Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
A. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan , isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu . Berdasarkan pengertian tersebut ada dua dimensi
kurikulum yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi
dan bahan pelajaran . sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran . Kurikulum2013 diberlakukan mulai tahun
Pelajaran 2013/ 2014 memenuhi kedua dimensi tersebut .
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64
tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak anak berusia 0-14 tahun
dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif
ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang
melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang
memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak
menjadi beban
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industry kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat
terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga

1
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi nternational Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali
laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat
dalam kurikulum Indonesia
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1). Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat
lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari
mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis
alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis
4. Penguatan tata kelola Kurikulum
dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola kurikulum sebagai
berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja
yang bersifat kolaboratif;

2
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran
4) Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan
perluasan materi yang relevan bagi peserta didik
C. Analisa SWOT
1. Strengten (Kekuatan )
1. Potensi Internal
1. Sumber Daya Manusia
SMK N 1 Sragen Memiliki 92 tenaga guru dengan perincian
sebagai berikut :
- Guru Kelompok Wajib A dan B : 40 Orang
- Guru Produktif akuntansi : 15 Orang
- Guru Produktif AP : 9 Orang
- Guru Produktif Pemasaran : 8 Orang
- Guru Produktif TKJ : 4 Orang
- Guru Produktif Tata Busana : 4 Orang
- Guru BK : 7 Orang
- Guru MULOG : 3 Orang
- Guru BP TIK : 3 Orang
2. Latar Belakang Pendidikan

Memiliki guru dengan latar belakang pendidikan S 2, S 1

dengan perincian sebagai berikut :


- Pasca Sarjana (S2) : 14 Orang
- Sarjana (S1) : 79 Orang

3. Antusiasme Guru dan Siswa


Guru dan siswa sangat antusias terhadap program
peningkatan kualitas pendidikan/latihan di SMK Negeri 1
Sragen upaya untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme guru menjadi lebih baik jika ada satu
tujuan yang akan di capai. Satu tahun terakhir upaya
ke arah itu dilaksanakan dengan pengiriman
Untuk belajar komputer dan bahasa Inggris ke lembaga –
lembaga yang sudah punya hubungan kerjasama dengan
SMK Negeri 1 Sragen.

4. Sertifikasi

3
Memiliki 48 guru yang sudah lulus sertifikasi.Sebagian besar
guru sudah mengajar sesuai dengan kompetensi / sertifikasi
yang dimilikinya , sehinnga diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan dan prestasi siswa .Terbukti dalam debat
bahasa inggris mendapat juara 3 propinsi dan juara 1
akuntansi tingkat karesidenan Surakarta dan hampir tiap
tahun juara di tingkat kabupaten, Bola Volly putri juara
propinsi dan Nasional .
5. Sarana dan Prasarana

SMK Negeri 1 Sragen memiliki gedung berlantai 2 (dua) terdiri


dari ruang teori, praktek/work shop dan laboratorium
Bahasa.(DENAH GEDUNG TERLAMPIR)

6. Lokasi Strategi
SMK Negeri 1 Sragen berada di Jalan Ronggowarsito, sangat
dekat dengan Jalan Raya Sukowati Sragen, yang merupakan
jalan utama di Kota Sragen dan hanya 1 kilometer dari pusat
kota sragen .
7. Siswa
Jumlah siswa dari tahun ke tahun semakin meningkat,
sehingga SMK Negeri 1 Sragen diajukan untuk menjadi
sekolah besar dengan jumlah siswa lebih dari 1248
siswa.dan tahun Pelajaran 2016/ 2017 terdiri dari 39 Kelas
dengan 5 Kompetensii Keahlian yaitu Kompetensi Keahlian
Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Teknik
Komputer Jaringan , Tata Busana
8. Dukungan Orang Tua
Dukungan orang tua siswa sangat besar terhadap berbagai
upaya pengembangan sekolah. Dan tiap tahun semakin
meningkat. Terbukti dengan peran serta dalam mendorong
kemajuan SMK N 1 Sragen.
9. Komite Sekolah
Komite sekolah telah turut serta berperan dalam
pengembangan sekolah melalui sumbang saran ,penyediaan
sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung pelaksanan
proses belajar mengajar serta kemajuan sekolah lainya.

2. Weakness ( KELEMAHAN ) INTERNAL

a. MOTIVASI

4
Perlunya meningkatkan motivasi guru untuk mengoptimalkan
kinerja yang disebabkan berbagai faktor internal dan eksternal.
Guru yang kurang peduli dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kemajuan sekolah, dan visi jauh ke
depan senantiasa harus diingatkan kepada guru – guru dan
warga sekolah lainya . Adanya rasa puas diri dan mengajar hanya
sekedar kewajiban formal tanpa berinovasi apa – apa perlu
direkondisikan dengan upaya pimpinan untuk memajukan sekolah.
Dengan upaya agar guru tidak ketinggalan dengan cepatnya
kemajuan teknologi.

b. PEMAHAMAN VISI DAN MISI SEKOLAH


Sekolah Kejuruan adalah mempersiapkan tenaga kerja menengah
trampil yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industry. Pemahaman
visi dan misi sekolah perlu ditingkatkan
c. PENGUASAAN TEKNOLOGI

Perkembangan teknologi yang amat pesat belum sepenuhnya


dapat diikuti oleh guru-guru sehingga terjadi kesenjangan antara
peguasaan teknologi yang dimiliki guru dengan teknologi yang
berkembang terutama dalam mendukung proses belajar mengajar
d. DANA
Diperlukan dana yang besar untuk pengembangan kualitas
pendidikan/latihan disebabkan mahalnya bahan/alat yang
dibutuhkan dalam mendukung tercapainya tujuan yang ingin
dicapai
3. Opportunity ( Peluang )
a. Dukungan Dunia Industri
Kerja sama dengan dunia usaha/industri membuktikan betapa
besar dukungan mereka terhadap pengembangan pendidikan di
SMK Negeri 1 Sragen. Kerjasama yang telah dilakukan antara
lain dengan perusahaan- perusahaan / instansi sebagai berikut :
• Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Sragen
• Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sragen
• Kantor Daerah Arsip Kabupaten Sragen
• BPR Karangmalang Kabupaten Sragen
• KUD Akur Masaran Kabupaten Sragen
• Mini Market Rozan Kebakkramat Karanganyar.
• Toserba Luwes Kabupaten Sragen
• PT Uni Lever Sragen
• Smart Link Global Media UNS Surakarta
• PDE Kabupaten Sragen

5
4. Threats ( Tantangan )
a. Permintaan Dunia Usaha / Industri
Kondisi ekonomi Indonesia pasca krisis terus membaik , diikuti
dengan upaya stabilitas hukum dan keamanan akan mengundang
banyak investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Hal ini
akan menggairahkan sektor industri berlanjut dengan peningkatan
permintaan/kebutuhan tenaga kerja menengah terutama lulusan
SMK
b. Perkembangan Teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi membuat dunia indiustri
membutuhkan tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan
penguasaan teknologi baru.
c. Animo Masyarakat
Keinginan masyarakat untuk segera bekerja setelah
menyelesaikan pendidikan membuat animo masyarakat untuk
mengikuti pendidikan di SMK menjadi amat besar. Terbukti dalam
setiap penerimaan peserta didik baru jumlah pendaftar mencapai
kurang lebih 1100 sedangkan jumlah yang diterima sebanyak 416
siswa.
d. Persaingan terjadi antara SMK sejenis dan lembaga pendidikan
non formal di masyarakat.mendorong sekolah untuk berbenah
menjadi sekolah yang terbaik sehingga tetap diminati oleh
masyarakat

D. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

6
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar Mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
E. Landasan
1. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan
yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum
yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,

7
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikannkeunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
Mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi,
nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
ummat manusia.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik

8
beserta konteks kehidupannya, sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan..

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru


(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan PP No 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar isi.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65
Tahun 2013 tentang standard Proses
6. Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar
dan struktur Kurikulum SMK/ MAK
7. Permendikbud Nomor 61 tahun 2014 Tentang KTSP
8. Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan 2013

F. Tujuan Pengembangan KTSP


Tujuan dan alasan utama pengembangan kurikulum 2013 SMK Negeri 1
sragen adalah sebagai berikut.

1. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berkomunikasi

9
2. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan
jernih
3. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mempertimbangkan
segi moral suatu permasalahan
4. Menciptakan lulusan yang mampu menjadi warga negara yang
bertanggung jawab
5. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
6. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan hidup dalam
masyarakat yang mengglobal
7. Menciptakan lulusan yang memiliki minat luas dalam kehidupan
8. Menciptakan lulusan yang memiliki kesiapan untuk bekerja
9. Menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya
10. Menciptakan lulusan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap
lingkungan
G. Prinsip pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Sragen berdasarkan pola
pemikiran sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan
peserta didik dan lingkungannya,
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu,
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan
tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni,

10
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan
kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan,
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan,
dunia usaha/industri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya
pengembangan kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional merupakan keniscayaan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan,
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat,
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

H. Acuan operasional Kurikulum SMK Negeri 1 Sragen berdasarkan pola


pemikiran sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia,
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang
disusun harus memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik,

11
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan
sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan,
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional,
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan
yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara
berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja,
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS) sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan IPTEKS.

7. Agama,
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman
dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi
dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum

12
semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman,
taqwa dan akhlak mulia
8. Dinamika perkembangan global,
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan,
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat,
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain
11. Kesetaraan jender,
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

13
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

C. V I S I SMK NEGERI 1 SRAGEN


Menghasilkan tamatan yang beriman, kompeten, kompetitif, berkepribadian
nasional dan berwawasan global Dengan menganalisa potensi yang ada di SMK
Negeri 1 Sragen baik dari segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga
pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran serta masyarakat,
dan out come/ keberhasilan lulusan serta masyarakat sekitar sekolah yang
religius, serta melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah
dengan warga sekolah maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi sekolah.
Adapaun visi SMK Negeri 1 Sragen adalah : ”TERWUJUDNYA INSAN YANG
BERAKHLAK MULIA,CERDAS DALAM IQ, EQ SQ DAN PEDULI TERHADAP
LINGKUNGAN AGAR MAMPU BERSAING SECARA GLOBAL

D. M I S I SMK NEGERI 1 SRAGEN

1. Membentuk warga sekolah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan


berbudi pekerti luhur dengan mengembangkan sikap dan perilaku religius
baik didalam sekolah maupun diluar sekolah

2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi,


bekerjasama, saling menghargai, displin , jujur, kerja keras, kreatif dan
inovatif.

3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan peserta


didik dalam bidang akademik maupun non akademik

4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,


komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.

14
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia
agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.

6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta


tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis

E. Tujuan SMK Negeri 1 Sragen


1. Mewujudkan tamatan yang berakhlak mulia, berkepribadian luhur, mampu
beradaptasi, berkualitas, dan mampu menjawab semua tantangan zaman
dan mewujudkan sekolah yang terpercaya dalam menghasilkan tenaga yang
trampil dan professional di bidangnya
2. Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan
kompetensi berstandar nasional dan bahkan internasional
3. Membekali peserta didik dengan keterampilan hidup agar mampu mandiri,
ulet, gigih, serta memiliki mental dan daya tahan
4. Membekali peserta didik agar mampu mengembangkan diri, karir, dan
berkompetisi, beradaptasi, melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
5. Mendidik peserta didik yang menjadi manusia yang beriman, bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif
dan mandiri
6. Membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan memberantas
pengangguran
7. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengacu pada SPM
(standard pelayanan Minimal .)
8. Mengoptimalkan sumber daya pendidikan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
9. Mewujudkan lingkungan yang bersih sehat hijau sehingga terjaga
keseimbangan alam dilingkungan sekolah dan sekitarnya
10. Mendidik peserta didik untuk ramah lingkungan

F. Tujuan Paket Keahlian Administrasi Perkantoran

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran pada SMK Negeri 1 Sragen


bertujuan untuk :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab
3. Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos
kerja tinggi

15
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi
5. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat,ramah
lingkungan dan memiliki wawasan pengetahuan dan seni
6. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan ketrampilan dalam kompetensi
keahlian Administrasi Perkantoran, agar dapat bekerja baik secara mandiri
atau mengisi pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
7. Mendidik Peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi dan
mengembangkan sikap professional dalam program keahlian Administrasi
Perkantoran.
8. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi.
9. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional
maupun global.
10. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri

16
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama 3 tahun di SMK Negeri 1 Sragen yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan
Kompetensi Dasar (KD) untuk semua mata pelajaran.
.
1. SKL
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di SMK Negeri 1 Sragen . Lulusan SMK diharapkan memiliki
sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut :

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena
dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari
di sekolah secara mandiri

17
2. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMK Negeri 1 Sragen adalah
Sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII

1.Menghayati dan 1.Menghayati dan 1.Menghayati dan


mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2.Menghayati dan 2.Menghayati dan 2.Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
,disiplin ,tanggungjawab, jujur ,disiplin jujur ,disiplin
peduli (gotong royong, ,tanggungjawab, ,tanggungjawab,
kerja sama toleran ,damai) peduli (gotong peduli (gotong
santun ,responsive dan pro royong, kerja sama royong, kerja sama
aktif dan menunjukkan toleran ,damai) santun toleran ,damai) santun
sikapsebagai bagian ,responsive dan pro ,responsive dan pro
darisolusi atas aktif dan menunjukkan aktif dan menunjukkan
peermasalahan dalam sikapsebagai bagian sikapsebagai bagian
berinteraksi secara efektif darisolusi atas darisolusi atas
dengan lingkungan social peermasalahan dalam peermasalahan dalam
dan alamserta dalam berinteraksi secara berinteraksi secara
menempatkan diri sebagai efektif dengan efektif dengan
cerminan bangsa dalam lingkungan social dan lingkungan social dan
pergaulan dunia alamserta dalam alamserta dalam
menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan dunia pergaulan dunia

18
3. Memahami, menerapkan 3.Memahami, 3.Memahami,
dan menganalisis menerapkan dan menerapkan dan
pengetahuan factual menganalisis menganalisis
konseptuan dan pengetahuan factual pengetahuan factual
procedural,berdasarkan konseptuan dan konseptuan dan
rasa ingin tahunyatentang procedural,dan procedural,dan
ilmu pengetahuan, metakognitif metakognitif berdasarkan
teknologi, seni budaya dan berdasarkan rasa ingin rasa ingin tahunya
humaniora, dalam tahunya tentang ilmu tentang ilmu
wawasan kemanusiaan , pengetahuan, pengetahuan, teknologi,
kebangsaan teknologi, seni budaya seni budaya dan
kenegaraan,Dan dan humaniora,dalam humaniora, dalam
peradapan terkait wawasan dalam wawasan kemanusiaan ,
penyebab fenomena dan wawasan kebangsaan
kejadian dalam bidang kemanusiaan , kenegaraan,Dan
kerja,yang spesifik, untuk kebangsaan peradapan terkait
memecahkan masalah kenegaraan,Dan penyebab fenomena dan
peradapan terkait kejadian dalam bidang
penyebab fenomena kerja,yang spesifik, untuk
dan kejadian dalam memecahkan masalah
bidang kerja,yang
spesifik, untuk
memecahkan masalah
4.mengolah ,menalar, dan 4.mengolah ,menalar, 4.mengolah ,menalar,
menyaji dalam ranak dan menyaji dalam dan menyaji dalam
kongkrit dan ranah abstrak ranak kongkrit dan ranak kongkrit dan
terkait dengan ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait
pengembangan dari yang dengan dengan
dipelajarinya di sekolah pengembangan dari pengembangan dari
secara mandiridan mampu yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di
melaksanakan tugas sekolah secara sekolah secara mandiri
specifik dibawah mandiri bertindak mampu melaksanakan
pengawasan langsung secara efektif dan tugas specifik dibawah
creative dan mampu pengawasan langsung
melaksanakan tugas
specifik dibawah
pengawasan langsung

19
3. Kompetensi Dasar.
Muatan Kompetensi Dasar setiap mata Pelajaran sesuai dengan
Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 dan juga Kompetensi Dasar hasil
analisa SMK Negeri 1 Sragen .

4. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Sragen

Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Sragen , terdiri atas Kelompok Mata


pelajaran Wajib dan Mata Peminatan . Mata pelajaran wajib mencakup 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu.
Ditambah muatan lokal bahasa Daerah 2 jam . Struktur ini menerapkan
prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang memiliki
hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan,
dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik dengan
beban belajar 24 per minggu ditambah BP/BK 1 jam masuk kelas Sehingga
Beban belajar di SMK untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 51 jam per
minggu Satu jam belajar adalah 45 menit.. struktur kurikulum SMK Negeri 1
Sragen didasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Nomor : 1464/D3.3/KEP/KP/2014 Tanggal 16 Juni 2014 .

20
C. STRUKTUR KURIKULUM SMK NEGERI 1 SRAGEN PAKET KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN


PROGRAM KEAHLIAN : ADMINISTRASI
PAKET KEAHLIAN : ADMINISTRASI PERKANTORAN

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib) *)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib) *)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
10 Bahasa Daerah 2 2 2 2 2 2
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian *)
11 Pengantar Ekonomi dan Bisnis 2 2 2 2 - -
12 Pengantar Administrasi Perkantoran 2 2 2 2 - -
13 Pengantar Akuntansi 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
14 Simulasi Digital 3 3 - - - -
15 Otomatisasi Perkantoran 6 6 - - - -
16 Korespondensi 5 5 - - - -
17 Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Paket Keahlian
Administrasi Perkantoran
18 Administrasi Kepegawaian - - 5 5 6 6
19 Administrasi Keuangan - - 4 4 5 5
20 Administrasi Sarana dan Prasarana - - 4 4 6 6
21 Administrasi Humas dan Keprotokolan - - 5 5 7 7
22 BP/ BK 1 1 1 1 1 1
TOTAL 51 51 51 51 51 51

21
B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dan Alokasi waktu
per minggu telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam struktur
kurikulum .Terdiri dari Kelompok Wajib A , Kelompok Wajib B Peminatan (
Kelompok C )
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak dapat
diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap satuan
pendidikan harus mengembangkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), dan indikator.
Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas dan wewenang
penuh mengembangkan mata pelajaran muatan lokal. Pengembangan
muatan lokal meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, KI, KD dan arah
pengembangan mata pelajaran dilaksanakan melalui kegiatan :
1) Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia yang
ada di daerah, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai sektor
yang selaras dengan Kompetensi Keahlian dan perkembangan usia
peserta didik.
2) Mengembangkan KI dan KD muatan lokal. Pengembangan KI dan KD
muatan lokal
3) Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan prioritas
bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan.
4) Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.

a. Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas :


1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah
 Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah
tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam,
lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
 Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup
dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang
disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi
daerah yang bersangkutan.
2) Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, di SMK Negeri 1 Sragen adalah :
bahasa daerah, Secara skematis langkah-langkah
pengembangannya digambarkan dalam diagram alur berikut :

22
Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah

Menganalisis pilihan muatan lokal yang mungkin dikembangkan sesuai


dengan kompetensi keahlian
Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah

Mengembangkan KI-KD dan indikator mata pelajaran muatan lokal

Menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal

3. Bimbingan Konseling
Layanan Bimbingan konseling di SMK Negeri 1 sragen sesuai dengan
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014.
a. Komponen Layanan Bimbingan Konseling
Layanan Bimbingan Konseling memiliki 4 Program yaitu :
1. Layanan Dasar
2. Layanan peminatan dan perencanaan individual
3. Layanan responsif
4. Layanan dukungan sistem
b. Bidang Layanan Bimbingan Konseling mencakup :
1. Bidang Layanan Pribadi
2. Bidang Layanan Belajar
3. Bidang Layanan Sosial
4. Bidang Layanan Karier
c. Strategi layanan bimbingan konseling
strategi layanan bimbingan konseling di bedakan atas :
1. Jumlah Individu yang dilayani
2. Permasalahan
3. Cara Komunikasi Layanan
d. Mekanisme Layanan Bimbingan Konseling
Mekanisme Layanan bimbingan dan konseling meliputi :
1. mekanisme pengelolaan : merupakan langkah – langkahpengelolaan
progam BP meliputi analisis kebutuhan , perencanaan,pelaksanaan ,
evaluasi , pelaporan dan tindak lanjut .
2. mekanisme penyelesaian masalah :merupakan langkah – langkah
yang dilakukan konselor kepada peserta didik meliputi : identifikasi ,

23
pengumpulan data , analisis, diagnosis, prognosis, perlakuan ,
evaluasi , dan tindak lanjut
4. Ekstra kurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intra kurikuler dan kegiatan
kokurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan . (
Permendikbud No 62 Tahun 2014 )Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan
dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam
rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler
pilihan .ekstrakurikuler wajib di SMK negeri 1 Sragen adalah Kepramukaan .
Wajib diselenggarakan sekolah dan wajib diikuti oleh seluruh siswa.
Sedangkan ekstrakurikuer pilihan didasarkan pada bakat dan minat peserta
didik di SMK negeri 1 Sragen menyelenggaran ektrakurikuler pilihan antara
lain : Seni Tari ,Seni Karawitan, seni musik, Membatik , Bahasa Asing (
Mandarin dan Jepang , Inggris ) ,PMR, teater, UKS , Rohis , Olah Raga (
basket, Voli, karate , bulu tangkis, Pengembangan berbagai bentuk Kegiatan
Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan melalui tahapan:
a. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
b. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;
c. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau
menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;
d. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler dan
e. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan
5. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan
vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan pasal 26 ayat
(3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstra
kurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau non formal, seperti kegiatan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.

24
6. Pengaturan Beban Belajar.
a. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran di SMK negeri 1 Sragen menggunakan sistem Paket
semester .
b. Alokasi Waktu
Beban Belajar setiap minggu di SMK Negeri 1 sragen untuk kelas X, XI dan
XII adalah 51 jam @ 45 menit dan beban Belajar kelas X dan XI adalah
38 minggu pertahun sedangkan untuk kelas XII 34 minggu pertahun
c. Tugas terstruktur dan tak terstruktur .
tugas mandiri terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur . Tugas
mandiri berarti tugas yang diberikan atau yang harus diselesaikan seorang
siswa setelah ia memperoleh atau menyelesaikan suatu kegiatan belajar
dalam sebuah mata pelajaran atau bidang studi. . Suatu tugas dikatakan
mandiri terstruktur manakala tugas itu diselesaikan seorang siswa dengan
batas yang telah ditentukan oleh guru. . Dan tugas mandiri tidak
terstruktur manakala tugas itu diselesaikan dan dikumpulkan pada batas
maksimum yang telah ditentukan oleh guru dan siswa boleh
mengumpulkannya kapan saja yang penting antara rentang batas
maksimum yang telah ditentukan. sebaiknya tugas mandiri ini dibarengi
dengan pegangan murid seperti konsep materi pembelajaran dari guru,
diktat , modul, bahan ajar lainnya, seperti perpustakaan sebagai referensi
mereka dalam melaksanakan tugas tersebut.
7. Praktek Kerja Lapangan

A. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.

1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan


Sistem Ganda (PSG) antara SMK Negeri 1 Sragen dan
Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah
(SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia
kerja (DU/DI).

2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar


yang dapat dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat
dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak.

3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada


peserta didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan
hasil kerja.

25
4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik
untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan
pasar kerja global.

B. Perencanaan Program PKL

a. Pemetaan Industri

Pemetaan industri merupakan proses analisis Kompetensi


Dasar (KD) dan topik pembelajaran/pekerjaan pada mata
pelajaran paket keahlian serta memetakannya berdasarkan
kemungkinan atau peluang dilaksanakan pembelajaran
topik-topik tersebut di masing-masing DU/DI yang menjadi
Institusi Pasangan, dilakukan sebelum penyusunan
program PKL. Pemetaan industri bertujuan untuk
memperoleh Institusi Pasangan (DU/DI) yang sesuai
dengan KD yang sedang ditekuni oleh peserta didik, serta
meningkatkan jalinan hubungan kerja sama antara sekolah
dengan dunia kerja (DU-DI).

Pemetaan industri adalah proses menganalisis KD dan


topik-topik pembelajaran atau pekerjaan yang ada dalam
silabus, dilakukan dengan mempertimbangkan daya
dukung sumber daya yang dimiliki sekolah dan institusi
Pasangan (DU/DI). Berdasarkan pertimbangan
ketersediaan sumber daya masing-masing Institusi
Pasangan tersebut, diperoleh kejelasan tentang berapa
dan mana saja KD dan topik-topik pembelajaran/pekerjaan
yang dapat dipelajari oleh peserta dalam kegiatan PKL
DU/DI yang menjadi mitra sekolahnya. Dari hasil analisis
KD dan topik-topik pembelajaran/pekerjaan tersebut
kemudian dibuat peta industri. Format untuk menganalisis
KD dapat menggunakan format seperti contoh berikut :

Contoh Format Analisis Kompetensi Dasar Pada Paket Keahlian

Nama Sekolah : .....................


Program Keahlian : .....................
Paket Keahlian : .....................
Pelaksanaan Pembelajaran*)
Kompetensi Topik Pembelajaran/ Institusi
Dasar Pekerjaan Sekolah (√) Pasangan/
DU-DI (√)
4.1
4.2
4.3
Dst ...

26
*) Keterangan: Topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang belum mendapat porsi
pembelajaran yang cukup di sekolah (daya dukung sekolah belum optimal)
diprioritaskan untuk pembelajaran di Institusi pasangan /industri.

Setelah sekolah melakukan analisis KD dan topik-topik pembelajaran pada


mata pelajaran paket keahlian, dibuatlah pemetaan KD dan topik-topik yang
akan dilakukan pembelajaran pada Institusi Pasangan/Industri (pemetaan
industri). Format pemetaan industri untuk pembelajaran di Institusi Pasangan
(DU-DI) dapat menggunakan contoh sebagai berikut.

Contoh Format Pemetaan Industri untuk Pembelajaran di Institusi


Pasangan/Industri
Nama Sekolah : .....................
Program Keahlian : .....................
Paket Keahlian : .....................
Mata Pelajaran/ Topik Peluang Pembelajaran di Institusi
Kompetensi Pembelajaran/ Pasangan/DU-DI *)
Dasar Pekerjaan DU-DI A DU-DI B DU-DI C Dst......
4.1
4.2
4.3
4.4
Dst ...

*) Keterangan: Kolom DU-DI diisi dengan ada atau tidak ada sesuai hasil analisis
bersama antara pihak sekolah dengan Institusi Pasangan (DU-DI).

b. Program PKL

Berdasarkan hasil pemetaan industri, selanjutnya sekolah


menyusun program PKL yang memuat sejumlah
Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta didik di
dunia kerja (dunia usaha/industri). Kompetensi dasar yang
tidak dapat dilakukan pembelajarannya di industri wajib
dilaksanakan di sekolah.

Rancangan program PKL sebagai bagian integral dari


program pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan
Institusi Pasangan/Industri dalam melaksanakan
pembelajaran kompetensi tersebut. Hal ini dimaksudkan
agar dalam pelaksanaannya, penempatan peserta didik
tepat sasaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dipelajari. Program PKL dapat menggunakan contoh
sebagai berikut.

Contoh Format

27
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Nama Peserta Didik : ...............................................
Kelas : ...............................................
Semester : ...............................................
Nama Industri : ...............................................
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................

Kompetensi Tanggal
Topik Pembelajaran/Pekerjaan
Dasar Pelaksanaan

Keterangan: Kolom KD, Topik Pembelajaran/Pekerjaan, dan Tanggal Pelaksanaan


diisi sesuai hasil kesepakatan antara sekolah dengan Institusi
pasangan (DU-DI).

c. Waktu Pelaksanaan PKL

PKL di SMK Negeri 1 Sragen dilaksanankan menggunakan


sistem Blok selama setengah semester / 3 bulan sesuai
dengan Permendikbud Nomo 60 Tahun 2014.
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A
dan B dilakukan di industri (terintegrasi dengan Praktik
Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen
utama penilaian. PKL dilaksanakan pada semester 4 kelas
XI sehingga sekolah menata ulang topik – topik
pembelajaran yang belum diberikan pada semester 5

d. Pembekalan Program PKL

Pembekalan program PKL dilakukan terhadap peserta


didik dan penyampaian informasi kepada orang tua pada
awal kegiatan. Program tersebut memberikan pemahaman
tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan di Institusi
pasangan/industri. Materi pembekalan PKL bagi peserta

28
didik antara lain meliputi:
 Karakteristik budaya kerja di industri

 Tata krama di industri

 Penyusunan jurnal

 Pembuatan laporan

Pemberian informasi program PKL kepada orang tua,


antara lain meliputi:
 Maksud dan tujuan PKL

 Budaya kerja industri

 Tata krama di industri

 Pembiayaan operasional peserta didik yakni


akomodasi, konsumsi dan transportasi selama
pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost).

e. Penetapan Pembimbing

Pembimbing PKL terdiri dari pembimbing internal sekolah


dan pembimbing eksternal sekolah (pihak industri).
Pembimbing dari pihak sekolah adalah guru yang
bertanggung jawab terhadap pembelajaran kompetensi
yang pembelajarannya dilaksanakan di Institusi
pasangan/industri, dan pembimbing eksternal dari industri
yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang
mengarahkan peserta didik dalam melakukan
pekerjaannya di Institusi pasangan/industri.

C. Pelaksanaan Program PKL

a. Jurnal Kegiatan PKL

Selama melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi


pasangan/industri, peserta didik wajib menyusun jurnal
kegiatan PKL. Jurnal ini dibuat selengkap mungkin sesuai
dengan topik-topik pembelajaran/jenis pekerjaan dan
tugas-tugas lain yang diberikan pembimbing industri dan
kejadian-kejadian penting (pengalaman belajar) selama
kegiatan PKL di Institusi pasangan/industri. Format jurnal
kegiatan PKL dapat menggunakan contoh sebagai berikut.

29
Contoh: Format Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
SMK Negeri 1 Sragen

Nama Peserta Didik : ...............................................


Semester : ...............................................
Nama Industri : ...............................................
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................

Topik
Kompetensi Tanggal Tanda Tangan
Pembelajaran/
Dasar Pelaksanaan Pembimbing
Pekerjaan *)
4.1.

4.3.
dst.................

*) diisi topik pembelajaran dan jenis pekerjaan serta kejadian penting (pengalaman
belajar) yang dilakukan peserta didik terkait kompetensi dasar yang dipelajari
selama kegiatan PKL.

b. Pelaporan PKL

Pelaporan hasil praktik kerja lapangan disusun oleh


peserta didik. Proses pembuatan laporan dilakukan oleh
peserta didik di bawah pembinaan pembimbing Institusi
pasangan/industri. Pembuatan laporan dilakukan dengan
cara mengkompilasi catatan-catatan pengalaman belajar
dari seluruh pekerjaan/ kegiatan pembelajaran di Institusi
Pasangan/Industri yang berasal dari jurnal kegiatan PKL.
Hasil kompilasi tersebut kemudian dituangkan dalam
bentuk laporan. Sistematika laporan PKL sekurang-
kurangnya memuat sebagai berikut.
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI
INDUSTRI/DU-DI
BAB III. PENUTUP
Laporan hasil kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri
digunakan sebagai bahan penilaian peserta didik.

D. Penilaian PKL

30
Penilaian PKL meliputi penilaian hasil belajar peserta didik selama
mengikuti program PKL dan penilaian terhadap penyelenggaraan
program PKL.

a. Penilaian peserta didik

Penilaian hasil belajar peserta didik selama pelaksanaan


program PKL dilakukan secara menyeluruh mencakup
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian
hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri
dilakukan oleh pembimbing industri, sedangkan instrumen
penilaiannya disiapkan oleh sekolah. Prinsip-prinsip
penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi
Pasangan/Industri adalah sama dengan penilaian hasil
belajar di sekolah.

1) Penilaian hasil belajar ranah sikap

Contoh Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap


Tanggung Nilai
Nama Siswa/ Jujur Disiplin Santun
No Jawab Akhir
Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.

Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap:

Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

31
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan

Nilai akhir ranah sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering
muncul) dari keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:


a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
2) Penilaian hasil belajar ranah pengetahuan

Penilaian ranah pengetahuan dapat dilakukan:


a) Test Tanya Jawab
 Tes tanya jawab, pembimbing memberi pertanyaan kepada
peserta didik.

 Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan IPK yang akan


dicapai.

 Disiapkan pedoman penskoran 0 -100 (rubrik).

b) Test Tertulis
 Bentuk soal uraian /soal pilihan ganda.

 Instrumen soal mengacu IPK yang akan dicapai.

 Disiapkan pedoman penskoran 0 - 100 (rubrik).

3) Penilaian hasil belajar ranah keterampilan

Penilaian ranah keterampilan dapat dilakukan melalui:


 Soal penugasan mengacu IPK yang akan dicapai

32
 Disiapkan instrumen observasi dan pedoman penskoran 0 -100
(dilengkapi rubrik)

b. Penilaian penyelenggaraan program PKL

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik guna


meningkatkan mutu penyelenggaraan program PKL. Lingkup penilaian
penyelenggaraan program PKL meliputi aspek perencanaan dan
pelaksanaan. Instrumen penilaian penyelenggaraan PKL dapat
menggunakan daftar cek (cek list) dengan contoh format sebagai berikut.

Contoh: Format Penilaian Penyelenggaraan PKL

Nama Peserta Didik : ...........................................


Kelas : ...........................................
Semester : ...........................................
Nama Industri : ...........................................
Nama Pembimbing : ...........................................
Alamat : ...........................................
Waktu PKL : ...........................................

No Check (√)
Uraian
. Ya Tdk
1. Program PKL diawali melalui kegiatan pemetaan
industri oleh sekolah
2. Pembekalan program PKL dilakukan oleh pihak
sekolah kepada peserta didik yang akan melakukan
pembelajaran PKL
3. Materi pembekalan program PKL sangat membantu
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di Institusi
pasangan/ industri
4. KD yang telah disepakati antara sekolah dan industri
(program PKL) dapat direalisasikan dalam kegiatan
pembelajaran PKL di Institusi pasangan /industri
5. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah wawasan dan pengalaman nyata
peserta didik dalam dunia kerja
6. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah keterampilan peserta didik sesuai
program keahlian
7. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah pengetahuan peserta didik sesuai
program keahlian
8. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan
tanggung jawab
9. Pembimbing selama pembelajaran PKL di Institusi
pasangan/industri, berperan dengan baik
10. Selama pembelajaran PKL di Institusi pasangan/

33
industri peserta didik mengalami hambatan-
hambatan yang sangat berarti.

C. Peraturan Akademik
1. Peminatan
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik
dengan orientasi pemusatan perluasan,dan/atau pendalaman mata
pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Peminatan didasarkan pada
spektrum Keahlian dan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014

2. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan minimal dan penilaian peserta didik didasarkan peda
permendikbud No 53 Tahun 2015 dan sekolah mempunyai hak untuk
menentukan ketuntasan minimalnya sendiri dengan
mempertimbangkan intake, daya dukung dan kompleksitas KD .Kriteria
Ketuntasan Minimal standar nasional adalah untuk Kelompok wajib A
dan B adalah 60 dan Pelajaran Peminatan 70.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN


SMK NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

BIDANG KEAHLIAN : BIANIS DAN MANAGEMEN

PROGRAM KEAHLIAN : ADMINISTRASI

PAKET KEAHLIAN : ADMINISTRASI PERKANTORAN

KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib) *)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75
Pendidikan Pancasila dan 75 75 75
2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 75 75
4 Matematika 75 75 75
5 Sejarah Indonesia 75 75 75
6 Bahasa Inggris 75 75 75
Kelompok B (Wajib) *)
7 Seni Budaya 75 75 75
8 Prakarya dan Kewirausahaan 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 75 75 75
9
Kesehatan
10 Bahasa Daerah 75 75 75

34
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok C (Peminatan)
Paket Keahlian TKJ 75 75 75
Paket Keahlian AP 75 75 75
Paket Keahlian AK 75 75 75
Paket Keahlian PM 75 75 75
Paket Keahlian TB 75 75 75

3. Pembobotan Nilai untuk mendapatkan nilai raport adalah sebagai


berikut :
NR = N RUH + N UTS + 2 N UAS/ UKK
4
NR = Nilai Raport
RUH = Nilai rata – rata ulangan harian dan tugas
UTS = Ulangan Tengah Semester
UAS = Ulangan Akhir Semester
UKK = Ulangan Kenaikan Kelas

4. Kenaikan Kelas
Mekanisme penentuan Kenaikan Kelas/ tinggal kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun


a. Siswa dinyatakan naik kelas, a ) apabila yang bersangkutan telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB),
kompetensi dasar, dan standar kompetensi pada semua mata pelajaran.b )
apabila yang bersangkutan tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal pada
semua mata pelajaran / kompetensi Kurang dari 4 mapel / kompetensi. c)
mempunyai nilai kepribadian / sikap minimal Baik d ) Kehadiran minimal 80%
3. Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila, a) memperoleh
nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia b) Jika peserta didik tidak menuntaskan Standar Kompetensi dan
kompetensi dasar/ mata pelajaran lebih dari 4 mata pelajaran/ kompetensi
untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun ajaran,
dan c) Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik,
emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai
kompetensi yang ditargetkan.
4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator, KD,
dan Standar Kompetensi yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai,
minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya. Nilai mata
pelajaran peserta didik dikategorikan tidak tuntas, apabila nilai yang diperoleh

35
dibawah KKM yang telah ditetapkan . Untuk memudahkan administrasi, peserta
didik yang tidak naik kelas diwajibkan mengulang semua mata pelajaran beserta
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikatornya dan sekolah
mempertimbangkan mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya.

5. Kelulusan
Mekanisme Penentuan Kelulusan Peserta didik
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan Permendikbud 53 Tahun 2015
dalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan
menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran ;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. lulus ujian sekolah .
d. Mempunyai Nilai Kepribadian / sikap minimal Baik
e. Kehadiran 80%

36
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

1. Kalender Pendidikan
a. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
b. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
d. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
e. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
i. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah
melaporkan kepada dinas pendidikan

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel
4.1
Tabel 4.1 Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Minimum
Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif 34 minggu dan
1. pembelajaran efektif pada setiap
belajar maksimum
satuan pendidikan
38 minggu
Ulangan Tengah
3. 1 Minggu Mengukur tingkat kemampuan siswa
Semester
Jeda tengah Kegiatan seni , Olah Raga dan
4. 4 Hari
semester pengembangan diri lainya
5. UAS 1 minggu Evaluasi /pengambilan Nilai Raport
Ulangan Kenaikan
6. 1 Minggu Evaluasi /pengambilan Nilai Raport
Kelas
Libur Akhir Maksimal 2
7.
Semester minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Libur akhir tahun Maksimum
8. dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran 3 minggu
pelajaran
Hari libur Maksimum Disesuaikan dengan Peraturan
9.
umum/nasional 2 minggu Pemerintah

37
a. Penetapan Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Prov Jawa Tengah.
Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Sragen, diterbitkan oleh sekolah melalui Surat
Keputusan Kepala SMK Negeri 1 Sragen tentang Kalender Pendidikan SMK Negeri
1 Sragen untuk tahun pelajaran yang sedang berjalan atau akan diberlakukan.
Kalender pendidikan sekolah harus dibuat sebelum tahun pelajaran yang baru
dimulai, hal itu dimaksudkan agar ada persiapan perencanaan kegiatan kurikuler
dan ekstrakurikuler serta kegiatan lain yang ada SMK Negeri 1 Sragen
Penetapan kalender pendidikan sekolah harus tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam SMM ISO 9001 : 2008 SMK Negeri 1 Sragen.
Jika terjadi perubahan yang bersifat crusial/fundamental maka harus diterbitkan
keputusan kepala sekolah sesuai peruntukkannya, dengan tetap berpedoman pada
ketetentuan perundangan/aturan yang berlaku.
Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Sragen merupakan barometer seluruh kegiatan
yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Sragen mulai saat diterbitkannya keputusan
kepala sekolah dan berakhir saat diterbitkannya surat keputusan tentang kalender
pendidikan yang baru. Kalender Pendidikan pendidikan SMK N 1 Sragen Meliputi :
Kalender Kegiatan dan penghitungan Hari/ Minggu efektif

38
KEGIATAN DAN TANGGAL TANGGAL KHUSUS DALAM KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2016 /2017
NO TANGGAL KEGIATAN
1 11 Juli 2016 Rapat Pembagian Tugas tahun Pejaran 2016/ 2017
2 12 - 13 Juli 2016 Pengembangan Kurikulum ( IHT )
3 18 Juli 2016 Hari Petama masuk sekolah
4 Tanggal 18-20 Juli 2016 (Kegiatan MOPD)
5 17 Agustus 2016 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
6 12 September 2016 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha 1436H)
7 19 -24September Ulangan Tengah Semester
8 26 - 29 September 2016 Kegiatan Jeda Semester Gasal
9 01 Oktober 2016 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila
10 02 Oktober 2016 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 14378H)
11 28 Oktober 2016 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
12 10 November 2016 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
13 1-10 Desember 2016 Ulangan Akhir Semester Gasal
14 12 Desember 2016 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi SAW 1437 H)
Ulangan Susulan dan Persiapan Penyerahan Buku
15
13-16 Desember 2016 Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
16 17 Desember 2016 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Smt Gasal
17 19-31 Desember 2016 Libur Akhir Semester Gasal
18 25-26 Desember 2016 Libur Umum (Hari Raya Natal) dan cuti bersama
19 01 Januari 2017 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2016)
20 02 Januari 2017 Masuk Pertama semester genap
21 28 Februari 2017 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2565).
Sebelum tanggal 3 Maret 2017 Uji Kompetensi Keahlian SMK/ MAK (Praktik) selesai
22
(paling lambat 1 bulan sebelum UN Utama)
23 6-11 Maret 2017 Ulangan Tengah Semester
24 13-16 Maret 2017 Kegiatan Jeda Semester Genap
25 28 Maret 2017 Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939
26 3-6April 2017 Ujian Nasional SMK (Utama)
27 10-13 April 2017 Ujian Nasional SMK (Susulan)
28 14 April 2017 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih)
29 21 April 2017 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Kartini
Libur Umum (Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad
30
24 April 2017 SAW 1438 H)
31 01 Mei 2017 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)
32 02 Mei 2017 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
33 11 Mei 2017 Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun 2561)
34 20 Mei 2017 Mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional
35 25 Mei 2017 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih
36 26-27 Mei 2017 Libur awal Ramadhan 1438 H
37 1-10 Juni 2017 Ulangan Akhir Semester Genap/Kenaikan Kelas
Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
38
12-16 Juni 2017 Semester Genap
39
17 Juni 2017 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
Libur Akhir semester Genap/Libur Akhir Tahun Pelajaran
40
19Juni-15 Juli 2017 2016/2017
41 25-26 Juni 2017 Libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H (1 Syawal 1438H
42 1,3,4,5 Juli 2017 PPDB
43 17 Juli 2017 Permulaan Tahun Pelajaran 2017/20178
Sragen , 11 Juli 2016 Kepala SMK Negeri 1 Sragen
Kepala SMKN 1 Sragen

Dra. Budi Isnanik MPd


NIP. 19661225 199403 2 003

39
ALOKASI WAKTU
( RENCANA MINGGU EFEKTIF / RME )
SMK N 1 Sragen Th Pelajaran 2016/2017

1. JUMLAH MINGGU DALAM SEMESTER GASAL


No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Juli 4
2 Agustus 5
3 September 4
4 Oktober 4
5 November 5
6 Desember 4
Jumlah 26

2. JUMLAH MINGGU TIDAK EFEKTIF (SM. GASAL )UNTUK KELAS X


DAN XI

No. Jenis Kegiatan Jumlah Minggu


Libur Akhir tahun,puasa dan
1 2
Hari Raya
2 Mid Semester/ Jeda 2
Ulangan Akhir Semester /Libur
3 5
Semester
Jumlah 9

Jumlah Jam Pelajaran Efektif untuk Kelas X dan XI XII Semester


Gasal
Jumlah minggu efektif = Jumlah minggu dalam semester –
jumlah minggu tidak efektif
= 26 minggu – 9 minggu
= 17 minggu
Jumlah jam efektif = Jumlah minggu efektif X jumlah jam per
minggu
= 17 X … jam pelajaran
= ……. Jam pelajaran

3. JUMLAH MINGGU TIDAK EFEKTIF (SM . GASAL )UNTUK KELAS XII

No. Jenis Kegiatan Jumlah Minggu


Libur Akhir Tahun ,Puasa ,Hari Raya
1 2
dan Prakerin
2 Mid Semester/ Jeda 2
Ulangan Akhir Semester /Libur
3 5
Semester
Jumlah 9

40
Jumlah Jam Pelajaran Efektif untuk Kelas XII Semester Gasal
Jumlah minggu efektif = Jumlah minggu dalam semester –
jumlah minggu tidak efektif
= 26 minggu – 9 minggu
= 17 minggu (2minggu di Dudi + 15 Minggu disekolah)
Jumlah jam efektif = Jumlah minggu efektif X jumlah jam per
minggu
= 17 X … jam pelajaran
= ……. Jam pelajaran

4. JUMLAH MINGGU DALAM SEMESTER GENAP


No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Januari 4
2 Februari 4
3 Maret 5
4 April 4
5 Mei 5
6 Juni 4
Jumlah 26

5. JUMLAH MINGGU TIDAK EFEKTIF (SM. GENAP )UNTUK KELAS X


DAN XI

No. Jenis Kegiatan Jumlah Minggu

1 Mid Semester/ Jeda /US 2


Ulangan Kenaikan Kelas /Libur
2 5
Semester
3 Lain – lain (Peringatan hari – hari besar)

Jumlah 7

Jumlah minggu efektif= Jml minggu dlm smstr – jml minggu tidak efektif
= 26 minggu – 7 minggu
= 19 minggu
Jumlah jam efektif = Jumlah minggu efektif X jumlah jam per
minggu
= 19 X … jam pelajaran
= ……. Jam pelajaran

41
6. JUMLAH MINGGU TIDAK EFEKTIF UNTUK KELAS XII

No. Jenis Kegiatan Jumlah Minggu

1 Mid Semester/ Jeda 2


2 Ulangan Kenaikan Kelas /US 1
3 Ujian Nasional 1
Minggu setelah UN 9
Jumlah 13

Jumlah minggu efektif= Jml minggu dlm smtr – jumlah minggu tidak efektif
= 26 minggu – 12 minggu
= 14 minggu
Jumlah jam efektif = Jumlah minggu efektif X jumlah jam per
minggu
= 14X … jam pelajaran
= ……. Jam pelajaran

Sragen, 11 Juli 2016


Mengetahui, Guru
Kepala Sekolah

Dra. Budi Isnanik, M.Pd.


NIP. 19661225 199403 2 003

42
TANDA BEL KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
SMK NEGERI 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 20162017
HARI : SENIN RABU
JAM KE WAKTU KET
1. 07.00 – 07.45 UPACARA/ KBM
2. 07.45 – 08.30 KBM
3. 08.30 – 09.15 KBM
ISTIRAHAT
4. 09.30 – 10.15 KBM
5. 10.15 – 11.00 KBM
6. 11.00 – 11.45 KBM
1STIRAHAT
7. 12.00 – 12.45 KBM
8. 12.45 – 13.30 KBM
9. 13.30 – 14.15 KBM
10. 14.15 – 15.00 KBM

HARI : SELASA ,, KAMIS DAN SABTU


JAM KE WAKTU KET
1. 07.00 – 07.45 KBM
2. 07.45 – 08.30 KBM
3. 08.30 – 09.15 KBM
ISTIRAHAT
4. 09.30 – 10.15 KBM
5. 10.15 – 11.00 KBM
6. 11.00 – 11.45 KBM
1STIRAHAT
7. 12.00 – 12.45 KBM
8. 12.45 – 13.30 KBM
9. 13.30 – 14.15 KBM

HARI : JUMAT
JAM KE WAKTU KET
1. 07.00 – 07.45 KBM
2. 07.45 – 08.30 KBM
3. 08.30 – 09.15 KBM
ISTIRAHAT
4. 09.30 – 10.15 KBM
5. 10.15 – 11.00 KBM

43
BAB V
PENUTUP

Kurikulum SMK Negeri 1 Sragen merupakan kurikulum implementatif dari


Kurikulum 2013 dan Spektrum keahlian 2013 dan merupakan penyesuaian dari
kurikulum yang pernah diberlakukan di Indonesia dan didasarkan Permendibud
No 61 Tahun 2014 tentang pedoman pengembangan KTSP.
Mengingat hal tersebut, dan sekaligus untuk bahan pertimbangan pada masa
yang akan datang maka dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Tidak ada satupun kurikulum yang berlaku sepanjang jaman, karena itu
secara periodik kurikulum harus ditinjau ulang tentang :
a. Standar kompetensi kelulusan yang sudah ditetapkan perlu dikaji ulang
jika sudah tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat pengguna.
b. Kesesuaian antara mata pelajaran / kompetensi keahlian dengan
tuntutan masyarakat pengguna jasa pendidikan yang diselenggarakan
SMK Negeri 1 Sragen.
c. Kesesuaian antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan
tuntutan dunia usaha / dunia industri.
d. Penyesuaian perencanaan proses kegiatan pembelajaran dengan
situasi dan kondisi yang ada pada saat itu.
e. Penyesuaian pola pendekatan kegiatan pemelajaran dengan tren yang
berlaku di dunia pendidikan saat itu.
f. Penyesuaian “mind set” atau paradigma para penentu kebijakan terkait
dengan proses pendidikan yang berlaku di SMK Negeri 1 Sragen.
g. Penyesuaian struktur kurikulum yang digunakan harus tetap
mendasarkan pada sumber daya yang ada di SMK Negeri 1 Sragen.
h. Penyesuaian harus diikuti perbaikan berkelanjutan agar kelak kemudian
hari implementasinya tetap berakar pada Visi dan Misi yang diemban
SMK Negeri 1 Sragen.
2. Kurikulum SMK Negeri 1 Sragen harus dikembangkan dengan sifat – sifat :
a. Flexible, kurikulum harus bersifat luwes, mudah disesuaikan; luwes
dalam perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, perbaikan
dan tindak lanjut.
b. Responsive, kurikulum harus dapat merespon berbagai perkembangan
yang melingkupi proses pendidikan yang sedang diselenggarakan.
c. Acceptable, kurikulum harus dapat diterima oleh berbagai pihak yang
berkepentingan.

44
d. Accesstable, kurikulum harus dapat memberi ruang bagi berbagai
masukan yang bersifat membangun tanpa meninggalkan konsep
induknya.
e. Accountable, kurikulum harus dapat dinilai oleh siapapun, kapanpun
dan oleh siapapun dengan hasil yang sama memuaskan.
f. Responsibility, kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan baik
menyangkut perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian,
perbaikan maupun tindak lanjutnya.
g. Effecient, kurikulum harus dapat meminimalkan segala pengaruh yang
merusak kesinambungan proses pendidikan yang diselenggarakan.
h. Effective, kurikulum harus dapat menjawab tantangan yang ada, baik
dari pengguna jasa pendidikan maupun pelaku proses pendidikan di
dalamnya.
i. Useful, kurikulum harus dapat dimanfaatkan seluas mungkin oleh
siapapun yang terkait dengan proses pendidikan di SMK Negeri 1
Sragen.
kami berharap bahwa Kurikulum SMK N 1 Sragen ini menjadi acuan dalam
kegiatan di SMK N 1 sragen . Dan atas terselesaikanya pengembangan KTSP ini
kami TPK mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan KTSP ini .

45
46
47
48

Anda mungkin juga menyukai