KELOLA PERKANTORAN
Skema sertifikasi KKNI Level II Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran merupakan skema sertifikasi yang
dikembangkan oleh Komite skema BNSP bersama dengan Direktorat Pembinaan SMK. Kemasan
kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri
Ketenaga kerjaan Republik Indonesia No. 183 Tahun 2016 Tentang Penetapkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha lainnya. Golongan Pokok Aktivitas Administrasi
Perkantoran, Aktivitas Penunjang Kantor dan aktivitas Penunjang Usaha lainnya Bidang Administrasi
Perkantoran. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan dan memelihara kompetensi
teknis peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai acuan dalam asesmen oleh
LSP SMKN 40 JAKARTA Program Keahlian Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran dan
Asesor Kompetensi.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara KKNI Level II Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
3.2. Sebagai acuan bagi LSP SMKN 40 JAKARTA, Asesor, dan Asesi dalam rangka pelaksanaan sertifikasi
kompetensi.
3.3. Meningkatkan profesionalisme Staf Administrasi sesuai dengan standarisasi yang divalidasi oleh
Lembaga Sertifikasi serta meningkatkan kualitas sertifikasi profesi yang kredibel sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha dan industri.
4. ACUAN NORMATIF
4.1. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.4. PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.5. Keppres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka KKNI Nasional Indonesia
4.6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam
Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia
4.7. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2016 tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional
5. KEMASAN/PAKET KOMPETENSI
5.1. Deskripsi
Jenis kemasan ini adalah kemasan KKNI yang merupakan KKNI kompetensi teknis lulusan SMK. KKNI
ini merefleksikan peran individu dalam melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat,
dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukan kinerja dengan mutu yang
terukur di bawah pengawasan langsung atasannya memiliki pengetahuan operasional dasar dan
pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian yang tersedia
terhadap masalah yang lazim timbul. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab membimbing orang lain.
8. PROSES SERTIFIKASI
8.1. Persyaratan Pendaftaran
8.1.1. Fotokopi raport semester 1-5
8.1.2. Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
8.1.3. Pas foto berukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar
8.2.1. Petugas di Tempat Uji Kompetensi (TUK) memeriksa dan menelaah dokumen persyaratan
calon peserta uji sertifikasi.
8.2.2. Asesor kompetensi yang telah memperoleh penugasan dari LSP SMKN 40 JAKARTA
mempelajari rencana asesmen yang telah disediakan oleh LSP SMKN 40 JAKARTA untuk
disesuaikan dengan karakteristik peserta sertifikasi (jika diperlukan).
8.2.3. Asesor kompetensi menelaah formulir APL-02 yang telah diisi peserta uji sertifikasi, menelaah
dokumen yang dilampirkan, serta mendiskusikan/mengklarifikasi dengan peserta sertifikasi dan
atau pihak lain yang relevan, mendiskusikan rencana asesemen dengan peserta sertifikasi,
melakukan penyesuaian yang diperlukan dan membuat kesepakatan dengan peserta sertifikasi
8.2.4. Berdasarkan hasil telaah dokumen, asesor kompetensi membuat keputusan apakah
peserta sertifikasi direkomendasikan Kompten (K) karena dokumen telah VATM atau
dilanjutkan dengan proses uji kompetensi karena dokumen yang dilampirkan belum VATM.
8.2.5. Peserta sertifikasi kompetensi yang direkomendasikan untuk uji kompetensi dikoordinasi oleh
petugas TUK dan LSP SMKN 40 JAKARTA untuk teknis pelaksanaan uji kompetensi yang
menyangkut jadwal dan lokasi uji.
8.2.6. Asesor yang ditugaskan melaporkan hasil asesmen kepada LSP SMKN 40 JAKARTA.
8.3. Proses Uji Kompetensi
8.3.1. Uji kompetensi dilaksanakan bagi peserta sertifikasi yang belum memenuhi kecukupan bukti
(belum VATM).
8.3.2. Uji kompetensi dilakukan melalui:
a. Uji praktik manual, dan /atau mengoperasikan sistem administrasi berbasis
komputer
b. b. Uji teori (tertulis)
8.3.3. Urutan proses uji kompetensi adalah diawali dengan uji praktik manual dan/atau dengan
mengoperasikan sistem administrasi berbasis komputer, dilanjutkan dengan uji teori (tertulis).
8.8. Banding
8.8.1. LSP SMKN 40 JAKARTA menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian dan
membuat keputusan terhadap banding
8.8.2. LSP SMKN 40 JAKARTA menetapkan prosedur yang menjamin dan semua banding ditangani
secara konstruktif dan tidak berpihak dan tepat waktu
8.8.3. LSP SMKN 40 JAKARTA menyampaikan penjelasan mengenai proses penanganan banding
dapat diketahui public tanpa diminta
8.8.4. LSP SMKN 40 JAKARTA memberitahukan secara resmi kepada pemohon tentang hasil proses
banding