Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang dihasilkan telah mempertimbangkan:
a. Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and execution)
Good Planning and execution adalah perencanaan dan pelaksanaan yang tepat. Misalnya dalam hal membuat
perencanaan jumlah sample harian yang bisa diproses dan proses pelaksanaan.
b. Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice)
Secara sederhana good sampling practice adalah cara pengambilan sample yang baik. Fungsinya untuk memastikan
sample yang diambil sesuai dengan kebutuhan.
c. Praktek melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice)
good analytical practice adalah suatu teknis analisis untuk melakukan suatu pengujian. Dapat juga diartikan sebagai
suatu teknis analisis berupa metode dan prosedur yang mengatur tahapan proses analisis sehingga mendapatkan analisa yang
valid. Untuk mencapai good analytical practice terdapat beberapa ruang lingkup analisis yang perlu diperhatikan, diantaranya :
1. Pengambilan Sample
2. Transportasi
3. Penyimpanan
4. Preparasi Sample
5. Metode Analisis
6. Perkiraan Ketidakpastian Pengukuran
7. Teknik Analisis Data
Hal yang harus diperhatikan untuk menerapkan good analytical practice, diantaranya :
1. Semua metode harus divalidasi dan diverifikasi
2. Proses analisis harus didokumentasikan
3. Metode harus dipelihara dan dicek secara berkala
4. Personil laboratorium harus kompeten dalam melakukan analisis
d. Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement Practice)
Good Measurement Practice adalah suatu konsep agar hasil pengukuran dari analisis memiliki hasil yang baik, dengan
cara menjaga performa alat pengukuran. Alat pengukuran sering juga disebut alat laboratorium atau instrumen laboratorium. Hal
yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan instrument laboratorium adalah :
1. Memiliki kelengkapan seperti nomor seri, merk yang sesuai, kapasitas yang sesuai
2. Harus terjaga kebersihannya
3. Jadwal maintenance yang terjadwal
4. Memiliki jadwal kalibrasi yang berkala
5. Dokumentasi pemakaian
6. Menjaga kebersihan alat instrument
7. Penempatan haru sesuai
e. Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (Good Dokumentation Practice)
Good Dokument Practice adalah sebuah aturan atau prosedur untuk selalu membuat rekaman atas segala kegiatan
yang terjadi di laboratorium. Rekaman disini bisa berupa data-data yang terdapat pada formulir yang perlu diisi, bisa juga berupa
input data di komputer untuk kemudian tersimpan secara online. Dalam bentuk data yang lebih spesifik bisa juga berupa rekaman
suara atau bahkan video atas suatu proses. Adapun kegiatan yang terjadi di laboratorium maksudnya adalah segala jenis aktifitas
yang terjadi. Bisa saja penelitian baru, bisa juga rutinitas pekerjaan yang sudah terjadwal.
Data di laboratorium mungkin akan banyak istilah sejenis seperti rekaman data, database, form, formulir, check list
ataupun yang lainnya. Dalam hubungannya good documentation practice dengan good laboratory practice, data adalah bagian
paling penting yang perlu diperhatikan.
Dalam laboratorium yang telah menerapkan GLP (Good Laboratory Practice) data mesti bisa tersajikan dengan baik,
mulai dari awal hingga akhir. Jika mengacu pada penerapan ISO 17025, data bahkan mesti bisa tersimpan dalam media digital.
Itu artinya laboratorium mesti lebih modern dengan meminimalisir perekaman data dalam bentuk media kertas.
Laboratory Information System atau disingkat LIS adalah sistem yang diharapkan dapat membantu penerapan GLP
(Good Laboratory Practice). LIS juga sering disebut dengan LIMS atau Laboratory Information Management System.
f. Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good Housekeeping Practice).
Penjelasan dari good housekeeping practice itu adalah bagaimana cara mengakomodasi lingkungan kerja di
laboratorium tetap terjaga dengan baik. Untuk menerapkan good housekeeping practice parameternya tentu banyak.
Adapun singkatnya GLP tujuannya adalah sebagai penuntun bagi personal laboratorium untuk merencanakan suatu pengujian secara berhati-
hati dan bekerja sedemikian rupa sehingga seluruh proses dapat terdokumentasi secara tepat dan lengkap serta dapat direkonstruksi secara
rinci apabila diperlukan.
Terdapat faktor yang menentukan kebenaran dan kehandalan pengujian yang dilakukan oleh laboratorium salah satunya adalah :
a. Personel
b. Kondisi akomodasi dan lingkungan
c. Metode pengujian dan kalibrasi serta validasi metode
d. Peralatan
e. Ketertelusuran pengukuran
f. Pengambilan sampel uji
g. Penanganan sampel yang akan diuji dan barang yang akan dikalibrasi
h. Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi
i. Laporan hasil uji atau sertifikat kalibrasi