Anda di halaman 1dari 215

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua
berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif
yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern

1
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association
of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi
dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science Study
(TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA)
sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut.
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki
kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran
saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

2
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang
tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan
bagi peserta didik.

e. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar, agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Mengembangkan
kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

3
4) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
5) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar


memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.

2. Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil PMP

NILAI CAPAIAN
NO STANDAR/INDIKATOR/SUB
2019

1 Standar Isi 6.99

2 Standar Proses 6.99

3 Standar Kompetensi Kelulusan 6.99

4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.59

5 Standar Sarana Prasarana 5.12

6 Standar Pengelolaan Pendidikan 6.92

7 Standar Pembiayaan 6.99

8 Standar Penilaian Pendidikan 6.99

Dengan melihat hasil PMP tersebut maka yang perlu ditingkatkan dan
dikembangkan adalah :
a. Standar Proses

4
Dari nilai capaian standar proses, upaya sekolah untuk
meningkatkannya adalah sebagai berikut
1) Meningkatkan kualitas RPP yang dimiliki oleh setiap guru Mata
Pelajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan berwawasan
lingkungan melalui kegiatan MGMP sekolah.
2) Meningkatkan kualitas pengelolaan kelas antara lain:
a) Setiap guru mata pelajaran pada awal semester
menginformasikan silabusnya pada peserta didik dan
menugaskan untuk mencari referensi sebagai sumber
belajar masing-masing mata pelajaran.
b) Meningkatkan kedisipinan guru dan peserta didik dalam
pengelolaan waktu pada saat proses pembelajaran
3) Meningkatkan fungsi perpustakaan sekolah dengan menambah
jumlah buku sesuai kebutuhan peserta didik dan guru.
4) Penambahan “BANDWITH” untuk memfasilitasi peserta didik
dan guru dalam mencari sumber belajar.

b. Standar Kompetensi Lulusan

Upaya sekolah dalam meningkatkan nilai kinerja standar Kompetensi


Lulusan sebagai berikut
1) Melakukan bimbingan belajar pada kelas XII oleh semua guru
mata pelajaran yang diujikan di Ujian Satuan Pendidikan Sekolah
dan Ujian Nasional
2) Meningkatkan kualitas “”SKILL” guru kejuruan melalui magang
guru dan setifikasi LSP
3) Mewajibkan semua peserta didik kelas XII untuk mengikuti ujian
sertifikasi yang diselenggarakan oleh LSP
4) Melatih peserta didik mengikuti “ Try Out on line”
5) Melakukan sinkronisasi kurikulum dengan Dunia Usaha/Dunia
Industri

5
c. Standar Sarana dan Prasarana

Upaya sekolah daam meningkatkan capaian kinerja :


1) Memperluas akses peserta didik dalam memanfaatkan
perpustakaan dengan membuat taman bacaan di berbagai tempat
khususnya di setiap keahlian.
2) Pengadaan peralatan praktik sesuai dengan tuntutan teknologi
baru sesuai tuntutan dunia kerja
3) Penambahan Laboratorium simulasi digital
4) Penambahan jamban sesuai dengan rasio jumlah peserta didik
5) Pengadaan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja
6) Membuat checklist daftar peralatan dan bahan praktik
7) Membuat standar operasional prosedur untuk (penggunaan
ruangan, penggunaan peralatan, pemakaian bahan dan
keselamatan kerja)

d. Standar Pengelolaan

Upaya sekolah dalam meningkatkan nilai capaian kinerja standar


pengelolaan:
1) Melakukan revisi visi, misi dan tujuan sesuai tuntutan kurikulum
2013
2) Melakukan sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah pada warga
sekolah dan stake holder.
3) Merealisasikan visi, misi sekolah ke dalam program kerja
4) Membuat kode etik sekolah
5) Menciptakan lingkungan yang kondusif (terbebas dari sampah
dan bau tidak sedap) untuk kegiatan pembelajaran
6) Meningkatkan kemitraan dengan lembaga lain yang relevan
disertai dokumen perjanjian kerja sama/MOU
7) Melakukan evaluasi rencana kerja kompetensi keahlian setiap 2
(dua) tahun

6
8) Meningkatkan partisipasi warga sekolah dalam berbagai kegiatan
untuk mewujudkan keberhasilan program sekolah yang
berwawasan lingkungan.
9) Menerapkan sistem informasi manajemen yang mudah di akses
oleh warga sekolah dan masyarakat.

3. Kondisi Ideal Sesuai Permendiknas No. 40/2008 tentang Sarana


Prasarana

a. Standar Sarana dan Prasarana


Sebuah SMK/MAK sekurang-kurangnya memiliki prasarana yang
dikelompokkan dalam ruang pembelajaran umum, ruang penunjang,
dan ruang pembelajaran khusus.

1. Kelompok Ruang Pembelajaran Umum terdiri dari:


1) ruang kelas,
2) ruang perpustakaan,
3) ruang laboratorium biologi,
4) ruang laboratorium fisika,ruang laboratorium kimia,
5) ruang laboratorium IPA,
6) ruang laboratorium komputer,
7) ruang laboratorium bahasa,
8) ruang praktik gambar teknik.
2. Kelompok Ruang Penunjang terdiri dari:
1) ruang pimpinan,
2) ruang guru,
3) ruang tata usaha,
4) tempat beribadah,
5) ruang konseling,
6) ruang UKS,
7) ruang organisasi kesiswaan,
8) jamban,
9) gudang,
10) ruang sirkulasi,

7
11) tempat bermain/berolahraga.
3. Kelompok Ruang Pembelajaran Khusus meliputi ruang praktik yang
disesuaikan dengan program keahlian.

4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

a. Prinsip pengembangan KTSP:


1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini
dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang.
Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran
harus berpusat pada peserta didik.

2) Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik
untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan

8
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.

3) Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

b. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya
meliputi:
1) Analisis mencakup:
a) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Kurikulum;
b) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan
c) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

2) Penyusunan mencakup:
a) perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan SMK
Manunggal Bhakti Ngoro;
b) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja
pendidik tingkat kelas;
d) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan
lokal; dan
f) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.
g) penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan
komite sekolah.

9
h) pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum
a. Tujuan Pengembangan KTSP
Pengembangan kurikulum di SMK dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan dengan tujuan:
1. Menjaga agar kurikulum yang digunakan mengarah kepada tercapainya
visi sekolah sesuai dengan perkembangan IPTEK dan harapan
stakeholder
2. Pengembangan kurikulum dilaksanakan untuk mengevaluasi kurikulum
dengan membandingkan anatar kompetensi dasar atau standar
kompetensi atau kompetensi bidang studi yang dipersyaratkan secara
nasional dengan kondisi nyata di sekolah
3. Menajmin kualitas lulusan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan
kurikulum
4. Meningkatkan mutu pembelajaran yang variatif sesuai dengan
assessment proses dan hasil belajar

b. Prinsip Pengembangan KTSP


Kurikulum SMK Manunggal Bhakti Ngoro dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan,
mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
berpedoman pada panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP.

Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya,


Kurikulum SMK Manunggal Bhakti Ngoro dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan


kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik


memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

10
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik
memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,


dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh
karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan kegiatan
pembelajaran peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku


kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha/industri dan dunia kerja. Oleh karena itu,

11
upaya pengembangan kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,


bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan


pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional


dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

Di samping itu, Kurikulum SMK Manunggal Bhakti Ngoro juga disusun


dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar


pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang
disusun harus memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.

12
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat


manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif,
kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial,
spiritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman


karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup
sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan


yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara
berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya


pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

13
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni (IPTEKS) sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan IPTEKS.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman


dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua
mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan
akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu


maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar
bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan


kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan
dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

14
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik


sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang


berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,


kondisi, dan ciri khas masing-masing satuan pendidikan.

C. Dasar Hukum
Landasan yuridis pedoman pengembangan KTSP SMK :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Sekolah pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
3. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 01/KB/2020; Nomor 516 Tahun 2020; Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020; Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan
tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corono Virus Disease 2019
(Covid – 19).
4. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 02 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam Masa

15
Pandemi Corona Virus Disease (Covid – 19).
5. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/8242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Corona irus
Disease 2109 (Covid-19).
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
50 tahun 2020 tentang Praktek Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik.
7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No.719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
8. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur No.
420/3319/101.1/2021 tentang Kalender Pendidikan Bagi Satuan
Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2021/2022.

D. Visi Sekolah
a. Visi SMK Manunggal Bhakti Ngoro
“UNGGUL DALAM MUTU, KREATIF, SANTUN, BERDASARKAN IMTAQ
DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN”

b. Visi Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif


Menciptakan Tenaga Kerja yang Profesional di Bidang Teknik Otomotif
E. Misi Sekolah
a. Misi Sekolah
1. Menciptakan suasana yang kondusif untuk mewujudkan keimanan dan
ketaqwaan
2. Berperilaku sesuai dengan ajaran Agama Islam dan Budaya Indonesia
3. Membentuk peserta didik yang berkarakter dan berbudi luhur
4. Mewujudkan sekolah yang mencetak siswa unggul dan kompetitif baik
bidang akademik maupun non akademik
5. Mengembangkan kreatifitas peserta didik dan guru sesuai IPTEK
6. Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan/kompetensi

16
7. Menghasilkan lulusan yang berdaya guna, mampu bersaing dalam
dunia usaha dan dunia industri
8. Menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya
9. Mampu berwirausaha sesuai dengan kompetensi

b. Misi Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan


1. Membekali peserta didik dalam IMTAQ dan IPTEK yang mantap
2. Menyiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja yang bertanggung jawab
dan selalu siap mengikuti perkembangan zaman
3. Membekali peserta didik dengan kompetensi teknik otomotif

F. Tujuan Sekolah
a. Tujuan Sekolah
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah
SWT.
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara
yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan
melestarikanlingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya
alam dengan efektif dan efisien.

Tujuan Khusus:
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia

17
usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetisi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara
mandiri maupun melewati jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
b. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif secara
umum mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal
3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu.

Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan


Otomotif adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten, dengan kegiatan :

 Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam


program keahlian teknik Kendaraan Ringan Otomotif agar dapat
bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada
di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah;
 Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian Kendaraan
Ringan Otomotif;
 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
Kurikulum yang digunakan di Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

18
menggunakan Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan).

Disamping itu, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif


akan mengembangkan Kompetensi dengan mempelajari Perakitan AC,
Installasi Software, system Injeksi Mobil.

G. SKL Kompetensi Keahlian


Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Keahlian

Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar Kompete


nsi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam tiga dimen
si, yaitu dimensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 t


ahun dan SMK/MAK program pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pad
a dimensi sikap sebagaimana pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

Tabel 1. SKL PMK Dimensi Sikap

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan

Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun


Berperilaku yang mencerminkan Berperilaku yang mencerminkan sik
sikap: ap:

1. beriman dan bertakwa kepada 1. beriman dan bertakwa kepada Tu


Tuhan YME; han YME;

2. jujur, disiplin, empati, dan pe 2. jujur, disiplin, empati, dan pembe


mbelajar sejati sepanjang haya lajar sejati sepanjang hayat;
t; 3. bangga dan cinta tanah air, bangg
3. bangga dan cinta tanah air, ba a pada profesinya, dan berbudaya
ngga pada profesinya, dan ber nasional;
budaya nasional; 4. memelihara kesehatan jasmani, r
4. memelihara kesehatan jasman ohani, dan lingkungan;

19
Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan

Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun


i, rohani, dan lingkungan; 5. berpikir kritis, kreatif, beretika-k
erja, bekerja sama, berkomunikas
5. berpikir kritis, kreatif, beretik
i, dan bertanggung jawab pada pe
a-kerja, bekerja sama, berkom
kerjaan sendiri dan dapat diberi t
unikasi, dan bertanggung jawa
anggung jawab atas kuantitas dan
b pada pekerjaan sendiri dan d
kualitas hasil kerja orang lain ses
apat diberi tanggung jawab m
uai bidang dan lingkup kerja dala
embimbing orang lainsesuai b
m konteks diri sendiri, keluarga,
idang dan lingkup kerja dalam
sekolah, masyarakat, bangsa, neg
konteks diri sendiri, keluarga,
ara, dan industri lingkup lokal, na
sekolah, masyarakat, bangsa,
sional, regional, dan internasiona
negara, dan industri lingkup lo
l.
kal, nasional, regional, dan int
ernasional.

20
Tabel 2. SKL PMK Dimensi Pengetahuan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan

Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

Berfikir secara faktual, konseptual, o Berfikir secara faktual, konsept


perasional dasar, prinsip, dan metako ual, operasional lanjut, prinsip,
gnitif sesuai denganbidang dan lingk dan metakognitif secara multidi
up kerjapada tingkat teknis, spesifik, siplin sesuai dengan bidang dan
detil, dan kompleks, berkenaan deng lingkup kerja pada tingkat tekni
an: s, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi, 1. ilmu pengetahuan,
3. seni, 2. teknologi,
4. budaya, dan 3. seni,
5. humaniora 4. budaya, dan
dalamkonteks pengembangan potensi 5. humaniora
diri sebagai bagian dari keluarga, seko dalamkonteks pengembangan po
lah, dunia kerja, warga masyarakat lok tensi diri sebagai bagian dari kel
al, nasional, regional, dan internasiona uarga, sekolah, dunia kerja, warg
l. a masyarakat lokal, nasional, reg
ional, dan internasional.

Tabel 3. SKL PMK Dimensi Keterampilan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Bertindak produktif, mandiri, kolabo Bertindak produktif, mandiri, k
ratif, dan komunikatif dalam: olaboratif, dan komunikatif dal
am:
1. melaksanakan tugas dengan men
ggunakan alat, informasi, dan pro 1. melaksanakan tugas dengan
sedur kerja yang lazim dilakukan menggunakan alat, informas

21
Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
serta menyelesaikan masalah sed i, dan prosedur kerja yang l
erhana sesuai dengan bidang kerj azim dilakukan serta menye
a, dan lesaikan masalah kompleks
sesuai dengan bidang kerja,
dan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

2. menampilkan kinerja mandiri deng 2. menampilkan kinerja mandiri d


an pengawasan langsung atasan engan pengawasan tidak langsu
berdasarkan kuantitas dan kuali ng atasan berdasarkan kuantitas
tas terukur sesuai standar komp dan kualitas terukur sesuai stan
etensi kerja, dan dapat diberi tu dar kompetensi kerja, serta bert
gas membimbing orang lain. anggung jawab atas hasil kerja
orang lain.

Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat


generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai
manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial
sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan
demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat
yaitu kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial
disebut KI-2, kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti
keterampilan disebut KI-4.

22
Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun
pada SMK/MAK disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI


INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
(KI-1) dianutnya.
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
(KI-2) santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan (KI- Memahami, menerapkan, Memahami,
3) menganalisis, dan menerapkan,
mengevaluasi tentang menganalisis, dan
pengetahuan faktual, mengevaluasi
konseptual, operasional dasar, tentang pengetahuan
dan metakognitif sesuai faktual, konseptual,
dengan bidang dan lingkup operasional lanjut,
kerja pada tingkat teknis, dan metakognitif
spesifik, detil, dan kompleks, secara multidisiplin
berkenaan dengan ilmu sesuai dengan
pengetahuan, teknologi, seni, bidang dan lingkup
budaya, dan humaniora dalam kerja pada tingkat
konteks pengembangan teknis, spesifik,

23
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
potensi diri sebagai bagian detil, dan kompleks,
dari keluarga, sekolah, dunia berkenaan
kerja, warga masyarakat denganilmu
nasional, regional, dan pengetahuan,teknolo
internasional. gi,seni, budaya, dan
humaniora dalam
konteks
pengembangan
potensi diri sebagai
bagian dari
keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga
masyarakat
nasional, regional,
dan internasional.
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, Melaksanakan tugas
(KI- dengan menggunakan alat, spesifik, dengan
4) informasi, dan prosedur kerja menggunakan alat,
yang lazim dilakukan serta informasi, dan
menyelesaikan masalah prosedur kerja yang
sederhana sesuai dengan lazim dilakukan serta
bidangkerja. menyelesaikan
masalah kompleks
Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang
bimbingan dengan mutu dan
kerja.
kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menampilkan kinerja
mandiri dengan mutu
Menunjukkanketerampilan
dan kuantitas yang

24
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
menalar, mengolah, dan menyaji terukur sesuai
secara efektif, kreatif, produktif, dengan standar
kritis, mandiri, kolaboratif, kompetensi kerja.
komunikatif, dan solutif dalam
Menunjukkanketera
ranah abstrak terkait dengan
mpilan menalar,
pengembangan dari yang
mengolah, dan
dipelajarinya di sekolah, serta
menyaji secara
mampu melaksanakan tugas
efektif, kreatif,
spesifik di bawah pengawasan
produktif, kritis,
langsung.
mandiri, kolaboratif,
Menunjukkan keterampilan komunikatif, dan
solutif dalam ranah
abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik secara
mandiri.

Menunjukkan
keterampilan
mempersepsi,
kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak
mahir, menjadikan
gerak alami, sampai
dengan tindakan
orisinal dalam

25
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
mempersepsi, kesiapan, meniru, ranah konkret
membiasakan, gerak mahir, terkait dengan
menjadikan gerak alami, dalam pengembangan dari
ranah konkret terkait dengan yang dipelajarinya di
pengembangan dari yang sekolah, serta
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
mampu melaksanakan tugas melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan spesifik secara
langsung. mandiri.

H. Profil Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah krite


ria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahu
an, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumus
kan SKL PMK dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berik
ut.

1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;

2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berke
lanjutan;

3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keteram


pilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;

4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik u


ntuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan

5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif m


enghadapi pasar global.

I. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3 sesuai Kompli

26
Penyusunan KTSP SMK Manunggal Bhakti Ngoro mencakup
pengembangan program pembelajaran program pendidikan 3 (tiga) tahun
dan 4 (empat) tahun sesuai spektrum pendidikan menengah kejuruan.

Penyusunan KTSP SMK Manunggal Bhakti Ngoro memperhatikan jenjang


KKNI minimal kualifikasi 2 untuk kompetensi keahlian 3 tahun dan
minimal kualifikasi 3 untuk kompetensi keahlian 4 tahun.

Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 KKNI:

1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat,


dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta
menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan
langsung atasannya;

2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual


bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang
tersedia terhadap masalah yang lazim timbul;

3. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab membimbing orang lain.

Deskripsi Jenjang Kualifikasi 3 KKNI:

1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan


menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah
pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri
dengan pengawasan tidak langsung;

2. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta


konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu,
sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan
metode yang sesuai;

3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan baik dalam


lingkup kerjanya;

27
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas hasil kerja orang lain.

Deskripsi Kompetensi PMK 3 tahun PMK 4 tahun berdasar KI

Terdapat deskripsi kompetensi untuk Pendidikan Menengah Kejuruan 3


tahun dan Pendidikan Menengah Kejuruan 4 tahun berdasar Kompetensi
Inti (KI). Rumusan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kej
uruan dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Lulusan SMK Global Jombang program pendidikan 3 tah
un dan pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai
mana pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

28
Tabel 1. SKL PMK Dimensi Sikap

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan

Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

Berperilaku yang mencerminkan si Berperilaku yang mencerminkan si


kap: kap:

1. beriman dan bertakwa kepada Tu 1. beriman dan bertakwa kepada Tu


han YME; han YME;
2. jujur, disiplin, empati, dan pembe 2. jujur, disiplin, empati, dan pembe
lajar sejati sepanjang hayat; lajar sejati sepanjang hayat;
3. bangga dan cinta tanah air, bangg 3. bangga dan cinta tanah air, bangg
a pada profesinya, dan berbudaya a pada profesinya, dan berbudaya
nasional; nasional;
4. memelihara kesehatan jasmani, r 4. memelihara kesehatan jasmani, r
ohani, dan lingkungan; ohani, dan lingkungan;
5. berpikir kritis, kreatif, beretika-k 5. berpikir kritis, kreatif, beretika-k
erja, bekerja sama, berkomunikas erja, bekerja sama, berkomunikas
i, dan bertanggung jawab pada pe i, dan bertanggung jawab pada pe
kerjaan sendiri dan dapat diberi t kerjaan sendiri dan dapat diberi t
anggung jawab membimbing ora anggung jawab atas kuantitas dan
ng lainsesuai bidang dan lingkup kualitas hasil kerja orang lain ses
kerja dalam konteks diri sendiri, uai bidang dan lingkup kerja dala
keluarga, sekolah, masyarakat, b m konteks diri sendiri, keluarga,
angsa, negara, dan industri lingk sekolah, masyarakat, bangsa, neg
up lokal, nasional, regional, dan i ara, dan industri lingkup lokal, na
nternasional. sional, regional, dan internasiona
l.

29
Tabel 2. SKL PMK Dimensi Pengetahuan
Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan

Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

Berfikir secara faktual, konseptual, Berfikir secara faktual, konseptual,


operasional dasar, prinsip, dan meta operasional lanjut, prinsip, dan met
kognitif sesuai denganbidang dan li akognitif secara multidisiplin sesuai
ngkup kerjapada tingkat teknis, spe dengan bidang dan lingkup kerja pa
sifik, detil, dan kompleks, berkenaa da tingkat teknis, spesifik, detil, dan
n dengan: kompleks, berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,


2. teknologi, 2. teknologi,
3. seni, 3. seni,
4. budaya, dan 4. budaya, dan
5. humaniora 5. humaniora
dalamkonteks pengembangan potens dalamkonteks pengembangan potens
i diri sebagai bagian dari keluarga, se i diri sebagai bagian dari keluarga, se
kolah, dunia kerja, warga masyarakat kolah, dunia kerja, warga masyarakat
lokal, nasional, regional, dan interna lokal, nasional, regional, dan interna
sional. sional.

30
Tabel 3. SKL PMK Dimensi Keterampilan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

Bertindak produktif, mandiri, kolab Bertindak produktif, mandiri, kolab


oratif, dan komunikatif dalam: oratif, dan komunikatif dalam:

1. melaksanakan tugas dengan me 1. melaksanakan tugas dengan me


nggunakan alat, informasi, dan nggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilak prosedur kerja yang lazim dilak
ukan serta menyelesaikan masal ukan serta menyelesaikan masal
ah sederhana sesuai dengan bida ah kompleks sesuai dengan bida
ng kerja, dan ng kerja, dan
2. menampilkan kinerja mandiri d 2. menampilkan kinerja mandiri d
engan pengawasan langsung ata engan pengawasan tidak langsu
san berdasarkan kuantitas dan k ng atasan berdasarkan kuantitas
ualitas terukur sesuai standar ko dan kualitas terukur sesuai stand
mpetensi kerja, dan dapat diberi ar kompetensi kerja, serta berta
tugas membimbing orang lain. nggung jawab atas hasil kerja or
ang lain.

Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat


generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai
manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial
sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan
demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat
yaitu kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial
disebut KI-2, kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti
keterampilan disebut KI-4.

31
Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun
pada SMK Global Jombang disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK

KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI


NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
Spritual (KI-
dianutnya.
1)
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
(KI-2) santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menganalisis, dan menganalisis, dan
mengevaluasi tentang mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, operasional konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif lanjut, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan secara multidisiplin sesuai
lingkup kerja pada tingkat dengan bidang dan lingkup
teknis, spesifik, detil, dan kerja pada tingkat teknis,
kompleks, berkenaan spesifik, detil, dan
dengan ilmu pengetahuan, kompleks, berkenaan
teknologi, seni, budaya, denganilmu
dan humaniora dalam pengetahuan,teknologi,seni
konteks pengembangan , budaya, dan humaniora

32
KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI
NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun
potensi diri sebagai dalam konteks
bagian dari keluarga, pengembangan potensi diri
sekolah, dunia kerja, sebagai bagian dari
warga masyarakat keluarga, sekolah, dunia
nasional, regional, dan kerja, warga masyarakat
internasional. nasional, regional, dan
internasional.

33
KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI
NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun
Keterampilan Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas spesifik,
(KI-4) spesifik, dengan dengan menggunakan alat,
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
informasi, dan prosedur yang lazim dilakukan serta
kerja yang lazim dilakukan menyelesaikan masalah
serta menyelesaikan kompleks sesuai dengan
masalah sederhana sesuai bidang kerja.
dengan bidangkerja.
Menampilkan kinerja
Menampilkan kinerja di mandiri dengan mutu dan
bawah bimbingan dengan kuantitas yang terukur sesuai
mutu dan kuantitas yang dengan standar kompetensi
terukur sesuai dengan kerja.
standar kompetensi kerja.
Menunjukkanketerampilan
Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
di bawah pengawasan
langsung.

34
KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI
NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun
Menunjukkan keterampilan Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, dalam ranah konkret alami, sampai dengan
terkait dengan tindakan orisinal dalam ranah
pengembangan dari yang konkret terkait dengan
dipelajarinya di sekolah, pengembangan dari yang
serta mampu melaksanakan dipelajarinya di sekolah,
tugas spesifik di bawah serta mampu melaksanakan
pengawasan langsung. tugas spesifik secara mandiri.

35
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN

A. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN


Bidang Studi Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
a. Alokasi Waktu
MATA PELAJARAN ALOKASI

WAKTU
A.MUATAN LOKAL
1. Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Ingris dan Bahasa Lainnya 352
Jumlah A 1.738
B.Muatan Kewilayahaan
1. Seni buadaya 108
2. Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C .Muatan Kewilayahan
C 1.Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi digital 108
2. Fisika 108
3. Kimia 108
C2.Dasar program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 144
2. Teknologi Dasar Otomotif 144
3. Pekerjaan dasar teknik Otomotif 180
C3.Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 594
2. Pemeliharaan sasis dan Pemindahan tenaga Kendaran ringan 560

36
3. Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan 560
4. Produk kreatif dan kewirausahan 524
Jumlah 3.030
Total 5.016

b.Jam Pelajaran Perminggu


No Komponen / Mata Pelajaran Jam pelajaran Per Minggu
Kelas X Kelas XI Kelas XII
.
SM SM SM SM SM SM

37
1 2 3 4 5 6
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 2 2 2 - -
Kesehatan
3. Bahasa Daerah 2 2 2 2 2 2
Jumlah A dan B 26 26 19 19 19 19
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan komunikasi digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -

38
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar dan Teknik Otomotif 2 2 - - - -
2. Teknologi Dasar Otomotif 5 5 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 3 3 - - - -
4.
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - - 6 6 - -
2. Pemeliharaan sasis dan Pemindahan
- - 6 6 9 9
tenaga kendaraan Ringan
3. Pemeliharaan kelistrikan kendaraan
- - 6 6 8 8
Ringan
4. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 31 31 33 33
JUMLAH 48 48 50 50 50 50

c.Struktur Kurikulum New Normal Covid-19

Jam pelajaran Per Minggu


No Kelas X Kelas XI Kelas XII
Komponen / Mata Pelajaran SM SM SM SM SM SM
.
1 2 3 4 5 6
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 1 1 1 1 1
2. Pendidikan Kewarganegaraan 1 1 1 1 1 1
3. Bahasa Indonesia 2 2 1 1 1 1
4. Matematika 2 2 2 2 2 2
5. Sejarah Indonesia 1 1 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 1 1 1 1 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 1 1 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
1 1 1 1 - -
Kesehatan
3. Bahasa Daerah 1 1 1 1 1 1
Jumlah A dan B 11 11 8 8 8 8
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan komunikasi digital 1 1 - - - -
2. Fisika 1 1 - - - -
3. Kimia 1 1 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar dan Teknik Otomotif 1 1 - - - -
2.Teknologi Dasar Otomotif 3 3 - - - -
3.Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 1 1 - - - -

39
C3. Kompetensi Keahlian
1.Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - - 3 3 - -
2.Pemeliharaan sasis dan Pemindahan tenaga
- - 3 3 4 4
kendaraan Ringan
3.Pemeliharaan kelistrikan kendaraan Ringan - - 3 3 4 4
4.Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 3 3 4 4
5.Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - - 3 3 4 4
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 9 9 15 15 16 16
JUMLAH 20 20 23 23 24 24

B. MUATAN KTSP
a). Kompetensi Mata Pelajaran

1. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang h


arus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat program pendidikan (S
MK 3 tahun atau 4 tahun) yang menjadi dasar pengembangan KD.KI mencak
up: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfung
si sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program d
alam mencapai SKL.
Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua m
ata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tia
p mata pelajaran dirinci
dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang da
pat diilustrasikan dengan skema berikut.

40
Gambar 1. Skema Hubungan SKL, KI, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada


SMK/MAKsesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
… Tahun 2016 tentang Standar Isi PMK sebagai berikut

Tabel 6. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK

KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI


NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun

Sikap Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


Spritual
(KI-1)

Sikap Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,


Sosial (KI- peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
2) bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

41
KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI
NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun

dalam pergaulan dunia.

KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI


NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun

Pengetahua Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,


n (KI-3) menganalisis, dan menganalisis, dan
mengevaluasi tentang mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, konseptual, operasional
dan metakognitif sesuai lanjut, dan metakognitif
dengan bidang dan lingkup secara multidisiplin sesuai
kerja pada tingkat teknis, dengan bidang dan
spesifik, detil, dan kompleks, lingkup kerja pada tingkat
berkenaan dengan ilmu teknis, spesifik, detil, dan
pengetahuan, teknologi, seni, kompleks, berkenaan
budaya, dan humaniora dalam denganilmu
konteks pengembangan potensi pengetahuan,teknologi,sen
diri sebagai bagian dari i, budaya, dan humaniora
keluarga, sekolah, dunia kerja, dalam konteks
warga masyarakat nasional, pengembangan potensi
regional, dan internasional. diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan
internasional.
Keterampil Melaksanakan tugas spesifik, Melaksanakan tugas
an (KI-4) dengan menggunakan alat, spesifik, dengan
informasi, dan prosedur kerja menggunakan alat,
yang lazim dilakukan serta informasi, dan prosedur
menyelesaikan masalah kerja yang lazim dilakukan

42
KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI
NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun

sederhana sesuai dengan bidang serta menyelesaikan


kerja. masalahkompleks sesuai
Menampilkan kinerja di bawah dengan bidang kerja.
bimbingan dengan mutu dan Menampilkan kinerja
kuantitas yang terukur sesuai mandiri dengan mutu dan
dengan standar kompetensi kerja. kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar

KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI


NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun

Menunjukkanketerampilan kompetensi kerja.


menalar, mengolah, dan menyaji Menunjukkanketerampilan
secara efektif, kreatif, produktif, menalar, mengolah, dan
kritis, mandiri, kolaboratif, menyaji secara efektif,
komunikatif, dan solutif dalam kreatif, produktif, kritis,
ranah abstrak terkait dengan mandiri, kolaboratif,
pengembangan dari yang komunikatif, dan solutif
dipelajarinya di sekolah, serta dalam ranah abstrak terkait
mampu melaksanakan tugas dengan pengembangan dari
spesifik di bawah pengawasan yang dipelajarinya di
langsung. sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik
Menunjukkan keterampilan
secara mandiri.
mempresepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, Menunjukkan keterampilan
menjadikan gerak alami, dalam mempresepsi, kesiapan,
ranah konkret terkait dengan meniru, membiasakan gerak
pengembangan dari yang mahir, menjadikan gerak
dipelajarinya di sekolah, serta alami, sampai dengan
mampu melaksanakan tugas tindakan orisinal dalam

43
KOMPETE DESKRIPSI KOMPETENSI
NSI INTI 3 Tahun 4 Tahun

spesifik di bawah pengawasan ranah konkret terkait dengan


langsung. pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan
tugas spesifik secara
mandiri.

1. Hasil belajar untuk pencapaian kompetensi lulusan, KI dan KD juga dirum


uskan dalam taksonomi meliputi ranah/dimensi sikap, pengetahuan, dan ke
terampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar dilakukan untuk mengukur
perubahan perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada penca
paian hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour) tuju
an pembelajaran. Umumnya klasifikasi perilaku hasil belajar yang digunak
an berdasarkan taksonomi Bloom yang pada Kurikulum 2013 yang telah di
sempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl dengan pengelompokan menj
adi : (1) Sikap (affective) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam b
ersikap dan merasa, (2) Pengetahuan (cognitive) merupakan kapabilitas int
elektual dalam bentuk pengetahuan
atau berpikir, (3) Keterampilan (psychomotor) merupakan keterampilan m
anual atau motorik dalam bentuk melakukan.
Ranah/dimensi sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama d
alam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan r
anah pengetahuan dan keterampilan.

a. Kompetensi Intipada ranah sikap (sikap spiritual dan sikap social) mer
upakan kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Grad
asi kompetensi sikap meliputi menerima, merespon/menanggapi, meng
hargai, menghayati, dan mengamalkan.

44
Gambar 2. Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap

Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl,d


imana pembentukan sikap peserta didik ditata secara hirarkhis mulai da
ri menerima, merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan me
ngamalkan.

TABEL 7. DIMENSI AFEKTIF

Tingkatan Sikap Deskripsi

Menerima (accepting) nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan


memberikan perhatian terhadap nilai tersebut

Menanggapi (responding) nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa
puas dalam membicarakan nilai tersebut

Menghargai (valuing)nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai


nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai
tersebut

Menghayati (organizing/ intern Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian


alizing)nilai dari sistem nilai dirinya

45
Tingkatan Sikap Deskripsi

Mengamalkan (characterizing/ Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri


actualizing) nilai dirinya dalam berpikir, berkata,
berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

(sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964)


b. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi
dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
1) Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive
process dimention) peserta didik: dimulai dari memahami (C2), me
nerapkan (C3), menganalisis (C4), hingga kemampuan evaluasi (C
5).
2) Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention):
berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural atau opera
sionaldasar/lanjut sampai metakognitif.
Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bl
oom olahan Anderson, dimana perkembangan kemampuan mental intel
ektual peserta didik dimulai dari: 1) mengingat/remember(C1), yaknip
eserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya; 2) mema
hami/understand(C2), yakni merupakan kemampuan mengonstruksi m
akna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik;
3) menerapkan/apply(C3), yakni merupakan penggunaan prosedur dala
m situasi yang diberikan atau situasi baru; 4) menganalisis/analyse(C4),
yakni merupakan penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagai
mana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dal
am keseluruhan struktur; (5) mengevaluasi/evaluate(C5), yakni merup
akan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar;
dan (6) mengkreasi/create(C6), yakni merupakan kemampuan menem
patkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi a
tau mengorganisasikan elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur ba
ru).

46
Gambar 3. Dimensi pada Kompetensi Inti Pengetahuan

Dimensi pengetahuan (knowledge dimention) terdiri atas:


 Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetah
uan detail yang spesifik dan elemen.Contoh fakta bisa berupa kejad
ian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diraba.
Seperti mesin mobil hidup, lampu menyala, rem yang pakem/blong.
Contoh lain: Arsip dan dokumen.
 Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompl
eks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Conto
hnya fungsi kunci kontak pada Mesin mobil, prinsip kerja starter, p
rinsip kerja lampu, prinsip kerja rem. Contoh lain: Pengertian Arsi
p dan dokumen, Fungsi Arsip dan dokumen.
 Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana mela
kukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urut
an langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkah-langkah me
mbongkar mesin, langkah-langkah mengganti lampu, langkah-lang

47
kah mengganti sepatu rem. Contoh lain: Langkah-langkah menyus
un arsip sistem alphabet dan geografik.
 Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (men
getahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta pe
netapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki m
esin yang rusak, membuat instalasi kelistrikan lampu, mengapa terj
adi rem blong. Contoh lain: Apa yang terjadi jika penyimpanan arsi
p tidak tepat?

Hubungan Dimensi Proses Kognitif (cognitive process dimention) dan


Dimensi Pengetahuan (knowledge dimention)
Pengembangan berfikir peserta didik yang dikenal dengan dimensi pro
ses kognitif pada rumusan Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) me
miliki hubungan dengan bentuk pengetahuan (knowledge dimention). S
ebagai contoh mengingat (C1) bentuk pengetahuannya adalah fakta, m
emahami (C2) berkaitan dengan konsep; menerapkan (C3) berkaitan d
engan bentuk pengetahuan prosedural.Adapun perkembangan berfikir
menganalisis (C4) sampai dengan mengkreasi (C6) memiliki hubungan
dengan bentuk pengetahuan metakognitif.Lebih jelasnya hubungan ters
ebut di uraikan pada tabel 8.

Tabel 8. Hubungan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan

Perkembangan Berfikir Tak


Bentuk Pengetahuan
sonomi Bloom Revised An
No (Knowledge Dimensio Keterangan
derson (Cognitive Process
n)
Dimension)

1. Mengingat (C1) Pengetahuan Faktual Lower Order T

Memahami/Menginterprest Pengetahuan Konseptu hinking Skills


2.
asi prinsip (C2) al (LOTS)

48
Pengetahuan Prosedur
3. Menerapkan (C3)
al

4. Menganalisis (C4) Higher Order


Pengetahuan Metakog
5. Mengevaluasi (C5) Thinking Skills
nitif
(HOTS)
6. Mengkreasi(C6)

Sumber: Anderson, L., and Krathwohl, D. (eds.) (2001) “Assessing: A


Revision of Bloom’s Taxonomy” Publishing Co, New York,
US.

c. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI-4) mengandung keteram


pilan abstrak dan keterampilan kongkret. Keterampilan abstrak lebih b
ersifat mental skill,yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaj
i, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan
mental keterampilan berpikir. Sedangkan

49
keterampilan kongkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung mer
ujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari persepsi, kesiap
an, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami, menj
adi tindakan orisinal.

Gambar 4. Dimensi Kompetensi Keterampilan

Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang mengarah pada pembe


ntukan keterampilan abstrak menggunakan gradasi dari Dyers yang dit
ata sebagai berikut: (1) mengamati (observing); (2) menanya (question
ing); (3) mencoba (experimenting); (4) menalar (associating); (5) men
yaji (communicating); dan (6) mencipta (creating).

TABEL 9. DIMENSI KETERAMPILAN ABSTRAK


Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca


suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang
dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task)
yang digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan

50
Kemampuan Belajar Deskripsi

peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,


prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan,


informasi/mencoba/ kelengkapan informasi, validitas informasi yang
mengolah dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data.

Menalar/mengasosias Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan


i/ mengolah kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua
informasi fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan
mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori,
mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan
keterkaitan antar berbagai jenis fakta-
fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan
yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua
sumber atau lebih yang tidak bertentangan;
mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi
dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda
dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan/ Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar)


menyaji dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi
media dan lain-lain.

Mencipta(creating) Menghasilkan ide-ide, rancangan dan atau keputusan-


keputusan baru.

(Sumber: Olahan Dyers)

Pembentukan keterampilan kongkret menggunakan gradasi olahan Sim


pson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gera
kan, mahir, menjadi gerakan alami, dan menjadi gerakan orisinal.

51
52
Tabel 10. Perkembangan Keterampilan menurut Simpson dan Dave

Tingkatan Ta
Tingkat Takson
No Uraian ksonomi Dav Uraian
omi Simpson
e

1.  Persepsi  Menunjukkan perhatia Imitasi Meniru kegiatan yang


n untuk melakukan sua telah didemonstra-sik
tu gerakan. an atau dijelaskan, me
 Menunjukkan kesiapan liputi tahap coba-coba
 Kesiapan mental dan fisik untuk hingga mencapai resp
melakukan suatu gerak on yang tepat.
an.
 Meniru gerakan secara
 Meniru terbimbing.
2. Membiasakan Melakukan gerakan mek Manipulasi Melakukan suatu peke
gerakan (me anistik. rjaan dengan sedikit p
chanism) ercaya dan kemampua
n melalui perintah dan
berlatih.

3. Mahir (compl Melakukan gerakan kom Presisi Melakukan suatu tuga


ex or overt re pleks dan termodifikasi. s atau aktivitas denga
sponse) n keahlian dan kualita
s yang tinggi dengan
unjuk kerja yang cepa
t, halus, dan akurat ser
ta efisien tanpa bantua
n atau instruksi.

53
Tingkatan Ta
Tingkat Takson
No Uraian ksonomi Dav Uraian
omi Simpson
e

4. Menjadi gerak Menjadi gerakan alami y Artikulasi Keterampilan berkem


an alami (ada ang diciptakan sendiri at bang dengan baik sehi
ptation) as dasar gerakan yang su ngga seseorang dapat
dah dikuasai sebelumny mengubah pola gerak
a. an sesuai dengan pers
yaratan khusus untuk
dapat digunakan men
gatasi situasi problem
yang tidak sesuai SO
P.

5. Menjadi tinda Menjadi gerakan baru ya Naturalisasi Melakukan unjuk kerj


kan orisinal ng orisinal dan sukar diti a level tinggi secara al
(origination) ru oleh orang lain dan m amiah, tanpa perlu ber
enjadi ciri khasnya. pikir lama dengan me
ngkreasi langkah kerj
a baru.

2. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial memberi arah tentang tingkat ko
mpetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk secara tida
k langsung melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.
3. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi
arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal ya
ng harus dicapai peserta didik.
4. KD memuat tingkatan kompetensi berdasarkan KI dan materi yang dikemb
angkan dari lingkup materi pada SI

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

54
A.Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama Islam

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan perilaku kontrol


meyakini bahwa kontrol diri diri (mujahadah an-nafs),
(mujahadah an-nafs), prasangka prasangka baik (husnuzzan), dan
baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai
persaudaraan (ukhuwah) adalah implementasi perintah Q.S. al-
perintah agama Anfal (8):72, Q.S. al- Hujurat
(49): 10 dan 12 serta Hadis

55
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
terkait

1.2 Meyakini bahwa pergaulan 2.2 Menghindarkan diri dari


bebas dan zina adalah dilarang pergaulan bebas dan perbuatan
agama zina sebagai pengamalan Q.S.
al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-
Nur (24): 2, serta Hadis terkait

56
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi;
Mulia, Maha Memberi Rasa kokoh pendirian, pemberi rasa
Aman, Maha Memelihara, Maha aman, tawakal dan adil sebagai
Sempurna Kekuatan-Nya, Maha implementasi pemahaman al-
Penghimpun, Maha Adil, dan Asmau al-Husna: Al-Karim, Al-
Maha Akhir Mu’min, Al-Wakil, Al- Matin,
Al-Jami’, Al-‘Adl, dan Al-Akhir

1.4 Meyakini keberadaan malaikat- 2.4 Menunjukkan sikap disiplin,


malaikat Allah swt. jujur dan bertanggung jawab,
sebagai implementasi beriman
kepada malaikat-malaikat Allah
swt.

1.5 Terbiasa berpakaian sesuai 2.5 Menunjukkan perilaku


dengan syariat Islam berpakaian sesuai dengan syariat
Islam

1.6 Meyakini bahwa jujur adalah 2.6 Menunjukkan perilaku jujur


ajaran pokok agama dalam kehidupan sehari-hari

1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu 2.7 Memiliki sikap semangat


adalah perintah Allah dan Rasul- keilmuan sebagai implementasi
Nya pemahaman Q.S. at-Taubah (9):
122 dan Hadis terkait

1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas


ijtihad sebagai sumber hukum dan taat beribadah sebagai
Islam implementasi pemahaman
terhadap kedudukan al-Qur’an,
Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukum Islam

57
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat dan 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial
wakaf adalah perintah Allah sebagai hikmah dari perintah
dapat memberi kemaslahatan haji, zakat, dan wakaf
bagi individu dan masyarakat

58
1.10 Meyakini kebenaran dakwah 2.10 Bersikap tangguh dan rela
Nabi Muhammad saw di Makkah berkorban menegakkan
kebenaran sebagai ’ibrah dari
sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah

1.11 Meyakini kebenaran dakwah 2.11 Menunjukkan sikap semangat


Nabi Muhammad saw di ukhuwah dan kerukunan sebagai
Madinah ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Madinah

1.12 Terbiasa membaca al-Qur’an 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung


dengan meyakini bahwa taat jawab, kompetitif dalam
pada aturan, kompetisi dalam kebaikan dan kerja keras sebagai
kebaikan, dan etos kerja sebagai implementasi dari pemahaman
perintah agama Q.S. al Maidah (5): 48; Q.S. an-
Nisa (4): 59; dan Q.S. at-Taubah
(9): 105 serta Hadis yang terkait

1.13 Meyakini bahwa agama 2.13 Bersikap toleran, rukun, dan


mengajarkan toleransi, menghindarkan diri dari tindak
kerukunan, dan menghindarkan kekerasan sebagai implementasi
diri dari tindak kekerasan pemahaman Q.S. Yunus (10):
40-41 dan Q.S. al-Maidah (5):
32, serta Hadis terkait

1.14 Meyakini adanya kitab-kitab suci 2.14 Peduli kepada orang lain dengan
Allah swt. saling menasihati sebagai
cerminan beriman kepada kitab-
kitab Allah swt.

1.15 Meyakini adanya rasul-rasul 2.15 Menunjukkan perilaku saling


Allah swt. menolong sebagai cerminan
beriman kepada rasul-rasul Allah
swt.

1.16 Meyakini bahwa Islam 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah

59
mengharus-kan umatnya untuk (berani membela kebenaran)
memiliki sifat syaja’ah (berani dalam mewujudkan kejujuran
membela kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran

1.17 Meyakini bahwa hormat dan 2.17 Menunjukkan perilaku hormat


patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
sebagai kewajiban agama guru sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-Isra’ (17):
23 dan Hadis terkait

1.18 Menerapkan penyelenggaraan 2.18 Menunjukkan sikap tanggung


jenazah sesuai dengan ketentuan jawab dan kerja sama dalam
syariat Islam penyelenggaraan perawatan
jenazah di masyarakat

1.19 Menerapkan ketentuan khutbah, 2.19 Menjaga kebersamaan dengan


tablig, dan dakwah di orang lain dengan saling
masyarakat sesuai dengan menasihati melalui khutbah,
syariat Islam tablig, dan dakwah

1.20 Menerapkan prinsip ekonomi 2.20 Bekerjasama dalam menegakkan


dan muamalah sesuai dengan prinsip-prinsip dan praktik
ketentuan syariat Islam ekonomi sesuai syariat Islam

1.21 Mengakui bahwa nilai-nilai 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif


Islam dapat mendorong dalam kebaikan sebagai
kemajuan perkembangan Islam implementasi nilai-nilai
pada masa kejayaan perkembangan peradaban Islam
pada masa kejayaan

1.22 Mempertahankan keyakinan 2.22 Bersikap rukun dan kompetitif


yang benar sesuai ajaran Islam dalam kebaikan sebagai
dalam sejarah peradaban Islam implementasi nilai-nilai sejarah
pada masa modern peradaban Islam pada masa
modern

60
1.23 Terbiasa membaca al-Qur’an 2.23 Bersikap kritis dan demokratis
sebagai pengamalan dengan sesuai dengan pesan Q.S. Ali
meyakini bahwa agama Imran (3): 190-191 dan 159,
mengajarkan kepada umatnya serta Hadis terkait
untuk berpikir kritis dan bersikap
demokratis

1.24 Meyakini bahwa agama 2.24 Berbuat baik kepada sesama


mewajibkan umatnya untuk manusia sesuai dengan perintah
beribadah dan bersyukur kepada Q.S. Luqman (31): 13-14 dan
Allah serta berbuat baik kepada Q.S. al-Baqarah (2): 83, serta
sesama manusia Hadis terkait

1.25 Meyakini terjadinya hari akhir 2.25 Berperilaku jujur, bertanggung


jawab, dan adil sesuai dengan
keimanan kepada hari akhir

1.26 Meyakini adanya qadha dan 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan
qadar Allah swt. tawakal sebagai implementasi
beriman kepada qadha dan qadar
Allah swt.

1.27 Meyakini bahwa agama 2.27 Berperilaku kerja keras, dan


mewajibkan umatnya untuk bertanggung jawab dalam
bekerja keras dan bertanggung kehidupan sehari-hari
jawab dalam kehidupan sehari-
hari

1.28 Meyakini kebenaran ketentuan 2.28 Menunjukkan sikap bersatu dan


pelaksanaan pernikahan kebersamaan dalam lingkungan
berdasarkan syariat Islam masyarakat sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam
Islam

61
1.29 Meyakini kebenaran ketentuan 2.29 Peduli kepada orang lain sebagai
waris berdasarkan syariat Islam cerminan pelaksanaan ketentuan
waris dalam Islam

1.30 Meyakini kebenaran ketentuan 2.30 Bersikap moderat dan santun


dakwah berdasarkan syariat dalam berdakwah dan
Islam dalam memajukan mengembangkan ajaran Islam
perkembangan Islam di Indonesia

1.31 Meyakini kebenaran bahwa 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan


dakwah dengan cara damai, dan kedamaian dalam kehidupan
Islam diterima oleh masyarakat sehari-hari
di Indonesia

1.32 Meyakini bahwa islam adalah 2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai


rahmatan lil-‘alamin yang dapat Islam rahmatanlil-alamin
memajukan peradaban dunia sebagai pemicu kemajuan
peradaban Islam di masa
mendatang

1.33 Meyakini bahwa kemunduran 2.33 Mewaspadai secara bijaksana


umat Islam di dunia, sebagai terhadap penyimpangan ajaran
bukti penyimpangan dari ajaran Islam yang berkembang di
Islam yang benar masyarakat

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,
menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat
tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah
bidang dan lingkup kajian pada sederhana sesuai dengan lingkup
tingkat teknis, spesifik, detail kajian.
dan kompleks berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan

62
seni, budaya, dan humaniora menalar, mengolah, dan menyaji
dalam konteks pengembangan secara efektif, kreatif, produktif,
potensi diri sebagai bagian dari kritis, mandiri, kolaboratif,
keluarga, sekolah, dunia kerja, komunikatif dan solutif dalam
warga masyarakat nasional, ranah abstrak, terkait dengan
regional dan internasional. pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam
ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis Q.S. al-Anfal 4.1.1 Membaca Q.S. al-Anfal (8):72, Q.S.
(8):72, Q.S. al-Hujurat al-Hujurat (49): 10 dan 12, sesuai
(49): 10 dan 12 serta Hadis dengan kaidah tajwid dan makharijul
tentang kontrol diri huruf
(mujahadah an-nafs),
4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-
prasangka baik
Anfal (8:72), Q.S. al-Hujurat (49):
(husnuzzan), dan
10 dan 12 dengan fasih dan lancar
persaudaraan (ukhuwah)
4.1.3 Menyajikan keterkaitan antara
kualitas keimanan dengan kontrol
diri (mujahadah an-nafs), prasangka
baik (husnuzzan), dan persaudaraan
(ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S.

63
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
al-Anfal (8:72), Q.S. al-Hujurat
(49): 10 dan 12, serta Hadis terkait

3.2 Menganalisis Q.S. al-Isra’ 4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra’ (17): 32, dan
(17): 32, dan Q.S. an-Nur Q.S. an-Nur (24): 2 sesuai dengan
(24): 2, serta Hadis tentang kaidah tajwid dan makharijul huruf
larangan pergaulan bebas
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-
dan perbuatan zina
Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-Nur (24):
2 dengan fasih dan lancar

4.2.3 Menyajikan larangan pergaulan


bebas dan perbuatan zina dengan
berbagai kekejian (fahisyah) yang
ditimbulkannya sesuai pesan Q.S. al-
Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-Nur (24):
2

3.3 Menganalisis makna al- 4.3 Menyajikan hubungan makna al-


Asma’u al-Husna: al- Asma’u al-Husna: al-Karim, al-
Karim, al-Mu’min, al- Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’,
Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan perilaku
al-‘Adl, dan al-Akhir keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa
aman, tawakal dan perilaku adil

3.4 Menganalisis makna 4.4 Mempresentasikan hubungan makna


beriman kepada malaikat- beriman kepada malaikat-malaikat
malaikat Allah swt. Allah swt dengan perilaku teliti,
disiplin, dan waspada

3.5 Menerapkan ketentuan 4.5 Mempraktikkan tata cara berpakaian


berpakaian sesuai syariat sesuai syariat Islam
Islam

3.6 Memahami manfaat 4.6 Melaksanakan perilaku jujur dalam

64
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kejujuran dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
sehari-hari

3.7 Menganalisis kewajiban 4.7 Menyajikan kewajiban menuntut ilmu


menuntut ilmu untuk dengan kewajiban membela agama
membela agama sesuai perintah Q.S. at-Taubah (9):
122 dan Hadis

3.8 Menganalisis kedudukan 4.8 Menentukan suatu hukum berdasarkan


al-Qur’an, Hadis, dan al-Qur’an, Hadis, dan ijtihad sebagai
ijtihad sebagai sumber sumber hukum Islam
hukum Islam

3.9 Menganalisis tata cara 4.9 Menyimulasikan tata cara ibadah haji,
ibadah haji, zakat, dan zakat, dan wakaf
wakaf

3.10 Menganalisis substansi, 4.10 Menyajikan substansi, strategi, dan


strategi, dan penyebab penyebab keberhasilan dakwah Nabi
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah
Muhammad saw di Makkah

3.11 Menganalisis strategi, dan 4.11 Mempresentasikan dan strategi


keberhasilan dakwah Nabi dengan keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Muhammad saw di Madinah
Madinah

65
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.12 Menganalisis makna Q.S. 4.12.1 Membaca Q.S. al-Maidah (5) : 48;
al-Maidah (5) : 48; Q.S. Q.S. an-Nisa (4): 59, dan Q.S. at-
an-Nisa (4): 59, dan Q.S. Taubah (9): 105 sesuai dengan
at-Taubah (9): 105, serta kaidah tajwid dan makharijulhuruf
Hadis tentang taat pada
4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
aturan, kompetisi dalam
al-Maidah (5) : 48; Q.S. an-Nisa
kebaikan, dan etos kerja
(4): 59, dan Q.S. at-Taubah (9):
105 dengan fasih dan lancar

4.12.3 Menyajikan perintah berkompetisi


dalam kebaikan dan kepatuhan
terhadap ketentuan Allah sesuai
dengan pesan Q.S. al-Maidah (5) :
48; Q.S. an-Nisa (4): 59, dan Q.S.
at-Taubah (9): 105

3.13 Menganalisis makna Q.S. 4.13.1 Membaca Q.S. Yunus (10): 40-41
Yunus (10): 40-41 dan Q.S. dan Q.S. al-Maidah (5): 32 sesuai
al-Maidah (5): 32, serta dengan kaidah tajwid dan
Hadis tentang toleransi, makharijul huruf
rukun, dan menghindarkan
4.13.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
diri dari tindak kekerasan
Yunus (10): 40-41 dan Q.S. al-
Maidah (5): 32 dengan fasih dan
lancar

4.13.3 Mempresentasikan perintah


toleransi dan kerukunan sesuai
pesan Q.S. Yunus (10): 40-41 dan
menghindari tindak kekerasan
sesuai pesan Q.S. Al-Maidah (5):
32

66
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.14 Menganalisis makna iman 4.14 Mempresentasikan keterkaitan antara
kepada kitab-kitab Allah beriman kepada kitab-kitab suci Allah
swt. swt dengan perilaku sehari-hari

3.15 Menganalisis makna iman 4.15 Menyajikan hubungan antara iman


kepada rasul-rasul Allah kepada rasul-rasul Allah swt dengan
swt. keteguhan dalam bertauhid, toleransi,
ketaatan, dan kecintaan kepada Allah

3.16 Menganalisis makna 4.16 Menyajikan makna syaja’ah (berani


syaja’ah (berani membela membela kebenaran) dan upaya
kebenaran) dalam mewujudkan kejujuran dalam
mewujudkan kejujuran kehidupan sehari-hari

3.17 Menganalisis perilaku 4.17 Menyajikan ketauhidan dalam


hormat dan patuh kepada beribadah serta hormat dan patuh
orangtua dan guru kepada orangtua dan guru sesuai
dengan Q.S. al-Isra’ (17): 23 dan
Hadis terkait

3.18 Mengevaluasi tata cara 4.18 Menyimulasikan tata cara perawatan


perawatan jenazah jenazah

3.19 Menganalisis pelaksanaan 4.19 Menyimulasikan tata cara khutbah,


khutbah, tablig, dan dakwah tablig, dan dakwah

3.20 Menganalisis prinsip- 4.20 Menentukan kegiatan usaha sesuai


prinsip dan praktik ekonomi dengan prinsip-prinsip dan praktik
dalam Islam ekonomi dalam Islam

3.21 Menganalisis 4.21 Menyajikan perkembangan peradaban


perkembangan peradaban Islam dan faktor-faktor yang
Islam pada masa kejayaan mempengaruhinya pada masa
(Masa Khulafaur Rasyidin kejayaan (Khulafaur Rasyidin – Bani
– Bani Umayyah) Umayyah)

67
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.22 Menganalisis 4.22.1 Menyajikan perkembangan
perkembangan Islam pada peradaban Islam pada masa modern
masa modern (1800- (1800-sekarang)
sekarang)
4.22.2 Menyajikan prinsip-prinsip
pembaharuan yang sesuai dengan
perkembangan peradaban Islam
pada masa modern

3.23 Mengevaluasi makna Q.S. 4.23.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-
Ali Imran (3): 190-191, dan 191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159,;
Q.S. Ali Imran (3): 159, sesuai dengan kaidah tajwid dan
serta Hadis tentang berpikir makharijul-huruf
kritis dan bersikap
4.23.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
demokratis
Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S.
Ali Imran (3): 159, dengan lancar

4.23.3 Menyajikan sikap kritis dan ciri


orang-orang berakal (ulil albab)
sesuai pesan Q.S. Ali Imran (3):
190-191

4.23.4 Mempresentasikan demokrasi dan


sikap tidak memaksakan kehendak
sesuai pesan Q.S. Ali Imran (3):
159

68
3.24 Mengevaluasi makna Q.S. 4.24.1 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14
Luqman (31): 13-14 dan dan Q.S. al-Baqarah (2): 83 sesuai
Q.S. al-Baqarah (2): 83, dengan kaidah tajwid dan
serta Hadis tentang makharijul huruf
kewajibanberibadah dan
4.24.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
bersyukur kepada Allah
Luqman (31): 13-14 dan Q.S. al-
sertaberbuat baik kepada
Baqarah (2): 83 dengan lancar
sesama manusia
4.24.3 Mempresentasikan kewajiban
beribadah dan bersyukur kepada
Allah serta berbuat baik terhadap
sesama manusia sesuai pesan Q.S.
Luqman (31): 13-14 dan Q.S. al-
Baqarah (2): 83

3.25 Mengevaluasi makna iman 4.25 Menyajikan perilaku jujur,


kepada hari akhir bertanggung jawab, dan adil sebagai
perwujudan iman kepada hari akhir

3.26 Mengevaluasi makna iman 4.26 Mempresentasikan makna sikap


kepada qadha dan qadar optimis, ikhtiar, dan tawakkal sebagai
perwujudan iman kepada qadha dan
qadar Allah swt.

3.27 Mengevaluasi perilaku 4.27 Menyajikan perilaku bekerja keras,


bekerja keras dan jujur, bertanggung jawab, adil, dan
bertanggung jawab dalam toleransi dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari yang yang berkembang di masyarakat
berkembang di masyarakat sebagai wujud keimanan

3.28 Mengevaluasi ketentuan 4.28 Menyajikan prosesi pernikahan dalam


pernikahan dalam Islam Islam

69
3.29 Mengevaluasi 4.29 Menggunakan ketentuan pembagian waris
ketentuan waris dalam Islam dalam kehidupan
Islam

3.30 Mengevaluasi strategi 4.30 Menyajikan prinsip-prinsip strategi dakwah


dakwah dan dan perkembangan Islam di Indonesia
perkembangan Islam
di Indonesia

3.31 Mengevaluasi sejarah 4.31 Menyajikan nilai-nilai keteladanan tokoh-


perkembangan Islam tokoh dalam sejarah perkembangan Islam di
di Indonesia Indonesia

3.32 Mengevaluasi faktor- 4.32 Menyajikan faktor-faktor penentu kemajuan


faktor kemajuan peradaban Islam di dunia
peradaban Islam di
dunia

3.33 Mengevaluasi faktor- 4.33 Menyajikan faktor-faktor penyebab


faktor kemunduran kemunduran peradaban Islam di dunia
peradaban Islam di
dunia

2. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

KOMPETENSI INTI 1
(SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SOSIAL)

5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

70
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

1.1 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam praktik penyelenggaraan


pemerintahan Negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa

2.1 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai bentuk penerapan nilai-nilai


Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1.2 Menerima ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 yang mengatur tentang warga Negara, penduduk, agama dan
kepercayaan sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa

2.2 Peduli terhadap penerapan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang warga Negara, penduduk,
agama dan kepercayaan

1.3 Menerima ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah Negara dan pertahanan
keamanan sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa

71
2.3 Peduli terhadap upaya pertahanan dan keamanan wilayah Negara Indonesia

1.4 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga


negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai bentuk sikap beriman dan bertaqwa

2.4 Peduli terhadap fungsi dan


kewenangan lembaga-lembaga
negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945

1.5 Menghormati hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa

2.5 Peduli terhadap hubungan pemerintah pusat dan daerah yang harmonis di
daerah setempat

1.6 Menerima hakekat bangsa dan Negara sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa

72
2.6 Peduli terhadap hakekat bangsa dan Negara

1.7 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi nasional dalam


bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang
Maha Esa

2.7 Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan komitmen


integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1.8 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai yang membentuk
kesadaran atas ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika

2.8 Responsif terhadap ancaman negara dan upaya penyelesaiannya dibidang


Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1.9 Menghargai wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik


Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.9 Bertanggung jawab mengembangkan kesadaran akan pentingnya wawasan


nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

1.10 Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif Pancasila sebagai


anugerah Tuhan yang Maha Esa

2.10 Peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara

1.11 Mensyukuri budaya politik Indonesia

73
2.11 Responsif terhadap budaya politik Indonesia
1.12 Menghargai nilai-nilai ke-Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2.12 Berperilaku santun dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1.13 Mensyukuri sistem politik Indonesia

2.13 Responsif terhadap system politik Indonesia

1.14 Mensyukuri nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia


sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.14 Disiplin terhadap aturan sistem hukum dan peradilan di Indonesia

74
1.15 Mensyukuri peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.15 Toleran dan cinta damai sebagai refleksi peran Indonesia dalam perdamaian
dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

1.16 Mensyukuri nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan internasional


2.16 Disiplin terhadap aturan sistem hukum dan peradilan internasional

1.17 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai yang membentuk
kesadaran akan ancaman terhadap negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika

2.17 Responsif terhadap ancaman negara dan strategi mengatasinya berdasarkan


asas Bhinneka Tunggal Ika

1.18 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

2.18 Proaktif dalam menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia

1.19 Menghargai perbedaan sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dalam
rangka penghormatan hak asasi manusia

75
2.19 Proaktif menghindari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1.20 Mensyukuri fungsi dan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia


2.20 Proaktif melaksanakan Pancasila sesuai fungsi dan kedudukannya bagi
bangsa Indonesia

1.21 Mensyukuri peran Pancasila sebagai ideology terbuka


2.21 Resposif terhadap peran Pancasila sebagai ideologi terbuka

1.22 Menjalankan perilaku orang beriman dalam praktik pelindungan dan


penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian
2.22 Berperilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di
tengah masyarakat

1.23 Menerima system pemerintahan yang berlaku di Indonesia sebagai anugerah


Tuhan Yang Maha Esa
2.23 Proaktif terhadap system pemerintahan yang berlaku di Indonesia

1.24 Menyikapi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan


tetap memegang nilai-nilai ke-Tuhanan Yang Maha Esa

76
2.24 Bertanggungjawab dalam menyikapi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1.25 Mensyukuri persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya dalam menjaga
dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk
pengabdian
2.25 Proaktif dalam mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai
upaya dalam menjaga dan mempertahanakan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

1.26 Menerima peranan pers di Indonesia dengan berlandaskan nilai-nilai


ketuhanan Yang Maha Esa
2.26 Bertanggungjawab dalam menyikapi peranan pers di Indonesia

1.27 Menerima pelaksanaan pemerintahan sesuai karakteristik good governance


dengan berlandaskan nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa
2.27 Proaktif dalam mendukung pelaksanaan pemerintahan sesuai karakteristik
good governance

KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)

77
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian PPKn pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan


prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian PPKn

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang


terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan


humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,


kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,


gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan


pemerintahan Negara

78
4.1 Menunjukkan nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara

3.2 Menelaah ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 yang mengatur tentang warga negara, penduduk, agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4.2 Mempresentasikan hasil telaah tentang ketentuan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang warga
negara, penduduk, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

3.3 Menelaah ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 yang mengatur tentang wilayah Negara dan pertahanan keamanan.
4.3 Mempresentasikan hasil telaah tentang ketentuan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah
Negara dan pertahanan keamanan.

3.4 Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.4 Mempresentasikan hasil analisis tentang fungsi dan kewenangan lembaga-


lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

3.5 Menganalisis hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

79
4.5 Melakukan penelitian sederhana tentang hubungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah setempat menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

3. 6Memahami hakekat bangsa dan Negara


4.6 Mengulas hakekat bangsa dan negara

3.7 Memahami faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai


Bhinneka Tunggal Ika

4.7 Mempraktikkan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai


Bhinneka Tunggal Ika

3.8 Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang


ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.8 Memecahkan masalah tentang ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika

3.9 Menginterpretasi pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara


Kesatuan Republik Indonesia
4.9 Mempresentasikan hasil interpretasi terkait pentingnya Wawasan Nusantara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

80
3.10 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

4.10 Mengidentifikasi pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila


dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

3.11 Menganalisis budaya politik di Indonesia


4.11 Menglasifikasikan tentang budaya politik di Indonesia

3.12 Mengkaji sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.12 Menyajikan kajian tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.13 Menganalisis system politik di Indonesia


4.13 Mengidentifikasikan tentang system politik di Indonesia

3.14 Menganalis sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.14 Menyajikan penalaran tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia


sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945

81
3.15 Menganalisis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.15 Menyajikan analisis tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.16 Menganalisis system hukum dan peradilan internasional

4.16 Mengulas tentang system hukum dan peradilan internasional

3.17 Mengkaji kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial,


budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi mengatasinya dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika

4.17 Melakukan penelitian sederhana tentang potensi ancaman terhadap Ideologi,


politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi
mengatasinya dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika

3.18 Menentukan faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan


bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.18 Menyajikan factor- faktor pendorong dan penghambat persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.19 Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran


hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara

82
4.19 Menyelesaikan masalah berdasarkan nilai-nilai Pancasila terkait dengan
kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

3.20 Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia


4.20 Menerapkan fungsi dan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia

3.21 Menganalisis peran Pancasila sebagai ideology terbuka


4.21 Menyajikan analisis tentang peran Pancasila sebagai ideology terbuka

3.22 Mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin


keadilan dan kedamaian

4.22 Mendemonstrasikan praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk


menjamin keadilan dan kedamaian

3.23 Mengevaluasi system pemerintahan yang berlaku di Indonesia


4.23 Membandingkan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia

3.24 Menentukan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap


negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4.24 Mempresentasikan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi


terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.25 Mengevaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya


menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

83
4.25 Mengulas dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga
dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.26 Mengevaluasi peranan pers di Indonesia


4.26 Menyajikan tentang peranan pers di Indonesia
3.27 Menganalisis pelaksanaan pemerintahan sesuai karakteristik good
governance
4.27 Mempresentasikan tentang pelaksanaan pemerintahan sesuai karakteristik
good governance
Jumlah

3. Bahasa Indonesia

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

5. Memahami, menerapkan, 6. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian bahasa Indonesia.
dasar, dan metakognitif Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan kuantitas
lingkup kajian bahasa yang terukur sesuai dengan standar
Indonesia pada tingkat teknis, kompetensi kerja.
spesifik, detil, dan kompleks, Menunjukkan keterampilan menalar,
berkenaan dengan ilmu mengolah, dan menyaji secara efektif,
pengetahuan, teknologi, seni, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
budaya, dan humaniora kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam konteks dalam ranah abstrak terkait dengan

84
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

pengembangan potensi diri pengembangan dari yang dipelajarinya di


sebagai bagian dari keluarga, sekolah, serta mampu melaksanakan
sekolah, dunia kerja, warga tugas spesifik di bawah pengawasan
masyarakat nasional, langsung.
regional, dan internasional. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami laporan hasil 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)


observasi berkaitan dengan laporan hasil observasi berkaitan
bidang pekerjaan yang dengan bidang pekerjaan
dipresentasikan dengan lisan dan berdasarkan interpretasi baik secara
tulis lisan maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan
kebahasaan dari minimal dua observasi berkaitan bidang
teks laporan hasil observasi pekerjaan dengan memerhatikan isi
berkaitan dengan bidang dan aspek kebahasaan baik lisan
pekerjaan maupun tulis
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan,
argumentasi, pengetahuan, dan argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi rekomendasi) teks eksposisi
berkaitan dengan bidang berkaitan dengan bidang pekerjaan

85
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

pekerjaan yang didengar dan atau secara lisan dan/tulis


dibaca
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi
kebahasaan teks eksposisi yang berkaitan bidang pekerjaan dengan
berkaitan dengan bidang memerhatikan isi (permasalahan,
pekerjaan argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan
kebahasaan
3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam
aspek makna tersirat sebuah teks anekdot baik lisan
maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot
kebahasaan teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan 4.7 Menceritakan kembali isi cerita
isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan
rakyat (hikayat) baik lisan dibaca
maupun tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
kebahasaan cerita rakyat dan (hikayat) ke dalam bentuk cerpen
cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-
nilai
3.9 Menguraikan butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku
dari dua buku nonfiksi (buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
pengayaan) dan satu novel ringkasan dari satu novel yang
dibaca
3.10 Menganalisis pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan,
penawaran dan persetujuan penawaran, persetujuan dan
dalam teks negosiasi berkaitan penutup dalam teks negosiasi
dengan bidang pekerjaan lisan berkaitan dengan bidang
maupun tertulis pekerjaan secara lisan atau tulis

86
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks negosiasi


(orientasi, pengajuan, penawaran, berkaitan dengan bidang
persetujuan, penutup) dan pekerjaan dengan memerhatikan
kebahasaan teks negosiasi isi, struktur (orientasi, pengajuan,
berkaitan dengan bidang penawaran, persetujuan,
pekerjaan penutup) dan kebahasaan
3.12 Menganalisis permasalahan/ isu, 4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu,
sudut pandang dan argumen sudut pandang dan argumen
beberapa pihak dan simpulan beberapa pihak, dan simpulan
dari debat berkaitan dengan dari debat berkaitan dengan
bidang pekerjaan untuk bidang pekerjaan secara lisan
menemukan esensi dari debat untuk menunjukkan esensi dari
debat
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan 4.13 Mengembangkan permasalahan/
dengan bidang pekerjaan isu dari berbagai sudut pandang
(permasalahan/isu, sudut yang dilengkapi argumen dalam
pandang dan argumen beberapa berdebat berkaitan dengan bidang
pihak, dan simpulan ) pekerjaan

3.14 Menganalisis butir-butir penting 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat


yang dapat diteladani dari teks diteladani dari tokoh yang
biografi berkaitan dengan bidang terdapat dalam teks biografi
pekerjaan berkaitan dengan bidang
pekerjaan yang dibaca secara
tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi berkaitan
kebahasaan dalam teks biografi dengan bidang pekerjaan baik
berkaitan dengan bidang lisan maupun tulis
pekerjaan
3.16 Menganalisis suasana, tema, dan 4.16 Mendemonstrasikan
makna beberapa puisi yang (membacakan atau
terkandung dalam antologi puisi memusikalisasikan) satu puisi

87
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

yang diperdengarkan atau dibaca dari antologi puisi atau kumpulan


puisi dengan memerhatikan
vokal, ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik dan tekanan
tempo)

88
3.17 Menganalisis unsur pembangun 4.17 Menulis puisi dengan
puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 4.18 Menyajikan replikasi isi buku
buku fiksi dan satu buku nonfiksi ilmiah yang dibaca dalam
yang sudah dibaca bentuk resensi

3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum


pernyataan-pernyataan umum dan dan tahapan-tahapan dalam
tahapan-tahapan dalam teks teks prosedur berkaitan
prosedur berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan dengan
pekerjaan organisasi yang tepat secara
lisan dan tulis
3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks
kebahasaan teks prosedur berkaitan prosedur berkaitan bidang
dengan bidang pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan hasil analisis
terhadap isi, struktur, dan
kebahasaan
3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi informasi
(pengetahuan dan urutan kejadian) (pengetahuan dan urutan
dalam teks ekplanasi berkaitan kejadian) dalam teks
dengan bidang pekerjaan lisan dan eksplanasi berkaitan dengan
tulis bidang pekerjaan secara lisan
dan tulis
3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi
kebahasaan teks eksplanasi berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan pekerjaan secara lisan atau
tulis dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian

89
permasalahan aktual yang disajikan penting dari permasalahan
dalam ceramah berkaitan dengan aktual sebagai bahan untuk
bidang pekerjaan disajikan dalam ceramah
berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah
kebahasaan dalam ceramah berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan aspek
kebahasaan dan
menggunakan struktur yang
tepat
3.25 Mendeskripsikan butir-butir 4.25 Menyajikan butir-butir
penting dari satu buku pengayaan penting dari satu buku
(nonfiksi) berkaitan dengan bidang pengayaan (nonfiksi)
pekerjaan yang dibaca berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3.26 Menemukan butir-butir penting 4.26 Menyajikan persamaan dan
dari dua buku pengayaan berkaitan perbedaan isi dua buku
dengan bidang pekerjaan (nonfiksi) pengayaan berkaitan dengan
yang dibaca bidang pekerjaan (nonfiksi)
yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu buku 4.27 Menyusun ulasan terhadap
fiksi yang dibaca pesan dari satu buku fiksi
yang dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi penting 4.28 Melengkapi informasi dalam
yang ada dalam proposal kegiatan proposal berkaitan dengan
atau penelitian berkaitan dengan bidang pekerjaan supaya
bidang pekerjaan lebih efektif

3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.29 Merancang sebuah proposal


kebahasaan suatu proposal karya ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan informasi,

90
tujuan, dan esensi karya
ilmiah yang diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan dan 4.30 Merancang informasi, tujuan,
esensi sebuah karya ilmiah dan esensi yang harus
berkaitan dengan bidang pekerjaan disajikan dalam karya ilmiah
yang dibaca berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya
kebahasaan karya ilmiah berkaitan ilmiah berkaitan bidang
dengan bidang pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan isi,
sistematika, dan kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan
pekerjaan untuk menemukan dengan memerhatikan hasil
sistematika sebuah resensi perbandingan beberapa teks
resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan resensi 4.33 Mengkonstruksi sebuah
dalam kumpulan cerpen atau novel resensi dari buku kumpulan
setidaknya dua karya yang berbeda cerita pendek atau novel yang
sudah dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan salah satu
demi babak, dan konflik dalam tokoh dalam drama yang
drama yang dibaca atau ditonton dibaca atau ditonton secara
lisan
3.35 Menganalisis isi dan kebahasaan 4.35 Mendemonstrasikan sebuah
drama yang dibaca atau ditonton naskah drama dengan
memerhatikan isi dan
kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua buku 4.36 Menyusun ulasan terhadap
fiksi (novel dan buku kumpulan pesan dari dua buku
puisi) yang dibaca kumpulan puisi yang

91
dikaitkan dengan situasi
kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan 4.37 Menyajikan simpulan
sistematika surat lamaran pekerjaan sistematika dan unsur-unsur
yang dibaca isi surat lamaran baik secara
lisan maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan 4.38 Menyusun surat lamaran
surat lamaran pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari
mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam
kejadian yang saling berkaitan, sebuah teks eksplanasi
komplikasi dan resolusi, dalam
cerita sejarah lisan atau tulis
3.40 Menganalisis kebahasaan cerita 4.40 Menulis cerita sejarah pribadi
atau novel sejarah dengan memerhatikan
kebahasaan
3.41 Mendeskripsikan informasi 4.41 Menyeleksi ragam informasi
(pendapat, alternatif solusi dan sebagai bahan teks editorial
simpulan terhadap suatu isu) dalam berkaitan dengan bidang
teks editorial berkaitan dengan pekerjaan baik secara lisan
bidang pekerjaan maupun tulis

92
3.42 Menganalisis struktur dan 4.42 Merancang teks editorial berkaitan
kebahasaan teks editorial bidang pekerjaan dengan
berkaitan dengan bidang memerhatikan struktur dan
pekerjaan kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi
(kumpulan cerita pendek atau buku tentang satu topik baik secara
kumpulan puisi) dan satu buku lisan maupun tulis
pengayaan (nonfiksi) yang
dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan 4.44 Mengonstruksi makna dan tujuan
sesuai bidang pekerjaan isi teks iklan sesuai bidang
pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai bidang
kebahasaan teks iklan sesuai pekerjaan dengan memerhatikan
bidang pekerjaan struktur dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
3.46 Mengevaluasi informasi, baik 4.46 Menyusun opini dalam bentuk
fakta maupun opini, dalam artikel berkaitan dengan bidang
sebuah artikel berkaitan pekerjaan
dengan bidang pekerjaan yang
dibaca
3.47 Menganalisis kebahasaan 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel
artikel dan/atau buku ilmiah berkaitan bidang pekerjaan dengan
berkaitan dengan bidang memerhatikan fakta dan kebahasaan
pekerjaan
3.48 Mendeskripsikan isi dan 4.48 Menyajikan simpulan sistematika
sistematika surat dinas dan unsur-unsur isi surat dinas
berkaitan dengan bidang berkaitan dengan bidang pekerjaan
pekerjaan baik secara lisan maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur 4.49 Menyusun surat dinas yang
kebahasaan surat dinas yang berkaitan bidang pekerjaan dengan

93
sesuai bidang pekerjaan memerhatikan isi, sistematika dan
kebahasaan
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi tentang nilai-nilai
terdapat dalam sebuah buku yang terkandung dalam sebuah
pengayaan (nonfiksi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) dan satu
buku drama (fiksi) buku drama (fiksi)
Jumlah
4. Matematika
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, prosedural, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian
dengan bidang dan lingkup Matematika.
kajian Matematika pada
Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik,
bimbingan dengan mutu dan
detil, dan kompleks,
kuantitas yang terukur sesuai
berkenaan dengan ilmu
dengan standar kompetensi
pengetahuan, teknologi,
kerja.
seni, budaya, dan
Menunjukkan keterampilan
humaniora dalam konteks
menalar, mengolah, dan
pengembangan potensi
menyaji secara efektif, kreatif,
diri sebagai bagian dari
produktif, kritis, mandiri,
keluarga, sekolah, dunia
kolaboratif, komunikatif, dan
kerja, warga masyarakat
solutif dalam ranah abstrak
nasional, regional, dan
internasional. terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas

94
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep 4.1 Menyajikan penyelesaian
bilangan berpangkat, masalah bilangan berpangkat,
bentuk akar dan bentuk akar dan logaritma
logaritma dalam
menyelesaikan masalah
3.2 Menerapkan persamaan 4.2 Menyajikan penyelesaian
dan pertidaksamaan masalah yang berkaitan
nilai mutlak bentuk dengan persamaan dan
linear satu variabel pertidaksamaan nilai mutlak
bentuk linear satu variabel
3.3 Menentukan nilai 4.3 Menyelesaikan masalah sistem
variabel pada sistem persamaan linier dua variabel
persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual
3.4 Menentukan nilai 4.4 Menyelesaikan masalah
maksimum dan kontekstual yang berkaitan
minimum permasalahan dengan program linear dua
kontekstual yang variabel
berkaitan dengan
program linear dua
variabel
3.5 Menganalisis barisan 4.5 Menyelesaikan masalah
dan deret aritmetika kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
aritmatika
3.6 Menganalisis barisan 4.6 Menyelesaikan masalah
dan deret geometri kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
geometri
3.7 Menganalisis 4.7 Menyelesaiakan masalah
pertumbuhan, peluruhan, kontekstual yang berkaitan
bunga dan anuitas dengan pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas
3.8 Menentukan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
perbandingan berkaitan dengan
trigonometri pada perbandingan trigonometri
segitiga siku-siku pada segitiga siku-siku
3.9 Menentukan nilai 4.9 Menyelesaikan masalah nilai
sudut berelasi sudut berelasi diberbagai
diberbagai kuadran kuadran

95
3.10 Menentukan koordinat 4.10 Menyelesaikan masalah
kartesius menjadi koordinat perubahan koordinat
kutub dan sebaliknya kartesius menjadi koordinat
kutub dan sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai perbandingan 4.11 Menyajikan grafik fungsi
trigonometri pada grafik fungsi trigonometri
trigonometri
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.12 Menerapkan aturan sinus 4.12 Menyelesaikan permasalah
dan kosinus kontekstual dengan aturan
sinus dan kosinus
3.13 Menentukan luas segitiga 4.13 Menyelesaikan masalah
pada trigonometri kontekstual yang berkaitan
dengan luas segitiga pada
trigonometri
3.14 Menganalisis nilai sudut 4.14 Menyelesaikan nilai nilai
dengan rumus jumlah dan sudut dengan rumus jumlah
selisih dua sudut dan selisih dua sudut
3.15 Menerapkan operasi matriks 4.15 Menyelesaikan masalah yang
dalam menyelesaiakan berkaitan dengan matriks
masalah yang berkaitan
dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah yang
invers dan tranpos pada ordo 2 berkaitan dengan
x 2 dan nilai determinan dan determinan, invers dan
tranpos pada ordo 3 x 3 tranpose pada ordo 2 x 2
serta nilai determinan dan
tranpos pada ordo 3 x 3
3.17 Menentukan nilai besaran 4.17 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi dua berkaitan dengan nilai
besaran vektor pada dimensi
dua
3.18 Menentukan nilai besaran 4.18 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai
besaran vektor pada dimensi
tiga
3.19 Menentukan nilai variabel 4.19 Menyelesaikan masalah yang
pada persamaan dan fungsi berkaitan dengan persamaan
kuadrat dan fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi 4.20 Menyelesaikan masalah
komposisi dan operasi invers operasi komposisi dan
pada fungsi operasi invers pada fungsi
3.21 Menentukan persamaan 4.21 Menyelesaikan masalah yang
lingkaran berkaitan dengan persamaan

96
lingkaran
3.22 Menganalisis masalah 4.22 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan logika matematika dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi (pernyataan sederhana,
pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk , negasi
pernyataan majemuk dan pernyataan majemuk dan
penarikan kesimpulan) penarikan kesimpulan )

97
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang 4.23 Menyajikan penyelesaian
pada geometri dimensi tiga masalah yang berkaitan
dengan jarak antara titik ke
titik, titik ke garis dan garis ke
bidang pada geometri dimensi
tiga
3.24 Menetukan masalah kontekstual 4.24 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan transformasi kontekstual kontekstual yang
geometri berkaitan dengan transformasi
geometri
3.25 Menganalisis kaidah pencacahan, 4.25 Menyajikan penyelesaian
permutasi dan kombinasi pada masalah kontekstual berkaitan
masalah kontekstual dengan kaidah pencacahan,
permutasi dan kombinasi

3.26 Menentukan peluang 4.26 Menyelesaikan masalah yang


kejadian berkaitan dengan peluang
kejadian
3.27 Mengevaluasi kajian statistika 4.27 Menyelesaikan masalah
dalam masalah kontekstual kontekstual yang berkaitan
dengan kajian statistika
3.28 Menganalisis ukuran pemusatan 4.28 Menyelesaikan masalah yang
data tunggal dan data kelompok berkaitan dengan ukuran
pemusatan data tunggal dan
data kelompok
3.29 Menganalisis ukuran penyebaran 4.29 Menyelesaikan masalah yang
data tunggal dan data kelompok berkaitan dengan ukuran
penyebaran data tunggal dan
data kelompok
3.30 Menentukan nilai limit fungsi 4.30 Menyelesaikan masalah yang
aljabar berkaitan dengan limit fungsi
aljabar
3.31 Menentukan turunan fungsi aljabar 4.31 Menyelesaikan masalah yang
menggunakan definisi limit fungsi berkaitan dengan turunan
atau sifat – sifat turunan fungsi fungsi aljabar
serta penerapannya

98
3.32 Menganalisis keberkaitan turunan 4.32 Menyelesaikan masalah
pertama fungsi dengan nilai kontekstual yang berkaitan
maksimum, nilai minimum, dan dengan turunan pertama fungsi
selang kemonotonan fungsi, serta aljabar
kemiringan garis singgung kurva

5. Sejarah Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan mengevaluasi dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian Sejarah dengan bidang kajian Sejarah
Indonesia pada tingkat teknis, Indonesia.
spesifik, detil, dan kompleks,
Menampilkan kinerja di bawah
berkenaan dengan ilmu
bimbingan dengan mutu dan
pengetahuan, teknologi, seni,
kuantitas yang terukur sesuai
budaya, dan humaniora dalam
dengan standar kompetensi
konteks pengembangan potensi
kerja.
diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif,
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
masyarakat nasional, regional, dan kritis, mandiri, kolaboratif,
internasional. komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,

99
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


Memahami konsep dasar sejarah 4.1 Menyajikan hasil pemahaman
(berpikir kronologis, diakronik, tentang konsep dasar sejarah
sinkronik, ruang dan waktu serta (berpikir kronologis, diakronik,
perubahan dan keberlanjutan) sinkronik, ruang dan waktu serta
perubahan dan keberlanjutan)

Menganalisis kehidupan manusia 4.2 Menyajikan informasi mengenai


dan hasil-hasil budaya masyarakat manusia dan hasil- hasil budaya
Pra Aksara Indonesia khususnya masyarakat Pra
Aksara Indonesia

Menganalisis berbagai teori tentang 4.3 Mengolah informasi tentang


proses masuknya agama dan berbagai teori masuknya
kebudayaan Hindu dan Buddha serta agama dan kebudayaan Hindu
pengaruhnya terhadap kehidupan dan Buddha serta pengaruhnya
masyarakat Indonesia terhadap kehidupan
(pemerintahan, budaya) masyarakat Indonesia
(pemerintahan, budaya)

Menganalisis berbagai teori tentang 4.4 Menyajikan hasil analisis


proses masuknya agama dan berbagai teori tentang proses
kebudayaan Islam serta pengaruhnya masuknya agama dan
terhadap kehidupan masyarakat kebudayaan Islam serta
Indonesia (ekonomi, pemerintahan, pengaruhnya terhadap
budaya) kehidupan masyarakat Indonesia
(ekonomi, pemerintahan,
budaya)

100
3Menganalisis proses masuk dan 4.5 Mengolah informasi tentang
perkembangan penjajahan bangsa proses masuk dan
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, perkembangan penjajahan
Inggris) ke Indonesia bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) ke Indonesia

Menganalisis dampak politik, budaya, 4.6 Menalar dampak politik, budaya,


sosial, ekonomi, dan pendidikan pada sosial, ekonomi, dan pendidikan
masa penjajahan bangsa Eropa, pada masa penjajahan bangsa
lahirnya pergerakan nasional dan Eropa lahirnya pergerakan
peristiwa sumpah pemuda nasional dan peristiwa sumpah
pemuda

Menganalisis peristiwa proklamasi 4.7 Menalar peristiwa proklamasi


kemerdekaan dan pembentukan kemerdekaan dan pembentukan
pemerintahan pertama Republik pemerintahan pertama Republik
Indonesia, serta maknanya bagi Indonesia, serta maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, kehidupan sosial, budaya,
politik, dan pendidikan bangsa ekonomi, politik, dan pendidikan
Indonesia bangsa Indonesia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


Menganalisis strategi dan bentuk 4.8 Mengolah informasi tentang
perjuangan bangsa Indonesia dalam strategi dan bentuk perjuangan
upaya mempertahankan bangsa Indonesia dalam upaya
kemerdekaan dari ancaman Sekutu mempertahankan kemerdekaan
dan Belanda dari ancaman Sekutu dan
Belanda

Mengevaluasi upaya bangsa indonesia 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan


dalam menghadapi ancaman tentang upaya bangsa Indonesia
disintegrasi bangsa antara lain PKI dalam menghadapi ancaman
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, disintegrasi bangsa antara lain
RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,
Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta,
G-30- S/PKI

101
3.10 Mengevaluasi perkembangan 4.10 Menyajikan hasil telaah
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa tentang perkembangan
Indonesia pada masa awal kehidupan politik dan ekonomi
kemerdekaan sampai dengan masa Bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Terpimpin awal kemerdekaan sampai
masa Demokrasi Terpimpin

3.11 Mengevaluasi perkembangan kehidupan 4.11 Mengolah informasi tentang


politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pekembangan kehidupan politik
pada masa Orde Baru sampai dengan dan ekonomi Bangsa Indonesia
awal Reformasi, serta peranan pada masa Orde Baru sampai
mahasiswa dan pemuda dalam dengan awal Reformasi, serta
perubahan politik dan ketatanegaraan peranan mahasiswa dan pemuda
Indonesia dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia

3.12 Mengevaluasi peran bangsa Indonesia 4.12 Menyajikan hasil telaah tentang
dalam perdamaian dunia antara lain peran bangsa Indonesia dalam
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, perdamaian dunia antara lain
Gerakan Non Blok, dan ASEAN, OKI, KAA, Misi Garuda, Deklarasi
dan Jakarta Informal Meeting Djuanda, Gerakan Non Blok, dan
ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting

3.13 Mengevaluasi kehidupan Bangsa 4.13 Membuat studi evaluasi tentang


Indonesia dalam mengembangkan ilmu kehidupan Bangsa Indonesia
pengetahuan dan teknologi pada era dalam mengembangkan ilmu
kemerdekaan (sejak proklamasi sampai pengetahuan dan teknologi di era
dengan Reformasi) kemerdekaan (sejak proklamasi
sampai dengan Reformasi)

102
6. Bahasa Ingris Dan Bahasa Asing Lainnya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI
(PENGETAHUAN) INTI 4
(KETERAMPILA
N)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas
menganalisis, dan spesifik dengan
mengevaluasi tentang menggunakan alat,
pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur
konseptual, prosedural dasar, kerja yang lazim
dan metakognitif sesuai dilakukan serta
dengan bidang dan lingkup memecahkan masalah
kajian Bahasa Inggris pada sesuai dengan bidang
tingkat teknis, spesifik, detil, kajian Bahasa Inggris.
dan kompleks, berkenaan
Menampilkan kinerja di
dengan ilmu pengetahuan,
bawah bimbingan dengan
teknologi, seni, budaya, dan
mutu dan kuantitas yang
humaniora dalam konteks
terukur sesuai dengan
pengembangan potensi diri
standar kompetensi kerja.
sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif,
kreatif, produktif,
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI
(PENGETAHUAN) INTI 4
(KETERAMPILA
N)
masyarakat nasional, kritis, mandiri, kolaboratif,
regional, dan internasional. komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak

103
alami dalam ranah konkret
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

104
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis fungsi sosial, 4.1 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan memberi dan meminta
tindakan memberi dan informasi terkait jati diri,
meminta informasi terkait dengan memperhatikan
jati diri dan hubungan fungsi sosial, struktur teks,
keluarga, sesuai dengan dan unsur kebahasaan yang
konteks penggunaannya. benar dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur penggunaannya
kebahasaan pronoun:
subjective, objective,
possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, 4.2 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tindakan memberikan
tulis yang melibatkan ucapan selamat bersayap
tindakan memberikan (extended), dan responnya
ucapan selamat bersayap dengan memperhatikan
(extended), dan fungsi sosial, struktur teks,
responnya, sesuai dengan dan unsur kebahasaan yang
konteks penggunaannya benar dan sesuai konteks
3.3 Menganalisis fungsi sosial, 4.3 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan memberi dan meminta
tindakan memberi dan informasi terkait niat
meminta informasi terkait melakukan suatu
niat melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan
tindakan/kegiatan, sesuai memperhatikan fungsi
dengan konteks sosial, struktur teks, dan
penggunaannya. unsur kebahasaan yang
(Perhatikan unsur benar dan sesuai konteks
kebahasaan be going to, penggunaannya.
would like to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa sederhana, terkait orang,
teks deskriptif lisan dan benda dan tempat, dengan

105
tulis dengan memberi dan memperhatikan fungsi sosial,
meminta informasi struktur teks, dan unsur
pendek dan sederhana kebahasaan, secara benar
terkait orang, benda dan dan sesuai konteks
tempat sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk pemberitahuan
kebahasaan beberapa (announcement), lisan dan
teks
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
khusus dalam bentuk tulis, pendek dan sederhana,
pemberitahuan dengan memperhatikan
(announcement), dengan fungsi sosial, struktur teks,
memberi dan meminta dan unsur kebahasaan,
informasi terkait kegiatan secara benar dan sesuai
sekolah/tempat kerja, konteks
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, 4.6 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan 4unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan melibatkan tindakan unsur
tulis yang melibatkan dan meminta informasi
tindakan memberi dan terkait keadaan/tindakan/
meminta informasi terkait kegiatan/ kejadian yang
keadaan/tindakan/ dilakukan/terjadi di waktu
kegiatan/ kejadian yang lampau yang merujuk waktu
dilakukan/terjadi di waktu terjadinya dan
lampau yang merujuk kesudahannya, dengan
waktu terjadinya dan memperhatikan fungsi sosial,
kesudahannya, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. sesuai konteks
(Perhatikan unsur
kebahasaan simple past
tense vs present perfect
tense)

106
3.7 Menganalisis fungsi sosial, 4.7 Menyusun teks recount lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait
recount lisan dan tulis peristiwa/pengalaman,
dengan memberi dan dengan memperhatikan
meminta informasi terkait fungsi sosial, struktur teks,
peristiwa/pengalaman dan unsur kebahasaan,
sesuai dengan konteks secara benar dan sesuai
penggunaannya konteks
3.8 Menganalisis fungsi sosial, 4.8 Menyajikan teks naratif
struktur teks, dan unsur pendek dan sederhana terkait
kebahasaan beberapa teks legenda rakyat secara lisan
naratif lisan dan tulis dan tulis dengan
dengan memberi dan memperhatikan fungsi social,
meminta informasi terkait struktur teks dan unsur
legenda rakyat sederhana, kebahasaan secara benar dan
sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya
3.9 Menganalisis fungsi social, 4.9 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks dan unsur bentuk memo, menu, jadwal
kebahasaan beberapa teks dan tanda-tanda (signs) lisan
khusus dalam bentuk dan tulis, pendek dan
memo, menu, schedule sederhana, dengan
dan signs memperhatikan fungsi sosial,
dengan memberi dan

107
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
meminta informasi terkait struktur teks dan unsur
kegiatan sekolah atau kebahasaan secara benar
tempat kerja, sesuai dan sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya di dunia
kerja
3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis tindakan member dan
yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta perbandingan kata sifat
informasi terkait perbandingan dengan memperhatikan
kata sifat sesuai dengan bidang fungsi social, struktur teks
keahlian dan konteks dan unsur kebahasaan
penggunaannya yang benar dan sesuai
konteks
3.11 Menganalisis fungsi social, 4.11 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis, pendek dan
transaksional lisan dan tulis sederhana, yang
yang melibatkan tindakan melibatkan tindakan
memberi dan meminta memberi dan meminta
informasi tentang petunjuk arah informasi tentang
(direction) sesuai dengan petunjuk arah (direction)
konteks penggunaannya di dengan memperhatikan
dunia kerja fungsi social, struktur teks
dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai
konteks di dunia kerja
3.12 Menganalisis fungsi social, 4.12 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis, pendek dan
transaksional yang melibatkan sederhana yang
tindakan memberi dan melibatkan tindakan
meminta informasi terkait memberi dan meminta
kegiatan/tugas-tugas rutin informasi terkait
sederhana (simple routine kegiatan/tugas-tugas rutin
tasks) sesuai dengan konteks sederhana (simple routine
penggunaan di dunia kerja tasks) dengan
memperhatikan fungsi
social, struktur teks dan
unsur kebahasaan yang

108
benar dan sesuai konteks
dunia kerja
3.13 Menganalisis fungsi sosial, 4.13 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis, pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana, yang
melibatkan tindakan memberi melibatkan tindakan
dan meminta informasi terkait memberi dan meminta
saran dan tawaran, sesuai informasi terkait saran dan
dengan konteks penggunaannya. tawaran, dengan
(Perhatikan unsur kebahasaan memperhatikan fungsi
should, can) sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.14 Menganalisis fungsi sosial, 4.14 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis, pendek dan
transaksional lisan dan tulis sederhana, yang
yang melibatkan tindakan melibatkan tindakan
memberi dan meminta memberi dan meminta
informasi terkait pendapat dan informasi terkait pendapat
pikiran, sesuai dengan konteks dan pikiran, dengan
penggunaannya. (Perhatikan memperhatikan fungsi
unsur kebahasaan I think, I sosial, struktur teks, dan
suppose, in my opinion) unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
3.15 Menerapkan fungsi social, 4.15 Menuliskan kembali teks
struktur teks dan unsur pesan sederhana lewat
kebahasaan teks interaksi telephone terkait tempat
transaksional yang melibatkan kerja dengan
tindakan memberi dan memperhatikan fungsi
meminta informasi terkait sosial, struktur teks dan
pesan sederhana lewat unsur kebahasaan secara
telephone (taking simple phone benar dan sesuai konteks
message) sesuai dengan dunia kerja
konteks penggunaannya di
dunia kerja

109
3.16 Menganalisis fungsi 6sosial, 4.16 Menyusun teks khusus
struktur teks, dan 6unsur dalam bentuk undangan
kebahasaan beberapa teks resmi lisan dan tulis,
khusus dalam bentuk undangan terkait kegiatan
resmi dengan memberi dan sekolah/tempat kerja,
meminta informasi terkait dengan memperhatikan
kegiatan sekolah/tempat kerja fungsi 6nsure, struktur
sesuai dengan konteks teks, dan 6unsur
penggunaannya kebahasaan, secara benar
dan sesuai konteks
3.17 Membedakan fungsi sosial, 4.17 Menyusun teks khusus
struktur teks, dan unsur dalam bentuk surat pribadi
kebahasaan beberapa teks terkait kegiatan diri sendiri
khusus dalam bentuk surat dan orang sekitarnya, lisan
pribadi dengan memberi dan dan tulis, dengan
menerima informasi terkait memperhatikan fungsi
kegiatan diri sendiri dan orang sosial, struktur teks, dan
sekitarnya, sesuai dengan unsur kebahasaan, secara
konteks penggunaannya benar dan sesuai konteks

3.18 Menganalisis fungsi sosial, 4.18 Menyusun teks prosedur,


struktur teks, dan unsur lisan dan tulis, dalam
kebahasaan beberapa teks bentuk manual terkait
prosedur lisan dan tulis dengan penggunaan teknologi dan
memberi dan kiat-kiat (tips), dengan
meminta informasi terkait memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
manual penggunaan teknologi unsur kebahasaan, secara
dan kiat-kiat (tips), pendek dan benar dan sesuai konteks
sederhana, sesuai dengan
bidang keahlian dan konteks
penggunaannya

110
3.19 Menganalisis fungsi sosial, 4.19 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang tindakan memberi dan
melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/
keadaan kegiatan/kejadian tanpa
/tindakan/ kegiatan/ kejadian perlu menyebutkan
tanpa perlu menyebutkan pelakunya dalam teks
pelakunya dalam teks ilmiah, ilmiah, dengan
sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi
penggunaannya. (Perhatikan sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan passive voice) unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks

3.20 Menganalisis fungsi sosial, 4.20 Menyusun teks lisan dan


struktur teks, dan unsur tulis untuk menyatakan
kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
dan menanyakan tentang pengandaian jika terjadi
pengandaian jika terjadi suatu suatu keadaan/
keadaan/ kejadian/peristiwa di kejadian/peristiwa di
waktu yang akan datang, sesuai waktu yang akan datang,
dengan konteks dengan memperhatikan
penggunaannya fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai
konteks
3.21 Menganalisis struktur teks dan 4.21 Menyusun teks ilmiah
unsur kebahasaan untuk faktual (factual report),
melaksanakan fungsi sosial teks lisan dan tulis, sederhana,
factual report dengan tentang orang, binatang,
menyatakan dan menanyakan benda, gejala dan peristiwa
tentang teks ilmiah faktual alam dan sosial, terkait
tentang orang, binatang, dengan mata pelajaran lain
benda, gejala dan peristiwa
alam dan sosial, sederhana,
sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran lain

3.22 Menganalisis fungsi sosial, 4.22 Menyusun teks eksposisi


struktur teks, dan unsur analitis tulis, terkait isu
kebahasaan beberapa teks aktual, dengan
eksposisi analitis lisan dan memperhatikan fungsi
tulis dengan memberi dan sosial,

111
struktur teks, dan unsur

112
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
meminta informasi terkait isu kebahasaan, secara benar
aktual, sesuai dengan konteks dan sesuai konteks
penggunaannya
3.23 Menganalisis fungsi social, 4.23 Menyusun teks biografi
struktur teks dan unsur tokoh lisan dan tulis,
kebahasaan pada teks biografi pendek dan sederhana,
tokoh sesuai dengan konteks dengan memperhatikan
penggunaannya fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai
konteks
3.24 Menganalisis fungsi sosial, 4.24 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait hubungan
memberi dan meminta sebab akibat, dengan
informasi terkait hubungan memperhatikan fungsi
sebab akibat, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan
konteks penggunaannya. unsur kebahasaan yang
(Perhatikan unsur kebahasaan benar dan sesuai konteks
because of ..., due to ..., thanks
to ...)
3.25 Menganalisis fungsi social, 4.25 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional tulis yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan
transaksional yang melibatkan memberi dan meminta
tindakan memberi dan informasi terkait penulisan
meminta informasi terkait laporan sederhana dengan
penulisan laporan sederhana memperhatikan fungsi
social, struktur teks dan
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai dengan
konteks penggunaannya di
dunia kerja
3.26 Menganalisis fungsi social, 4.26 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan
transaksional yang melibatkan memberi dan meminta
tindakan memberi dan informasi terkait penyajian
meminta informasi terkait laporan dengan
penyajian laporan secara lisan memperhatikan fungsi
(report presentation) social, struktur teks dan

113
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai dengan
konteks penggunaannya di
dunia kerja
3.27 Menganalisis fungsi sosial, 4.27 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis sederhana yang
interpersonal lisan dan tulis melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan menawarkan jasa, dan
menawarkan jasa, serta menanggapinya dengan
menanggapinya, sesuai memperhatikan fungsi
dengan konteks sosial, struktur teks, dan
unsur
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan
unsur kebahasaan May I help sesuai konteks
you? What can I do for you?
What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, 4.28 Menyusun teks khusus surat
struktur teks, dan unsur lamaran kerja, yang
kebahasaan beberapa teks memberikan informasi
khusus dalam bentuk surat antara lain jati diri, latar
lamaran kerja, dengan belakang
memberi dan meminta pendidikan/pengalaman
informasi terkait jati diri, latar kerja, dengan
belakang memperhatikan fungsi
pendidikan/pengalaman kerja, sosial, struktur teks, dan
sesuai dengan konteks unsur kebahasaan, secara
penggunaannya benar dan sesuai konteks
3.29 Menganalisis fungsi sosial, 4.29 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan
transaksional lisan yang memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi informasi terkait jati diri
dan meminta informasi terkait dalam konteks pekerjaan
jati diri dalam konteks (wawancara pekerjaan),
pekerjaan (wawancara dengan memperhatikan
pekerjaan) fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
penggunaannya di dunia
kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan
struktur teks, dan unsur tulis untuk menyatakan dan

114
kebahasaan untuk menyatakan menanyakan tentang
dan menanyakan tentang keharusan, dengan
keharusan, sesuai dengan memperhatikan fungsi
konteks penggunaannya sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
3.31 Menganalisis fungsi sosial, 4.31 Menangkap makna secara
struktur teks, dan unsur kontekstual terkait fungsi
kebahasaan beberapa teks sosial, struktur teks, dan
news item lisan dan tulis unsur kebahasaan teks
dengan memberi dan meminta news items lisan dan tulis,
informasi terkait berita dalam bentuk berita
sederhana dari koran/radio/TV, sederhana koran/radio/TV
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, 4.32 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
yang melibatkan tindakan informasi terkait
memberi dan meminta pengandaian diikuti oleh
informasi terkait pengandaian perintah/saran, dengan
diikuti oleh perintah/saran, memperhatikan fungsi
sesuai dengan bidang keahlian sosial, struktur teks, dan
dan konteks penggunaannya unsur kebahasaan yang
(Perhatikan unsur kebahasaan if benar dan sesuai konteks
dengan imperative, can, should)

B.Muatan Kewilayaan
7. Seni Budaya

115
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
3 4 KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dasar, dengan bidang kajian/kerja Seni
dan metakognitif sesuai Budaya.
dengan bidang dan lingkup
Menampilkan kinerja di bawah
kajian/kerja Seni Budaya pada
bimbingan dengan mutu dan
tingkat teknis, spesifik, detil,
kuantitas yang terukur sesuai
dan kompleks, berkenaan
dengan standar kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan Menunjukkan keterampilan
humaniora dalam konteks menalar, mengolah, dan menyaji
pengembangan potensi diri secara efektif, kreatif, produktif,
sebagai bagian dari keluarga, kritis, mandiri, kolaboratif,

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


3 4 KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
sekolah, dunia kerja, warga komunikatif, dan solutif dalam ranah
masyarakat nasional, abstrak terkait dengan
regional, dan internasional. pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

116
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
DASAR
3.1 Memahami konsep budaya 4.1.

Mempresentasik
an konsep
budaya
3.2 Memahami konsep seni 4.2.

Mempresentasik
an konsep seni
3.3 Memahami konsep 4.3.
keindahan
Mempresentasik
an konsep
keindahan
3.4 Menganalisis jenis, fungsi 4.4. Memilah jenis,
dan unsur seni budaya fungsi dan
Nusantara unsur seni
budaya
Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan
seni budaya Nusantara perkembangan seni
budaya Nusantara
3.6 Menerapkan apresiasi seni 4.6. Melaksanakan
budaya Nusantara peniruan
karya seni
budaya
Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi seni 4.7. Melaksanakan
budaya mancanegara apresiasi seni
budaya
mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni 4.8. Mengembangkan
budaya Nusantara karya seni budaya
Nusantara
3.9 Mengevaluasi karya seni 4.9.
budaya Nusantara
Mempresentasik
an hasil evaluasi
karya seni
budaya
Nusantara
3.10 Merancang karya seni budaya 4.10. Mengkreasi

117
Nusantara karya seni
budaya
Nusantara

8. Pendidikan Jasmani ,Olah Raga Dan Kesehatan


9. KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, prosedural memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif dengan bidang kajian Pendidikan
sesuai dengan bidang dan Jasmani, Olahraga dan
lingkup kajian Pendidikan Kesehatan.
Jasmani, Olahraga dan
Menampilkan kinerja di bawah
Kesehatan pada tingkat
bimbingan dengan mutu dan
teknis, spesifik, detil, dan
kuantitas yang terukur sesuai
kompleks, berkenaan
dengan standar kompetensi
dengan ilmu pengetahuan,
kerja.
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks Menunjukkan keterampilan
pengembangan potensi diri

118
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) KETERAMPILAN
sebagai bagian dari keluarga, menalar, mengolah, dan
sekolah, dunia kerja, warga menyaji secara efektif,
masyarakat nasional, regional, kreatif, produktif, kritis,
dan internasional. mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan teknik 4.1 Mempraktikan teknik


dasar salah satu aktifitas dasar salah satu aktifitas
olahraga permainan olahraga permainan bola
bola besar untuk besar untuk menghasilkan
menghasilkan koordinasi koordinasi gerak yang
gerak yang baik baik
3.2 Menerapkan teknik 4.2 Mempraktikan teknik
dasar salah satu aktifitas dasar salah satu aktifitas
olahraga permainan olahraga permainan bola
bola kecil untuk kecil untuk menghasilkan
menghasilkan koordinasi koordinasi gerak
gerak
3.3 Menerapkan salah satu 4.3 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas keterampilan aktifitas
atletik untuk atletik untuk
menghasilkan gerak menghasilkan gerak yang
yang efektif efektif
3.4 Menerapkan salah 4.4 Mempraktikan salah

119
satu keterampilan satu keterampilan
aktifitas olahraga aktifitas olahraga
beladiri untuk beladiri untuk
menghasilkan gerak menghasilkan gerak
yang efektif yang efektif
3.5 Menerapkan latihan 4.5 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani kebugaran jasmani untuk
untuk kesehatan (daya kesehatan (daya tahan,
tahan, kekuatan, kekuatan, komposisi
komposisi tubuh dan tubuh dan kelenturan)
kelenturan) menggunakan instrumen
menggunakan terstandar
instrumen terstandar
3.6 Menerapkan 4.6 Memraktikan
keterampilan keterampilan rangkaian
rangkaian gerak dasar gerak dasar aktifitas
aktifitas olahraga olahraga senam untuk
senam untuk menghasilkan koordinasi
menghasilkan yang baik
koordinasi yang baik
3.7 Menerapkan 4.7 Mempraktikan hasil
keterampilan gerak analisis gerakan rangkaian
rangkaian aktifitas aktifitas olahraga senam
olahraga senam ritmik ritmik untuk menghasilkan
untuk menghasilkan koordinasi yang baik
koordinasi yang baik
3.8 Menerapkan 4.8 Mempraktikan
keterampilan salah satu keterampilan salah satu
gaya renang pada gaya renang pada aktifitas
aktifitas olahraga air olahraga air
3.9 Memahami cara 4.9 Mempresentasikan cara
perilaku budaya hidup perilaku budaya hidup
sehat dalam sehat dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari sehari-hari

120
C.Muatan Peminatan Kejuruan
C1.Dasar Bidang Keahlian
9.Simulasi Dan komunikasi Digital

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dasar, dengan lingkup Simulasi dan
dan metakognitif sesuai Komunikasi Digital (Simdig).
dengan bidang dan lingkup Menampilkan kinerja di bawah
Simulasi dan Komunikasi bimbingan dengan mutu dan kuantitas
Digital (Simdig) pada tingkat yang terukur sesuai dengan standar
teknis, spesifik, detil, dan kompetensi kerja.
kompleks, berkenaan dengan Menunjukkan keterampilan menalar,
ilmu pengetahuan, teknologi, mengolah, dan menyaji secara efektif,
seni, budaya, dan humaniora kreatif, produktif, kritis, mandiri,
dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari keluarga, pengembangan dari yang dipelajarinya
sekolah, dunia kerja, warga di sekolah, serta mampu melaksanakan
masyarakat nasional, tugas spesifik di bawah pengawasan
regional, dan internasional. langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang

121
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
Mata Pelajaran: Simulasi dan Komunikasi Digital

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU


UNIT KOMPETENSI SKEMA SERTIFIKASI

3.1 Memahami 4.1 Menggunakan 6 TIK.PR02.001.01 Programmer


logika dan fungsi-fungsi Komputer
algoritma Perintah
komputer (Command)
3.2 Menerapkan 4.2 Membuat peta- 3 Hanya sebatas
metode peta minda pengetahuan
minda dasar, tidak perlu
diujikan
3.3 Menentukan 4.3 Memformat 6 TIK.OP02.004.01 ● Operator
paragraf dokumen pengolah TIK.OP02.012.01 Komputer
deskriptif, kata ● Jaringan
TIK.JK01.008.01
argumentatif Komputer
, naratif, dan dan Sistem
persuasif. Administras
i

3.4 Menerapkan 4.4 Mengoperasikan 9 TIK.OP02.005.01 ● Operator


logika, dan perangkat lunak TIK.OP02.013.01 Komputer
operasi pengolah angka
perhitungan
data
3.5 Menerapkan 4.5 Membuat slide 9 TIK.OP02.011.01 ● Operator
fitur yang presentasi TIK.CS01.002.01 Komputer
tepat untuk ● CTC
TIK.CS01.001.01
pembuatan
slide
3.6 Menyeleksi 4.6 Melakukan 6 TIK.CS01.001.01 CTC
teknik presentasi yang
presentasi efektif
yang efektif
3.7 Menerapkan 4.7 Menyusun E-book 6 Hanya sebatas
cara dengan perangkat pengetahuan
pembuatan lunak E-book Editor dasar, tidak perlu
E-book diujikan
3.8 Memahami 4.8 Menerapkan 3 TIK.OP02.014.01 ● Operator

122
konsep (mencoba) etika TIK.JK01.004.01 Komputer
Kewargaan Kewargaan Digital TIK.CS01.011.01 ● Jaringan
Digital Komputer
dan Sistem
Administras
i
● CTC
3.9 Menerapkan 4.9 Melakukan 6 TIK.OP02.006.01 Operator Komputer
teknik penelusuran
penelusuran informasi
Search
Engine
3.10 Menerapkan 4.10 Melakukan 9 TIK.OP02.006.01 Operator Komputer
komunikasi komunikasi sinkron
sinkron dan dan asinkron dalam
asinkron jaringan
dalam
jaringan.
3.11 Menilai fitur 4.11 Melakukan 9 Hanya sebatas
perangkat pembelajaran pengetahuan
lunak kolaboratif daring dasar, tidak perlu
pembelajara (kelas maya) sebagai diujikan
n peserta
kolaboratif
daring
3.12 Merancang 4.12 Membuat dokumen 12 TIK.JK01.007.01 ● Jaringan
dokumen tahap pra-produksi TIK.JK01.008.01 Komputer
tahap pra- dan Sistem
TIK.MM01.001.0
produksi. Administras
1
i
TIK.MM01.008.0
● Multimedia
1

TIK.MM02.002.0
1

TIK.MM02.005.0
1

3.13 Menerapkan 4.13 Memroduksi video 15 TIK.CS02.006.01 ● CTC


proses dan/atau animasi TIK.MM01.009.0 ● Multimedia
produksi dan/atau musik 1
video, digital
animasi

123
dan/atau
musik
digital.
3.14 Menerapkan 4.14 Melakukan 9 TIK.MM01.007.0 Multimedia
tahapan pekerjaan tahapan 1
pasca- pasca-produksi TIK.MM02.004.0
produksi 1
video,
animasi
dan/atau
musik
digital.
JUMLAH JAM 108

124
10. Fisika

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
7. Memahami, menerapkan, 8. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian/kerja Fisika.
dasar, dan metakognitif Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang dan bimbingan dengan mutu dan kuantitas
lingkup kajian/kerja Fisika yang terukur sesuai dengan standar
pada tingkat teknis, spesifik,
kompetensi kerja.
detil, dan

kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,


dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara efektif,
teknologi, seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya di
keluarga, sekolah, dunia sekolah, serta mampu melaksanakan
kerja, warga masyarakat tugas spesifik di bawah pengawasan
nasional, regional, dan langsung.
internasional. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

125
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.1 Menerapkan prinsip- 4.1 Melakukan pengukuran besaran fisis
prinsip pengukuran dengan menggunakan peralatan dan
besaran fisis, angka teknik yang tepat serta mengikuti
penting dan notasi ilmiah aturan angka penting.
pada bidang teknologi
dan rekayasa
3.2 Mengevaluasi gerak lurus 4.2 Menyajikan hasil percobaan gerak
dan gerak melingkar lurus dan gerak melingkar dalam
dengan kelajuan tetap bentuk grafik/tabel pada bidang
atau percepatan tetap teknologi dan rekayasa.
dalam kehidupan sehari-
hari.
3.3 Menganalisis gerak dan 4.3 Menggunakan alat-alat sederhana
gaya dengan yang berhubungan dengan hukum
menggunakan hukum- Newton tentang gerak.
hukum Newton
3.4 Menganalisis hubungan 4.4 Menyajikan ide/gagasan dampak
usaha, energi, daya dan keterbatasan sumber energi bagi
efisiensi kehidupan dan upaya penanggulannya
dengan energi terbarukan
3.5 Menerapkan konsep 4.5 Mendemonstrasikan berbagai jenis
momentum, impuls dan tumbukan
hukum kekekalan
momentum
3.6 Menerapkan konsep torsi, 4.6 Melakukan percobaan sederhana
momen inersia, dan tentang momentum sudut dan rotasi
momentum sudut pada benda tegar
benda tegar dalam bidang
teknologi dan rekayasa
3.7 Menganalisis kekuatan 4.7 Menyelesaikan masalah teknis dalam
bahan dari sifat bidang teknologi terkait dengan

126
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
elastisitasnya elastisitas bahan
3.8 Menerapkan hukum- 4.8 Melakukan percobaan sederhana yang
hukum yang berkaitan berkaitan dengan hukum-hukum fluida
dengan fluida statis dan statis dan dinamis
dinamis
3.9 Menganalisis getaran, 4.9 Menyajikan penggunaan gelombang
gelombang dan bunyi bunyi dalam teknologi. (Misalnya :
dalam pengujian menggunakan Non
Distructive Testing)
3.10 Memahami teori bumi 4.10 Mendiskusikan teori bumi dan
dan atmosfer pada teknik atmosfer terkait dengan aplikasi pada
geomatika.* teknik geomatika.*
3.11 Menganalisis proses 4.11 Menggunakan alat sederhana dalam
pemuaian, perubahan percobaan yang berhubungan dengan
wujud zat dan kalor.
perpindahan kalor dengan
konsep suhu dan kalor.
3.12 Menerapkan hukum- 4.12 Menunjukkan cara kerja alat
hukum termodinamika sederhana yang berhubungan dengan
termodinamika.
3.13 Menerapkan listrik statis 4.13 Melakukan percobaan terkait listrik
dan listrik dinamis. statis dan listrik dinamis
3.14 Menerapkan hukum- 4.14 Mendemonstrasikan percobaan yang
hukum kemagnetan berkaitan dengan konsep kemagnetan
dalam persoalan sehari- dan elektromagnet.
hari.
3.15 Menganalisis rangkaian 4.15 Memecahkan masalah teknologi yang
listrik arus bolak balik berkaitan dengan listrik arus bolak
(AC). balik (AC).
3.16 Menerapkan sifat cermin 4.16 Merencanakan pembuatan alat-alat
dan lensa pada alat–alat optik sederhana dengan menerapkan

127
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
optik.* prinsip pemantulan pada cermin dan
pembiasan pada lensa.*
3.17 Memahami gejala 4.17 Menentukan aplikasi radioaktivitas
radioaktivitas yang pada teknik geomatika.*
terkait dengan teknik
geomatika.*
Jumlah

11. Kimia

9. Memahami, menerapkan, 10. Melaksanakan tugas spesifik


menganalisis, dan mengevaluasi dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur kerja
konseptual, operasional dasar, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang memecahkan masalah sesuai

128
dan lingkup kajian kimia teknologi r dengan bidang kajian kimia
ekayasa pada tingkat teknis, spesifik, teknologi rekayasa
detil, dan kompleks, berkenaan Menampilkan kinerja di bawah
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, bimbingan dengan mutu dan
seni, budaya, dan humaniora dalam kuantitas yang terukur sesuai
konteks pengembangan potensi diri dengan standar kompetensi kerja.
sebagai bagian dari keluarga, Menunjukkan keterampilan
sekolah, dunia kerja, warga menalar, mengolah, dan menyaji
masyarakat nasional, regional, dan secara efektif, kreatif, produktif,
internasional. kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis perubahan materi 4.1 Melakukan pemisahan


dan pemisahan campuran dengan campuran melalui praktikum
berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat

129
kimianya
3.2 Menganalisis lambang unsur, 4.2 Mengintegrasikan penulisan
rumus kimia dan persamaan reaksi lambang unsur dengan rumus
kimia pada persamaan reaksi
kimia berdasarkan kasus-kasus
dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Mengkorelasikan struktur atom 4.3 Menentukan letak unsur dalam
berdasarkan konfigurasi elektron tabel periodik berdasarkan
untuk menentukan letak unsur konfigurasi elektron
dalam tabel periodik
3.4 Menganalisis proses 4.4 Mengintegrasikan proses
pembentukan ikatan kimia pada pembentukan ikatan kimia pada
beberapa senyawa dalam beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari hari kehidupan sehari hari dengan
elektron valensi atom atom
penyusunnya
3.5 Menerapkan hukum-hukum 4.5 Menggunakan hukum-hukum
dasar kimia dalam perhitungan dasar kimia dalam perhitungan
kimia kimia
3.6 Menganalisis sifat larutan 4.6 Membandingkan sifat sifat
berdasarkan konsep asam basa larutan melalui praktikum
dan pH larutan (asam kuat dan berdasarkan konsep asam basa
asam lemah, basa kuat dan basa dan pH larutan (asam kuat dan
lemah) dalam kehidupan sehari asam lemah, basa kuat dan basa
hari lemah) dalam kehidupan sehari
hari
3.7 Menentukan bilangan oksidasi 4.7 Membandingkan antara reaksi
unsur untuk mengidentifikasi oksidasi dengan reaksi reduksi
reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan hasil perhitungan
bilangan oksidasinya
3.8 Mengevaluasi proses yang 4.8 Mengintegrasikan antara hasil
terjadi dalam sel elektrokimia perhitungan E0 sel dengan proses
(menghitung E0 sel, reaksi reaksi yang terjadi dalam sel
pada sel volta dan sel eletrolisa, elektrokimia (menghitung E0 sel,

130
proses pelapisan logam) yang reaksi reaksi pada sel volta dan sel
digunakan dalam kehidupan eletrolisa, proses pelapisan logam)
reaksi yang digunakan dalam
kehidupan
3.9 Menganalisis struktur, sifat 4.9 Mengatasi dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon serta senyawa hidrokarbon terhadap
dampak pembakaran senyawa lingkungan dan kesehatan
hidrokarbon terhadap berdasarkan hasil analisis struktur,
lingkungan dan kesehatan serta sifat senyawa hidrokarbon
cara mengatasinya
3.10 Menganalisis proses teknik 4.10 Mempresentasikan proses teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya bumi serta kegunaannya.
4.11 Mengintegrasikan kegunaan
3.11 Menganalisis struktur, tata
polimer dalam kehidupan sehari
nama, sifat, penggolongan dan
hari dengan struktur, tata nama,
kegunaan polimer
sifat, penggolongan polimer

Total Jam Pelajaran

C2.Dasar Program Keahlian


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan
Rekayasa Program Keahlian : Teknik tomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
(C2)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara

131
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif dengan bidang kerja Dasar-
sesuai dengan bidang dan dasar Teknik Otomotif..
lingkup kerja
Menampilkan kinerja di
Dasar-dasar Teknik bawah bimbingan dengan
Otomotif. Pada tingkat mutu dan kuantitas yang
teknis, spesifik, detil, dan terukur sesuai dengan standar
kompleks, berkenaan kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan Menunjukkan keterampilan
humaniora dalam konteks menalar, mengolah, dan
pengembangan potensi diri menyaji secara efektif,
sebagai bagian dari kreatif, produktif, kritis,
keluarga, sekolah, dunia mandiri, kolaboratif,
kerja, warga masyarakat komunikatif, dan solutif
nasional, regional, dan dalam ranah abstrak terkait
internasional. dengan
pengembangan dari yang
KOMPETENSI KOMPETENSI
INTI 3 INTI 4
(PENGETAHUA (KETERAMPILA
N) N)

132
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

133
1.Gambar Teknik Otomotif
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami peralatan 4.1 Memilih peralatan dan
dan kelengkapan kelengkapan gambar
gambar teknik teknik
3.2 Memahami garis-garis 4.2 Membedakan garis-garis
gambar teknik sesuai gambar teknik sesuai
bentuk dan fungsi garis bentuk dan fungsi garis
3.3 Memahami huruf, angka 4.3 Menyajikan huruf, angka
dan etiket gambar teknik dan etiket gambar teknik
3.4 Memahami gambar 4.4 Mengelompokkan gambar
konstruksi geometris konstruksi geometris
berdasarkan bentuk berdasarkan bentuk
konstruksi konstruksi
3.5 Menerapkan sketsa gambar 4.5 Menyajikan sketsa gambar
benda 3D sesuai aturan benda 3D sesuai aturan
proyeksi pictorial proyeksi pictorial
3.6 Menerapkan sketsa gambar 4.6 Menyajikan sketsa gambar
benda 2D sesuai aturan benda 2D sesuai aturan
proyeksi orthogonal proyeksi orthogonal
3.7 Menganalisis gambar 4.7 Menyajikan jenis gambar
potongan berdasar potongan berdasar jenis
jenis potongan potongan
3.8 Menerapkan pembuatan 4.8 Menyajikan ukuran sesuai
ukuran sesuai fungsi fungsi dan pandangan
dan pandangan utama utama gambar teknik
gambar teknik
3.9 Memahami pemberian 4.9 Menggunakan ukuran
ukuran berantai, sejajar, berantai, sejajar, kombinasi,
kombinasi, berimpit, berimpit, koordinat dan
koordinat dan ukuran ukuran khusus
khusus
3.10 Mengevaluasi hasil sketsa 4.10 Menyajikan hasil evaluasi
gambar benda 2D dan 3D sketsa gambar benda 2D
standard proyeksi dan 3D standard proyeksi
orthogonal orthogonal

134
2.Teknologi Dasar Otomotif
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prinsip-prinsip 4.1 Mengidentifikasi potensi
Keselamatan dan dan resiko kecelakaan kerja
Kesehatan Kerja (K3)
3.2 Mengklasifikasi Alat 4.2 Menerapkan penggunaan
Pemadam Api Ringan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) (APAR)
3.3 Memahami prinsip-prinsip 4.3 Menerapkan prinsip-prinsip
pengendalian kontaminasi pengendalian kontaminasi
3.4 Memahami proses mesin 4.4 Mendemontrasikan mesin
konversi energi konversi energi
3.5 Memahami klasifikasi 4.5 Mengidentifikasi model-
engine model engine
3.6 Memahami cara kerja 4.6 Menjelaskan cara kerja
engine 2 dan 4 langkah engine 2 dan 4 langkah
3.7 Memahami proses dasar 4.7 Melaksanakan proses
pembentukan logam dasar pembentukan
logam
3.8 Menerapkan cara 4.8 Menggunakan OMM
penggunaan OMM (operation maintenance
(operation maintenance manual), service manual
manual), service manual dan part book sesuai
dan part book sesuai peruntukannya
peruntukannya
3.9 Memahami dasar- 4.9 Menjelaskan dasar-dasar
dasar system dan symbol pada system
hidraulik hidraulik
3.10 Memahami dasar- 4.10 Menjelaskan dasar-dasar
dasar system dan symbol pada system
pneumatic pneumatik
3.11 Memahami rangkaian 4.11 Membuat rangkaian
kelistrikan sederhana listrik sederhana
3.12 Memahami dasar- 4.12 Membuat rangkaian
dasar elektronika elektronika sederhana
sederhana
3.13 Memahami dasar- 4.13 Membuat rangkaian
dasar kontrol kontrol sederhana
3.14 Memahami dasar- 4.14 Menguji sensor
dasar sensor

135
3.15 Mengevaluasi kerja baterai 4.15 Merawat baterai

3.Pekerjaan Dasar Tenik Otomotif


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengklasifikasi jenis- 4.1 Menggunakan macam-macam
jenis hand tools
hand tools
3.2 Mengklasifikasi jenis- 4.2 Menggunakan macam-macam
jenis power tools
power tools
3.3 Mengklasifikasi jenis- 4.3 Menggunakan macam-macam
jenis special service tools
special service tools
3.4 Menerapkan 4.4 Menggunakan
workshop workshop
equipment equipment
3.5 Menerapkan alat 4.5 Menggunakan alat-alat
ukur mekanik serta ukur mekanik
fungsinya
3.6 Menerapkan alat 4.6 Menggunakan alal-alat
ukur elektrik serta ukur elektrik
fungsinya
3.7 Menerapkan alat ukur 4.7 Menggunakan alal-alat
elektronik serta ukur elektronik
fungsinya
3.8 Menerapkan alat 4.8 Menggunakan alat-alat
ukur hidrolik serta ukur hidrolik
fungsinya
3.9 Menerapkan alat 4.9 Menggunakan alat-alat
ukur pneumatik ukur pneumatik
serta fungsinya
3.10 Menganalisis 4.10 Merawat peralatan
berbagai jenis jacking, blocking dan
jacking, blocking liffting sesuai
dan lifting operation manual
3.11 Menerapkan cara 4.11 Mendemonstrasikan
pengangkatan benda pengangkatan benda
kerja kerja
3.12 Menganalisis berbagai 4.12 Merawat berbagai bearing,
bearing, seal, gasket seal, gasket dan hoses
dan hoses
3.13 Memahami 4.13 Menggunakan treaded,
treaded, fastener, sealant dan

136
fasterner, sealant adhesive
dan adhesive

C3.KOMETENSI KEAHLIAN
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan
Rekayasa Program Keahlian : Teknik tomotif

Kompetensi Keahlian :Teknik Kendaraan Ringan Otomotif


(C3)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Menerapkan, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas

137
menganalisis, dan spesifik dengan
mengevaluasi tentang menggunakan alat,
pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur
konseptual, operasional kerja yang lazim
dasar, dan metakognitif dilakukan serta
sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah
lingkup kerja Teknik sesuai dengan bidang
Kendaraan Ringan kerja Teknik Kendaraan
Otomotif pada tingkat Ringan Otomotif.
teknis, spesifik, detil, dan
Menampilkan kinerja di
kompleks, berkenaan
bawah bimbingan dengan
dengan ilmu pengetahuan,
mutu dan kuantitas yang
teknologi, seni, budaya,
terukur sesuai dengan standar
dan humaniora dalam
kompetensi kerja.
konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian Menunjukkan keterampilan
dari keluarga, sekolah, menalar, mengolah, dan
dunia kerja, warga menyaji secara efektif,
masyarakat nasional, kreatif, produktif, kritis,
regional, dan mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari yang
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
internasional. dipelajarinya di sekolah,
serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

1.Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

138
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
DASAR
Menerapkan cara perawatan sistem 4.1 Merawat
utama Engine dan mekanisme katup berkala sistem
utama Engine
dan
mekanisme
katup
Menerapkan cara perawatan sistem 4.2 Merawat
pelumasan berkala sistem
pelumasan
Menerapkan cara perawatan sistem 4.3 Merawat
pendinginan berkala sistem
pendinginan
Menerapkan cara perawatan sistem 4.4 Merawat
bahan bakar bensin berkala sistem
konvensional/karburator bahan bakar
bensin
konvensional/ka
rburator
Menerapkan cara perawatan sistem 4.5 Merawat berkala
bahan bakar bensin injeksi (Electronic sistem bahan
Fuel Injection/EFI) bakar bensin
injeksi (Electronic
Fuel Injection/EFI)
Menerapkan cara Perawatan Engine 4.6 Merawat berkala
Management System (EMS) Engine
Management
System (EMS)
Menerapkan cara perawatan sistem 4.7 Merawat berkala
bahan bakar diesel pompa injeksi In- sistem bahan
Line bakar diesel
pompa injeksi In-
Line
Menerapkan cara perawatan sistem 4.8 Merawat berkala
bahan bakar diesel pompa injeksi sistem bahan
Rotary bakar diesel
pompa injeksi
Rotary
Menerapkan cara perawatan sistem 4.9 Merawat berkala
bahan bakar diesel Common Rail sistem bahan bakar
diesel Common
Rail

139
Mengevaluasi hasil perawatan berkala 4.10 Melakukan
Mesin Kendaraan Ringan pemeriksaan
hasil
perawatan
berkala mesin
kendaraan
Mendiagnosis kerusakan 4.11 Memperbaiki
mekanisme kepala silinder dan mekanisme
kelengkapannya kepala silinder
dan
kelengkapanny
a
Mendiagnosis kerusakan mekanisme 4.12 Memperbaiki
blok silinder dan kelengkapannya mekanisme blok
silinder dan
kelengkapanny
a
Mendiagnosis kerusakan sistem 4.13
pelumasan
Memperb
aiki sistem
pelumasa
n
Mendiagnosis kerusakan sistem 4.14
pendinginan
Memperb
aiki sistem
pendingin
an
3.15 Mendiagnosis kerusakan 4.15 Memperbaiki sistem
bahan
sistem bahan bakar bensin bakar bensin
konvensional/karburator konvensional/karbur
ator
Mendiagnosis kerusakan sistem 4.16 Memperbaiki
bahan bakar bensin injeksi sistem bahan
(Electronic Fuel Injection/EFI) bakar bensin
injeksi (Electronic
Fuel
Injection/EFI)
Mendiagnosis kerusakan Engine 4.17 Memperbaiki
Management System (EMS) Engine
Management
System (EMS)

140
Mendiagnosis kerusakan 4ystem 4.18 Memperbaiki
bahan bakar diesel pompa injeksi In- 4ystem bahan
Line bakar diesel
pompa injeksi In-
Line
Mendiagnosis kerusakan sistem 4.19 Memperbaiki
bahan bakar diesel pompa injeksi sistem bahan
Rotary bakar diesel
pompa injeksi
Rotary
Mendiagnosis kerusakan sistem 4.20 Memperbaiki
bahan bakar diesel Common Rail sistem bahan
bakar diesel
Common Rail
Mengevaluasi hasil perbaikan mesin 4.21 Melakukan
kendaraan ringan laporan hasil
perbaikan mesin
kendaraan ringan

2,Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Menerapkan cara perawatan kopling 4.1 Merawat berkala
kopling
Menerapkan cara perawatan 4.2 Merawat berkala
transmisi manual transmisi manual
Menerapkan cara perawatan 4.3 Merawat berkala
transmisi otomatis transmisi
otomatis
Menerapkan cara perawatan poros 4.4 Merawat
propeler berkala poros
propeler
Menerapkan cara perawatan 4.5 Merawat berkala
Differential Differential
Menerapkan cara perawatan poros 4.6 Merawat berkala
roda poros roda
Menerapkan cara perawatan sistem 4.7 Merawat berkala
rem Konvensional sistem rem
Konvensional
Menerapkan cara perawatan Antilock 4.8 Merawat
Break System (ABS) berkala Antilock
Break System

141
(ABS)
Menerapkan cara perawatan sistem 4.9 Merawat
suspensi berkala sistem
suspense
Menerapkan cara perawatan sistem 4.10 Merawat berkala
kemudi dan Power Steering sistem kemudi
dan Power
Steering
Menerapkan Melepas, Memasang 4.11 Melaksanakan
dan Menyetel Roda Melepas,
Memasang dan
Menyetel Roda
Menerapkan cara Membongkar, 4.12 Melaksanakan
Memperbaiki dan Memasang Ban Membongkar,
Luar dan Dalam Memperbaiki dan
Memasang Ban
Luar dan Dalam
Menerapkan cara Memilih Ban dan 4.13 Melaksanakan
Pelek Untuk Pemakaian Khusus Memilih Ban dan
Pelek Untuk
Pemakaian Khusus
Mengevaluasi hasil perawatan berkala 4.14 Melakukan
sasis dan pemindah tenaga pengujian akhir
hasil perawatan
berkala sasis dan
pemindah tenaga
Mendiagnosis kerusakan Kopling 4.15 Memperbaiki kopling

Mendiagnosis kerusakan 4.16 Memperbaiki


Transmisi Manual transmisi
Manual
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Mendiagnosis kerusakan 4.17 Memperbaiki
Transmisi Otomatis transmisi Otomatis
Mendiagnosis kerusakan 4.18 Memperbaiki poros
Poros propeler propeler
Mendiagnosis kerusakan 4.19 Memperbaiki Differential
Differential
Mendiagnosis kerusakan 4.20 Memperbaiki poros roda
poros roda

142
Mendiagnosis kerusakan 4.21 Memperbaiki sistem
sistem rem Konvensional rem Konvensional
Mendiagnosis kerusakan Antilock 4.22 Memperbaiki Antilock
Break System (ABS) Break System (ABS)
Mendiagnosis kerusakan 4.23 Memperbaiki
sistem suspensi sistem
suspense
Mendiagnosis kerusakan 4.24 Memperbaiki sistem
sistem kemudi kemudi
Mendiagnosis kerusakan 4.25 Memperbaik Spooring
Spooring
Mendiagnosis Balans 4.26Memperbaiki
Roda/Ban Balans
Roda/Ban
3.27 Mendiagnosis Pelek 4.27 Merperbaiki Pelek
Mengevaluasi hasil 4.28 Melakukan pengujian
perbaikan sasis dan akhir hasil perbaikan
pemindah tenaga sasis dan pemindah
tenaga

3.Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan ringan


KOMPETENSI DASAR KOMPETEN
SI DASAR
3.1 Menerapkan cara perawatan 4.1 Merawat
sistem kelistrikan secara berkala
sistem
kelistrikan
3.2 Menerapakan Perlengkapan 4.2 Memasang
Kelistrikan Tambahan Perlengkapan
(Asesoris) Kelistrikan
Tambahan
(Asesories)
3.3 Menerapkan cara perawatan 4.3 Merawat
sistem starter secara berkala
sistem starter
3.4 Menerapkan cara perawatan 4.4 Merawat
sistem pengisian secara berkala
sistem
pengisian
3.5 Menerapkan cara perawatan 4.5 Merawat
sistem pengapian konvensional secara berkala

143
sistem
pengapian
konvensional
3.6 Menerapkan cara perawatan 4.6 Merawat secara
sistem pengapian elektronik berkala sistem
pengapian
elektronik
3.7 Menerapkan cara perawatan 4.7 Merawat
sistem penerangan dan panel berkala sistem
instrument penerangan
dan panel
instrumen
3.8 Menerapkan cara perawatan 4.8 Merawat berkala
sistem Air Conditioning (AC) sistem Air
Conditioning (AC)
3.9 Menerapkan cara perawatan 4.9 Merawat
sistem audio berkala sistem
audio
3.10 Menerapkan cara perawatan 4.10 Merawat
sistem pengaman secara berkala
sistem
pengaman
3.11 Mengevaluasi hasil perawatan 4.11 Melakukan hasil
berkala kelistrikan kendaraan perawatan berkala
ringan kelistrikan
kendaraan ringan
3.12 Mendiagnosis kerusakan 4.12 Memperbaiki sistem
sistem kelistrikan dan kelistrikan dan
kelengkapan tambahan kelengkapan
tambahan
3.13 Mendiagnosis kerusakan 4.13 Memperbaiki sistem
sistem starter starter
3.14 Mendiagnosis kerusakan 4.14 Memperbaiki
sistem pengisian sistem
pengisian
3.15 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.15 Memperbaiki
pengapian konvensional sistem
pengapian
konvensional
3.16 Mendiagnosis kerusakan 4.16 Memperbaiki
sistem pengapian elektronik sistem
pengapian
elektronik
3.17 Mendiagnosis kerusakan 4.17 Memperbaiki

144
sistem penerangan dan panel sistem
penerangan
dan panel
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
DASAR
instrumen instrument
3.18 Mendiagnosis kerusakan 4.18 Memperbaiki
sistem Air Conditioning (AC) sistem Air
Conditioning
(AC)
3.19 Mendiagnosis kerusakan 4.19 Memperbaiki sistem
sistem audio audio
3.20 Mendiagnosis kerusakan 4.20 Memperbaiki
sistem pengaman sistem
pengaman
3.21 Mengevaluasi hasil perbaikan 4.21 Mengelola hasil
kelistrikan kendaraan ringan perbaikan
kelistrikan
kendaraan ringan

4.Produk Kreatif Dan Kewirausahaan

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

11. Memahami, menerapkan, 12. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasitentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kerja Produk Kreatif dan
dasar, dan metakognitif Kewirausahaan Menampilkan kinerja di
sesuai dengan bidang dan bawah bimbingan dengan mutu dan
lingkup kerja Produk Kreatif kuantitas yang terukur sesuai dengan
dan Kewirausahaan pada standar kompetensi kerja.

145
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

tingkat teknis, spesifik, detil, Menunjukkan keterampilan menalar,


dan kompleks, berkenaan mengolah, dan menyaji secara efektif,
dengan ilmu pengetahuan, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
teknologi, seni, budaya, dan kolaboratif, komunikatif, dan solutif
humaniora dalam konteks dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan potensi diri pengembangan dari yang dipelajarinya di
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, serta mampu melaksanakan
sekolah, dunia kerja, warga tugas spesifik di bawah pengawasan
masyarakat nasional, langsung.
regional, dan internasional. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


DASAR
3.1 Memahami sikap 4.1 Mempresentasikan sikap dan
dan perilaku perilaku wirausahawan
wirausahawan
3.2 Menganalisis 4.2 Menentukan peluang usaha
peluang usaha produk barang/jasa
produk barang/jasa
3.3 Memahami hak atas 4.3 Mempresentasikan hak atas
kekayaan intelektual kekayaan intelektual
3.4 Menganalisis 4.4 Membuat desain/prototype dan
konsep kemasan produk barang/jasa
desain/prototype
dan kemasan
produk
barang/jasa

146
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3.5 Menganalisis 4.5 Membuat alur dan proses kerja


proses kerja pembuatan prototype produk
pembuatan barang/jasa
prototype
produk
barang/jasa
3.6 Menganalisis 4.6 Membuat lembar kerja/gambar
lembar kerja untuk pembuatan
kerja/gambar prototype produk barang/jasa
kerja untuk
pembuatan
prototype
produk
barang/jasa
3.7 Menganalisis biaya 4.7 Menghitung biaya produksi
produksi prototype produk barang/jasa
prototype produk
barang/jasa
3.8 Menerapkan 4.8 Membuat prototype produk
proses kerja barang/jasa
pembuatan
prototype
produk
barang/jasa
3.9 Menentukan 4.9 Menguji prototype produk
pengujian barang/jasa
kesesuaian
fungsi
prototype
produk
barang/jasa
3.10 Menganalisis 4.10 Membuat perencanaan
perencanaan produksi massal
produksi
massal
3.11 Menentukan 4.11 Membuat indikator
indikator keberhasilan tahapan
keberhasilan produksi massal
tahapan produksi
massal

147
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3.12 Menerapkan 4.12 Melakukan produksi massal


proses produksi
massal
3.13 Menerapkan 4.13 Melakukan perakitan produk
metoda perakitan barang/jasa
produk
barang/jasa
3.14 Menganalisis 4.14 Melakukan pengujian produk
prosedur barang/jasa
pengujian
kesesuaian
fungsi produk
barang/jasa
3.15 Mengevaluasi 4.15 Melakukan pemeriksaan produk
kesesuaian hasil sesuai dengan kriteria
produk dengan kelayakan produk/standar
rancangan operasional

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI


DASAR
3.16 Memahami paparan deskriptif, 4.16 Menyusun paparan
naratif, argumentatif, atau deskriptif, naratif,
persuasif tentang produk/jasa argumentatif, atau
persuasif tentang
produk/jasa
3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat
media promosi
berdasarkan
segmentasi
pasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan
pemasaran
3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 Membuat
bagan
perkemban
gan usaha
3.20 Menentukan standard laporan 4.20 Membuat laporan
keuangan keuangan

148
b). Program Muatan Lokal

Kurikulum muatan adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang disusun oleh satuan pendidikan
sesuai dengan keragaman potensi daerah, karakteristik daerah, keunggulan
daerah, kebutuhan daerah, dan lingkungan sekitar sekolah yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Muatan lokal dapat berupa kurikulum yang
memuat materi tentang karakteristik daerah atau karakteristik satuan
pendidikan.
Muatan lokal dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, atau satuan pendidikan. Tujuan penyelenggaraan
pembelajaran muatan lokal adalah untuk membentuk pemahaman atau
penguasaan potensi daerah tempat tinggal siswa sehingga bermanfaat untuk
memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ruang lingkup
kegiatan pembelajaran muatan lokal meliputi;
1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan spiritual di
daerahnya atau satuan pendidikan dan
2) melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah atau
satuan pendidikan yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional
Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian setiap
satuan pendidikan yaitu;
1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
2) Keutuhan Dalam Pengembangan Semua Kompetensi.
3) Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan).
4) Fleksibilitas dalam Jenis, Bentuk, dan Pengaturan Waktu.
5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan
pendidikan.
6) Kebermanfaatan.

149
7) Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan, pelestarian,
dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan nasional dan
menghadap tantangan global.
Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang terkait
dengan seni budaya; prakarya; pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
bahasa; dan/atau teknologi. Jenisnya materi berupa bahasa daerah, kesenian
daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang
dianggap perlu untuk pengembangan potensi dan kebutuhan daerah yang
bersangkutan.
Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran muatan lokal
mengacu pada struktur silabus yang dikembangkan oleh pemerintah dengan
memenuhi standar berikut:
1) kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti,
2) silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
penilaian otentik, dan
3) buku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) berbasis aktivitas dan
karya.
4) Perangkat administrasi pembelajaran.

Mekanisme pengembangan muatal lokal pada Kurikulum 2013 di


satuan pendidikan dengan prosedur sebagai berikut:
1) analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya daerah satau
satuan pendidikan.
2) identifikasi kompetensi yang menjadi keunggulan lokal;
3) perumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar;
4) penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi
dasar;
5) penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau
menjadi muatan pembelajaran.
6) penyusunan silabus; dan rencana pelaksanaan pembelajaran 7) penyusunan
buku teks pelajaran.

150
Mekanisme pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan rambu-
rambu berikut.
1) Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.
2) Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal 2 (dua)
jam/minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai muatan
pembelajaran yang berdiri sendiri.
3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban
belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan.

Daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah:


1) Kebijakan Muatan Lokal berupa dasar kebijakan.
2) Sumber Daya Pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
3) Tenaga Pendidik Tenaga pendidik yang pengampu muatan lokal yang
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik sesuai
dengan mata pelajaran muatan lokal yang diampunya.
4) Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan muatan lokal yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah harus dipenuhi oleh pemerintah daerah,
sedangkan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus dipenuhi oleh
satuan pendidikan.

Atas dasar panduan tersebut, maka sekolah menetapkan muatan lokal


yang berdiri sendiri adalah sebagai berikut:
1) Bahasa Jawa
1. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal yang Dilaksanakan
Sesuai Kebijakan Daerah (Peraturan Gubernur)
1. Bahasa Jawa

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri
mengamalkan ajaran keberadaan bahasa daerah sebagai
agama yang dianutnya anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk

151
meningkatan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa daerah, serta
untuk melestarikan dan mengembangkan
budaya daerah untuk didayagunakan
sebagai upaya pembinaan dan
pengembangan kebudayaan Nasional.
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa
daerah dan menggunakannnya sesuai kaidah
aladm konteks kebhinekaan.
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa daerah dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi
lisan dan tulis.

1.4 Mensyukuri anugerah Tuhan akan


keberadaan bahasa daerah dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulis.

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab,


mengamalkan perilaku peduli, responsif, dan santun
jujur, disiplin, menggunakan bahasa daerah dalam teks
sastra dan nonsastra, wacana beraksara
tanggungjawab, peduli
Jawa/carakan Madhurâ, dengan tema
(gotong royong, bahasa, sastra dan budaya daerah.
kerjasama, toleran, 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
damai), santun, responsif tanggung jawab, dan proaktif
dan pro-aktif dan menggunakan bahasa daerah dalam
menunjukkan sikap pelaporan hasil karya sastra dan nonsastra,
sebagai bagian dari solusi wacana beraksara Jawa/carakan Madhurâ,
dengan tema bahasa, sastra dan budaya
atas berbagai
daerah.
permasalahan dalam 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung
berinteraksi secara efektif jawab, dan disiplin dalam menggunakan
dengan lingkungan sosial bahasa daerah untuk menunjukkan
dan alam serta dalam tahapan dan langkah kegiatan yang telah
menempatkan diri ditentukan.
sebagai cerminan bangsa 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
peduli, dan santun dalam menggunakan
dalam pergaulan dunia.
bahasa daerah dalam konteks
komunikasi lisan maupun tulis mengenai
konflik sosial, politik, ekonomi, dan
kebijakan publik.

152
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan
menganalisis teks nonsastra (berita,
menganalisis pengetahuan artikel, laporan, dan lainnya) secara lisan
faktual, konseptual, dan tulis.
prosedural berdasarkan 3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan
menganalisis unsur intrinsik maupun
ekstrinsik teks sastra klasik dan modern
secara lisan dan tulis.
rasa ingin tahu tentang ilmu 3.3 Memahami karakteristik bahasa lisan
pengetahuan, teknologi, dalam kegiatan bermain peran, dialog, dan
seni, budaya, dan berdiskusi sesuai dengan tatakrama.
3.4 Mengidentifikasi, memahami, dan
humaniora dengan
menganalisis penggunaan bahasa dalam
wawasan kemanusiaan, teks sastra dan nonsastra secara lisan dan
kebangsaan, kenegaraan, tulis.
dan peradaban terkait 3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan
penyebab fenomena dan menganalisis teks beraksara Jawa/
kejadian, serta carakan Madhurâ sesuai kaidah.
menerapkan pengetahuan 3.6 Mengidentifikasi, memahami, dan
menganalisis puisi tradisional atau
prosedural pada bidang
modern sesuai dengan karakteristik.
kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menginterpretasi, menanggapi dan


menyaji dalam ranah mengekspresikan teks nonsastra sesuai
konkrit dan ranah abstrak kaidah secara lisan dan tulis.
4.2 Menginterpretasi, menanggapi dan
terkait dengan
mengekspresikan teks sastra modern dan
pengembangan dari yang klasik (wayang / topѐng ḍhâlâng) sesuai
dipelajarinya di sekolah kaidah secara lisan dan tulis.
secara mandiri, dan 4.3 Bermain peran, berdialog, atau berdiskusi
mampu menggunakan sesuai tatakrama.
metoda sesuai kaidah 4.4 Membandingkan penggunaan bahasa dalam
keilmuan teks sastra dan nonsastra secara lisan dan
tulis.
4.5 Menyusun paragraf menggunakan aksara
Jawa/ carakan Madhurâ sesuai kaidah.
4.6 Membaca, mencipta, dan mempublikasikan
puisi tradisional atau modern.

153
c). Program Penguatan Kompetensi
Penguatan kompetensi adalah sebuah langkah untuk melakukan proses
penyesuaian kompetensi antara yang ada di dalam kurikulum dengan yang
dibutuhkan oleh industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA). Langkah
ini merupakan kolaborasi dan sinergi dalam melakukan proses singkronisasi
KTSP. Sehingga KTSP tidak lagi berorientasi kepada Supply Driven.

Penguatan kompetensi bisa dilakukan melalui Magang Guru di Industri, Guru


Tamu dari Industri, Teaching Factory, Kelas Industri, Kunjungan Industri dan
kegiatan yang sejenis.

d). Strategi Pelaksanaan Bimbingan Konseling

Konsep dan Fungsi Layanan BK

Fungsi layanan bimbingan dan konseling terdiri dari;

a. Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang


lebih baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, budaya, dan norma agama).

b. Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam


mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi,
selaras dan seimbang seluruh aspek pribadinya.
c. Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri
dengan diri sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif.
d. Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan,
pekerjaan dan karir masa depan, termasuk juga memilih program
peminatan, yang sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian
dan ciri-ciri kepribadiannya.
e. Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk
kepala satuan pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran
atau guru kelas untuk

154
f. menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta
didik/konseli.
g. Pencegahan yaitu membantu peserta didik/konseli dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya peserta didik/konseli tidak
mengalami masalah dalam kehidupannya.
h. Perbaikan dan Penyembuhan yaitu membantu peserta didik/konseli
yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir,
berperasaan, berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru
bimbingan dan konseling melakukan memberikan perlakuan
terhadap konseli supaya memiliki pola fikir yang rasional dan
memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli berkehendak
merencanakan dan melaksanakan tindakan yang produktif dan
normatif.
h. Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat
menjaga kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan
situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
i. Pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
yang memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui
pembangunan jejaring yang bersifat kolaboratif.
j. Advokasi yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan
terhadap hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.
2. Asas Pelayanan

Asas layanan bimbingan dan konseling

a. Kerahasiaan yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru


bimbingan dan konseling merahasiakan segenap data dan keterangan
tentang peserta didik/konseli, sebagaimana diatur dalam kode etik
bimbingan dan konseling.
b. Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta didik/konseli
mengikuti layanan yang diperlukannya.

155
156
c. Keterbukaan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam
memberikan dan menerima informasi.
d. Keaktifan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didik/konseli memerlukan keaktifan dari
kedua belah pihak.
e. Kemandirian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang merujuk pada tujuan agar peserta didik/ konseli
mampu mengambil keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara
mandiri.
f. Kekinian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi
masyarakat di tingkat lokal, nasional dan global yang berpengaruh
kuat terhadap kehidupan peserta didik/konseli.
g. Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang
tentang hakikat manusia, kondisi-kondisi perubahan perilaku, serta
proses dan teknik bimbingan dan konseling sejalan perkembangan
ilmu bimbingan dan konseling.
h. Keterpaduan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang terpadu antara tunjuan bimbingan dan konseling
dengan tujuan pendidikan dan nilai – nilai luhur yang dijunjung tinggi
dan dilestarikan oleh masyarakat.
i. Keharmonisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang selaras dengan visi dan misi sekolah, nilai dan norma
kehidupan yang berlaku di masyarakat.
j. Keahlian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling berdasarkan atas kaidah-kaidah akademik dan etika
profesional, dimana layanan bimbingan dan konseling hanya dapat
diampu oleh tenaga ahli bimbingan dan konseling.

157
k. Tut wuri handayani yaitu suatu asas pendidikan yang mengandung
makna bahwa konseloratau guru bimbingan dan konseling sebagai
pendidik harus memfasilitasi setiap peserta didik/konseli untuk
mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan optimal.

3. Komponen Program BK (Program dan Layanan)

Program kerja layanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil


analisis kebutuhan peserta didik/konseli dan struktur program dengan
menggunakan sistematika minimal meliputi: rasional, visi dan misi,
deskripsi kebutuhan, komponen program, bidang layanan, rencana
operasional, pengembangan tema/topik, pengembangan RPLBK, evaluasi-
pelaporan-tindak lanjut, dan anggaran biaya.

Layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan secara


keseluruhan dikemas dalam empat komponen layanan, yaitu komponen:
(a) layanan dasar, (b) layanan peminatan dan perencanaan individual, (c)
layanan responsif, dan (d) dukungan sistem.

a. Layanan Dasar

1) Pengertian
Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur
secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan
secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan
penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian).

158
2) Tujuan
Layanan dasar bertujuan membantu semua konseli agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan
memperoleh keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu
konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya
secara optimal.

Secara rinci tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya


untuk membantu konseli agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman)
tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya
dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang
layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu
memenuhi kebutuhan dirinya dan mampu mengatasi masalahnya
sendiri, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Konselor atau Guru


Bimbingan dan Konseling dalam komponen layanan dasar antara
lain; asesmen kebutuhan, bimbingan klasikal, bimbingan kelompok,
pengelolaan media informasi, dan layanan bimbingan dan konseling
lainnya.

3) Fokus Pengembangan
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan kegiatan yang
dilakukan diarahkan pada perkembangan aspek-aspek pribadi, sosial,
belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu
peserta didik/konseli dalam upaya mencapai tugas-tugas
perkembangan dan tercapainya kemandirian dalam kehidupannya.

b. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual

1) Pengertian Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan


untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta
didik/konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau

159
pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.Peminatan peserta
didik dalam Kurikulum 2013 mengandung makna: (1) suatu
pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar
yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan
penetapan peminatan belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3)
merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta
didik tentang peminatan belajar yang didasarkan atas pemahaman potensi
diri dan pilihan yang tersedia pada satuan pendidikan serta prospek
peminatannya; (4)merupakan proses yang berkesinambungan untuk
memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil
belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional; dan (5) layanan peminatan peserta didik merupakan
wilayah garapan profesi bimbingan dan konseling, yang tercakup pada
layanan perencanaan individual.Layanan Perencanaan individual adalah
bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu merumuskan dan
melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap peluang dan kesempatan
yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam,
penafsiran hasil

asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan


peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga
peserta didik/konseli mampu memilih dan mengambil keputusan
yang tepat di dalam mengembangkan potensinya secara optimal,
termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik/konseli.

2) Tujuan

Peminatan dan perencanaan individual secara umum bertujuan untuk


membantu konseli agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan
lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau
pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek
pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan

160
kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya. Tujuan peminatan dan perencanaan individual ini
dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi peserta
didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola
rencana pendidikan, karir, dan pengembangan pribadi- sosial oleh
dirinya sendiri.

3) Fokus Pengembangan
Fokus pengembangan layanan peminatan peserta didik diarahkan
pada kegiatan meliputi; (1) pemberian informasi program peminatan;
(2)melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik
(pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan
penetapan peminatan peserta didik); (3) layanan lintas minat; (4)
layanan pendalaman minat; (5)layanan pindah minat; (6)
pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal,
bimbingankelompok, konseling individual, konseling kelompok, dan
konsultasi, (7) pengembangan dan penyaluran; (8)

evaluasi dan tindak lanjut. Konselor atau guru bimbingan dan


konseling berperan penting dalam layanan peminatan peserta didik
dalam implementasi kurikulum 2013 dengan cara merealisasikan 8
(delapan) kegiatan tersebut. Dalam penetapan peminatan peserta
didik/konseli SMTA memperhatikan data tentangnilai rapor
SMP/MTs atau yang sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau
yang sederajat, minat peserta didik dengan persetujuan orang
tua/wali, dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
SMP/MTs atau yang sederajat. Untuk menuju peminatan peserta
didik/konseli yang tepat memerlukan arahan semenjak usia dini, dan
secara sistematis dapat dimulai semenjak menempuh pendidikan
formal.

c. Layanan Responsif
1) Pengertian

161
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseli yang menghadapi masalah dan memerlukan
pertolongan dengan segera, agar peserta didik/konseli tidak
mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangannya. Strategi layanan responsif diantaranya konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan
rumah, dan alih tangan kasus (referral).

2) Tujuan

Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli


yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang
diberikan bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat menghambat
perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat yang lebih serius.
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya membantu
peserta didik/konseli untuk memahami hakikat dan

ruang lingkup masalah, mengeksplorasi dan menentukan alternatif


pemecahan masalah yang terbaik melalui proses interaksi yang unik.
Hasil dari layanan ini, peserta didik/konseli diharapkan dapat
mengalami perubahan pikiran, perasaa, kehendak, atau perilaku yang
terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

3) Fokus Pengembangan

Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta


didik/konseli yang secara nyata mengalami masalah yang
mengganggu perkembangan diri dan secara potensial menghadapi
masalah tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki
masalah. Masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah pribadi,
sosial, belajar, atau karir. Jika tidak mendapatkan layanan segera dari
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling maka dapat
menyebabkan peserta didik/konseli mengalami penderitaan,
kegagalan, bahkan mengalami gangguan yang lebih serius atau lebih

162
kompleks. Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan dengan
berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau
menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi
kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan.

4. Struktur Program

a. Sistematika Program layanan.


Program layanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan
disusun sekurang-kurangnya dengan menggunakan sistematika sebagai
berikut.

1) Rasional
Perlu dirumuskan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan
konseling dalam keseluruhan program satuan pendidikan. Rumusan
konsep dasar kaitan

antara bimbingan dan konseling dengan pembelajaran/implementasi


kurikulum, dampak perkembangan iptek dan konteks sosial budaya
hidup masyarakat (termasuk peserta didik), dan hal-hal lain yang
dianggap relevan.

2) Visi dan Misi


Sajian visi dan misi bimbingan dan konseling harus sesuai dengan
visi dan misi sekolah/madrasah, oleh karena itu sajikan visi dan misi
sekolah/madrasah kemudian rumuskan visi dan misi program
layanan bimbingan dan konseling.

3) Deskripsi Kebutuhan
Rumusan didasarkan atas hasil asesmen kebutuhan (need
assessment) peserta didik/konseli dan lingkungannya ke dalam
rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai peserta
didik/konseli.

163
4) Tujuan
Rumusan tujuan yang akan dicapai disusun dalam bentuk perilaku
yang harus dikuasai peserta didik/ konseli setelah memperoleh
layanan bimbingan dan konseling.

5) Komponen Program.
Komponen program bimbingan dan konseling di satuan pendidikan
meliputi: (1) Layanan Dasar, (2) Layanan Peminatanan peserta
didik dan Perencanaan Individual (3) Layanan Responsif, dan (4)
Dukungan sistem.

6) Bidang layanan
Bidang layanan bimbingan dan konseling meliputi pribadi, sosial,
belajar dan karir. Materi layanan bimbingan klasikal disajikan secara
proporsional sesuai dengan hasil asesmen kebutuhan 4 (empat)
bidang layanan.

7) Rencana Operasional (Action Plan)


Rencana kegiatan (action plans) diperlukan untuk menjamin program
bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan
efesien. Rencana kegiatan adalah uraian detil dari program yang
menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan untuk
memfasilitasi peserta didik/konseli mencapai kemandirian dalam
kehidupannya.

8) Pengembangan Tema/Topik.
Tema/topik ini merupakan rincian lanjut dari identifikasi diskripsi
kebutuhan peserta didik dalam aspek perkembangan pribadi, sosial,
belajar dan karir. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan Konseling (RPLBK). RPLBK dikembangkan sesuai
dengan tema/topikdan sistematika yang diatur dalam panduan
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling pada satuan
pendidikan.

9) Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

164
Rencana evaluasiperkembangan peserta didik/konseli didasarkan
pada rumusan tujuan yang ingin dicapai dari layanan yang
dilakukan. Di samping itu, perlu dilakukan evaluasi keterlaksanaan
program, dan hasilnya sebagai bentuk akuntabilitas layanan
bimbingan dan konseling. Hasil eveluasi harus dilaporkan dan
diakhiri dengan rekomendasi tentang tindak lanjut pengembangan
program selanjutnya.

10) Anggaran biaya.


Rencana anggaran biaya untuk mendukung implementasi program
layanan bimbingan dan konseling disusun secara realistik dan dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan. Rancangan biaya dapat
memuat kebutuhan biaya operasional layanan bimbingan dan
konseling dan pengembangan profesi bimbingan dan konseling.

b. Program Layanan
Program layanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan
sebagai berikut.

1) Program Tahunan, yaitu program layanan bimbingan dan konseling


meliputi kegiatan mencakup komponen, strategi dan bidang
layanan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas
rombongan belajar pada satuan pendidikan.
2) Program Semesteran yaitu program layanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester
merupakan jabaran kegiatan lebih rinci dari program tahunan.
5. Bentuk Layanan BK (Dalan dan Luar Kelas)

Layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan


diselenggarakan oleh tenaga pendidik profesional yaitu Konselor atau
Guru Bimbingan dan Konseling. Layanan Bimbingan dan Konseling
diselenggarakan di dalam kelas (bimbingan klasikal) dan di luar kelas.
Kegiatan bimbingan dan konseling di dalam kelas dan di luar kelas
merupakan satu kesatuan dalam layanan profesional bidang bimbingan

165
dan konseling. Layanan dirancang dan dilaksanakan dengan
memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas
dan antarjenjang kelas, serta mensinkronkan dengan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler.

Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan secara terprogram


berdasarkan asesmen kebutuhan (need assessment) yang dianggap
penting (skala prioritas) dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan
(scaffolding). Semua peserta didik harus mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling secara terencana, teratur dan sistematis serta
sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu,

Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling dialokasikan masuk kelas


selama 2 (dua) jam pembelajaran per minggu setiap kelas secara rutin
terjadwal.Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan
merupakan mata pelajaran bidang studi, namun terjadwal secara rutin di
kelas dimaksudkan untuk melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi
peserta didik/konseli dan memberikan layanan yang bersifat pencegahan,
perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan, dan atau pengembangan.

1) Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas.

a) Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas (bimbingan


klasikal) merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas,
diberikan kepada semua peserta didik, dalam bentuk tatap muka
terjadwal dan rutin setiap kelas/perminggu.

b) Volume kegiatan tatap muka secara klasikal (bimbingan klasikal)


adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar) perminggu dan
dilaksanakan secara terjadwal di kelas.

c) Materi layanan bimbingan klasikal meliputi empat bidang layanan


Bimbingan dan Konselingdiberikan secara proporsioal sesuai
kebutuhan peserta didik/konseli yang meliputi aspek perkembangan
pribadi, sosial, belajar dan karirdalamkerangka pencapaian

166
perkembangan optimal peserta didik dan tujuan pendidikan
nasional

d) Materi layanan bimbingan klasikal disusun dalam bentuk


rencanapelaksanaan layanan bimbingan klasikal (RPLBK).

e) Bimbingan klasikal diberikan secara runtut dan terjadwal di kelas


dan dilakukan oleh konselor yaitu pendidik professional yang
minimal

berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S1) dalam bidang


konseling dan lulus pendidikan profesi bimbingan dan
konseling/konselor, atau guru Bimbingan dan konseling yang
berkualifikasi minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang
bimbingan dan konseling dan bersertifikat pendidik.

2) Layanan bimbingan dan konseling di luar kelas.

Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di luar kelas, meliputi


konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, konsultasi, konferensi kasus,
kunjungan rumah (home visit), advokasi, alih tangan kasus,
pengelolaan media informasi yang meliputi website dan/atau leaflet
dan/atau papan bimbingan dan konseling, pengelolaan kotak masalah,
dan kegiatan lain yang mendukung kualitas layanan bimbingan dan
konseling yang meliputi manajemen program berbasis kompetensi,
penelitian, dan pengembangan, pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB), serta kegiatan tambahan yang relevan dengan
profesi bimbingan dan konseling atau tugas kependidikan atau lainnya
yang berkaitan dengan tugas profesi bimbingan dan konseling yang
didasrkan atas tugas dari pimpinan satuan pendidikan atau pemerintah.

e). Kegiatan Pengembangan Diri/ Ektrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan

167
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Kegiatan

Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib


diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.

a. Bentuk

Jenis ekstrakurikuler di SMK Manunggal Bhakti Ngoro meliputi:

1. Ekstrakurikuler wajib: Pramuka.

2. Ekstrakurikuler pilihan:
1) Drum Band;
2) Al Banjari;
3) Bola Volly
4) Pencak Silat (NH Perkasya);
5) Multimedia
6) Desain Grafis
7) PMR (Palang Merah Remaja)

b. Prinsip

Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan


dengan prinsip: (1) partisipasi aktif yakni bahwa Kegiatan
Ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh
sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing; dan (2)
menyenangkan yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan
dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

c. Lingkup

Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:Individual, yakni Kegiatan


Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan.

168
1. Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh
peserta didik secara:

a) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).

b) Berkelompok dalam kelas paralel

c) Berkelompok antarkelas.

d. Mekanisme

1. Pengembangan

Kegiatan Ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi Kegiatan


Ekstrakurikuler wajib dan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan. Dalam
Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan merupakan
ekstrakurikuler wajib.

Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan


diperuntukan bagi peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi
kepramukaan setempat/terdekat dengan mengacu kepada Pedoman
dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler wajib.

Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan


pendidikan bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik.
Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di satuan
pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan:

(1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan


kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan
minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang
diselenggarakan; (4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan
peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau
lembaga lainnya; (5) menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.

Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan


Ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah.

169
Program Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan
dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya
bersama yang tersedia pada gugus/klaster sekolah. Penggunaannya
difasilitasi oleh pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangan masing-masing. Program Kegiatan
Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan
orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.

Sistematika Program Kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya


memuat:

a) rasional dan tujuan umum;

b) deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;

c) pengelolaan;

d) pendanaan; dan

e) evaluasi

2. Pelaksanaan

Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal


tahun pelajaran oleh pembina di bawah bimbingan kepala
sekolah/madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal
Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan
kegiatan intra dan kokurikuler.

3. Penilaian

Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu


mendapat penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria
keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi peserta
didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian
dilakukan secara kualitatif.

Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada


Pendidikan Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang
diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap

170
kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum
mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus
untuk mencapainya.

4. Evaluasi

Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur


ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan
dalam perencanaan satuan pendidikan.

Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang


sudah tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil
evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan perbaikan rencana
tindak lanjut untuk siklus kegiatan berikutnya.

5. Daya Dukung

Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan


ekstrakurikuler meliputi:

a. Kebijakan Satuan Pendidikan

Pengembangan dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler


merupakan kewenangan dan tanggung jawab penuh dari satuan
pendidikan. Oleh
karena itu untuk dapat mengembangkan dan melaksanakan
Kegiatan Ekstrakurikuler diperlukan kebijakan satuan
pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan pendidikan
dengan melibatkan komite sekolah/madrasah baik langsung
maupun tidak langsung.

b. Ketersediaan Pembina

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan


ketersediaan pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sama
dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina.

c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan

171
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan
berupa ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan.
Yang termasuk sarana satuan pendidikan adalah segala
kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk
mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain
itu unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana
olahraga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya.

f). Pengaturan Beban Belajar

a. Beban belajar merupakan keseluruhan muatan dan pengalaman belajar


yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan
satu tahun pelajaran.
b. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan terdiri atas:

a. kegiatan tatap muka;


b. kegiatan terstruktur; dan
c. kegiatan mandiri.
c. Beban belajar kegiatan tatap muka dinyatakan dalam jumlah jam
pelajaran per minggu, dengan durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45
(empat puluh lima) menit.
d. Beban belajar kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri paling banyak
60% (enam puluh persen) dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
e. Beban belajar satu minggu untuk Kelas X, Kelas XI, dan Kelas XII
masing-masing adalah 48 (empat puluh delapan) jam pembelajaran.
f. Beban belajar satu semester di Kelas X, XI dan Kelas XII masing-
masing paling sedikit 18 (delapan belas) minggu dan paling banyak 20
minggu..
g. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18
(delapan belas) minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit
14 (empat belas) minggu efektif.

172
h. Beban belajar penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
(KMTT), maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
i. Satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, social, budaya, dan factor lainnya yang dianggap
penting.

C.PENGATURAN AKADEMIK
a) Mekanisme Penilaian

1. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untu


k mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah sikap (spiri
tual dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang dilakuka
n secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran
suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun waktu tertentu.
2.

3. Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui capai


an pembelajaran (learning outcomes), memperoleh informasi tentang kele
mahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar. Dalam pendidikan berbasis
standar (standard-based education), kurikulum bebasis kompetensi (comp
etency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas (mastery learnin
g) penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapa
ian kompetensi minimal yang menjadi batas ketuntasan belajar.

4. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pe


merintah.
5. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi
/ bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap spirit
ual dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang dila
kukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelaj
aran.

6. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan u


ntuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulang

173
an harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan k
enaikan kelas. Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaia
n kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil bel
ajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

7. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaia


n standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil
belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lu
lusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata p
elajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dilakukan dalam bentuk ujian na
sional.

8. Jenis ujian pada Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK/MAK) terdiri


atas ulangan, ujian sekolah/madrasah, ujian nasional, Ujian Unit
Kompetensi (UUK), dan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK)

9. Ulangan adalah proses yang dilakukan oleh pendidik untuk memantau


kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan.

10. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan


pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik
sebagaipengakuan prestasibelajardan/ataupenyelesaian dari suatu satuan
pendidikan.

11. Ujian Nasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.

12. Ujian Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UUK adalah penilaian
terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang dapat
membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi yang dilaksanakan setiap
tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi. Unit Kompetensi terdiri atas
beberapa Kompetensi Dasar (KD) untuk mencapai kemampuan
melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik.

13. Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah


penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga)
pada KKNI yang dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga

174
Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dengan memperhatikan paspor keterampilan
(Skills Passport)
14. Skills Passport adalah salah satu laporan evaluasi hasil belajar peserta
didik, yang berisi tentang kompetensi dasar-kompetensi dasar yang sudah
dipelajari dan diujikan serta keterangan lain yang diperlukan.
15. Skills passport berfungsi sebagai dokumen pendukung pada saat peserta
didik mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga
Sertifikasi Kompetensi (LSP). Kompetensi dasar yang sudah dinyatakan
lulus dalam dokumen ini
16. diharapkan menjadi Recognition Prior Learning (RPL) dan Recognition
Current Competency (RCC) pada pelaksanaan uji kompetensi
17. Skema sertifikasi profesi merupakan persyaratan sertifikasi spesifik yang
berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan
standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama. Dalam
bahasa sehari-sehari merupakan jenis- jenis produk sertifikasi profesi

18. Teknik penilaian yang digunakan meliputi observasi, tes tertulis, tes lisan,
penugasan, kinerja, proyek, dan portofolio.

19. Pinsip penilaian hasil belajar adalah sahih, obyektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabe
l dan andal.
20. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dn
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa, dengan menerapkan
prinsip-prinsip penilaian,pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik,
akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
21. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran.
22. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

175
23. Penilaian berbasis HOTs adalah penilaian yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir
kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

24. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah


kriteria ketuntasan belajar untuk mata pelajaran muatan umum ditentukan
oleh satuan pendidikan dan mata pelajaran muatan kejuruan ditentukan
oleh satuan pendidikan bersama dengan DUDI dan/atau lembaga terkait.

Deskripsi Standar Penilaian


Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.

a. Penilaian Harian
Penilaian yang dilakukan oleh setiap guru mengukur pencapaian
kompetensi. Penilaian harian dapat dilakukan melalui ulangan
harian. Ualngan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
priodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu kompetensi Dasar atau Lebih.

b. Ujian Tengah Semester


Ujian Tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapain kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh
KD pada Priode tersebut.

c. Ujian Akhir Semester


Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapain
kompetensi peserta didik apad akhir semester. Cakupan ulangan

176
meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD
pada semester tersebut.

d. Ujian Tingkat Kompetensi


UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapain tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
mempresentasikan kompetensi inti pada tingkat kompetensi
tersebut. .

e. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi


Disingkat dengan UMTK merupakana kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar
yang mempresentasikan kompetensi inti pada tingkat kompetensi
tersebut. .

f. Ujian Sekolah Berstandar Nasional


Selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka
pencapain Standar Nasional Pendidikan yang dilaksanakan secara
nasional

g. Ujian Sekolah
Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
Ujian sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi, di luar kompetensi yang diujikan pada Ujian Nasional
(UN) dilakukan oleh satuan pendidikan.

h. Ujian Unit Kompetensi


Kegiatan pengukuran kompetensi dalam ranah psikomotor sesuai
dengan jenjang keahliannya. Cakupan Ujian Unit kompetensi
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang mempresentasikan

177
kompetensi inti pada tingkat kompetensi tersebut pada akhir tahun
yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikas Profesi (LSP P-1) Pada
Satua Pendidikan tersebut, dengan penguji dari asesor konpetensi
keahlian masing-masing.

i. Ujian Kompetensi Keahlian


Ujian kompetensi keahlian (UKK) adalah ujian nasional yang
terdiri atas ujian teori kejuruan dan ujian praktik kejuruan. Ujian
Kompetensi Kejuruan (UKK) adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai
pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan. Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) merupakan
kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi, yang dilakukan oleh
satuan pendidikan atau oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

4. Deskripsi Pelaporan Hasil Belajar ( PHB ) SMK Manunggal Bhakti


Ngoro

B. Konsep
1. Pengolahan hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk m
engetahui tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik dengan cara
menghitung perolehan nilai akhir, baik kompetensi sikap, pengetahu
an, maupun keterampilan pada setiap mata pelajaran,yang selanjutya
digunakan untuk membuat laporan hasil belajar untuk disampaikan k
epada pihak-pihak terkait.
2. Pelaporan hasil belajar adalah bentuk laporan hasil pengolahan nilai
proses dan hasil belajar siswa pada kurun waktu tertentu yang dilaku
kan oleh pendidik, yang selanjutnya digunakan oleh satuan pendidik
an untuk mengisi rapor.Rapor adalah laporan capaian hasil belajar si
swa dalam bentuk angka dan deskripsi.

3. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan


dalam bentuk ijazah.

178
4. Ijazah adalah pengakuan terhadap prestasi dan penyelesaian belajar
peserta didik setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan terakreditasi.

5. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah


dalam bentuk Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).

6. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan


terakreditasi dalam bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit
kompetensi yang telah dicapai.
7. Paspor Keterampilan (Skill Passport) adalah dokumen rekaman
pengakuan atas kompetensi yang telah dicapai oleh peserta
didik..Dokumen ini berisi tentang kompetensi dasar-kompetensi
dasar yang sudah dipelajari dan diujikan dan keterangan lain yang
diperlukan.

8. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan


pendidikan terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat
kompetensi keahlian dengan memperhatikan paspor keterampilan.

9. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh


satuan pendidikan terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor
keterampilan dan/atau sertifikat kompetensi sesuai dengan unit
kompetensi yang telah dicapai.

10. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan


sesuai dengan ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan
kompetensi yang dimiliki peserta didik.

11. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark


dilakukan oleh satuan pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk
paspor keterampilan atau sertifikat kompetensi(teaching factory
atau technopark).

4.12 Deskripsi
1. Nilai Sikap
a. Hasil penilaian sikap dalam bentuk deskripsi.

179
b. Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A=
sangat baik, B= baik, C= cukup, dan D= kurang.
c. Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap
yang diinginkan dan sikap yang belum tercapai yang memerlukan
pembinaan dan pembimbingan. Deskripsi dalam bentuk kalimat
positif, memotivasi dan bahan refleksi.

Gambar 1. Skema Penilaian Sikap.

Langkah-langkah untuk membuat rekapitulasi penilaian sikap


selama satu semester:

a. Wali kelas, guru mata pelajaran, danguru BKmengelompokkan


(menandai) catatan-catatanjurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap
sosial.
b. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BKmembuat
rumusandeskripsi singkatsikap spiritual dan sikap sosial sesuai
dengan catatan-catatanjurnal untuk setiap siswayangditulis dengan
kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang
sangat baikdan/atau baikdan yang perlu bimbingan.
c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru
mata
pelajaran dan guru BK, kemudian menyimpulkan (merumuskan
deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap siswa.
2. Nilai Pengetahuan

180
a. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu
semester, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester

b. Nilai akhir pencapaian pengetahuan dari penilaian harian, penilaian


tengah semester dan penilaian akhir semester dapat dilakukan
dengan pembobotan atau dirata-rata. Besaran pembobotan nilai
harian, nilai tengah semester dan nilai akhir semester diserahkan
kepada sekolah.

c. Nilai akhir pengetahuan pada rapor ditulis dalam bentuk angka skala
0 – 100 dan predikatdilengkapi dengandeskripsi singkat kompetensi
yang menonjol/tertinggi dan terendah berdasarkan pencapaian KD
selama satu semester.Jika nilai lebih kecil dari 70 (<70), predikatnya
“Kurang”/Belum Tuntas; Nilai(70-85), peredikatnya “Baik”, dan
(86-100) predikatnya “Sangat Baik”. Dengan demikian nilai
Aliasyah =74,1 termasuk kategori “BAIK”

Contoh Deskripsi

 Sangat menonjol pada pemahaman teknologi web server,


perlu peningkatan pemahanan pada struktur pengendali program.

3. Nilai Keterampilan
 Penilaian per KD yang dilakukan satu kali tes dan mengunakan satu
bentuk tes, maka nilai KD adalah nilai dari tes tersebut.

 Hasil penilaian pada setiap KD keterampilan adalah nilai optimal


jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD
yang sama.

181
 Penilaian per KD yang dilakukan dengan dua teknik penilaian yang
berbeda misalnya proyek dan produk atau praktik dan produk, maka
nilai KD tersebut dapat dirata-rata atau dapat juga dilakukan
pembobotan.

 Nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata


dari semua nilai KD keterampilan atau KD dari KI-4 dalam satu
semester.

4. Nilai Remedial dan Pengayaan

Pengolahan penilaian hasil pembelajaran remedial dan pengayaan


dilakukan sebagai berikut:

a. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung


dengan mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai
hasil remedial, selanjutnya diolah dengan rerata nilai seluruh KD.
b. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari
nilai optimum.
c. Penilaian hasil belajar pengayaan berbentuk portofolio.

5. Deskripsi Kriteria Ketuntasan Belajar ( KKM )


Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
Kriteria Ketuntasan Belajara untuk mata pelajaran muatan umum yang
ditentukan oleh satuan pendidikan, sedang mata pelajaran muatan
kejuruan ditentukan oleh satuan pendidikan bersama dengan DU/DI
dan/atau dengan lembaga terkait.

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi secagai acuan bagi:

1) guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai


kompetensi da sar mata pelajaran yang diikuti;
2) peserta didik dalam menyiapkan diri men gikuti penilaian mata
pelajaran (Panduan Penetapan KKM, Dit Pembinaan Sekolah
Menengah Atas) .

182
Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau
kuantitatif :

1) Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional


judgement oleh guru dengan mempertimbangkan kemampuan
akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran
di sekolahnya. Metode ini dilakukan dengan cara
memberikan justifikasi terhadap indikator pencapaian yang
terdapat pada kompetensi dasar dengan memperhatikan
kompleksitas, day a dukung, dan intake siswa dengan hasil
tinggi, sedang, dan rendah;

2) Metode kuantitatif dilakukan melalui analisis ketuntasan


belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
tingkat kompleksitas , daya dukung, dan intake siswa untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis setiap
indikator, KD, dan SK dengan menggunakan poin/skor atau
skala/rentang yang telah ditetapkan (Panduan Peneta pan
Kriteria Ketuntasan Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas) :

a) Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan/kerumitan


setiap indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi
yang harus dicapai oleh peserta didik. Sebagai contoh, suatu
indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi
apabila dalam pencapaiannya perlu didukung oleh
komponen dengan sejumlah kondisi sebagai berikut:

183
(1) Pendidik

 memahami dengan benar kompetensi yang harus


dibelajarkan pada peserta didik;
 kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran
yang bervariasi;
 menguasai pengetahuan dan kemampua n sesuai
bidang yang diajarkan .
(2) Peserta didik

 kemampuan penalaran tinggi;


 cakap/terampil menerapkan konsep;
 cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan;
 tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan ti
nggi agar dapat mencapai ketuntasan belajar.
(3) Waktu

Memerlukan waktu yang cukup lama untuk


memahami materi tersebut sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan.

Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi


tersebut di atas, maka dapat dinyatakan memiliki kompleksitas
sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi tersebut
indikator dapat dinyatakan

memiliki kompleksitas rendah (Panduan Penetapan Kriteria


Ketuntasan Minimal Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas, BAB III);

b) Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang


dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti
sarana dan prasarana meliputi perpustakaan, laboratorium,

184
dan alat/bahan untuk proses pembelajaran, ketersediaan
tenaga pendidik dan tenaga kependidik an, manajemen
sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah (Panduan
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit . P-SMA BAB
III);
c) Kemampuan (intake) rata-rata peserta didik atau kompetensi
awal peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam
mencapai kompetensi dasar (KD) dan Standar Kompetensi
(SK) yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Untuk kelas X, kemampuan rata-rata peserta didik dapat
didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan
peserta didik baru, nilai ujian nasional, rapor SMP, tes
seleksi masuk atau psikotes; Sedangkan penetapan intake
di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan rata-rata
peserta didik di kelas sebelumnya dengan selalu
mempertimbangkan keterkaitan antara indikator dengan
indikator sebelumnya yang telah dicapai oleh pes erta
didik. (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB III,
Butir C.3) ;
a. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Berdasarkan analisis Tim Pengembang Kurikulum SMK Manunggal
Bhakti Ngoro, maka menetapkan :

1) Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Kelompok Mata Pelajaran


Muatan Nasional sebesar 70;
2)
3) Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Kelompok Mata Pelajaran
Muatan Kewilayahan sebesar 70;
4) Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Kelompok Mata Pelajaran
Muatan Peminatan Kejuruan C-1, C-2, dan C-3 sebesar 70;

185
b) Kenaikan Kelas

Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran.


Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap,
dengan pertimbangan seluruh KD yang belum tuntas pada semester ganjil
saat semester genap belum berakhir. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar
tuntas (mastery learning). Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus
mengikuti pembelajaran remidial sampai yang bersangkutan mampu
mencapai standar ketuntasan. Seserang peserta didik dapat dinyatakan naik
kelas jika memenuhi syarat berikut:

1) Mencapai ketuntasan belajar minimal dengan sebanyak-banyaknya


pada tiga mata mata pelajaran belum mencapai KKM.
2) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal salah satu
mata pelajaran ciri khas peminatannya sesuai dengan
Permendikbud 69 tahun 2013
3) Peserta didik dinyatakan tidak naik jika budi pekerti, akhlak mulia,
dan kepribadian secara keseluruhan kurang dari baik.
4) Peserta didik dinyatakan tidak naik jika perolehan nilai
ektrakurikuler wajib selama 2 semester kurang memuaskan dan
yang bersangkutan tidak mengikuti kegiatan tambahan yang
diselenggarakan sekolah.

186
5) Aturan lain yang tidak diatur dalam kurikulum ini diatur tersendiri
dalam rapat dewan pendidik.

Kriteria kenaikan kelas adalah sebagai berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester;


b. Deskripsi sikap minimal BAIK;
c. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan
minimal BAIK;
d. Tidak memiliki 3 (tiga) mata pelajaran yang belum mencapai KKM
yang bukan berasal dari C2 dan C3
e. Seluruh mata pelajaran C2 dan C3 mencapai KKM.
Apabila ada kompetensi dalam mata pelajaran tertentu di kelompok
A, B, dan Cyang tidak mencapai KKM pada semester ganjil
dan/atau semester genap, maka guru harus melakukan remedial
secukupnya. Nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan
genap mata pelajaran tersebut.

f. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain sesuai dengan


kebutuhan masing-masing.

c) Kelulusan
Kriteria Kelulusan

Ketentuan Kelulusan :

a. Ditentukan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh panitia


tingkat satuan pendidikan yang dihadiri oleh dewan guru serta kepala
sekolah dan minimum seluruh guru kelas XII sebelum pengumuman
kelulusan.
b. Tidak dibenarkan adanya penambahan nilai.
c. Peserta didik yang dinyatakan lulus satuan pendidikan dan mengikuti
UN berhak mendapatkan ijazah, SHUN dan rapor sampai dengan
semester terakhir

187
kelas XII, dan sebaliknya yang tidak lulus hanya diberikan rapor
sampai semester akhir kelas XII.
d. Peserta didik yang tidak mengikuti UN tidak berhak mendapatkan
SHUN.
e. Hasil rapat pleno ditulis dalam notulen rapat (berita acara rapat) yang
dibuat oleh notulis dan disahkan oleh kepala sekolah diketahui
pengawas sekolah. Notulen rapat (berita acara rapat) tersebut
memuat :
1) Semua keputusan yang dihasilkan saat rapat pleno.
2) Perincian jumlah peserta seluruhnya, peserta yang lulus dan tidak
lulus dengan menyebut jumlah peserta laki-laki /perempuan,
disertai lampiran daftar namanya.
3) Daftar hadir rapat pleno.
f. Tempat pengesahan lulus/tidak lulus satuan pendidikan adalah di
satuan pendidikan.
g. Laporan hasil kelulusan satuan pendidikan disahkan oleh pengawas
sekolah yang ditunjuk dengan bukti fisik dokumen pendukung DKN,
rapor kelas XII dan DKN ujian.

Kelulusan dari Satuan Pendidikan.

a. Peserta didik SMK Manunggal Bhakti Ngoro dinyatakan lulus dari


satuan pendidikan ditentukan setelah :
b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. Peserta didik SMK
Manunggal Bhakti Ngoro telah menyelesaikan proses pembelajaran
dari kelas X s.d. kelas XII.
c. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
d. Lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Sekolah.
e. Kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan Formal ditentukan
oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat dewan guru.

188
f. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan
menerima hasil UN peserta didik yang bersangkutan.
g. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah untuk semua mata
pelajaran, apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai
Sekolah.
h. Kriteria kelulusan peserta didik pada nomor 4 mencakup minimal
rata-rata Nilai Sekolah dan minimal Nilai Sekolah setiap mata
pelajaran yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
i. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud nomor 5 diperoleh dari :
1) Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata raport
semester I, II, III, IV, V dan VI dengan pembobotan ditetapkan
sendiri oleh satuan pendidikan dengan pembobotan 60% untuk
nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian
Sekolah (US) serta 40% untuk nilai rapor.
2) Pembulatan nilai sekolah yang merupakan gabungan dari nilai
Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang
0 s.d 100.
3) Nilai Sekolah yang dikirim ke panitia Ujian Nasional Tingkat
Pusat harus diverifikasi oleh panitia Ujian Nasional Tingkat
Provinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh panitia
tingkat pusat.
j. Kriteria Kelulussan Kompetensi Keahlian Kejuruan peserta Ujian
dinyatakan lulus jika gabungan nilai teori kejuruan dan praktek
kejuruan minimal 70.
k. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah gabungan antara nilai
Ujian Praktek Keahlian Kejuruan (UPK) dan nilai Ujian Teori
Kejuruan (UTK) dengan pembobotan 70% untuk nilai ujian praktek
keahlian kejuruan dan 30% untuk nilai ujian teori keahlian kejuruan.
Target Kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah adalah peserta didik dapat
lulus 100% dengan nilai minimal Baik (B).

189
Untuk dapat menentukan kualitas lulusan:

a. Secara Akademik.

1) Pengadaan buku-buku penunjang dalam rangka persiapan Ujian


Nasional, Ujian Sekolah, maupun Ujian Sekolah Berstandar
Nasional

2) Diadakan Program Intensifikasi Belajar (PIB) di luar jam sekolah.

Adapun program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi siswa yang
belum lulus ujian akhir adalah:

1) Diadakan Program Intensifikasi Belajar (PIB) untuk persiapan apabila


diadakan ujian perbaikan.

2) Diadakan Try Out Online

d) Mekanisme Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Mekanisme / Prosedur PKL SMK Manunggal Bhakti Ngoro

Program pembelajaran khas SMK yang diprogramkan secara k


husus untuk diselenggarakan di masyarakat antara lain berupa Prak
tik Kerja Lapangan (PKL). Program PKL disusun bersama antara s
ekolah dan masyarakat (Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka
memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana b
erkontribusi bagi dunia kerja (Dunia Usaha/Dunia Industri) terhada
p upaya pengembangan pendidikan di SMK.

Pola Penyelenggaran PKL


Sesuai dengan Pedoman PKL Peserta didik SMK, Direktorat
PSMK Tahun 2018, Proses pembelajaran dalam bentuk PKL dapat
dilakukan melalui

190
berbagai pola yang mendukung terhadap pelaksanaan proses dan
keberhasilannya. Secara konseptual berdasarkan fungsinya,
pelaksanaan PKL dapat dilakukan dengan pola sebagai berikut.

a. Pola harian (120-200 hari efektif).


Penyelenggaraan PKL dilakukan selama 6-10 bulan setara dengan
5 hari x 4 minggu x 6 bulan (120 hari) sampai dengan 5 hari x 4
minggu x 10 bulan (200 hari). Penyelenggaraan PKL pola harian
ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 120– 200 hari peserta
didik mengikuti PKL ke dalam hari efektif pembelajaran. Dengan
demikian dalam satu minggu efektif, ada beberapa hari peserta
didik berada di sekolah dan beberapa hari lainnya peserta didik
berada di DUDI. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan
akad kerja sama (MoU) untuk pelaksanaan Pendidikan Sistim
Ganda.

b. Pola mingguan (24-40 minggu efektif).


Penyelenggaraan PKL dilakukan selama 6-10 bulan setara dengan
4 minggu x 6 bulan (24 minggu) sampai dengan 4 minggu x 10
bulan (40 minggu). Penyelenggaraan PKL pola mingguan ini
dilakukan dengan cara mendistribusikan 24 – 40 minggu peserta
didik mengikuti PKL ke dalam minggu efektif pembelajaran.
Dengan demikian dalam satu bulan, ada beberapa minggu peserta
didik berada di sekolah dan beberapa minggu lainnya peserta didik
berada di industri. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah
melakukan MoU pelaksanaan PSG. 

c. Pola bulanan (6-10 bulan).


Penyelenggaraan PKL dilakukan selama 6 sampai dengan 10
bulan. Pola bulanan dilakukan dengan cara mendistribusikan 6-10
bulan peserta didik

191
mengikuti PKL ke dalam bulan efektif pembelajaran. Dengan
demikian dalam satu tahun, peserta didik beberapa bulan berada di
sekolah dan beberapa bulan lainnya berada di DUDI. Pada pola
bulanan ini dapat dilakukan dengan sistim blok (6-10 bulan) atau
dapat dipecah diselingi dengan pembelajaran di sekolah. PKL
selama 6 bulan dapat dilakukan pola 3-3 (3 bulan di DUDI, 3 bulan
di sekolah, dan 3 bulan di DUDI kembali), sehingga memenuhi
PKL di DUDI selama 6 bulan. PKL selama 10 bulan dapat
dilakukan dalam 3 semester dengan pola 4-3-3 (4 bulan di DUDI, 2
bulan di sekolah, 3 bulan di DUDI, 3 bulan di sekolah, 3 bulan di
DUDI dan 3 bulan di sekolah) atau pola 5-5 (5 bulan di DUDI, 1
bulan di sekolah, 5 bulan di DUDI, dan 1 bulan di sekolah)
sehingga memenuhi lama PKL 10 bulan. Pola ini sesuai bagi SMK
yang sudah melakukan MoU dengan DUDI untuk pemantapan
kompetensi peserta didik. Pola lain dapat dikembangkan oleh
satuan pendidikan.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut:

1) Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Siste


m Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) y
ang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendi
dikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan keahl
ian di dunia kerja (DU/DI).
2) Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yan
g dapat dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksa
nakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumber day
a yang tersedia di masing-masing pihak.
3) Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta
didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja posit
if yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

192
4) Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik unt
uk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar ker
ja global.
Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 menyatakan bahwa PKL
dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengah sem
ester (sekitar 3 bulan setara dengan 500 jam) atau dapat pula denga
n menggunakan sistem semi blok selama 1 (satu) semester yakni m
elaksanakan PKL dengan komposisi 3 hari melaksanakan PKL
pada mitra DU/DI dan 3 hari melaksanakan pembelajaran di sekola
h setiap minggunya. Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di In
stitusi Pasangan/Industri yang memiliki jam kerja kurang dari 6 har
i per minggu maka sekolah perlu mengatur sirkulasi/perputaran kel
ompok peserta PKL.
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B
pada periode tersebut dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/ata
u industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan). Jika pemb
elajaran mata pelajaran kelompok A dan B tidak terintegrasi dalam
kegiatan PKL maka pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan
B tersebut dilakukan di satuan pendidikan (setelah peserta didik ke
mbali dari kegiatan PKL di Institusi pasangan/industri) dengan jum
lah jam setara dengan jumlah jam satu semester.
Memperhatikan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu
pelaksanaan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat dilak
ukan pada kelas XI atau kelas XII. Untuk menjamin keterlaksanaan
program PKL maka dapat dilakukan alternatif pengaturan sebagai b
erikut:
1) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI,
sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada se
mester 4 dan semester 5, agar pelaksanaan PKL tidak mengura
ngi waktu untuk pembelajaran materi pada semester 4 sehingga
sebagian materi pada semester 4 tersebut dapat ditarik ke seme
ster 5.

193
2) Demikian juga sebagaimana pada butir 1) di atas, jika program
PKL akan dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah har
us melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajara
n pada kedua semester tersebut.
3) Mengingat kebijakan Nilai Ujian (UN) yang tidak lagi menjadi
salah satu faktor penentu kelulusan, maka program PKL dapat
dilaksanakan sebelum UN pada semester 7 secara blok penuh s
elama 3 bulan (12 minggu) bagi SMK Program 4 Tahun.

194
Alur pelaksanaan PKL terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
digambarkan sebagai berikut.

MoU SMK dan


Du/Di

Pedoman PKL

PERENCANAAN PKL
Daftar
Pemilahan Kompetesi kompetensi
Dasar Daftar industri
Penetapan Industri Program PKL

Penyusunan program PKL

Pembekalan peserta

Penetapan pembimbing

PELAKSANAAN PKL

Penyusunan jurnal PKL

Monitoring PKL

Dokumentasi portofolio

Nilai
Nilai PENILAIAN PKL
pembimbing
pembimbing
Industri
Industri
Sertifikat Penilian pembimbing
Sertifikat
Industri
Industri
Laporan nilai di Sertifikasi Industri
rapor
Pelaporan Nilai

195
e) Mutasi Peserta Didik

(1) Perpindahan (mutasi) peserta didik antar sekolah dalam satu


Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota dalam satu provinsi atau antar
provinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah Asal dan
Kepala Sekolah yang dituju dan disetujui oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota/Provinsi/Kemenag sesuai kewenangannya;
(2) Perpindahan peserta didik, hanya dapat dilakukan dari
semester/tahun, kelas, jenjang, bidang studi keahlian dan program studi
keahlian, dan akreditasi yang sama kecuali bagi daerah yang tidak
memiliki persyaratan seperti tersebut diatas;
(3) Perpindahan peserta didik kelas VII (SMP) dan X (SMA/SMK),
hanya dapat dilakukan setelah menerima rapor semester 1;
(4) Perpindahan peserta didik dari sekolah Indonesia di luar negeri
dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah Asal dan Kepala
Sekolah yang dituju dan disetujui oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota/Provinsi/Kemenag sesuai kewenangannya, setelah
mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur
Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI;
(5) Perpindahan peserta didik dari sistem pendidikan asing ke sistem
pendidikan nasional, dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

f) Penguatan Pendidikan Karakter


1. Rasional Penumbuh Karakter
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec) dan tubuh anak.
Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-

196
2. anak kita. Demikian dinyatakan oleh Kihajar Dewantara.
Oleh karena itu, transformasi pendidikan nasional Indonesia harus
menempatkan karakter sebagai ruh atau dimensi terdalam pendidikan
nasional berdampingan dengan intelektualitas yang tercermin dalam
kompetensi. Dengan karakter yang kuat-tangguh beserta kompetensi
yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang baik, pelbagai
kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi.
Oleh karena itu selain pengembangan intelektualitas, pengembangan
karakter peserta didik sangatlah penting, dengan menempatan potensi-
potensi intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan dalam
pembelajaran.
Demikian juga laporan Delors untuk pendidikan abad XXI,
sebagaimana tercantum dalam buku Pembelajaran: Harta Karun di
Dalamnya, menegaskan bahwa pendidikan abad XXI bersandar pada
lima tiang pembelajaran sejagat (five pillar of learning), yaitu learning
to believe and convince the Almight God learning to know, learning to
do, learning to live together, dan learning to be.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

3. Lima nilai utama karakter


Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk
jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Kelima nilai utama karakter
bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

197
Religius, nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun
dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga
dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan
sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan).
a. Nasionalis, nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir,
bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya
bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban,
unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan
agama.
b. Mandiri, nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak
bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga,
pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
c. Gotong Royong, nilai karakter gotong royong mencerminkan
tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu
menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan
persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang
yang membutuhkan. Subnilai

198
d. gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif,
komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong
menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan,
dan sikap kerelawanan.
e. Integritas, nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai.

4. Sembilan Pertumbuhan Karakter


Penumbuhan karakter di sekolah menerapakan sembilan prinsip
berikut;

a. Nilai-nilai Moral Universal, penumbuhan karakter berfokus pada


penguatan nilai-nilai moral universal yang prinsip-prinsipnya dapat
didukung oleh segenap individu dari berbagai macam latar
belakang agama, keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.
b. Holistik Gerakan PPK, penumbuhan dilaksanakansecara holistik,
dalam arti pengembangan fisik (olah raga), intelektual (olah pikir),
estetika (olah rasa), etika dan spiritual (olah hati) dilakukan secara
utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada
pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan
komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.
c. Terintegrasi; pelaksanaan di sekolah dikembangkan dan
dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan
mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan
program tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan
pendidikan.
d. Partisipasi; penumbuhan karakter dilakukan dengan
mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-luasnya sebagai
pemangku kepentingan

199
pendidikan sebagai gerakan. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait menyepakati prioritas nilai-nilai
utama karakter dan kekhasan sekolah yang diperjuangakan, menyepakati
bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan .
e. Kearifan Lokal, gerakan bertumpu dan responsif pada kearifan
lokal nusantara yang beragam dan majemuk agar pergerakan
menjadi kontekstual dan membumi.
f. Kecakapan Abad XXI, gerakan penumbuhan karakter merupakan
usaha mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk hidup pada abad XXI, antara lain
kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif
(creative thinking), kecakapan berkomunikasi (communication
skill), termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja sama
dalam pembelajaran (collaborative learning).
g. Adil dan Inklusif, penumbuhan dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian,
menghargai kebinekaan dan perbedaan (inklusif), dan menjunjung
harkat dan martabat manusia.
h. Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik, Gerakan
dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan
peserta didik baik perkembangan biologis, psikologis, maupun
sosial, agar tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan
maksimal.
i. Terukur, gerakan dikembangkan dan dilaksanakan agar dapat
dimati dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam
hubungan ini komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama
karakter yang menjadi prioritas pengembangan di sekolah dalam
sebuah sikap dan perilaku yang

200
j. dapat diamati dan diukur secara objektif; mengembangkan
programprogram penguatan nilai-nilai karakter bangsa yang
mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan
sumber daya yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku
kepentingan pendidikan.

g) Gerakan Literasi Sekolah


1. Pengertian literasi
Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang
di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih
dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya
"kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang
disampaikan secara visual (adegan, video, gambar)." (Wikipedia).
Berdasakan itu, kami menyatakan bahwa melek membaca dan menulis
menjadi ruh Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Pengembangan lebih
lanjut sekolah memfasilitasi siswa meningkatkan melek budaya, tata
nilai, lingkungan, maupun peradaban secara luas.
Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,
menyimak, menulis, dan/ atau berbicara. GLS merupakan sebuah upaya
yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui
pelibatan publik.

2. Tujuan Utama literasi


Menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam
Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang
hayat.

3. Tujuan Khusus Literasi


1) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.

201
2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan
dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola
pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan
beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

5. Model Program Literasi

Berberapa model yang ditawarkan Kemendikbud sebagai berikut:


Tabel 52. Model Program Literasi

Contoh Kegiatan
No
Komponen Tahap Tahap Tahap
.
Pembiasaaan Pengembangan Pembelajaran

1. Literasi Dasar Membaca 15 Mendiskusikan Menuliskan analisis


menit sebelum bacaan terhadap bacaan
kegiatan belajar
setiap hari

2. Literasi Mencari bahan Menggunakan Mencantumkan


Perpustakaan pustaka yang perpustakaan daftar pustaka
diminati untuk sebagai sumber dalam laporan
kegiatan informasi dalam tugas/praktik setiap
membaca 15 diskusi tentang mata pelajaran
menit bacaan

202
3. Literasi Media Membaca Mendiskusika Membuat
berita dari n berita dari komunitas
media media pembelajaran
cetak/daring cetak/daring untuk diskusi
dalam dan berbagi
kegiatan informasi terkait
membaca 15 pemahaman
menit mata pelajaran
antar teman,
guru, dan
antarsekolah

4. Literasi Membaca Memberikan Setiap mata


Teknologi buku komentar pelajaran
elektronik terhadap buku memanfaatkan
elektronik teknologi
(komputasi,
searching, dan
share) dalam
mengolah,
menyaji,
melaporkan
hasil
kegiatan/leporan

203
5. Literasi Visual Membaca film Mendiskusika Menggunakan
atau iklan n film atau aplikasi
pendek iklan pendek video/film
dalam
menyajikan dan
melaporkan
kegiatan hasil
praktik/diskusi/o
beservasi
melalui website
sekolah,
youtube, dll.

6. Pentahapan Kegiatan dan Penilaian Literasi


Kegaitan pengembangan literasi, sesuai
panduan, sebagai gerakan berkelanjutan dikelompokan dalam tiga
tahap.

a. Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan


Melalui kegiatan yang difasilitasi guru yang diintegrasikan
dalam pembelajaran. Contoh,

• guru memberikan peluang membaca di awal pembelajaran


• guru memberi tugas siswa belajar di perpustakaan.
• siswa mencari bahan bacaan sendiri.
• guru menugaskan siswa menganalisis dan merumuskan resume
• meningkatkan daya baca siswa dengan dukungan buku, e book,
dan teknologi digital

204

b. Kegiatan Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan kelanjutan dari tahap
pembiasaan. Sekolah mengagedakan berbagai kegiatan seperti pada
contoh berikut:

1) mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku


pengayaan secara lisan dan tulisan dalam diskusi
2) membangun interaksi antar peserta didik dalam agenda khusus
presentasi buku.
3) mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
analitis, kreatif, dan inovatif; seperti lomba menulis risensi
atau menyajikan kritik buku.
4) mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan
antara buku dalam kegiatan pengenalan alam sekitarnya.
5) Lomba menyajikan jurnal membaca buku.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran adalah mengembangkan
pengalaman belajar siswa baik yang dilakukan dalam proses
pembelajaran maupun kegiatan mandiri. Kegiatan ini bertujuan:

1) mengembangkan kemampuan memahami teks dan


mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk
pribadi pembelajar sepanjang hayat;
2) mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
3) mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara
kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan
menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.

205
Contoh kegiatan literasi yang diintegrasikan dalam pemepelajaran

1) Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran


melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca
dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu
diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik atau
akademik.
2) Kegiatan literasi dalam pembelajaran dengan tagihan akademik
3) Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam
semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic
organizers ).
4) Menggunakan lingkungan fisik, sosial dan afektif, dan
akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori,
digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk
memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
5) Penulisan biografi siswa-siswa dalam satu kelas sebagai
proyek kelas.
6) Aplikasi teknologi dalam pembelajaran.
7) Pemanfaatan jejaring dalam kegiatan kolaborasi antar siswa
dalam satuan pendidikan dan antarsatuan pendidikan

Penilaian dilakukan pada tingkat pendidik dan evaluasi dilakukan


pada tingkat satuan pendidikan dengan menerapkan prinsip-prinsip
penilaian sikap dan keterampilan.

206
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN

A. Penyusunan Kalender Pendidikan


Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap
tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. Minggu efektif
belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran setiap tahun
pelajaran, sedangkan waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran
seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri.
Hari libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal.

1. Alokasi Waktu
No Kegiatan Alokasi Keterangan
. Waktu
1. Permulaan Tahun 1 minggu Kelas X : MOPDB
Pelajaran
2. Minggu Efektif 34 - 38 Kegiatan pembelajaran
Belajar minggu efektif
52 jam Perminggu untuk seluruh
Waktu mata pelajaran, muatan
3. Pembelajaran lokal.
Efektif 45 menit Waktu pembelajaran tiap
jam
4. Hari Libur :
a. Libur semester 2 minggu Antara semester ganjil
dan genap
b. Libur semester 3 minggu Akhir bulan Juni
2

207
c. Hari libur 3 minggu
Nasional dan
keagamaan
d. Hari libur 4 minggu Libur nasional &
Nasional dan keagamaan (berada
keagamaan dalam minggu efektif)
e. Ujian Nasional 2 minggu Bagi siswa kelas X dan
/ Sekolah XI

2. Hari Libur Nasional dan Keagamaan


a. Tahun Baru Masehi
b. Tahun Baru Hijriyah
c. Tahun Baru Imlek
d. Hari Kemerdekaan RI
e. Hari Raya Idul Fitri
f. Hari Raya Idul Adha
g. Hari Raya Natal
h. Hari Raya Nyepi
i. Hari Raya Waisak
j. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
k. Maulid Nabi Muhammad SAW
l. Wafat Isa Almasih
m. Kenaikan Isa Almasih

208
3. Kalender Pendidikan SMK Manunggal Bhakti Ngoro

209
4. Kalender Semester Gasal SMK Manunggal Bhakti Ngoro
N MG HARI TGL KEGIATAN
BULAN
O KE Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 1 2 3
2 4 5 6 7 8 9 10 1 - 10 Libur semester genap
Pengenalan Lingkungan
1 Juli 2021 3 11 12 13 14 15 16 17 12 - 14
Sekolah (PLS)
4 18 19 20 21 22 23 24 20 Hari Raya Idul Adha
5 25 26 27 28 29 30 31
1 1 2 3 4 5 6 7
Proklamasi Kemerdekaan
2 8 9 10 11 12 13 14 17
RI
Tahun Baru Hijriyah 1443
3 15 16 17 18 19 20 21 20-21
2 Agustus 2021 H
4 22 23 24 25 26 27 28
5 29 30 31
6
1 1 2 3 4
2 5 6 7 8 9 10 11

3 September 2021 3 12 13 14 15 16 17 18
Ujian tengah semester
4 19 20 21 22 23 24 25 20-25
ganjil 2021/2022
5 26 27 28 29 30
1 1 2
2 3 4 5 6 7 8 9
3 10 11 12 13 14 15 16 19 Maulud Nabi Muhammad
4 Oktober 2021
4 17 18 19 20 21 22 23 SAW
24/3
5 25 26 27 28 29 30
1
1 1 2 3 4 5 6
2 7 8 9 10 11 12 13
5 November 2021 3 14 15 16 17 18 19 20
4 21 22 23 24 25 26 27
5 28 29 30
1 1 2 3 4
2 5 6 7 8 9 10 11 6 – 11 Ujian Akhir Semester
6 Desember 2021 3 12 13 14 15 16 17 18 24-25 Hari Raya Natal
4 19 20 11 22 23 24 25 26 - 31 Libur Semester Gasal
5 26 27 28 30 31

210
Perhitungan Hari Efektif Dan Jam Semester Gasal
Jumlah Pekan
NO BULAN PEKAN
1 Juli 3
2 Agustus 4
3 September 5
4 Oktober 4
5 November 4
6 Desember 3
Jumlah 23

Jumlah Pekan Tidak Efektif


NO BULAN PEKAN KETERANGAN
1 Juli 1 Pengenalan Lingkungan Sekolah
2 Agustus 1 HUT RI
3 September 1 Ujian Tengah Semester
4 Oktober 0 -
5 November 2 Ujian Akhir Semester
Persiapan Pengisian Raport dan Kegiatan
6 Desember 3
Pasca UAS
Jumlah 8

Jumlah Pekan Efektif


Jumlah Pekan 25
Jumlah Pekan Tidak Efektif 8
Jumlah Pekan Efektif 17

211
5. Kalender Semester Genap SMK Manunggal Bhakti Ngoro

M HARI TGL KEGIATAN


N
BULAN G M S R K J S
O Sl
KE g n b m m b
1 1 1 Tahun Baru Masehi
2 2 3 4 5 6 7 8

Januari 3 9 10 11 12 13 14 15
7
2022 4 16 17 18 19 20 21 22
5 23 24 25 26 27 28 29
6 30 31
1 1 2 3 4 5
Tahun Baru Imlek
2 6 7 8 9 10 11 12 1
2572
Februar
8 3 13 14 15 16 17 18 19
i 2022
4 20 21 22 23 24 25 26
5 27 28
1 1 2 3 4 5
2 6 7 8 9 10 11 12 1 Isro’ Mi’roj 1442 H
Maret Hari Raya Nyepi
9 3 13 14 15 16 17 18 19 3
2022 1943 Saka
21 - Ujian Tengah
4 20 21 22 23 24 25 26
26 Semester
5 27 28 29 30 31 31 LPP
1 1 2 1-2 LPP
Wafatnya Isa Al-
2 3 4 5 6 7 8 9 15
Mazsih
April 11-
10 3 10 11 12 13 14 15 16 USP
2022 20
21-
4 17 18 19 20 21 22 23 Efetif Fakutatif
23
5 24 25 26 27 28 29 30
1 1 2 3 4 5 6 7 1 Hari Buruh
2 8 9 10 11 12 13 14 2-3 Hari Raya Idul Fitri
Hari Raya Waisak
3 15 16 17 18 19 20 21 16
Mei 2576
11 Kenaikan Isa al-
2022 4 22 23 24 25 26 27 28 26
masih
Penilaian Akhir
5 29 30 31 30
Tahun

1 1 2 3 4 1 Hari Lahir Pancasila


Penilaian Akhir
2 5 6 7 8 9 10 11 1-11
Tahun
Juni
12 3 12 13 14 15 16 17 18 19 Pembagian Rapor
2022
20- Libur Semester
4 19 20 21 22 21 34 25
30 Genap
5 26 27 28 29 30

212
1 1 2 1–9 Libur Semester Genap
2 3 4 5 6 7 8 9
Juli 1 1 1 1
1 3 10 11 12
202 3 4 5 6
3
2 2 2 2 2
4 17 18 19
0 1 2 3
24/3 2 2 2 3
5 25 26
1 7 8 9 0

Perhitungan Hari Efektif Dan Jam Semester Genap

Jumlah Pekan
NO BULAN PEKAN
1 Januari 4
2 Februari 4
3 Maret 5
Jumlah Pekan Tidak
4 April 4
5 Mei 4 Efektif
6 Juni
N BULAN PEKAN 5 KETERANGAN
Jumlah O 26
1 Januari 0 -
2 Februari 0 -
3 Maret 1 Ujian Tengah Semester
4 April 1 Ujian Nasional
3 Ujian Semester Genap dan Libur Awal
5 Mei
Puasa
3 Kegiatan Pasca Ujian Akhir Semester dan
6 Juni
Libur Sekitar Hari Raya
Jumlah 8 -

Jumlah Pekan Efektif


Jumlah Pekan 26
Jumlah Pekan Tidak Efektif 8
Jumlah Pekan Efektif 16

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN


SMK MANUNGGAL BHAKTI NGORO

213
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NO TANGGAL/ BULAN KEGIATAN


/ TAHUN
1 20 – 30 September Ujian Tengah Semester Ganjil
2021
2 5 Oktober 2021 Pengambilan Rapot UTS Ganjil
3 1– 10 Desember 2021 Ujian Akhir Semester Ganjil
4 17 Desember 2021 Pengambilan Rapot UAS Ganjil
5 20-31 Desember 2021 Libur Semester Ganjil
6 22 – 27 Februari 2022 Ujian Kompetensi Keahlian ( Kelas XII )
7 7-12 Maret 2022 Ujian Tengah Semester Genap ( X dan XI )
8 18 Maret 2022 Pengambilan Rapot UTS Genap
9 221-30 Maret 2022 Ujian Sekolah ( Kelas XII )/USP
10 30 Mei 2022-11 Juni Ujian Kenaikan Kelas ( X dan XI )
2020
11 17 Juni 2022 Pengambilan Rapot UKK ( X dan XII )
12 1-7 Mei 2022 Libur Hari Raya
13 20Juni – 19 Juli 2022 Libur Semester Genap
14 11Juli 2022 Awal Tahun Pelajaran 2022/2023

214
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemerintah selaku penanggung jawab terbesar akan keberhasilan dunia
pendidikan di Negara kita ini memang sangat baik apabila terus memberikan
konstribusi positif kepada sekolah. Jadi tidak hanya menerima hasil dari
sekolah-sekolah akan tetapi sekaligus memberikan panduan bagi sekolah
khususnya untuk meningkatkan mutu sekolah karena hampir seluruh sekolah
khususnya sekolah swasta sangat memerlukan bimbingan

Demikian Dokumen KTSP 2013 ini kami susun. Apabila di kemudian


hari terdapat kesalahan atau kekurangan dalam dokumen ini, akan diperbaiki
dan dilengkapi sebagaimana mestinya.

B. Saran
1. Perlunya diadakan workshop Dokumen KTSP 2013 untuk semua waka
kurikulum dan ketua kompetensi keahlian seluruh tingkat Jawa Timur
secara bertahap.
2. Perlunya disosialisasikan setiap ada perubahan kebijakan sampai tingkat
waka kurikulum, ketua kompetensi keahlian dan guru.
3. Perlu disosialisasikan outline Dokumen KTSP terbaru sebelum tahun
pelajaran baru dimulai.

Atas selesainya kurikulum SMK Manunggal Bhakti Ngoro ini kami Sebagai
penyusun menyarankan kepada pihak yang berwenang dalam meneliti
kurikulum tersebut agar dapat memberikan saran atau kritik kepada kami
sebagai panduan kami dalam membuat kurikulum selanjutnya.

215

Anda mungkin juga menyukai