Anda di halaman 1dari 55

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun

2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan

syarat-syarat dan tahapan yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi

tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Proses penyiapan calon

kepala sekolah/madrasah meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan

calon kepala sekolah/madrasah. Rekrutmen melalui pengusulan oleh kepala

sekolah dan pengawas yang bersangkutan kepada dinas pendidikan

kabupaten, seleksi administratif melalui penilaian kelengkapan dokumen, dan

seleksi akademik melalui penilaian potensi kepemimpinan dan penguasaan

awal terhadap kompetensi kepala sekolah. Sedangkan pendidikan dan

pelatihan adalah proses pemberian pengalaman pembelajaran teoritik maupun

praktik kepada para calon yang telah lulus rekrutmen.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah/Madrasah dituntut memiliki lima 5 (lima) dimensi

kompetensi yaitu: (1) kepribadian, (2) manajerial, (3) kewirausahaan, (4)

supervisi, dan (5) sosial. Sebagai konsekuensinya, secara akademik

pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah harus mampu menjamin

adanya peningkatan kelima dimensi kompetensi tersebut.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


2

On The Job Learning merupakan salah satu upaya untuk memberikan

tambahan bekal berupa pengalaman bekerja sebagai calon kepala sekolah di

sekolah sendiri maupun di sekolah lain yang relevan dengan kebutuhan

pengembangan potensi kompetensi calon kepala sekolah. Oleh karena itu,

pengembangan mutu proses pembelajaran On The Job Learning difokuskan

pada upaya untuk mempraktekkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

telah dipelajari selama pendidikan dan pelatihan In-Service Learning 1.

Melaksanakan rencana tindakan kepemimpinan, mensupervisi guru junior,

menyusun perangkat pembelajaran, mengkaji pengelolaan berbagai aspek

manajerial meliputi ; (1) mengkaji RKS, (2) pengelolaan kurikulum sekolah,

(3) pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, (4) pengelolaan sarana

prasarana sekolah, (5) pengelolaan peserta didik, (6) pengelolaan keuangan,

(7) pengelolaan tenaga administrasi sekolah, (8) pemanfaatan TIK dalam

pembelajaran, (9) sistem monitoring dan evaluasi, serta upaya peningkatan

AKPK merupakan bentuk-bentuk praktek lapangan yang harus dilakukan oleh

calon kepala sekolah. Untuk menjamin pelaksanaan On The Job Learning

terstandar, dan implementasinya relevan dengan pencapaian tujuan

pembelajaran, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada berbagai

pihak yang berkepentingan, diperlukan pembelajaran secara cermat.

B. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan seorang calon kepala

sekolah dalam menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


3

pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

supervisi, dan sosial.

C. Hasil Yang Diharapkan

Dengan melakukan kegiatan “On The Job Learning” seorang calon

kepala sekolah diharapkan dapat menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap

dan keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi, dan sosial yang sangat dibutuhkan nantinya apabila

menjadi seorang kepala sekolah.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


4

BAB. II

KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. Kondisi Sekolah Sendiri

1. Profil Sekolah

SDN Klepu 04 berada di dusun Prangas RT.41 RW.05. Desa

Klepu Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Provinsi

Jawa Timur, berjarak 12 km dengan kantor kecamatan dan 36 km dengan

kantor kabupaten.

Visi SDN Klepu 04 adalah “TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK

YANG BERIMAN, BERPRESTASI, DAN BEBUDI LUHUR “

Misi SDN Klepu 04 adalah :

a. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

b. Meningkatkan mutu pembelajaran yang efektik dan inovatif guna

memacu prestasi peserta didik.

c. Menyiapkan peserta didik menjadi siswa yang aktif kreatif dan

mandiri.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


5

d. Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan

bakat dan minat siswa.

e. Menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah, orang tua siswa,

komite sekolah dan masyarakat.

Tujuan SDN Klepu 04 adalah :

a. Dapat mengamalkan ajaran agama yang dianut dan mengembangkan

etika, estetika dalam kehidupan sehari-hari.

b. Meraih prestasi semaksimal mungkin, dalam bidang akademik dan

non akademik.

c. Dapat meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran sehingga

menjadi sekolah yang berkualitas dan diminati masyarakat.

SDN Klepu 04 berdiri tahun 1982 di lahan seluas 1780 m 2 dan luas

bangunan 560 m2, dengan NPSN: 20518492, termasuk SD Imbas dengan

nilai akreditasi B. Ruangan yang dimiliki SDN Klepu 04 sejumlah 6 ruang

kelas dan 1 ruang guru. Jumlah siswa tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah

103 siswa terbagi dalam 6 rombel. Guru-guru terdiri dari 5 guru PNS dan 3

guru GTT. Tidak ada ruang perpustakaan koleksi buku buku sumber/

referensi, buku bacaan pengayaan, buku bacaan lainya tersimpan di almari

kelas.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


6

2. Pemetaan 8 SNP

Sebagai informasi tentang pencapaian delapan standar nasional

pendidikan, penulis hanya menekankan terhadap empat standar yaitu:

a. Standar Isi :

1) telah memiliki dokumen I KTSP yang sudah direvisi sesuai dengan

pedoman penyusunan KTSP dan memuat pendidikan karakter, 2)

memiliki silabus tematik untuk kelas 1, 2, 4 dan 5 dan memiliki

silabus untuk seluruh mapel untuk kelas 3 dan 6 yang telah termuati

pendidikan karakter, 3) menetapkan KKM dengan sedikitnya 75. 4)

belum Terlaksananya pelayanan konseling yang terdiri atas bimbingan

belajar, bimbingan karier, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial, 5)

kegiatan ekstrakurikuler hanya kepramukaan, 6) tertatanya kegiatan

belajar yanmg dilengkapi dengan jadwal pelajaran, tugas mandiri

terstruktur, tugas mandiri tak tersetruktur, 7) tersusunnya kalender

akademik.

b. Standart Proses

(1) tersusunnya RPP tematik kelas 1, 2, 4 dan 5, (2) tersusunnya RPP

semua mata pelajaran kelas 3 dan 6, (3) tersedianya bahan ajar berupa

buku murid dan LKS, (4) terlaksananya kegiatan: perencanaan,

pelaksanaan, penilaian, tindak lanjut atas PBM, (5) terselenggaranya

pengelolaan kelas yang menggambarkan PAIKEM, (6) terlaksananya

PBM yang memuat kegiatan pembukaan, inti (eksplorasi, elaborasi,

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


7

konfirmasi), penutup, (7) pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas

1,2,4 dan 5 dan pembelajaran yang berorientasi mata pelajaran di

kelas 3 dan 6.

c. Standart Kompetensi Lulusan

(1) tercapainya ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran dengan

lulusan 100%, (2) Terselenggaranya pemberian pengalaman belajar

yang menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan bertanggung

jawabserta pengalaman belajar yang berbasis iptek , dan (3) adanya

kesiapan untuk ujian sekolah dengan target rata-rata kelas 7,6 untuk

tiap mata pelajaran.

d. Standart Pendidik dan tenaga kependidikan

1) 7 dari 8 guru lulusan S1, 2) semua guru memenuhi kompetensi

paedagogik dan kompetensi kepribadian yang memadai, 3) Kepala

sekolah sedikitnya berijazah S1 dan sudah bersertifikat pendidik, 4)

terpenuhinya kompetensi kepribadian manajerial, kewirausahaan, dan

social kepala sekolah, 5) kegiatan supervisi kepala sekolah yang

meliputi supervisi administrasi pembelajaran dan supoervisi

pelaksanaan pembelajaran, 6) tidak memiliki tenaga kependidikan.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


8

B. Kondisi Sekolah Lain

1. Profil Sekolah

SDN Klepu 01 berada di dusun Prangas RT.41 RW.05. Desa

Klepu Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Provinsi

Jawa Timur, berjarak 8 km dengan kantor kecamatan dan 31 km dengan

kantor kabupaten.

Visi SDN Klepu 01 adalah Terwujudnya SD Negeri Klepu 01

unggul dan seimbang dalam penguasaan IPTEK dan IMTAQ dengan

menumbuhkan karakter cinta tanah air.

Misi SDN Klepu 01 adalah :

a. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan religius yang

mencakup kecerdasan, sikap dan moral keagamaan yang seimbang.

b. Mengembangkan keprofesionalan

c. Mengembangkan budaya mutu

d. Meningkatkan pelayanan yang optimal

e. Meningkatkan kualitas pembelajaran

f. Mengembangkan kemauan untuk berubah

g. Meningkatkan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan

h. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian

Tujuan SDN Klepu 01 adalah :

a. Meningkatkan sikap mental peserta didik yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, sehat

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


9

jasmani dan rohani, berilmu pengetahuan, kreatif, inovatif, mandiri,

demokratis, mencintai lingkungan dan peka terhadap perkembangan.

b. Meningkatnya kepribadian mulia, cerdas dalam berpikir dan

bertindak, menguasai norma dan etika bermasyarakat, menguasai

konsep dasar teknologi yang sedang berkembang.

c. Meningkatnya berbagai kecakapan hidup yang bermanfaat untuk

memasuki jenjang pendidikan selanjutnya,

d. Meningkatnya lulusan yang berkualitas dan sikap bersaing dalam

perkembangan kehidupan.

e. Meningkatnya inovasi pembelajaran yang inovatif, aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

f. Meningkatnya kemampuan mengembangkan kurikulum nasional

kedalam kurikulum sekolah

g. Meningkatnya kemampuan mengembangkan sistem pendidikan yang

menjunjung tinggi nilai – nilai agama, etika, estetika dan budaya

Indonesia.

h. Menguasai teknologi informatika tanpa mengesampingkan kultur

budaya bangsa.

SDN Klepu 01 berdiri tahun 1961 di lahan seluas 1300 m 2 dan luas

bangunan 490 m2, dengan NPSN: 20518489, termasuk SD Inti dengan

nilai akreditasi A. Ruangan yang dimiliki SDN Klepu 01 sejumlah 6 ruang

kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1

mushola, 3 WC siswa, 1 WC guru, 1 gudang, 1 ruang pramuka, dan ada

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


10

tempat sepeda. Jumlah siswa tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah 173

siswa terbagi dalam 6 rombel. Guru-guru terdiri dari 5 guru PNS dan 4

guru GTT, dan 1 penjaga PNS, 1 PTT TAS. Ada ruang perpustakaan

dengan koleksi buku buku sumber / referensi, buku bacaan pengayaan,

buku bacaan lainya.

2. Pemetaan 8 SNP

Sebagai informasi tentang pencapaian delapan standar nasional

pendidikan, penulis hanya menekankan terhadap empat standar yaitu:

a. Standar Isi :

1) telah memiliki dokumen I KTSP yang sudah direvisi sesuai dengan

pedoman penyusunan KTSP dan memuat pendidikan karakter, 2)

memiliki silabus tematik untuk kelas 1, 2, 4 dan 5 dan memiliki

silabus untuk seluruh mapel untuk kelas 3 dan 6 yang telah termuati

pendidikan karakter, 3) menetapkan KKM dengan sedikitnya 80. 4)

belum terlaksananya pelayanan konseling yang terdiri atas bimbingan

belajar, bimbingan karier, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial, 5)

kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dan olah raga 6) tertatanya

kegiatan belajar yanmg dilengkapi dengan jadwal pelajaran, tugas

mandiri terstruktur, tugas mandiri tak tersetruktur, 7) tersusunnya

kalender akademik.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


11

b. Standart Proses

(1) tersusunnya RPP tematik kelasa 1, 2, 4 dan 5, (2) tersusunnya RPP

semua mata pelajaran kelasa 3 dan 6, (3) tersedianya bahan ajar

berupa buku murid dan LKS, (4) terlaksananya kegiatan: perencanaan,

pelaksanaan, penilaian, tindak lanjut atas PBM, (5) terselenggaranya

pengelolaan kelas yang menggambarkan PAIKEM, (6) terlaksananya

PBM yang memuat kegiatan pembukaan, inti (eksplorasi, elaborasi,

konfirmasi), penutup, (7) pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas

1,2,4 dan 5 dan pembelajaran yang berorientasi mata pelajaran di

kelas 3 dan 6.

e. Standart Kompetensi Lulusan

(1) tercapainya ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran dengan

lulusan 100%, (2) Terselenggaranya pemberian pengalaman belajar

yang menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan bertanggung

jawabserta pengalaman belajar yang berbasis iptek , dan (3) adanya

kesiapan untuk ujian sekolah dengan target rata-rata kelas 7,6 untuk

tiap mata pelajaran.

f. Standart Pendidik dan tenaga kependidikan

1) 7orang guru lulusan S1, 1 guru SMA, 2) semua guru memenuhi

kompetensi paedagogik dan kompetensi kepribadian yang memadai,

3) Kepala sekolah berijazah S2 dan sudah bersertifikat pendidik, 4)

terpenuhinya kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


12

dan sosial kepala sekolah, 5) kegiatan supervisi kepala sekolah yang

meliputi supervisi administrasi pembelajaran dan supervisi

pelaksanaan pembelajaran, 6) memiliki 2 tenaga kependidikan,

penjaga dan TAS, kualifikasi pendidikan SMA, dan mempunyai

kompetensi yang dipersyaratkan.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


13

BAB. III

PELAKSANAAN TINDAK LANJUT (RTL)

A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK)

1. Siklus Pertama

a. Persiapan

Persiapan Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK)

meliputi : (1) Kamis, 16 Oktober 2014 di ruang kerja kepala sekolah

penulis melaporkan hasil diklat calon kepala sekolah In Servise

Learning 1, (2) mengkoordinasikan rencana kegiatan tindak

kepemimpinan dengan kepala sekolah, dalam upaya untuk

meningkatkan kemampuan guru membuat media pembelajaran power

point melalui workshop. Setelah mendapatkan ijin dan persetujuan dari

Kepala Sekolah, (3) mensosialisasikan program kegiatan workshop

kepada teman sejawat dengan menentukan jadwal pelaksanaan yang

diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan semua guru

berkesempatan untuk mengikutinya dan berhasil disepakati bahwa

pelaksanaaan workshop dilakukan pada hari Senin tanggal 27 Oktober

2014 pukul 12.00 sampai dengan 14.00, setelah mendapat persetujuan

kepala sekolah dan teman sejawat dengan waktu yang disepakati, (4)

penulis/narasumber menyiapkan panduan kegiatan workshop, (5)

menyiapkan tempat, materi, dan sarana workshop, dan (6)

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


14

penulis/narasumber menyusun instrumen monev kegiatan workshop.

Sedangkan laptop bagi guru yang belum memilikinya disarankan

untuk meminjam pada sahabat dan orang-orang terdekat mereka atau

bila memungkinkan membeli.

b. Pelaksanaan

Kegiatan workshop dilaksanakan sesuai dengan rencana pada hari

Senin tanggal 27 Oktober 2014 pukul 12.00 sampai dengan 14.00.

Tahap pendahuluan diawali dengan mempersiapkan tempat kegiatan di

ruang kelas 3 (tiga), sebab di ruang kelas 4, 5, dan 6 sedang dalam

rehabilitasi, pemasangan banner dan slide LCD dan dihadiri oleh kepala

sekolah dan 6 rekan guru. Membagi instrumen untuk mengetahui

penguasaan aplikasi powerpoint peserta. Pada pelaksanaan kegiatan inti

yang dilakukan adalah (a) memfasilitasi peserta dalam kegiatan awal

workshop, dengan membagi buku panduan sebagai petunjuk bagi

peserta dan narasumber memahami, mengetahui, dan menggunakan

berbagai fasilitas yang ada pada powerpoint. Dilanjutkan dengan

pelatihan pengenalan dasar powerpoint membuka dan menjalankan

microsoft powerpoint secara langsung yang dikerjakan oleh peserta, (b)

memfasilitasi peserta dalam menyusun media pembelajaran

menggunakan powerpoint, dengan membuat teks pada slide powerpoint

dan menginsert picture pada slide powerpoint, (c) memfasilitasi peserta

berdiskusi mengenai pembelajaran menggunakan powerpoint dalam

membuat media pembelajaran menggunakan PowerPoint. Selesai

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


15

belajar membuat media pembelajaran powerpoint peserta diminta

menjawab instrumen dengan sejujur-jujurnya, (d) Menggumpulkan

instrumen monev kegiatan workshop.

c. Monitoring dan Evaluasi

Pada tahap monev kepala sekolah dan guru-guru yang terlibat

dalam kegiatan, memonitor proses persiapan sampai pelaksanaan

kegiatan workshop yang penulis/narasumber laksanakan, dan untuk

mengevaluasi ketercapaian setiap indikator. Oleh karena itu, sebagai

panduan untuk memonitor dan mengevaluasinya peserta diberikan

instrumen- instrumen. Sebelum melakukan pengisian instrumen

diberikan penjelasan tentang cara pengisian instrumen. Di samping itu,

penulis juga melakukan evaluasi diri mengenai proses dan hasil

kegiatan yang penulis lakukan.

Hasil monev penulis mengambil lima peserta yang dilakukan

melalui instrumen 1 tentang wawancara, didapat: (1) 60% tidak tahu

powerpoint dan 40% tahu, (2) 100% tidak pernah menggunakan

powerpoint, (3) 80% jarang ada foto/gambar saat pembelajaran dan

20% tentu ada, (4) ada kendala yang dihadapi untuk menjadikan

PowerPoint ini sebagai media pembelajaran, 40% sering sekali, 40%

kadang-kadang, dan 10% tidak pernah. Melalui instrumen 2 tentang

kompetensi kepemimpinan diri CKS (kepribadian, kewirausahaan dan

sosial) kepala sekolah dan guru-guru berpendapat 100% ya meningkat.

Melalui instrumen 3 tentang program kegiatan workshop membuat

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


16

media pembelajaran powerpoint, 4 orang guru atau 80% menyatakan

baik sekali dan 1 orang guru atau 20% menyatakan baik. Melalui

instrumen 4 tentang monev, peserta berpendapat 100% ya meningkat.

Dan melalui instrumen evaluasi diri tentang kompetensi kepemimpinan

diri CKS (kepribadian, kewirausahaan dan sosial) saya berpendapat ya

mampu.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap proses dan

hasil capaian tujuan dan indikator melalui instrumen, penulis

mengganggap telah tercapai dan terhadap pencapaian melalui lembar

evaluasi penulis mengganggap belum tersusunnya media pembelajaran

powerpoint yang baik. Hal ini disebabkan peserta baru pertama kali

membuat media melalui powerpoint.

Mencermati hasil monev melalui umpan balik dari peserta, pada

intinya sangat senang dan ingin tahu lebih jauh sehingga perlu diadakan

pelatihan secara berkala untuk meningkatkan kemampuan membuat

media pembelajaran powerpoint yang lebih baik.

Berdasarkan hal tersebut di atas sebagai tindak lanjut pelaksanaan

program, penulis membuat rekomendasi untuk melanjutkan RTK ini ke

tahap siklus-2.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


17

2. RTK Siklus-2 (Tindak Lanjut)

a. Persiapan

Persiapan Meningkatkan Kemampuan Guru Membuat Media

Pembelajaran Power Point melalui Workshop diawali dengan (a)

mengkoordinasikan kegiatan workshop siklus kedua kepada Kepala

Sekolah untuk mendapatkan ijin dan persetujuan, (b) mensosialisasikan

program workshop pada teman sejawat dengan menentukan jadwal

pelaksanaan yang diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan

semua guru berkesempatan untuk mengikutinya dan berhasil disepakati

bahwa pelaksanaaan workshop dilakukan pada hari Rabu tanggal 12

November 2014 pukul 12.00 sampai dengan 14.00, (c) menyiapkan

instrumen monev kegiatan workshop. Sedangkan laptop bagi guru yang

belum memilikinya sekali lagi disarankan untuk meminjam pada

sahabat dan orang-orang terdekat mereka atau bila memungkinkan

membeli.

b. Pelaksanaan

Kegiatan workshop dilaksanakan sesuai dengan rencana pada hari

Rabu tanggal 12 November 2014 pukul 12.00 sampai dengan 14.00.

Tahap pelaksanaan diawali dengan mempersiapkan tempat kegiatan di

ruang kelas 6 (enam), pemasangan banner dan slide LCD. Kegiatan

diikuti hanya oleh guru-guru karena kepala sekolah sedang diklat

kurikulum 2013. Membagi instrumen untuk mengetahui penguasaan

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


18

aplikasi powerpoint peserta. Pada pelaksanaan kegiatan inti yang

dilakukan adalah (1) memfasilitasi peserta dalam kegiatan awal

workshop, mengulang memahami, mengetahui, dan menggunakan

berbagai fasilitas yang ada pada powerpoint, dengan pelatihan

menjalankan microsoft powerpoint secara langsung yang dikerjakan

oleh peserta, (2) memfasilitasi peserta dalam menyusun media

pembelajaran menggunakan powerpoint, dengan membuat teks pada

slide powerpoint dan menginsert picture pada slide powerpoint, (3)

memfasilitasi peserta berdiskusi mengenai pembelajaran menggunakan

powerpoint dalam membuat media pembelajaran menggunakan

PowerPoint. Selesai belajar membuat media pembelajaran powerpoint

peserta diminta menjawab instrumen dengan sejujur-jujurnya, (4)

Menggumpulkan instrumen monev kegiatan workshop.

c. Monitoring dan Evaluasi

Pada tahap monev guru-guru (5 orang) yang terlibat dalam

kegiatan, memonitor proses persiapan sampai pelaksanaan kegiatan

workshop yang penulis laksanakan, dan untuk mengevaluasi

ketercapaian setiap indikator. Oleh karena itu, sebagai panduan untuk

memonitor dan mengevaluasinya mereka diberikan instrumen-

instrumen. Sebelum melakukan pengisian instrumen diberikan

penjelasan tentang cara pengisian instrumen. Di samping itu, penulis

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


19

juga melakukan evaluasi diri mengenai proses dan hasil kegiatan yang

penulis lakukan.

Hasil monev dari lima peserta lakukan melalui instrumen 1 tentang

wawancara, didapat: (1) 20% tidak tahu powerpoint dan 80% tahu, (2)

100% tidak pernah menggunakan powerpoint dalam pembelajaran, (3)

20% jarang ada foto/gambar saat pembelajaran dan 80% tentu ada, (4)

ada kendala yang dihadapi untuk menjadikan PowerPoint ini sebagai

media pembelajaran, 100% sering sekali. Melalui instrumen 2 tentang

kompetensi kepemimpinan diri CKS (kepribadian, kewirausahaan dan

sosial) peserta berpendapat 100% ya meningkat. Melalui instrumen 3

tentang program kegiatan workshop membuat media pembelajaran

powerpoint, 3 orang guru atau 60% menyatakan baik sekali dan 2 orang

guru atau 40% menyatakan baik. Melalui instrumen 4 tentang monev,

peserta berpendapat 100% meningkat. Dan melalui instrumen evaluasi

diri tentang kompetensi kepemimpinan diri CKS (kepribadian,

kewirausahaan dan sosial) saya berpendapat ya meningkat.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap proses dan

hasil capaian tujuan dan indikator melalui instrumen, penulis

mengganggap telah tercapai dan terhadap pencapaian melalui lembar

evaluasi penulis mengganggap sudah tersusunnya media pembelajaran

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


20

powerpoint yang baik. Hal ini disebabkan peserta mendapat bimbingan

membuat media melalui powerpoint.

Mencermati hasil monev melalui umpan balik dari kepala sekolah

dan guru-guru yang pada intinya sangat senang dan ingin tahu lebih

jauh sehingga tetap ingin ada pembimbingan bila menemui kendala

dalam membuat media pembelajaran powerpoint yang lebih baik lagi.

Berdasarkan proses pelaksanaan RTK sebagaimana direncanakan

hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan instrumen 1 hasil wawancara :

Dari data di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa yang tidak tahu

powerpoint pada siklus 1 sebanyak 3 orang atau 60 %, pada siklus 2

sebanyak 1 orang atau 20%, sedangkan yang tahu powerpoint pada

siklus 1 sebanyak 2 orang atau 40%, pada siklus 2 sebanyak 4 orang

atau 80%.

2. berdasarkan analisis instrumen 2 tentang kemampuan CKS dalam ,

pada siklus 1 maupun siklus 2 semua peserta berpendapat 100%

meningkat.

3. berdasarkan analisis data instrumen 3 tentang produk kegiatan

workshop, rata-rata pada siklus pertama 89,2% dan pada siklus kedua

90,8%.

4. berdasarkan analisis data instrumen 4 tentang monev kegiatan

persiapan, pelaksanaan, monev, sampai dengan refleksi pada siklus 1

maupun siklus 2 semua peserta berpendapat 100% meningkat.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


21

5. berdasarkan analisis instrumen observasi yang dilakukan penulis

melalui lembar evaluasi yang dikerjakan peserta dalam membuat

media pembelajaran powerpoint, hasilnya adalah :

Hasil
No Uraian
Siklus 1 Siklus 2

1 Tidak bisa 56% 16%

2 Bisa 44% 84%

Jumlah 100% 100%


Kesimpulan:
Dari siklus 1 ke siklus 2 ada peningkatan 40 %

B. Supervisi Guru Junior

Dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah, menyatakan bahwa seorang kepala sekolah dituntut untuk

memiliki lima dimensi kompetensi yaitu, kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi dan sosial.

Permendiknas nomor 28 tahun 2010, tentang Penugasan Guru Sebagai

Kepala Sekolah/Madrasah, menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan

calon kepala sekolah adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan calon

kepala sekolah melalui pemberian pengalaman pembelajaran teoritik maupun

praktik tentang kompetensi kepala sekolah yang diakhiri dengan penilaian

sesuai standar nasional.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


22

Supervisi akademik pada kegiatan On The Job Learning terhadap guru

junior merupakan implementasi pemberian pengalaman pembelajaran praktik

pengembangan kompetensi supervisi calon kepala sekolah (CKS). Supervisi

akademik ini dilakukan CKS dalam dua siklus terhadap seorang guru di

sekolah sendiri, yaitu SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan,

dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian

untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar

yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan

mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Dalam tahap persiapan supervisor membuat perencanaan

kegiatan yang meliputi, (a) mengkonsultasikan kegiatan kepada kepala

sekolah untuk menentukan guru junior yang akan disupervisi. Dari

hasil konsultasi tersebut kepala sekolah menunjuk guru yang akan

disupervisi bernama Sih Sutriani, S.Pd. dengan NIP :

196006171983032012 dan Pangkat/Golongan : Pembina (IV/a) sebagi

guru kelas I. (b) menginformasikan kepada guru junior dan membuat

jadwal pelaksanaan. Dari pertemuan tersebut disepakati bersama

bahwa supervisi kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis,

23 Oktober 2014 di ruang kelas I (satu). (c) menyiapkan instrumen

supervisi, macam-macam instrumen supervisi yang dipersiapkan oleh

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


23

supervisor antara lain: 1) format 1: panduan wawancara pra

observasi, 2) format 2 : instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran,

3) format 3: instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran, 4) format

4 : daftar pertanyaan setelah observasi, 5) format 5 : instrumen tindak

lanjut hasil supervisi akademik.

b. Pelaksanaan

1. Pra Observasi, supervisor wawancara dengan guru junior yang

dilaksanakan sebelum supervisi akademik ke dalam kelas pada hari

Kamis, tanggal 23 Oktober 2014 di ruang guru, sesuai dengan

jadwal yang telah disepakati bersama dan supervisor meminta

salinan dokumen perangkat pembelajaran (RPP), guna supervisor

melakukan kegiatan pengamatan, mencermati dengan seksama

terhadap dokumen RPP yang dibuat oleh guru junior. Wawancara

dengan menggunakan instrumen supervisi tentang panduan

wawancara pra pengamatan, skor hasil wawancara terhadap guru

junior berdasarkan pertanyaan dalam instrumen format 1 adalah

81% kategori baik.

2. Pelaksanaan Obsevasi, dilaksanakan di kelas hari itu setelah

wawancara pra observasi. Kegiatan observasi di kelas adalah

mengamati guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan tema

Kegemaran sub tema Gemar Menggambar, pembelajaran ke 5

(lima) kelas I Semester I dalam satu kali pertemuan. Disertai

dengan pengisian instrumen supervisi, Supervisor mengisi

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


24

instrumen supervisi akademik sesuai format yang sudah disediakan,

yaitu format 2 tentang instrumen perencanaan kegiatan

pembelajaran dan berdasarkan instrumen tersebut didapatkan skor

82% kategori baik. Berdasarkan format 3 tentang instrumen

penilaian pelaksanaan pembelajaran didapatkan skor 69% kategori

cukup.

3. Pasca Observasi, supervisor melakukan kegiatan wawancara

dengan guru junior di ruang guru dengan materi seputar kegiatan

pembelajaran di dalam kelas tadi. Wawancara dengan

menggunakan instrumen supervisi tentang daftar pertanyaan setelah

observasi. Hasil wawancara terhadap guru junior sesuai format 4

adalah seperti dalam lampiran.

c. Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari hasil supervise akademik pertemuan ke I , adalah

supervisor dan guru junior melakukan syaring mengadakan

pembinaan agar kemampuan guru dalam proses pembelajaran dapat

meningkat. Pembinaan kepada guru junior adalah menyarankan agar

melakukan sebagai berikut : a) Persiapan dokumen RPP perlu

dikembangkan lagi sampai pada program penilaian , (b)

mengembangkan penggunaan metode ceramah, belajar

kelompok/diskusi, dan tanya jawab sesuai dengan yang guru junior

tulis pada RPP, c) dalam pelaksanaan pembelajaran perlu

memperhatikan penampilan dan sikap. Sebab jika gurunya kelihatan

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


25

tegang, tidak tenang akan berdampak kepada siswanya yaitu proses

pembelajaran yang kaku, tegang, dan tertekan. Maka ciptakan suasana

yang rileks, nyaman, senang, dan menarik, sehingga dapat memancing

siswa untuk menerima materi pembelajaran yang akan saudara

suguhkan.

d. Hasil

1) berdasarkan pertanyaan dalam instrumen format 1 adalah 81%

kategori baik.

2) berdasarkan instrumen format3 tersebut didapatkan skor 82%

kategori baik.

3) berdasarkan format 3 tentang instrumen penilaian pelaksanaan

pembelajaran didapatkan skor 69% kategori cukup.

4) berdasarkan analisis penskoran dalam instrumen didapatkan rata-

rata skor 77% kategori baik, dari hasil tersebut maka supervisor

perlu mengadakan supervisi lanjutan ke siklus 2, dengan materi

pembelajaran selanjutnya sesuai dengan jadwal pada program.

2. Siklus Kedua

Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2, antara lain sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap ini supervisor membuat perencanaan kegiatan yang

meliputi, (a) menginformasikan kepada guru junior dan membuat

jadwal ulang pelaksanaan. Dari pertemuan tersebut disepakati bersama

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


26

bahwa supervisi kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu,

12 November 2014 di ruang kelas I (satu). (b) membantu

mempersiapkan penyusunan RPP yang ideal dan membantu

menyediakan media pembelajaran yang diperlukan.

b. Pelaksanaan

1. Wawancara Pra Observasi, pada hari Rabu, 12 November 2014 di

ruang guru, sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama dan

supervisor meminta salinan dokumen perangkat pembelajaran (RPP),

guna supervisor melakukan kegiatan pengamatan, mencermati

dengan seksama terhadap dokumen RPP yang dibuat oleh guru

junior. Wawancara dengan menggunakan instrumen supervisi

tentang panduan wawancara pra pengamatan, skor hasil wawancara

terhadap guru junior berdasarkan pertanyaan dalam instrumen adalah

87,5% kategori baik sekali

2. Pelaksanaan Obsevasi, dilaksanakan di kelas setelah wawancara pra

observasi. Kegiatan observasi di kelas adalah mengamati guru dalam

melaksanakan pembelajaran dengan tema keluargaku sub tema

anggota keluargaku, pembelajaran ke 5 (lima) kelas I Semester I

dalam satu kali pertemuan. Disertai dengan pengisian instrumen

supervisi, Supervisor mengisi instrumen supervisi akademik sesuai

format yang sudah disediakan, yaitu format 2 tentang instrumen

perencanaan kegiatan pembelajaran dan berdasarkan instrumen

tersebut didapatkan skor 95% kategori baik sekali. Berdasarkan

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


27

format 3 tentang instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran

didapatkan skor 87,5% kategori baik sekali,

3. Wawancara Pasca Observasi, Supervisor melakukan kegiatan

wawancara dengan guru junior di ruang guru dengan materi seputar

kegiatan pembelajaran di dalam kelas tadi. Wawancara dengan

menggunakan instrumen supervisi tentang daftar pertanyaan setelah

observasi. Hasil wawancara terhadap guru junior sesuai format 4

adalah seperti yang ada dalam lampiran.

c. Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh guru junior adalah :

1) persiapan dokumen pembelajaran harus dilakukan terus menerus

setiap hari sehingga menjadi kebiasaan guru.

2) proses pelaksanaan pembelajaran sudah baik, tetapi perlu

memperhatikan kesesuaian dengan apa yang sudah direncanakan di

dalam RPP dan perlu menggali kompetensi dasar yang lain, baik

kompetensi guru maupun kompetensi siswa.

3) Media pembelajaran perlu ditingkatkan lagi.

d. Hasil

1) berdasarkan analisis instrumen format 1 tentang panduan

wawancara pra pengamatan, skor pada siklus pertama 81% kategori

baik dan siklus kedua 87,5% kategori sangat baik,

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


28

2) berdasarkan analisis instrumen format 2 tentang perencanaan

kegiatan pembelajaran skor pada siklus pertama 82% kategori baik

dan siklus kedua 95% kategori sangat baik,

3) berdasarkan analisis instrumen format 3 tentang instrumen penilaian

pelaksanaan pembelajaran skor pada siklus pertama 69% kategori

cukup dan siklus kedua 87,5% kategori sangat baik, dan dari

pertanyaan setelah observasi pada pada siklus pertama kategori

cukup dan siklus kedua kategori sangat baik.

C. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 65 tahun 2013 tentang

Standar Proses pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa proses pembelajaran

mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses

pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar

Isi.

Oleh karena itu, setiap kepala sekolah dan guru pada satuan

pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


29

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dan sebagai kepala

sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik juga harus memahami,

mengerti, dan mampu menelaah perangkat pembelajaran.

Berangkat dari kondisi tersebut calon kepala sekolah menyusun

perangkat pembelajaran yang meliputi :

1. Silabus

Untuk menyusun silabus penulis menyiapkan permendiknas

Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses pendidikan Dasar dan

Menengah, permendiknas Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi

kurikulum, menyiapkan program tahunan dan program semester, serta

buku sumber. Menganalisis komponen-komponen silabus.

Penulis menyusun silabus dan RPP pada hari Selasa, 28 Oktober

2014 tentang mata pelajaran IPA kelas VI semester I Tahun pelajaran

2014/2015, materi pokok benda konduktor dan isolator panas. Penyusunan

silabus tersebut sesuai dengan kelas yang diampu penulis. Dalam

penyusunan silabus, penulis melalui langkah-langkah sebagai berikut ; (a)

menganalisis dan memetakan standar kompetensi dan kompetensi dasar

sesuai standar isi mata pelajaran, (b) menyiapkan program tahunan dan

program semester, (c) memilih dan menentukan materi pembelajaran yang

sesuai dengan kompetensi dasar dengan mengacu atau  menggunakan

sumber belajar, (d) merancang kegiatan pembelajaran dengan

mengggunakan metode pembelajaran yang sudah banyak digunakan

dengan membuat kegiatan pembelajaran tersebut semenarik mungkin dan

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


30

dapat memotivasi siswa untuk siap belajar, (e) menentukan indikator

pencapaian agar lebih mudah merancang penilaiannya, (f) menyusun

penilaian dengan menyertakan teknik yang digunakan, bentuk instrumen,

dan contoh soal, (g) menentukan alokasi waktu kegiatan pembelajaran

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam promes, (h)

mencantumkan sumber belajar dapat berupa buku yang digunakan, dan

peralatan praktek.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Setiap pendidik

pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan

sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis siswa.

Untuk menyusun RPP penulis menyiapkan permendiknas Nomor

65 tahun 2013 tentang Standar Proses pendidikan Dasar dan Menengah,

permendiknas Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi kurikulum,

menyiapkan program tahunan dan program semester, silabus serta buku

sumber. Menganalisis komponen-komponen RPP dan prinsip-prinsip

penyusunan RPP.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


31

RPP yang disusun penulis adalah mata pelajaran IPA kelas VI

semester I tahun pelajaran 2014/2015, dengan materi pokok benda

konduktor dan isolator panas. Langkah-langkah yang diambil dalam

penyusunan RPP adalah sebagai berikut :

a. Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, mata pelajaran,

kelas, semester,materi pokok , jumlah pertemuan.

b. Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal

peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan mata pelajaran IPA SD yang diambil dari Standar

Isi.

c. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai

peserta didik dalam mata pelajaran IPA SD sebagai rujukan

penyusunan indikator kompetensi.

d. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu

yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran IPA SD.

e. Tujuan pembelajaran

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


32

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi

dasar.

f. Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi mata pelajaran IPA SD.

g. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

KD dan beban belajar. Alokasi waktu setiap KD telah dirumuskan

dalam program semester dan silabus mata pelajaran IPA SD.

h. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah

ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi

dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan

kompetensi yang hendak dicapai pada mata pelajaran IPA SD.

i. Kegiatan pembelajaran

1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


33

dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi

aktif dalam proses pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui

proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk

rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,

dan tindaklanjut.

j. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar

disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu

kepada Standar Penilaian.

k. Sumber belajar

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


34

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi mata pelajaran IPA SD.

Format RPP yang penulis buat berdasarkan langkah-langkah

penyusunan RPP, uraian materi,dan terlihat dalam lampiran.

D. Pengkajian Aspek Managerial

1. Kajian Rencana Kerja Sekolah

Tahap persiapan pengkajian terhadap rencana kerja sekolah yang

pertama penulis lakukan adalah menyiapkan Permendiknas Nomor 19

tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan

Pendidikan Dasar Dan Menengah, kedua menyiapkan format kajian

rencana kerja sebagai lembar isian observasi, ketiga membuat daftar

pertanyaan untuk wawancara, dan keempat mengkoordinasikan dengan

kepala sekolah atau guru bila kepala sekolah berhalangan.

Tahap pelaksanaan pengkajian terhadap rencana kerja sekolah yang

pertama penulis lakukan adalah mengidentifikasi permendiknas untuk

mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan wawancara dengan kepala

sekolah untuk mengetahui kondisi nyata, ketiga mengkaji dokumen

rencana kerja sekolah yang ada, keempat mencari kesenjangan antara

kondisi ideal dengan kondisi nyata, dan kelima bila ada kesenjangan

menyampaikan alternatif solusi.

Hasil pengkajian rencana kerja sekolah yang dilakukan di :

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


35

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah:

1) RKJM tidak disusun berdasarkan rekomendasi EDS,

2) implementasi RKS belum sesuai dengan EDS yang telah disusun.

Alternatif solusi yang disampaikan adalah, hendaknya

mengusahakan RKJM dalam penyusunannya agar berdasarkan EDS,

dan sebaiknya implementasi RKS disesuaikan dengan EDS.

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah

implementasi RKS belum sesuai dengan EDS yang telah disusun.

Alternatif solusi yang disampaikan adalah,sebaiknya implementasi

RKS disesuaikan dengan EDS.

2. Kajian Pengelolaan Kurikulum

Tahap persiapan pengkajian terhadap pengelolaan kurikulum yang

penulis lakukan adalah pertama menyiapkan Permendikbud No. 81a

Tahun 2013 Lampiran 1 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman

Penyusunan Dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

kedua menyiapkan format kajian pengelolaan kurikulum sebagai lembar

isian observasi, ketiga membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, dan

keempat mengkoordinasikan dengan kepala sekolah atau guru bila kepala

sekolah berhalangan.

Tahap pelaksanaan pengkajian terhadap pengelolaan kurikulum yang

penulis lakukan adalah pertama mengidentifikasi permendikbud untuk

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


36

mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan wawancara dengan kepala

sekolah atau guru untuk mengetahui kondisi nyata, ketiga mengkaji

dokumen pengelolaan kurikulum yang ada, keempat mencari kesenjangan

antara kondisi ideal dengan kondisi nyata, dan kelima menyampaikan

alternatif solusi bila ada kesenjangan.

Hasil pengkajian pengelolaan kurikulum yang dilakukan di :

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah

kurikulum hanya disahkan/divalidasi oleh Kepala UPTD TK/SD dan

PLS Kecamatan Sumbermaning.

Alternatif solusi yang disampaikan adalah, seyogyanya

pengesahannya oleh kepala dinas pendidikan kabupaten malang.

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah

kurikulum hanya disahkan/divalidasi oleh Kepala UPTD TK/SD dan

PLS Kecamatan Sumbermaning.

Alternatif solusi yang disampaikan adalah, seyogyanya kurikulum

sekolah disahkan oleh kepala dinas pendidikan kabupaten malang

3. Kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

Persiapan pengkajian terhadap pengelolaan pendidik dan tenaga

kependidikan (PTK) yang penulis lakukan adalah pertama menyiapkan

Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah;

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


37

Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik

dan kompetensi guru; Permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang

standar tenaga administrasi sekolah; Permendiknas nomor 25 tahun 2008

tentang tenaga perpustakaan; Permendiknas nomor 26 tahun 2008

tentang standar tenaga laboratorium sekolah dan Permendiknas nomor 27

tahun 2008 tentang standar kualifikasi dan kompetensi konselor, kedua

menyiapkan format kajian pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan

(PTK) sebagai lembar isian observasi, ketiga membuat daftar pertanyaan

untuk wawancara, dan keempat mengkoordinasikan dengan kepala

sekolah atau guru bila kepala sekolah berhalangan.

Pelaksanaan kegiatan pengkajian terhadap pengelolaan pendidik

dan tenaga kependidikan (PTK) yang penulis lakukan adalah pertama

mengidentifikasi permendiknas untuk mendapatkan kondisi ideal, kedua

melakukan wawancara dengan kepala sekolah atau guru untuk

mengetahui kondisi nyata, ketiga mengkaji dokumen yang ada, keempat

mencari kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata, dan

kelima menyampaikan alternatif solusi bila ada kesenjangan.

Hasil kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PTK) pada:

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

1) Jumlah PTK 8 orang (5=PNS dan 3=GTT) terdiri 1 KS, 1 GPAI, 1

GOR, dan 5 Guru kelas, dan kualifikasi personil S.1 87,5% dan D.2

satu guru=2,5%,

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


38

2) Sekolah tidak memiliki penjaga, tenaga administrasi sekolah, dan

tenaga perpustakaan.

3) Pada unsur guru, 7 orang atau 85,7% Memiliki kualifikasi

akademik minimum S1 / D IV dan 1 orang atau 14,3% kulifikasi

akademik D.II, 2

4) Tidak semua guru mengajar sesuai latar belakang pendidikannya,

guru PAI dan guru PJOK sesuai dan 6 guru lain (S.1 Mapel),

5) Sekolah tidak memiliki TAS, pengelolaan administrasi sekolah

sementara dikerjakan kepala sekolah dan guru-guru,

6) Sekolah tidak memiliki tenaga laboratorium sebab laboratorium di

SD tidak ada,

7) Sekolah tidak memiliki tenaga perpustakaan, pengelolaan

perpustakaan sementara ditangani oleh guru Pendidikan Agama

Islam,

8) Sekolah tidak memiliki tenaga konselor.

9) Tenaga PTK yang dibutuhkan masih kurang,

10) Administrasi kepala sekolah di bidang kepegawaian belum ada,

bidang pengajaran belum ada bidang supervisi kelas belum ada.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah agar memfasilitasi

guru untuk melanjutkan pendidikan dan membuka peluang bagi

siapa yang ingin mengabdi menjadi PTT, memfasilitasi dan

memberi kesempatan guru untuk melanjutkan pendidikan , harus

mengupayakan adanya tenaga administrasi , diupayakan adanya

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


39

tenaga Laboratorium, harus mengupayakan adanya tenaga

perpustakaan, sebaiknya ada tenaga konselor, mengusahakan

tenaga PTK, meskipun PTT, dan sebaiknya semua administrasi

didokumenkan dengan baik.

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

1) Jumlah PTK 11 orang (6=PNS; 5=GTT) dan 8 personil

berkualifikasi S1 (S2=1; S1=7; dan 3 belum kualifikasi S1(SMA),

2) Sekolah hanya memiliki tenaga 1=kepala sekolah, 6= guru kelas,

1=penjaga, 1=tenaga perpustakaan 1=GPAI, 1=PJOK, dan tidak

memiliki tenaga administrasi sekolah,

3) Tujuh orang guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/DIV

dan satu orang berkulifikasi akademik SMA,

4) Enam Guru mengajar sesuai latar belakang pendidikannya dan dua

guru tidak sesuai latar belakang pendidikannya (1 Mapel BI dan 1

SMA),

5) Tidak memiliki tenaga administrasi sekolah, administrasi sekolah

dikelola oleh kepala sekolah dan guru-guru,

6) Tidak memiliki tenaga Laboratorium,

7) Memiliki tenaga perpustakaan (PTT),

8) Tenaga Konselor dilaksakan oleh guru kelas,

9) Tenaga PTK yang dibutuhkan masih kurang,

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


40

10) Penilaian kinerja guru tidak dilaksanakan tiapsemester tetapi satu

tahun sekali melalui DP3.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah memfasilitasi

guru untuk melanjutkan pendidikan, membuka peluang bagi untuk

tenaga administrasi sekolah, harus mengupayakan adanya tenaga

administrasi, diupayakan adanya tenaga laboratorium, harus

mengupayakan adanya kepala perpustakaan, sebaiknya ada tenaga

konselor, mengusahakan tenaga PTK, meskipun PTT, sebaiknya

semua administrasi didokumenkan, dan seharusnya penilaian

evaluasi kerja guru dilaksanakan setiap semester.

4. Kajian Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Persiapan pengkajian terhadap pengelolaan sarana dan prasarana

yang penulis lakukan adalah pertama menyiapkan Permendiknas No. 24

Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana sekolah/madrasah

pendidikan umum, kedua menyiapkan format kajian pengelolaan sarana

dan prasarana sebagai lembar isian observasi, ketiga membuat daftar

pertanyaan untuk wawancara, dan keempat mengkoordinasikan dengan

kepala sekolah atau guru bila kepala sekolah berhalangan.

Pelaksanaan kegiatan pengkajian terhadap pengelolaan sarana dan

prasarana yang penulis lakukan adalah pertama mengidentifikasi

permendiknas untuk mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


41

wawancara dengan kepala sekolah atau guru untuk mengetahui kondisi

nyata, ketiga mengkaji dokumen yang ada dan observasi lapangan,

keempat mencari kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata,

dan kelima menyampaikan alternatif solusi bila ada kesenjangan.

Hasil kajian pengelolaan sarana dan prasarana pada :

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Sekolah tidak memiliki ruang pendidikan yang meliputi ruang :

ruang perpustakaan, laboratorium, kesenian, dan keterampilan, tidak

memiliki ruang administrasi kepala sekolah, tata usaha, dan gudang,

tidak punya ruang penunjang meliputi; ruang konseling, ibadah, UKS,

dan kopersai. Sekolah tidak memiliki perabot laboratorium,

perpustakaan, Perabot administrasi lemari, meja dan kursi berada di

ruang guru, belum semua mata pelajaran memiliki alat peraga, dan

belum memiliki alat-alat praktek yang memadai.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, mengusahakan adanya

ruang perpustakaan dan laboratorium, harus diadakan ruang kepala

sekolah, tata usaha, dan gudang, mengusahakan ada perabot

pendidikan berupa meja kursi dalam ruang perpustakaan dan

laboratorium, mengusahakan perabot penunjang, dan harus

diusahakan memiliki alat peraga dan alat-alat praktek yang memadai.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


42

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Sekolah tidak memiliki ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang

keterampilan, ruang tata usaha, dan ruang konseling. Sekolah tidak

memiliki perabot Meja dan kursi di ruang koperasi dan laboratorium.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, untuk mengusahakan

adanya ruang laboratorium, mengadakan ruang tata usaha, harus

diadakan ruang konseling, ruang koperasi, dan mengusahakan ada

perabot pendidikan berupa meja kursi dalam laboratorium.

5. Kajian Pengelolaan Peserta Didik

Persiapan pengkajian pengelolaan peserta didik yang penulis

lakukan adalah pertama menyiapkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007

tentang standar kepala sekolah, (kompetensi manajerial 2.9). kedua

menyiapkan format kajian pengelolaan peserta didik sebagai lembar isian

observasi, ketiga membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, dan

keempat mengkoordinasikan dengan kepala sekolah atau guru bila kepala

sekolah berhalangan.

Pelaksanaan kegiatan pengkajian pengelolaan peserta didik yang

penulis lakukan adalah pertama mengidentifikasi permendiknas untuk

mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan wawancara dengan kepala

sekolah atau guru untuk mengetahui kondisi nyata, ketiga mengkaji

dokumen yang ada, keempat mencari kesenjangan antara kondisi ideal

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


43

dengan kondisi nyata, dan kelima menyampaikan alternatif solusi bila

ada kesenjangan.

Hasil kajian pengelolaan peserta didik pada :

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Dalam pengaturan terhadap peserta didik di sekolah, sejak peserta

didik masuk sampai dengan peserta didik lulus, mulai PPDB;

Orientasi Peserta Didik; Administrasi PD; Kenaikan, kelulusan

peserta didik; Layanan bimbingan dan konseling peserta didik;

Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler; Pembinaan Organisasi Siswa

Intra Sekolah (OSIS); Layanan Ekstrakurikuler; Evauasi dan

Pelaporan ; Pembinaan Prestasi, sudah berjalan dengan baik namun

kegiatan ekstra kurikuler pramuka untuk satu tahun terakhir pasif.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, mohon kegiatan

ekstrakurikuler di akktifkan kembali.

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Dalam pengaturan terhadap peserta didik di sekolah, sejak peserta

didik masuk sampai dengan peserta didik lulus, mulai PPDB;

Orientasi Peserta Didik; Administrasi PD; Kenaikan, kelulusan

peserta didik; Layanan bimbingan dan konseling peserta didik;

Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler; Pembinaan Organisasi Siswa

Intra Sekolah (OSIS); Layanan Ekstrakurikuler; Evauasi dan

Pelaporan ; Pembinaan Prestasi, sudah berjalan dengan baik.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


44

Komentar yang penulis sampaikan agar semua kegiatan ditingkatkan

untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta didik.

6. Kajian Pengelolaan Keuangan Sekolah

Persiapan pengkajian pengelolaan keuangan sekolah yang penulis

lakukan adalah pertama menyiapkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007

tentang standar kepala sekolah, (kompetensi manajerial 2.11). kedua

menyiapkan format kajian pengelolaan keuangan sekolah sebagai lembar

isian observasi, ketiga membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, dan

keempat mengkoordinasikan dengan kepala sekolah atau guru bila kepala

sekolah berhalangan.

Pelaksanaan kegiatan pengkajian pengelolaan keuangan sekolah

yang penulis lakukan adalah pertama mengidentifikasi permendiknas

untuk mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan wawancara dengan

kepala sekolah atau guru untuk mengetahui kondisi nyata, ketiga

mengkaji dokumen yang ada, keempat mencari kesenjangan antara

kondisi ideal dengan kondisi nyata, dan kelima menyampaikan alternatif

solusi bila ada kesenjangan.

Hasil kajian pengelolaan keuangan sekolah pada :

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Sekolah telah membuat rencana anggaran kegiatan sekolah, dengan

sumber keuangan sekolah hanya berasal dari BOS Pusat Sebesar

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


45

580.000 per tahun/ siswa, mekanisme dan proses pengelolaan

keuangan sekolah yang akuntabel (penggunaan uang sekolah dapat

dipertanggungjawabkan), transparan (adanya keterbukaan dalam

pengelolaan keuangan), dan efisien (dapat mengatur keuangan untuk

membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan), serta adanya

evaluasi dan pelaporan setiap tiga bulan.

Komentar yang penulis sampaikan agar semua kegiatan ditingkatkan

untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Sekolah telah membuat rencana anggaran kegiatan sekolah, dengan

sumber keuangan sekolah hanya berasal dari BOS Pusat Sebesar

580.000 per tahun/ siswa, mekanisme dan proses pengelolaan

keuangan sekolah yang akuntabel (penggunaan uang sekolah dapat

dipertanggungjawabkan), transparan (adanya keterbukaan dalam

pengelolaan keuangan), dan efisien (dapat mengatur keuangan untuk

membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan), serta adanya

evaluasi dan pelaporan setiap tiga bulan.

Komentar yang penulis sampaikan agar semua kegiatan ditingkatkan

untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


46

7. Kajian Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran

Persiapan pengkajian pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang

penulis lakukan adalah pertama menyiapkan Permendiknas nomor 13

tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, (kompetensi manajerial 2.15).

kedua menyiapkan format kajian pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

sebagai lembar isian observasi, ketiga membuat daftar pertanyaan untuk

wawancara, dan keempat mengkoordinasikan dengan kepala sekolah atau

guru bila kepala sekolah berhalangan.

Pelaksanaan kegiatan pengkajian pemanfaatan TIK dalam

pembelajaran yang penulis lakukan adalah pertama mengidentifikasi

permendiknas untuk mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan

wawancara dengan kepala sekolah atau guru untuk mengetahui kondisi

nyata, ketiga mengkaji dokumen bila ada, keempat mencari kesenjangan

antara kondisi ideal dengan kondisi nyata, dan kelima menyampaikan

alternatif solusi bila ada kesenjangan.

Hasil kajian pengkajian pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pada :

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Guru-guru SDN Klepu 04 tidak memanfaatkan media telivisi,

media radio, VCD/DVD player, dan OHP/LCD proyektor sebagai

media pembelajaran. Hanya sebagian guru yang menggunakan

koran/majalah, tape recorder, komputer/laptop, dan internet sebagai

media pembelajaran. Tidak semua guru bisa mengoperasikan

komputer/laptop, dan internet sebagai media pembelajaran.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


47

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, diusahakan untuk

menggunakan dan mengadakan televisi sebagai salah satu sumber atau

media pembelajaran, diusahakan untuk menggunakan dan

mengadakan radio sebagai salah satu sumber atau media

pembelajaran, diusahakan untuk menggunakan dan mengadakan tape

recorder, diusahakan untuk menggunakan dan mengadakan

VCD/DVD player dalam pembelajaran di kelas, diharapkan guru

menggunakan OHP/LCD proyektor dalam pembelajaran,

menggusahakan dengan wifi atau modem, diminta guru untuk

meningkatkan kemampuan mengoperasikan TIK, usahakan TIK

digunakan dalam pembelajaran, usahakan membuat program dan

pengembangan TIK melalui pelatihan.

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Guru-guru di SDN Klepu 01 tidak memanfaatkan media telivisi,

media radio, VCD/DVD player, dan OHP/LCD proyektor sebagai

media pembelajaran. Hanya sebagian guru yang menggunakan

koran/majalah, tape recorder, komputer/laptop, dan internet sebagai

media pembelajaran. Tidak semua guru bisa mengoperasikan

komputer/laptop, dan internet sebagai media pembelajaran.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, diusahakan untuk

menggunakan dan mengadakan televisi sebagai salah satu sumber atau

media pembelajaran, diusahakan untuk menggunakan dan

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


48

mengadakan radio sebagai salah satu sumber atau media

pembelajaran, diusahakan untuk menggunakan dan mengadakan tape

recorder, diusahakan untuk menggunakan dan mengadakan

VCD/DVD player dalam pembelajaran di kelas, diharapkan guru

menggunakan OHP/LCD proyektor dalam pembelajaran,

menggusahakan dengan wifi atau modem, diminta guru untuk

meningkatkan kemampuan mengoperasikan TIK, usahakan TIK

digunakan dalam pembelajaran, usahakan membuat program dan

pengembangan TIK melalui pelatihan.

8. Kajian Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS)

Persiapan pengkajian pengelolaan tenaga administrasi sekolah

(TAS), yang penulis lakukan adalah pertama menyiapkan Permendiknas

Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah

kedua menyiapkan format kajian pengelolaan tenaga administrasi sekolah

(TAS) sebagai lembar isian observasi, ketiga membuat daftar pertanyaan

untuk wawancara, dan keempat mengkoordinasikan dengan kepala

sekolah atau guru bila kepala sekolah berhalangan.

Pelaksanaan kegiatan pengkajian pengelolaan tenaga administrasi

sekolah (TAS) yang penulis lakukan adalah pertama mengidentifikasi

permendiknas untuk mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan

wawancara dengan kepala sekolah atau guru untuk mengetahui kondisi

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


49

nyata, ketiga mengkaji dokumen bila ada, keempat mencari kesenjangan

antara kondisi ideal dengan kondisi nyata, dan kelima menyampaikan

alternatif solusi bila ada kesenjangan.

Hasil kajian pengelolaan tenaga administrasi sekolah (TAS) pada :

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Sekolah tidak memiliki tenaga administrasi khusus yang sesuai

dengan keahlian, tidak memiliki kepala maupun pelaksana TAS.

Tugas administrasi sekolah, dirangkap guru-guru yang ada.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, usahakan adanya

perencanaan pengadaan/mengangkat TAS, diusahakan ada tenaga

pelaksana urusan khusus yang memiliki kompetensi kepribadian,

sosial, dan teknis. Adakan uraian tugas TAS, adakan pembinaan TAS

dilakukan secara teratur dan berkala, dan adakan pengembangan TAS

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Sekolah sudah ada tenaga pelaksana administrasi khusus tetapi

belum memiliki pengalaman (baru).

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, usahakan mengangkat

kepala TAS, adakan pemenuhan kebutuhan TAS, adakan

pengembangan TAS

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


50

9. Kajian Monitoring dan Evaluasi

Persiapan pengkajian monitoring dan evaluasi, yang penulis

lakukan adalah pertama menyiapkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007

tentang standar kepala sekolah, (kompetensi manajerial 2.16). kedua

menyiapkan format kajian monitoring dan evaluasi sebagai lembar isian

observasi, ketiga membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, dan

keempat mengkoordinasikan dengan kepala sekolah atau guru bila kepala

sekolah berhalangan.

Pelaksanaan kegiatan pengkajian monitoring dan evaluasi yang

penulis lakukan adalah pertama mengidentifikasi permendiknas untuk

mendapatkan kondisi ideal, kedua melakukan wawancara dengan kepala

sekolah atau guru untuk mengetahui kondisi nyata, ketiga mencari

kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata, dan keempat

menyampaikan alternatif solusi bila ada kesenjangan.

Hasil kajian monitoring dan evaluasi pada :

a. SDN Klepu 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Kegiatan monev dilakukan belum melalui mekanisme tahapan

persiapan, pelaksanaan dan pelaporan, tidak menggunakan instrumen,

Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta.

Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah dan dinas UPTD

secara lisan untuk memperoleh umpan balik.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, usahakan ada dokumen

persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan Monev. Usahakan ada

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


51

dokumen monev, dokumen instrumen/alat Monev, dokumen evaluasi

dan laporan, dan ada dokumen tindak lanjut.

b. SDN Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan adalah :

Kegiatan monev dilakukan belum melalui mekanisme tahapan

persiapan, pelaksanaan dan pelaporan, tidak menggunakan instrumen,

Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta.

Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah dan dinas UPTD

secara lisan untuk memperoleh umpan balik.

Alternatif Solusi yang disampaikan adalah, usahakan ada dokumen

persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan Monev. Usahakan ada

dokumen monev, dokumen instrumen/alat Monev, dokumen evaluasi

dan laporan, dan ada dokumen tindak lanjut.

E. Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK yang Kurang di Sekolah

Kedua (Lain)

Dalam pengisian angket AKPK yang dilakukan penulis, hasilnya

adalah kompetensi yang memerlukan pendalaman pengetahuan, pengalaman,

dan perlu dikembangkan oleh calon kepala sekolah, yaitu kompetensi

supervisi akademik.

Dalam usaha meningkatkan Kompetensi Supervisi Akademik, penulis

belajar tentang supervisi akademik di sekolah magang kedua yaitu di SDN

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


52

Klepu 01 Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Tahapan yang dilakukan

adalah:

1. Persiapan, dengan menyusun instrumen pertanyaan tentang supervisi

kepada kepala sekolah dan mengadakan konsultas dengan kepala sekolah

di tempat magang.

2. Pelaksanaaan, dengan melakukan wawancara terhadap kepala sekolah

yang dilaksanakan pada hari Senin, 10 November 2014, di ruang guru

SDN Klepu 01. Hasil wawancara dengan kepala sekolah di tempat

magang, bahwa kepala sekolah telah mengadakan kegiatan supervisi,

merencanakan kegiatan supervisi yang terprogram di dalam program

kerja sekolah aspek standart pendidik dan tenaga kependidikan, rencana

tersebut sudah disosialisasikan kepada semua guru. Supervisi akademik

dilakukan oleh kepala sekolah dengan masuk ke kelas melakukan

pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar ke kelas dengan

membawa instrumen pengukuran kinerja, dilakukan di awal tahun

pelajaran dan di akhir semester namun belum dilakukan kepada semua

guru karena kepala sekolah melakukan supervisi baru di tahun 2014 ini.

Program tindak lanjutnya berupa pengarahan atau pembinaan ke arah

yang lebih baik.

a) Hasil, dari belajar supervisi di SDN Klepu 01 calon kepala sekolah

memperoleh pengetahuan mengenai tujuan supervisi membantu

pengembangan profesionalisme guru, mendapatkan ketrampilan

langkah-langkah melaksanakan supervisi akademik dengan baik,

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


53

maka yang harus, merencanakan program supervisi akademik,

melaksanakan supervisi akademik dengan pendekatan dan teknik

supervisi yang tepat, dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik

dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

Dalam membuat perencanaan program supervisi perlu

diperhatikan: (a) konsep perencanaan program supervisi akademi, (b)

manfaat perencanaan program supervisi akademik, (c) prinsip-prinsip

perencanaan program supervisi akademik yang obyektif (data apa

adanya), bertanggung jawab, dan berkelanjutan,(d) ruang lingkup

supervisi akademik, dan (e) bentuk program supervisi akademik.

Dalam implementasinya, kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-

prinsip supervisi akademik, agar hubungan antara guru dan kepala

sekolah tetap hormanis. Mendapat pengetahuan mengenai teknik

supervisi, yaitu. teknik supervisi individual dan teknik supervisi

kelompok. Teknik-teknik supervisi individual meliputi: kunjungan

kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas,

dan menilai diri sendiri sedangkan teknik supervisi kelompok,

meliputi: kerja kelompok, demonstrasi pembelajaran, darmawisata,

diskusi panel, buletin supervisi, pertemuan guru, danlokakarya atau

konferensi kelompok. Memahami program tindak lanjut hasil analisis

supervisi akademik merupakan pemanfaatan hasil supervisi dalam

pembinaan guru langsung maupun tidak langsung.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


54

BAB. IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari kegiatan On The Job Learning (OJL) yang dilaksanakan tanggal

16 Oktober s.d. 11 Desember 2014 oleh calon kepala sekolah terhadap

beberapa tugas yang meliputi:

1. Melaksanakan rencana tindak kepemimpinan (RTK),

2. Melaksanakan supervisi guru junior,

3. Menyusun perangkat pembelajaran,

4. Melaksanakan kajian managerial di sekolah magang 1 dan magang 2,

5. Belajar supervisi akademik dalam upaya peningkatan AKPK.

Pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi-dimensi

kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

calon kepala sekolah menunjukkan adanya peningkatan dari segi kuantitas

maupun kualitas.

B. Saran – Saran

1. Mengingat banyaknya bahan kajian yang harus dipersiapkan oleh calon

kepala sekolah, maka waktu pelaksanaan On The Job Learning (OJL)

perlu diperpanjang.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)


55

2. Diperlukan contoh-contoh instrumen dan kejelasan format dalam

penyusunan laporan, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam

penyusunannya.

(Laporan OJL Aryo Agus Adi Widayat - Kab. Malang)

Anda mungkin juga menyukai