesifik, detil, dan Menunjukkan keterampilan menalar,
kompleks, berkenaan dengan mengolah, dan menyaji secara efektif,
ilmu pengetahuan, teknologi, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
seni, budaya, dan humaniora kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam konteks dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan potensi diri pengembangan dari yang dipelajarinya
sebagai bagian dari keluarga, di sekolah, serta mampu melaksanakan
sekolah, dunia kerja, warga tugas spesifik di bawah pengawasan
masyarakat nasional, langsung.
regional, dan internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

92
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.104 Menerapkan teknik dasar 4.55 Mempraktikan teknik


salah satu aktifitas dasar salah satu aktifitas
olahraga permainan bola olahraga permainan bola 12
besar untuk menghasilkan besar untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik koordinasi gerak yang baik
3.105 Menerapkan teknik dasar 4.56 Mempraktikan teknik
salah satu aktifitas dasar salah satu aktifitas
olahraga permainan bola olahraga permainan bola 10
kecil untuk menghasilkan kecil untuk menghasilkan
koordinasi gerak koordinasi gerak
3.106 Menerapkan salah satu 4.57 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas keterampilan aktifitas
atletik untuk menghasilkan atletik untuk menghasilkan 8
gerak yang efektif gerak yang efektif

3.107 Menerapkan salah satu 4.58 Mempraktikan salah satu


keterampilan aktifitas keterampilan aktifitas
olahraga beladiri untuk olahraga beladiri untuk 8
menghasilkan gerak yang menghasilkan gerak yang
efektif efektif

3.108 Menerapkan latihan 4.59 Mempraktikan latihan


pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan, 8
kekuatan, komposisi kekuatan, komposisi
tubuh, dan kelenturan) tubuh, dan kelenturan)
menggunakan instrumen menggunakan instrumen
terstandar terstandar
3.109 Menerapkan 4.60 Mempraktikan
keterampilan rangkaian keterampilan rangkaian
gerak dasar aktifitas gerak dasar aktifitas 6
olahraga senam untuk olahraga senam lantai
menghasilkan koordinasi untuk menghasilkan
yang baik koordinasi yang baik
3.110 Menerapkanketerampilan 4.61 Mempraktikan hasil
gerak rangkaian aktifitas analisis gerakan rangkaian
olahraga senam ritmik aktifitas olahraga senam 6
untuk menghasilkan ritmik untuk menghasilkan
koordinasi yang baik koordinasi yang baik
8
3.111 Menerapkan 4.62 Mempraktikan

93
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

keterampilan salah satu keterampilan salah satu


gaya renang pada aktifitas gaya renang pada aktifitas
olahraga air* olahraga air*
3.112 Membiasakan cara 4.63 Mempresentasikan cara
penerapan budaya hidup penerapan budaya hidup 6
sehat dalam kehidupan sehat dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari
3.113 Menganalisis teknik 4.64 Mempraktikan teknik
dasar salah satu aktifitas dasar salah satu aktifitas
olahraga permainan bola olahraga permainan bola 12
besar untuk menghasilkan besar untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik koordinasi gerak yang baik
3.114 Menganalisis teknik 4.65 Mempraktikan teknik
dasar salah satu aktifitas dasar salah satu aktifitas
olahraga permainan bola olahraga permainan bola 10
kecil untuk menghasilkan kecil untuk menghasilkan
koordinasi gerak koordinasi gerak
3.115 Menganalisis salah satu 4.66 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas keterampilan aktifitas 8
atletik untuk menghasilkan atletik untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.116 Menganalisis salah satu 4.67 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas keterampilan aktifitas
olahraga beladiri untuk olahraga beladiri untuk 8
menghasilkan gerak yang menghasilkan gerak yang
efektif efektif
3.117 Menganalisis latihan 4.68 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan, 8
kekuatan, komposisi kekuatan, komposisi
tubuh, dan kelenturan) tubuh, dan kelenturan)
menggunakan instrumen menggunakan instrumen
terstandar terstandar
3.118 Menganalisis 4.69 Mempraktikan
keterampilan rangkaian keterampilan rangkaian
gerak dasar aktifitas gerak dasar aktifitas 6
olahraga senam untuk olahraga senam untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
yang baik yang baik

94
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.119 Menerapkanketerampilan 4.70 Mempraktikan hasil


gerak rangkaian aktifitas analisis gerakan rangkaian
olahraga senam ritmik aktifitas olahraga senam 6
untuk menghasilkan ritmik untuk menghasilkan
koordinasi yang baik koordinasi yang baik

3.120 Menganalisis 4.71 Mempraktikan


keterampilan salah satu keterampilan salah satu 8
gaya renang pada aktifitas gaya renang pada aktifitas
olahraga air* olahraga air*
3.121 Mengevaluasi cara 4.72 Mempresentasikan
penerapan budaya hidup penyelesaian masalah cara
sehat dalam kehidupan penerapan budaya hidup 6
sehari-hari sehat dalam kehidupan
sehari-hari
Jumlah 144 JP

95
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
(3 Tahun)
Mata Pelajaran : Administrasi Umum (C1)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi,


yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan
rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

17. Memahami, 18. Melaksanakan tugas spesifik


96
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

menerapkan, dengan menggunakan alat,


menganalisis, dan informasi, dan prosedur kerja
mengevaluasi tentang yang lazim dilakukan serta
pengetahuan faktual, memecahkan masalah sesuai
konseptual, dengan bidang kajian/kerja
operasional dasar, dan Administrasi Umum.
metakognitif sesuai Menampilkan kinerja di bawah
dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan
lingkup kajian/kerja kuantitas yang terukur sesuai
Administrasi Umum dengan standar kompetensi
pada tingkat teknis, kerja.
spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan
dengan ilmu menalar, mengolah, dan menyaji
pengetahuan, teknologi, secara efektif, kreatif, produktif,
seni, budaya, dan kritis, mandiri, kolaboratif,
humaniora dalam komunikatif, dan solutif dalam
konteks pengembangan ranah abstrak terkait dengan
potensi diri sebagai pengembangan dari yang
bagian dari keluarga, dipelajarinya di sekolah, serta
sekolah, dunia kerja, mampu melaksanakan tugas
warga masyarakat spesifik di bawah pengawasan
nasional, regional, dan langsung.
internasional. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

ALOKASI
KOMPETENSIDASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4 WAKTU

3.1 Memahami administrasi 4.1 Melakukan


pengelompokan jenis- 6 jp
jenis administrasi

97
ALOKASI
KOMPETENSIDASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4 WAKTU

3.2 Menganalisis jabatan, 4.2 Membuat uraian tugas


tugas, dan uraian setiap tingkatan jabatan
pekerjaan pada kegiatan pada kegiatan 6 jp
administrasi administrasi
3.3 Menganalisis persyaratan 4.3 Menyusun persyaratan
personil administrasi personil administrasi 6 jp

3.4 Memilih bentuk struktur 4.4 Membuat bentuk


organisasi struktur organisasi 6 jp

3.5 Memahami fungsi-fungsi 4.5 Mengklasifikasikan


manajemen fungsi-fungsi 6 jp
manajemen
3.6 Menerapkan prosedur 4.6 Melakukan prosedur
pencatatan pencatatan 8 jp
surat/dokumen surat/dokumen
3.7 Menerapkan penataan 4.7 Melakukan penataan
surat/dokumen surat/dokumen sesuai 8 jp
sistem yang berlaku
3.8 Memilih peralatan kantor 4.8 Menggunakan peralatan
dalam kegiatan kantor dalam kegiatan 4 jp
administrasi administrasi
3.9 Menerapkan tata ruang 4.9 Melakukan penataan
kerja/kantor (Office ruang kerja/kantor
6 jp
Layout) (Office Layout)

3.10 Menerapkan komunikasi di 4.10 Melakukan komunikasi


tempat kerja di tempat kerja 8 jp

3.11 Menerapkan tata 4.11 Melakukan pencatatan


cara/prosedur pencatatan keuangan sederhana 8 jp
keuangan sederhana

Jumlah 72 jp

98
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Bisnis dan Pemasaran
Kompetensi Keahlian :Bisnis Daring dan Pemasaran

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi,


yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan
rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
19. Memahami, 20. Melaksanakan tugas spesifik

99
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
menerapkan, dengan menggunakan alat,
menganalisis, dan informasi, dan prosedur kerja
mengevaluasi tentang yang lazim dilakukan serta
pengetahuan faktual, memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kerja Bisnis
dasar, dan metakognitif Daring dan Pemasaran
sesuai dengan bidang Menampilkan kinerja di bawah
dan lingkup kerja bimbingan dengan mutu dan
Bisnis Daring dan kuantitas yang terukur sesuai
Pemasaran pada dengan standar kompetensi
tingkat teknis, spesifik, kerja.
detil, dan kompleks, Menunjukkan keterampilan
berkenaan dengan ilmu menalar, mengolah, dan menyaji
pengetahuan, teknologi, secara efektif, kreatif, produktif,
seni, budaya, dan kritis, mandiri, kolaboratif,
humaniora dalam komunikatif, dan solutif dalam
konteks pengembangan ranah abstrak terkait dengan
potensi diri sebagai pengembangan dari yang
bagian dari keluarga, dipelajarinya di sekolah, serta
sekolah, dunia kerja, mampu melaksanakan tugas
warga masyarakat spesifik di bawah pengawasan
nasional, regional, dan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Mata Pelajaran: Marketing

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETEN WAKT KOMPETENS SERTIFIK
DASAR SI DASAR U I ASI
3.1 Memahami 16
20.1 Merum
pasar uskan
pengelo

100
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETEN WAKT KOMPETENS SERTIFIK
DASAR SI DASAR U I ASI
mpoka
n pasar
3.2Menerapka 20.2 Melakuk 16
n an
analisa analisa
pasar pasar
3.3Menganalisi 20.3 Menen 16
s tukan
Segmentasi segment
pasar asi
pasar
3.4Menerapka 16
20.4 Melak
n ukan
Strategi Bauran Mengidentifik M.702090.
Bauran Pemasar asi elemen 001.01
Pemasaran an Pemasaran
(marketing (marketi Perusahaan
mix) ng mix)
3.5Menerapka 20.5 Melaku 16
n kan
strategi segmen
segmentati tating,
ng, targetin
targeting g dan
dan
potition
potitioning ing
produk produk
3.6 16
20.6 Membu
Mengevaluasi at
strategi laporan
diferensias hasil
i evaluas
produk i
Diferen
siasi
produk
3.7 16
20.7 Membu
Menerapkan at
strategi merek
merek
101
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETEN WAKT KOMPETENS SERTIFIK
DASAR SI DASAR U I ASI
3.8 16
20.8 Membu
Menganalisis at
pengemban rencan
gan dan a
inovasi pengem
produk bangan
baru dan
inovasi
produk
baru.
3.9 16 Mengolah M.702090.
20.9 Melak
Menganalisis data Riset 010.01
ukan
strategi strategi
siklus siklus
daur hidup daur
produk hidup
produk
Jumlah Jam 144

Mata Pelajaran: Perencanaan Bisnis

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENS WAKT KOMPETE SERTIFIKA
DASAR I DASAR U NSI SI
3.1 4.1Menentuk 10 Melakukan
Menganalisis an Analisa
Lingkunga lingkunga Lingkunga M.702090.
n n n Bisnis 012.01
pemasaran pemasara
n
3.2 4.2Membuat 10
Menganalisis analisa
SWOT SWOT
3.3 4.3 10 Mengidentif
Menerapkan Menentukan ikasi
strategi strategi elemen
bisnis bisnis Pemasaran
Perusahaa
n
3.4 4.4 15 Merencana
Menerapkan Menentukan kan Riset
102
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENS WAKT KOMPETE SERTIFIKA
DASAR I DASAR U NSI SI
perencanaa perencana terhadap
n an sebuah
produk produk Merk M.702090.
3.5 4.5 10 Mengidentif 001.01
Menganalisis Menghitung ikasi
perencanaa perencana elemen
n an Pemasaran
harga harga Perusahaa
3.6 4.6 10 n
Menganalisis Menentukan
tempat tempat
usaha yang usaha
strategis yang
strategis
3.7 4.7 10
Menganalisis Menentukan
teknik- teknik
teknik promosi
promosi
3.8 4.8Melaksan 15 Belum ada
Menerapkan a
prosedur kan
pengurusa prosedur
n pengurus
surat izin an
usaha surat izin

3.9 4.9Menentuk 12 Belum ada


Menganalisis an
teknik teknik
memperole memperol
h eh
modal modal
usaha usaha
3.10Mengevalu 3.1 Menentuk 12 Melaksana M.702090
asi kan Event ( .011.01
an
kelayakan Bagian dari
analisa
bisnis Komunikas
kelayaka
i Merk)
n bisnis
3.11Menerapka 3.2 Membuat 15 Menyusun M.702090
n rencana .014.01
proposal
prosedur penjualan
usaha
103
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENS WAKT KOMPETE SERTIFIKA
DASAR I DASAR U NSI SI
pembuata
n
proposal
usaha
3.12Menerapka 3.3 Mengelola 15 Melaksana M.702090
n kan Event ( .011.01
kegiatan
kegiatan Bagian dari
usaha
usaha/eve Komunikas
/event
nt i Merk)
Jumlah Jam 144

Mata Pelajaran: Komunikasi Bisnis

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENS WAKT KOMPETEN SERTIFIKAS
DASAR I DASAR U SI I
3.1Menerapka 4.1Menunjuka 10 Melaksana
n n kan
Etika etika Komunikas
komunikas komunika i efektif M.702090.
i si 002.01
bisnis bisnis
3.2 4.2Melakuka 10
Menerapkan n
proses komunika
komunikasi si
bisnis bisnis
3.3 4.3 15
Mengevaluasi Menentukan
komunikas komunik
i asi
efektif efektif
3.4 4.4 10 Melaksana
Menganalisis Melakukan kan M.702090.
teknik negosiasi Ketrampila 005.01
negosiasi n
3.5 4.5 27 Penjualan
Menganalisis Melakukan
presentasi presentas
bisnis i
bisnis
104
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENS WAKT KOMPETEN SERTIFIKAS
DASAR I DASAR U SI I
3.6 4.6 Membuat 24
Menerapkan surat
prosedur perminta
surat an
permintaa Barang
n
Barang
3.7 4.7 Membuat 18 Melaksana
Menerapkan surat kan
prosedur penawara penulisan M.702090.
surat n Bisnis 003.01
penawaran barang
barang
3.8 3.8 Membuat 18
Menerapkan surat
Prosedur pesanan
penulisan
surat
pesanan
3.9 3.9 Membuat 24 Melaksana
Menerapkan surat kan
Prosedur tagihan penulisan M.702090.0
penulisan Bisnis 03.01
surat
tagihan
3.10 4.10 24
Menerapkan Membuat
Prosedur surat
penulisan penanggu
surat han
penangguh pembayar
an an
pembayara
n
Jumlah Jam 180

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


105
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Bisnis dan Pemasaran
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi,


yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan
rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
21. Memahami, 22. Melaksanakan tugas spesifik
menerapkan, dengan menggunakan alat,
menganalisis, dan informasi, dan prosedur kerja
mengevaluasi tentang yang lazim dilakukan serta
pengetahuan faktual, memecahkan masalah sesuai
konseptual, dengan bidang kerja Bisnis
operasional dasar, dan Daring dan Pemasaran
metakognitif sesuai Menampilkan kinerja di bawah
dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan
lingkup kerja Bisnis kuantitas yang terukur sesuai
Daring dan Pemasaran dengan standar kompetensi
pada tingkat teknis, kerja. Menunjukkan
106
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
spesifik, detil, dan keterampilan menalar,
kompleks, berkenaan mengolah, dan menyaji secara
dengan ilmu efektif, kreatif, produktif, kritis,
pengetahuan, mandiri, kolaboratif,
teknologi, seni, komunikatif, dan solutif dalam
budaya, dan ranah abstrak terkait dengan
humaniora dalam pengembangan dari yang
konteks dipelajarinya di sekolah, serta
pengembangan potensi mampu melaksanakan tugas
diri sebagai bagian spesifik di bawah pengawasan
dari keluarga, sekolah, langsung. Menunjukkan
dunia kerja, warga keterampilan mempersepsi,
masyarakat nasional, kesiapan, meniru, membiasakan,
regional, dan gerak mahir, menjadikan gerak
internasional. alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

Mata Pelajaran: Penataan Produk

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETE WAK
KOMPETEN SERTIFIKA
DASAR NSI DASAR TU
SI SI

4.1Merumu 18
3.1 Memahami skan
penataan penata
Diusulkan Diusulkan
produk an
untuk untuk
produk
mengacu mengacu
30 pada pada
3.2 Menganalisis 4.2
produk yang Melakuk Menata Menata
akan ditata an Produk Produk
berdasarkan penataa KOP.RK.02. KOP.RK.02.
teknik n 012.01 012.01
vertical produk
berdasar
kan
teknik
107
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETE WAK
KOMPETEN SERTIFIKA
DASAR NSI DASAR TU
SI SI

vertical
36
4.3
Melakuk
an
3.3 Menganalisis
penataa
produk yang
n
akan ditata
produk
berdasarkan
berdasar
teknik
kan
horizontal
teknik
horizont
al
4.4 30
Melakuk
3.4 Menganalisis
an
atribut
penataa
produk yang
n
akan ditata
atribut
produk
3.5 Menerapkan 4.5 24
spesifikasi Membu
produk at
data
spesifik
asi
produk
3.6 Menerapkan 4..6Melaku 26
SOP pelabelan kan
(Barcode pelabel
produk) an
(Barco
de
produk
)
berdas
arkan
SOP
3.7 Menerapkan 4.7Melaku 24
SOP penataan kan
produk
108
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETE WAK
KOMPETEN SERTIFIKA
DASAR NSI DASAR TU
SI SI

penata
an
produk
berdas
arkan
SOP
3.8 Menerapkan 4.8 24
layout/planogr Membu
am penataan at
produk layout/
planogr
am
penata
an
produk
Diusulkan Diusulkan
3.9 Menganalisis 4.9 36 untuk untuk
elemen desain Meranc mengacu mengacu
dan visual ang pada pada
display (POS, elemen Menata Menata
POP, decorasi, desain Produk Produk
tema, dsb) dan KOP.RK.02. KOP.RK.02.
visual 012.01 012.01
penata
an
(POS,
POP,
decora
si,
tema,
dsb)
3.10 Menganalisis 4.10Meranca 24
fixture yang ng
digunakan fixture
dalam yang
penataan digunaka
produk n dalam
penataan
produk
3.11 Menerapkan 4.11 24
penataan Melak
109
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETE WAK
KOMPETEN SERTIFIKA
DASAR NSI DASAR TU
SI SI
barang pada ukan
setiap jenis penat
fixture aan
baran
g
pada
setiap
jenis
fixtur
e
3.12Mengevaluasi 4.12Memb 24
perawatan uat
produk yang lapora
didisplay n
hasil
peraw
atan
produ
k
yang
didisp
lay
3.13 Menerapkan 4.13 28
stock floor Membu
produk at
sesuai SOP laporan
stock
floor
produk
sesuai
SOP
Jumlah Jam 348

Mata Pelajaran: Bisnis Online

110
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETEN
WAKTU KOMPETEN SERTIFIKA
DASAR SI DASAR
SI SI
3.1 Memahami 4.1Merumus 28
bisnis kan
online bisnis
online
3.2 4.2 48
Menerapk Membu
an at
prosedur website
pembuatan
Website
3.3 4.3Mengoper 48
Menerapk asikan
an mesin
prosedur pencari
mesin dengan
pencari memanfa
dengan atkan
memanfaat Search
kan engine
Search Optimiza
engine tion Belum ada Belum ada
(SEO)
Optimizati
on
(SEO)
3.4 4.4Membuat 30
Menerapk email
an
prosedur
pembuatan
email
3.5 4.5 48
Menerapka Membu
n at akun
prosedur media
pembuatan social
media
social
3.6 4.6 48
Menerapka Melaku

111
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETEN
WAKTU KOMPETEN SERTIFIKA
DASAR SI DASAR
SI SI
n kan
prosedur pemasa
pemasaran ran
online online
dengan dengan
memanfaat memanf
kan aatkan
email dan email
media dan
social media
social
3.7 4.7 48
Menerapka Membu
n at iklan
prosedur online
iklan dan
online dan iklan
iklan PPC PPC
enggunakan menggu
google nakan
google
3.8Menerapkan 4.8Mengope 48
prosedur rasikan
pemasaran pemasa
dalam ran
E- dalam
Commerce E-
Comme
rce
3.9Menerapkan 4.9Mengope 48 Belum Ada
prosedur rasikan
pemasaran pemasa
online ran
dengan online
situs mobile dengan
situs
mobile
3.10Mengevalu 4.10Menyu 48
a sun
si hasil
adsense laporan
112
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETEN
WAKTU KOMPETEN SERTIFIKA
DASAR SI DASAR
SI SI
dan adsense
blogging dan
bloggin
g
3.11Menganalis 4.11Meran 48
a cang
afiliasi afiliasi
pemasaran pemasa
ran
Jumlah Jam 490

113
Mata Pelajaran : Pengeloaan Bisnis Ritel

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI WAKT UNIT SKEMA


DASAR U KOMPETEN SERTIFI
SI KASI
3.1 Memahami 4.1 Merumuskan 18 Belum Ada
bisnis ritel bisnis ritel
3.2 Menerapkan 4.2 Melakukan 24
manajemen manajemen
bisnis ritel bisnis ritel
3.3 Menerapkan K3 4.3 Melakukan 24
LH dalam K3LH dalam
pengeloaan pengelolaan
bisnis ritel bisnis ritel
3.4 Menerapkan 4.4 Melakukan 24
sistem informasi system
ritel informasi ritel
3.5 Menganalisis 4.5Merumuskan 18
perilaku perilaku
konsumen konsumen
dalam bisnis dalam bisnis
ritel ritel
3.6 Memahami 4.6Menunjukkan 18
undang-undang undang-
perlindungan undang
konsumen perlindungan Belum ada
konsumen
3.7 Menerapkan 4.7 Melakukan 24
promosi dalam promosi
bisnis ritel dalam bisnis
ritel
3.8 Menerapkan 4.8 Membuat 24
prosedur prosedur
administrasi administrasi
bisnis ritel bisnis ritel
3.9 Menganalisis 4.9 Membuat 24
lembaga laporan
waralaba tentang
dan lembaga
peranannya waralaba dan
peranannya

114
3.10Menerapkan 4.10Melakukan 24
manajemen manajemen
inventory dalam inventory
bisnis ritel dalam bisnis
ritel
24
3.11Menganalisis 4.11 Membuat
rancangan tata rancangan
ruang toko tata ruang
bisnis ritel toko bisnis
ritel
3.12 Menerapkan 4.12Melaksanaka 24
manajemen n
pergudangan manajemen
dalam bisnis pergudanga
ritel n dalam
bisnis ritel
3.13Menerapkan 4.13Menghitung 24 Belum Ada
metode FIFO, nilai
LIFO dan persediaan
AVERAGE dengan
dalam metode FIFO,
perhitungan LIFO dan
nilai persediaan AVERAGE
3.14 Menerapkan 4.14 Melakukan 24
stock opname stock opname
dalam bisnis dalam bisnis
ritel ritel
3.15Menerapkan 24
prosedur 4.15 Membuat
laporan stock Diusulkan KOP.RK02.0
penyusunan
opname mengacu 07.01
laporan stock
berdasarkan Melakukan
opname
metode Proses
berdasarkan
perpetual Administrasi
metode perpetual
Pengelolaan
3.16Menerapkan 24 Produk
4.16 Membuat
prosedur laporan stock
penyusunan opname
laporan stock berdasarkan
opname metode
berdasarkan periodical
metode periodical system
system

115
3.17Menerapkan 4.17 Melakukan 24
penjualan penjualan
langsung langsung
4.18. Menyusun
3.18Mengevaluas
Laporan 30
i penjualan
hasil
berbasis
penjualan
data
berbasis
data
Jumlah Jam 420

Mata Pelajaran : Administrasi Transaksi

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKT
KOMPET SERTIFI
DASAR DASAR U
ENSI KASI
4.1Merumuska 18
3.1 Memahami n Belum
administrasi administra Ada
transaksi si
transaksi
4.2Menentuka 24
3.2 Menerapkan n
Alur transaksi Alur
transaksi
4.3 24
Melakuka
3.3 Menerapkan
n
prosedur
pencatatan
Pencatata
bukti
n
transaksi
bukti
Transaksi
4.4 Membuat 24
3.4 Menganalisis
administra
Dokumen
si
transaksi
transaksi
Penjualan Diusulka
Penjualan
Diusulka n
3.5 Menganalisis 4.5 Membuat 24 n mengacu
dokumen mengacu pada
transaksi Administras pada Mengope

116
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKT
KOMPET SERTIFI
DASAR DASAR U
ENSI KASI
i Mengope rasikan
Pembelian transaksi rasikan Peralata
pembelian Peralatan n
Transaks Transaks
3.6 Menerapkan 4.6 Mencatat 30
i di i di
prosedur transaksi
Lokasi Lokasi
pencatatan pada
Penjuala Penjuala
transaksi bukti-
n n
pada bukti bukti
KOP.RK0 KOP.RK0
penjualan penjualan
2.001.01 2.001.01
tunai tunai
3.7 Menerapkan 4.7 Mencatat
prosedur transaksi 30
pencatatan pada
transaksi bukti-
pada bukti bukti
penjualan penjualan
kredit kredit
3.8.Menerapkan 4.8.Mencatat
prosedur transaksi 28
pencatatan pada
transaksi bukti-
bukti bukti
Penerimaan penerimaa
Kas n kas
4.9.Mencatat
3.9Menerapkan transaksi 28
pencatatan pada
transaksi bukti -
bukti bukti
Pengeluaran penge
kas luaran
kas
4.10Menunjuk
kan 18
3.10 Memahami berbagai
berbagai jenis jenis
mesin mesin
pembayaran
dalam transaksi pembayar
an dalam
transaksi

117
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKT
KOMPET SERTIFI
DASAR DASAR U
ENSI KASI
4.11Mengoper 26
3.11 Menerapkan
asi
prosedur
kan Alat
operasional
Hitung
Alat Hitung

3.12Menerapkan 4.12Mengoper 32
prosedur asikan
operasional Mesin
Mesin Pembayar
Pembayaran an
Tunai Tunai
3.13Menerapkan 4.13Mengoper 30
prosedur asikan Diusulka KOP.RK0
operasional Mesin n 2.004.01
Mesin Pembayar Mengacu
pembayaran an Non Melakuk
non tunai Tunai an
4.14Menunjuk 18 Proses
kan Administ
3.14 Memahami rasi
berbagai
berbagai Transaks
jenis
jenis i
alat ukur
alat ukur
transaksi

3.15 Menerapkan 4.15Mengoper 24


prosedur asikan
operasional Alat Ukur
Alat dalam
Ukur Transaksi
3.16 Menerapkan 24
4.16Mengoper
prosedur
asikan
oprasional
Alat
Alat
Bantu
Bantu
Verifikasi
Verifikasi
dalam
dalam
transaksi
transaksi
3.17 Menerapkan 4.17Menggun 24 M.70209
prosedur alat akan alat 0.002.01
komunikasi komunik

118
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKT
KOMPET SERTIFI
DASAR DASAR U
ENSI KASI
asi
dalam dalam
transaksi transaksi
(telepon,fax , (telepon,f
microfon ax ,micro
dll) fon
dll)
4.18 30
Menyusu
3.18Mengevaluasi n
hasil laporan
penjualan hasil
penjuala
n
Jumlah Jam 456

BAB V
STRUKTUR KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
119
Struktur Kurikulum di SMK Plus Darussalam untuk :
7. Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
7.1 Program Keahlian : Bisnis dan Pemasaran
7.1.1. Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 144
Jumlah B 2020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Ekonomi Bisnis 72
3. Administrasi Umum 72
4. IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Marketing 144
2. Perencanaan Bisnis 144
3. Komunikasi Bisnis 180
C3. Kompetensi Keahlian
1. Penataan Produk 348
2. Bisnis Online 490
3. Pengelolaan Bisnis Ritel 420
4. Administrasi Transaksi 456
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876

120
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6. 3 3 3 3 4 4
lainnya
1
Jumlah A 19 19 15 16 16
5
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan - -
2. 2 2 2 2
Kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 - -
1
Jumlah A dan B 24 24 17 16 16
7
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Marketing 4 4 - - - -
2. Perencanaan Bisnis 4 4 - - - -
3. Komunikasi Bisnis 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Penataan Produk - - 4 4 6 6
2. Bisnis Online - - 7 7 7 7
3. Pengelolaan Bisnis Ritel - - 6 6 6 6
4. Administrasi Transaksi - - 7 7 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5

121
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
2
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 30 30
9
4
Total 46 46 46 46 46
6

B. PERATURAN AKADEMIK
1. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar yang diatur pada SMK Plus Darussalam adalah
beban belajar sistem paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMK
Plus Darussalam. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran @ 45 menit.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar
kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SMK Plus
Darussalamditetapkan seperti berikut ini.
1) Jumlah jam pelajaran 48 perminggu.
2) Pembelajaran berlangsung selama 45 menit.
3) Jumlah beban belajar dalam kelas X-XII dalam satu tahun 36-40
minggu
4) Jumlah beban belajar pada kelas X-XII sebanyak 20 minggu.
5) Jumlah beban belajar khusus kelas XII semeseter genap sejumlah 16
minggu.
122
6) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik maksimum 60% dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
7) Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
8) Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
SMK Plus Darussalam terutama pada Bidang Keahlian
Teknologi Informasi dan Komunikasi boleh menambah jam belajar
per minggu. Hal ini karena bidang keahlian tersebut membutuhkan
banyak waktu untuk praktek. Penambahan jam beban belajar ini
berdasarkan berbagai pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik
dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting oleh Program Keahlian atau oleh pendidik.

2. Pengaturan Penjurusan
Peminatan peserta didik pada jenjang SMK sangat diperlukan
dalam rangka mendukung peserta didik mencapai tujuan akhir baik
dalam bidang pekerjaan maupun studi lanjut. Langkah-langkah
pelaksanaan pemilihan minat peserta didik dilakukan sebagai berikut:

1. Informasi Peminatan

Informasi tentang peminatan peserta didik dilakukan bersamaan


dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Calon peserta didik dan
orang tua peserta didik diberikan informasi selengkapnya tentang
pilihan peminatan yang ada di SMK agar dapat memilih bidang
peminatan yang sesuai dengan minat dan potensi peserta didik. Bila
memungkinkan informasi tentang peminatan dapat dilakukan
bersamaan dengan waktu promosi ke sekolah-sekolah sasaran (SMP).
Hal ini diperlukan agar peserta didik yang mendaftar memiliki
pemahaman yang baik dengan pilihannya pada saat mendaftar di
SMK.Informasi peminatan memuat tentang:

123
a. Jenis-jenis peminatan yang ada di SMK.
b. Cara-cara belajar, kegiatan pengembangan minat, bakat, dan sarana
prasarana belajar yang ada di SMK.
c. Profil tamatan pada setiap bidang peminatan.
d. Karir atau jenis pekerjaan yang dapat dijangkau setelah tamat
mengikuti pendidikan di SMK.
e. Studi lanjutan setelah tamat pendidikan di SMK.

2. Pengusulan Peminatan oleh Peserta Didik

Peminatan diusulkan berdasarkan minat peserta didik yang


disetujui oleh orang tua/walinya. Usulan peminatan peserta didik
dilakukan pada awal masuk sekolah setelah peserta didik dinyatakan
diterima di kelas X. Pembelajaran peminatan pada masing-masing
program keahlian akan dilakukan selama 2 semester. Proses perpindahan
peminatan hanya boleh dilakukan pada semester I. Perpindahan peminatan
tersebut dimungkinkan apabila kuota program keahlian yang dituju masih
tersedia dan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat
mendorong/meningkatkan kompetensi peserta didik menjadi lebih baik.
Sebagai konsekuensinya, peserta didik harus menempuh program
matrikulasi untuk materi-materi pada program keahlian yang diminati.

3.Analisis Usulan Peminatan oleh Peserta Didik


Analisis usulan peminatan oleh peserta didik merupakan langkah
penting sebelum dilakukan penetapan peminatan oleh pihak sekolah.
Analisis usulan peminatan peserta didik dilakukan terhadap pilihan/minat
dan data-data prestasi peserta didik. Minat belajar peserta didik diperoleh
dari angket saat pendaftaran/pendataan. Kemampuan peserta didik dapat
dianalisis melalui nilai raport kelas VII, VIII dan IX, Nilai UN di SMP,
dan prestasi non akademik lainnya. Hasil pengumpulan data yang
diperoleh dari teknik tes dan non tes (dokumentasi, angket, wawancara,
observasi, dll) dianalisis dengan metode tertentu sebagai bahan/acuan
dalam menentukan peminatan peserta didik. Penetapan peminatan peserta
didik dapat menggunakan data hasil tes, data non tes, atau gabungan dari
hasil tes dan non tes.

4. Penetapan Peminatan
Bidang peminatan secara umum dibagi dalam 3 tingkatan yaitu
bidang keahlian, program keahlian, dan kompetensi keahlian. Namun
demikian dalam pelaksanaan penetapannya hanya dilakukan dengan 2
tahap yaitu penetapan peminatan program keahlian dan penetapan
peminatan kompetensi keahlian.

Penetapan peminatan peserta didik menjadi tanggung jawab kepala


sekolah. Kepala sekolah membentuk dan menugaskan Tim peminatan
yang diberi tanggung jawab untuk menyiapkan informasi yang jelas
tentang daya tampung, jenis bidang peminatan, persyaratan khusus yang

124
diperlukan pada peminatan mata pelajaran atau bidang keahlian tertentu,
kriteria diterima dan ditolak sebagai peserta didik baru dan persyaratan

3. Prosedur Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Program PKL dirancang untuk menyiapkan lulusan yang


siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap
profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan menengah
kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang
mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki
kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. PKL dilaksanakan
melalui berbagai pola yang mendukung terhadap proses dan
keberhasilan. SMK Plus Darussalam melaksanakan Pola bulanan
(6 bulan). Penyelenggaraan PKL pola bulanan ini dilakukan
dengan cara mendistribusikan 6 bulan peserta didik mengikuti
PKL kedalam bulan efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam
satu Tahun, ada beberapa bulan peserta didik berada di sekolah
dan beberapa bulan lainnya peserta didik berada di industri.
Pada PKL pola bulanan ini dapat dilakukan dengan sistim blok
(6 bulan) atau dapat dipecah diselingi dengan pembelajaran di
sekolah. PKL selama 6 bulan dapat dilakukan pola 3-3 (3 bulan
di industri, 3 bulan disekolah, dan 3 bulan di industri) sehingga
memenuhi praktik di industri selama 6 bulan. Memperhatikan
Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu pelaksanaan
pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat dilakukan
pada kelas XI atau kelas XII. Pelaksanaan PKL di SMK Plus
Darussalam dilakukan pada kelas XI dimulai dari awal Semester
Ganjil –Semester Genap.

pola bulanan PKL di SMK Plus Darussalam selama 6 bulan


BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
JANUARI BDK
FEBRUARI BDK
MARET BDK
APRIL BSK
MEI BSK
JUNI BSK
JULI BDK
AGUSTUS BDK
SEPTEMBER BDK
OKTOBER BSK
NOVEMBER BSK
DESEMBER BSK

Keterangan: BDK = Bulan di Dunia Kerja dan BSK= Bulan di sekolah


125
4. Sistem Penilaian

Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan


pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup : penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
nasional, ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah. Penilaian
yang dilakukan di SMK Plus Darussalam yaitu :
a) Ulangan Harian (UH)
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah
menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan
Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk ulangan
harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan,
tugas dan produk
b) PTS
Penilaian tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
penilaian tengah semester meliputi seluruh KD pada periode
tersebut. Bentuk Penilaian Tengah Semester selain tertulis dapat
juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.
c) Ujian Tingkat Kompetensi (UTK)
UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
mempresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
d) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK)
UMTK merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.

126
Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
mempresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
e) USBN
USBN merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mata
pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
f) Ujian Sekolah
US merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi
peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan untuk mata
pelajaran yang tidak diujikan dalam USBN dilakukan oleh satuan
pendidikan.
g) UN
UN merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai
pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara
Nasional.
h) UUK
Ujian Unit Kompetensi adalah penilaian terhadap pencapaian 1
(satu) atau beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk satu
Skema Sertifikasi Profesi dilaksanakan oleh satuan pendidikan
terakreditasi.
i) Uji Kompetensi Keahlian
UKK merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
dalam rangka sertifikasi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) yang dilakukan oleh lembaga mandiri
atau LSP P1. Adapun tahapan pelaksanaan Ujian Kompetensi
Keahlian di SMK Plus Darussalam yaitu :
1) Pendaftaran
Tahapan pengisian fom registrasi APL 01 dan Asesmen.
Calon peserta mengajukan permohonan dengan
127
mengupload bukti-bukti pendukung dan menyatakan
dirinya kompeten pada skema sertifikasi yang akan
diujikan.
2) Pra Asesmen
Permohonan menjadi peserta diterima oleh admin
LSP/TUK untuk selanjutnya diferivikasi. Kemudian
dilakukan asesmen oleh asesor yang sudah ditugaskan oleh
LSP terhadap permohonan tersebut
3) Penjadwalan
LSP akan melakukan verifikasi terhadap TUK yang akan
menyelenggarakan uji, untuk kemudian menetapkan jadwal
uji kepada peserta/asesi yang telah memenuhi syarat
administrasi dan lolos pra asesmen
4) Uji Kompetensi
Proses penggalian kompetensi seseorang melalui perangkat
asesmen yang telah disiapkan oleh LSP, baik melalui
metode lisan, tulisan, wawancara, studi kasus, cek
portofolio, atau observasi praktek.
5) Keputusan Asesmen
Asesor kompetensi membrikan rekomendasi terhadap uji
kompetensi yang telah di lakukan. Hasil rekomendasi akan
diumumkan pada saat itu juga dan asesi bisa menyatakan
banding terhadap keputusan tersebut
6) Keputusan Pleno
Komite teknis melakukan rapat pleno terhadap hasil
rekomendasi asesor. Untuk selanjutnya mengeluarkan
keputusan yang salah satunya adalah surat perintah
penerbitan sertifikat.

 Prosedur Penilaian
1. Penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik dan/atau pembimbing
lapangan melalui tahapan:
128
a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik;
c. menganalisis perilaku peserta didik;
d. menindaklanjuti hasil analisis dalam proses pembelajaran; dan
e. mengklasifikasi perilaku peserta didik ke dalam kategori sangat
baik, baik, atau kurang, dan mendeskripsikannya secara singkat
pada setiap akhir semester .
2. Penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh
pendidik dan satuan pendidikan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. menyusun kisi-kisi instrumen penilaian;
c. menelaah kisi-kisi instrumen penilaian;
d. mengembangkan instrumen penilaian;
e. melaksanakan penilaian;
f. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk bilangan dengan
skala 0-100 dan dideskripsikan dalam 3 kategori yaitu sangat baik,
baik, dan kurang;
g. kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan
sebagai berikut.
Skala Kategori Deskripsi
lebih kecil Kurang (Belum Belum mampu melakukan
dari 67 mencapai SKM) prosedur
kerja yang menghasilkan
produk/jasa
yang konkret atau abstrak dan
memenuhi kriteria
68 s.d 80 (Mencapai SKM) Mampu melakukan prosedur
Baik kerja
yang menghasilkan produk/jasa
yang
konkret atau abstrak dan

129
memenuhi
81 s.d 100 (Melampaui SKM) Mampu melakukan prosedur
Sangat Baik kerja yang menghasilkan
produk/jasa yang konkret atau
abstrak dan melebihi kriteria

h. menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

3. Prosedur penilaian pembelajaran dan hasil belajar dilakukan oleh


pendidik dengan urutan:
a. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP
yang telah disusun;
b. Menyusun kisi-kisi penilaian;
c. Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran;
d. Melakukan analisis kualitas instrumen;
e. Melakukan penilaian;
f. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
g. Melaporkan hasil penilaian; dan
h. Menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

4. Prosedur pelaksanaan UUK dan UKK mengikuti ketentuan dari


sekolah terakreditasi bersama industri atau lembaga sertifikasi.

5. Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan


urutan:
a. menyusun kisi-kisi penilaian;
b. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskoran;
c. melaksanakan uji coba instrumen;
d. melaksanakan analisis kualitas instrumen;
e. melaksanakan penilaian;

130
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. menindaklanjuti laporan hasil penilaian

 Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku
spiritual dan sosial peserta didik yang dapat diamati dalam kehidupan
seharihari, baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan.
Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap
peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku peserta didik sesuai
butirbutir nilai sikap dari KI1, KI2, dan nilainilai lain yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan. Penilaian sikap diperoleh wali kelas dari guru mapel
PAI dan PPKN.

5. Pelaporan Hasil Belajar

Pelaporan hasil belajar adalah bentuk laporan hasil pengolahan


nilai proses dan hasil belajar siswa pada kurun waktu tertentu yang
dilakukan oleh pendidik, yang selanjutnya digunakan oleh satuan
pendidikan untuk mengisi rapor. SMK Plus Darussaam selalu memberikan
pelaporan hasil belajar baik kepada siswa maupun orang tua selaku wali
murid.

Pelaporan hasil belajar dari Ulangan Harian dilakukan setelah guru


menyelesaiakn koreksi terhadap pekerjaan siswa, lembaran yang sudah
dinilai diberikan kepada siswa untuk meminta tanda tangan dari wali
murid/orang tua yang kemudian dikumpulkan kembali kepada guru
tersebut untuk diarsip. Dengan demikian guru tersebut telah melakukan
pelaporan hasil belajar dari ulangan harian kepada siswa dan orang tua.

Pelaporan hasil belajar dari Ulangan Tengah Semester (UTS)


diwujudkan dalam bentuk rapot sisipan, sedangkan untuk Ulangan
Semester dan Ulangan Kenaikan Kelas dalam bentuk Rapot. Rapot disusun

131
oleh wali kelas setelah mengumpulkan nilai dari guru bidang study, baik
nilai pengetahuan maupun nilai sikap. Satu minggu setelah pelaksanaan
ujian, sekolah mengundang wali murid untuk proses pengambilan rapot.
Wali kelas dapat melaporkan perkembangan peserta didiknya kepada
orang tua agar senantiasa dilakukan pendampingan belajar ketika di
rumah.
6. Standart Ketuntasan Minimal (SKM)

Ketuntasan belajar siswa dalam mencapai kompetensi


pengetahuan dan keterampilan adalah berdasarkan nilai yang dicapai
siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam satu Kompetensi Dasar
(KD). Kriteria tersebut menggunakan batas minimal yang ditentukan oleh
guru beradasarkan analisis yang telah dilakukan. Kriteria Ketuntasan
Minimal yang selanjutnya disebut SKM adalah kriteria ketuntasan
belajar untuk mata pelajaran muatan umum dan mata pelajaran muatan
kejuruan ditentukan seperti yang ada dalam struktur kurikulum.

Faktor yang dipertimbangkan oleh guru pada saat menentukan SKM


adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa.

1) Kompleksitas adalah tingkat kerumitan atau kesulitan materi setiap KI-


KD yang harus dicapai siswa. Tingkat Kompleksitas Tinggi, bila dalam
pelaksanaannya menuntut kemampuan guru dalam memahami
kompetensi yang dimilki siswa, memerlukan waktu yang relatif lebih
lama dalam pembelajaran, dan membutuhkan kecermatan dan penalaran
tinggi.
2) Daya dukung yaitu ketersediaan tenaga pendidikan dan kependidikan
sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah.
3) Intake siswa adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa yang bisa
dilakukan dengan berdasarkan nilai raport atau ujian SMP (bagi siswa
kelas X), dan SKM Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian
SKM siswa pada semester atau kelas sebelumnya.

132
Setelah guru menganalisis faktor-faktor penentu SKM selanjutnya
guru melakukan langkah berikut in sebagai prosedur penetapan SKM

1) Menganalisis SK-KD untuk menentukan materi yang mudah dan sukar


2) Menjabarkan KD menjadi indikator
3) Menetapkan SKM tiap indikator berdasarkan :kompleksitas materi,
sumber daya dukung, dan intake siswa
4) Menetapkan SKM tiap KD
5) Menetapkan SKM mata pelajaran

Ketuntasan belajar siswa dan remidi diatur seperti berikut ini.

1) Jika siswa dalam satu K.D pembelajaran tidak tuntas belajarnya maka guru
melakukan remidi sebanyak maksimal 3 kali.
2) Remidi dilakukan sebelum atau selama berjalan pembelajaran K.D
berikutnya.
3) Bentuk remidi bisa berupa pembelajaran ulang, penugasan, pemberian
soal, atau tugas lain yang sesuai dengan materi bahasan yang siswa
mengalami kegagalan.
4) Jika sebanyak 3 kali dilakukan remidi dan nilai hasil remidinya masih
tetap di bawah SKM maka guru memutuskan untuk KD tersebut nilainya
ada di bawah SKM dan segera dimasukkan ke dalam Buku Penilaian.
5) Nilai hasil remidi setinggi-tingginya adalah sama dengan SKM.

133
TABEL Daftar SKM
SMK Plus Darussalam Bangsalsari

SKM KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
65 65 67 67 70 70
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
65 65 67 67 70 70
Pendidikan Pancasila dan
2.
Kewarganegaraan
65 65 67 67 70 70
3. Bahasa Indonesia
65 65 67 67 70 70
4. Matematika
65 65 67 67 70 70
5. Sejarah Indonesia
65 65 67 67 70 70
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6.
lainnya
Jumlah A
B. Muatan Kewilayahan
65 65 67 67 70 70
1. Seni Budaya
65 65 67 67 70 70
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2.
Kesehatan
Jumlah B
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
70 70 72 72 75 75
1. Simulasi dan Komunikasi Digital
70 70 72 72 75 75
2. Ekonomi Bisnis
70 70 72 72 75 75
3. Administrasi Umum
70 70 72 72 75 75
4. IPA
C2. Dasar Program Keahlian
70 70 72 72 75 75
1. Marketing
70 70 72 72 75 75
2. Perencanaan Bisnis
70 70 72 72 75 75
3. Komunikasi Bisnis
134
SKM KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
C3. Kompetensi Keahlian
70 70 72 72 75 75
1. Penataan Produk
70 70 72 72 75 75
2. Bisnis online
70 70 72 72 75 75
3. Pengelolaan Bisnis Ritel
70 70 72 72 75 75
4. Administrasi Transaksi
70 70 72 72 75 75
5. Produk Kreatifdan Kewirausahaan

7. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas adalah pernyataan yang menyatakan penegasan bahwa


peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang
kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya, ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kinerja peserta didik, yang meliputi aspek-aspek:

1. Secara Akademik :
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti
- Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal
sama dengan SKM
- Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal
baik
- Tidak naik kelas apabila minimal salah satu kompetensi dari
tiga nilai tidak tuntas
- Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif.
Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian raport yang
diberikan diakhir tahap pembelajaran. Setiap siswa akan memperoleh
buku raport yang berisi laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah
kompetensi yang telah dinyatakan kompeten
135
8. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK PLUS DARUSSALAM
BANGSALSARI setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan tidak ada
nilai raport mata pelajaran Kelas X - XII dibawah SKM
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK.
3. Telah menempuh Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
4. Telah menempuh Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
5. Telah menempuh Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
dengan memperoleh nilai tiap mata pelajaran minimal 5,5 ( skala 0
– 10 )

9. Mutasi Peserta Didik


Ada beberapa ketentuan siswa mutasi di SMK Plus Darussalam yaitu:
a. Mutasi Masuk dari SMK Sederajat
1. Surat Keterangan keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Cabang
Dinas Pendidikan Kabupaten (asli dan foto copy 3 lembar) dan siswa
tersebut harus mempunyai NISN (Nomor Induk Siswa Nasional).
apabila belum mempunyai NISN, maka penajuan NISN
dapatdilakukan oleh sekolah tujuan/asal.
2. Rapor Asli (lembar identitas, penilaian semester, dan mutasi
keluar)apabila mutasi pada tengah semester, maka sekolah asal perlu :
a. Melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah semester yang
diketahui oleh Kepala Sekolah Asal
b. Surat mutasi/penugasan dari instansi terkait terhadap orang
tua/walimurid yang bersangkutan
c. Kartu Keluarga / Surat Keterangan Domisili tempat tinggal
tingkatkelurahan terhadap siswa tersebut
3. Surat Keterangan / Pernyataan kesediaan menerima dari sekolah
tujuan disertai denggan keterangan pagu (Asli dandifotokopi 3
lembar)
4. Sekolah Asal mempunyai tingkat akreditasi yang sama atau lebih
rendah dengan sekolah tujuan
5.Tes penempatan yang dilakukan oleh sekolah tujuan boleh
dilakukan sesuai pertimbangan dan kebutuhan
6. Fotokopi NPSN, akreditasi dan ijin operasional sekolah asal (3 lbr)
7.Operator Dapodik sekolah asal sudah memastikan untuk
memindahkan data siswa ke sekolah tujuan

136
b. Mutasi Keluar dari SMK sederajat
1. Surat keterangan keluar dari sekolah asal yang diketahui Cabang
Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah setempat (asli dan fotokopi 3
lbr)dan siswa mempunyai NISN. apabila siswa belum mempunyai
NISN maka pengajuan NISN dapat dilakukan oleh sekolah tujuan/asal
2. Raport Asli (lembar identitas, penilaian semester dan keterangan
mutasi keluar). apabila mutasi pada pertengahan semester maka
sekolah asal perlu melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah
semester yang diketahui oleh sekolah asal
3. Surat Keterangan / Pernyataan kesediaan menerima dari sekolah
tujuan (asli dan fotokopi 3 lbr)
4. Sekolah Asal mempunyai tingkat akreditasi yang sama atau lebih
rendah dengan sekolah tujuan
5. Operator Dapodik sekolah asal sudah memastikan untuk
mengeluarkan/memindahkan data siswa ke sekolah tujuan

c. Mutasi Antar Kota Antar Negara


Mutasi Masuk Sekolah Indonesia di Luar Negeri
1. Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh
Atase Pendidikan RI di negara setempat (asli dan di fotocopy 3
lembar) dan siswa tersebut harus mempunyai NISN. Apabila belm
mempunyai NISN, maka pengajuan NISN dapat dilakukan oleh
sekolah tujuan atau asal.
2. Rapor asli (periksa pada lembar identitas, penilaian semester denga
mengacu pada kalender pendidikan, dan mutasi keluar). Apabila
mutasinya pada pertengahan semester, maka sekolah asal perlu :
a) Melampirkan hasil ujian bulanan/ sisipan tengah semester
yang diketahui oleh Kepala Sekolah asal.
b) Surat mutasi/penugasan dari instansi terkait terhadap orang
tua/wali murid yang bersangkutan
c) Kartu keluarga / keterangan domisili tempat tinggal tingkat
kelurahan terhadap siswa tersebut
3. Surat keterangan / pernyataan kesediaan menerima dari sekolah
tujuan disertai dengan keterangan pagu (asli dan di fotocopy 3
lembar)

137
4. Sekolah asal dan sekolah tujuan mempunyai tingkat akreditasi
sekolah yang sama atau lebih rendah dari sekolah asal
5. Tes penempatan yang dilakukan oleh sekolah tujuan boleh
dilakukan sesuai pertimbangan dan kebutuhan.
6. Operator dapodik di sekolah asal, dan sekolah tujuan maupun di
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat
memastikan untuk memindahkan data siswa tersebut ke sekolah
tujuan dari aplikasi dapodik yang ada.

Mutasi Sekolah Internasional (baikdidalam maupun luar negeri)


1. Surat keterangan keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh
Pejabat Kependidikan di Negara setempat (asli dan di Fotocopy 3
lembar)
2. Surat keterangan/pernyatan kesediaan menerima sebagai siswa
titipan dari sekolah tujuan disertai dengan keterangan pagu (asli
dan di Fotocopy 3 lembar)
3. Surat keterangan hasil tes penempatan yang dilakukan oleh sekolah
tujuan (asli dan di Fotocopy 3 lembar)
4. Mengajukan permohonan ke Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI untuk mendapatkan : persetujuan, penilaian,
penyataraan ijazah jenjang sebelumnya, dan NISN
5. Rapor/lembar hasil belajar siswa (asli dan di Fotocopy 3 lembar)
6. Kartu Keluarga/surat keterangan domisili tempat tinggal tingkat
kelurahan terhadap siswa tersebut (asli dan di Fotocopy 3 lembar)
a. Mutasi Keluar ke Sekolah Internasional (baik di dalam maupun
luar negeri)
7. Surat keterangan keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh
Cabang Dinas Pendidikan Propinsin Jawa Timur wilayah setempat
(asli dan di Fotocopy 3 lembar)
8. Operator dapodik di sekolah asal, dan sekolah tujuan maupun di
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat

138
memastikan untuk menarik data siswa tersebut ke sekolah tujuan
dari aplikasi dapodik yang ada
10. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pada intinya pendidikan kecakapan hidup membantu peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan belajar, menyadari dan
mensyukuri potensi diri untuk dikembangkan dan diamalkan, berani
menghadapi problema kehidupan, serta memecahkannya secara
kreatif. Pendidikan kecakapan hidup bukanlah mata pelajaran,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak perlu merubah kurikulum dan
menciptakan mata pelajaran baru. Yang diperlukan disini adalah
mereorientasi pendidikan dari mata pelajaran ke orientasi pendidikan
kecakapan hidup melalui pengintegrasian kegiatan-kegiatan yang pada
prinsipnya membekali peserta didik terhadap kemampuan-
kemampuan tertentu agar dapat diterapkan dalam kehidupan
keseharian peserta didik. Pemahaman ini memberikan arti bahwa mata
pelajaran dipahami sebagai alat dan bukan tujuan untuk
mengembangkan kecakapan hidup yang nantinya akan digunakan oleh
peserta didik dalam menghadapi kehidupan nyata. Prinsip-prinsip
pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sebagai berikut:
1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku
2. Tidak mengubah kurikulum yang berlaku
3. Pembelajaran menggunakan prinsip empat pilar, yaitu: belajar
untuk tahu, belajar menjadi diri sendiri, belajar untuk melakukan,
dan belajar untuk mencapai kehidupan bersama
4. Belajar konstekstual (mengkaitkan dengan kehidupan nyata)
dengan menggunakan potensi lingkungan sekitar sebagai wahana
pendidikan
5. Mengarah kepada tercapainya hidup sehat dan berkualitas,
memperluas wawasan dan pengetahuan, dan memiliki akses untuk
memenuhi standar hidup secara layak.
Pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan di SMK
Plus Darussalam dimasukkan dalam kurikulum dan direalisasikan
139
dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, Pramuka, Paskibra,
English Club, dan Drum Band.
Pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan di SMK Plus
Darussalam mempunyai tujuan:
a. Memberi kecakapan pada peserta didik secara propesional
b. Mendidik kecakapan vocasional untuk bekerja.
c. Merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus

140
BAB VI
PROGRAM MUATAN LOKAL, ESKUL, KARAKTER
LITERASI, BK

A. MUATAN LOKAL
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi,
menyatakan bahwa Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi
daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan kompetensi keahlian yang diselenggarakan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun
2014, SMK Plus Darussalam menggunakan Bahasa Daerah Jawa sebagai
Muatan Lokal.

B. EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMK Plus Darussalam ditujukan untuk
pengembangan kreativitas peserta didik. Untuk kegiatan ekstrakurikuler
yang diwajibkan adalah Pramuka, sedangkan untuk kegiatan
ekstrakurikuler pilihan yaitu Drumband, Sepak Bola, dan Tahfid Alquran.

141
 Program
1. Jenis Program
a. Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan
dalam rentang waktu sekali dalam satu tahun, antara lain: Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa (LDKS), pelaksanaan lomba (Pramuka, dan PBB).
b. Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan
dalam rentang waktu sekali atau dua kali dalam seminggu, antara lain:
kegiatan Pramuka, Paskibra, Sepak Bola, Tahfid Alquran dan Drumband.
c. Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan
setiap hari, antara lain bersih lingkungan.
2. Jenis Kegiatan
a. Kepemimpinan,meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
b. Kesenian, meliputi Drumband.
c. Keagamaan, meliputi Tahfid Alquran
d. Olah Raga, meliputi Sepak Bola
e. Kegiatan-kegiatan yang bersifat mendukung pengembangan kreativitas,
yaitu mengadakan:
1) Lomba/kegiatan, meliputi Lomba Kompetensi Siswa (LKS),
Jurnalistik, PBB, dll.
2) Kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnyabakti sosial, kegiatan
santunan anak yatim, santunan untuk kaum Duafa, dll.
Seminar, dan pameran/bazar,dengan substansi antara lain karir,
pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.

 Pelaksanaan
1. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru,pembina dan tenaga
kependidikan di sekolah.
2. Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan.
142
 Pelaksana
Pelaksana kegiatan ekstrakurikuler adalah pendidik dan atau tenaga
kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi
kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.
 Pengawasan
1. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dipantau, dievaluasi, dan dibina
melalui kegiatan pengawasan.
2. Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara:
a interen, oleh kepala sekolah.
b. eksteren, oleh pihak yang secara struktural/ fungsional memiliki
kewenangan membina kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.
3. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti
untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah/madrasah.
 Penilaian
Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler dinilai secara kualitatif dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.

C. PENUMBUHAN KARAKTER
1. Rasional
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budipekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec) dan tubuh
anak.Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak kita. Demikian dinyatakan oleh Kihajar
Dewantara. Oleh karena itu, transformasi pendidikan nasional Indonesia
harus menempatkan karakter sebagai ruh atau dimensi terdalampendidikan
nasional berdampingan dengan intelektualitas yang tercermin dalam
kompetensi yang dapat diwujudkan. Dengan karakter yang kuat-tangguh
beserta kompetensi yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang
baik, pelbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapatdipenuhiatau
diatasi. Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas,
143
pengembangan karakter peserta didik sangatlah penting menempatan
potensi-potensi intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan.
Demikian juga laporan Delors untuk pendidikan abad XXI, sebagaimana
tercantum dalam buku Pembelajaran: Harta Karun di Dalamnya,
menegaskan bahwa pendidikan abad XXI bersandar pada lima tiang
pembelajaran sejagat (five pillar of learning), yaitu learning to
know, learning to do, learning to live together, dan learning to beserta
learning to transform for oneself and society.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Lima nilai utama
Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai
yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai
utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Religius Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap
Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan
ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama,
menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan
kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu
dengan alam semesta (lingkungan).
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di SMK Plus Darussalam
yangmencerminkan karakter religius adalah Sholat Dhuha Berjamaah,
Sholat Dhuhur Berjamaah, Istigosah setiap hari Jumat, bersalaman dengan

144
guru sebelum masuk kelas, Berdoa bersama sebelum dan sesudah
pelajaran.
2) Nasionalis; Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir,
bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, b
udaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Subnilai nasionalis
antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya
bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga
lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya,
suku,dan agama.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di SMK Plus Darussalam yang
mencerminkan karakter nasionalis adalah Upacara Bendera, Menyanyikan
Lagu Indonesia Raya sebelum memulai pelajaran.
3) Mandiri, Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak
bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,
waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri
antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang,
profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4) Gotong Royong; Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan
menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan
persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai
gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen
atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong,
solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap
kerelawanan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan di SMK Plus
Darussalam yang mencerminkan karakter gotong royong adalah kegiatan
jumat bersih.
5) Integritas, Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang

145
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai.

3. Sembilan Prinsip Penumbuhan Karaker


Penumbuhan karakter di sekolah menerapakan sembilan prinsip berikut;
1) Nilai-nilai Moral Universal, penumbuhan karakter berfokus pada
penguatan nilai-nilai moral universal yang prinsip-prinsipnya dapat
didukung oleh segenap individu dari berbagai macam latar belakang
agama, keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.
2) Holistik Gerakan PPK, penumbuhan dilaksanakansecara holistik,
dalam arti pengembangan fisik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika
(olah rasa), etika dan spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh
menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler,dan ekstrakurikuler, berbasis pada pengembangan budaya
sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar
lingkungan pendidikan.
3) Terintegrasi; pelaksanaan di sekolah dikembangkan dan dilaksanakan
dengan memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen
pendidikan, bukan merupakan program tempelan dan tambahan dalam
proses pelaksanaan pendidikan .
4) Partisipasi; penumbuhan karakter dilakukan dengan mengikutsertakan
dan melibatkan publik seluas-luasnya sebagai pemangkukepentingan
pendidikan sebagai gerakan. Kepala sekolah, pendidik, tenaga
kependidikan, komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait
menyepakati prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah
yang diperjuangakan, menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan
Gerakan.
5) Kearifan Lokal, gerakan bertumpu dan responsif pada kearifan
lokalnusantara yang beragam dan majemuk agar pergerakan menjadi
kontekstual dan membumi.
6) Kecakapan Abad XXI; gerakan penumbuhan karakter merupakan
usaha mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh
146
peserta didik untuk hidup pada abad XXI, antara lain kecakapan berpikir
kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan
berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan bahasa
internasional, dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning).
7) Adil dan Inklusif; penumbuhan dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai
kebinekaan dan perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat
manusia.
8) Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik; Gerakan dikembangkan
dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta didik baik
perkembangan biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkatkecocokan
dan keberterimaannya tinggi dan maksimal.
9) Terukur; gerakan dikembangkan dan dilaksanakan agar dapat dimati
dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini
komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang
menjadi prioritas pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan
perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif; mengembangkan
Programprogram penguatan nilai-nilai karakter bangsa yang mungkin
dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya
yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan
pendidikan.

D. LITERASI
1. Pengertian Literasi
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat,
menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
2. Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai

147
organisasipembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui
pelibatan publik.
3. Tujuan Umum Literasi
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diwujudkan dalam
gerakan literasi di SMK agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Tujuan Khusus Literasi
a. Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik SMK.Membangun
ekosistem literasi sekolah di SMK.
b.Menjadikan SMK sebagai organisasi pembelajaran (learning
organization) (Senge, 1990).
c. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge
management) di SMK.
d. Menjaga keberlanjutan budaya literasi di SMK.

148
E. STRATEGI PELAYANAN BIMBINGAN KEJURUAN
1. Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru.
2. Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan
pesertadidik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

149
3. Konseli adalah penerima layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan
pendidikan.
4. Konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik
minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling
dan telah lulus pendidikan profesi guru Bimbingan dan
Konseling/konselor.
5. Guru Bimbingan dan Konseling adalah pendidik yang berkualifikasi
akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan
dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan dan
Konseling.
6. Satuan pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah
Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa SMP/MTs/SMPLB),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa (SMA/MA/SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan/Sekolah Menengah Kejuruan Luar
Biasa(SMK/MAK/SMKLB).

F. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling


1. Fungsi layanan bimbingan dan konseling terdiri dari;
a. Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahamanyang
lebih baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,
budaya, dan norma agama).
b. Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan
seimbang seluruh aspek pribadinya.
c. Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri
dengan diri sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif.
d. Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan,
pekerjaan dan karir masa depan, termasuk juga memilih program

150
peminatan, yang sesuai dengan kemampuan, minat,bakat, keahlian dan
ciri-ciri kepribadiannya.
e. Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala
satuan pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran atau guru
kelas untuk menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan
latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta
didik/konseli.
f. Pencegahan yaitu membantu peserta didik/konseli dalam mengantisipasi
berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya peserta didik/konseli tidak mengalami masalah
dalam kehidupannya.
g. Perbaikan dan Penyembuhan yaitu membantu peserta didik/konseli
yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir,
berperasaan, berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru bimbingan
dan konseling melakukan memberikan perlakuan terhadap konseli supaya
memiliki pola fikir yang rasional dan memiliki perasaan yang tepat,
sehingga konseli berkehendak merencanakan dan melaksanakan tindakan
yang produktif dan normatif.
h. Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat
menjaga kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi
kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
i. Pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
yang memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui
pembangunan jejaring yang bersifat kolaboratif.
j. Advokasi yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan
terhadap hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.

2. Tujuan layanan bimbingan dan konseling


Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantupeserta
didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dankemandirian dalam
kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup
aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal. Tujuan khusus
151
layanan bimbingan dan konseling adalah membantu konseli agar mampu: (1)
memahami dan menerima diri dan lingkungannya; (2) merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang akan
datang; (3) mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; (4) menyesuaikan
diri dengan lingkungannya; (5) mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi
dalam kehidupannya dan (6) mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung
jawab.

G. Asas dan Prinsip Bimbingan dan Konseling


1. Asas layanan bimbingan dan konseling
a. Kerahasiaan yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru
bimbingan dan konseling merahasiakan segenap data dan keterangan
tentang peserta didik/konseli, sebagaimana diatur dalam kode etik
bimbingan dan konseling.
b. Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta didik/konseli
mengikuti layanan yang diperlukannya.
c. Keterbukaan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang bersifat terbuka dan tidak berpura-puradalam
memberikan dan menerima informasi.
d. Keaktifan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didik/konseli memerlukan keaktifan dari kedua
belah pihak.
e. Kemandirian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang merujuk pada tujuan agar peserta didik/konseli mampu
mengambil keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara mandiri.
f. Kekinian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi
masyarakat di tingkat lokal, nasional dan global yang berpengaruh kuat
terhadap kehidupan peserta didik/konseli.
g. Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang
tentang hakikat manusia, kondisi-kondisi perubahan perilaku, serta proses
152
dan teknik bimbingan dan konseling sejalan perkembangan ilmu
bimbingan dan konseling.
h. Keterpaduan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang terpadu antara tunjuan bimbingan dan konseling
dengan tujuan pendidikan dan nilai – nilai luhur yang dijunjung tinggi
dan dilestarikan oleh masyarakat.
i. Keharmonisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang selaras dengan visi dan misi sekolah, nilai dan norma
kehidupan yang berlaku di masyarakat.
j. Keahlian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling berdasarkan atas kaidah-kaidah akademik dan etika
profesional, dimana layanan bimbingan dan konseling hanya dapat diampu
oleh tenaga ahli bimbingan dan konseling.
k. Tut wuri handayani yaitu suatu asas pendidikan yang mengandung
makna bahwa konseloratau guru bimbingan dan konseling sebagai
pendidik harus memfasilitasi setiap peserta didik/konseli untuk
mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan optimal.

2. Prinsip bimbingan dan konseling


a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik/konseli
dan tidak diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan
kepada semua peserta didik/konseli, baik yang tidak bermasalah maupun
yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa tanpa diskriminatif.
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik
bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan dinamis, dan melalui
bimbingan peserta didik/konseli dibantu untuk menjadi dirinya sendiri
secara utuh.
c. Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai positif. Bimbingan dan
konseling merupakan upaya memberikan bantuan kepada konseli untuk
membangun pandangan positif dan mengembangkan nilai-nilai positif
yang ada pada dirinya dan lingkungannya.
153
d. Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab bersama.
Bimbingan dan konseling bukan hanya tanggung jawab konselor atau
guru bimbingan dan konseling, tetapi tanggungjawab guru-guru dan
pimpinan satuan pendidikan sesuai dengan tugas dan kewenangan serta
peran masing-masing.
e. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan
dan konseling. Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu
peserta didik/konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil
keputusan serta merealisasikan keputusannya secara bertanggungjawab.
f. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan)
kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya
berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga,
perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat
pada umumnya.
g. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral daripendidikan.
Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari upaya
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
h. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia.
Interaksi antar guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta
didik harus senantiasa selaras dan serasi dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh kebudayaan dimana layanan itu dilaksanakan.
i. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan.
Layanan bimbingan dan konseling harus mempertimbangkan situasi dan
kondisi serta daya dukung sarana dan prasarana yang tersedia.
j. Bimbingan dan konseling diselenggarakan oleh tenaga profesional dan
kompeten. Layanan bimbingan dan konseling dilakukan oleh tenaga
pendidik profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling yang berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1)
dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus Pendidikan
Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor dari Lembaga
Pendidikan Tinggi Kependidikan yang terakreditasi.

154
k. Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis
kebutuhan peserta didik/konseli dalam berbagai aspek perkembangan.
l. Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk mengetahui
keberhasilan layanan dan pengembangan program lebih lanjut.

H. Komponen Bimbingan dan Konseling


Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional yang
diselenggarakan pada satuan pendidikan mencakup komponen program, bidang
layanan, struktur dan program layanan, kegiatan dan alokasi waktu layanan.
Komponen program meliputi layanan dasar, layanan peminatan dan
perencanaan individual, layanan responsif, dan -8-dukungan sistem, sedangkan
bidang layanan terdiri atas bidang layanan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Komponen program dan bidang layanan dituangkan ke dalam program
tahunan dan semesteran dengan mempertimbangkan komposisi, proporsi dan
alokasi waktu layanan, baik di dalam maupun di luar kelas.
Program kerja layanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil
analisis kebutuhan peserta didik/konseli dan struktur program dengan
menggunakan sistematika minimal meliputi: rasional, visi dan misi, deskripsi
kebutuhan, komponen program, bidang layanan, rencana operasional,
pengembangan tema/topik, pengembangan RPLBK, evaluasi-pelaporan-tindak
lanjut, dan anggaran biaya.
1. Komponen Program
Layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan secara keseluruhan
dikemas dalam empat komponen layanan, yaitu komponen:
(a) layanan dasar,
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual,
(c) layanan responsif, dan
(d) dukungan sistem.
a. Layanan Dasar
1) Pengertian
Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli
melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok
155
yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian).
2) Tujuan
Layanan dasar bertujuan membantu semua konseli agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal. Secara rinci tujuan
pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar (1)
memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan
untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak
bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu memenuhi kebutuhan
dirinya dan mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan (4) mampu
mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling dalam komponen layanan dasar antara lain; asesmen kebutuhan,
bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, pengelolaan media informasi, dan
layanan bimbingan dan konseling lainnya.
3) Fokus Pengembangan
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan kegiatan yang dilakukan
diarahkan pada perkembangan aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.
Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu peserta didik/konseli dalam
upaya mencapai tugas-tugas perkembangan dan tercapainya kemandirian dalam
kehidupannya.
b. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
1) Pengertian
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik/konseli dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan
kejuruan.Peminatan peserta didik dalam Kurikulum 2013 mengandung makna:
(1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar
156
yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan penetapan
peminatan belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) merupakan suatu
proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan
belajar yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan pilihan yang tersedia
pada satuan pendidikan serta prospek peminatannya; (4)merupakan proses yang
berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan
proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional; dan (5) layanan peminatan peserta didik merupakan
wilayah garapan profesi bimbingan dan konseling, yang tercakup pada layanan
perencanaan individual.Layanan Perencanaan individual adalah bantuan kepada
peserta didik/konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas
sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli
secara mendalam, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang
akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan
sehingga peserta didik/konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang
tepat di dalam mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk eberbakatan
dan kebutuhan khusus peserta didik/konseli.
2) Tujuan
Peminatan dan perencanaan individual secara umum bertujuan untuk membantu
konseli agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu
merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan
dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3)
dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang
telah dirumuskannya. Tujuan peminatan dan perencanaan individual ini dapat juga
dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk
merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan
pengembangan pribadi- sosial oleh dirinya sendiri.Isi layanan perencanaan
individual meliputi memahami secara khusus tentang potensi dan keunikan
perkembangan dirinya sendiri.Dengan demikian meskipun peminatan dan
perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli, layanan
157
yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan,
tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.
Layanan peminatan peserta didik secara khusus ditujukan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai
dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata
pelajaran keilmuan, maupun kemampuan dalam bidang keahlian, program
keahlian, dan paket keahlian.

3) Fokus Pengembangan
Fokus pengembangan layanan peminatan peserta didik diarahkan pada kegiatan
meliputi;
(1) pemberian informasiprogram peminatan;
(2) melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan
data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan
peminatanpeserta didik);
(3) layanan lintas minat;
(4) layanan pendalaman minat;
(5)layanan pindah minat;
(6)pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal, bimbingankelompok,
konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi,
(7) pengembangan dan penyaluran;
(8) evaluasi dan tindak lanjut.
Konselor atau guru bimbingan dan konseling berperan penting dalam layanan
peminatan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 dengan cara
merealisasikan 8 (delapan) kegiatan tersebut. Dalam penetapan peminatan peserta
didik/konseli SMTA memperhatikan data tentang nilai rapor SMP/MTs atau yang
sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat, minat peserta
didik dengan persetujuan orang tua/wali,dan rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor SMP/MTs atau yang sederajat. Untuk menuju peminatan
peserta didik/konseli yang tepat memerlukan arahan semenjak usia dini, dan
secara sistematis dapat dimulai semenjak menempuh pendidikan formal.
158
Fokus perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek pribadi,
sosial, belajar dan karir. Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup
pengembangan aspek:
(1) pribadi yaitu tercapainya pemahaman diri dan pengembangan konsep diri yang
positif,
(2) sosialyaitu tercapainya pemahaman lingkungan dan pengembangan
keterampilan sosial yang efektif,
(3) belajar yaitu tercapainya efisiensi dan efektivitas belajar, keterampilan
belajar, dan peminatan peserta didik/konseli secara tepat, dan
(4) karir yaitu tercapainya kemampuan mengeksplorasi peluang-peluang karir,
mengeksplorasi latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja
yang positif.
c. Layanan Responsif
1) Pengertian
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang
menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar peserta
didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangannya. Strategi layanan responsif diantaranya konseling individual,
konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan
kasus (referral).
2) Tujuan
Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli yang sedang
mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar,
dan karir. Bantuan yang diberikan bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat
menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat yang lebih serius.
konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya membantu peserta
didik/konseli untuk memahami hakikat dan ruang lingkup masalah,
mengeksplorasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang terbaik
melalui proses interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini, peserta didik/konseli
diharapkan dapat mengalami perubahan pikiran, perasaa, kehendak, atau perilaku
yang terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
3) Fokus Pengembangan
159
Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli
yang secara nyata mengalami masalah yang mengganggu perkembangan diri
dan secara potensial menghadapi masalah tertentu namun dia tidak menyadari
bahwa dirinya memiliki masalah. Masalah yang dihadapi dapat menyangkut
ranah pribadi, sosial, belajar, atau karir. Jika tidak mendapatkan layanan segera
dari Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling maka dapat menyebabkan
peserta didik/konseli mengalami penderitaan, kegagalan, bahkan mengalami
gangguan yang lebih serius atau lebih kompleks. Masalah peserta didik/konseli
dapat berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan
hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi
kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
Untuk memahami kebutuhan dan masalah peserta didik/konseli dapat diperoleh
melalui asesmen kebutuhan dan analisis perkembangan peserta didik/konseli,
dengan menggunakan berbagai instrumen, misalnya angket konseli, pedoman
wawancara, pedoman observasi, angket sosiometri, daftar hadir peserta
didik/konseli, leger, inventori tugas-tugas perkembangan (ITP), psikotes dan alat
ungkap masalah (AUM).

160
BAB VII

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum SMK PLUS DARUSSALAM diselenggarakan dengan


mengikuti kalender pendidikan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Propinsi Jawa Timur pada setiap tahun ajaran. Pada tahun pelajaran 2020/2021
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
No. 884/2697/101.1/2019, Tanggal : 15 Juli 2019 tentang Hari Sekolah dan
Hari Libur bagi Sekolah di Propinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2020/2021.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu dan pemetaan beban


belajar untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran. Minggu efektif
belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hanya untuk tugas tertentu sesuai
Paket Keahlian masing-masing. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama


satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Untuk kelas X hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal
selama 3 (tiga) hari untuk melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS)

161
Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas
dimulai pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020.

B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu
pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 61. Pembagian Jam Mengajar Dalam Satu Minggu


SELASA, RABU, KAMIS,
HARI SENIN HARI JUM'AT
SABTU
JA
WAKTU @ 45' JAM WAKTU @ 45' JAM WAKTU @ 45'
M
0 Sholat Dhuha 0 Sholat Dhuha 0 Sholat Dhuha
I UPACARA I 07.00 - 07.45 I 07.00 - 07.40
II 07.45 - 08.30 II 07.45 - 08.30 II 07.40 - 08.20
III 08.30 - 09.15 III 08.30 - 09.15 III 08.20 - 09.00
IV 09.30 - 10.15 IV 09.30 - 10.15 IV 09.15 - 09.55
ISTIRAHAT 15' ISTIRAHAT 15' ISTIRAHAT 15'
V 10.15 - 11.00 V 10.15 - 11.00 V 09.55 - 10.35

VI 11.00 - 11.45 VI 11.00 - 11.45 VI 10.35 - 11.15

ISTIRAHAT 30' ISTIRAHAT 30'


VII 12.15 - 13.00 VII 12.15 - 13.00
VIII 13.00 - 13.45 VIII 13.00 - 13.45

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif


belajar sebagai berikut:

No
Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
.
1. Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
dan maksimum 38 pembelajaran efektif pada
minggu setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap
semester semester

162
3. Jeda antar Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
semester
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
6 Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
sekolah/madrasah yang diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran
di sekolah.

Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri


Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur
serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.

163
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:

· Libur Semester 1: 26 Desember s.d 02 Januari 2020


· Libur Semester 2: 21 Juni – 10 Juli 2020
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
· Tahun Baru
· Idul Fitri dan Cuti Bersama
· Idul Adha
· Tahun Baru Imlek
· Tahun Baru Hijriah
· Hari Raya Nyepi
· Maulid Nabi Muhammad saw.
· Tahun Baru Imlek
· Wafat Isa Al masih
· Hari Raya Waisak
· Kenaikan Isa Al Masih
· Hari Kemerdekaan RI
· Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
· Hari Raya Natal
D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah disusun setiap tahun pelajaran adalah
sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU


1 PPDB
2 MPLS Kelas 10 13 - 18 Juli 2020
3 Pembagian Tugas Mengajar Smt. Ganjil 13 Juli 2020
Pembuatan Dokumen I dan II KTSP
4 13 Juli – 20 Juli 2019
Kurikulum 2013 Revisi 2017
5 Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sepanjang TP 2020/2021

6 Ujian Tengan Semester (UTS) 05 – 10 Oktober 2020


Ujian Akhir Semester Ganjil (UAS) Kelas
7 07 - 12 Desember 2020
10, 11, dan 12
8 Simulasi UNBK Tahap 1 Desember 2020

164
NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU
9 Penerimaan Rapor Semester Ganjil 22 Desember 2020
10 Try Out ke-1 Kelas 12 10 - 12 Januari 2021
11 Try Out ke-2 Kelas 12 12 - 15 Pebruari 2021
12 Simulasi UNBK Tahap 2 Pebruari 2021
13 Karantina untuk kelas XII Pebruari – Maret 2021
14 Pemantapan 4 mapel UN Februari 2021
15 Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Kelas 12 05 - 10 April 2021
16 Ujian Sekolah Praktik Kelas 12 01 - 03 Februari 2021
17 Simulasi UNBK Tahap 3 Pebruari 2021
Ujian Sekolah Berstandar Nasional Kelas
18 15 – 18 Maret 2021
12
19 Ujian Sekolah Tulis Kelas 12 (USPBK) 22 - 06 Maret 2021
Penilaian Tengah Semester (PTS) 01-06 Maret 2021
20 Ujian Nasional Pusat Kelas 12 2 – 5 April 2020
21 Ujian Akhir Semester Genap Kelas 10, 11 07 - 12 Juni 2021
Rapat Kenaikan Tingkat dan Pembagian
22 17 Juni 2021
Rapor
23 Pembagian Rapot Semester Genap 18 Juni 2021

165
BAB VIII
PENUTUP

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMK PLUS


DARUSSALAM Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat terselesaikan dengan harapan segala
upaya yang telah dirancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di
SMK PLUS DARUSSALAM.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 revisi ini tentunya masih
jauh dari sempurna. Kritik, saran yang sifatnya konstruktif selalu diharapkan dalam
upaya sempurnanya Kurikulum yang dilaksanakan di SMK PLUS DARUSSALAM ini.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMK PLUS
DARUSSALAM ini, kami ucapkan terima kasih dengan teriring doa semoga amal baik
kita semua mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah swt., Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita
lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Aamiin.

166

Anda mungkin juga menyukai