Oleh
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Dr. Ir. Marsudi Lestariningsih, M.Si. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.
Makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu
dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan
dari pembaca dan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................6
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................................6
2.1. Pengertian dan Tujuan Rekrutmen..............................................................................6
2.1.1. Pengertian Rekrutmen..........................................................................................6
2.1.2. Tujuan Rekrutmen...............................................................................................7
2.2. Filosofi, Hambatan, dan Tahapan Rekrutmen............................................................8
2.2.1. Filosofi Rekrutmen...............................................................................................8
2.2.2. Hambatan Rekrutmen...........................................................................................8
2.2.3. Tahapan Rekrutmen.............................................................................................9
2.3. Metode, Teknik, dan Evaluasi Rekrutmen................................................................10
2.3.1. Metode Rekrutmen.............................................................................................10
2.3.2. Teknik Rekrutmen..............................................................................................11
2.3.3. Evaluasi Rekrutmen...........................................................................................11
2.4. Mencari dan Menarik Calon Rekrutmen...................................................................12
2.5. Seleksi dan Pendekatan.............................................................................................13
2.6. Alat, Tahapan dan Faktor Penting.............................................................................14
2.6.1. Alat yang Digunakan untuk Seleksi...................................................................14
2.6.2. Tahapan Seleksi..................................................................................................16
2.6.3. Faktor Penting Seleksi........................................................................................17
2.7. Pemeriksaan Kesehatan, Pengecekan dan Laporan Hasil.........................................18
2.7.1. Pemeriksaan Kesehatan......................................................................................18
2.7.2 Pengecekan Kesehatan.......................................................................................18
2.7.3. Penilaian Hasil Ckeck Up Karyawan.................................................................19
2.8. Pengertian dan Tujuan Orientasi...............................................................................19
2.8.1. Pengertian Orientasi...........................................................................................19
2.8.2. Tujuan Orientasi.................................................................................................20
iii
2.9. Materi dan Teknik Orientasi......................................................................................21
2.9.1. Materi Orientasi Kepada Karyawan...................................................................21
2.9.2. Teknik-Teknik Orientasi....................................................................................21
2.10. Prinsip dan Jenis Penempatan Pegawai.....................................................................22
2.10.1. Prinsip Penempatan Pegawai Sebagai Sumber Daya Manusia.............................22
2.10.2. Jenis-Jenis Penempatan Sumber Daya Manusia...................................................22
2.11. Kriteria dan Prosedur Penempatan Pegawai..............................................................23
2.12. Faktor yang Mempengaruhi Penempatan Pegawai...................................................24
BAB 3.......................................................................................................................................26
3.1. Kesimpulan................................................................................................................26
3.2. Saran..........................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................28
LAMPIRAN............................................................................................................................30
iv
1.1 Latar Belakang BAB 1
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia adalah modal dan aset yang penting di perusahaan guna
mendukung jalannya suatu perusahaan. Organisasi perusahaan tidak akan berjalan dan
tumbuh dengan baik, tanpa didukung sumber daya manusia yang handal dan kompeten.
Pengelolaan sumber daya manusia harus mendapat perhatian lebih oleh perusahaan sehingga
organisasi mampu mencapai visi misi dan tujuan perusahaan dengan efektif.
Rekrutmen merupakan salah satu fungsi MSDM pada aspek pengadaan tenaga kerja
yang khusus mendapatkan calon-calon karyawan untuk kemudian diseleksi mana yang paling
baik dan paling sesuai dengan persyaratan yang diperlukan, salah satunya adalah melalui
proses rekrutmen. Proses dimulai ketika pelamar dicari, dan berakhir ketika lamaran mereka
diserahkan dan diterima oleh perusahaan. Hasilnya berupa sekumpulan pelamar calon
karyawan baru untuk diseleksi dan dipilih. Selain itu rekrutmen juga dapat dikatakan sebagai
proses untuk mendapatkan sejumlah SDM yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan
atau pekerjaan dalam suatu perusahaan.
Orientasi adalah pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan.
Dimaksud orientasi disini adalah pengembangan dan pelatihan awal bagi para karyawan baru
yang memberi mereka informasi bagi perusahaan, pekerjaan, maupun kelompok kerja
Pengenalan dan orientasi perlu diprogramkan karena adanya sejumlah aspek khas yang
muncul pada saat seseorang memasuki lingkungan kerja yang baru.
Strategi dalam pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi merupakan hal penting, ini
dikarenakan prosedur rekrutmen dan seleksi yang dilaksanakan perusahaan akan
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan suatu perusahaan. seleksi
adalah proses pemilihan dan penentuan dari sekelompok pelamar atau beberapa orang yang
memenuhi kriteria untuk menempati posisi yang tersedia di perusahaan sesuai kondisi
perusahaan.
Rekrutmen dan seleksi merupakan gerbang awal dari proses pencarian SDM sebuah
perusahaan. Calon SDM yang mampu melewati proses rekrutmen dan seleksi akan menjadi
tenaga baru pada sebuah perusahaan yang akan sangat menentukan jalannya perusahaan ke
depan.
5
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dan tujuan dari rekrutmen?
1.2.2. Sebutkan filosofi, hambatan dan tahapan dalam pelaksanaan rekrutmen?
1.2.3. Apa metode, teknik dan evaluasi yang digunakan dalam rekrutmen?
1.2.4. Bagaimana cara mencari dan menarik calon karyawan mengikuti rekrutmen?
1.2.5. Apa yang dimaksud dengan seleksi dan pendekatan dalam rekrutmen?
1.2.6. Sebutkan alat, tahapan dan faktor penting dalam tahap rekrutmen ?
1.2.7. Bagaimana cara pemeriksaan, pengecekan, dan hasil kesehatan karyawan?
1.2.8. Apa pengertian dan tujuan dari orientasi rekrutmen?
1.2.9. Materi dan teknik apa yang dilakukan dalam orientasi rekrutmen?
1.2.10. Bagaimana prinsip dan jenis penempatan pegawai?
1.2.11. Apa prosedur dan kriteria penempatan pegawai?
1.2.12. Faktor apa yang mempengaruhi penempatan pegawai?
BAB II
6
mana yang paling baik dan paling sesuai dengan persyaratan yang diperlukan, salah
satunya
7
adalah melalui proses rekrutmen. Menjadi tugas dan tanggung jawab utama dari
departemen SDM. Kualitas sumber Daya Manusia perusahaan tergantung pada
kualitas suatu proses rekrutmen. Menurut (Hasibuan, 2007:40 rekrutmen sebagai
usaha mencari dan mempengaruhi calon tenaga kerja agar mau melamar lowongan
pekerjaan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.
8
Untuk calon pelamar-pelamar harus benar-benar memenuhi persyaratan yang
diinginkan perusahaan. Adanya persyaratan minimal yang harus dipenuhi pelamar
adalah mutlak. Misalnya IPK, usia, pengalaman kerja, domisili, akreditasi
lembaga atau persyaratan lainnya.
Jumlah pegawai yang diperlukan harus sesuai dengan pekerjaan yang tersedia
untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan melalui peramalan kebutuhan
pegawai, dan analisis terhadap kebutuhan pegawai, biaya yang diperlukan
diminimalkan, Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan,
Fleksibilitas serta Pertimbangan-pertimbangan hukum.
9
Hal yang dimaksud dengan kebijakan di sini hal ini adalah aturan dasar yang
bersifat umum dengan memberikan kerangka dasar sebagai acuan dalam
mengambil keputusan bagi organisasi.
4. Rencana Strategi dan Rencana SDM
Rencana strategi (strategi plan) menunjukkan arah organisasi dan menetapkan
jenis tugas, serta pekerjaan yang perlu dilaksanakan. Rencana SDM menguraikan
pekerjaan mana yang harus diisi dengan merekrut secara eksternal dan secara
internal.
5. Kebiasaan Perekrut
Kesuksesan perekrut di masa lalu dapat berubah menjadi kebiasaan. Artinya,
kebiasaan dapat menghilangkan keputusan yang memerlukan waktu dengan
jawaban yang sama.
6. Kondisi Eksternal
Kondisi pasar pegawai merupakan faktor utama dalam lingkungan eksternal yang
mempengaruhi penarikan. Batasan-batasan dari pemerintah dan serikat pekerja
juga mempengaruhi rekrutmen.
7. Daya Tarik Pekerjaan
Seandainya, posisi yang akan diisi bukanlah pekerjaan yang menarik, perekrutan
sejumlah pelamar yang berbobot akan menjadi tugas yang sulit.
8. Persyaratan Pekerjaan
Organisasi menawarkan sebuah pekerjaan dengan imbalan dan persyaratan
tertentu, dan memiliki ekspektasi tertentu pula mengenai tipe pegawai yang
sedang dicari. Pelamar mempunyai kemampuan dan minat.
10
keputusan bagi manajer, agar keputusan yang diambil berdasarkan visi dan
kebutuhan pengembangan SDM organisasi.
2. Memeriksa dan memperbaharui uraian pekerjaan, serta spesifikasi pekerjaan untuk
posisi yang dibutuhkan kesuksesan dalam proses dalam deskripsi pekerjaan akan
mempermudah pelamar untuk memahami pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan
menggambarkan kualifikasi yang dibutuhkan. Tanpa deskripsi dan spesifikasi
kerja, praktisi SDM tidak dapat melakukan saringan terhadap lamaran yang ada.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber dari pelamar yang memenuhi syarat rekrutmen
merupakan tahap yang terkait dengan langkah ini. Dalam arti luas. pelamar dapat
berasal dari dalam (internal) atau luar organisasi (external). Sumber-sumber dan
tersebut tentu perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi.
4. Memilih cara komunikasi yang paling efektif untuk menarik pelamar yang
memenuhi syarat langkah ini biasanya melibatkan organisasi pemasaran. Praktisi
SDM perlu melakukan komunikasi yang akrab dengan sumber-sumber pelamar
kerja, antara lain bisa dilakukan dalam bursa kerja, kunjungan ke kampus, open
House rekrutmen, presentasi kepada kelompok-kelompok sasaran, pegawai yang
magang, dan program kerja sama antara lembaga pendidikan dan organisasi (Link
and Match).
12
dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap kualitas kinerja karyawannya. Seperti yang
13
dikemukakan oleh Leon C. Menggison bahwa evaluasi kinerja atau “penilaian prestasi
kerja (Performance Appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk
menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya”.
Hasil penilaian tersebut nantinya akan dikaji kembali oleh pihak manajemen,
untuk kemudian dijadikan dasar pengambilan kebijakan selanjutnya, seperti kenaikan
gaji bagi karyawan yang memiliki kinerja yang baik atau teguran dan pelatihan bagi
karyawan yang performanya butuh ditingkatkan. Perusahaan bisa mengambil langkah
lanjutan berupa promosi jabatan, pemberian imbalan, pemilihan pelatihan kerja, atau
bahkan pemutusan kontrak bagi pegawai yang hasil kin kunjung memuaskan. Untuk
lebih jelasnya, berikut tujuan evaluasi kinerja karyawan:
1. Membuat catatan hasil kerja karyawan, sehingga kamu bisa mengetahui progres
kinerja. Harapannya, karyawan bisa termotivasi untuk bekerja lebih baik atau
minimal sama dengan kinerja atau prestasi sebelumnya.
2. Merumuskan kembali sasaran dan standar kinerja masa depan. Dengan tujuan,
pegawai bisa termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensi.
3. Menumbuhkan sikap saling pengertian antar karyawan terkait standar atau
persyaratan kinerja sesuai posisi masing-masing.
4. Memberi peluang dan kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan keinginan
atau aspirasi terkait pekerjaan yang diembannya saat ini.
5. Hasil evaluasi bisa dijadikan acuan untuk memeriksa kembali rencana pelaksanaan
pengembangan kemampuan karyawan. Karena bisa jadi rencana diklat
pengembangan karyawan perlu diubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
terbaru.
14
Setelah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi jabatan disusun, perusahaan perlu
mempromosikan lowongan pekerjaan melalui berbagai saluran, seperti media
promosi lowongan pekerjaan.
4. Seleksi Calon Karyawan
Proses seleksi melibatkan penyaringan, wawancara, dan penilaian calon karyawan
untuk menentukan kandidat yang paling sesuai dengan posisi yang ditawarkan.
Penawaran Pekerjaan dan Penandatanganan Kontrak Setelah kandidat terpilih,
perusahaan akan menawarkan pekerjaan dan menandatangani kontrak kerja yang
mencakup hak dan kewajiban kedua pihak.
15
juga dimasukkan sebagai salah satu bentuk tes. Semua cara tersebut akan dijelaskan di
bawah ini secara singkat di bawah ini:
1. Screening Lamaran
Dari informasi diberikan dalam surat lamaran dapat dicek secara kasar apakah
pelamar tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan atau tidak. Lamaran yang
dianggap memenuhi persyaratan dan yang tidak kemudian dipisahkan dan disimpan
dalam file yang berbeda.
2. Tes mengisi formulir lamaran
Pada tahap kedua dari proses seleksi yang kita lakukan adalah meminta pelamar
mengisi sendiri formulir lamaran yang telah disiapkan oleh perusahaan. Tujuan
pertama, untuk mengetahui apakah benar pelamar tersebut yang membuat riwayat
hidup yang dikirimkan atau dibuatkan oleh orang lain. Kedua, untuk mengetahui
lebih banyak informasi tentang pelamar yang khusus dibutuhkan untuk tahap seleksi
selanjutnya.
3. Tes kemampuan dan Pengetahuan
Tes-tes yang diberikan tergantung pada persyaratan yang ditetapkan untuk tiap
jabatan dan tingkatan dalam organisasi.
Selain aktivitas pendekatan dan seleksi, perusahaan juga harus memperhatikan
kompetensi dari sumber daya manusia tersebut. Kompetensi adalah karakteristik
yang ada pada seseorang yang berpengaruh secara langsung terhadap skill,
kemampuan, dan kinerja di dalam suatu pekerjaan. Karyawan yang memiliki
kompetensi yang baik tentu akan memberikan kontribusi penting dan kinerja yang
baik pula di dalam produktivitas suatu perusahaan (Jimy, 2014).
16
berbeda (Doherty, 2010). Penggunaan Media Sosial sebagai alat rekrutmen juga
memberikan teknologi yang lebih menarik untuk digunakan. (Galanaki, 2002). Proses
rekrutmen yang dirasakan belum terbukti akurasi dan keadilannya serta kriteria
seleksi yang belum tentu sama antara perusahaan.
Karena keunggulan teknologi informasi dalam hal waktu, biaya, kualitas, dan
faktor lainnya, e-recruitment populer di kalangan perekrut dan pencari kerja. E-
recruitment mengoptimalkan strategi rekrutmen dengan memprediksi hasil dari
berbagai taktik rekrutmen, seperti platform e-recruitment yang menjadi sarana dalam
pemilihan kandidat. Studi sebelumnya menemukan bahwa tidak diragukan lagi itu
adalah sebuah inovasi teknologi informasi di bidang rekrutmen.
17
2.6.2. Tahapan Seleksi
Proses seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan kandidat (calon karyawan) yang dapat ditempatkan secara tepat.
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan
membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hasil yang didapatkan dari proses seleksi
adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk
menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu
yang tersedia di perusahaan, setelah diadakan perencanaan SDM, dan analisis serta
klasifikasi pekerjaan.
Tujuan utama dari seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi
suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan
dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Berikut beberapa proses
tahapan seleksi
1. Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan,
karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan
pengunduran diri adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan.
2. Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job
spesification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan yang harus
dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya tidak
ditemui berbagai kerancuan yang mengganggu proses selanjutnya.
3. Menentukan sumber kandidat yang tepat
Dua alternatif untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar
perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan
datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan
yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus
dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode
rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut.
4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan
Metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan
rekrutmen seperti iklan, employe referrals, walk-ins dan write-ins, Depnakertrans,
perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain
18
sebagainya.
19
Metode perekrutan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang
masuk ke dalam perusahaan.
1. Kondisi ekonomi negara secara umum yang relatif sulit, maka biasanya akan
terjadi over Supply atau calon pekerja jauh lebih besar dibanding jumlah
permintaan. Jika hal ini terjadi, maka perusahaan relatif lebih mudah untuk
mencari karyawan baru, sebab para pelamar kerja melimpah.
2. Ketersediaan tenaga kerja pada bidang yang dicari, jika bidang yang dicari
merupakan bidang yang tergolong langka, maka perusahaan akan lebih sulit
dalam memenuhi kebutuhan karyawannya. Misal, bidang teknologi komputer,
atau bidang cellular engineering
3. Reputasi perusahaan, suatu perusahaan cenderung akan lebih mudah mencari dan
merekrut the best people, jika perusahaan itu memiliki reputasi bagus, sehingga
The Best graduates akan berlomba-lomba bekerja di perusahaan tersebut. Contoh:
Astra atau Microsoft
4. Tingkat pengangguran, apabila tingkat pengangguran suatu negara tinggi, akan
lebih mudah dan sederhana dalam memperkerjakan sumber daya manusia karena
tingginya jumlah pelamar.
5. Faktor demografi, faktor yang berkaitan dengan atribut karyawan potensial
seperti usia, agama, jenis kelamin, status ekonomi, pekerjaan dan tingkat melek
huruf.
6. Pesaing, suatu industri yang memiliki jenis usaha sama dapat saling bersaing
dalam mendapatkan sumber daya terbaik dan berkualitas. Perusahaan perlu
menganalisis persaingan dan menawarkan paket sumber daya yang terbaik dalam
hal standar industri.
Beberapa faktor internal berasal dari organisasi yang memegang kontrol atas
faktor-faktor internal seperti berikut :
21
Sesuai dengan namanya, medical check up ini dilakukan untuk menilai kesiapan
fisik serta mencegah penularan penyakit infeksi sebelum calon pekerja diterima
menjadi karyawan. Pemeriksaan yang umum dilakukan dalam medical check up
sebelum bekerja adalah skrining fisik lengkap, tes laboratorium, dan foto
rontgen paru-paru.
3. Fit with restriction (sehat atau laik bekerja dengan batasan untuk jenis
pekerjaan tertentu).
4. Temporary unfit (tidak sehat atau tidak laik bekerja untuk sementara waktu).
22
para karyawan baru yang memberi mereka informasi bagi perusahaan, pekerjaan,
maupun kelompok kerja Pengenalan dan orientasi perlu diprogramkan karena adanya
sejumlah aspek khas yang muncul pada saat seseorang memasuki lingkungan kerja
yang baru. Orientasi biasanya diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
23
6. Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah bagian yang
penting di dalam sebuah organisasi.
24
Cara lain untuk membantu proses sosialisasi karyawan baru adalah dngan
memper- erat hubungan antar mereka dengan teman kerja atau dengan supervisor
mereka yang bertindak sebagai mentor.
5. Informasi prestasi kerja.
Sistem penilaian perusahaan juga memainkan peranan penting dalam proses
sosialisasi. Catatan prestasi kerja secara formal dan informal dari supervisor yang
disampaikan pada waktu yang tepat kepada karyawan baru dapat mengurangi
tekanan akibat ketidakpastian karena tidak mengetahui prestasi yang dicapai.
25
1. Promosi
Promosi terjadi apabila seorang karyawan di pindahkan dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain, yang kemudian dari jabatan barunya tersebut dia memperoleh
pembayaran yang lebih tinggi, tanggung jawab yang lebih banyak dan kuas dan
atau tingkatan organisasi yang lebih tinggi. Umumnya, promosi diberikan sebagai
pengakuan terhadap hasil kerja karyawan di masa lalu dan merupakan janji untuk
masa depan.
2. Transfer dan Demosi
Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan karyawan lainnya
yang ada pada perusahaan. Transfer terjadi jika seorang pegawai di pindahkan dari
suatu jabatan ke jabatan lainnya, yang pembayaran, tanggung jawab serta tingkat
jenjang jabatannya sama atau relatif sama melalui transfer, perusahaan dapat
memperbaiki cara pemanfaatan pegawai. Sedangkan, Demosi umumnya
mempunyai efek positif yang sangat kecil bagi individu ataupun bagi perusahaan.
Satu akibat dari demosi adalah demotivated. Kadang kala demosi digunakan
sebagai suatu cara halus untuk memecat pegawai dengan harapan pegawai
tersebut mau mengundurkan diri.
3. Job Posting Program
Job posting program memberikan informasi kepada karyawan tentang pembukaan
lowongan kerja persyaratannya Pengumuman tentang lowongan kerja tersebut
mengundang para karyawan yang memenuhi syarat untuk melamanya. Biasanya
diumumkan melalui buletin atau surat kabar perusahaan baik surat kabar biasa
maupun elektronik.
26
penempatan pegawai baru tersebut dalam hal ini dilakukan dengan Fuzzy Logic.
27
Parameter input yang digunakan yaitu Tes IQ, Tes Psikotes dan Tes Akademik. Untuk
mengekspresikan preferensi pengambil keputusan pada alternatif yang paling
diinginkan, dapat dilakukan dengan transformasi format preferensi Utility Vectors to
Fuzzy Preference Relation.
Tahap awal dalam penempatan pegawai yaitu proses penempatan pegawai yang
merupakan suatu kegiatan awal dalam penempatan pegawai yang berjiwa antusias atau
berkompeten dalam bidang yang digelutinya dan dibutuhkan oleh suatu organisasi atau
suatu lembaga pendidikan, karena penempatan juga sangat mempengaruhi dalam
aktivitas kerja di suatu organisasi atau lembaga pendidikan berlangsung, serta
mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu pekerjaan tersebut. Sumber daya manusia juga
akan maksimal jika dalam manajemen penempatan pegawai sangat diperhatikan dan
dikelola dengan baik.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dan mutu kinerja para pegawai.
Menurut Muaja (2017) pengalaman merupakan faktor pertama sebagai dasar untuk
menjalankan atau melaksanakan sebuah tugas yang akan mereka terima dan jenis-jenis
tugas yang akan mereka terima sesuai dengan kemampuan masing-masing calon
pegawai, serta adanya proses penempatan sebagai bentuk untuk tercapainya hasil yang
memuaskan saat pegawai baru masuk dalam ruang pekerjaan yang sudah ditentukan
sehingga tercapainya tujuan dalam organisasi atau lembaga pendidikan tersebut.
Pengalaman tersebut juga berpengaruh dalam penempatan pegawai karena
dalam pengalaman yang sudah didapat oleh calon pegawai mereka sudah mempunyai
gambaran tersendiri akan pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selama beberapa
waktu ke depan. Oleh karena itu, pengalaman merupakan faktor bagi penempatan
pegawai untuk kecocokan dalam penentuan bidang yang akan dijalaninya. Hal tersebut
mengartikan bahwa pengalaman merupakan sebuah langkan untuk melakukan
pelaksanaan dan kemampuan yang dimiliki oleh calon pegawai sehingga dapat
mendayagunakan sumber daya manusia yang optimal bagi organisasi atau lembaga
pendidikan yang membutuhkan sumber daya manusia.
28
Namun ternyata permasalahannya tidak sesederhana itu justru karena keberhasilan dari
keseluruhan pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan
karyawan yang bersangkutan.
Oleh sebab itu spesifikasi jabatan dan pelamar jabatan senantiasa berdampingan
dalam setiap langkah prosedur penempatan personalia sehingga penguji dapat
membandingkan pelamar itu dengan syarat-syarat minimum yang ada dalam sertifikasi
jabatan tersebut. Jika dikaitkan dengan prosedur penempatan personalia, maka Flippo
(2003) bahwa untuk memulai prosedur penempatan personalia kita harus memenuhi
tiga buah persyaratan pendahuluan:
1. Harus adanya wewenang untuk menempatkan personalia yang datang dari daftar
permintaan personalia, yang dikembangkan melalui analisa beban kerja dan analisa
tenaga kerja.
2. Kita harus mempunyai standar personalia yang digunakan untuk membandingkan
calon karyawan, standar ini dikemukakan oleh spesifikasi jabatan yang
dikembangkan melalui analisa jabatan.
3. Kita mesti mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan.
Menurut Werther & Davis (2002) dalam Suwatno (2003: 129) dikatakan tentang
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan karyawan adalah sebagai
berikut:
29
menentukan posisi seseorang dengan kaitannya dengan pekerjaan yang akan
ditanganinya. Sehingga latar belakang pendidikan yang pernah dialami sebelumnya
harus pula dijadikan bahan pertimbangan.
2. Faktor Pengalaman
Pengalaman kerja sebelumnya ketika seseorang pernah bekerja di tempat lain, perlu
mendapat perhatian dalam penempatan karyawan, apalagi jika seseorang karyawan
tersebut melamar pada bidang yang sama atau sejenis di tempat sebelumnya.
3. Faktor Kesehatan Fisik dan Mental
Manajer sumber daya manusia haruslah mempertimbangkan juga dalam
penempatan karyawan berdasarkan kesehatan fisik dan mental karyawan yang akan
ditempatkan pada bagian perusahaan tersebut.
4. Faktor Status Perkawinan
Status perkawinan ini merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan juga oleh
manajer sumber daya manusia dalam menempatkan karyawan. Karyawan wanita
yang telah memiliki suami dan anak, maka sebaiknya ditempatkan pada perusahaan
yang tidak jauh dari tempat tinggal suami.
5. Faktor Usia
Disini dimaksudkan bahwa faktor usia juga perlu mendapat pertimbangan. Jika
karyawan sudah berusia agak tua sebaiknya ditempatkan pada pekerjaan yang tidak
perlu mempunyai resiko tenaga fisik dan tanggung jawab yang beral, tetapi untuk
karyawan yang masih berusia muda maka perlu diberikan tanggung jawab yang
agak berat.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Rekrutmen merupakan salah satu fungsi MSDM pada aspek pengadaan tenaga
kerja yang khusus mendapatkan calon-calon karyawan untuk kemudian diseleksi
mana yang paling baik dan paling sesuai dengan persyaratan yang diperlukan,
salah satunya adalah melalui proses rekrutmen.
2. Untuk mendapatkan pelamar yang potensial, maka dapat dicari dari lembaga-
lembaga tertentu, misalnya universitas atau perguruan tinggi yang sudah diakui
30
masyarakat kualitasnya atau dengan membuka iklan di berbagai media yang
cukup memiliki reputasi.
3. Spesifikasi pekerjaan Jumlah pegawai yang diperlukan harus sesuai dengan
pekerjaan yang tersedia untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan melalui
peramalan kebutuhan pegawai, dan analisis terhadap kebutuhan pegawai, biaya
yang diperlukan diminimalkan, Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis
tentang perekrutan, Fleksibilitas serta Pertimbangan-pertimbangan hukum.
3.2. Saran
1. Berkaitan dengan rekrutmen, untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka
perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap strategi rekrutmen. Berdasarkan
hasil analisis deskriptif, diindikasikan bahwa rendahnya kinerja karyawan salah
satunya disebabkan oleh strategi rekrutmen yang kurang efektif sehingga
menyebabkan pelaksanaan proses rekrutmen tidak menghasilkan sumber daya
manusia yang sesuai kualifikasi.
31
DAFTAR PUSTAKA
Evaluasi kerja harus dikembangkan untuk menghindari masalah konkrit. (Podorejo et al.,
n.d.)Agustriyana, D. (2015). Analisis Faktor-faktor Penempatan Karyawan terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Yuniko Asia Prima di Kota Bandung. Jurnal
Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 9(2), 158–178.
https://media.neliti.com/media/publications/41361-ID-analisis-faktor-faktor-
penempatan-karyawan-terhadap-kepuasan-kerja-karyawan-di-p.pdf
Halisa, N. N. (2020). Peran Manajemen Sumber Daya Manusia “Sistem Rekrutmen, Seleksi,
Kompetensi dan Pelatihan” Terhadap Keunggulan Kompetitif: Literature Review. ADI
Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 1(2 Desember), 14–22.
https://doi.org/10.34306/abdi.v1i2.168
Johndeo, A., Arsanti, A., Satya, K., & Salatiga, W. (2023). Analisis Sistem Teknologi
Informasi untuk Meningkatkan Proses E-Recruitment Berbasis Platform: A Literature
Review. 58– 68.
32
LAMPIRAN
Studi Kasus Pengadaan Karyawan karena Perkembangan yang Pesat PT AZ
Penyelesaiaan:
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan
perencanaan sumber daya manusia, khususnya pengadaan karyawan. Menurut Hasibuan,
pengadaan karyawan harus didasarkan pada apa dan siapa. Apa maksudnya kita harus terlebih
dahulu menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang didasarkan uraian pekerjaan tersebut. Siapa
artinya kita harus mencari orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut berdasarkan
spesifikasi pekerjaan Penempatan karyawan yang jauh dibawah kemampuannya akan
menimbulkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Oleh karena itu,
karyawan harus ditugaskan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dalam memberikan
pekerjaan yang sesuai kemampuannya pula.
33